Anda di halaman 1dari 18

ITS;

_,. . .
CO:} ·?

I.~- iTS 19u1


•••ma"II'. Institut
p-l
...---
Teknologi
Sepuluh Nopember 20iO

PENERAPAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK


PENENTUAN TINGKAT KERAWANAN BANJIR

Oleh:

Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali , M.Sc.

Pidato Pengukuhan untuk Jabatan Guru Besar

dalam Bidang Ilmu Pemodelan dan Simulasi Sistem

pad a Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya, 4 Oktober 2010

Kementerian Pendidikan Nasional

Insti tut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Yang terhormat:

Bapak Rektor ITS, selaku pimpinan tertinggi dan Ketua Senat ITS,

Bapakllbu anggota Senat dan Guru Besar ITS,

BapaklIbu Pimpinan di Lingkungan ITS ,

Bapak Ketua dan Anggota Dewan Penyantun ITS,

Bapakllbu Pimpinan Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah IKA ITS

Bapakllbu Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta,

BapaklIbu Pejabat Sipil, Militer dan Polri,

BapaklIbu Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa di Lingkungan ITS,

Bapakllbu tarnu undangan, ternan, kerabat, dan keluarga yang saya

hormati dan muliakan,

Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama ijinkanlah saya mengajak hadirin sekalian untuk

bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa, karena hanya atas rahmat dan berkatNyalah pada pagi hari ini

kita dapat berkumpul pada acara Rapat Terbuka Senat Institut

Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya dalam rangka pengukuhan

Guru Besar saya pada bidang Pemodelan dan Simulasi Sistem. Pada

kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah saya menyampaikan

pidato pengukuhan saya dengan judul:

Penerapan Simulasi Komputer untuk Penentuan Tingkat

Kerawanan Banjir

Materi ini disarikan dari kajian pustaka ilmiah, publikasi dan


penelitian yang telah atau sedang saya lakukan bersama para sejawat
dan mahasiswa.

Topik ini merupakan salah satu penerapan metode simulasi yaitu


untuk penentuan tingkat kerawanan banjir, yang mana telah dilakukan
studi kasus pada kecamatan di kota Surabaya. Uraian akan saya awali
dengan pendahuluan, bahasan, dan simpulan. Mengingat bidang
kajian kegurubesaran saya adalah bidang Pemodelan dan Simulasi
Sistem, ijinkan saya pada bagian penutup nanti untuk menyampaikan yang baik atas potensi bahaya banjir atau tingkat kerawanan banjir (
prospek penggunaan pemodelan dan simuJasi sistem pada tempat-tempat yang dihuni manusia.
permasalahan-permasalahan lain, penelitian-penelitian kontemporer
di bidang pemodelan dan simulasi, serta framework pengembangan ~ Tabel 1. Perkiraan Kerugian Akibat Banjir

~
di berbagai negara [Koirala20 10]
penggunaan metode simulasi dalam kaitan dengan bidang-bidang Country/Region Total Losses Deaths
Date
ilmu lain. (Million US$)
1421 Holland (unknown) 100,000
1530 Holland (unknown) 400 ,000
1642 China (unknown) 300,000
1. Pendahuluan 1887 Yellow River, China (unknown) 900,000
Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari 1900 Galveston , Texas, USA (unknown) 5,000
1911 Yangtze River, China (unknown) 100,000
ketergantungannya pada alam. Karena kodrat manusia yang (unknown) 145,000
1931 Yangtze River, China
mengharuskannya hidup di darat dan di tempat kering, maka banjir 1935 Yangtze River, China (unknown) 142,000
merupakan gangguan bagi kehidupan manusia. Tidak sedikit berita Jun-Sept,1998 India, 5,020 4,750
Banqladesh, Nepal
mengenai banjir akhir-akhir ini, baik di Indonesia maupun di dunia, China 30,000 4,100
May-Sept,1998
akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan turunnya hujan dengan Oct-Dec,1997 Somalia (unknown) 1,800
Jul-Aug,1997 Europe 5,900 110
intensitas tinggi dan jangka waktu yang lama.
Jun -Aug,1996 China 24,000 3,048
Jul-Aug,1995 North Korea 15,000 68
Banyak kerugian yang timbul, baik bagi pemerintah maupun warga Jan-Feb,1995 Europe 3,500 28
masyarakat, apabila terjadi banjir di suatu daerah. Sebagai ilustrasi, 3-10 Jan,1995 USA 1,800 11
4-6 Nov,1994 Italy 9,300 64
nilai kerusakan dan kerugian akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya 2,000 14
20-31 Dec,1993 Europe
pada awal Februari 2007 ditaksir mencapai Rp. 8,8 triliun 20-28 Sept,1993 Europe 1,500 16
[Tempolnteraktif2007]. Tabel 1 menunjukkan perkiraan kerugian Jun-Aug,1993 USA (Mississippi) 16,000 I 45
Jun-Sept,1993 China 11 ,000 3,300
akibat banjir di berbagai negara. Selain kerugian materi, banjir dapat 1,000 1,500
Sept-Oct, 1992 India I
mengakibatkan hilangnya nyawa manusia. Mav-Seot.1991 China 15,000 I 3,074

Hal logis yang dilakukan manusia adalah dengan mencegal1 Sejumlah metode dapat digunakan untuk menentukan tingk
terjadinya banjir. Tentunya upaya ini tidak mungkin memberikan kerawanan banjir di suatu daerah seperti metode multikriter
jaminan 100% tidak terjadi banjir, karena ada faktor alam yang tidak [Pamungkas2006JrMeyer, et. a1. 2009J, metode segmentasi d,
sepenuhnya berada dalam kendali manusia. Sampai batas tertentu klasifikasi [van der Sande, et. a1. 2003], metode analisis deret dura
manusia dapat meminimalkan resiko timbulnya banjir yaitu dengan parsial multivariate (Multivariate Partial Duration Serie
langkab pencegahan. Pencegahan banjir memerlukan pengetahuan [Correia 1986].

