Anda di halaman 1dari 12

KHUTBAH

Hadhrat Khalifatul Masih V atba.

KHUTBAH JUMAT
Tanggal 23 Muharram 1426 HQ
(4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, London, Inggris

Tentang:
KESEMPURNAAN AL-QURAN &
KECINTAAN KEPADA AL-QURAN

alislam.org

(Asyhadu allaa ilaaha illallaahu waĥdahu laa syariikalahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu
wa rasuuluh[uu]. Ammaa ba’du, fa a’uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim[i].
Bismillaahir-raĥmaanir-raĥiim[i]. Alĥamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin[a]. Arraĥmaanir-raĥiim[i]. Maaliki
yaumid-din[i]. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin[u]. Ihdinash-shiraathal-mustaqiim[a]. Shiraathal-ladziina
an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim wa ladh-dhaalliin[a]).
Rasulum-minallaahi yatluu shuhufam-muthahharatan, fiihaa kutubun qayyimah.

"Rasul Allah (Muhammad) membaca lembaran-lembaran yang disucikan (Al


Quran), di dalamnya terdapat ajaran-ajaran yang senantiasa tegak dan senantiasa
menegakan".(Al-Bayyinah 3-4 )

http://www.ahmadiyya.or.id 1
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

l-Quran yang turun (diturunkan) yang dapat memahami kitab yang suci ini,
A kepada Rasulullah saw., berkenaan
dengan itu Allah memberikan
beliaulah yang memperoleh pemahaman
sempurna mengenai kitab itu dari Allah.
kesaksian bahwa ini adalah kitab yang Zat (wujud) beliaulah yang mengakhiri
suci dan bersih dari segenap aib [kesempurnaan] kitab yang turun kepada
(kekurangan) yang memungkinkan, beliau, kitab syariat terakhir yang meraih
bahkan merupakan segenap ajaran yang ilmu pemahaman sempurna berkaitan
cantik dan indah terdapat di dalamnya, dengan maksud kalam dan memahami dari
yang sama sekali tidak ada yang berbagai sudut pandang arti (makna)
menandinginya, dan di dalamnya diikut- dan berbagai sisinya (seginya).
sertakan (terhimpun) semua keindahan
yang di dalam Kitab-kitab (ajaran-ajaran) Jadi, zat (wujud)
sebelumnya yang di dalamnya terdapat (khaataman-nabiyyiin) inilah yang
kekurangan, dan kini inilah sebuah ajaran memahami khaatamul-kutub (kitab paling
yang bersih dari segenap kekurangan. sempurna) itu, dan tidak hanya dengan
memahami sampai kekedalamannya dia
Sarana Bagi Perbaikan Dunia pun mengamalkannya, bahkan kepada
Bahkan, dengan mengamalkan ajaran para sahabah juga beliau memberikan
ini akan diselamatkan dari segenap kesadaran yang dari itu mereka
keburukan. Dan tidak hanya membacanya dengan memahami dan
diselamatkan, bahwa dengan berusaha untuk mengamalkannya. Sesudah
mengamalkan dan menerapkan ajaran itu membaca kitab terakhir itu tidak
ada kemungkinan untuk perbaikan dunia mungkin lagi bahwa dari syariat lain,
kita sendiri. Yakni, ajaran yang turun atau dari kitab lain diambil sebagai
kepada Rasulullah saw. kini inilah yang penyuluh jalan. Sebab mengenai orang-
merupakan sarana untuk perbaikan dunia, orang yang terdahulupun telah terdapat di
dapat menyebarkan kebaikan-kebaikan di dalamnya (di dalam Al-Quran), dan hal
dunia, dapat menyebarkan rasa aman di yang akan datangpun serta berita yang
dunia, dapat menciptakan orang-orang akan datangpun telah terdapat di
yang taat beribadah di dunia, yang dalamnya.
merupakan suatu jaminan untuk
menegakkan hak-hak setiap orang di Daya Pensucian Rohani Rasulullah
dunia. saw. Yang Sempurna
Jadi, ajaran sempurna yang turun Hadhrat Aqdas Masih Mau'ud a.s
kepada Nabi saw. dan disebut sebagai
bersabda: (khaataman
(khaataman-nabiyyiin), nabiyyiin) kata yang digunakan bagi
yang sesudahnya sama sekali tidak bisa Rasulullah saw. itu menunjukkan bahwa
datang nabi pembawa syariat baru. Allah secara alami di dalam kata itu diletakkan
telah memfirmankan, maka Nabi saw. bahwa kitab yang turun kepada Rasulullah
betapa beliau merupakan orang yang saw. itupun juga khaatamul-kutub dan
mengamalkan syariat itu, gambarannya segenap kesempurnaan terdapat di
keluar dari (berada di luar bayangan) dalamnya. Sebab sudah merupakan kaidah
fikiran manusia. Sebab, beliau saw.-lah umum turunnya kalam Ilahi dan
http://www.ahmadiyya.or.id 2
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

