Anda di halaman 1dari 6

9/25/2012

OLIMPIADE MATEMATIKA
(Kompetisi Matematika Internasional)

STRATEGI SUKSES OLIMPIADE MATEMATIKA SD TINGKAT INTERNASIONAL


OLEH : R RIDWAN HASAN SAPUTRA
(PRESIDEN DIREKTUR KLINIK PENDIDIKAN MIPA)

Olimpiade matematika Internasional adalah lomba matematika antar siswa SMA terbaik dalam bidang matematika dari berbagai negara. Untuk menyiapkan siswa mengikuti ajang tersebut maka beberapa negara berinisiatif mengadakan kompetisi-kompetisi internasional khususnya bagi siswa SD . Contoh Kompetisi-kompetisi internasional Internasional : IMSO, EMIC, PMWC, WIZMIC, IMC, dll

MANFAAT OLIMPIADE MATEMATIKA


Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah Menumbuhkan dan mengembangkan intuisi matematika yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari Menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta terhadap matematika Memperkenalkan pada siswa beberapa ide penting dalam matematika sejak dini Menumbuhkan semangat pantang menyerah Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan sahabat dari berbagai kota dan negara Memberikan peluang bagi siswa untuk memperoleh beasiswa dari sekolah maupun perguruan tinggi yang bermutu

OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI INDONESIA Tingkat Nasional


Tahun 2003 di Kalimatan Timur Tahun 2004 di Riau Tahun 2005 di Jakarta Tahun 2006 di Jawa Tengah Tahun 2007 di Jawa Timur Tahun 2008 di Sulawesi Selatan Tahun 2009 di Jakarta Tahun 2010 di Sumatra utara Tahun 2011 di sulawesi utara

HAL HAL YANG PERLU DIKETAHUI DALAM OLIMPIADE MATEMATIKA DI INDONESIA

1. 2. 3. 4.

Sistem Seleksi Format soal olimpiade matematika SD Materi olimpiade matematika Penghargaan

SISTEM SELEKSI

9/25/2012

1. SISTEM SELEKSI SD
JALUR A
TINGKAT BULAN JUMLAH PESERTA

JALUR B
TINGKAT Provinsi Nasional WAKTU Mei PESERTA 50 orang/provinsi

Kecamatan Kota/Kabupaten Provinsi Nasional Internasional

Mei Juni Juli Agust Nop

3 orang/sekolah 3 orang/kecamatan

Mei Nop 50 menjadi 10 orang 10 orang

Internasional Nop 3 orang/kota-kab 3 orang/prov

SELEKSI PESERTA OLIMPIADE MATEMATIKA SD


Jalur biasa (A) Kecamatan Kab/Kota Prov Nasional Internasional Jalur khusus (B) Provinsi Nasional Internasional (Karantina)

2. Format Olimpiade Matematika di Indonesia (OSN SD dan IMSO): IMSO):


Terdiri dari 3 tahapan: Tahap I :
Soal isian singkat (tanpa uraian) Jumlah 25 soal dengan waktu 60 menit

Tahap II :
Soal uraian Jumlah 13 soal dengan waktu 90 menit

Pada tahap III :


Soal eksplorasi Jumlah soal 6 dengan waktu kurang lebih 120 menit

FORMAT KOMPETISI INTERNASIONAL TINGKAT SD Test Individual - Isian singkat - Jumlah 15 soal dalam waktu 90 menit Test Beregu (4 orang) - menggunakan cara - Jumlah 10 soal dalam waktu 60 menit

MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA


Materi soal-soal olimpiade berdasar pada kurikulum matematika SD/MI dan SMP/MTs yang berlaku Materi soal bersumber pada buku-buku pelajaran, buku-buku pendamping dan bahan lain yang relevan Penekanan soal pada pemecahan masalah Karakteristik soal adalah non rutin, perlu wawasan, kecermatan, kejelian, kecerdikan dan pengalaman dalam matematika

9/25/2012

MODERASI
Moderasi adalah suatu tahapan proses dalam olimpiade matematika dimana tutor (pembina) dari suatu negara peserta mendiskusikan dengan dewan juri untuk menentukan nilai bersama dari siswa bimbingannya. Dengan moderasi diharapkan diperoleh hasil olimpiade yang fair.

4. PENGHARGAAN DALAM OLIMPIADE MATEMATIKA SD: SD:


Penghargaan diberikan dalam bentuk medali yang diberikan paling banyak setengah dari jumlah peserta. Ratio dari pemenang medali emas, perak, perunggu dibuat mendekati perbandingan 1:2:3 Dalam lomba IMSO di indonesia ada penghargaan khusus berupa best teori, best eksplorasi dan best over all bagi siswa yang mempunyai nilai tertinggi pada bagian tersebut

STRATEGI MEMBINA
1. Memilih siswa yang berbakat matematika 2. Pembinaan 3. Peran guru, orang tua dan sekolah

MEMILIH SISWA BERBAKAT MATEMATIKA

CIRI CIRI ANAK BERBAKAT DALAM MATEMATIKA

SISTEM SELEKSI
Menjaring siswa dilakukan 2 model soal : Model soal rutin dan soal tidak rutin Secara berkala (setiap bulan) diadakan test eliminasi dan test penerimaan agar terjadi kompetisi Prilaku siswa di kelas menjadi bahan pertimbangan dalam sistem eliminasi

Memiliki ketertarikan yang lebih tinggi dalam matematika dibandingkan teman sebayanya. Mampu menyelesaikan soal Matematika dengan cara sendiri yang unik dan kreatif. Memiliki IQ yang tinggi. Bahasa tubuh.