2 3
Uraian saya awali dengan bahasan mengenai pengertian "simulasi", tersebut. Spektrum kompleksitas keputusan yang harus dian
mengingat kat a ini digunakan dengan pengertian yang bervariasi pada sangatlah bervariasi. Ada keputusan yang dapat diambil dengan reJ
beberapa disiplin ilmu untuk menunjuk pada hal spesifik pada disiplin mudah bahkan secara spontanlrefleks tanpa memerlukan pemikl
ilmu masing-masing. Uraian berikutnya adalah pembahasan mengenai karena merupakan keadaan yang sering dihadapinya. Nar
penggunaan metode simulasi untuk menentukan tingkat kerawanan demikian tidak sedikit keputusan yang harus diambil dengan berh
banjir, yang selanjutnya diikuti dengan uraian eksekusi model
hati, khususnya keputusan yang melibatkan:
simulasi, dan diakhiri dengan simpulan.
• sejumlah faktor,
• keadaan yang belum pernah ditemui sebelumnya,
2. Pengertian "Simulasi" • menyangkut perbaikan sistem yang telah ada,
Terdapat sejumlah pengertian mengenai kata "simulasi" dalam • eksperimen secara langsung tidak dimungkinkan 2
membutuhkan biaya besar.
sejumlah bidang keilmuan, antara lain:
• replika dari sistem sebenarnya, Terdapat sejumlah teknik untuk membantu pengambilan keputu
• "exploring the workings of one thing by studying something else, seperti diatas, seperti teknik-teknik pada decision analysis (Anal:
whether it involves computation or not" [Buchanan2006]
Hierarchy Process - AHP, Goal programming, Data enveloplT
• percobaan terhadap suatu perangkat lunak dengan data analysis - DEA, dsb), tekniklalgoritma pada Dynamic programm
sembarang,
• berpura-pura memerankan karakter lain [AudioEnglish2010]. (Backward induction, algoritma Cocke-Younger-Kasami - C'
algoritma Viterbi, algoritma Earley, dsb), tekniklalgoritma p
Teknik atau metode simulasi yang dimaksud dalam Pemodelan dan Linear programming (Duality, algoritma Dantzig, algoritma Ellipsl
Simulasi (Modelling and Simulation) mengacu pada suatu algoritma Interior point). Masing-masing teknik memiliki sc<
penggunaan model matematis untuk merepresentasikan sistem dalam penerapan masing-masing sesuai karakteristik masalah yang dihad,
berbagai keadaan, serta mengeksekusi model tersebut dengan bantuan
komputer dengan tujuan memperoleh nilai parameter yang ingin Adanya sifat acak (random) pada input banyak sistem meme
diketahui. Menurut [Evans200 1], simulasi adalah proses pembuatan metode simulasi merupakan metode yang menarik untuk diterap
model matematika atau logika dart suatu sistem atau suatu untuk memberikan rekomendasi keputusan, terutama karena simu
permasalahan, serta melakukan eksperimen terhadap model untuk memperhitungkan sifat acak dalam komputasinya. Keaca
mendapatkan pengertian akan kerja sistem atau untuk membantu merupakan suatu fenomena yang alami sifatnya di dunia. Praktis ti
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. ada yang dapat menyatakan dengan pasti kemuneulan suatu kejac
di dunia ini, selalu terdapat ketidakpastian pada kemunculanr
Pada banyak kesempatan dalam hidupnya, manusia dihadapkan pada Pengembangan skenario "bagaimana-jika" ("what-if' seena
kondisi yang mengharuskannya mengambil keputusan. Bahkan dapat merupakan pilihan yang banyak dilakukan apabila terd3
diperdebatkan apakah setiap saat manusia dihadapkan pada kondisi ketidakpastian dalam satu atau lebih parameter. Skenario
diperlukan sebagai dasar untuk mengambil keputusan akhir. Sken,
4 5

I111
"bagaimana-jika" ini dapat disimulasikan jika terdapat model dari Metode simulasi melibatkan pengulangan (replikasi) terhad:
sistem yang dipelajari, sehingga simulasi tidak dapat dilepaskan dari eksekusi model simulasi. Apabila jumlah replikasi yang dilakuk:
pemodelan. Gambar I dan 2 mengilustrasikan bagaimana hal atau telah lebih dari jumlah replikasi (pengulangan eksekusi mod
fen omena di dunia nyata dapat dimodelkan dalam suatu model simulasi) minimum yang diperlukan, maka hasiVoutput sirmlasi yai
simulasi. Gambar I menunjukkan inventory pada suatu gudang dan parameter yang ingin diketahui telah dapat dipercaya dengan tingk
salah satu kemungkinan model simulasinya. Gambar 2 menunjukkan keyakinan tertentu (umumnya 90%, 95%, atau 99%). Hal ini sejal:
jaringan komputer dan salah satu kemungkinan model simulasinya. dengan central limit theorem yang menyatakan bahwa nilai rata-ra
dari sejumlah besar variabel acak yang independen dengan nilai rat
rata dan varians berhingga akan menuju distribusi normal [Rice 1995

........
Kembali pada ilustrasi pengambilan keputusan oleh manusia di ate
,..... G!J keputusan yang harus diambil dengan berhati-hati karena menyangk
kinerja dari suatu (sub-)sistem yang merupakan bagian dari siste
yang lebih besar.
Contoh-contoh nyata dari keadaan ini antara lain:
• Keputusan menambah atau mengurangi jumlah kasir pada sua
bank
Gambar I . Inventory Fisik pada Gudang dan Model Simulasinya
• Keputusan mengadopsi kebijakan inventory
• Keputusan mengenai kapasitas call centre
• Keputusan mengenai proyeksi penerimaan dan pengeJuan
perusahaan
• Keputusan mengenai kebijakan perawatan (maintenance) mesin.
• Keputusan mengenai kebijakan konfigurasi jaringan komputer

~
.~~_.;.:z~.;.::: ~ Simulasi kejadian diskrit merupakan jenis simulasi sistem yar
-+ ... ..,,""':
,..." .t .

.... -
.

.....
~

berubah terhadap waktu dengan representasi variabel yang berub:


_~.,~ ..'~ .,~~~ .u~
'.-."" 11)1 . :,:i:- JiI state pada waktu-waktu diskrit [Law2006]. Kelebihan simula
.~ l1 ' ~'::=- --=-
~

kejadian diskrit terletak pada kemampuannya untuk menirukan asp<


,::..I~* \1 .•=~ , dinamis dari sistem yang dimodelkan. SimuJasi sidtem diskJ
lII"";::~
..., ..,
r '.-:iit.
.. ' .
~';"
. .

menyederhanakan masalah pada mayoritas kasus nyata deng:


melewatkan waktu simulasi saat tidak terjadi perubahan state pal
Gambar 2. Jaringan Komputer Fisik dan Model Simulasinya sistem, sehingga sebagian besar waktu dimana tidak terjadi perubah:
state pada sistem tidak periu disimulasikan. Permasalahan pal

6 7

,II
pembuatan simulasi kejadian diskrit adalah bagaimana merancang jelas, sehingga langkah-Iangkah selanjutnya cenderung hany
model dinamis dari sistem yang dipelajari terhadap waktu. mengikuti prosedur seperti yang ditunjukkan pada gambar tersebw
Pada akhirnya tidakjarang pengguna terjebak pada model yang hany
Langkah awal dalam menggunakan teknik simulasi adalah pembuatan semata-mata memvisualisasikan proses yang terjadi tanpa dap,
model, yaitu melakukan abstraksi karakteristik-karakteristik penting melakukan analisis data hasil simulasi dan mengambil kesimpulan.
dari sistem yang sedang ditinjau. Adanya abstraksi ini memungkinkan
model dibuat secara bertahap, dimulai dari model yang sederhana
[
-~.----,

