TUNGGU EKSEKUSI: Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra. Tak lama lagi ketiganya akan dihadapkan pada regu tembak.
AP PHOTO/JAE C. HONG
INGIN TEMUI SUAMI: Dua istri Amrozi, Siti Rahmah (baju hitam) dan Choiriyanah Khususiati, di Tenggulun, Lamongan, kemarin.
Alasannya, dia bahagia tinggal serumah dengan pengusaha berusia 43 tahun itu. Bagaimana sebenarnya konsep penyelesaian yang diajukan Kak Seto? Berikut kutipan wawancara Jawa Pos dengan pemerhati anak itu kemarin (6/11). Bagaimana sebenarnya hasil pertemuan Komnas Anak dengan Ulfah sebelumnya? Pada awal pertemuan, memang seperti itulah pernyataan Ulfah. Dalam hal ini, Ulfah tidak bersedia apabila harus diceraikan dari Syeh Puji. Hal tersebut juga menjadi salah satu pertimbangan kami. Di usianya yang begitu dini, Ulfah memang tidak seharusnya bercerai. Namun, kami juga tegaskan, tidak seharusnya Ulfah menikah pada usia tersebut Baca Syeh Puji Hal 15
DOK.JAWA POS
Seto Mulyadi
memisahkan bangunan rumah dan trotoar. Suasana cukup asri dan welcoming. Memang, menjelang musim gugur, areal itu tak bisa sangat bersih dan rapi jali. Pepohonan yang daunnya menguning dan memerah, dedaunan yang gugur berserakan, membuat Kenwood tampak berantakan. Tapi,
tetap terasa natural. Suasana seperti itu menjadikan Kenwood sebagai salah satu tujuan city tour di Chicago. Biasanya, turis dilewatkan kawasan itu untuk mengagumi keelokan kawasan dan keaslian arsitektur rumah-rumahnya. Kesan bahwa Kenwood adalah
kandang Barack Obama benar-benar terasa. Beberapa poster dan bendera dukungan terhadap Obama terlihat di beberapa tempat. Jangan bayangkan seperti di Indonesia, dukungan itu tak berupa baliho superbesar bergambar Obama Baca Terlalu Cinta Hal 15
http://www.jawapos.co.id
email: editor@jawapos.co.id
Jawa Pos
SABTU 1 NOVEMBER TAHUN 2008
Eceran Rp 3.500
KUTIPAN
Pejabat jangan minta dilayani. Ubah paradigma, kalau ingin jadi abdi rakyat harus melayani rakyat, jangan sebaliknya.
Presiden SBY dalam acara pemberian Penghargaan Citra Pelayanan Prima 2008 kepada 80 unit instansi pelayanan publik terbaik di Istana Negara kemarin.
KAMPUNG AMROZI: Suasana Desa Tenggulun, Solokuro, Lamogan, kemarin siang. Tampak warga pulang dari menjalankan salat Jumat.
KURS
Pelaku Pasar Domestik G Profit Taking
10.005
10.800
10.749 10.650
Nasir Abas punya hubungan istimewa dengan Ali Ghufron, Amrozi, dan Imam Samudra. Bahkan, Ali Ghufron masih adik iparnya. Menjelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap pelaku bom Bali I itu, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang sudah sadar tersebut melukiskan jeritan batinnya kepada Jawa Pos. INI bukan membicarakan masalah pribadi yang barangkali tidak perlu diketahui banyak orang. Tapi, ini adalah masalah pribadi yang mungkin dapat jadi pelajaran bagi semua orang dan semoga ada hikmah di balik tulisan ini, wallahu alam Baca Paridah Hal 4
Nasir Abas
Kakak Ipar Ali Ghufron
11.743
27/10 28/10 29/10 30/10 31/10
SEMENTARA ITU...
AP/BERNAT ARMANGUE
dua ruang masing-masing berukuran sekitar 6 x 6 meter, tak jauh dari lokasi harem. Pintu gerbang lengkung harem itu kecil, lebarnya sekitar 1,5 meter dan tingginya 2 meter.
