Olimpiade Sains Bidang
Informatika
Pembina Pusat
Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI)
Latar Belakang
• Di masa depan keungulan bangsa ditentukan oleh
penguasaan teknologi informasi (TI) bangsa tsb
– Faktanya (): di Indonesia SDM di berbagai bidang masih lemah
dalam penguasaan TI tsb.
• Penguasaan TI merupakan salah satu kemampuan dasar
yang perlu dibina sejak masa pra universitas
– Faktanya (): pendidikan TI belum masuk dalam kurikulum
pendidikan pra universitas di Indonesia
• Ketrampilan dalam pemrograman adalah aspek utama
dalam penguasaan TI
– Faktanya (): anak muda masih lebih tertarik pada computer
games, chatting, dan pemakai biasa lainnya
Latar Belakang (2)
• Adanya lomba pemrograman tingkat dunia ( IOI)
yang dinisiasi oleh UNESCO untuk memacu
minat generasi muda sedunia dalam penguasaan
IT (khususnya pemrograman)
– Faktanya (+): Pemerintah melalui Diknas sudah
memberikan perhatian untuk berpretasi di IOI sejak
1995
• Kegiatan seleksi dan pembinaan perlu dukungan
berbagai pihak
– Faktarnya (+): partisipasi dimulai dari Fak. Ilmu
Komputer UI kemudian juga ITB, IPB, ITS dan UGM
dalam kepanitian Seleksi dan Pelatnas
Visi Pembinaan dan Seleksi
• Jangka pendek:
– berprestasi di IOI, karena dampak positifnya sebagai
inspirasi generasi muda untuk turut berprestasi
• Jangka menengah:
– Membentuk tradisi berkompetisi, meningkatkan
penguasaan teknis dan akhirnya berprestasi di bidang
TI
• Jangka panjang:
– mempersiapkan generasi muda sejak pra universitas
untuk menguasai TI dan mengunakannya kelak di
bidang masingmasing atau di tempat kerjanya kelak
Realisasi Kegiatan
• Seleksi bertingkat melalui OSK, OSP, OSN, dan
serangkaian pelatnas dan seleksi
• Membina secara jarakjauh (PJJ) untuk lebih
mempersiapkan peserta tingkat OSN
– Hal ini belum terealisasi dengan baik krn berbagai
kendala teknis
• Pembinaan intensif dan seleksi melalui
serangkaian pelatnas hingga diperoleh 4
peringkat tertinggi
• Keempat peringkat tertinggi mengikuti IOI
Prinsipprinsip Umum dalam
Pembinaan dan Seleksi
• Mengingat belum meratanya kemampuan
pemrograman, maka seleksi pada tk OSK dan
OSP bertujuan untuk mendapatkan peserta yang
paling berpotensi
• Peserta yang lolos tk OSP mendapat pembinaan
jarakjauh dengan soalsoal pemrograman
• Peserta yang lolos tingkat OSN akan mengikuti
serangkaian Pelatnas, dengan mendapatkan:
Materi Uji Tingkat Kabupaten/Kota
• Soalsoal bersifat menguji potensi akademis
yang bersifat analisis dan sintesis:
• Analisis
– Aritmatika: masalah dengan modelmodel matematis
– kualitatif dan Logika: masalah dengan modelmodel
logika, hubungan klausal (sebabakibat), hubungan
spasial (ruang), hubungan temporal (waktu)
• Sintesis
– Algoritmika: pemahaman deretan proses/kejadian yang
terurut secara linier, maupun tidak linier (pencabangan
atau rekursif)
Materi Uji Tingkat Propinsi
• Soalsoal bersifat menguji potensi
akademis (seperti pd tk Kabu/Kota)
• Soalsoal algoritmika lebih diperbanyak
(diutamakan)
– dengan notasi pseudocode atau suatu bahasa
pemrograman untuk menjelaskan proses
Materi Uji Tingkat Nasioal
• Seperti pada tingkat propinsi namun disertai
dengan soalsoal pemrograman (problem
solving) dengan tingkat masalah yang relatif
sederhana (tanpa memerlukan metodologi lanjut)
– Menghitung masalah berdasarkan model aritmatika
– Mencari atau mengeksplorasi kemungkinan solusi
berdasarkan sejumlah relasi dan constraint
– Memanipulasi/mentransformasi data
Materi Pelatnas
• Pelatnas I (30 peserta): Materi konsep pemrograman
dasar untuk membentuk fondasi yang kuat dalam
pemrograman
• Pelatnas II (16 peserta): Materi metodologi pemrograman
dan teknik problem solving agar mengetahui teknik mana
yang tepat dalam memecahkan soalsoal pemrograman
• Pelatnas III (8 peserta): Materi strategi lanjut untuk
memecahkan soalsoal dengan tingkat kesulitan
Olimpiade Internasional
• Pelatnas IV (4 peserta): Kegiatan intensif untuk
peningkatan jam terbang dalam problem solving dengan
soalsoal tingkat kesulitan Olimpiade Internasional
Pelatnas TOKI
Materi Uji Tingkat Internasional
• Masalah problem solving yang harus selalu baru
(tidak pernah diberikan di lomba mana pun)
– Soal akan semakin sulit dari tahun ke tahun
• Program yang dihasilkan harus bisa dijalankan
seefisien mungkin (memori maupun waktu
program tsb berjalan) selain tanpa adanya
kesalahan (bug)
– Memerlukan penguasaan metodologi lanjut (materi
kuliah S1) dan pengalaman bertanding (jam terbang)
untuk menghasilkan program yang efisien tsb
Tantangan
• Seleksi selama ini masih belum menjaring
kemampuan sesungguhnya dari seluruh daerah!
