Anda di halaman 1dari 22

PENGOPERASIAN PABRIK

 Persiapan Sebelum Pabrik Dioperasikan


 Menghidupkan Pabrik Kelapa Sawit
 Diesel Genset
 Ketel Uap (Boiler)
 Turbin Uap
 Lemari Pembagi Listrik (Switch Board)
 Bejana Uap Bekas (Back Pressure Vessel)
 Stasiun Kempa (Press)
 Stasiun Pemurnian Minyak
 Stasiun Pengolahan Biji (Kernel Plant)
 Stasiun Rebusan (Sterilization)
PERSIAPAN SEBELUM PABRIK DIOPERASIKAN
Sebelum pabrik dioperasikan harus dipastikan terlebih
dahulu bahwa semua peralatan pabrik dapat
beroperasi dengan baik, kontinu hingga dapat dicapai
mutu dan performansi yang baik. Persiapan yg harus
dilakukan men-cakup semua bidang yaitu :

 Peralatan harus baik & siap dioperasikan


 Pelumas cukup & memenuhi syarat
 Bahan bakar (fibre & cangkang) cukup tersedia
yaitu minimum untuk 3 [jam] pabrik beroperasi
 Bahan baku (TBS) telah tersedia di dlm rebusan dan
Loading Ramp minimum 20% dari taksasi TBS yang
akan diolah
 Tenaga kerja/operator disetiap stasiun telah
disiapkan
MENGHIDUPKAN PABRIK KELAPA SAWIT

Sebelum dijalankan dengan menghidupkan mesin-


mesin, dimulai dari mesin proses akhir menuju mesin
proses awal. Mesin dihidupkan dengan menekan
tombol berturut-turut dengan suatu interval tertentu.
Mesin dihidupkan hingga berjalan normal. Urutan
dilakukan sebagai berikut :
 Diesel Genset  Satsiun Kempa
 Ketek Uap  Satsiun Pemurnian
 Turbin Uap Minyak
 Lemari Pembagi  Stasiun Pengolahan
Listrik Biji
 Bejana Uap Bekas  Satsiun Rebusan
 Satsiun pemisah
Sabut
 Satsiun Penebah
DIESEL GENSET

Diesel Genset dioperasikan untuk melayani


penerangan, bukan untuk melayani pabrik. Untuk
kebutuhan pabrik diesel genset hanya untuk Ketel
Uap (Boiler) dan Pompa pengisi air ketel pada saat
start pabrik serta pada saat pabrik akan dihentikan.
Setelah turbin uap beroperasi dan berjalan normal
diesel genset dimatikan. Cara menghidupkan Diesel
Genset adalah sebagai berikut :
 Sebelum Disel Genset dihidupkan, terlebih dahulu
diadakan pemeriksaan oli mesin, air pendingin,
bahan bakar di Fuel Tank, batery, kekencangan tali
kipas serta panel genset
 Selanjutnya tombol start On/Off ditekan, frekuensi
dan Cos Phi telah sesuai yg diinginkan (380[V], 50
[Hz], 0,8
 Mesin dibiarkan pada putaran idle normal selama
15 [mnt]
 Atur melalui switch di panel agar agar Rpm
tercapai sesuai buku petunjuk dan frekuensi 50
[Hz]
 Periksa tegangan, frekuensi dan Cos Θ
 Setelah semuanya sudah sesuai dengan ketentuan,
aliran listrik dihubungan dengan Main Panel dengan
nematikan MCB
 Untuk perawatan keadaan genset perlu didata
Tekanan Oli Mesin, Temperatur Oli, Temperatur air
pendingin mesin, Ampere Charge Batterey,
Voltage, Frekuensi, Ampere dan KW, data dicatat di
buku jurnal setial jam
KETEL UPA (BOILER)
 Syarat-syarat ketel uap dapat dioperasikan

Ketel uap dapat dioperasikan apabila telah


memenuhi kondisi yg dipersyaratkan disertai
tindakan pendahuluan sebagai berikut :
 Bahan bakar cukup tersedia untuk 3 (tiga) [jam]
beroperasi
 Tangki air umpan dalam keadaan penuh dengan
mutu air memenuhi persyaratan air umpan ketel
 Tinggi permukaan air dalam ketel sesuai dengan
batas yg ditentukan
 Pompa air umpan ketel pada kondisi baik
 Seluruh peralatan pengamanan ketel kondisinya
baik
 Dapur roster dan dinding ruang bakar kondisinya
baik
 Bukalah semua Damper (pengatur udara masuk)
untuk dicoba dan diteliti perbandingan udara
 Tutup semua Cleaning Hole, hidupkan IDF dengan
damper ditutup. Setelah dapat dioperasikan normal
pengatur tekanan dapur ditempatkan pd posisi
auto. Setelah IDF dihidupkan selanjutnya FDF
dengan damper outlet ditutup rapat, damper harus
dibuka secara perlahan-lahan dengan pembukaan
10 – 20 [%]
 Sebelum pengapian, damper utama (IDF) harus
tetap terbuka ± 10 s/d 15 [%]. Damper dari setiap
nozzle inlet harus dijaga agar tetap setengah
terbuka
 Cara mengoperasikan Ketel Uap