peraturannya, bahwa seberapa banyak juga berada pada kedudukan dan


daya tarik dan kesempurnaan batin milik martabat yang paling tinggi dibandingkan
orang itu maka sebanyak itu pulalah kitab-kitab yang terdahulu dan
keagungan dan keluhuran menjadi milik dibandingkan shahifah-shahifah
kalam tersebut. (lembaran-lembaran Kitab suci) yang
Kini, daya tarik pensucian Rasulullah terdahulu. Tidak pernah ada kalam
saw. setiap orang menghendakinya manapun sebelumnya yang pernah
bahwa bagaimana beliau telah sampai ke sana (ke martabat itu).
menciptakan kesucian di dalam diri Dikarenakan daya pensucian
sahabah beliau. Perubahan-perubahan Rasulullah saw. adalah yang paling kuat
yang lahir di dalam diri para sahabah, (sempurna) dan semua derajat
bahwa orang-orang yang sebelumnya biasa kesempurnaan yang telah habis (berakhir)
bangun semalam suntuk untuk di dalam diri beliau, dan beliau sampai
mengadakan pesta-pora mengejar pada titik yang tertinggi, [pada
kesenangan dunia, kini mereka pun tetap kedudukan itulah] Al-Quran yang turun
bangun di tengah malam, tapi bukan kepada beliau pun telah sampai pada
untuk berpesta-pora, untuk berhura-hura puncak kesempurnaannya. Dan
melainkan dalam keadaan bersujud di sebagaimana kesempurnaan kenabian
hadapan Tuhan mereka melewatkan telah berakhir dalam diri beliau, demikian
malam mereka. pula mukjizat kalam pun telah sempurna
Kemudian, orang yang sebelumnya pada diri beliau.
meminum minuman keras seperti layaknya
air biasa, namun pada saat mereka Khaatamun Nabiyyiin & Khaatamul-
mendengar berita [larangan meminum Kutub
minuman keras] bahwa dalam keadaan Beliau dinyatakan sebagai khaatamun-
mabukpun mereka tidak mengatakan nabiyyiin dan kitab beliau dinyatakan
bahwa, "Tanyakan dahulu apa yang sebagai khaatamul-kutub. Seberapa pun
telah terjadi", melainkan mereka terlebih kedudukan-kedudukan (martabat-
dulu (langsung) memecahkan periuk martabat) dan akibat-akibat (pengaruh-
minuman keras mereka. Jadi ini adalah pengaruh) kalam (firman/ucapan) bisa
merupakan daya-tarik kekuatan pensucian terjadi, dari segi semua itu kitab beliau
beliaulah yang telah menciptakan revolusi (Al-Quran) telah sampai pada tingkat yang
ini". paling tinggi. Yakni dari segi kefasihan
Jadi, Hadhrat Masih Mau'ud a.s. dan kebalighan (fashahat balaghat), baik
bersabda: "Seberapa banyak daya tarik itu apakah berkaitan dengan susunan
pensucian seseorang maka sebanyak itu temanya, apakah itu dari segi ajaran,
pulalah kekuatan keagungan kalamnya apakah itu dari segi kesempurnaan
(ucapannya)". Kemudian bersabda: "Oleh ajarannya, walhasil dari segi mana pun
sebab daya pensucian dan kesempurnaan kalian melihatnya maka dari segi itu akan
batin Rasulullah adalah yang paling tinggi nampak kesempurnaan Al-Quran, dan
tingkatannya yang lebih dari itu tidak mukjizatnya akan terlihat. Dan inilah
pernah diraih oleh siapapun dari antara sebabnya Al-Quran tidak meminta
manusia, dan tidak pula akan ada di masa (menuntut) suatu perkara yang khusus,
yang akan datang. Karena itu Al-Quran bahkan permisalan secara umumlah yang

http://www.ahmadiyya.or.id 3
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