– Hasil seleksi OSK/OSP belumlah mendapat
pembinaan yang cukup atau memang bukan yang
terbaik
• Yang lolos seleksi adalah siswasiswa kota
besar (terutama P. Jawa) yang beruntung
memiliki akses informasi, pembinaan, fasilitas
dan dukungan
– Contoh: Dikmenti DKI melakukan pembinaan dan
seleksi sendiri (dengan bantuan UI) mulai tingkat
sekolah, hingga diperoleh wakil tingkat propinsi yang
terbaik. Daerah lain???
Kendala di Daerah
• Banyak pihak berwenang (Dinas, Sekolah,
Sponsor) yang belum memahami
pentingnya partisipasi
• Banyak daerah/sekolah yang masih belum
menyediakan sarana dan prasarana untuk
siswa guna belajar pemrograman
(komputer, akses internet)
• Beberapa daerah menghadapi masalah
biaya terutama akibat kendala geografis
Kendala Saat Pelatnas
• Peserta Pelatnas merasa mendapatkan beban
tambahan di luar beban pelajaran resminya
– menjadi penghambat proses pembinaan dan
mengganggu konsentrasi saat Pelatnas
– Perlu dukungan Dinas, Guru dan Sekolah
• Peserta Pelatnas kls 3 terpecah perhatiannya
pada UAN dan SPMB
– Perlu mendapat jaminan PTPT agar mereka bisa
diterima tanpa test krn mereka adalah sudah terbukti
sebagai bibit unggul
Partisipasi Perguruan Tinggi
• 19952002: Awalnya beberapa staf pengajar Fak. Ilmu
Komputer UI serta sejumlah volunteer (pengusaha,
karyawan, dll). Pelatnas dilakukan di UI.
• 19952002: Beberapa PTN (Binus, IPPM, STEI Widuri, dll)
sempat terlibat
• 2002: Saat jaring Universitas, IPB, ITB,ITS dan UGM
mulai terlibat aktif, menjadi sejumlah TOKI Biro
(penyelenggara pembinaan daerah)
• Sejak 3 tahun terakhir Pelatnas I dilaksanakan di IPB dan
dan Pelatnas II dilaksanakan di ITB guna meningkatkan
kualitas hasil pembinaan.
• Diharapkan akan terlibat lebih banyak perguruan tinggi
untuk pembinaan daerah.
Perkembangan Prestasi Indonesia
di Tingkat Internasional 19952005
• 1995: 1 perak (1 peserta)
• 1997: 1 emas dan 1 perunggu
• 1998: 1 perak dan 1 perunggu
• 2000: 2 perunggu
• 2001: 1 perunggu
• 2002: 1 perak, 1 perunggu
• 2004: 2 perak, 1 perunggu
• 2005: 2 perak, 1 perunggu
Anggota TOKI 19952005
Thn Lokasi Lomba Anggota Tim Dan Prestasi
8 200 Zagreb, Croatia
7
Perkembangan Pelaksanaan
Seleksi
• Pra2000: seleksi dilakukan langsung oleh
panitia pusat dengan peserta dari berbagai
sekolah (hampir semua dari kotakota besar di
Jawa/Bali atau selain itu yang berkoneksi oleh
Panitia Pusat)
• Periode 20002002: seleksi dilakukan langsung
oleh panitia pusat dengan peserta yang mulai
menyebar ke wilayah di luar Jawa/Bali
(khususnya Sumatera)
• 2003sekarang: seleksi dilakukan bertahap dari
tingkat kabupaten/kota, propinsi hingga nasional
Partisipasi Daerah dalam
Pelaksanaan Seleksi
• 2003: jumlah daerah yang melakukan
seleksi tk kota/propinsi masih sedikit
• 2004: berangsurangsur meningkat jumlah
yang melakukan seleksi tk propinsi
• 2005: semakin banyak yang sudah
melakukan seleksi tk kabupaten dan
propinsi
• 2006: ???