Sening of
(hanya mengakomodasikan karakteristik-karakteristik terpenting Objecth-. es
ru~d{)...eri\ll
I
I
sistem serta mengambil asumsi terhadap karakteristik-karakteristik project }lIM I
--"t
lain untuk penyederhanaan masalah) menuju model yang lebih " C _ .-__1-_
kompleks (mengakomodasikan karakteristik-karakteristik sistem Model
co)nccptll;\li-/~~~
1 : f)J't~1
L colk(tton
=
L;"m,,,,,,_
secara lebih komprehensif). Selain itu adanya abstraksi ini
memungkinkan model dibuat secara modular, dimulai dari model­ r--- ~',)dcJ 1

~~~>
model sub-sistem untuk kemudian digabungkan menjadi model
sebuah sistem yang lebih besar. N" '

Pada prinsipnya tidak ada suatu model yang dapat merepresentasikan


- --
Nil
~~'"
~::.,> ~N~o~
. . ../ \/jlliJitleJ?
, // /
____

suatu sistem nyata (sistem sebenarnya) secara sempurna, karena


sistem nyata merupakan kumpulan dari sejumlah sub-sistem, dan ~--
suatu sub-sistem merupakan kumpulan dari sejumlah sub-sub-sistem,
r I I

demikian seterusnya. Masing-masing sub-sistem memiliki


~
prOdUI..~!km. ..'ti ns
kompleksitas masing-masing. Upaya pemodelan adalah upaya untuk t....:.:.-
r -·
ltnu nn!lj'l~l~

/ . /...~ 'Ye$
melakukan abstraksi terhadap kelakuan sistem nyata ke bentuk Yes
"\.ion.: rUlls);>---,'
....,'- , /~/
matematis yang dapat diolah oleh komputer. Semakin detil abstraksi T No
yang dibuat, semakin dekat kelakuan sistem nyata dapat ditirukan 11-;'~~-:1::):1:1-~·;~·1
I and reportmg I
oleh model tersebut. ~----./
/ /.
L--..\
Gambar 3 menunjukkan langkah-Iangkah pelaksanaan simulasi. ( \
! JrnplemL'rlllf linn !
Langkah-langkah awal pelaksanaan simulasi seperti definisi
\ ~-_//
permasalahan, penentuan tujuan pelaksanaan simulasi memegang
peranan penting dalam langkah-Iangkah berikutnya. Beberapa studi
simulasi diawali dengan tujuan yang belum/tidak terdefinisi dengan Gambar 3. Langkah-Iangkah Pelaksanaan Simulasi [Banks2010]

8
9
Adakalanya terjadi kesalahpahaman terhadap konsep "simulasi" dan

...
"visualisasi". Beberapa pihak cenderung mengidentikkan kedua hal Y1 = F1(X1, X2, X3,.
tersebut meskipun terdapat perbedaan prinsip diantara keduanya.
Pengertian simulasi telah diuraikan sebelumnya, sedangkan Y2 = F2(X1 , X2, X3, .
"visualisasi" mengacu pada merepresentasikan dinamika sistem R = G(X1, X2, X3, ....
(gerakan, perubahan variabel, terjadinya event) yang terjadi selama
suatu proses sedang berJangsung dengan menggunakan alat peraga
seperti monitor komputer. Simulasi dapat dilakukan tanpa melibatkan
visualisasi proses-proses yang terjadi dalam eksekusi model simulasi,
dan visualisasi dapat dipakai menunjukkan dinamika sistem tanpa
melibatkan simulasi (pembangkitan bilangan acak, replikasi, dsb).
Walaupun demikian keduanya dapat disinergikan, sehingga simulasi
r --i
t
dapat disampaikan secara lebih baik kepada pengguna dengan Eksekusi
visuaJisasi, dan visualisasi atas kerja sistem dapat memiliki dasar
yang dipertanggungjawabkan dengan adanya eksekusi atas model
simulasi yang dianggap valid.
I
l -*' , +- Model
Simulasi
I
I
I
I .~--~~----~~~
3. Model Simulasi untuk Penentuan Tingkat Kerawanan Banjir L_~
Permasalahan pemodelan untuk penentuan tingkat kerawanan banjir
adalah bagaimana memodelkan fenomena genangan banjir menjadi Gambar 4. Genangan Banjir, Model Simulasi, serta Visualisasinya
model simulasi yang dapat dieksekusi menggunakan komputer
nantinya untuk pada akhirnya divisualisasikan kepada pengguna.
Sejumlah asumsi digunakan dalam pemodelan ini, antara lain:
Gambar 4 mengilustrasikan hal ini.
• timbulnya banjir di suatu daerah adalah murni akibat d,
keempat faktor tersebut pada daerah yang ditinjau. Asun
Seperti telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, pembuatan model
tersebut nantinya dapat disesuaikan dengan kenyataan sebenarn
simulasi melibatkan karakteristik-karakteristik sistem yang dianggap yaitu dengan menambahkan kompleksitas model, mengingat a
penting serta mengambil asumsi terhadap karakteristik-karakteristik daerah-daerah yang justru banjir akibat hujan yang turun
lain. Dalam kasus penentuan tingkat kerawanan banjir karakteristik­ daerah lain (banjir kiriman).
karakteristik (faktor-faktor) sistem yang dianggap penting adalah • kontur tanah pada wilayah yang ditinjau adalah relatif dat:
curah hujan, kelembaban, temperatur, dan tinggi pasang air laut. sehingga apabila ada genangan banjir, maka ketinggian genang
banjir terjadi secara merata di wilayah tersebut.

10 11

III
temperatur, tinggi pasang air laut, serta tinggi banjir pada 11
• tidak ada perubahan penggunaan lahan pada wilayah yang
ditinjau. sebelumnya.
• tidak ada perubahan upaya penanggulangan banjir yang dilakukan
(seperti pembuatan kanal pencegahan banjir yang baru). Analisis terhadap kedua model diatas menggunakan PrinciI
• data curah hujan, kelembaban, temperatur, dan tinggi pasang air Component Regression dan membandingkan nilai-nilai Root Me
laut bersifat statis (tetap) sepanjang satuan terkecil waktu Square Error, Root Mean Square Percentage Error, Mean Absoh
pengumpulan data, misalnya pada data kelembaban harian, data Percentage Error, Theil's Inequality Coefficient, dan koefis i
kelembaban dianggap tetap pada sepanjang yang ditinjau. determinasi mengisyaratkan Model 2 lebih sesuai untuk digunakc
Dengan kata lain, tinggi genangan bergantung pada curah huj<
Pembuatan model simulasi untuk penentuan tingkat kerawanan banjir
kelembaban, temperatur, pasang air laut, serta ketinggian genang
meliputi beberapa aspek, yaitu:
pada hari sebelumnya.
• pengumpulan data ketinggian banjir harian dan cuaca pada musim
penghujan
Pada suatu wilayah kecamatan, persamaan regresi diperoleh da lf
• analisis data untuk mengetahui distribusi probabilitas data,
bentuk:
termasuk estimasi parameternya
