KHUTBAH JUMAT
Tanggal 1 Shaffar 1426 HQ
(11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, London, Inggris
Tentang:
CIRI-CIRI HAMBA-HAMBA TUHAN
YANG MAHA PEMURAH
alislam.org
Asyhadu allaa ilaaha illallaahu waĥdahu laa syariikalahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu
wa rasuuluh[uu]. Ammaa ba’du, fa a’uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim[i].
Bismillaahir-raĥmaanir-raĥiim[i]. Alĥamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin[a]. Arraĥmaanir-raĥiim[i]. Maaliki
yaumid-din[i]. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin[u]. Ihdinash-shiraathal-mustaqiim[a]. Shiraathal-ladziina
an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhuubi ‘alaihim wa ladh-dhaalliin[a].
Wa 'ibaadur-rahmaanil-ladziina yamsyuuna 'alal-ardhi haunaw-wa idzaa khaathabahumul-jaahiluuna
qaaluu salaamaa[n].
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pemurah itu [ialah] orang-orang yang berjalan di
muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, maka
mereka mengucapkan salam (selamat sejahtera).
(Al-Furqaan 64 )
http://www.ahmadiyya.or.id 1
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
Jadi, inilah contoh rendah hati yang Nasrani (Kristen) yang menjadikan
sangat tinggi yang beliau telah ciptakan di seorang manusia lemah sebagai Tuhan,
dalam diri anak-anak keturunan beliau yang tidak lain adalah seorang nabi Allah
bahwa "Ingatlah, sayapun adalah hamba yang diperuntukkan untuk suatu kaum".
Allah". Yakni beliau menerangkan, Kendati Allah berfirman bahwa taat
kepada beliau saw. adalah sama dengan
taat kepada Allah tetapi inilah yang beliau
- basyarum-mitslukum - hanya seorang tekankan kepada umat beliau bahwa
manusia seperti kalian. (Al-Kahfi 111), "Janganlah menganggap kedudukan saya
dan kemudian beliau bersabda bahwa "Ini melewati penghambaan (pengabdian)".
adalah [semata-mata] ihsan (kebaikan) Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:
Allah, Dia telah menurunkan wahyu-Nya
kepada saya dan telah menjadikan saya
sebagai rasul-Nya". Petunjuk tingkat – qul innamaa anaa basyarum-mitslukum -
tinggi ini dan jawaban beliau, menambah Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya
ketinggian kedudukan beliau. Oleh karena seorang manusia seperti kamu" (Al-Kahfi
beliau adalah sebagai seorang hamba 111). Di dunia tidak ada seorang contoh
yang sempurna karena itu beliau telah manusia sempurna manapun lebih dari
memberikan pengajaran ini dan sangat nabi kita saw. dan tidak pula akan bisa
menekankan bahwa "Anggaplah saya ada di masa yang akan datang sampai
sebagai hamba Allah". hari kiamat. Kemudian perhatikanlah
Dalam kaitan itu ada lagi tertera dalam kendati mendapatkan mukjizat yang
riwayat lain, Hadhrat Umar meriwayatkan sedemikian agung kondisi Hudhur saw.
bahwa saya telah mendengar Rasulullah tetap memposisikan diri sebagai hamba
saw. bersabda: "Janganlah kalian untuk (penghambaan) atau pengabdian,
sedemikian banyak memuji saya dan berkali-kali beliau terus mengatakan,
sebagaimana orang-orang Kristen memuji
Isa ibnu Maryam. Saya adalah hanya
sebagai hamba Allah. Jadi katakanlah - "Sesungguhnya aku ini hanya seorang
saya hanya sebagai hamba Allah dan rasul- manusia seperti kalian" (Al-Kahfi 111),
Nya". (Bukhari kitab ahaadiitsil anbiya sehingga di dalam kalimah Tauhid
bab qaulillaah wadzkur fil kitaab (Kalimah Syahadat) pengakuan akan
Maryam). Maka beliau bersabda bahwa penghambaannya dinyatakan sebagai
"Saya adalah manusia yang lemah, saya bagian yang tak terpisahkan. Yang tanpa
adalah seorang hamba Allah. Ya, saya itu seorang Muslim tidak dapat menjadi
mendakwakan diri sebagai Rasul Allah, seorang Muslim.
