Anda di halaman 1dari 2

APLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP

PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SELAMA 90 HARI PERTAM


LAKTASI

Model regresi merupakan salah satu uji statistik yang memiliki dua jenis analisis, yang
model linier dan non linier. The model non linier statistik akan menghasilkan penurunan (β2 <0)
atau meningkat (β2> 0) kurva. Analisis kuadrat model yang diaplikasikan pada produksi susu
kambing grade etawah dari 90 hari, menunjukkan persamaan Ŷ = 1,0369 - 0.0073X - 0.0025X2,
dimana X adalah hari periode laktasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi susu
hingga 20 hari mencapai tingkat maksimum (> 0,90 liter / doe), diikuti oleh nyata (P <0,05)
menurun produksi. Disimpulkan bahwa model kuadrat dapat diterapkan untuk mengukur
produksi susu kelas etawah kambing.

Regresi non linear memiliki dua model yaitu model kuadratik dan kubik dengan kurva
membentuk garis lengkung. Dalam analisis regresi non linear pada program statistik baik SAS
maupun SPSS, maka pokok utama adalah terlebih dahulu ditentukannya "nilai" pada parms
untuk masing-masing parameter, kemudian menentukan model analisis, dan derivative (DER.)
pada setiap parameter. Persamaan regresi non linear model polynomial kuadratik pada analisis
data produksi susu kambing PE selama 90 hari pertama laktasi adalah Ŷ = 1.0369 – 0.0073X –
0.0025X2 dan tingkat maksimum produksi susu diketahui pada hari ke 20 setelah laktasi.

http://www.litbang.deptan.go.id/warta-ip/pdf-file/yusnandar-13.pdf

PREDIKSI KAPASITAS DAN BIAYA BATAKO SERTA OPTIMALISASI KEUNTUNGAN


BERDASARKAN PROBABILITAS DI P.T. WIJAYA KUSUMA

Bersadarkan metode standar error penduga least square dengan nilai terkecil, maka regresi non
linier kuadratik paling tepat dipakai untuk memprediksikan kapaasitas dan biaya produksi
dibandingkan dengan metode lain. Kapasitas produksi yang disesuaikan dengan permintaan
pasar diperkirakan antara 100.000-110.000 unit untuk periode bulan 8(Agustua) tahun
2001,tetapi dengan perhitungan baedasarkan probabilitas kapasitas yang paling utama
diprioritaskan adalah sebesar 50.000-60.000 unit dengan tingkat persentase kemungkinan
33,33%.Produsen lebih baik berproduksi pada kapasitas 50.000-60.000 unit dengan tingakat
persentase kemungkinan 0,00%. Kebutuhan dana untuk produksi 100.000-110.00 unit, dengan
tingkat persantase kemungkinan 0.00%. Kebutuhan dana untuk produksi 08 (Agustus) 2001
diperkirakan berkisar antara Rp. 50.000.000,00 sampai dengan Rp. 60.000.000,00.
Berdasarkan dari penelitian dengan penganalisaan data yang dilakukan penulis menarik kesimpulan
antara lain :

1. Memiliki dari hasil standar error penduga least square, maka metode regresi non linier kuadratik lebih
tepat dari pada metode lain yang digunakan untuk memprediksikan kapasitas produksi

2. Prediksi biaya produksi juga lebih epat memakai metode regresi non linier kuadratik dibandingkan
metode lain dengan menggunakan metode standar error penduga least square

3. Prioritaskan kapasitas pemasaran yang paling tinggi adalah ada produksi 50.000,00-60.000,00 dengan
nilai probabilitas 33,33% dan prediksi keuntungan berdasarkan keuntungan probabilitas sebesar Rp.
5.710.545,50 sedangkan prioritas kedua pada produksi 60.000,00-70.000,00, unit dengan nilai
probabilitas keuntungan berdasarkan probabilitas sebesar Rp. 3.450.477,26

4. Prediksi pasar memperkirakan permintaan berkisar pada 100.000,00-110.000,00 (tepatnya 109.590,27


unit) dengan nilai probalibilitas 0,00%

5. Atas dasar item point 1 dan 2 penulis menyimpulkan bahwasanya produsen lebih baik berproduksi
pada kapasitas 50.000,00-60.000,00

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15883/1/sti-jul2005-%20%2827%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai