Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan
menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai
pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang
tentunya harus didukung oleh tim pendidik yang memenuhi siIat-siIat pendidik
yang telah ditentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta
didik melakukan kegiatan belajar secara eIisien dan sampai pada tujuan yang
diharapakan.
Dan dalam makalah ini, untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka
saya akan berusaha mengulas sebagian pendukung untuk tercapainya tujuan
tersebut, yakni tentang variasi dalam mengajar, yang dalam hal ini pendidiklah
yang sangat berperan dalam mengatur variasi yang tepat dan baik bagi peserta
didik.
2. Perumusan masalah.
1. eterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar meliputi
aspek apa saja?
2. Apa tujuan variasi mengajar?
3. Apa saja prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar dan mengapa
prinsip-prinsip itu perlu diterapkan?

. Tujuan pembahasan masalah.
Adapun pembahasan masalah dari makalah ini, diharapkan pembaca dapat:
1. enyebut beberapa aspek dalam keterampilan mengadakan variasi dalam
proses belajar mengajar.
2. engetahui tujuan variasi mengajar.
3. enyebutkan prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar dan tujuan
diterapkannya prinsip-prinsip tersebut.


2

. Batasan masalah.
!embahasan dalam makalah ini berkisar tentang tujuan penggunaan variasi belajar
mengajar dalam lembaga pendidikan.




























3

BAB II
VARIASI MENGA1AR
A. Tujuan Variasi Mengajar
!enggunaan variasi mengajar adalah untuk menarik perhatian para anak
didik agar lebih berkonsentrasi kepada pelajaran yang diberikan oleh guru. Tujuan
tersebut dapat adalah :
1. eningkatkan dan emelihara !erhatian Siswa terhadap Relevandi !roses
Belajar engajar.
!erhatian siswa dalam pelajaran yang diberikan oleh guru selama proses
pembelajaran amat penting karena mempengaruhi keberhasilan tujuan belajar
mengajar yang ditunjukan oleh penguasaan materi pelajaran pada setiap siswa.
Indikator penguasaan siswa terhadap materi pelajaran adalah terjadinya perubahan
didalam diri siswa.
2. emberikan kesempatan emungkinan BerIungsinya otivasi
Siswa tidak akan belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada
dorongan kuat yang menggerakan siswa tersebut , dorongan tersebut disebut
otivasi. Oleh sebab itu motivasi memegang peranan penting dalam belajar.
otivasi setiap siswa berbeda terhadap suatu bahan pelajaran , oleh karena itu
seorang guru selalu ingin memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang
memberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan.
otivasi dapat dibedakan berdasarkan timbulnya yaitu :
- otivasi Intrinsik, motivaasi yang timbul dari diri sendiri
- otivasi Ekstrinsi yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari pihak
luar dirinya
asalah akan muncul apabila ada siswa yang tidak ada motivasi
di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar
dirinya sangat diperlukan, dan peranan guru pada saat seperti ini sebagai alat yang
mendorong manusia untuk berbuat dan sebagai arah yang menentukan arah
perbuatan dan alat unttuk menyeleksi perbuatan.
3. embentuk sikap positiI terhadap guru dan sekolah
4

Tanggap siswa kepada gurunya bermacam-macam, masalah akan muncul


apabila ada siswa tertentu yang kurang senang terhadap gurunya , yang
mengakibatkan bidang pelajaran yang dipegang oleh guru tersebut menjadi tidak
disenangi.
etidak sukaan siswa terhadap guru tersebut mungkin terjadi karena :
guru tersebut kurang bervariasi dalam mengajar atau
gaya mengajar guru tidak sejalan dengan gaya belajar siswa.,
guru kurang dapat menguasai keadaan kelas
guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreatiIitas dan
kegairahan belajar siswa
Hal ini kurang menguntungkan guru.
Oleh sebab itu jadilah guru yang bijaksana adalah guru yang pandai
menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa dengan cara mempunyai gaya
mengajar dan pendekatan yang sesuai dengan psikologis siswa misalnya disela-
sela pelajaran selalu diselingi humor dengan pendekatan edukatiI.
4. emberikan emungkian !ilihan dan Fasilitas Belajar Individual
Seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang
mendukung dalam proses beajar mengajar. !enguasaan metode pelajaran yang
dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode , tetapi lebih banyak
lagi. Selain itu, seorang guru harus menguasai tiga ketrampilan meliputi :
etode
edia
!endekatan
Apabila seorang guru mengusai ketiga ketrampilan tersebut diatas, maka
guru tersebut sangat mudah melakukan pengembangan variasi mengajar untuk
mencipkan lingkungan belajar yang kondusiI.
Fasilitas merupakan kelengkapan yang diperlukan
disekolah. Fasilitas dapat berIungsi sebagai :
Sebagai alat bantu pengajaran
Sebagai alat peraga
Sebagai sumber belajar
3