diminta. Dari segi apapun kalian inginkan membaca Al-Quran?" Orang yang
maka lakukanlah perlawanan untuk bertanya menjawab, "Kenapa tidak?"
menandingi [kesempurnaan] Al-Quran,
baik itu dari kefasihan dan kebalighan Maka beliau bersabda,
(fashahat balaghat), baik itu dari segi
maksud dan tujuan, baik itu dari segi (Fainna
ajaran, baik dari segi nubuatan-nubuatan khuluqan-nabiyyi shallallaahu 'alaihi wa
dan hal yang gaib yang terdapat dalam Al- sallama kaanal-quraan) – “sesungguhnya
Quran. Walhasil, dari segi manapun kalian akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Quran.”
melihatnya [semua] ini adalah merupakan Muslim kitab shalatul musafirin bab
mukjizat". Malfuzhat jilid 2 hlm. 26-27 jaamush-shalatullail waman naama 'anhu
Edisi baru. aw maridha.
Jadi, sebagaimana beliau (Hadhrat Yakni di dalam Al-Quran sebagaimana
Masih Mau'ud a.s.) bersabda bahwa Al- tertulis bahwa "beribadahlah kepada
Quran adalah merupakan mukjizat yang Allah", beliau saw. telah melakukan
sempurna. Dan bahkan tidak ini saja, ibadah. Di Al-Quran sebagaimana tertulis
bahwa di dalam itu pun terdapat ajaran bahwa "tunaikanlah haquuqul 'ibaad (hak-
yang sempurna, dan mukjizat itu adalah hak sesama hamba)", beliau saw telah
bahwa Rasulullah saw. telah menjadikan melakukan huquuqul 'ibaad. Di dalam Al-
semua mukjizat hukum itu sebagai Quran hal mana yang diperintahkan untuk
bagian kehidupan beliau dan telah mengamalkannya, Rasulullah saw. telah
mengamalkannya lalu memperlihatkannya, mengamalkan hal-hal tersebut secara
supaya beliau juga dapat memberitahukan sempurna. Beliau mengamalkannya dan
kepada orang yang mengimani beliau telah menunaikan haknya.
untuk mengamalkannya bahwa, "Saya Terhadap hal mana Al-Quran telah
juga adalah seorang manusia [seperti melakukan pelarangan beliau pun telah
kalian], sejauh berkaitan dengan tuntutan meninggalkan hal itu. Al-Quran telah
kemanusiaan". Tetapi beliau saw. memerintahkan untuk melakukan puasa,
merupakan manusia yang Tuhan telah telah memerintahkan membayar zakat.
jadikan sebagai kekasih-Nya, dan akibat Beliau telah telah melakukan puasa dan
tunduk kepada-Nya Dia telah jadikan memberikan sedekah dan membayar zakat
sebagai kekasih-Nya, "Kalian pun dengan standar yang sangat tinggi. Al-
amalkanlah ajaran itu, ikutilah sunnahku Quran telah memerintahkan untuk berlaku
dan sesuai dengan kemampuan- lemah-lembut di dalam bermasyarakat
kemampuan masing-masing hendaklah maka beliau telah melakukan lemah-
menjadi orang yang meraih kedekatan lembut yang sedemikian tinggi kadarnya,
dengan Tuhan". yang contohnya tidak didapatkan dimana-
Sejauh mana Rasululah saw. mana. Bahkan musuh bebuyutan beliau
mengamalkan hukum-hukum Al-Quran? pun beliau telah beliau maafkan.
Berkenaan dengan itu terdapat jawaban Demikian juga jika ada perintah untuk
Hadhrat 'Aisyah r.a. dan itu diketahui oleh melakukan kekerasan (ketegasan) dalam
setiap orang, bahwa tatkala kepada beliau memperbaiki masyarakat maka beliau pun
ditanyakan tentang akhlak Rasulullah saw. mengikuti dan mentaatinya sepenuhnya.
beliau menjawab. "Apakah kalian tidak Singkat kata, perintah apa pun dari Al-

http://www.ahmadiyya.or.id 4
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

Quran bukan hanya sekedar telah beliau perintah-perintah-Nya, rasa takut kepada
saw. laksanakan, bahkan beliau telah Allah, berkenaan dengan itu apa yang
menyempurnakannya dengan standar yang diberitahukan kepada kita oleh sejarah
sangat tinggi. beliau? Bagaimana cara beliau membaca
Al-Quran? Berkenaan dengan itu ada
Hubungan Erat Rasulullah saw. Dengan beberapa hadits saya akan sajikan.
Al-Quran Hadhrat 'Abdullah bin Saib r.a.
Hadhrat Muslih Mau'ud r.a. telah meriwayatkan dengan mulai dari surah Al-
menyajikan misal (perumpamaan) yang Mu'min, sehingga ketika sampai pada
sangat bagus antara kaitan (hubungan) sebutan Musa dan Harun maka akibat rasa
Rasulullah saw. dengan Al-Quran yang takut yang luar biasa beliau menjadi
sangat dalam, bahwa, "Rasulullah saw. terbatuk lalu bahwa Rasulullah
dan Al-Quran merupakan dua mutiara mengimami shalat subuh. Beliau memulai
yang keluar secara bersama-sama dari satu mengimami shalat beliau ruku. Muslim
kerang. Jika kalian ingin mengetahui Kitabush-shalat bab Al-Qiraatu fish-
ajaran Al-Quran maka lihatlah kehidupan shubuh.
Rasulullah saw., dan jika kalian ingin Jadi, rasa takut ini sampai sedemikian
mendapat pengetahuan akan kehidupan rupa bahwa mungkin saja bersama itu
Rasulullah saw., jika kalian ingin melihat beliau khawatir akan kaum beliau. Sebab
bahwa bagaimana beliau melewatkan hati beliau sangat luar biasa lembutnya
kehidupan beliau siang dan malam maka bahwa sebagaimana Firaun dan kaumnya
lihatlah semua hukum-hukum Al-Quran, hancur maka orang-orang inipun jangan-
bacalah larangan dan perintah-perintah itu jangan karena ingkar merekapun menjadi
akan nampak di hadapan kalian akan binasa. Beliau sedemikian rupa yakinnya,
kehidupan Rasulullah saw.." bahwa Allah dengan mengemukakan dia
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda: (fir'aun) sebagai misal (contoh) maka
"Dalil apa lagi yang dapat digunakan akibat karena ingkar di masa yang lalu
melebihi kehidupan suci dan bersih bisa jadi akan terjadi pula peristiwa yang
Rasulullah saw., bahwa Allah telah seperti itu, "Jangan-jangan kaumku pun
menetapkan beliau sebagai petunjuk akibat keingkaran mereka maka mereka
sempurna untuk seluruh dunia dan sampai akan menjadi hancur".
hari Kiamat. Semua peristiwa-peristiwa
kehidupan beliau merupakan kumpulan Ghairat Rasululah saw. Tentang
ajaran praktis. Sebagaimana halnya Al- Keagungan Allah Ta'ala
Quran adalah merupakan kitab perkataan Kemudian tertera sebuah riwayat,
Allah, dan undang-undang Tuhan adalah Hadhrat Ibnu 'Abbas r.a. mengatakan
kitab perbuatan-Nya, demikian juga bahwa: Saya diberitahukan oleh Hadhrat
kehidupan Rasulullah saw. pun Ummul-mukminin r.a. bahwa dia
merupakan kitab terbuka yang seolah-olah menanyakan kepada Rasululah saw.
merupakan penjelasan dan tafsir Al-
Quran". Malfuzhat jilid 3 hal 34 Edisi berkenaan dengan ayat
Baru.
Kecintaan dan kegemaran Rasulullah
saw. kepada Al-Quran, pengamalan