Y = ao + al XI + a2 X2 + a3 X3 + a4 X4 + as X s
• pembangkitan bilangan acak sesuai distribusi probabilitas yang
dengan nilai Y adalah tinggi genangan (perhitungan) dan ao sampa i
diperoleh
• tes goodness-of-fit untuk menguji kesesuaian data yang diperoleh dari analisis Principal Component Regression.
dibangkitkan dengan data yang dikumpulkan.
Selanjutnya dengan membuat pembangkit bilangan acak terhad
Data per kecamatan yang dikumpulkan mcliputi: variabel-variabel prediktor yang ditinjau, dapat dilakukan simul<
• data tinggi genangan banjir harian terhadap model yang diperoleh. Pembangkitan bilangan acak '
• data curah hujan rata-rata harian dibuat dengan menganalisis pasangan data curah hujan rata-n
• data kelembaban rata-rata harian harian, data kelembaban rata-rata harian, data temperatur rata-n
• data temperatur rata-rata harian harian, serta data tinggi pasang air laut harian, sehingga diketal:
• data tinggi pasang air laut harian derajat korelasi diantaranya. Tergantung karakteristik data y a
diperoleh dari pengamatan, sejumlah distribusi probabilitas d:
Diambil asumsi bahwa terdapat 2 kemungkinan model
pasangan data tersebut dapat diperoleh, baik monovariat at
ketergantungan antar data, yaitu:
multivariat. Mayoritas teknik pembangkitan bilangan ac
• Modell, dimana variabel tinggi genangan banjir merupakan
monovariat telah dikenal luas dan relatif mudah diimplementasikc
variabel respon variabel tinggi genangan banjir merupakan
variabel respon dari variabel prediktor curah hujan, kelembaban, Beberapa teknik pembangkitan bilangan acak multivariat reia
temperatur, dan tinggi pasang air laut, dan mudah diimplementasikan, seperti pembangkitan bilangan ac
• Model 2, dimana variabel tinggi genangan banjir merupakan berdistribusi bivariate Normal, namun masih diperlukan peneliti
variabel respon dari variabel prediktor curah hujan, kelembaban,

12 13
lanjut untuk dapat mefnbangkitkan bilangan acak multivariat lain
Skenario 2
r------ ------- --------- -----------
yang reliable. ------- ~- ---- - -- - --------------

I I
! ~~ ) ~"'-1,-'\ ,. J~
. 1~&,~,k:::,·7',"'I>
1

4. Eksekusi Model Simulasi 5''''14, "


I [ ,.... I~! .O"~ },r~~.----lf··I"i.,\~0-,..\
Y ' I
Tingkat kerawanan banjir pada wilayah yang ditinjau dapat II t,L )\ 1"'''1''0
. I
" 'I '0"...~e"'"'·
"-, \ "1"....,;h~~~-J,...
C \
____,_ I
ditentukan dengan mengeksekusi model simulasi yang diperoleh n il ,~.. oJ! . £._00~ ,.. :'." .1--':''' '" I~>\,
1.. ~3"'7'jZ I
1, I
l,- r I
dengan input bilangan acak dari pembangkit bilangan acak pada II ~ _- -~~."'--
J ~
oo,,,.,"
c --,J
1,_)
{ ~l";~'~"' ~ r '/1"""~ _
) v
"',,",
-~ -"-- J/
.'
I
L I 7--"?-';-" r ~..."., / J
l "..." /- "L,,:" /
I
periode waktu yang ditentukan. Basil dari model simulasi -lo• ., ....
r c: ",
.' . " ' P" :::.';.'I''':..-____ -------y I'
I
divisualisasikan dengan memanfaatkan perangkat Sistem Informasi I
L,:~~£.
L_"_/ --'::.....
-- :::-f.::!J'fJ ~d;,~~!,_/j r- ----~-------·l! li
Klasifikas l 8anjlf

Geografis (SIG). Dengan mengintegrasikan modul I I - """I" ,~. ,.)1)6"10 I , I


perhitungan/komputasi simulasi dengan perangkat SIG, visualisasi ini
dapat dilakukan pada suatu environment aplikasi yang sarna sehingga
II " II
memudahkan pengguna melakukan analisis. Berbagai skenario
Gambar 5. Visualisasi Suatu Skenario

("what-if' scenario) dapat dikembangkan, seperti skenario keadaan


pada Periode Waktu Tertentu [Pawening2010]

cuaca serupa keadaan cuaca masa lalu, skenario menaikkan standar


deviasi dan/atau rata-rata variabel curah hujan dan/atau variabel cuaca
lain. Gambar 6 menunjukkan contoh visualisasi hasil simulasi dari s;
satu skenario pada periode waktu tertentu dengan menaikkan stm
Tingkat kerawanan banjir direpresentasikan dalam warna, seperti deviasi variabel curah hujan pada pembangkitan bilangan (
warna hijau untuk tingkat kerawanan banjir sangat rendah, warna sebesar 25%. Terlihat secara numerik terjadi kenaikan rata­
merah muda untuk tingkat kerawanan banjir rendah, warna merah tua ketinggian genangan banjir dibandingkan skenario terdahulu.
untuk tingkat kerawanan banjir sedang, dan seterusnya. Warna-warna
ini ditampilkan sesuai hasil perhitungan ketinggian genangan banjir Gambar 7 menunjukkan contoh visualisasi hasil simulasi dari s
rata-rata pada kurun waktu yang ditinjau (harian, mingguan, atau satu skenario pada periode waktu tertentu dengan menaikkan rata­
periode waktu lain). variabel curah hujan pada pembangkitan bilangan acak sebesar 2
Terlihat secara numerik terjadi kenaikan rata-rata keting,
Gambar 5 menunjukkan contoh visualisasi hasil simulasi dari salah genangan banjir yang lebih besar dibandingkan skenario terdahulu
satu skenario pada periode waktu tertentu. Terlihat rata-rata
ketinggian banjir dapat ditunjukkan secara numerik dan dalam visual
warna.

14 15

III
Skenario 4 Dengan cara serupa, skenario "what-if' lain dapat dikembangk
dengan menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang akan dihadapi.

Dari perhitungan terhadap semua data yang diperoleh dari ha


t simulasi dan hasil pengamatan, terdapat tingkat kesalahan hasil ya
diperoleh pada skenario keadaan cuaca serupa keadaan cuaca m,
lalu bernilai rata-rata 27%. Masih cukup tingginya kesalahan
terutama karena banyaknya asumsi penyederhanaan yang diam
dalam studi ini.

Tingkat kesalahan bernilai rata-rata 27% tersebut diatas masih daI


diharapkan berkurang dengan memperdetil tingkat abstraksi, b,
Gambar 6. Visualisasi Suatu Skenario pada Periode Waktu Tertentu pada model maupun data yang dikumpulkan, misalnya deng
dengan Menaikkan Standar Deviasi Variabel Sebesar 25%
memperbanyak periode pengamatan dalam satu hari.
[Pawening20 10]

Sedangkan analisis korelasi terhadap kedua data terser


