JAKARTA,
Bapak Eri, 44 tahunn, dating ke praktek saudara dengan membawa hasil laboraturium
sebagai berikut : total kolesterol 250 mg% ; trigliserida 200 mg%. bapak Eri memiliki
Permasalahan
1. Bapak Eri mempunyai kadar kolesterol yang tinggi yaitu 250 mg%, sedangkan
2. Bapak Eri mempunyai kadar trigliserida yang tinggi yaitu 200 mg%,
sedangkan untuk kadar trigliserida yang normal pada umur 40-49 tahun adalah
30-160 mg%
Pembahasan
Kolesterol merupakan senyawa kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan
merupakan kombinasi lipid (lemak) dan steroid. Manfaat kolesterol antara lain sebagai bahan
dasar untuk menyusun empedu, jaringan otak, serat saraf, hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.
Bila jumlah kolesterol banyak di aliran darah maka, kolesterol bisa mengendap di dinding
kapiler darah lalu dapat menyumbat aliran darah sehingga dapat menyebabkan Penyakit
Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak teresterifikasi
menjadi gliserol dan merupakan lemak netral yang disintesis dari karbohidrat. Trigliserida
merupakan lemak darah yang secara khusus berada di lapisan kedua Low Density Lipoprotein
(LDL). Jadi, apabila kadar trigliserida banyak maka kadar LDL juga tinggi. Apabila tidak ada
keseimbangan antara Low Density Lipoprotein (LDL) dengan High Density Lipoprotein
(HDL) maka dapat menyebabkan atherosclerosis. Asam lemak esensial merupakan sebutan
bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh atau tidak dapat mencukupi kebutuhan
minimal dari manusia. Hal itu terjadi karena manusia tidak memiliki enzim yang bertanggung
Omega 3 merupakan jenis asam lemak tak jenuh yang dikasifikasikan sebagai asam
lemak esensial, yang berarti bahwa mereka tidak dapat dibuat oleh tubuh dan harus diperoleh
dari makanan. Asam lemak tak jenuh dalam kelompok ini termasuk asam docosahexaenoic
(DHA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam alpha-linolenat (ALA). Omega 3 digunakan
untuk membentuk dinding sel, meningkatkan sirkulasi O2 pada sel darah merah, dan
Omega 6 merupakan asam lemak tidak jenuh yang ikatan rangkapnya pada posisi
nomor 6 dari ujung C omega. Omega 6 berfungsi untuk mencegah penyempitan pembuluh
darah akibat menempelnya kolesterol pada pembuluh darah. Contoh omega 6 antara lain asam
linoleat (LA), asam gamma-linoleat, dan asam arachidonic. Omega 6 banyak terdapat pada
Anatomi sistem gastrointestinal terdiri dari beberapa bagian antara lain mulut,
pharynx, esophagus, gaster, intestinum tenue (duodenum, jejunum, dan ileum), intestinum
bagian yang berguna di dalam pencernaan yaitu gigi, lidah (lingua), dan kelenjar saliva.
Setelah mulut, bagian selanjutnya ialah pharynx dan esophagus. Pharynx yang
digunakan dalam sistem digesti ini ialah oropharinx dan laringopharinx. Oropharinx terletak
di belakang mulut dan langopharinx terletak dekat dengan laring. Bagian berikutnya ialah
esophagus yang merupakan pipa panjang sepanjang serviks sampai gastes dengan panjang
sekitar 25 cm. kemudian makanan masuk ke dalam gaster melalui hiatus esofagia.(3)
Gaster terbagi atas 3 bagian yakni fundus, corpus, serta antrum. Selanjutnya ialah
intestinum tenue yang terdiri dari 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Pada bagian
pars descendens di duodenum terdapat bagian yang disebut papilla pancreaticoduodeni major
vaterii yang merupakan lubang tempat masuknya dua ductus yang berasal dari kelenjar
Yang terakhir adalah intestinum crassum. Di intestinum cressum ada bagian yang
disebut ceacum. Ceacum ialah bagian awal masuknya makanan yang telah dicerna dan
diabsorbsi oleh intestinum tenue ke dalam intestinum crassum melalui valvula ileocaecalis.
Kemudian sisa – sisa makanan akan dilanjutkan ke dalam colon. Di dalam colon terdapat
plica yang disebut plica semilunaris. Setelah itu makanan masuk ke dalam rectum dan
Selain yang dijelaskan di atas, sistem Gastri Intestinal juga memiliki organ – organ
asesoris sebagai pembantu yaitu hepar, pancreas, dan vesika felea. Hepar yang berfungsi
menghasilkan enzym-enzym yang berguna untuk mensintesis karbohidrat, protein, dan lemak.