http://www.ahmadiyya.or.id 5
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

diri mereka besar dan hebat maka mereka


- wa maa qadarullaaha akan dihancurkan dengan cara seperti itu,
haqqa qadrihii wal-ardhu jamii’an yang mungkin saja seekor cacingpun tidak
qabdhatuhuu yaumalqiyaamati ada pengaruhnya, yakni tidak lebih
wassamaawaatu mathwiyyaatum- berharga dari seekor cacing.
biyamiinihii subhaanahu wa ta’aalaa
‘ammaa yusyrikuun[a] (dan mereka tidak Cara Rasulullah Saw. Membaca
mengagungkan Allah dengan (Menilawatkan) Ayat-ayat Al-Quran
pengagungan yang semestinya, padahal Tatkala Al-Quran turun maka beliau
bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya saw. yang paling bagus dan dengan mudah
pada hari kiamat, dan langit digulung dapat membacanya, dan dalam
dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci membacanya dengan mudah maknanya
Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang pun beliau saw. sangat mengerti betul.
mereka persekutukan). Az-Zumar 68, Kendati demikian apa (bagaimana) cara
maka Rasulullah saw. bersabda [Dia beliau membaca Al-Quran? Berkenaan
berfirman]: "Aku adalah Jabbar dengan itu Hadhrat Qatadah meriwayatkan
(Mahagagah/keras dalam menghukum), bahwa: "Saya telah menanyakan cara
Aku adalah ini, Aku adalah ini!" -- yakni Rasulullah membaca Al-Quran maka
Allah menerangkan akan kebesaran-Nya. beliau menjawab bahwa Rasulullah saw.
Orang yang meriwayatkan mengatakan membaca Al-Quran dengan berhenti-
bahwa Rasulullah saw. menerangkan hal berhenti". Sunan Abi Daud kitabul witir.
ini dengan sedemikian rupa bersemangat Berkenaan dengan cara beliau
sehingga mimbar Rasulullah menjadi membaca Al-Quran apa cara beliau,
bergerak, sehingga kami menjadi khawatir terkait dengan itu banyak sekali riwayat-
bahwa jangan-jangan Rasulullah jatuh riwayat. Yang mana orang-orang yang
bersama mimbar. Al-Mustadrak lilhakim menerangkan itu telah menerangkan
kitabuttafsir. sesuai dengan corak mereka masing-
Yakni, dalam menerangkan akan masing. Dari itu keindahan bacaan beliau
kebesaran Tuhan semangat beliau saw. tambah lagi menjadi lebih jelas.
menjadi sangat luar biasa. Sebab zat Satu riwayat diantaranya adalah
beliaulah yang mengetahui betul akan riwayat Ba'li bin Mamlak bahwa, "Saya
kegagahan dan kekuasaan Tuhan, menanyakan kepada Ummul-Mu'minin
pengetahuan yang benar dan bisa sampai Ummi Salmah r.a. mengenai tilawat
pada kedalamannya dalam arti yang benar. Rasulullah saw. maka beliau menjawab
Dan diri pribadi beliaulah yang di bahwa qira'at Rasulullah saw. adalah
hadapannya zahir Zat Allah dengan cara merupakan qira'at yang ditafsirkan
yang paling besar. Jadi, beliau mengetahui (diperjelas), yakni dengan membaca satu-
bahwa apa-apa saja kekuasaan dan satu huruf orang-orang yang mendengar
kekuatan Tuhan. Dan jika tidak ada kasih- menjadi dapat memahami" Misykatul
sayang Tuhan maka orang-orang ini yang mashaabih kitab fazaailul Quran.
semakin jauh dari perkataan-Nya tidak Kemudian Hadhrat Ummi Salmah di
akan mengamalkan hukum-hukum-Nya, satu tempat meriwayatkan. Seraya
dan mereka menganggap bahwa, "Kami menerangkan cara beliau membaca beliau
mempunyai kekuatan", mereka sangat berkata bahwa, "Rasulullah saw.
bangga akan hal itu, mereka menganggap
http://www.ahmadiyya.or.id 6
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

membaca Al-Quran dengan terhenti- sepenuhnya dan dengan fana dia tengah
terhenti (berhenti-berhenti). Sesudah membacanya".
Kemudian tertera sebuah riwayat dari
membaca beliau Hadhrat Hudzaifah r.a. bahwa beliau telah
menunaikan shalat di belakang Rasulullah
berhenti, kemudian membaca
saw.. Ketika beliau rukuk maka beliau
lalu beliau berhenti". membaca (subhaana
Misykatul masaabih kitab fazaailul rabbiyal'azhiim[i]) dan apabila beliau
Quran. Jadi beliau tengah merenungkan sujud maka beliau membaca
sedemikian rupa [makna ayat yang
dibaca]. Sebab, di dalam setiap kata - (subhaana rabbial-a’laa). Dan
terkandung makna, karena itu dengan apabila beliau membaca ayat tentang
benar-benar berhenti lalu berhenti dan rahmat maka beliau berhenti, pada saat
sambil merenungkan beliau berlalu dari tilawat dan beliau memohon rahmat dan
itu. apabila ada ayat adzab maka beliau
Kemudian tertera sebuah riwayat dari terhenti dan memohon perlindungan
Hadhrat Abu Hurairah r.a. bahwa, Allah". Sunan Abu Daud kitabusshalat.
"Rasulullah saw. kadang membaca Dan tertera dalam sebagian riwayat-
dengan suara keras dan kadang dengan riwayat bahwa pada saat beliau saw.
suara rendah". Sunan Abu Daud tengah memohon rahmat dan
kitabuttathawwu'; dan suara tinggi ini juga perlindungan terkadang dalam keadaan
dan dengan suara pelan-pelan juga inipun demikian beliau menangis sedemikian
berada dalam batas yang seharusnya rupa sehingga suara beliau menjadi
sebagaimana sesuai dengan perintah Allah. terisak-isak. Di dalam diri beliau rasa
Kemudian tertera sebuah riwayat yang takut kepada Allah, kecintaan dan
dari itu dapat diketahui bahwa kefanaan sedimikian rupa keadaannya
bagaimana Allah melihat tilawat beliau sehingga sama sekali tidak dapat
saw.. Inipun dari riwayat Abu Hurairah dibayangkan.
r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Allah tidak sedemikian rupa mendengar Membuat Rasulullah saw. Tua
dengan penuh perhatian kepada suatu Sebelum Waktunya
perkara sebagaimana Dia mendengar Kemudian Hadhrat Ibni Abbas r.a.
seorang Nabi membaca Al-Quran dengan meriwayatkan bahwa Abu Bakar r.a
suara merdu". Sunan Abu Daud berkata, "Ya Rasulullah saw., di wajah
kitabulwitir. Tuan mulai nampak tanda-tanda ketuaan".
Jadi, perhatian Allah kepada Nabi Maka Rasulullah saw menjawab, "Saya
kesayangan-Nya pada saat itu menjadi telah dijadikan (dibuat) tua oleh surah
lebih besar dari sebelumnya, yakni Hud, surah Waqi'ah, surah Mursalat
manakala Dia mendengar kalam-Nya
dibaca dengan suara merdu dari mulut ('amma yatasaa aluun[a]) dan
Nabi yang dikasihinya bahwa, "Lihatlah
bagaimana kekasih-Ku, betapa dengan (wa idzasy-syamsu
suara merdu, betapa dengan penuh cinta kuwwirat) surah Takwiir yang telah
menjadikan saya tua". Sunan Tirmidzi

http://www.ahmadiyya.or.id 7
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

