Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Pabrik kelapa sawit (PKS) dioperasikan dlm rangkaian


proses yg kontinu, dimana hasil proses dari instalasi
yg satu ke instalasi berikutnya dengan
mempertahankan mutu. Kesalahan yg terjadi pada
tahap proses tertentu tidak dapat diperbaiki pada
proses selanjutnya.
Atas dasar tersebut dibutuhkan tindakan/perlakuan
yg benar untuk setiap tahap hingga hasil akhir yg
diperoleh akan optimal. Mengolah bahan baku tandan
Buah Segar (TBS) menjadi minyak sawit (CPO) dan
inti sawit dilakukan dengan prinsip pemisahan dari
bahan yg sudah tersedia atau tanpa mengubahnya.
Salah satu faktor yg menentukan untuk
mendapatkan randemen yg optimal (mutu hasil
produksi) serta efisien yg tinggi dari pabrik
adalah mutu baku atau TBS yg akan diolah.
TBS yg mentah tidak dapat menghasilkan
randemen minyak sawit yg optimal serta TBS
mentah yaitu yg belum membrondol.
Faktor lain yg menentukan pencapaian randemen dan
efisiensi pabrik adalah peralatan yg harus selalu
dalam kondisi standar, baik kualitas maupun
kapasitas dari setiap station. Kapasitas dari setiap
station yang satu harus singkron dengan kapasitas
station selanjutnya. Kemudian cara mengoperasikan
dari setiap station juga merupakan faktor yang
menentukan dari kinerja PKS.
SORTASI TBS

Sortasi terhadap TBS yang sampai di Loading Ramp


harus dilaksanakan karena mutu TBS yang diolah
merupakan salah satu faktor menentukan randemen
dan mutu produksi.
Sortasi TBS dilaksanakan dengan mengacu pada
kriteria matang panen 5 (lima) [brondolan/tandan]
dipiringkan dengan ketententuan sebagai berikut :
KOEFISIEN MATANG TBS

Derajat Koefisien
Buah luar yg
Fraksi kematanangan kematangan
membrondol
panen
Fraksi 00 Nihil Afkir -5

Fraksi 0 1 s/d 4 Kurang matang -1

Fraksi 1 5 s/d 25 Matang 1


Fraksi 2 26 s/d 50 Matang 1
Fraksi 3 51 s/d 75 Matang 1
Fraksi 4 76 s/d 100 Lewat matang 1/3
Fraksi 5 BD ikut lepas Sangat lewat - 1/3
Beberapa kerugian bila yang diolah TBS mentah atau
TBS afkir yaitu :

 QPM dan QPI yg optimal tidak dapat diperoleh


karena buah tidak membrondol pada proses
Penebahan dan kandungan minyak dalam buah
masih rendah
 Naiknya losses minyak/inti karena naiknya
prosentase buah sawit terikut jangjangan kosong
(Katekoppen)
 Dapat merusak instalasi pabrik di stasiun penebah
pada rantai pembawa janjangan kosong (Inclined
Empty Bunch Conveyor)
 Menurunkan kapasitas olah pabrik karena
jangjangan kosong yang masih banyak terikut buah
sawit (katekoppen), harus dikutip dan diolah
kembali (Reprocessing)
TBS yang baik untuk diolah adalah yang mempunyai
nilai sortasi panen (NSP) > 85. Penetuan nilai sortasi
panen didasarkan pada perhitungan rumus berikut :

NSP = % MN + 1/3 (TM) – 1/3 (B) – 1 (M) – 5 (A)

MN = Matang Normal (76,5)


TM = Terlalu Matang (9,6)
B = Busuk (1,8)
M = Mentah (6,5)
A = Afkir (5,6)

NSP = 76,5 + 1/3(9,6) – 1/3(1,8) – 1(6,5) – 5(5,6)


NSP = 76,5 + 3,2 – 0,6 – 6,5 – 28 = 44,6
PELAKSANAAN PENGOLAHAN

- STASIUN PENERIMA BUAH [Fruit Reception]


- STASIUN REBUSAN [Sterilizing Station]
- STASIUN PENEBAH [Threshing Station]
- STASIUN KEMPA [Pressing Station]
- STASIUN PEMURNIAN MINYAK
- STASIUN PELNGOLAH BIJI
- PEMBANGKIT TENAGA [Power Plant]
- PENYEDIAAN AIR [Water Supply]
HASIL PENGOLAHAN

Pengolahan yg baik menghasilkan minyak dan


inti sawit dengan jumlah yg optimal. Untuk
mencapai sasaran tsb, pabrik harus
dioperasikan dalam kondisi prima dengan
menghindarkan kerusakan yang dapat
mengakibatkan kerugian dalam pemakaian alat
serta waktu operasi.
STASIUN PENERIMA BUAH

1. PENIMBUNAN & PEMINDAHAN BUAH


2. LORI REBUSAN [Boogies & Cages]
3. TIMBANGAN JEMBATAN [Fruit Reception]

TIMBANGAN

Timbangan adalah alat ukur yg berfung-si


menimbang/ mengetahui jumlah TBS yg
akan diproses. Penimbangan yg lebih akurat
dapat dilakukan dengan memperhatikan :
 Pada awal penimbangan jarum pada titik
Nol
 Timbangan dibaca panda posisi maximum
 Kendaraan yg masuk & keluar hrs perlahan
 Pemeriksaan kebersihan timbangan
dilakukan setiap hari
 Dlm musim hujan air pada PIT hrs dipompa
terus menerus, untuk menghidari
kerusakan.
 Pemeriksaan total dijadwalkan setiap tahun
PENIMBUNAN DAN PEMINDAHAN BUAH

Loading Ramp merupakan tempat


penimbunan sementara TBS sebelum
dipindahkan ke lori rebusan. TBS dituang
panda tiap-tiap sekat dan diatur dari
pintu ke pintu dengan isian sesuai
kapasitas.
Pengisian hendaknya jangan terlalu penuh,
karena pengisian yg terlalu penuh dapat
mengakibatkan :
 Pintu maupun plat penahan TBS bengkok
 TBS dan brondolan dapat jatuh ke bawah
 Kesulitan untuk menurunkan TBS ke dlm
lori.

Hal-hal tsb dapat mengakibatkan kerugia jml


produksi (menambah loses, kenaikan ALB)
dan bertambahnya jam kerja pabrik

Bila dlm keadaan terpaksa TBS dan brondolan


dituangkan di atas pelataran dihindari agar
tidak tergilas oleh kendaraan

Anda mungkin juga menyukai