elengkapan Iasilitas belajar tersebut mempengaruhi guru


dalam pemilihan metode pengajaran.
5. endorong Anak Didik untuk Belajar
Seorang guru harus menyediakan lingkungan belajar, kewajiban siswa
adalah belajaar, kedua kegiatan tersebut menyatu dalam sebuah interaksi
pengajaran yang disebut interaksi edukatiI. Lingkungan pengajaran yang kondusiI
adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar
hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar.
Belajar memerlukan motivasi sebagai pendorong bagi anak didik
adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu
pengetahuan.
Anak didik yang kurang senang menerima pelajaran tidak harus terjadi , karena
hal itu
sangat menghambat proses belajar mengajar, oleh sebab iu guru harus
menciptakan
lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan
bergairah
belajar. Untuk hal ini , cara akurat yang seharusnya dilakukan guru adalah
mengembangkan variasi belajar, baik dalam gaya mengajar,dalam penggunaan
media
dan bahan pelajaran
B. Prinsip Penggunaan variasi mengajar
Lingkungan yang kondusiI dan menyenangkan dalam suasana belajar sangat
diperlukan agar dapat menggariahkan belajar siswa dan merangsang siswa
menjadi aktiI
!rinsip - prinsip penggunaan variasi mengajar adalah sebagai berikut :
1. Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua variasi
digunakan , selain juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk setiap jenis
variasi. Semua itu untuk mencapai tujuan belajar.
6

2. enggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan , sehingga saat


proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian anak didik dan proses
belajar tidak terganggu
3. !enggunaan komponen variasi harus benar benar terstruktur dan
direncanakan oleh guru. arena itu memerlukan penggunaan yang luwes , spontan
, sesuai dengan umpan balik yang diterima oleh siswa.
Bentuk umpan balik ada dua yaitu :
a. Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan
keterlibatan siswa
b. Umpan balik inIormasi tentang pengetahuan dan pelajar
. KOMPONEN-KOMPONEN VARIASI GAYA MENGA1AR
Dalam mengajar hendaknya menggunakan berbagai macam variasi gaya.
Dengan variasi gaya tersebut, akan menjadikan siswa merasa tertarik terhadap
penampilan mengajar guru. Variasi gaya mengajar guru ini meliputi komponen-
komponen sebagai berikut :

1. Variasi Suara
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi
menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat. Suara guru pada saat menjelaskan
materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan
kecepatan. Jika suara guru senantiasa keras terus atau terlalu keras, justru akan
sulit diterima, karena siswa menganggap gurunya seorang yang kejam, bila sudah
begitu siswa diliputi oleh rasa cemas, ketakutan selama belajar. asalah seperti
ini yang harus dihindari bahkan ditiadakan. Tapi kalau suara guru terlalu lemah
(biasanya guru wanita) akan terdengar tidak jelas oleh siswa dan tidak bisa
menjangkau seluruh siswa di kelas, apalagi yang duduknya dideretan belakang.
Bila sudah begitu siswa akan meremehkan gurunya, perhatian siswa terhadap
materi yang diberikan itupun kurang. Untuk itu guru menggunakan variasi suara
yang disesuaikan ndengan situasi dan kondisi. Jadi suara guru senantiasa berganti-
ganti, kadang meninggi, kadang cepat, kadang lambat, kadang rendah (pelan).
Variasi suara bisa mempengaruhi inIormasi yang sangat biasa sekalipun,
7

gunakanlah bisikan atau tekanan suara untuk hal-hal penting, gunakan kalimat
pendek yang cepat untuk menimbulkan semangat.

2. !emusatan !erhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika materi yang
disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa menimbulkan
kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memIokuskan perhatian siswa
pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan atau
memberikan peringatan dengan bentuk kata-kata. isalnya : '!erhatikan baik-
baik, 'Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh dan sebagainya.
emang menarik perhatian siswa itu sangatlah tidak mudah apalagi dalam
jumlah siswa yang banyak, agar perhatian itu tetap ada perlu adanya prinsip-
prinsip yakni :
a. !erhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, jenis
rangsangan baru yang dapat menarik perhatian termasuk warna dan bentuk.
Dalam pelajaran, seorang guru dapat menarik perhatian tentang kata-kata penting
pada suatu bacaan dengan memberi warna merah atau digaris bawahi.
b. !erhatian seseorang tertuju atau terarah pada hal-hal yang dianggap rumit. Bagi
guru yang harus diingat adalah suatu pelajaran tidak boleh tampak terlalu rumit
dan guru tidak boleh mempersulit pelajaran yang sederhana dikarenakan semata-
mata untuk menarik perhatian siswa.
c. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-
hal yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk menimbulkan minat
tersebut ada dua cara yakni dari diri sendiri dan dari luar dirinya. Dari luar bisa
saja lingkungan, orang tua dan guru. Disini gurulah yang berhak menimbulkan
atau membangkitkan minat belajar siswa baik dirumah maupun dikelas.
Dari ketiga prinsip ini guru harus mengetahui banyak tentang siswanya
agar bisa mengarahkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, sehingga siswa
memiliki minat belajar yang tinggi guru dalam memusatkan perhatian siswa bisa
dengan memberikan kata-kata seperti : 'coba perhatikan ini baik-baik, karena
8

materinya agak sulit dan sebagainya.



3. esenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
esenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak guru
ditengah-tengah menerangkan sesuatu.
Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik
perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa
menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan
demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah
bagusnya apabila diberi waktu untuk berIikir dengan memberi kesenyapan supaya
siswa bisa mengingat kembali inIormasi-inIormasi yang mungkin ia haIal,
sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.
!emberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi jawabannya
agar menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau
waktu kepada siswa untuk berIikir dalam menjawab pertanyaannya siswa akan
menjawab dengan asal alias asal bicara, sehingga jawabannya kurang tepat dengan
pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru memberikan kesenyapan terhadap siswa
untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukannya supaya jawabannya
sempurna dan tepat.

4. ontak pandang
etika proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru
menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak
mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya mengadakan
kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa memperhatikan
siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan hendaknya
mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap atau
memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang
positiI dan menghindari hilangnya kepribadian. Bertemunya pandang diantara
mereka yang berinteraksi, sesungguhnya merupakan suatu etika atau sopan santun
pergaulan karena menunjukkan saling perhatian diantara mereka.
9

Hal-hal yang harus dihindari guru selama presentasinya didepan kelas :


a. elihat keluar ruang
b. elihat kearah langit-langit
c. elihat kearah lantai
d. elihat hanya pada siswa tertentu atas kelompok siswa saja
e. elihat dan menghadap kepapan tulis saat menjelaskan kecuali sambil
menunjukkan sesuatu.
Hal-hal diatas bertujuan supaya bisa mengendalikan situasi kelas dengan
baik. Jadi dalam kontak pandang hendaknya guru berusaha seintim mungkin agar
siswa merasa diperhatikan dan dihargai, kontak mata yang sering dilakukan, akan
membangun dan membina jalinan tingkat tinggi, yaitu mengetahui psikologi anak
atau siswa dan mengetahui seberapa banyak pemahaman siswa terhadap materi
yang telah disampaikan. Untuk itu, pandanglah siswa-siswa anda secara merata
tapi jangan berlebihan, gunanya pandangan mata, seorang guru adalah untuk
menarik perhatian dan minat belajar siswa.

5. !erpindahan !osisi Guru
!erpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam
menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan
hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan
dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan
terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.
!erpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari
sisi kiri ke sisi kanan, atau diantara anak didik dari belakang kesamping anak
didik. Dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi
posisi duduk dan diam di tempat lalu berjalan-jalan mengelilingi siswa dan
sebagainya. Yang penting dalam perubahan posisi itu harus ada tujuannya, dan
tidak sekedar mondar-mandir dan seorang guru janganlah melakukan kegiatan
mengajar dengan satu posisi, misalnya saja saat menerangkan guru hanya berdiri
didepan kelas saja atau duduk dikursi saja, tanpa ada pergantian atau variasi ini
bisa menimbulkan kebosanan siswa.