kalian dengan berjalan sesuai dengan Renungkan dan renungkanlah kembali,
perintah-perintah harus mengikuti saya. maka dalam kondisi mana cara kehidupan
Sebab Allah telah menurunkan syariat sang penunjuk jalan paling sempurna
terakhir-Nya kepada saya. Dan ajaran telah memberikan pelajaran kepada kita
sempurna dan ajaran yang disempurnakan bahwa kendati setelah sampai pada
inipun menuntut bahwa janganlah kedudukan qurub (kedekatan dengan
mencampur adukkan kedudukan Allah Allah) yang tertinggi sekalipun, namun
dengan kedudukan manusia. Dan pengakuan sebagai abdi (hamba) tidak
janganlah berlaku seperti orang-orang beliau saw. biarkan terlepas, maka
http://www.ahmadiyya.or.id 3
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
seseorang yang memikirkan (dapat lepas dalam melakukan shalat bahwa berapa
dari pengakuan sebagai hamba) seperti itu rakaat kah yang telah dia lakukan maka
atau membawa fikiran seperti itu di dalam hendaknya dia melakukan perkara yang
hati adalah sia-sia dan tidak berguna. meyakinkan", dan kemudian beliau
(Laporan Jalsah Salanah 1897 hlm. 140) bersabda, "Lakukanlah sujud sahwi".
(Kitabushshalat kitabuttauhid nahwal
qiblati au kaana).
Sujud Sahwi & Memberikan Bara Api Kemudian Hadhrat Ummi Salmah ra.
Kemudian terdapat kebiasaan- meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
kebiasaan rutin beliau setiap hari, di bersabda: "Kalian membawa sengketa
dalam itupun untuk tarbiyat dan kalian kepada saya sementara saya adalah
pendidikan (ta'lim) umat, tidak ada suatu juga seorang manusia seperti kalian. Bisa
peluang yang beliau biarkan berlalu yang jadi terdapat seorang di antara kalian lebih
dari mana tidak menjadi jelas akan ahli memaparkan argumentasi-
status beliau sebagai manusia dan argumentasinya melebihi yang lain maka
sebagai seorang hamba yang rendah sesuai dengan itu saya memberikan
hati. keputusan untuk kepentingannya [padahal
Sebagaimana tertera dalam sebuah bukan haknya]. Maka barangsiapa yang
riwayat yang bersumber dari 'Abdullah saya berikan sedikit dari hak saudaranya
bin Mas'ud r.a. bahwa: Pada suatu kali maka janganlah ia mengambil itu sebab
Rasulullah saw. mengimami shalat, dalam kondisi seperti itu mungkin saya
namun di dalamnya ada kurang atau tengah memotong lalu memberikan
lebihnya. Ketika beliau mengucapkan potongan bara api kepadanya". (Bukhari
salam [untuk mengakhiri shalat] maka kitabul jihad was-sair bab hafrul-
beliau ditanya, "Apakah di dalam shalat khandaqi).
ada hukum (cara) baru yang turun?". Maka Kendati demikian Allah memberikan
beliau bersabda, "Apa yang dia tengah kesaksian bahwa beliau saw. adalah
katakan (apa yang terjadi)?" Sahabah manusia sempurna, dan jelas bahwa
menjawab bahwa "Tuan mengimami firasat manusia sempurna pun merupakan
shalat sekian [rakaat], ada yang kurang firasat yang sampai pada titik tertinggi.
atau lebih di dalamnya". Begitu Dan dengan firasat itulah beliau dapat
mendengar itu beliau langsung berbalik membedakan antara yang dusta dan yang
lagi menghadap ke kiblat lalu melakukan benar, namun demikian kesadaran akan
dua sujud. Beliau melakukan sujud sahwi, diri beliau menjadi seorang manusia
kemudian melakukan (mengucapkan) [yang tidak mengetahui hal-hal yang gaib]
salam, lalu sambil menengok kepada sedemikian rupa tingginya bahwa, "Jika
kami beliau bersabda: "Jika ada perintah kalian menyuruh saya memberikan
baru yang turun berkenaan dengan shalat, keputusan yang memihak kalian [padahal
maka saya pasti memberitahukan kepada bukan hak kalian], maka kalian akan
kalian, tetapi sayapun seorang manusia memakan potongan api".
