Anda di halaman 1dari 35

Unsur Pengujian Hipotesis

 Hipotesis Nol
 Hipotesis Alternatif
 Statistik UJi
 Daerah Penolakan H0
Hipotesis
  Suatu pernyataan / anggapan yang mempunyai nilai
mungkin benar / salah atau suatu pernyataan /anggapan yang
mengandung nilai ketidakpastian

 Misalnya:
 Besok akan turun hujan  mungkin benar/salah

 Penambahan pupuk meningkatkan produksi  mungkin


benar/salah
 Varietas A lebih baik dibandingkan dengan varietas B 
mungkin benar/salah
Hipotesis Statistik

Suatu pernyataan tentang nilai suatu parameter populasi

 H0 (hipotesis nol): suatu pernyataan yang


bersifat “status quo” (tidak ada beda , tidak
ada perubahan)
 H1 (hipotesis tandingan): pernyataan lain
yang akan diterima jika H0 ditolak (”ada”
perbedaan, ”terdapat perubahan”)
Dalam pengambilan keputusan
memungkinkan untuk terjadi kesalahan
H0 benar H0 salah
Tolak H0 Peluang salah jenis I Kuasa pengujian
(Taraf nyata; ) (1-)

Terima H0 Tingkat kepercayaan Peluang salah jenis II


(1-) ()

P(salah jenis I) = P(tolak H0/H0 benar) = 


P(salah jenis II) = P(terima H0/H1 benar) = 
Daerah
Daerah
PEnolakan
Penerimaan
H0
H0

H0: H1:
ˆ
=20 =24

 = P(Terima H0 | H1 benar)  = P(tolak H0 | Ho benar)


22
 = P( < 22 |  = 24)  = P( > 22 |  = 20)

 Merupakan sembarang parameter


Sifat  dan 

H1 H0 H1
H0

   

  
  
H1
H0
Jika n   dan  akan
menurun lihat KURVA 
KATERISTIK OPERASI 
Hipotesis yang diuji

H0 :  = 0 H0 :   0 H0 :   0

H1 :   0 H1 :  < 0 H1 :  > 0

Hipotesis dua arah Hipotesis SATU arah

ˆ
Statistik uji : v
sˆ
 merupakan sembarang parameter
v merupakan sembarang statistik uji
Wilayah kritik
Daerah Penolakan H0
Tergantung dari H1. Misalkan v = z  N (0,1)

H1 :   0

Daerah
Penerimaan
H0
/2 /2
Nilai kritik
Daerah
Penolakan H0
-z/2 z/2

Tolak H0 jika v < -z/2 atau v > z/2


H1 :  < 0

Daerah
Penerimaan
H0

Daerah
Penolakan H0
-z
Tolak H0 jika v < -z/2

H1 :  > 0

Daerah
Penerimaan
H0 

Daerah
Tolak H0 jika v > z Penolakan H0
z
 & nilai p
  = taraf nyata dari uji statistik
 Nilai p = taraf nyata dari contoh
 peluang  merupakan
suatu ukuran “kewajaran” untuk
menerima H0 atau menerima
H1
 Jika nilai p <  maka Tolak H0

Nilai p

z z h
Nilai p = P (Tolak H0 | contoh)
Misalnya : nilai p = P(Z > zh)
Tujuan pengujian

Satu Populasi Dua populasi

Nilai Satu Data saling Data


Tengah() Populasi (p) bebas berpasangan

2
1 - 2 p1 - p2 d
diketahui Tidak
diketahui
12 & 22
Tidak Uji z Uji t
Uji z Uji t Uji z diketahui
diketahui

12 & 22


Uji z
sama Tidak sama

Uji t Uji t
Formula 1 Formula 2
Uji
Uji Nilai
Nilai Tengah
Tengah
Populasi (())
Populasi
Hipotesis yang dapat diuji:

Hipotesis satu arah


 H0 :   0 vs H1 :  < 0
 H0 :   0 vs H1 :  > 0
Hipotesis dua arah
 H0 :  = 0 vs H1 :   0

