Anda di halaman 1dari 3

Energi Batin: Dari Telekinesis Hingga Pendulum

Ada banyak hal yang hingga saat ini belum bisa dijelaskan dengan akal sehat. Kalau menonton film Heroes, maka kemampuan yang diperlihatkan di film tersebut sebagian besar adalah sesuatu yang mungkin saja bisa dilakukan. Para orang tua dulu pun memiliki 'kesaktian' semacam itu. Namun secara umum seseorang yang memiliki kemampuan 'lebih' itu dipengaruhi oleh kekuatan atau energi batinnya. Energi batin tidak jauh berbeda dengan jenis energi lain. Di beberapa tempat di bumi ini ada yang menyebut energi batin sebagai Reiki, Chi, Ki, Manna dan lain-lain, yang sering juga disebut Universal Life Force Energy. Namun pada dasarnya sama, yaitu energi yang berasal dari jiwa, roh, batin, semangat, atau sejenisnya yang berasal dari diri makhluk hidup. Tanpa energi batin ini, maka kemampuan-kemampuan ajaib tersebut akan sulit dimunculkan. Untuk lebih ringkasnya, berikut sejumlah jenis klasifikasi penerapan energi batin tersebut: 1. Telekinesis. Telekinesis yaitu suatu kemampuan batin yang mampu menggerakkan obyek fisik tanpa menyentuh obyek tersebut. Kemampuan ini juga termasuk merekonstruksi bentuk obyek tanpa menyentuhnya. Sebenarnya telekinesis dapat dipelajari dengan mudah, asalkan memiliki kemampuan konsentrasi yang tinggi dan memiliki energi batin yang mencukupi. Kemampuan yang dekat dengan telekinesis adalah Psikokinesis. Kemampuan ini mampu mempengaruhi psikologi seseorang atau makhluk hidup hanya dengan kemampuan fikirannya. Kemampuan inilah yang sering disalahgunakan, seperti pengasihan, gendam, hingga hipnosis. 2. Vision atau Penglihatan. Ada dua kategori penglihatan, yaitu penglihatan terhadap benda halus atau makhluk halus, dan penglihatan terhadap kejadian yang akan datang. Dua kemampuan tersebut sebenarnya telah dimiliki oleh manusia sejak lahir, namun karena seiring bertambahnya umur dan berkembangnya cara fikir kita yang cenderung materialistik, maka kemampuan tersebut lambat laut hilang. Namun sebagian kecil dari kita masih memiliki kemampuan tersebut dan itu bisa terjadi karena banyak faktor, seperti keturunan, perilaku sufistik, hingga mengalami kejadian yang hampir mati (Near Death Experience). 3. Materialisasi. Kemampuan ini dapat menciptakan obyekobyek fisik, bahkan dapat disentuh, serta mampu menghilangkan obyek fisik. Kemampuan ini hanya mampu

4.

5.

6.

7.

8.

9.

dilakukan oleh mereka yang telah memasuki tahapan yang lebih tinggi dalam penguasaan energi batin. Ingat cerita Sunan Kalijaga yang mampu mengubah bukit menjadi bukit emas? Itulah salah satu kemampuan dari materialisasi. Kemampuan ini juga seringkali disalahgunakan untuk hal-hal yang bisa mencelakakan orang lain, seperti santet dan teluh. Healing atau Penyembuhan. Kemampuan ini yang paling sering dipakai oleh para penggunanya. Selain secara teknis penggunaannya lebih mudah, juga memberi kepuasan batin yang luar biasa apabila mampu mengobati orang lain sehingga memperkuat kemampuan batinnya sendiri. Transformasi. Memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, mereka yang memiliki kemampuan transformasi bisa mengubah diri atau bagian tubuh sendiri menjadi sesuatu yang diinginkan. Contoh kongkrit ialah kemampuan mengubah tubuh menjadi binatang, semisal harimau, atau memunculkan api pada tangan. Kemampuan ini tentu secara riil sangat luar biasa, namun dalam khasanah penggunaan energi batin, hal itu tidak mustahil untuk dipelajari. Levitation. Levitation adalah kemampuan tubuh untuk melayang di atas tanah tanpa bantuan. Kemampuan ini sudah jarang dipelajari karena sulitnya mempelajari hal itu. Sedangkan kemampuan lain yang mirip dengan levitation adalah teleportasi. Teleportasi adalah suatu kemampuan yang mampu memindahkan diri dari satu tempat ke tempat lain. Kemampuan ini juga sudah mulai jarang dipelajari, namun di jaman dulu kemampuan ini dimiliki oleh para pemuka agama atau para pertapa. Ilmu halimunan adalah salah satu contoh kemampuan teleportasi. Telepati. Telepati adalah kemampuan untuk melakukan komunikasi batin atau fikiran dengan orang lain. Ini merupakan salah satu kemampuan batin yang bisa dipelajari dengan mudah. Kemampuan ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh konsistensi kita dalam mengonsentrasikan fikiran kita. Psikiometri. Energi batin mempunyai sifat suka menempel pada barang-barang. Barang yang tipis, seperti kertas atau kain hanya dapat menyimpan energi batin sedikit, dan dalam waktu yang tidak lama. Benda padat, terutama logam mulia, akan menarik dan menyimpan energi lebih banyak dan lama. Karena itulah semakin lama dan kuno barang tersebut, semakin banyak energi yang terserap di sekitarnya. Ibarat pita rekaman, bagi seorang yang berkemampuan psikiometri mampu mengungkap hal-hal yang terjadi pada benda tersebut dengan hanya sekali sentuh. Bahkan kuno atau tidaknya benda tertentu bisa diketahui. Cocok untuk mereka yang bekerja menilai keantikan suatu barang. Dowsing.Dowsing merupakan suatu bentuk kemampuan kuno yang sering digunakan oleh orang baheula untuk

mencari sumber-sumber air di dalam tanah. Dulu menggunakan kayu yang berbentuk huruf Y, di mana ujung percabangan dipegang oleh kedua tangan dan cabang yang lain dijadikan alat sensor mencari sumber air. Apabila di area tertentu ditemukan sumber air, maka ujung sensor tongkat akan terasa tertarik ke bawah. Dalam perkembangannya, ternyata kemampuan dowsing bisa digunakan untuk mencari sumber minyak, bahkan sumber tambang yang masih tersimpan di dalam tanah. Bahkan untuk mencari bendabenda kecil yang terjatuh di lapangan atau ladang ilalang, dowsing pun bisa digunakan. Selain itu, dowsing mengalami perubahan bentuk yang lebih praktis dalam bentuk pendulum. Cukup dengan menyediakan peta wilayah, maka bisa ditentukan sumber-sumber air, minyak, atau bahan tambang tanpa harus observasi ke lapangan langsung. Sebenarnya masih banyak kemampuan yang bisa disebutkan di sini. Meski begitu banyak kemampuan yang bisa dimanfaatkan oleh energi batin, namun tidak semua kemampuan tersebut cocok untuk diri kita. Di satu sisi kita memiliki kemampuan untuk melakukan telekinesis, namun di sisi lain, kita sangat lemah pada kemampuan telepati dan lainnya. Untuk itu, perlunya melakukan eksplorasi diri dimanakah sesungguhnya kemampuan kita yang sebenarnya, karena tidak ada manusia yang sempurna. Kita diciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sumber: Joseph J. Weed. Wisdom of The Mystic Masters dan dari berbagai sumber. Sumber gambar: www.jmshah.com

Anda mungkin juga menyukai