Anda di halaman 1dari 14

BAHAN ISOLASI

Oleh : I Wayan Eka Juliantara

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA 2007

BAHAN ISOLASI

Bahan isolasi digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Untuk itu sifat kelistrikannya memegang peran sangat penting. Namun sifat mekanis, termal, ketahanan terhadap bahan kimia serta sifat-sifat lainnya perlu juga diperhatikan

Dalam Bab Bahan Isolasi ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub bab, antara lain : 1. Sifat Kelistrikan 2. Sifat Terhadap Panas 3. Ketahanan Terhadap Suhu Rendah 4. Konduktivitas Panas 5. Sifat Fisis dan Kimia

Adapun masing-masing penjelasan dari sub bab yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut :

1. Sifat Kelistrikan Terdapat 3 hal pokok yang akan dibahas yaitu resistivitas, permitivitas dan sudut kerugian dielektrik. Dari 3 hal tersebut akan memberikan gambaran sifat kelistrikan suatu bahan isolasi di samping sifat-sifat yang lain.

1.1. Resistivitas Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang resistivitasnya besar tak terhingga. Sampai saat ini semua bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Ini menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak terbatas

Besarnya resistansi sesuai Hukum Ohm adalah:

Terdapat dua macam resistansi yaitu resistansi volume (Rv) dan resistansi permukaan (Rp). Resistansi volume mengakibatkan mengalirnya arus bocor Iv, sedangkan resistansi permukaan menyebabkan mengalirnya arus bocor Ip, seperti ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Arus bocor Iv dan Ip pada bahan isolasi

Seperti pada gambar 1, Rv dan Rp adalah pararel. Sehingga berdasarkan Hukum Kirchoff I:

Selanjutnya untuk menghitung resistivitas volume dan resistivitas permukaan adalah sebagai berikut :

Gambar 2 Ilustrasi perhitungan resistansi

Besarnya resistivitas volume adalah

Besarnya resistivitas permukaan di antara 2 bidang selebar b pada jarak a

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan resistivitas adalah :  Baik resistivitas volume maupun permukaan akan berkurang besarnya jika suhu dinaikkan.  Untuk bahan isolasi yang higrokopis, di daerah-daerah yang lembab resistivitasnya akan turun secara mencolok  Resistivitas akan turun jika tegangan yang diberikan naik

1.2. Permitivitas Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Karena ini penting bagi bahan-bahan yang digunakan sebagai dielektrik kapasitor. Kapasistansi kapasitor tergantung beberapa faktor : luas permukaan, jarak antar keping serta dielektriknya.

Besar kapasitansi C (farad) dapat dihitung dengan :

Besarnya permitivitas udara hampir 1 yaitu 1,000589, sedangkan besarnya permitivitas untuk zat padat dan cair selalu lebih besar dari 1

1.3. Sudut Kerugian Dielektrik Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak-balik, maka terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif. Hubungannya dapat dilihat pada gambar

Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi adalah :

2. Sifat Terhadap Panas Pada penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya kemudian kerugian ini didesipasikan dalam bentuk energi panas. Dan panas dapat mempengaruhi bahan isolasi dalam hal : sifat kelistrikan, kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap pengaruh kimia dan sebagainya. Sedangkan kemampuan bahan menahan suatu panas tanpa terjadi kerusakan disebut heat resistance Klasifikasi bahan isolasi menurut IEC (International Electrotechnical Commision) :

Kelas

Bahan Katun,sutera alam,wol sintetis,rayon,serat poliamid,kertas,prespan,kayu,poliakrilat, polietilen,polivinil,karet Bahan kelas Y yang diimpregnasi dengan vernis,aspal,minyak trafo. Email yang dicampur dengan vernis dan poliamid Email kawat yang terbuat dari polivinil formal,poliurethan dan damar,bubuk plastik,bahan selulosa pengisi pertinaks,tekstolit,triasetat,polietilen tereftalat Bahan anorganik (mika,fiberglas,asbes) bitumen,bakelit,polimonochloro tri fluor etilen,polietilen tereftalat,polikarbonat,sirlak

Suhu Kerja Maks. 900 C

1050 C

1200 C

1300 C

Bahan-bahan anorganik yang diimpregnasi atau direkat dengan epoksi,poliurethan,atau vernis dengan ketahanan panas yang tinggi Mika,fiberglas dan asbes yang diimpregnasi dengan silikon tanpa campuran bahan berserat,karet silikon,email kawat poliamid murni Bahan-bahan anorganik tanpa diimpregnasi atau diikat dengan substansi organik,yaitu mika,mikanit tahan panas,mikaleks,gelas,keramik,teflon(politetra fluoroetilen) adalah satu-satunya substansi organik

1550 C

1800 C

Di atas 1800 C

3. Ketahanan Terhadap Suhu Rendah Ketahanan terhadap suhu rendah ialah kemampuan bahan isolasi untuk digunakan pada suhu rendah dalam hal ini -600 hingga -700 C. Umumnya bahan isolasi jika terkena suhu yang rendah akan menjadi keras dan regas

4. Konduktivitas Panas

Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetik pada mesin listrik melalui bahan isolasi diteruskan ke udara sekelilingnya. Kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi pula oleh resistansi panas dari bahan isolasi

Untuk menghitung besarnya rugi panas :

P adalah panas yang lewat melalui bahan isolasi setiap detik ( Watt ) t adalah beda suhu antara bagian yang panas dengan bagian dingin (0C) Rp adalah resistansi panas ( 0/W atau Ohm meter )

Untuk menghitung besarnya resistansi panas :

Besarnya konduktivitas panas adalah :