 Statistik uji:
x  0
 Jika ragam populasi (2) diketahui : zh 
/ n
x  0
 Jika ragam populasi (2) tidak diketahui : th 
s/ n
Contoh
Batasan yang ditentukan oleh pemerintah terhadap emisi
gas CO kendaraan bermotor adalah 50 ppm. Sebuah
perusahaan baru yang sedang mengajukan ijin
pemasaran mobil, diperiksa oleh petugas pemerintah
untuk mennetukan apakah perusahaan tersebut laya
diberikan ijin. Sebanyak 20 mobil diambil secara acak
dan diuji emisi CO-nya. Dari data didapatkan, rata-
ratanya 55 dan ragamnya 4.2. Dengan menggunakan
taraf nyata 5%, layakkah perusahaan tersebut mendapat
ijin?
 Hipotesis yang diuji:
H0 :  <= 50 vs H1 :  > 50
 Statistik uji:
th= (55-50)/(4.2/20)=10.91
 Daerah kritis pada taraf nyata 0.05
Tolak Ho jika th > t(0,05;db=19) = 1,729
 Kesimpulan:
Tolak H0, artinya emisi gas CO kendaraan bermotor
yang akan dipasarkan oleh perusahaan tersebut
melebihi batasan yang ditentukan oleh pemerintah
sehingga perusahaan tersebut tidak layak
memperoleh ijin untuk memasarkan mobilnya.
Pengujian
Pengujian Hipotesis
Hipotesis
untuk
untuk selisih
selisih dua
dua nilai
nilai
tengah
tengah populasi
populasi
Hipotesis
 Hipotesis satu arah:
H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 <0
H0: 1- 2  0 vs H1: 1- 2 >0
 Hipotesis dua arah:
H0: 1- 2 =0 vs H1: 1- 2 0
Statistik uji
( x1  x 2 )   0
zh 
 ( x1  x2 )

Formula 1 diketahui

Syarat :
1 & 
2
2
2
sama 12 & 22
Tidak sama Tidak
diketahui
Formula 2
Formula 1
a. Jika 1 dan 2 tdk diketahui dan diasumsikan sama:
1 1
( x1  x 2 )   0 s x1  x2  s 2
  
th  gab
s ( x1  x2 )  n1 n2 

( n1  1) s12  (n2  1) s22


2
s gab  dan v  n1  n2  2
n1  n2  2
Formula 2
b. Jika 1 dan 2 tdk diketahui dan diasumsikan tidak sama:

( x  x2 )   0  s12 s22 
th  1 s x1  x2    
s ( x1  x2 )  n1 n2 

2
s
2
s2

 n  n 
1 2

v  1 2

 s 2  2   s 2  2 
 1 n   n1  1    2 n   n2  1 
 1   2 
Contoh
Dua buah perusahaan yang saling bersaing dalam industri
kertas karton saling mengklaim bahwa produknya yang lebih
baik, dalam artian lebih kuat menahan beban. Untuk
mengetahui produk mana yang sebenarnya lebih baik,
dilakukan pengambilan data masing-masing sebanyak 10
lembar, dan diukur berapa beban yang mampu ditanggung
tanpa merusak karton. Datanya sebagai berikut:

Perush A 30 35 50 45 60 25 45 45 50 40
 Ujilah karton produksi mana yang lebih kuat dengan
asumsiPerush
ragamB kedua
50 60populasi
55 40 berbeda,
65 60 65gunakan
65 50 55
taraf
nyata 10%!
Pengujian
Pengujian Hipotesis
Hipotesis
untuk
untuk data
data berpasangan
berpasangan
Hipotesis
Hipotesis satu arah:

H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 <0


atau
H0: D 0 vs H1: D<0 Statistik uji :

H0: 1- 2  0 vs H1: 1- 2 >0 d 0


atau th 
H0: D  0 vs H1: D>0 s/ n
Hipotesis dua arah:

H0: 1- 2 =0 vs H1: 1- 2 0


atau
H0: D = 0 vs H1: D0
Contoh (4)
Suatu klub kesegaran jasmani ingin mengevaluasi program diet,
kemudian dipilih secara acak 10 orang anggotanya untuk
mengikuti program diet tersebut selama 3 bulan. Data yang
diambil adalah berat badan sebelum dan sesudah program diet
dilaksanakan, yaitu:

Berat Badan Peserta


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum (X1) 90 89 92 90 91 92 91 93 92 91
Sesudah (X2) 85 86 87 86 87 85 85 87 86 86
D=X1-X2 5 3 5 4 4 7 6 6 6 5
Apakah program diet tersebut dapat mengurangi berat badan
minimal 5 kg? Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!
Penyelesaian
 Karena kasus ini merupakan contoh berpasangan, maka:
 Hipotesis:
H0 : D  5 vs H1 : D < 5
 Deskripsi:
d n d i2    d i 
2
i 51 10(273)  (51) 2 s d  1,43  1,20
d   5,1 s 
2
d   1,43
n 10 n(n  1) 10(9)

 Statistik uji:
d  d d  d 5,1  5
t    0,26
sd sd 1,20 / 10
n
 Daerah kritis pada =5%
Tolak H0, jika th < -t(=5%,db=9)=-1.833

 Kesimpulan:
Terima H0, artinya program diet tersebut dapat
mengurangi berat badan minimal 5 kg

Anda mungkin juga menyukai