 Lakukan pemeriksaan level air pd glas penduga,


bila kurang dapat diisi dengan membuka valve
regulasi air pengisi
 Masing-masing damper di atur berdasarkan
warna asap serta nilai meteran bahan bakar
untuk melihat kemungkinan adanya bahan bakar
yg terbakar di bawah roster yg mengakibatkan
roster terlalu panas dan akan rusak bila
kondisinya berlanjut
 Setelah prosedur-prosedur pengisian air, periksa
pengapian bila telah terpenuhi maka ketel uap
sudah dapat dioperasikan
 Untuk memudahkan dalam pelaksanaan, dapat
dilihat pada diagram di bawah :
 Diagram pengoperasian Ketel uap Takuma N-325
Katup Yg dilakukam
No. 1 Tutup jika steam belum dialirkan, jika mulai
digu-nakan harus dibuka.
No. 2 Terbuka ± 50 [%]
No. 3 Saat start buka, tekanan mencapai 2 [kg/cm2]
No. 4 tutup
No. 5 Selamanya dalam keadaan terbuka
No. 6 Selamanya dalam keadaan terbuka
No. 7 Saat start buka, tekanan mencapai 2 [kg/cm 2
]
No. 8 tutup
No. 9 Selamanya dalam keadaan terbuka
Selamanya dalam keadaan terbuka
No.10 Saat start dan beroperasi dibuka, ketikan stop
bero-perasi ditutup
Saat beroperasi dibuka 60 [%] ketika stop
ditutup
Harus dibuka setiap 1 [jam] saat beroperasi
Katup Yg dilakukan
No. Saat beroperasi setiap 1 [jam] dibuka &
11 ditutup
No. Ditutup jika tidak menggunakan air
12 Ditutup jika tidak menggunakan air
No. Dibuka jika tidak menggunakan air
13 15 & 16 salah satunya harus tertutup
No. 15 & 16 salah satunya harus tertutup
14
No.
15
No.
16
Setelah katup dipersiapkan sesuai dengan diagram di
atas pompa listrik dihidupkan dan ketel uap diisi
penuh hingga batas HWL. Kemudian air dikurangi
dengan cara membuka katup blow down pada drum
bawah ± ¾ dari water level gauge (sesuai prosedure
cara pengisian air)
Pada waktu ketel uap beroperasi, seluruh katup
buangan tidak boleh terbuka kecuali pada saat blow
down.
 Cara lain mengoperasikan Ketel Uap

Ketel uap dapat dioperasikan dengan menjalankan


ins-trumen-instrumen dengan urutan sebagai
berikut :
 Draft kontrol dihidupkan
 Tutup damper IDF, kemudian hidupkan IDF
 Tutup damper FDF kemudian hidupkan FDF dan
selanjutnya buka damper FDF ± 10 [%]
 Pindahkan posisi draft kontrol ke automatik
 Air Lock Dust Collector dihidupkan (double
damper)
 Hidupkan blower fuel spreader
 Hidupkan swing fuel conveyor (rotary feeder)
 Hidupkan fuel conveyor
 Hidupkan IDF dengan damper ditutup 0 [%];
kemudian setelah putaran mencapai titik normal
dengan memper-hatikan ampere meter pd lokal
panel damper IDF dibuka ± 5 – 10 [%]. Sebelum
menekan tombol {ON} hrs diperhatikan local panel,
jika swtch pada posisi remote maka IDF tidak dapat
dioperasikan dari local panel, tetapi harus
dihidupkan draft kontrol terlebih dahulu