menghasilkan nilai korelasi positif yang kuat (r=0.943) dan koefisi
Skenario 5 determinasi yang kuat (r2=0.889). Hal ini menunjukkan tint
N
genangan hasil perhitungan berkorelasi kuat dengan tinggi genang
'J'5lJt[ ~ --;~ 0~~D"' -r~" ."..~
~E-

":ff"
,,1:';.:'''' 1:
hasil pengamatan. Dengan demikian dapat disimpulkan model tel
" \"" 7 .... _( ~·1f.5 ~J'~ f~
f '" i /, ••

dapat merepresentasikan keadaan sistem sebenarnya yaitu cuaca d


'''cr' 13~'fd-,..,\
s
L \ ./'-1
,~rI '-iJ(
\ -,.l1-'~ L! .li"
00 eo.
ketinggian genangan banjir.
r ,.... '--)
7~--
(
~
fl'::d.~.
.'·47"'"
-0.,....
\-/ ~
'''", /~ \ I
;~";:L~:- j -~- -----­
L-~"..... ~,",.of? ..._-:1''-''--­
2 L )
Penelitian selanjutnya meliputi
ki7+-
I 7·!,t.~/},F~~./i r
• penambahan kompleksitas model mengingat ada daerah-daer
L-
_ K1as,fik asl B an/If
yang justru banjir akibat hujan yang turun di daerah lain (ban
btifljil Kecl1 H1I369o::.m
kiriman), antara lain dengan menambahkan analisis kon1
.
E
"- permukaan tanah dan sifat aliran air.
• perluasan daerah yang ditinjau sehingga dapat mengestimasik
dampak alam seperti global warming dan cuaca ekstrem terhad
Gambar 7. Visualisasi Suatu Skenario pada Periode Waktu Tertentu wilayah yang cukup luas.
dengan Menaikkan Rata-Rata Variabel Sebesar 25% [Pawening2010]

16
17
• memperdetil model simulasi sehingga dapat mengakomodir Sebagai contoh simulasi di bidang pelayanan perbankan, fak
kontur tanah pada wilayah yang ditinjau. ketidakpastian antara lain adalah kedatangan pelanggan dan la
• mengembangkan metode pembangkitan bilangan acak multivariat pelayanan kasir. Dengan simulasi dapat ditentukan banyaknya ka
yang mudah dan reliable, sehingga pasangan bilangan acak yang memadai untuk melayani pelanggan, sehingga tidak terj;
variable-variable prediktor dapat dibangkitkan dengan lebih antrian pelanggan yang panjang. Dengan demikian kepua ~
mendekati distribusi sebenarnya.
pelanggan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dengan adar
5. Simpulan tingkat pelayanan (service level) yang ditetapkan.
Tingkat kerawanan banjir pada wilayah yang ditinjau dapat
ditentukan dengan mengeksekusi model simulasi yang diperoleh Dalam bidang telekomunikasi seluler, simulasi dapat diterap~
dengan input bilangan acak dari pembangkit bilangan acak pada untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan dalam
peri ode waktu yang ditentukan. Hasil eksekusi model simulasi pelayanan komunikasi. Simulasi dapat menunjukkan solusi optil11l
divisualisasikan dengan memanfaatkan perangkat Sistem Informasi sehingga tercapai keseimbangan antara permintaan sambunl:
Geografis (SIG). Integrasi berbagai kajian ilmu spesifik (simulasi, komunikasi oleh pelanggan dengan kemampuan layanan stasiun B1
analisis data, SIG) telah menunjukkan potensi untuk memberikan
menunjukkan potensi bahaya banjir di wilayah yang ditinjau dengan Dalam bidang penerbangan, simulasi dapat diterapkan un t
nilai korelasi positif yang kuat dan koefisien determinasi yang kuat menentukan hal-hal penting dalam penerbangan pesawat, seperti jal
sehingga disimpulkan model telah dapat merepresentasikan keadaan minimal antar pesawat (separation distance), kepadatan penerbanE
sistem sebenarnya yaitu cuaca dan ketinggian banjir. Sejumlah (flight density), dan lebar jalur penerbangan (Required Navigati
skenario "bagaimana-jika" ("what-if' scenario) telah diujicobakan, Performance). Dengan penentuan faktor-faktor diatas, dapat dica j
"1 komposisi nilai yang optimum, sehingga sumber daya ruang (sp~
seperti skenario keadaan cuaca serupa keadaan cuaca masa lalu,
skenario menaikkan standar deviasi dan/atau rata-rata variabel curah resource) dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan res i
hujan danlatau variabel cuaca lain. Skenario-skenario ini bersesuaikan kecelakaan pesawat sekecil mungkin.
dengan terjadinya perubahan cuaca yang semakin ekstrem pada
dekade terakhir ini. Di bidang manajemen persediaan barang, simulasi dapat diguna l<
untuk menentukan tata letak barang yang menguntungkan pengelc
6. Penutup seperti minimalisasi waktu pemasukanlpengeluaran barang (
Pemaparan diatas adalah mengenai penerapan simulasi komputer minimalisasi biaya operasional baik biaya secara manual 0
untuk penentuan tingkat kerawanan banjir. Selain untuk masalah manusia maupun dengan for,klift. Dengan demikian efisie
IIIII
tersebut, metode simulasi dapat diterapkan pada banyak masalah lain, operasionaJ gudang dapat dimaksimalkan.
terutama yang menyangkut adanya faktor ketidakpastian akibat
fenomena acak. Senantiasa ada upaya untuk meningkatkan akurasi hasil simuJasi b;
111m I dengan upaya pengumpulan data dalam jumlah yang lebih ban)

IIU 18 19

maupun penyempurnaan paradigma simulasi, seperti simulasi Agar penggunaan metode simulasi dapat menghasilkan produk y,
berorientasi obyek [Garrido2009][Jeong2003] [Joines 1998] memiliki manfaat yang lebih besar, perlu adanya kerjasama lir
[Maggio2009][Richardson2006] [Zobrist 1996], simulasi kejadian bidang ilmu sehingga dapat diperoleh pemodelan yang lebih b,
jarang (rare event simulation) [Bucklew2004][L'Ecuyer2006] Model yang lebih baik atau lebih detil dapat merepresentasil
[Huang2004] [Juneja2003] [Lipsmeier2008]. kenyataan pada sistem yang sebenarnya, sehingga hasil simulasi da
memperoleh tingkat kepercayaan yang lebih tinggi lagi (
Dengan simulasi berorientasi obyek, entitas dapat dimodelkan dan penggunanya.
diimplementasikan dengan lebih cepat dan mudah dengan adanya
struktur kelas-subkelas. Entitas yang memiliki attribute dan behaviour Pada masalah penentuan tingkat kerawanan banjir misalnya, a
yang sarna dapat dikelompokkan dalam satu kelas. Entitas yang diperoleh pemodelan potensi banjir terhadap faktor-faktor cuaca y,
