Anda di halaman 1dari 7

STUDY OVERVEW

JUDUL : A Community Based Parish Nurse ntervention Program for Mexican American
Women with Gestational Diabetes
PENELT : Sherri Garber Mendelson, Donna McNeese Smith, Deborah Koniak-Griffin, Adeline
Nyamathi, dan Michael C. Lu
Sumber : JOGNN 2008; Vol.37
http://jognn.awhonn.org
1. TEMA PENELTAN
Jurnal penelitian ini membahas mengenai sebuah Program intervensi dari Parish Nurse
(Parish Nurse ntervention Program) kepada wanita yang sedang hamil dengan
diagnose diabetes gestasional.

2. LATAR BELAKANG MASALAH
Angka kelahiran di perempuan Hispanik telah meningkat di Amerika Serikat
dibandingkan dengan kelompok lain di Amerika Serikat (Hayes-Bautista, Hsu, Perez,
dan Karahmian). Dan pada saat yang sama angka kejadian diabetes gestasional dari
kelompok hispanik tersebut diperkirakan terjadi 3% - 5% dari seluruh kehamilan yang
terjadi (Gabbe & Graves, 2003).
Diabetes gestational biasanya terjadi pada tri semester pertama kehamilan,
maka dari itu intervensi yang dilakukan harus spesifik dan tepat waktu. Jurnal ini
menunjukkan penemuan dari percobaan klinis acak yang di desain untuk mengevaluasi
efek dari intervensi program berbasis komunitas oleh Parish Nurse untuk perbaikan
outcome dari kesehatan dan kehamilan pada wanita Meksiko-Amerika dengan diabetes
gestational di bandingkan dengan intervensi dari CAU (Care As Usual)

3. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Untuk meneliti efek dari Program Perawat ntervensi Paroki (PNP) pada perilaku
kesehatan bu, kontrol glikemik, dan hasil neonatal antara wanita Amerika Meksiko
dengan GDM
TUJUAN KHUSUS
O Untuk mengetahui apakah ntervensi Parish Nurse-led dengan edukasi diabetes
berpengaruh pada peningkatan profil pola hidup sehat
O Untuk mengetahui apakah ntervensi Parish Nurse-led dengan edukasi diabetes
berpengaruhi control glikemik masa kehamilan jika diukur pada level glukosa
darah puasa dan level hemoglobin glikosilat
O Untuk mengetahui apakah intervensi Parish Nurse-led dengan edukasi diabetes
mempengaruhi ukuran bayi yang baru lahir atau berapa hari bu dan Bayi dirawat
di rumah sakit.

4. METODE PENELTAN
Desain dan SampeI
Penelitian dengan menggunakan sample yang terdiri dari dua kelompok yang di
ambil secara acak dengan mengunakan nomor acak. Penelitian ini dilakukan dalam
sistem rumah sakit yang mencakup jaringan Perawat Paroki melayani dalam kerjasama
dengan beberapa denominasi dalam masyarakat.
Sampel dilakukan pada:
1. pasien yang terdaftar untuk perawatan prenatal
2. dirujuk oleh bagian obstetrik manajemen diabetes gestasional di klinik Perinatology
berbasis rumah sakit laporan diri keturunan Meksiko
3. dapat berbicara, membaca dan menulis bahasa nggris atau Spanyol
4. usia 18 sampai 40 tahun
5. antara 12 dan 32 minggu kehamilan dengan tunggal kehamilan
6. dan didiagnosis dengan kehamilan diabetes.
1heor|t|ca| Iramework
enellLlan lnl dl dasarkan pada uonabedlan's medlcal CuLcomes SLudy (MCS) Polzemer's
CuLcomes Model for PealLhcare 8esearch (CMP8) dan ender's 8evlsed PealLh romoLlon
Model (8PM)

trumet
uengan menggunakan PL ll dan PL ll versl Spanyol yang dlkembangkan oleh Walker dan
Pllolerecky (1990) dan Walker kerr ender dan SechrlsL (1997) yang dlgunakan unLuk
mengukur prllaku promosl kesehaLan PL ll memuaL 32 lLem dengan 6 skala yalLu (1)
Langgung [awab kesehaLan (2)akLlvlLas flslk (3)nuLrlsl (4)perkembangan splrlLual (3)hubungan
lnLerpersonal dan (6) mana[emen sLress
lnsLrumenL daLa menggunakan form lndlvldu (Cuesloner) yang dladapLasl darl gabungan
perkembangan dan valldlLas darl PL ll dalam bahasa lnggrls dan Spanyol lorm (Cuesloner)
Lerdlrl darl 16 perLanyaan daLa lnsLrumenL

9er|akua
Semua peserLa menerlma CAu (Care As usual) sLandar kesehaLan unLuk wanlLa hamll dengan
dlagnosa dlabeLes gesLaslonal erlakuan lnl Lerdlrl darl komponen pendldlkan darl 1he SweeL
Success regnancy rogram (CuA) dengan a SweeL SuccessLralned ulabeLes LducaLor
1ermasuk dalam program lnl pendldlkan dleL laLlhan Les glukosa darah dan admlnlLrasl lnsulln
yang dlberlkan selama 1 [am yang dlsampalkan melalul handouL demo dan dlskusl