Seukuran pintu rumah biasa. Di dalamnya banyak ruang dan lorong. Ruang pertama yang ditemui adalah semacam ruang penerimaan tamu. Ruang ini, seperti ruang-ruang lainnya,
dihiasi dengan pernik rumit, dominan hijau. Temboknya dari keramik kuno. Ada kaligrafi huruf Arab di tembok dan atas pintu dalam. Kaligrafi ini berwarna emas. Ruang berikutnya adalah kamar-kamar para kasim (eunuch). Mereka adalah orang-orang yang diserahi mengurus harem. Pengurus tersebut para laki-laki kulit hitam. Ada dua patung dua orang kulit hitam yang sedang berbincang di salah satu ruang. Meski kebanyakan para kasim itu adalah warga kulit hitam dari Sudan atau Etiopia, pernah juga kesultanan merekrut kasim kulit putih, yakni dari wilayah imperium Ottoman di Balkan (Eropa). Para lelaki itu dijamin tidak mampu lagi macam-macam kepada para perempuan penghuni harem. Mereka dikebiri. Para kasim itu merupakan pegawai tetap istana. Selain harem, mereka juga mengurus kehidupan sehari-hari istana. Karena banyaknya urusan di kediaman sultan seluas 70 hektare itu, pernah para kasim tersebut mencapai jumlah 900 orang Baca Favorit Hal 15
http://www.jawapos.co.id
email: editor@jawapos.co.id
Jawa Pos
SABTU 8 NOVEMBER TAHUN 2008
Eceran Rp 3.500
YUYUNG ABDI/JAWA POS
BELUM WAKTUNYA: Foto kanan, Mukhlas dan Amrozi di penjara Lapas Batu, Nusakambangan, 1 Oktober lalu. Mereka dan Imam Samudra (atas) tak jadi dieksekusi tadi malam.
TERTUNDA HUJAN
CILACAP Butuh keberanian ekstrabagi pihak berwenang untuk mengeksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali Amrozi, Ali Ghufron (Mukhlas), dan Imam Samudra. Rencana eksekusi yang sudah disusun matang tadi malam akhirnya kembali harus tertunda karena alasan sepele. Ironisnya, penundaan dilakukan hanya beberapa jam dari waktu yang telah direncanakan. Seharian kemarin seluruh pihak yang berkepentingan dengan eksekusi ketiganya sudah siap. Pagi sekitar pukul 07.00 Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi pada JAM Pidum Kejagung B.D. Nainggolan sudah berangkat ke Cilacap. Kejagung juga sudah menyiapkan personel untuk menyampaikan siaran pers setelah eksekusi. Para awak media juga sudah memenuhi gedung Kejagung, lengkap dengan kru televisi yang siap siaran langsung. Namun, sekitar pukul 20.00, ada kabar bahwa eksekusi ditunda hingga malam ini. Di Lapas Nusakambangan, persiapan tak kalah
MIFTAHUDDIN/RADAR BALI/JPNN
SURABAYA Para penyelenggara Pilgub Jatim benar-benar dibuat ketir-ketir karena ketatnya perolehan suara dua kandidat yang bertarung. Meski penghitungan resmi baru dilakukan 11 November, beragam antisipasi sudah dilakukan. Mereka, tampaknya, tidak ingin kecolongan atas kemungkinan terjadinya suasana panas selama penghitungan nanti. Karena itu, KPU Jatim telah berancang-ancang menyiapkan pengamanan ekstra selama proses menentukan tersebut. Sebenarnya, kami tidak berharap suasana penghitungan nanti memanas. Tapi, jika memang seperti itu, tentu kami harus menyiapkan antisipasi, kata anggota KPU Jatim Najib Hamid kemarin (7/11). Sudah ada beberapa skenario yang disiapkan KPU. Soal pengamanan misalnya, mereka sudah berkoordinasi dengan polisi. Tidak hanya itu, mereka juga memutuskan bakal menghadirkan semua pihak terkait agar menyaksikan proses penghitungan suara. Seluruh jajaran muspida juga diminta hadir dalam proses itu. Termasuk seluruh tim sukses kandidat, katanya. Khusus untuk tim sukses dan saksi, KPU berharap agar mereka semua hadir. Termasuk, seluruh anggota KPU kabupaten/kota. Juga semua yang terkait dengan proses penghitungan, katanya. Lalu, seperti apa mekanisme penghitungan suara nanti? Najib menjelaskan, KPU Jatim tidak akan banyak berperan. Sebab, yang dilakukan KPU hanya sebatas mengakumulasi perolehan suara masing-masing KPU kabupaten/kota Baca KPU Hal 15
OBJEK FOTO: Dua turis melintasi spanduk yang menuntut eksekusi Amrozi cs dipercepat di pagar tanah bekas Sari Club, Kuta, Bali, dekat pusat ledakan (ground zero) bom Bali I kemarin.