memiliki attribute dan behaviour yang lebih khusus dapat lebih akurat, perlu adanya kerjasama lintas bidang ilmu seperti bid,
dikelompokkan dalam satu subkelas. Dengan paradigma ini, model ilmu informatika dengan bidang ilmu lingkungan, statisti
simulasi dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mengurangi matematika, dengan tidak menutup kemungkinan bidang-bidang il
development time dari suatu proyek simulasi. lain nantinya, mengingat fenomenaalam merupakan rahasia II
dengan kompleksitas yang teramat tinggi bahkan di luar jangkal
Dalam sejumlah masalah, diperlukan pemodelan dan simulasi pada kemampuan pikir manusia. Adanya pembidangan ilmu sebenan
suatu sistem yang relatif andal (bahkan sangat andal) misalnya adalah upaya manusia untuk dapat memahami pada konteks a
dengan tingkat kegagalan hanya 10-7. Misalnya pada masalah lingkup kecil rahasia Bahi tersebut.
terjadinya kesalahan pada· komunikasi digital, terjadinya kegagalan
peralatan pada pesawat terbang, kesalahan pada sistem nuklir.
Timbulnya kesalahan seperti IllI, walaupun sangat rendah 7. Referensi
. probabilitasnya, tetap tidak dapat diabaikan karen a dapat
menyebabkan konsekuensi serius. Dengan tingkat kegagalan yang AudioEnglish. 2010 SIMULAnON. http://www.audioenglish .1
sangat rendah ini, diperlukan replikasi yang sangat banyak pada dictionary/simulation.htm Diakses 1 Juli 20] O.
Banks, Jerry; John S. Carson II; Barry L. Nelson; David M. Nil
simulasi kejadian diskrit untuk dapat menemukan kejadian kegagalan
2010. Discrete-Event System Simulation (5th ed). Pren
ini (rata-rata 1 dari 10 7 replikasi), sehingga kurang efisien. Simulasi
Hall.
kejadian jarang membantu mengeliminasi kebutuhan replikasi dalam Buchanan, Mark. 2006. The joy of simulation, (Nature Physics 2, '
jumlah yang sedemikian banyak. Simulasi kejadian jarang ini dapat (2006) doi:] 0.1 038/nphys368.
bersinergi dengan simulasi kejadian diskrit untuk dapat Bucklew, James. 2004. Introduction to Rare Event Simulatl
mensimulasikan sistem demikian secara utuh serta efisien. Untuk Springer.
itulah esensi penelitian lanjut di area ini. Correia, FN. 1986. Multivariate Partial Duration Series in Flood F
Analysis. In Hydrologic Frequency Modeling: Proceeding:
the International Symposium on Flood Frequency and F
20 21
Analyses 14-17 May 1986, Louisiana State University, Baton Law, Averil M. 2006. Simulation Modeling and Analysis, 4th edit
Rouge, U.S.A D. Reidel Publishing Company, Boston, MA McGraw-Hill.
1987. P 541-554, 4 fig 8 tab, 10 ref. L'Ecuyer, Pierre; Val'erie Demers; Bruno Tuffin. 2006. SPLITT
http://mdl.csa.com/partners/viewrecord.php?requester=gs&c FOR RARE-EVENT SIMULATION. In Proceedings 01
ollection=ENV&rec id=8905 680&q=f1ood+risk+assessment& 2006 Winter Simulation Conference, pp. 137-148.
uid=789758607&setcookie=yes Diakses 1 Juli 20] O. Lipsmeier, Florian; Ellen Baake. 2008. Rare Event Simulati ol
Evans, James R.; David L. Olson. 2001. Introduction to Simulation lmmunobiology. In Proceedings of 7th Intcrnat i,
and Risk Analysis (2nd Edition). Prentice Hall. Workshop on ~are Event Simulation RESIM. Rcn
Fishman, G.S. 2001. Discrete-Event Simulation: Modeling, France, 24-26 September 2008.
Programming, and Analysis. Springer-Verlag. Maggio, Martina; Alberto Leva. 2009. Object-oriented Simulatio
Garrido, Jose M. 2009. Object Oriented Simulation: A Modeling and Preemptive Feedback Process Schedulers. In Proceedings
Programming Perspective. Springer. Modelica Conference, Como, Italy, Sep. 20-22, 2009.
Huang, Z.; P. Shahabuddin. 2004. A Unified Approach for Finite Meyer, V.; D. Haase; S. Scheuer. 2009. A multicriteria flood
Dimensional, Rare-event Monte Carlo Simulation. In assessment and mapping appro
Proceedings of the 2004 Winter Simulation Conference, R.G. http://www.ufz.de/data/meyer_mca_oxford9509.pdf Dial
Ignalls, M.D. Rossetti, J.S., Smith, and B.A Peters (Eds.). I Jul i 2010.
IEEE Press, Piscataway, New Jersey, pp. 1616-1624. Pamungkas, Dyan Putri; Joko Lianto Buliali. 2006. Penentuan I
Jeong, Chang-Sung; Sang-Yeong Choi. 2003. An Object-Oriented Rawan Banjir dengan Multi Criteria Evaluation: Studi K,
Simulation System for Air Defense. In Lecture Notes in Kota Surabaya. Tugas Akhir Jurusan Teknik Infor ma t
Computer Science, 2003, Volume 2668/2003, 972, DOl: Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sept
10.1007/3-540-44843-8 74. Nopember, Surabaya.
Juneja, S. 2003. Efficient rare-event simulation using importance Pawening, Ratri Enggar; Joko Lianto Buliali, Ahmad Saikhu. 2(
sampling: an introduction. In Computational Mathematics, Pemodelan Dan Simulasi Tinggi Genangan Banj ir
Modelling and Algorithms, 1. C. Misra, ed. Narosa Publishing Kecamatan Gubeng Kota Surabaya Menggunakan Sis
House, New Delhi. pp. 357-396. Informasi Geografis. Tugas Akhir Jurusan Tel
Johnson, Richard Arnold. 1992. Applied Multivariate Statistical lnformatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Tekno
Analysis 3rd Edition. Prentice Hall. Sepuluh Nopember, Surabaya.
Joines, Jeffery A; Stephen D. Roberts. 1998. Fundamentals of object­ Rice, John. 1995. Mathematical Statistics and Data Analysis (Sec
oriented simulation. In Proceedings of the 1998 Winter ed.), Duxbury Press, ISBN 0-534-20934-3.
Simulation Conference, Washington, D.C., United States, pp. Richardson, David H. 2006. An Object Oriented Simula
141 - 150. Framcwork for Steadystate Analysis of Vapor Compres:
Koirala, S. 2010. Some flood damage estimate of the world. Refrigeration Systems and Components. Disertasi Univer
I III http://www.unesco- of Maryland, College Park.
ihe.org/content/downloadl21161220 13/file/Some%20flood%2 Sarjoughian, Hessam S.; Bernard P. Zeigler. Towards Mal
Odamage%20estimate%200t%20the%20world.pdf Diakses 1 Modeling & Simulation into a Discipline. 2(