Perkembangan Prestasi Daerah
• Terjadi peningkatan 3 tahun terakhir peserta luar
JawaBali yang terjaring ke Pelatnas I dan II
– Sebelumnya, berguguran di tk OSN atau Pelatnas I
• Sekarang peserta luar JawaBali sudah mulai
menembus ke Pelatnas II dan III
– Saat ini, Pelatnas III tahun 2006, dari 8 peserta tim,
setengahnya sudah berasal dari luar JawaBali, yaitu 2
dari Sumut, 1 dari Jambi, dan 1 Kalimantan Barat.
– Mampukah mereka masuk ke ke 4 besar untuk
berangkat ke IOI 2006?
Peserta dari Tahun ke Tahun
Total 45 21 11 5
Tahun 20022003
Seleksi Pelatnas Pelatnas Pelatnas Pelatnas
PROPINSI KOTA Nasional I II III IV
BALI DENPASAR 1 2 1
SINGARAJA 1 1
BANGKA BELITUNG BANGKA 1
BANTEN SERANG 1 1 1
TANGGERANG 2 1 1
DI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 1
DKI JAKARTA DKI JAKARTA 5 9 4 3 3
GORONTALO GORONTALO 1
JAMBI JAMBI 1
JAWA BARAT BANDUNG 8 4 3 1
BOGOR 2 2 1 1 1
JAWA TENGAH MAGELANG 5 3 1 1
MUNTILAN 1
PEKALONGAN 1
PURWOKERTO 2
JAWA TIMUR MALANG 6 4 2 1
SURABAYA 5 3 1 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
Tahun 20022003 (lanjutan)
KALIMANTAN BARAT PONTIANAK 1
KALIMANTAN SELATAN BANJARMASIN 1
KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 1
LAMPUNG LAMPUNG TENGAH 1
NTB MATARAM 1 1
PAPUA JAYAPURA 1
RIAU PEKANBARU 1 1
SULAWESI SELATAN MAKASAR 1
SULAWESI TENGGARA KENDARI 1
SULAWESI UTARA MANADO 1
SUMATERA BARAT PADANG 1
SUMATERA SELATAN PALEMBANG 2 1 1
SUMATERA UTARA MEDAN 1
YOGYAKARTA YOGYAKARTA 1
Total 58 34 16 8 4
Tahun 20032004
Pelatna Pelatna Pelatnas Pelatnas
PROPINSI KOTA OSN s I s II III IV
BALI BULELENG 1
DENPASAR 3 3 1
PANGKAL
BANGKA BELITUNG PINANG 1
BANTEN TANGERANG 2 1 1
DIY YOGYAKARTA 7 1
DKI JAKARTA JAKARTA 7 4 4 3 3
GORONTALO BONE BOLANGO 1
JAMBI JAMBI 3 2 1
JAWA BARAT BANDUNG 4 2 1
BEKASI 1
CIREBON 1
JAWA TENGAH KARANGANYAR 1
MAGELANG 9 7 3 1
PURWOKERTO 1
SEMARANG 2 1 1 1
SURAKARTA 2 1
JAWA TIMUR MALANG 6 3 3 2 1
SURABAYA 1 1 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
Tahun 20032004 (Lanjutan)
PROPINSI KOTA OSN Pelatnas 1 Pelatnas 2 Pelatnas 3
Pelatnas 4
PONTIANAK
KALIMANTAN BARAT 1
KALIMANTAN SELATAN BANJARMASIN 1
KALIMANTAN TIMUR BONTANG 1
LAMPUNG MALUKU
TANGGAMUS 1
UTARA
MALUKU UTARA 1
NAD ACEH 1
NUSA TENGGARA
BARAT BIMA 1 1
PAPUA SORONG 1
RIAU DUMAI 1
MAKASSAR
SULAWESI SELATAN 1
SULAWESI TENGAH PALU 1
SULAWESI TENGGARA KENDARI 1
SULAWESI UTARA MANADO 1
SUMATERA BARAT PADANG 1
PALEMBANG
SUMATERA SELATAN 1
SUMATERA UTARA MEDAN 2
Total 70 27 15 8 4
Tahun 20042005
PROPINSI Pelatna Pelatnas Pelatnas Pelatnas
KOTA OSN s I II III IV
BALI DENPASAR 2 1 1
SINGARAJA 1 1 1 1 1
PANGKAL
BANGKA BELITUNG PINANG 1
BANTEN TANGGERANG 2 1
BENGKULU ARGAMAKMUR 1