kitabuttafsir Al-Quran bab min suuratil


waaqi'ah. (Hud 113) itu
Di dalam surah Hud disebutkan juga telah menjadikan beliau menjadi tua.
mengenai kaum yang karena keingkaran Berapa besarnya kesadaran beliau akan
mereka terhadap para nabi maka mereka maut, kondisi beliau ini kenapa terjadi
telah dihancurkan, dan beliau yang adalah seperti ini? Ini tidak lain supaya kita
sebagai rahmatul-lil-'aalamiin (rahmat dapat mengambil pelajaran dari itu; kalau
bagi seluruh alam) hati beliau senantiasa tidak, tidak ada dalil yang melebihi
gelisah bahwa kini jangan-jangan akibat kehidupan bersih dan suci Rasulullah
keingkaran, adzab itu datang kepada saw., yaitu Allah telah menetapkan beliau
ummat beliau. Para nabi sebelumnya sebagai pemberi petunjuk yang sempurna
adalah ditugaskan untuk kaumnya untuk seluruh dunia sampai hari kiamat.
masing-masing, sedangkan beliau saw. Namun kendati demikian seluruh
adalah nabi untuk seluruh dunia. Jadi peristiwa dalam kehidupan beliau
beliau pada zaman itu khawatir akan merupakan suatu kumpulan ajaran-ajaran
kaum beliau yang ada pada saat itu dan praktis. Jadi kehidupan beliau sendiri suci,
generasi-generasi yang akan datang, serta dalam memikirkan itu telah menjadikan
semua kaum seluruh dunia berkenaan beliau menjadi tua, yaitu pemikiran apakah
dengan semua itu beliau juga khawatir orang lainpun dapat meraih standar itu
bahwa jangan-jangan orang-orang ini atau tidak. Apakah merekapun sesuai
dijerumuskan dalam adzab. Kemudian dengan kemampuan-kemampuan mereka
oleh sebab itulah beliau memohon di masing-masing dapat mengamalkan
hadirat Allah, menangis di hadirat Allah perintah-perintah Allah atau tidak, apakah
dan memohon belas kasih-Nya. orang-orang lain juga sesuai dengan
Kemudian ayat surat ini juga telah perintah Allah dapat tegak atau tidak pada
memberikan tanggung jawab yang sangat kebaikan-kebaikan yang terdapat perintah
untuk mengamalkannya, apakah mereka
besar kepada beliau bahwa : dapat terhindar atau tidak dari
keburukan-keburukan yang diperintahkan
untuk meninggalkannya? Dalam
kekhawatiran itu timbul dalam diri beliau
- (fastaqim kamaa kondisi yang sangat aneh (sangat
umirta waman taaba ma'aka wa laa merisaukan). Kemudian seperti itulah
tathghau innahu bimaa ta'maluuna surah-surah yang lain yang di dalamnya
bashiir[un]) "maka tetaplah engkau pada terkandung bahasan-bahasan mengenai
jalan yang benar, sebagaimana kebesaran Allah, berita-berita zaman akhir,
diperintahkan kepada engkau, dan mereka berita mengenai kehancuran-kehancuran
pun yang telah taubat beserta engkau akibat tidak lurusnya kondisi kehidupan
hendaknya menjadi tegak dan janganlah orang-orang dan mengenai dajjal dan
melampaui batas. Sesungguhnya Dia semuanya yang terjadi.
Maha Melihat apa yang kalian kerjakan". Jadi, Rasulullah saw. yang
Hud 113. sesungguhnya Allah memberitahukan
Berkenaan dengan hal itu Hadhrat kepada beliau berita-berita yang akan
Masih Mau'ud a.s. bersabda: "Lihatlah datang, dan beliau yang adalah merupakan
Rasulullah saw., hanya satu perintah
http://www.ahmadiyya.or.id 8
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

rahmat bagi setiap orang, dengan hal itu sejumlah riwayat bahwa setiap hari beliau
beliau menjadi gelisah, yaitu apa yang membacanya. Dan dalam riwayat-riwayat
akan terjadi dengan dunia, dan apa yang sebelumnya kita baru saja telah
akan terjadi dengan umat ini jika mereka membaca bahwa bagaimana cara
tidak mengamalkan perintah-perintah membaca beliau. Kapan saja sampai
Allah. Apakah ada orang yang pernah bacaan beliau pada ayat-ayat atau kata-
melihat orang yang berbuat kebaikan kata yang mengenai adzab maka beliau
kepada umat manusia seperti [Rasulullah menjadi gemetaran, rasa takut kepada
saw.] ini? Yang akibat memahami Al- Allah menguasai diri beliau. Dan sungguh
Quran seperti itu, setelah melihat kondisi tentu dalam kondisi seperti itu beliau
[yang diperlihatkan oleh Allah] ratusan pasti mendoakan bagi umat beliau.
tahun yang akan datangpun dia dapat Manakala setelah mendengar ayat
menjadi gelisah sedemikian rupa? Beliau mengenai nikmat-nikmat Ilahiah atau
saw. bersabda, "Saya tidak khawatir sesudah membacanya maka beliau
mengenai diri saya sendiri. Saya telah memuji Allah. Singkatnya, sangat aneh
dijadikan tua oleh hal-hal yang tengah (menakjubkan) sekali cara dan metode
terjadi dan akan terjadi di masa yang akan beliau saw. membaca Al-Quran, cara
datang di dunia, akibat tindakan beliau membaca, memahami dan
pembangkangan terhadap Allah. Hal-hal mentilawatkannya.
itulah yang menjadikan saya tua dan Tertera dalam sebuah riwayat yang
kekhawatiran itulah yang menjadikan bersumber dari Abdullah bin Mughafal r.a.
saya tua, dan kesedihan akan hal itulah bahwa: "Saya melihat Rasulullah saw.
yang menjadikan saya gelisah, yaitu sambil menunggang unta beliau membaca
kenapa manusia tidak kembali kepada surah Al-Fatah. Beliau berkali-kali
Tuhan yang menciptakan mereka?" mengulangi setiap ayat-ayat itu" (Sunan
Kemudian banyak lagi surah-surah Abu Daud kitabul witir). Pada saat itu
yang lain yang mana beliau baca dengan gejolak atau semangat beliau penuh
sangat teratur yang di dalam disebutkan dengan pujian dan rasa syukur kepada-
mengenai kehancuran bangsa-bangsa, Nya. Kepala beliau sujud di hadapan
menyebarnya syirik (membudayanya Allah.
syirik) di antara umat manusia, Tertera dalam sebuah riwayat bahwa
bergesernya manusia jauh dari tauhid, unta yang beliau tunggangi kepala beliau
disebutkan mengenai tingginya martabat menyentuh bagian depan tempat duduk
beliau saw., disebutkan bahasan mengenai beliau. Sebab, dengan kemenangan itu
datangnya hari Qiamat, disebutkan nampak kepada beliau tanda-tanda
bahasan mengenai pengurbanan- kemenangan yang akan datang. Dari itu
pengurbanan harta dan jiwa; kemudian, gejolak pujian dan rasa syukur kepada
kepada beliau terdapat nasihat bahwa Tuhan menjadi bertambah besar.
hendaknya beliau terus menerus Kemudian pada saat tidur pun setelah
memberikan nasihat karena tugas beliau menyerahkan diri beliau pada
adalah memberikan nasihat. perlindungan Allah maka baru beliau
Jadi, surah-surah inipun banyak sekali tidur. Misalnya, Ummul-mu'minin
yang kebanyakan beliau biasa Hadhrat 'Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa,
membacanya, bahkan terdapat dalam "Hadhrat Rasulullah saw. apabila beliau