Guru melakukan pergantian posisi, sebaiknya jangan kaku atau kikuk,


lakukan saja secara bebas dan wajar bisa menarik perhatian siswa, jika guru kaku
dalam bergerak ini bisa menjemukan siswa. Dan bila variasi dilakukan secara
berlebihan itu juga bisa mengganggu perhatian siswa atau konsentrasi siswa
terhadap pelajaran. aka dari itu gunakanlah variasi posisi ini secara wajar dan
sesuaikan dengan tujuan, tidak sekedar mondar-mandir.
!esan non verbal yang disampaikan melalui alis terangkat, sunggingan
sebyum, dahi berkerut, cemberut itupun mempengaruhi siswa dalam belajar, jika
selama proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru memasang wajah
sedih, cemberut, siswa akan tampak ketakutan. Suasana kerasa mencekam dan
tegang. Suasana seperti ini bias mematikan kreatiIitas belajar siswa. Ide atau
keinginan yang positiI menjadi kandas ditengah jalan, untuk itu sebaliknya jika
seorang guru punya masalah pribadi jangan ditampakkan didepan kelas saat
mengajar. ungkin dengan memasang wajah yang cemberut, marah, sedih ini
sangat mempengaruhi suasana kelas, jadi, seorang guru harus pandai
mengendalikan emosinya dan jika sudah masuk, guru seharusnya memasang
wajah yang penuh semangat, ceria, dan mendukung suasana belajar yang
kondusiI, agar siswa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang
akan disampaikannya.
D. Model-Model Belajar (Variasi Media Dan Bahan)
Dalam melaksanakan variasi gaya mengajar, guru hendaknya
memperhatikan dan memahami gaya atau model-model belajar siswanya, supaya
siswa termotivasi, bersemangat dan berminat dalam belajar. Adapun model-model
belajar ada tiga macam, yaitu :
a. Visual
Bagi pelajar visual, belajar yang eIektiI adalah dengan menggunakan
"gambaran keseluruhan" (melakukan tinjauan umum), yakni dengan
membaca bahan pelajaran secara sekilas. Cirri-ciri pelajar visual :
1) Teratur, memperhatikan segala sesuatu
2) engingat dengan gambar, graIik dan warna untuk meningkatkan memorinya
Dari ciri-ciri diatas, guru dituntut untuk lebih kreatiI dalam menyajikan bahan

pelajaran, guru harus bisa menggunakan gambar, warna, untuk menumbuhkan


minat belajar siswa dan meningkatkan memori siswa terhadap bahan tersebut.
Gaya mengajar guru yang mudah mempengaruhi siswa ini adalah kontak
pandang, perpindahan posisi dan eksperimen wajah.
b. Auditorial
Bagi pelajar auditorial, belajar yang eIektiI adalah dengan mendengar.
Untuk itu guru disaat menerangkan dituntut untuk menggunakan variasi,
pemusatan, perhatian dan kesenyapan memudahkan dan meningkatkan perhatian
siswa dalam belajar.
Ciri-ciri siswa auditorial adalah :
1) !erhatiannya mudah terpecah
2) Berbicara dengan pola berirama
3) Belajar dengan cara mendengar
4) Berdialog secara internal dan eksternal

c. inestetik
Bagi pelajar kinestetik, belejar yang eIektiI adalah dengan melibatkan diri
langsung dengan aktiIitasnya, jadi merekacenderung pada eksperimen (gerak).
Ciri-ciri siswa kinestetik adalah :
1) Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca
2) engingat sambil melihat langsung
Disini guru dianjurkan melibatkan siswa saat proses belajar mengajar
berlangsung, menggunakan metode eksperimen, bahasa tubuh guru hendaknya
bervariasi, supaya menarik perhatian siswa dan mempermudah pemahaman siswa
terhadap materi tersebut.






2

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpualan.
1. Variasi mengajar sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru guna
tercapainya tujuan pendidikan.
2. Dalam penggunaan variasi mengajar perlu bagi seorang guru untuk
memperhatikan prinsip-prinsip dalam mengadakan variasi mengajar.
3. Untuk mengadakan variasi yang baik perlu dilengkapi oleh media yang
menunjang kegiatan belajar mengajar.
4. Tujuan mengadakan keterampilan variasi mengajar adalah untuk
menciptakan lingkungan belajar mengajar yang menarik dan kondusiI,
sehingga dapat menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang
diberikan.
5. Guru yang Cuma menguasai materi pelajran saja tanpa menguasai metode
dan variasi mengajar yang baik, maka kegiatan belajar mengajar akan
terasa kaku dan sulit materi yang diberikan dapat diterima dengan
maksimal.
B. Saran dan kritik
Dengan segala upaya dan tenaga saya panjatkan piji kehadirat Allah swt
yang telah memberikan pertolongan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas perkuliahan yaitu berupa tugas pembuatan makalah. Dengan rasa rendah
hati saya sebagai manusia biasa yang lemah dan penuh dengan kesalahan, maka
saya mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak, yang siIatnya membantu
dan membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik pada tugas
berikutnya. Dan terakhir saya sampaikan terimakasih kapada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.





3

DAFTAR RU1UKAN

hLLp//elfachry7blogspoLcom/29/2/varlaslmenga[arhLml
hLLp//roklmgdwordpresscom/berhasllmenaa/varlasldalambela[ar/
hLLp//zanlkhanmulLlplycom/[ournal/lLem/33
hLLp//llna_nurkhasanahsLudenLfklpunsacld/keLerampllandalamlnLerakslbela[ar
menga[ar/

Anda mungkin juga menyukai