Fosil- Fosil Manusia Purba (Homo Erectus) & Lokasi Penemuannya:
Di Indonesia: 1. Meganthropus palaeofavanicus / Manusia Raksasa Jawa
Meganthropus palaeofavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941. Yaitu manusia purba paling primitiI(tua), ditemukan oleh G.H.R. Von Koeningswald di daerah Sangiran pada lapisan pleistosen bawah(lapisan pucangan) pada tahun 1936 dan 1941. Hasil temuan Iosil tersebut berupa tulang bagian bawah dan atas. Fosil yang serupa juga ditemukan Marks dilapisan Kabuh(pleistosen tengah) pada tahun 1952. Berdasarkan penelitian tulang rahang atas dan tulang rahang bawah, makanan Meganthropus Palaeojavanicus adalah tumbuh-tumbuhan. Karena makanannya tanpa melalui proses pemasakan, maka gigi rahangnya besar dan kuat. Meganthopus diperkirakan hidup pada 2-1 juta tahun yang lalu. Sesuai Dengan arti namanya, manusia purba besar dan tertua di Pulau Jawa.
2. Pithecanthropus mofokertensis Pada tahun 1936, telah ditemukan Iosil tengkorak anak manusia purba oleh Weidenreich didesa Jetis, Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberi namaPithecanthropus robustus, sedang Von Koeningswald menyebutnyaPithecanthropus mofokertensis.
3. Pithecanthropus soloensis G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934 mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan pertama di Ngandong(Blora) adalah Iosil Pithecanthropus soloensisi Sangiran yang diperkirakan hidup pada900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina. artinya manusia kera dari Solo, kemudian ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan hidup pada 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina.
4. Pithecanthropus erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali Iosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang Iosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
5. omo wafakensis Fosil manusia purba dari genus homo yang berasal dari kala Pleistosen di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat daerah Campurdarat, Tulungagung. Fosil ini ditemukan oleh Van Rietschoten pada tahun 1889 dan diselidiki pertama kali oleh Dubois. Fosil yang ditemukan terdiri atas tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruasleher.
Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut : a. Muka datar dan lebar, b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol, c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata, d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.
Dari ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan, manusia Wajak tubuhnya tinggi, isi tengkorak besar, dan sudah menjadi Homo Sapiens. Walaupun demikian, para ahli sulit menentukan ke dalam ras mana Homo Sapiens ini karena ia memiliki dua ciri yaitu ras Mongoloid dan Austromelanesoid. Mungkin Homo Sapiens ini tidak hidup bersamaan dengan ras-ras yang hidup sekarang. Mungkin pula dari ras Wajak itulah subras Melayu Indonesia berasal dan turut revolusi menjadi ras Austromelanesoid yang sekarang. Homo Sapiens (ras Wajak) ini mungkin meliputi juga ras-ras yang hidup sekitar 25.0000 -40.000 tahun lampau di Asia Tenggara, seperti manusia Niah di Sarawak dan manusia Tabon di Pulau Palawan (Filipina). Penemuan Iosil manusia Wajak menunjukkan bahwa sekitar 40.000 tahun silam Indonesia sudah didiami oleh Homo Sapiens. Oleh karena rasnya sulit dicocokkan dengan ras-ras pokok yang ada sekarang maka manusia Wajak itu dianggap sebagai ras tersendiri. Manusia Wajak tidak berevolusi dari Pithecanthropus, tetapi mungkin dari tahapan Homo Neanderthropus, yang Iosilnya belum ditemukan di Indonesia. Mungkin pula dari Homo Neanderthalensis di tempat lain atau hasil evolusi dari Pithecanthropus Soloensis. Para ahli belum dapat menentukannya. Namun yang pasti, ras Wajak tidak hanya mendiami Indonesia bagian barat, tetapi juga sebagian Indonesia Timur yang Iosil-Iosilnya belum ditemukan.
Di Luar Indonesia: 1. rdipithecus ramidus Ras manusia yang hidup enam juta tahun lalu di kawasan AIar, Ethiopia. 'Ardi', demikian nama yang diberikan oleh para peneliti, dikumpulkan dari berbagai tulang manusia yang ditemukan di wilayah itu selama lima belas tahun terakhir. Manusia ini tingginya 1, 20 meter dan beratnya 50 kilogram. Bentuk tangan, kaki, dan badan menunjukkan bahwa ia merangkak dan memanjat pohon, tapi juga terkadang berjalan di atas kedua kaki. Dari bentuk rahang, para ilmuwan menyimpulkan cara hidup Ardi tidaklah agresiI. Menurut ilmuwan, penemuan ini mengubah teori yang berlaku selama ini mengenai asal usul manusia.
2. omo antecessor Hidup sebelum manusia Neanderthals dan Homo Sapiens, diduga datang ke gua- gua Atapurca setelah mengalami migrasi dari AIrika dan melewati Timur Tengah, Italia utara dan kemudian Perancis.
3 Sinanthropus pekinensis Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang Iosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
4. Manusia Heidelberg Manusia heidelberg ditemukan di Jerman. Manusia Heidelberg atau Homo heidelbergensis adalah spesies pada genus Homo yang telah punah yang mungkin merupakan nenek moyang langsung Homo neanderthalensis di Eropa. Bukti yang ditemukan mengenai H. heidelbergensis berusia 600.000 hingga 400.000 tahun yang lalu.