seperti kalian. Sayapun bisa lupa Perhatikanlah dewasa ini, seorang
sebagaimana kalian lupa. Maka apabila yang sederhana akalnya sekalipun jika
saya lupa maka ingatkanlah kepada saya ada yang memberikan kepadanya
dan apabila ada di antara kalian yang ragu wewenang memberikan keputusan maka
http://www.ahmadiyya.or.id 4
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
dia akan memberitahukan [dengan bangga] kami melihat Rasulullah saw. dan beliau
bahwa, "Dari perkataan engkau saya telah datang kepada kami sambil membawa
dapat memperkirakan, karena di dalam tongkat beliau. Begitu melihat beliau
diri saya sedemikian rupa terdapat firasat kami berdiri menghormati beliau. Beliau
sehinggga saya dapat melihat yang benar saw. bersabda: "Tidak, tetaplah duduk dan
dan yang dusta". Tetapi beliau saw lihatlah, janganlah berdiri sebagaimana
memiliki satu cara yang benar-benar seorang Ajam (asing, non-Arab)
waspada (hati-hati). Kemudian kita menghormati satu dengan yang lainnya".
melihat bahwa betapa beliau Kemudian beliau bersabda: "Saya
menzahirkan sikap rendah hati dan lemah- hanyalah seorang hamba Allah". Lalu
lembut kepada orang-orang. beliau bersabda lagi: "Saya hanyalah
Diriwayatkan dari Hadhrat 'Aisyah r.a. seorang hamba Allah, seperti juga hamba-
bahwa tidak ada orang yang memiliki hamba-Nya yang lainnya, sayapun makan
akhlak mulia melebihi Rasulullah saw. dan minum seperti mereka makan dan
Tidak pernah terjadi bahwa ada seorang minum, dan saya duduk dan bangun
dari para sahabah atau dari kalangan ahli seperti mereka". (Asyifa Liqaadhi 'Iyadh
bait yang memanggil beliau lalu tidak bab tawaadhuihi).
memberikan jawaban labbaik - saya hadir . Kemudian diriwayatkan dari Hadhrat
Hadhrat 'Aisyah mengatakan bahwa oleh Hasan bin Ali r.a. beliau meriwayatkan
sebab itulah di dalam Al-Quran Allah bahwa: "Apabila beliau pergi ke arah suatu
berfirman, tempat maka wajah beliau sepenuhnya
beliau arahkan ke arah itu, dan
mengarahkan (menundukkan) wajah ke
– wa innaka la'alaa khuluqin 'azhiimin - bawah". Layaknya seperti dibandingkan
"Dan sesungguhnya engkau benar-benar dengan udara pandangan beliau lebih
berbudi pekerti yang agung". (Al-Qalam banyak tertuju ke bawah (ke tanah).
5). "Beliau kebanyakan melihat tidak dengan
mata terbuka lebar, beliau kerap berjalan
di belakang sahabah-sahabah beliau, dan
Berjalan Sambil Menundukkan Kepala apabila pergi ke suatu tempat maka
& Kesederhanaan Penampilan beliau memperhatikannya. Beliau
Rasulullah saw. senantiasa mendahului menyampaikan
Jadi lihatlah, kekasih yang paling salam kepada setiap orang yang beliau
dicintai Allah, raja kedua alam, nabi jumpai" (Syamaailut-Tirmidzi bab
terakhir tetapi beliau memiliki khulqu Rasulillah saw.). Berserta para
kerendahan hati yang tidak terhingga sahabah beliau sedemikian rupa beliau
sehingga beliau memberikan jawaban duduk membaur dan tidak ada
seperti seorang umum (awam) yang pengkhususan sehingga menyusahkan
memberikan jawaban kepada setiap orang setiap pendatang baru [untuk mengenal
yang memanggil bahwa, "Labaik - saya beliau saw.]. Bagi mereka yang tidak
hadir". Bahkan lebih dari orang umum mengenal beliau biasanya menjadi
(awam) beliau menunjukkan dalam sangat sulit mengenal beliau.
menunjukkan sikap rendah hati. Sebagaimana tertera dalam sebuah
Kemudian Hadhrat Abu Umamah r.a. riwayat bahwa tatkala Hudhur saw. dalam
meriwayatkan bahwa: Pada suatu kali
http://www.ahmadiyya.or.id 5
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
http://www.ahmadiyya.or.id 6
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
http://www.ahmadiyya.or.id 7
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
(Bukhari kitabuzzakat bab wasmul imami jilid 6 hlm. 49 dan 121; Asadul
ibilish-shadaqati). Ghaabah jilid 1 hlm. 29; Misykat hlm.
520).
Kini, pekerjaan yang tengah berjalan
Menandai Sendiri Unta Zakat & (berlangsung) di rumah itu jelas tidak
Membantu Kegiatan Rumahtangga nampak kepada seseorang, tetapi tatkala
Beliau tidak menunggu bahwa "Ini membawa belanjaan dari pasar beliau
adalah unta milik Baitulmal, kepada siapa tidak menganggap itu sebagai suatu yang
tugas pemberian tanda telah diserahkan menghinakan bahwa "Saya sendiri yang
maka mereka sendiri yang datang dan mengangkat barang saya dari pasar maka
melakukan tugas [pemberian tanda] itu". apa nanti yang orang-orang katakan?"
Bahkan tatkala beliau melihat bahwa ada Akhlak beliau ini adalah beliau tampakkan
waktu maka seperti karyawan pada kepada masyarakat, di mana di masa itu
umumnya beliau sendiri melakukan tugas membanggakan diri dalam masyarakat
tersebut. jahiliyah sangat maraknya, di dalam
Kemudian tugas rumahtangga juga masyarakat itu akhlak mulia Rasulullah
beliau seperti orang biasa beliau saw. ini merupakan perkara yang sangat
melakukan itu. Sebelumnya juga telah aneh. Beliau sama sekali tidak pernah
disebutkan dan inilah yang beliau peduli pada kehormatan yang dusta
sabdakan bahwa, "Saya hanyalah seorang (palsu).
manusia [biasa], saya makan dan minum
seperti manusia umumnya, dan saya
duduk dan bangun karena itu saya juga Tidak Tega Melihat Orang Yang
melakukan tugas (pekerjaan)". Ketakutan
Kemudian dalam sebuah riwayat Kemudian Hadhrat Abu Mas'ud r.a.
Hadhrat 'Aisyah ra. bersabda: "Rasulullah meriwayatkan bahwa seorang datang
saw. di rumah bisa membantu keluarga kepada Rasulullah saw.. Tatkala
beliau (istri-istri)) dalam tugas-tugas Rasulullah saw. menyapanya maka dia
rumah tangga. Beliau mencuci sendiri mulai gemetaran. Beliau bersabda,
pakaian beliau, menyapu di rumah, "Kuasailah dirimu, saya bukanlah seorang
menambat sendiri unta beliau. Beliau raja tetapi saya adalah anak seorang
sendiri yang memberikan makan kepada perempuan yang biasa memakan daging
hewan-hewan pembawa air, unta dll; yang kering". (Sunan ibni Majah bab
beliau sendiri yang memerah air susu ath'imah bab Al-qadiid). Beliau
kambing beliau, dan pekerjaan pribadi menzahirkan ketidak-berdayaan beliau.
beliau sendiri pun beliau sendiri yang Beliau sama sekali tidak dapat tahan
melakukannya. Jika beliau menyuruh manakala ada yang menganggap beliau
pembantu (khadam) mengerjakan suatu lebih dari manusia biasa.