 Hidupkan FDF dengan damper ditutup 0 [%],


setelah FDF mencapai kondisi kerja normal maka
damper dari outlet FDF harus dibuka secara
perlahan s/d 10 [%] melalui alat yg diberi nama Air
Flow yg terpasang pada panel box Instrument
 Pindahkan Handle Draft Control pada posisi
automatic guna mengatur tekanan udara di dlm
ruang bakar (dapur) secara otomatis. Setelah itu
agar diperhatikan tekanan di dlm ruang dapur tetatp
bertahan pada tekanan yg sudah diatur (5 s/d 10
[mm H2O]
 Hidupkan Rotary Feeder dan Double Damper
 Biarkan ± 10 [mnt] untuk mengeluarkan gas-gas
dari dapur yg dapat menyebabkan ledakan-ledakan
dlm dapur
 Pengapian dilakukan dengan memasukkan bahan
bakar ke dlm ruang bakar melalui lubang pengisi
bahan bakar. Pengapian akan lebih mudah menyala
bila dipergunakan minyak, bahan bakar
disemprotkan sedikit demi sedikit agar terbakar
sempyrna hingga tekanan uap 1 [kg/cm2]. Pada ini
tekanan dlm ruang bakar akan naik mengakibat kan
 Katup Air (ventilasi bangan udara) ditutup saat
tekanan mencapai 2 s/d 3 [kg/cm2]
 Periksa bahan bakar apakah sudah terbakar
sempurna, bila sudah memenuhi maka bahan
bakar disebar secara merata kan kontinue dengan
jalan pengaturan damper. Bahan bakar diperoleh
dari Fuel Conveyor dan jatuh ke Rotary Feeder.
Untuk damper FDF mulai Fire-Up buka 10 [%]
tekanan uap 15 [kg/cm2] dan jika operasi normal
dibuka seperlunya.
 Jika tekanan yg kita inginkan 15 [kg/cm2]
sedangkan damper sudah dibuka ± 20 [%]
tekanan tidak juga naik, damper dapat ditambah ±
40 [%] tetapi harus diperha-tikan persentase
kekeringan dari bahan bakar tersebut.
Prosedur Menaikkan Temperatur dan Tekanan

Prosedur seperti yg diuraikan di bawah diikuti apabila


tekanan dan temperatur Ketel Uap akan dinaikkan

• Apabila uap sudah mulai tersedia, setiap katup


harus dioperasikan dengan perlahan-lahan untuk
menjaga agar handle masing-masing katup dapat
bergerak bebas walaupun ada thermal expansi
(pemuaian panas)
• Apabila tekanan mencapai 2 s/d 4 [kg/cm2] Glas
Duga, katup blow down dan angka penunjuk
tekanan harus diperiksa berfungsi atau tidak
• Apabila tekanan telah mencapai tekanan kerja,
pemeriksaan dan pengaturan harus dilaksanakan,
yg antara lain :
 Periksa kegunaan meter level air, katup buangan
dan Pengukur tekanan (Pressure Gauge)
 Teliti setiap perlengkapan instrumen, pemipaan
terhadap adanya kebocoran
 Level air diatur hingga batas normal, batas tinggi
rendahnya adalah 15 [mm] dari garis NWL (Normal
Water Level). Level air dapat bertambah tingginya
disebabkan thermal expansi, kenaikan temperatur
& tekanan, jika level air sangat tinggi di atas NWL
pembuangan harus dilakukan untuk
menormalkannya
 Setiap damper dioperasikan sedikit demi sedikit
untuk menghindarinya macet dan kecelakaan
 Periksa setiap instrumen pengukur seperti
thermometer, meter draft, meter tekanan, agar
yakin bahwa semuanya berfungsi dengan baik dan
benar
 Teliti apakah kondisi setiap bagian ada yg berputar
atau bergerak serta bergesekan atau kemungkinan
abnormal dan perhatikan khusus harus ditujukan
terjadinya panas berlebihan pada IDF. Bila hal ini
terjadi agar jumlah dan kualitas bahan bakar
diperbaiki sesuai dengan standar yang dianjurkan.
Memanaskan Pipa Saluran Uap (Steam Supply)

 Ketika pipa saluran uap akan dipergunakan, maka


untuk memanaskan pipa harus dipanaskan secara
perlahan-lahan, hidupkan pompa pengisi air umpan
ketel karena pada waktu memanaskan saluran pipa
uap dapat terjadi penurunan level air
 Setelah saluran pipa uap utama dan saluran ke
cabang-cabang yg menggunakan uap, selesai
dipanaskan harus dilakukan prosedur berikut :
 Setiap katup buang (Drain Valve) pada pemipaan
uap harus dibuka untuk menghilangkan air
condensat
 Katup main steam harus dibuka dengan sangat
hati-hati dan dibuka sedikit demi sedikit sambil
diperhati-kan variasi tekanan dan level air
Untuk mendapat Perhatian :

 Membuka main steam valve secara tiba-tiba harus


dihindarkan, karena dikhawatirkan akan
menyebabkan turunnya tekanan secara tiba-tiba
yang akan mengakibatkan bahaya lanjutan
 Air condensat dalam pipa harus dihilangkan atau
dikeluarkan semua, karena dikhawatirkan dapat
menyebabkan terjadinya hammering di dalam pipa

Anda mungkin juga menyukai