Vesika falea berguna dalam menyimpan garam-garam empedu yang dihasilkan oleh hati.
Dalam metabolisme lemak, pencenaan yang berarti adalah ketika lemak masuk ke
usus halus dengan menggunakan enzim amylase pankreas yang disekresikan ke usus halus
bersamaan dengan asam empedu melalui ampula vateri. Di mulut dan di lambung memang
ada enzim untuk mencerna lemak, tapi kenyataannya kurang berarti. Enzim lingual lipase
yang ada di mulut tidak berperan banyak mengingat waktu pencernaan di mulut yang
termasuk singkat. Enzim lipase gastrik yang ada di lambung tidak dapat bekerja maksimal
karena ph lambung termasuk asam (ph 1.0 – 2.0) sehingga enzim lipase tidak dapat bekerja
(4)
optimal (enzim lipase bekerja di ph (3.0-6.0).
Pencernaan lemak di dalam usus halus dibantu oleh enzim lipase yang memecah
trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak dan juga garam empedu yang membuat
lemak menjadi lebih larut dalam air karena fungsinya sebagai emulgator. Garam empedu jika
dalam konsentrasi tinggi, dapat membentuk micelles yang berperan dalam proses
pengangkutan monogliserida dan asam lemak (hasil pemecahan trigliserida oleh lipase) ke
dinding usus halus (2). Ketika sampai di dinding usus halus, monogliserida dan asam lemak
berdifusi ke sel absortif. Di dalam sel absorptif, monogliserida dan asam lemak disintesis
ulang menjadi trigliserida dan dibungkus dengan fosfolipid dan kolestrol menjadi kilomikron-
kilomikron. Karena kilomikron tidak bisa masuk ke kapiler darah, maka kemudian kilomikron
masuk ke lacteal (pembuluh limfatik di vilus usus halus) dan melalui pembuluh limfatik
diteruskan ke duktus thoracicus lalu akhirnya masuk ke sistem peredaran darah di vena
subclavicula kiri. Trigliserida dalam kilomikron yang melewati jaringan hati dan jaringan
adiposa dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak oleh enzim lipoprotein lipase yang
terdapat di apikal sel endotel kapiler darah dan kemudian berdifusi ke dalam hepatosit dan sel
adiposa. Di dalam kedua sel tersebut kemudian monogliserida dan asam lemak disintesis
Fungsi empedu adalah mengelmusikan lemak dan menetralkan asam di chyme yang
masuk di usus halus. Empedu pertama dibuat di sel hati, yang kemudian dipekatkan di
kelenjar empedu (vessica fellea). Sintesis garam empedu dimulai di sel hati dengan prekursor
berupa kolestrol. Kolestrol diubah menjadi asam kolat atau kenodeoksikolat dengan kuantitas
yang seimbang. Kedua asam ini kemudian dikonjugasikan dengan glisin atau taurin menjadi
usus garam empedu mengalami dekonjugasi dan dehidrolasi oleh bakteri menjadi asam
empedu sekunder (asam kolat menjadi asam deoksikolat dan asam kenodeoksikolat menjadi
asam litokolat). 90-95% dari garam empedu diserap kembali ke sel hati oleh usus halus
dengan proses difusi, dan transport aktif di ileum distal. Garam empedu yang diserap kembali
masuk ke vena porta hepatika dan masuk kembali ke hati. Ketika mencapai hati (terutama di
sinusoid hati) garam empedu diabsorpsi oleh hepatosit dan disekresikan lagi ke kelenjar
dapat terjadi pengendapan kolestrol yang membentuk kristal-kristal yang sering disebut
sebagai batu empedu. Kadar kolestrol yang tinggi dapat disebabkan oleh berkurangnya kadar
Inflamasi epitel kelenjar empedu dapat menyebabkan infeksi kronik yang juga
menyebabkan absorpsi air dan garam empedu yang berlebihan dan hanya menyisakan
kolestrol. Batu empedu juga dapat disebabkan oleh: terlalu banyak absorpsi empedu dan
Daftar Pustaka
1. http://www.medicinenet.com/cholesterol/article.htm
2. http://www.klikdokter.com/kolesterol/read/2010/07/23/160/trigliserida
3. http://www.virtualmedicalcentre.com/anatomy.asp?sid=7
4. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. In: Schmitt W,Gruliow R, editors.