Juli 2010. http://www. sim-summit. org/simsummit/03 03/03 03 d. pdf
Diakses 1 Juli 2010.
22 23
Tempolnteraktif. 2007. Kerugian Akibat Banjir Rp 8,8 Triliun • Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prc
http://www.tempointeraktif.comihg/ekbis/2007 /02120lbrk,200 Muhammad Nuh, atas kepercayaan dan persetujuan kepada sa:
70220-93717,id.html. Diakses 1 Juli 2010]
untuk diangkat sebagai Guru Besar.
van der Sande, C. J.; S. M. de Jong; and A. P. J. de Roo. A
segmentation and classification approach of IKONOS-2
• Mantan Rektor ITS, Prof. Soegiono yang telah mendukung d,
imagery for land cover mapping to assist flood risk and flood
damage assessment. In International Journal of Applied Earth membantu proses administratif saya dalam melanjutkan stu
Observation and Geoinformation Volume 4, Issue 3, June lanjut di Inggris pada periode tahun 1994-1999.
2003, Pages 217-229.
http://linkinghub. elsevier. comiretrieve/pii/S03 03 2434030000 Dalam perjalanan hidup saya, baik akademis maupun non-akadem
35 Diakses 1 Juli 2010. telah banyak individu yang turut mewarnai kehidupan saya. D~
Wiarini, Putu Pitri; Joko Lianto Buliali. 2009. Pembangkitan insan-insan inilah saya belajar mengenai hakekat ilmu, mengen
Bilangan Acak untuk Data Temperatur dan Kelembaban Kota iman, dan mengenai kehidupan secara luas. Secara khusus dan seca
Surabaya. Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika, Fakultas kronologis dalam perjalanan hidup saya, saya ingin menyampaik
Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
hormat dan terimakasih saya kepada:
Surabaya.
Zobrist, George W.; James V. Leonard (Editors). 1996. Object-
• Guru-guru SD saya yang telah meletakkan nilai-nilai das
Oriented Simulation: Reusability, Adaptability,
Maintainability. Wiley-IEEE Press. kehidupan dan budi pekerti.

• Guru-guru SMP saya yang telah menempa saya menjadi sos(


remaja yang lebih tangguh baik dalam aspek akademis maupl
Ucapan Terimakasih kerohanian.

IbU/Bapak dan para hadirin yang saya hormati, pada kesempatan yang • Guru-guru SMA saya, terutama guru-guru jurusan IPA yang tel<
berbahagia ini, saya menyampaikan syukur ke hadirat Tuhan Yang meletakkan dasar-dasar pengetahuan keteknikan atau keprofesi,
Maha Kuasa atas perkenanNya saya dapat menjadi Guru Besar, yang lebih spesifik.
semoga saya dan sekeluarga dapat selalu mensyukurinya.
• Dosen-dosen Jurusan Teknik Elektro ITS yang telah tur
Selanjutnya saya menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya mendidik saya selama kurun 1986-1991 , membekali ilmu tekn
kepada: yang spesifik. Secara khusus kepada mantan dosen pembimbil
Ir. Soetikno (aim.) dan Ir. Nawantowibowo (aIm.) yang tel:
• Rektor ITS, Prof. Priyo Suprobo beserta pimpinan rektorat dan banyak membentuk karakter akademis saya.
Senat ITS yang telah memberikan persetujuan atas pengajuan
Guru Besar saya. • Dr. Vassillios Karakostas, mantan pembimbing saya selama sa
melanjutkan studi lanjut di UMIST. It's been a nice and valua
24 25
experience to collaborate with you, though thousands of miles of • Dekan Fakultas Teknologi lnformasi ITS, Prof. Riyanarto S;
distance keeps us apart now. beserta jajaran pimpinan dekanat dan Senat FTlf yang juga I
mendukung dan membantu proses administratif.
Penghargaan yang mendalam dan ucapan terimakasih secara khusus
saya sampaikan kepada: • Sejawat dosen Jurusan Teknik Informatika dan Jurusan Si~
Informasi ITS yang selama ini telah banyak bekerjasama d'l
• Kedua orang tua saya, Bapak Hadi Buliali (aim.) dan Sucinwati
bidang keilmuan.
yang telah membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan
upaya yang tidak kecil di kampung tradisional Pandegiling. Kalau • Ketua LPPM ITS, Prof. I Nyoman Sutantra beserta jajaral
pada tahun 1900-an di Pandegiling berkumpul orang-orang yang membantu penyelesaian masalah administrasi penei it
pandai menggiling tebu untuk diolah menjadi gula pasir, di tahun penelitian yang saya lakukan.
2000-an di Pandegil ing kau juga telah menggiling anak
bungsumu ini menjadi Guru Besar. • Koordinator Program MMT ITS, Prof. Yulinah Trihadiningr
dan jajaran pimpinan serta stafnya yang telah banyak mem
• Saudaraku, Ing Hwa, yang senantiasa ingkang legawa dalam dukungan dalam pencapaian Guru Besar saya.
menghadapi sikap dan perilaku adiknya ini serta yang telah turut
memberikan bantuan dalam perjalanan masa kecil sampai saat ini • Direktur PPs ITS, Prof. Suparno beserta jajaran pimplf1ar
dan juga masa yang akan datang. yang selama ini berkoordinasi masalah akademis dan opera si
l

kepascasarjanaan.
• Istri tercinta Liliek Anawaty yang selalu memberikan semangat
dalam menempuh kehidupan ini. Sesuai nama Liliek, senantiasa • Pimpinan dan dosen-dosen dari ITS dan Perguruan Tinggi
telah menjadi lilin-lilin kecil yang menerangi jalan kita bersama. serta karyawan di lingkungan ITS yang turut mendukung
meJuangkan waktunya untuk menghadiri acara ini .
• Keluarga mertua di Umbulsari, Tanggul dan di Probolinggo, yang
telah memberi dukungan dan doa kepada saya dan istri. • Kerabat, keluarga, sejawat, relasi, yang telah mel uan~
waktunya untuk menghadiri acara pengukuhan Guru Besar sa;
Banyak dukungan dan bantuan telah saya terima dari banyak pihak
selama masa kecil saya, sekolah, kuliah, dan selama saya berkarir Demikian pidato pengukuhan Guru Besar saya. Saya mengucar
sampai saya mencapai jabatan Guru Besar di FTIf ITS . Untuk itu saya tcrimakasih sekali lagi atas perhatian Ibu/Bapak dalam mengi
menyampaikan terimakasih saya kepada: acara ini, mohon maaf apabiJa ada kesalahan dan kekuran
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat
• Kepala BAUK ITS, Ibu Nurijati Hamid, beserta jajaran stafnya kepada kita semua. Amin.