http://www.ahmadiyya.or.id 9
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

tidur setiap malam di tempat beliau maka Pada saat sampai pada urusan
beliau mempertemukan kedua telapak bagaimana penguburan mereka semuanya
tangan beliau lalu beliau meniupnya dan maka untuk menguburkan mereka ada
satu cara yang beliau tetapkan yang
membaca : riwayatnya disebutkan demikian: Pada
perang Uhud tatkala para sahabah yang
begitu banyak terluka di perang Uhud
(qul huwallaahu ahad, qul a'uudzu
menyampaikan akan keterpaksaan mereka
birabbil-falaq[i], qul a'uudzu birabbin-
terkait perihal penggalian liang lahat
nas[i]) Kemudian manakala sejauh itu bisa
untuk para syuhada yang begitu banyak
maka beliau mengusap tangan beliau di
jumlahnya bahwa menggali liang lahat
badan beliau, dan beliau memulai dari
untuk masing-masing orang yang syahid
kepala lalu mulut dan dari bagian tubuh
merupakan hal yang sangat sulit, tidak ada
bagian depan dan tiga kali beliau
kemampuan untuk itu. Maka beliau
melakukan seperti itu". (Bukhari kitabul
bersabda, "Galilah kuburan yang lebar
fazaailul Quran bab fazlul mau'udzaat).
dan buatlah itu dengan cara yang baik,
Seolah-olah merupakan satu tameng
kemudian kuburkanlah dua-dua, tiga-tiga
(perisai) untuk masuk di dalam
[jenazah] di dalam satu liang lahat dan
perlindungan Allah yang beliau
dari antara para syuhada itu dahulukanlah
bentangkan (selimutkan) di atas diri
yang lebih banyak mengetahui Al-Quran"
beliau. Padahal tertera dalam sebuah
(Sunan At-Tirmidzi kitabul jihad bab
riwayat bahwa tidur beliau pun adalah
dafnisysyuhada).
seperti bangun (sadar) beliau. Sementara
Jadi, pada saat itupun mereka
ada beberapa orang yang dalam keadaan
dihormati. Semuanya memang adalah
sedang bangun pun mereka tengah tidur.
syahid tetapi dahulukanlah orang yang
Jadi inilah kondisi beliau bahwa dalam
lebih banyak mengetahui Al-Quran.
keadaan tengah tidur pun secara terus
Memang rasa cinta dan fana terhadap Al-
menerus beliau tengah memanjatkan doa
Quran adalah di dalam diri beliau sendiri
kepada Allah.
sebab itu turun kepada beliau, yang untuk
menandinginya merupakan suatu hal tidak
Menghargai Orang Yang Mengetahui
mungkin. Ya untuk meraih standar ini
Ilmu Al-Quran
setiap orang hendaknya mengerahkan
Kemudian, beliau sangat luar biasa
upayanya masing-masing. Sebab, beliau
menghargai orang-orang yang mengetahui
saw. mencintai setiap orang yang
ilmu Al-Quran dan juga orang-orang yang
membaca Al-Quran dengan baik dan
menghafal Al-Quran, karena mereka ini
menghafalnya. Kemudian untuk
telah menempatkan kalam Ilahi di dalam
menciptakan dan mendorong orang-orang
hati dan fikiran mereka. Pada Zaman itu
untuk membaca Al-Quran, gemar
tatkala banyak terjadi peperangan,di
membaca Al-Quran dan dengan senang
Perang Uhud banyak sekali orang-orang
hati membaca Al-Quran beliau saw. biasa
menjadi syahid. Di dalam itu banyak
mendengar [pembacaan] Al-Quran dari
orang-orang yang hafal Al-Quran, yang
para sahabah.
mengetahui Al-Quran dan mengerti ilmu
Sebagaimana Hadhrat 'Abdullah bin
Al-Quran yang menjadi syahid.
Mas'ud r.a. meriwayatkan bahwa:

http://www.ahmadiyya.or.id 10
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

Rasulullah saw. bersabda, kesedihan itu di dalam diri beliau timbul


"Perdengarkanlah Al-Quran kepada saya". juga keinginan keras yang dibarengi rasa
Perawi mengatakan: Saya bertanya: sedih, supaya di dalam umat ini lahir
Apakah saya membacakan kepada Tuan orang yang membaca Al-Quran dan lahir
Al-Quran, padahal Al-Quran diturunkan orang-orang yang mengamalkan itu, yang
kepada Tuan? Mendengar jawaban saya untuk itu beliau senantiasa memberikan
ini Rasulullah saw bersabda: "Saya penekanan.
menyukai bahwa selain dari saya pun saya
mendengar Al-Quran dari orang lain". Pentingnya Membaca, Mengamalkan
Hadhrat 'Abdullah mengatakan, "Maka dan Mengajarkan Al-Quran
saya mulai membaca surat Nisa', hingga Misalnya, tertera dalam sebuah riwayat,
beliau saw bersabda: "Wahai orang-orang
ketika sampai pada ayat yang mempercayai Al-Quran! Janganlah
menjadikan Al-Quran itu sebagai bantal;
bacalah itu pada siang dan malam hari
dengan benar, dan jadikanlah membaca
(fakaifa idzaa ji'naa min kulli dan mengajarkannya itu menjadi suatu
ummatim-bisyahiidiw-waji'naa bika 'alaa tradisi, budaya dan kebiasaan. Dan
haaulaai syahiidan) An-Nisaa' 42, maka bacalah kata-katanya dengan cara yang
Rasulullah saw. bersabda, "Berhentilah benar serta renungkanlah apa yang
(cukuplah)". Hadhrat 'Abdullah diterangkan di dalam Al-Quran, dengan
mengatakan: "Maka saya melihat kepada maksud untuk meraih petunjuk supaya
Rasulullah saw. yang pada saat itu mata kalian meraih kesuksesan. Janganlah
beliau tengah mencucurkan linangan air dengan perantaraan itu kalian
mata". Bukhari Kitabul fazaailul Quran, menginginkan untuk meraih faedah
yang terjemahannya: "Maka apa yang akan (keuntungan) dunia, bahkan (melainkan)
terjadi tatkala Kami akan mendatangkan bacalah itu untuk meraih keridhaan
seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat Allah" (Misykatul masyaabih). Yakni,
dan Kami mendatangkan engkau [wahai janganlah jadikan hanya untuk dibaca
Muhammad saw.] sebagai saksi untuk secara lisan belaka, yaitu Al-Quran ada
semuanya?". lalu dibaca. Tetapi bacalah itu dan
Jadi, beliau terhadap kesaksian beliau berusahalah untuk mengamalkan itu.
sendiri setelah mendengar kedudukan Renungkanlah kata-kata dan artinya dan
beliau di hadapan Tuhan maka timbul kemudian bacalah itu untuk mencari
kondisi rasa takut kepada Allah, dan keridhaan Allah, bukan untuk meraih
kemudian bahwa "Akibat dari kesaksian faedah pribadi sebagaimana sejumlah
saya yang tentu akan memberikan orang dewasa ini lakukan.
kesaksian yang benar, jangan sampai Kemudian tertera dalam sebuah
siapapun umat saya ada yang riwayat, Hadhrat Ubaidah r.a.
mendapatkan hukuman". Beliau sama meriwayatkan dari antara para sahabah
sekali tidak bangga pada kesaksian bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Wahai
(kedudukan sebagai saksi seperti) itu ahli Quran, janganlah tidur tanpa membaca
bahwa "Saya meraih kedudukan yang [terlebih dulu] Al-Quran, dan bacalah Al-
sedemikian tinggi", tetapi sebaliknya Quran siang dan malam sedemikian rupa
justru beliau khawatir. Dan akibat
http://www.ahmadiyya.or.id 11
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 23 Muharram 1426 HQ (4 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris

cara membacanya sebagaimana kitab fazhazailul- quran, yakni bacalah Al-


seharusnya membaca itu. Dan sebarkanlah Quran dan sebarkanlah itu dan amalkan
itu dan bacalah itu dengan suara yang itu dan beritahukanlah kepada orang lain.
merdu dan renungkanlah topik bahasannya Semoga Allah menganugerahi taufik
maka kalian meraih kesuksesan". kepada kita untuk membaca, memahami
Rowahul-Baihaqi fi sya'bi-limaan dan mengamalkannya. Amin.
dengan hawalah Misykaatul Mashaabih

-------oooOooo-------
Penerjemah: Mln. Qomaruddin Syahid

http://www.ahmadiyya.or.id 12

Anda mungkin juga menyukai