9roedur
Parus ada perseLu[uan lnsLlLusl yang balk unLuk penyelenggaraan penellLlan lnl WanlLa hamll
yang dldlagnosa dlabeLes gesLaslonal dan dlru[uk ke rumah saklL secara kllnls unLuk mengaLasl
dlabeLes gesLaslonal dldekaLl keLlka kedaLangan menyampalkan laporan deskrlpsl slngkaL darl
penellLlan dan unLuk menarlk paslen erseLu[uan dan PlA dlsa[lkan dalam bahasa lnggrls aLau
Spanyol arLlslpan dlambll secara random (acak) dalam kelompok nl aLau CAu keLlka Lelah
dllakukan survey lengkap

naIisa data
Untuk analisa data menggunakan paket software statistic versi SPSS 15.0. Statistic deskriptif
digunakan untuk karakteristik sampel dengan variable background: umur, status kesehan diri,
akulturasi, berat badan dan status perkawinan. Variasi analisa (ANOVA) digunakan untuk
menunjukkan perbedaan antara PNP dan grup CAU dengan menggolongkan hasil variable,
sedangkan PNP dan grup CAU HPLP , subskala, hari maternal dari opname, dan hari neonatal
dari opname. Kuadrat Chi dipergunakan untuk eksplorasi variable hasil makrosomia di antara
PNP dan group CAU.



5. HASL PENELTAN
O Sampel akhir adalah 100 orang amerika-meksiko; 49 orang menjalani program
PNP dan 51 orang mendapat perawatan seperti biasa ( Care As Usual; CAU).
Tidak ada perbedaan yang mencolok tentang data demografi pada kedua grup,
begitupun pada skor awal Health Promoting Lifestyle Profile (HPLP ), FBC,
atau HgbA1c.
O Data demografi masing masing grup berikut rinciannya dapat dilihat di tabel 2.
Tabel berisi tentang usia, status perkawinan, gravida, laporan status kesehatan
sendiri, dan berat badan maternal.
O PNP berpengaruh pada skor Health Promoting Lifestyle yang diukur dengan
HPLP . Skor HPLP pada saat pre intervensi adalah 2.49 dan post intervensi
adalah 2.716 sedangkan pada Care as Usual 2.511, dengan p-value .016.
sehingga dapat dilihat bahwa PNP dapat meningkatkan skor Health Promoting
Lifestyle lebih efektif daripada CAU.
O PNP tidak mempengaruhi maternal glycemic control yang diukur dengan FBG
level ataupun HgbA1c post intervensi. Nilai FBG level untuk PNP berkisar 142
ke 319, sedang pada CAU 140 sampai 164. Nilai FBG post intervensi untuk
PNP 80 130 dan CAU 72 163 dengan nilai p .602. sedangkan hasil dianggap
efektif bila nilai p <.05. begitupun pada nilai HgbA1c post intervensi nilai p nya
.402.
O PNP juga tidak begitu berpengaruh pada jumlah bayi dengan macrosomia,
jumlah hari rawat inap maternal dan neonatal pada penelitian. Sekitar 40 % bayi
mengalami macrosomia, sekitar 38% pada PNP dan 43% pada CAU dengan
nilai p .546. Begitupun pada jumlah harirawat inap maternal dan neonatal
(maternal: p .893, neonatal: p .905). Penjelasan lebih lengkap pada tabel 3


6. APLKAS PENELTAN PADA SETTNG PELAYANAN D NDONESA
Di ndonesia masih jarang ada perawat yang concern di bidang maternitas, mayoritas
yang menangani bu hamil adalah bidan. Untuk penerapan program yang dilakukan
PNP (Parish Nurse ntervention Program) cukup memungkinkan. Mengingat Hal ini
sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millenium Development
Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu mengurangi angka kematian bu dan anak. Dengan
kolaborasi yang baik, dengan penerapan konsep PNP yaitu dengan menyediakan
assessment, intervensi dan modalitas evaluasi untuk wanita dengan diabetes
gestasional. PNP memberikan diskusi dengan bu-bu hamil mengenai penyakit
diabetes, jenisnya, faktor risikonya serta bagaimana mengendalikan diabetes
gestasional dengan mengatur nutrisi, aktivitas dan perawatan medis. Selain itu juga
dilakukan pendekatan spiritualnya mengingat faktor spiritual juga menentukan
kesembuhan klien. ntervensi PNP ini terbukti memperbesar kesuksesan menangani
diabetes gestasional dengan meningkatkan perilaku sehat (mprovement of health
promoting lifestyle behaviors) dalam populasi. dentifikasi lifestyle behavior menambah
kemungkinan untuk mendidik pasien mengenai pemilihan gaya hidup dan tindakan
alternative untuk meningkatkan promosi kesehatan.
Dalam penelitian yang dilakukan pada jurnal sampel perawat diambil dari perawat yang
memiliki tingkat pendidikan minimum S1 Keperawatan, bila diterapkan di ndonesia
mungkin masih membutuhkan waktu agak lama dikarenakan tingkat pendidikan
keperawatan di ndonesia masih beragam.

Anda mungkin juga menyukai