yang telah mendukung dan membantu proses administratif, serta
mempersiapkan dan menyelenggarakan acara pengukuhan ini.

26 27
.

BIODATA
Riwayat Pendidikan:
1. SD Chana, Surabaya.
2. SMP IMKAlYMCA II, Surabaya.
3. SMA Santa Maria, Surabaya.
4. Sarjana Teknik Elektro (lr.), Teknik Elektro, Institut Teknolof
Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
5. Master of Science (MSc.), Computation Department, Universit
of Manchester Institute of Science and Technology (UMISr
Manchester, England.
6. Doctor of Philosophy (Dr.), Computation Department, Universit
of Manchester Institute of Science and Technology (UMIST :
Manchester, England.

Data Pribadi:
Nama lengkap : Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, M.Sc. Riwayat Jabatan:
NIP : 19670727 199203 1 002 1. . 1992 - sekarang: dosen Teknik Informatika, ITS.
Tempat dan tgllahir : Surabaya, 27 Juli 1967 2. 1997 - 1998 : Demonstrator mahasiswa, Department u
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Computation, University of Manchester Institute of Science an.
Bidang Studi : Teknik Informatika Technology, Manchester, England.
Kantor : Jurusan Teknik lnformatika FTIf - ITS, 3. 2001 - sekarang: dosen Magister Manajemen Teknologi (MM T
. Kampus ITS Keputih - Sukolilo, ITS.
Surabaya - 60111 4. 2001 - sekarang: Kepala Laboratorium Intelligent Busincs
T elepon Kantor : (031) 593 9214 Systems, Jurusan Teknik Informatika, ITS.
Fax kantor : (031) 593 6813 5. 2000 - 2004: Koordinator Program Pascasarjana Jurusan Tek nil
Email : joko@cs.its.ac.id; joko(Q),its-sby.edu, Informatika, ITS.
jokolianto(Q),yahoo.com 6. 2008 - sekarang: Koordinator Bidang Keahlian Manajemc i
Alamat rumah : J1. Pandegiling 236 A, Surabaya - 60262 Teknologi Informasi, MMT, ITS.
Handphone : 0812 356 5642 7. 2008 - sekarang: Koordinator Program Pascasarjana JurUS<l1
Teknik Informatika, ITS.

Data keluarga:
Istri : Liliek Anawaty, S.Pd. Keanggotaan Profesi:
Anak • Anggota Institute of Electrical and Electronics Engineers
Computer Society (IEEE CS): 1997 - 2005.
• Anggota Association for Computing Machinery (ACM
1998 - sekarang.

29
28

• Anggota Society for Modeling & Simulation International Publikasi J urnal (Pilihan):
(SCS): 1997 - sekarang. • Buliali, Joko Lianto; Chastine Fatichah; Muji Santoso. 2009
Hybrid Neural Network-Monte Carlo Simulation for StocJ
Training (Pilihan): Price Index Prediction. Asian Journal of InformatiOJ
• Learning Management System (LMS) and e-Learning. 2007. Technology, Volume 8 Number 1, January 2009.
• Lead Auditor ISO 9001 :2008. 2009. • Buliali, Joko Lianto; Darlis Herumurti; Giri Wiriapradja
• Pelatihan Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan 2008. Penjadwalan Matakuliah dengan MenggunakaJ
Tinggi. 2009. Algoritma Genetika dan Metode Constraint Satisfaction
Jumal Ilmiah Teknologi Informasi, Volume 7, Nomor 1
Riwayat Kepangkatan: Januari 2008. .
CPNS TMT : 1 Maret 1992 • Buliali, Joko Lianto; Wahyudi Agustiono. 2007. Aplikas
Penata Muda I Gol. TU/a TMT : 1 Oktober 1993 Penentuan Pemberian Pembiayaan pada Lembaga KeuangaJ
Penata Muda Tk. TI Gol. III/b TMT : 1 Maret 2001 Syari'ah. Jumal llmiah Teknologi Informasi, Volume 6
Penata I Gol. I1l1c TMT : 1 April 2005 Nomor 2, Juli 2007.
Penata Tk. TI Gol. TWd TMT : 1 April 2007 • Buliali, Joko Lianto; Yazid Priadi Erfiandi, Abdul Latie
Abadi. 2006. Diagnosis Penyakit Tanaman Apel di Indonesi,
Riwayat Jabatan Fungsional: dengan Pemodelan pada Sistem Pakar. Jurnal Gematika, vol
Asisten Ahli Madya TMT : 1 Oktober 1993
7, no. 2, Juni 2006.
Asisten Ahli TMT : 1 Januari 2001 (lnpassing)
• Buliali, Joko Lianto; Sudariyanti. 2005. Penentuan Lokas
Lektor TMT : 1 Maret 2005
Waralaba dengan Sistem Informasi Geografis: Simulasi pad,
Guru Besar TMT : 1 April 2010 (loncat jabatan)
Sejumlah Kotamadya di Propinsi Jawa Timur. Jurna
Gematika, vol. 6, no. 2, Juni 2005.
Penelitian yang didanai (Pilihan):
• Buliali, Jol<o Lianto; Ahmad Saikhu; Sarwosri; Daniel Publikasi Seminar (Pilihan):
Oranova Siahaan. 2010. Pengembangan Sistem Otomasi • Buliali, Joko Lianto; Darlis Herumurti; Ihwana Rahmawati
Penelusuran Produk di PT Aneka Tuna Indonesia - Pasuruan. Studi Banding Metode Peramalan Penjualan antara Arim o
Dewan Riset Nasional. Box-Jenkins dengan Jaringan Multilayer Perceptron
• Buliali, Joko Lianto; Dini Adni Navastara; Erina Letivina Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2009
Anggraini; Wijayanti Nurul K. 2009. Sistem Pengumpulan Yogyakarta, 17 Januari 2009.
Suara Online dengan Menggunakan Teknologi Touch Screen: • Buliali, Joko Lianto; Ahmad Saikhu; Moh. Hasbi Assidiqi
Simulasi pada Pemilu 2009. DP2M Ditjen Dikti. 2008 . Pencocokan Sidik Jari Menggunakan Phase Onl)
• Buliali, Joko Lianto; Nanik Suciati; Ahmad Saikhu; Darlis Correlation. Prosiding Seminar Nasional Sistem Informas
Herumurti; Sarwosri. 2007 . Development of Content-Based Indonesia 2008, Surabaya, 17 Desember 2008.
Image Retrieval System using Object Recognition. • Buliali, Joko Lianto; Nunut Priyo Jatmiko; Fifiq Husnanto
PREDICT-ITS Batch 1. 2008. Simulasi Untuk Penentuan Waktu Turn-Arounc
Minimum Pada Penjadwalan Proses Sistem Operas

30 31
Windows. Prosiding Konferensi Nasional Sistem dan
Informatika 2008, Bali, 15 November 2008.
• Buliali, loko Lianto; Sri Anita Siamba. 2008. Simulasi untuk
Menentukan Komputer dan Komponen Cadangan di
Lembaga Pendidikan Komputer, Studi Kasus di Lembaga
Pendidikan Komputer X Surabaya. Prosiding Seminar
Teknosim, UGM Yogyakarta, 16 Oktober 2008.
• Buliali, loko Lianto; Dyan Putri Pamungkas. 2008. Sistem
Informasi Geografis untuk Penentuan Area Rawan Banjir
dengan Multi Criteria Evaluation: Studi Kasus pada Kota
Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Surabaya, 31
Mei 2008.

32

Anda mungkin juga menyukai