tugas maka beliau juga membantunya Ini adalah merupakan tanda dari orang-
sehingga beliau juga bersamanya orang dunia bahwa mereka menganggap
mengolah gandum untuk membuat roti. dirinya lebih dari manusia biasa, dan
Dari pasar beliau sendiri yang persangkaan seperti ini adalah akibat dari
mengangkat barang-barang bawaan ketakabburan yang ada dalam benak
beliau". (Musnad Ahmad bin Hanbal orang-orang dunia. Sebaliknya, beliau
http://www.ahmadiyya.or.id 8
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
yang memiliki sikap rendah hati yang sesuatu dengan Tuan". Tetapi perempuan
sedemikian tinggi betapa beliau dapat tua itu tidak ingin berbicara dengan
menahan (membiarkan) bahwa ada orang Rasulullah saw. di hadapan orang-orang.
yang takut seperti itu kepada beliau Dia berkata, "Dengarlah kata-kata saya di
sebagaimana orang-orang ketakutan tempat terpisah".
kepada raja yang angkuh. Beliau saw. setelah mendengar kata-
Berkaitan dengan itu Hadhrat Masih katanya bersabda: "Wahai Fulanah, di
Mau'ud a.s. menyebut peristiwa itu jalan Madinah yang mana engkau inginkan
demikian: "Perhatikanlah, kendati maka saya akan pergi bersama engkau. Di
kesuksesan-kesuksesan Nabi kita tidak sana saya akan duduk mendengarkan kata-
ada contohnya dalam kehidupan semua kata engkau. Saya tidak akan pergi dari
nabi yang telah berlalu, namun kendati sana selama saya mendengarkan kata-
sedemikian sebanyak Allah senantiasa kata engkau lalu saya akan memenuhi
memberikan kesuksesan kepada beliau semua keperluan-keperluan engkau".
maka beliau sebanyak itu pula Hadhrat Anas ra. meriwayatkan bahwa
berperilaku sikap rendah hati. setelah mendengar perkataan beliau saw.
Pada suatu hari seorang ditangkap lalu dia membawa beliau saw. pergi ke satu
dibawa di hadapan beliau. Ketika beliau jalan. Sampai disana dia duduk dan beliau
menatapnya maka dia mulai gemetar dan pun duduk bersamanya. Dan selama belum
dalam keadaan ketakutan. Lalu beliau mendengar semua perkataannya dan belum
dengan sangat lemah-lembut penuh santun memenuhi keperluannya beliau saw. terus
menanyakan kepadanya, "Kenapa anda duduk di sana. (Muslim Kitabul fadhaail
sedemikian takutnya? Saya ini adalah bab qurbatum-minannaas). Jadi,
manusia seperti Anda dan merupakan dikarenakan wanita tersebut tidak
seorang putra dari seorang perempuan berakal, miskin lalu beliau tinggalkan,
tua". (Malfuzhat jilid 5 hlm. 548 Edisi bahkan dengannya pun beliau
baru). memperlakukannya dengan cara yang
Kemudian kalangan masyarakat yang sangat sopan dan rendah hati.
tersingkir (tidak mendapat perhatian) Kemudian dalam menyebut suatu
dalam masyarakat, orang-orang miskin peristiwa Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
bahkan orang-orang orang yang lemah bersabda: "Hendaknya menghindar dari
secara akal, beliau dengan sangat rendah sikap membangga-banggakan dan
hati memperhatikan mereka dan perilaku takabbur yang tidak pada
memperlakukan mereka dengan hormat. tempatnya, dan hendaknya berlaku
rendah hati dan berlaku tawaddu'.
Lihatlah Rasulullah saw. yang pada
Memenuhi Keinginan Wanita hakikatnya memang merupakan orang
Sederhana yang paling besar (agung) dan berhak
Sebagaimana Hadhrat Anas ra. menyandang paling mulia, dan terkait
meriwayatkan bahwa: Pada suatu saat dengan sikap rendah hati dan tawaddu
Rasulullah saw. datang dengan para beliau terdapat contoh di dalam Al-
sahabah beliau maka seorang perempuan Quran. Tertera bahwa ada seorang
Madinah yang sedikit tidak waras datang tunanetra yang biasa datang kepada
kepada beliau dan berkata, "Saya perlu Rasulullah saw. dan biasa membaca Al-
http://www.ahmadiyya.or.id 9
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
Quran di hadapan beliau. Pada suatu hari Kegembiraan Umar Bin Khathab r.a. &
para pemuka Quraisy dan pemimpin kota Menegor Keras Orang Islam
berkumpul di hadapan Rasulullah saw. Sebagaimana tertera dalam sebuah
dan beliau sibuk berbicara dengan mereka. riwayat bahwa Hadhrat Umar r.a,
Akibat terus sibuk dalam perbincangan memohon izin karena ingin pergi untuk
dan waktu menjadi lama maka orang melakukan umrah maka beliau saw.
tunanetra itu bangun lalu pergi. Ini tentu memberikan izin kepada beliau, dan
merupakan hal yang biasa. Berkenaan dengan penuh sikap rendah hati beliau
dengan itu Allah menurunkan surah. saw. bersabda: "Wahai saudaraku,
Maka Rasulullah saw. pergi ke rumahnya janganlah melupakan kami dalam doa-doa
dan membawanya lalu mendudukannya di anda". Hadhrat Umar r.a mengatakan
atas bentangan selimut beliau yang penuh bahwa, "Saya sedemikian gembiranya
berkah. sehingga andaikata mendapat seluruh
Pada dasarnya adalah bahwa di hati dunia sekalipun maka rasa gembira saya
siapa terpatri keagungan Allah mereka tidak akan seperti itu". (Abu Daud
pasti harus menjadi orang yang rendah kitabushshalat baabud-du'a).
hati dan penuh tawaddu' (berjiwa lembut) Sesungguhnya kegembiraan Hadhrat
sebab dia senantiasa tergetar akan Umar r.a. akan ucapan Rasulullah saw.
keagungan Tuhan yang tidak memerlukan mungkin pasti beliau akan sedemikian
segala sesuatu". (Malfuzhat jilid 5 hlm. yakin bahwa "Sesudah perkataan beliau
611-612). saw. ini pasti semua keinginan-keinginan
Kemudian perhatikanlah satu lagi saya akan dikabulkan Allah". Sebab, bisa
contoh tertinggi dari rasa rendah hati jadi Rasulullah saw. juga berdoa untuk
beliau saw. itu. Beliau yang merupakan keterkabulan doa-doa Hadhrat Umar r.a.
sosok yang setiap kalimah (ucapan) yang Perhatikanlah, ini adalah merupakan
keluar dari mulut beliau Allah titik puncak kerendahan hati. Allah telah
mengabulkannya sehingga beliau sendiri memberikan kelebihan kepada beliau saw.
terpaksa berdoa, "Ya Allah, terkadang di atas semua nabi. Beliau dinyatakan
saya dalam keadaan bersenda-gurau saya sebagai Khaatamun-nabiyyiin. Perbaikan
begitu saja (secara spontan) mengucapkan semua umat telah Allah tetapkan dengan
suatu perkataan maka janganlah sampai berkumpul di tangan beliau. Tetapi
terjadi karena itu Engkau mengazab tatkala terjadi perkelahian antara seorang
mereka, bahkan lindungilah mereka dari Muslim dan seorang Yahudi maka beliau
pengaruh buruknya". memberikan nasihat kepada orang Islam
Sosok wujud yang sedemikian yakin dan memarahinya.
bahwa "Allah sedemikian rupa mendengar Sebagaimana tertera dalam sebuah
doa-doa saya" bahwa dengan perkataan riwayat yang bersumber dari Hadhrat Abu
umum yang dikatakanpun hendaknya Hurairah r.a. bahwa terjadi pertengkaran
jangan ada yang diazab maka kendati antara seorang Yahudi dengan seorang
demikian dia meminta kepada orang lain Islam. Orang Islam itu mengatakan: "Demi
untuk mendoakannya, maka kalau bukan Zat Yang telah memberikan kelebihan
merupakan puncak dari sikap rendah hati kepada Muhammad saw. di atas seluruh
apa lagi yang akan dikatakan (apalagi alam dan telah memilihnya!" Maka orang
namanya)? Yahudi berkata, "Demi Allah bahwa
http://www.ahmadiyya.or.id 10
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
http://www.ahmadiyya.or.id 11
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
http://www.ahmadiyya.or.id 12
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
Pada saat Hujjatul-wida' (haji terakhir) sedemikian rupa rasa rendah hati, beliau
doa yang beliau panjatkan adalah, "Wahai senantiasa memohon akan karunia dan
Allah, Engkau mendengar kata-kata saya rahmat-Nya.