sibuk. Sejak kemarin dini hari handphone sipir dirazia. Para nelayan juga dilarang melaut sejak sehari sebelumnya. Begitu pula pasukan Brimob yang bertugas mengeksekusi terpidana kemarin siang sudah masuk Nusakambangan, lengkap dengan perlengkapannya. Ikut repot adalah keluarga terpidana. Di Tenggulun, Lamongan, kampung halaman Amrozi dan
Mukhlas, persiapan penyambutan jenazah secara besar-besaran telah dilakukan dengan membentuk panitia khusus. Paginya, petugas dari kejari, polres, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat mendatangi rumah Tariyem, ibu Amrozi dan Mukhlas, untuk memberitahukan pelaksanaan eksekusi Baca Tertunda Hal 15
PULANG KE ORANG TUA: Ulfah dan Syeh Puji di Mapolwiltabes Semarang, kemarin.
SEMENTARA ITU...
NY.TIMES.COM
http://www.jawapos.co.id
email: editor@jawapos.co.id
Jawa Pos
SENIN 10 NOVEMBER TAHUN 2008
Eceran Rp 3.500
GRAFIS: HERI OWEL/JAWA POS
BERDESAKAN: Peti mati terpidana bom Bali ketika diangkat menuju lokasi pemakaman di Tenggulun kemarin.
Misteri Luka di Leher Imam Jangan Lupa, Masih Ada Hambali Reaksi Korban Bom Bali
AP PHOTO/STR)
JELANG PENGUBURAN: Embay Badriyah menyaksikan jenazah Imam Samudra, anaknya, kemarin.
lakukan rekapitulasi ulang ataupun menjumlah seluruh rekap yang masuk itu. Bahkan, Arief menyatakan belum berani membuka berkas rekap hasil penghitungan suara masingmasing KPU kabupaten/kota yang sudah masuk. Bukan apa. Kami tidak mau ambil risiko. Sebaiknya kita buka bersama seluruh hasil itu
Selasa (besok), kata Arief. Bahkan, KPU terus membuat perubahan-perubahan teknis menjelang proses rekapitulasi penghitungan suara besok Baca Gelar Hal 15
TERUS DIPANTAU: Dari kanan, istri pertama Umi Hanni, Kak Seto, Puji, dan Lutviana Ulfah saat prosesi penitipan di Ponpes Miftahul Jannah, Semarang, kemarin.
GRAFIS: HERI OWEL/JAWA POS
SEMENTARA ITU...
DEMI KAKAK: Ali Fauzi di Tenggulun, diserbu wartawan saat akan berangkat ke Nusakambangan.
menunggu penyeberangan ke Nusakambangan, Cilacap, tempat eksekusi Amrozi, Sabtu lalu (8/11). Ali yang di desanya menjadi pengusaha war-
net (warung internet) itu memang menjadi ujung tombak dalam keluarganya. Yakni, mengurus masalah hukum menyangkut eksekusi Ali Ghufron alias Mukhlas dan Amrozi,
http://www.jawapos.co.id
email: editor@jawapos.co.id