DIY YOGYAKARTA 6 4 3 3
DKI JAKARTA DKI JAKARTA 12 5 3 3 2
GORONTALO BONE BOLANGO 1
JAMBI JAMBI 5 2 2
JAWA BARAT BANDUNG 8 2
BEKASI 1
BOGOR 1
DEPOK 1
SUKABUMI 1 1 1
JAWA TENGAH KARANGANYAR 2
MAGELANG 5 5 3 1
PEKALONGAN 1 1 1
PURWOKERTO 1
SURAKARTA 1
UNGARAN 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
Tahun 20042005 (lanjutan1)
JAWA TIMUR JEMBER 1
JOMBANG 1
MADIUN 1
MALANG 5 4 1
MOJOKERTO 1
PAMEKASAN 1
SURABAYA 3 2 1 1 1
KALIMANTAN SELATAN BANJARMASIN 1
PALANGKARAY
KALIMANTAN TENGAH A 1
KALIMANTAN TIMUR BALIKPAPAN 1
KALIMATAN BARAT PONTIANAK 1
LAMPUNG TANGGAMUS 1
MALUKU AMBON 1
MALUKU UTARA TOBELO 1
NAD LHOKSUMAWE 1
NTB BIMA 1
NTT SELONG 1
PAPUA MANOKWARI 1
RIAU RIAU 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
20042005 (lanjutan2)
SULAWESI SELATAN GOWA 1
MAKASSAR 1
SULAWESI TENGAH BANGGAI 1
SULAWESI TENGGARA KENDARI 1
SULAWESI UTARA KOTAMOBAGU 1
TOMOHON 1
SUMATERA BARAT PADANG 1
SUMATERA SELATAN PALEMBANG 1
SUMATERA UTARA MEDAN 5 5 1
TOTAL 90 36 16 10 4
Tahun 20052006
Pelatnas
PROPINSI KOTA OSN Pelatnas I Pelatnas II III
BANGKA BELITUNG Kota Pangkal Pinang 1
Kab Buleleng 2
BALI Kota Denpasar 2 1
BANTEN Kota Tanggerang 1 1
BENGKULU Kab Bengkulu Utara 1
Kab Sleman 1
DIY Kota Yogyakarta 7 2
Kota Jakarta Barat 4 3 3 1
Kota Jakarta Pusat 5 4 3 2
DKI Kota Jakarta Selatan 1
GORONTALO Kab Bone Bolango 1
IRJABAR Kota Sorong 1
Kab Merangin 1
JAMBI Kota Jambi 7 3 2 1
Kota Bekasi 1
Kota Bogor 1 1 1
Kota Bandung 5 3 2 1
Kota Depok 1 1
JAWA BARAT Kota Majalengka 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
Tahun 20052006 (Lanjutan1)
Kab banyumas 2
Kab Klaten 1
Kab Magelang 2
Kab Salatiga 1
Kab Temanggung 1
Kota Magelang 1 1 1
Kota Surakarta 1 1
JAWA TENGAH Kota Tegal 1
Kab Jember 1
Kab Malang 5 2 1
Kab Pamekasan 1 1
Kab Probolinggo 1
JAWA TIMUR Kab Surabaya 1
KALIMANTAN BARAT Kota Pontianak 3 3 1 1
KALIMANTAN SELATAN Kota banjarmasin 1
KALIMANTAN TENGAH Kota Palangkaraya 1 1 1
KALIMANTAN TIMUR Kab Tarakan 1 1
LAMPUNG Kab Tanggamus 2
MALUKU Kota Namlea 1
MALUKU UTARA Kab halmahera Selatan 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
Tahun 20052006 (Lanjutan2)
NAD Kabupaten A]ceh Tamiang 1
NTB Kab Lombok Timur 1
NTT Kab Lembata 1
PAPUA Kab Nabire 1
RIAU Kab Dumai 1
RIAU KEPULAUAN Kab Tanjung Pinang 1
SULAWESI SELATAN Kab Makassar 1
SULAWESI TENGAH Kota Palu 1
SULAWESI TENGGARA Kota Kendari 1
SULAWESI UTARA Kota Manado 1 1
SUMATERA BARAT Kota Padang 2
SUMATERA SELATAN Kota Palembang 1
Kota Medan 3 3 2 1
SUMATERA UTARA Kota Pematangsiantar 1
Grand Total 90 33 16 8
Tahun 20062007
Provinsi Kota OSN Pelatnas I
Kab. Buleleng 2 1
Kab. Tabanan 1
Bali Kota Denpasar 1