dan melihat kondisi saya. Engkau Maha Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda:
Mengetahui akan kondisi zahir dan batin "Orang-orang yang fana dalam keridhaan
saya. Sekali-kali tidak ada urusan saya Allah tidak menginginkan diberikan
yang tersembunyi dari Engkau. Saya derajat dan kepemimpinan. Mereka lebih
adalah faqir (seorang tak berdaya) yang menyukai tinggal di tempat yang sepi dan
sangat memerlukan. Saya mencari menyendiri untuk menikmati melakukan
perlindungan dan pertolongan Engkau. ibadat dibandingkan dengan diberikan
Saya dalam keadaan ketakutan yang derajat dan kedudukan. Tetapi demi
dipertakuti (ditakut-takuti) dan datang untuk kebaikan umat manusia Allah
kepada Engkau sambil mengakui akan menzahirkannya sambil menariknya
dosa-dosa saya di hadapan Engkau. Saya dengan paksa dan membangkitkannya.
memohon kepada Engkau seperti seorang Nabi kita saw. juga biasa tinggal di goa
miskin yang tidak berdaya. Ya, saya Hira dan tidak menghendaki ada orang
memohon di hadapan Engkau seperti yang tahu. Pada akhirnya Allah
seorang yang hina lagi berdosa, memohon mengeluarkan beliau dan menyerahkan
doa kepada Engkau seperti layaknya kalungan (tugas) untuk menunjuki dunia
seorang tunanetra yang ketakutan akan kepada beliau.
tersandung atau tertarung kakinya. Ribuan penyair-penyair datang kepada
Wajah saya tunduk di hadapan Engkau Rasulullah saw. dan membacakan syair
dan air mata saya mengalir di hadapan mereka memuji beliau, tetapi terkutuklah
Engkau; tubuh saya jatuh dalam rangka hati yang mengatakan bahwa Rasulullah
menyatakan taat pada Engkau dan saw. lupa (terlena) dengan pujian-pujian
hidung saya penuh debu (karena bersujud mereka. Beliau saw. menganggap semua
di hadapan-Mu). Wahai Allah, janganlah itu seperti ulat yang mati. Pujian adalah
Engkau jadikan saya menjadi orang yang Allah lakukan dari langit. Orang-
malang karena berdoa di hadapan orang ini adalah tenggelam dalam
singgasana-Mu, dan perlakukanlah saya kecintaan yang hakiki dan mereka tidak
dengan belas dan kasih sayang Engkau. pernah peduli pada pujian dunia. Jadi ini
Wahai Wujud Maha Pengabul doa-doa adalah merupakan kedudukan dimana
dan Maha Pemberi". (Majmauz-Zawaaid Allah memuji hambanya dari langit dan
Haitsmi Edisi Beirut jilid 3 hlm. 252, dari 'arasy-Nya". (Malfuzhat jilid 3 hlm.
Tibrani jilid 11 hlm. 174 Beirut). 187 Edisi Baru).
Perhatikanlah, kendati sedemikian
banyak mendapatkan hiburan dari Tuhan,
dan sedemikian banyak mendapatkan
nikmat yang di dalam Al-Quran banyak
disebutkan mengenai itu. Hal itu
senantiasa menjadi perhatian beliau
bahwa "Saya adalah hanya seorang hamba
Allah. Saya hanyalah seorang manusia
biasa", karena itu sampai akhir dengan
http://www.ahmadiyya.or.id 13
KHUTBAH JUMAT HADHRAT KHALIFATUL MASIH V ATBA.
Jumat, 1 Shaffar 1426 HQ (11 Aman 1384 HS/Maret 2005 M)
di Masjid Baitul-Futuh, Morden, Inggris
-------oooOooo-------
Penerjemah: Mln. Qomaruddin Syahid
http://www.ahmadiyya.or.id 14