Tabel Konduktivitas panas beberapa bahan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Nama Bahan Udara (celah yang sempit) Aspal Kertas Kain yang divernis Pertinaks Kuarsa Porselin Steatit Titaniumdioksid Silikondioksid Grafit Karborundum Alumina Magnesium Besi Berilium Aluminium Tembaga Konduktivitas Panas W /0.m 5 . 10-6 7 . 10-6 10-5 13 . 10-6 35 . 10-6 12,5 . 10-5 16 . 10-5 22 . 10-5 65 . 10-5 12,5 . 10-4 18,2 . 10-4 20,5 . 10-4 3 . 10-3 3,6 . 10-3 6,8 . 10-3 2,18 . 10-2 2,26 . 10-2 3,9 . 10-2

5. Sifat Fisis dan Kimia Beberapa sifat fisis dan kimia yang akan dibahas adalah: sifat kemampuan larut, resistansi kimia, higroskopisitas, permeabilitas uap, pengaruh tropis dan resistansi radio aktif.

5.1. Sifat Kemampuan Larut Sifat ini diperlukan ketika menentukan macam bahan kelarutan untuk suatu bahan misalnya: vernis, plastik dan sebagainya. Juga ketika menguji isolasi atas kemampuannya tetap tahan di dalam cairan selama diimpregnasi dan pemakaiannya. Kemampuan larut suatu bahan

akan lebih besar jika suhunya dinaikkan. Contoh: hidrokarbon dilarutkan dengan cairan hidrokarbon / phenol formaldehida.

5.2. Resistansi Kimia Bahan isolasi mempunyai kemampuan yang berbeda-beda ketahanannya terhadap korosi yang disebabkan oleh gas, air, asam, basa, dan garam. Bahan isolasi yang digunakan pada instalasi tagangan tinggi harus mampu menahan terjadinya ozon. Artinya bahan tersebut harus mempunyai resistansi ozon yang tinggi. Karena ozon dapat menyebabkan isolasi menjadi regas. Pada prakteknya, bahan isolasi anorganik mempunyai ketahanan terhadap ozon yang baik.

5.3. Higroskopisitas Sifat higroskopisitas adalah sifat menyerap air di sekelilingnya. Uap air ternyata dapat menyebabkan perubahan mekanis fisik dan memperkecil daya isolasi suatu bahan isolasi. Bahan dielektrik yang molekulnya berisi kelompok hidrosil (OH), higroskopisnya relative besar. Sedangkan bahan dielektrik seperti paraffin, polietilin, dan politetra fluoro etilen adalah bahan-bahan nonhigroskopis.

5.4. Permeabilitas Uap Kemampuan bahan isolasi untuk dilewati uap disebut permeabilitas uap bahan tersebut. Faktor ini perlu diperhatikan bagi bahan yang digunakan untuk isolasi kabel, rumah kapasitor.

Maka banyaknya Uap :

A adalah permeabilitas uap yang disebut juga konstanta difusi. t adalah satuan waktu ( jam ) S adalah luas penampang ( m2 ) P adala beda tekanan ( mmHg ) h adalah jarak ( M )

5.5. Pengaruh Tropis Terdapat 2 macam daerah tropis yaitu daerah tropis yang basah dan yang kering. Suhu yang cukup tinggi disertai kelembaban yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan turunnya resistivitas isolasi, menambah permitivitas dan mengurangi kemampuan kelistrikan bahan. Perlu diperhatikan 2 hal yang penting pada perubahan sifat kelistrikan setelah bahan direndam dan kecepatan tumbuhnya jamur pada bahan tersebut. Sebaiknya bahan isolasi dilapisi bahan anti jamur.

5.6. Resistansi Radiasi Radiasi sinar matahari mempengaruhi umur bahan isolasi, khususnya jika bahan tersebut bersinggungan dengan oksigen. Kemampuan suatu bahan isolasi untuk menahan pengaruh radiasi tanpa mengalami kerusakan disebut resistansi radiasi. 6. Sifat-sifat Mekanis Kemampuan mekanis bahan-bahan isolasi maupun logam adalah menahan beban dari dalam atau luar, pada prakteknya adalah beban listrik dan beban geser.

Persamaan tegangan tarik bahan atau stress:

Persamaan penambahan panjang relatif atau strain :

Untuk besi tempa dan sejumlah baja tertentu tarikan dan pemanjangannya memperlihatkan kurva diskotinuitas

Setelah titik Y penambahan panjang tanpa memerlukan gaya atau mungkin hanya kecil saja. Gejala ini terjadi sekitar 5-7 % dari panjang mula-mula.

Tegangan yang menjadi bahan lumer disebut tegangan lumer (yield stress) yang besarnya adalah :

6.1. Pengujian Derajat Kekerasan Pengujian derajat kekerasa untuk keramik dilakukan dengan penggoresan. Satuan derajat kekerasan bahan dengan penggoresan adalah Moh dengan intan sebagai bahan terkeras nilainya 10 dan kapur sebagai bahan yang terlunak dengan nilai 1 Untuk mengukur derajat kekerasan berdasarkan tekanan digunakan beberapa metode, antara lain : a) Metode Brinell Pada cara dengan metode Brinell, derajat kekerasan dapat dihitung dengan Persamaan :

b) Metode Vickres Pada pengujian derajat kekerasan metode Vickres menggunakan intan yang berbentuk pyramid.

c) Metode Rockwell Pada pengujian kekerasan dengan metode Rockwell, hasil pengujiannya dapat langsung terbaca pada alat pengujian. Sehingga pengujian dengan metode ini lebih mudah dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai