kembali berseminya taman surga atau cuma sebuah jeda sekejap memesona sebelum akhirnya kembali kita melata dan kita bertaruh: seperti lokan dewasa kita tinggalkan cangkang purba rumah sepi tempat kau, aku bersamadi selama ini kita mencoba --lewat kerling mata, ciuman pertama-menukar atau memadukan mimpi melepaskan nikmat samadi yang agung seperti merapi namun setelah badai itu sirna yang terhampar hanya tanya lama: di mana? ke mana? mengapa? dan bersama lenguh terakhir kita pun kembali sadar: tak ada surga hanya jeda sekejap lupa sebelum kembali kita terlempar ke jalan lama merangkak melata meratapi cangkang baru kita
yang ternyata sama saja Bukittinggi 2004 *Catatan: Puisi ini termuat dalam buku Lagu Cinta Para Pendosa karya Zaim Rofiqi (Penerbit: Pustaka Alvabet, 2009). Buku ini bisa dipesan ke penerbit atau dibeli di GRAMEDIA, atau toko-toko buku ONLINE.