Ruang 15
Skenario
Laki-laki, 50 tahun, dengan keluhan utama penglihatan mata kanan tiba-tiba kabur. Riwayat trauma (-), hipertensi (-), DM (+), tidak terkontrol. Pemeriksaan funduskopi didapati adanya vitreus haemmorhage
Kata/kalimat kunci
Laki-laki, 50 tahun Keluhan utama penglihatan mata kanan tibatiba kabur DM (+), tidak terkontrol Vitreus haemmorhage
Anamnesis
Identitas : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat Keluhan utama : penglihatan mata kanan tiba - tiba kabur Riwayat penyakit sekarang : penglihatan mata kanan pasien tiba-tiba kabur dan ditemukan adanya vitreus haemmorage. - mata kanan tiba-tiba kabur dari sejak kapan ? Riwayat penyakit dahulu : trauma (-), hipertensi (-), DM (+) tidak terkontrol - riwayat keluhan yang sama - riwayat katarak - riwayat penyakit kronis (lamanya, penggunaan obat) - riwayat penyakit sistemik lain Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
Umum :
Khusus :
Inspeksi : jika ada lebam, mata merah, proptosis, extropia ; penutupan kelopak mata sempurna atau tidak Palpasi : apakah terdapat massa (kenyal atau keras) Periksa kornea dan iris untuk melihat apakah ada jaringan parut, iregularitas dan benda asing. Amati ukuran, bentuk dan warna pupil. Khusus pada retina : dapat dilakukan pemeriksaan fundus okuli dengan menggunakan oftalmoskop Evaluasi fungsi otot ekstraokular
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Lab : HbA1c Oftalmoskop : untuk memeriksa klasifikasi tingkat keparahan Retinopati Diabetik Fluorescein angiografi
Microaneurisme tampak sebagai gambaran lesi hyperfluorescent Bercak perdarahan tampak sebagai gambaran hypofluorescent
DD & DK
DD :
Etiologi
Belum diketahui secara pasti Keadaan hiperglikemia kronis dianggap sebagai faktor resiko utama.
3 proses biokimia yang terjadi pada hiperglikemia yang diduga berkaitan dengan timbulnya Retinopati Diabetik : Jalur poliol Glikasi nonenzimatik Pembentukan protein kinase C
Faktor lain yang berkaitan dengan RD ; peningkatan agregasi trombosit, peningkatan agregasi eritrosit, viskositas darah, hipertensi, peningkatan lemak darah & faktor pertumbuhan.
Patofisiologi
Tingginya kadar gula darah beberapa jaringan untuk glikolisis yang tidak sempurna, sehingga metabolismenya bergeser ke jalur aldosa reduktase menghasilkan produk-produk alkohol, termasuk sorbitol, galaktosa, hingga dulcitol melemahnya dinding kapiler mikroaneurisma diiringi penyumbatan kapiler mudah ruptur RETINOPATI DIABETIK Gula darah berlebihan aktivasi protein kinase C (PKC) peningkatan diasilgliserol mengubah permeabilitas terjadi kebocoran cairan, edema dan penebalan retina penurunan penglihatan
Penatalaksanaan
Pasien dirawat selama beberapa hari sambil menunggu terjadinya resorbsi darah & mengevaluasi terjadinya perdarahan baru. Vitrektomi : untuk mengeluarkan darah dalam rongga vitreus Fotokoagulasi laser : untuk mengurangi daerah iskemik Terapi yang baru berkembang adalah pemberian obat seperti gol. Kortikosteroid & anti-VEGF (Vaskular Endothelial Growth Factor)
Komplikasi
Prognosis
Ketika retinopati diabetik didiagnosa dan dipantau secara ketat dari tahap awal, maka prognosisnya baik. Pemeriksaan mata secara rutin dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi.
Follow up
Pasien dengan Retinopati Diabetik Proliferatif harus dilakukan follow up setiap 2-3 bulan Bila terjadi edema pada makula, harus segera diterapi dengan photocoagulation laser panretinal untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih parah Kontrol gula darah Kontrol tekanan darah dan berat badan
Edukasi
Epidemiologi
TERIMA KASIH