9/25/2012

STRATEGI MEMBINA CALON PESERTA OLIMPIADE

PEMBINAAN

Siswa harus sering mengerjakan soal Olimpiade. Berlatih menuliskan jawaban secara sistematis Sering mengikuti kompetisi matematika Tingkatkan kemampuan siswa untuk memahami bahasa Inggris, terutama kemampuan membaca dan memahami soal dalam bahasa Inggris.

SISTEM MENGAJAR

MODELMODEL-MODEL PENGAJARAN
A. Siswa diajari terlebih dahulu materi penghantar kemudia mereka diberi soal dan setelah selesai diberikan lagi materi penghantar dan diberikan soal lagi.

Belajar minimal seminggu 1 kali (bisa ditambah jika ada lomba) Lama belajar 2 jam Jumlah siswa disesuaikan kelas

B.

Siswa diberikan masalah, kemudian mereka dibimbing satusatu dalam mengerjakan, yang cepat selesai akan segera mendapat tambahan soal sampai selesai

C. Siswa diberikan paket soal kemudian diberikan waktu 1 jam untuk mengerjakan kemudian baru di bahas.

EKSPLORASI
Secara berkala siswa dilatih eksplorasi (memberikan alat-alat peraga atau media tertentu untuk memecahkan suatu masalah) Secara berkala diadakan kegiatan eksplorasi yang sifatnya beregu Eksplorasi bisa pula dilakukan melalui permainan.

PERAN GURU, ORANG TUA DAN SEKOLAH

9/25/2012

KRITERIA GURU KELAS BERBAKAT


Mempunyai kemampuan matematika dalam tingkat kecanggihan yang tinggi Mengerti materi yang diujikan dalam Olimpiade Mengerti sistem kompetisi Olimpiade Bersemangat dan tidak mudah menyerah menghadapi masalah Suka menciptakan soal Memiliki komitmen yang tinggi untuk membina Memiliki Keikhlasan sebagai pembina

TUGAS GURU PADA KELAS BERBAKAT


Menjaring siswa berpotensi yang akan dibina Membentuk tim olimpiade sekolah Membuat jadwal dan anggaraan pembinaan Melakukan pembinaan secara kontinu Aktif menambah wawasan keilmuan matematika Melakukan studi banding ke sekolah-sekolah dan rajin Mengikutkan anak ke berbagai lomba Menjalin kerjasama dengan pihak orang tua siswa, komite sekolah, sekolah, instansi terkait dan para pakar (perguruan tinggi)

CARA MENGAJAR GURU DI KELAS BERBAKAT


Harus mempunyai sikap jangan bertindak sebagai guru Sebaiknya memposisikan diri sebagai pembina/pelatih Harus dapat berperan sebagai motivator dan fasilitator Harus dapat memberikan masukan dan umpan balik ke siswa Harus mendorong siswa untuk aktif mencari materi sendiri dari berbagai sumber (internet, buku, dll) Harus mendorong terjadinya diskusi antara siswa dan pembina mengenai materi yang sedang dibahas

Peran Orang Tua :


Memenuhi kebutuhan putra/putrinya dalam rangka menunjang penguasaan materi olimpiade matematika. Mendukung pihak sekolah baik secara moral maupun materiil dalam rangka pengembangan potensi putra/putrinya di bidang matematika.

Peran Sekolah
Tidak mempersulit siswa untuk mengikuti berbagai kegiatan dalam rangka persiapan menghadapi Kompetisi matematika internasional. Menyediakan guru berkualitas untuk membimbing siswa yang menggemari matematika. Menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan olimpiade matematika. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi yang telah mengharumkan nama sekolah.

MISKONSEPSI DALAM OLIMPIADE MATEMATIKA


1. Soal yang disajikan dalam olimpiade matematika SD adalah pelajaran tingkat perguruan tinggi 2. Siswa harus menghapal banyak rumus

9/25/2012

BERBAGAI KENDALA
Orang tua yang ambisius sehingga memberikan beban mental yang berat kepada anak. Siswa tidak mampu mengkomunikasikan jawaban secara tertulis dengan sistematis. Siswa yang terlalu percaya diri menjurus sombong, menganggap remeh soal-soal yang mudah. Siswa yang cenderung keras kepala. Kecerobohan. Malas berlatih.

KUNCI SUKSES DALAM OLIMPIADE MATEMATIKA :

1. Komitmen 2. Kompeten 3. Konsisten 4. Ko-IKHLAS-ten Ko-IKHLAS-

Anda mungkin juga menyukai