Kab. Tangerang 2 1
Banten Kota Tangerang 1
Bengkulu Kab Bengkulu 1
D.I. Yogyakarta Kota Yogyakarta 7 3
Jakarta Barat 4 3
Jakarta Pusat 4 4
Jakarta Selatan 2 1
DKI Jakarta Jakarta Utara 2 1
Irian Jaya Barat Kota Sorong 1
Jambi Kota Jambi 6 3
Kota Bandung 4
Kota Bogor 1
Kota Cirebon 1
Jawa Barat Kota Depok 1 1
Kab. Magelang 3 3
Kab. Pati 1 1
Kab. Purworejo 1
Kab. Temanggung 1
Kota. Pekalongan 1
Jawa Tengah Kota. Tegal (Bersambung ke slide berikutnya)
1 1
Tahun 20062007 (Lanjutan1)
Kab. Jember 1
Kab. Pamekasan 1
Kota Malang 4 2
Jawa Timur Kota Surabaya 2 1
Kalimantan Barat Kota Pontianak 3 2
Kab. Hulu Sungai Selatan 1
Kalimantan Selatan Kota. Banjarmasin 1
Kalimantan Tengah Kota Tamiang Layang 1
Kalimantan Timur Kota Bontang 1
Kepulauan Riau Kab. Karimun 1
Kota Bandar Lampung 1
Lampung Kota Metro 1
Maluku Kota Ambon 1
Maluku Utara Kab. Halmahera Selatan 1
Kab. Aceh Tamiang 1
NAD Kota Langsa 1
Kab. Lombok Timur 1
Nusa Tenggara Barat Kota Mataram 1
Nusa Tenggara Timur Kab. Belu 1
Papua Kab. Jayapura 1
Riau Kota Pekanbaru 2
(Bersambung ke slide berikutnya)
Tahun 20062007 (Lanjutan1)
Sulawesi Barat Kab. Polewali Mandar 1
Sulawesi Selatan Kota Makasar 2
Sulawesi Tengah Kota Palu 1
Sulawesi Tenggara Kota Bau Bau 1
Sulawesi Utara Kota Manado 1
Kota Bukittinggi 1
Kota Padangpanjang 1
Sumatera Barat Kota Payahkumbuh 1
Sumatera Selatan Kota Palembang 2 1
Kab. Serdang 1
Sumatera Utara Kota Medan 5 1
Bangka Belitung Kab. Bangka Barat 1
Gorontalo Kab. Bone Bolango 1
(Bersambung ke slide berikutnya)
Analisis Kecenderungan
• Pada tahun 20022003 terjadi peningkatan
daerah untuk masuk Pelatnas
– Sosialisasi mulai meluas ke daerah
• Tahun 20042006
– Provinsi maju melakukan pembinaan intensif
Penjelasan Mengenai Materi Uji
Non Programming
• Berhubung keterbatasan teknis ujian
dalam OSK, dan OSP tidak
memungkinkan berbentuk pemrograman
• Maka, dalam OSK/OSP/OSN dicari
peserta yang memiliki kemampuan analisis
dan sintensis yang kuat
Mengapa Analisis dan Sintesis?
• Menurut Blum’s Taxonomy kemampuan kognisi
manusia memiliki tingkatantingkatan
kemampuan dan yang tertinggi adalah analisis,
sintesis dan evaluasi
• Analisis: kemampuan memahami masalah yang
diberikan dan menemukan model penyelesaian
– Aritmatika, logika
• Sintesis: kemampuan menyusun langkah
langkah algoritmis untuk merealisasikan model
penyelesaian
– Algoritmika
Dimana Kemampuan
Pemrograman?
• Pemrograman adalah memindahkan
langkahlangkah algoritmis tersebut
menjadi program dalam bahasa
pemrograman tertentu
– Memerlukan ketrampilan menguasai bahasa
pemrograman tertentu
– Ketrampilan ini bisa diajarkan, relatif lebih
mudah daripada meningkatkan kemampuan
kognisi