Anda di halaman 1dari 5

Bab I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda
Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk
menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin
Kundang.
Untuk itu, makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk sekedar memberitahukan kepada
pembaca mengenai sejarah Malin Kundang yang ada di Indonesia.

2. Permasalahan
Permasalahan yang muncul akibat sejarah malin kundang mengakibatkan dampak positiI maupun
negatiI. Agar penjelasan lebih terperinci, penulis akan membatasi permasalahan tersebut. Adapun
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Malin Kundang ?
2. Apa dampak positiI dan negatiI dari sejarah Malin Kundang ?
3. Cara menanggulangi dampak negatiI dari sejarah Malin kundang!

3 Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Memberi penjelasan mengenai sejarah Malin Kundang.
b. Mengetahui dampak positiI dan negatiI dari sejarah Malin Kundang.
c. Mengetahui cara menanggulangi dampak negatiI dari sejarah Malin Kundang.














Bab II
Pembahasan

1 Sejarah Malin Kundang
Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda
Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk
menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin
Kundang.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan
memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan
lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas di lengannya dan tidak bisa
hilang. Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari naIkah untuk
membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya
setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali
setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi
merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar. Selama berada di kapal, Malin Kundang
banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut.
Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan
sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu
sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung di tengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya
terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa
yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan
keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya
raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang
jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang
gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu
Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil.
Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke
kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah
kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga
melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri
itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan
kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin
Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?," katanya sambil
memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya
Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena
dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak
menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin
menyumpah anaknya "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu".
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang
badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan
menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini
Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota
Padang, Sumatera Barat

2. Dampak dari Sejarah Malin Kundang
Dampak PositiI dan NegatiI dari sejarah Malin Kundang dalam kehidupan sehari hari :
Dampak PositiI :
a. Dapat mendambahkan wawasan kepada siswa mengenai sejarah yang ada di Indonesia.
b. Dapat menjadikan pelajaran kepada siswa, agar tidak melakukan hal yang diperbuat oleh Malin
Kundang.
Dampak NegatiI :
a. Dapat membuat siswa melakukan hal yang tidak berkenan seperti yang dilakukan oleh Malin
Kundang dalam cerita tersebut.

3. Mencegah Dampak Negatif dari sejarah Malin Kundang.
Cara Mencegah Dampak Negatig tersebut ialah :
a. Pentingnya peran orang tua dalam kehidupan sehari hari.
















Bab III
Penutup

1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari uraian pada bab 1 dan bab 2 adalah Malin Kundang yaitu sebuah
mitos yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia, berkisah tentang seorang anak yang
durhaka pada ibunya dan akhirnya Malin Kundang itu dikutuk menjadi batu.

2. Saran
Saran kami sebagai penulis makalah ini, adalah sebagai berikut:
a. Sebaiknya siswa tidak mengikuti kelakuan buruk dari Malin Kundang seperti dalam cerita tersebut.






























Daftar Pustaka
http://www.indospiritual.com/artikel_malin-kundang--kisah-anak-durhaka.html
hLLp//doremllalablogspoLcom/2011/03/makalahse[arahmallnkundanghLml

Anda mungkin juga menyukai