Anda di halaman 1dari 1

midas story Dahulu, negeri Yunani diperintah oleh seorang raja bernama Raja Midas.

Waktu itu , di sana dewa-dewa masih tinggal di Gunung Olympus. Mereka tampan, cantik, angg un, dan sakti. Manusia biasa menaruh hormat dan sedikit takut pada mereka, kecua li Raja Midas. Raja yang periang ini tak pernah punya pikiran, bagaimana mungkin para dewa akan mencelakakannya. Raja Midas suka sekali mengundang para dewa ke istananya untuk suatu perjamuan. Ya... Raja Midas sangat tertarik melihat penampilan para dewa yang anggun, canti k, gagah, tampan, dan sakti itu. Raja Midas lupa, kesaktian para dewa mungkin bi sa membuatnya celaka. Suatu malam Raja Midas menjamu Dewa Bacchus, Dewa anggur d an Dewa hutan serta beberapa gembala. Karena puas, Dewa Bacchus berjanji akan me ngabulkan apa pun permintaan Raja Midas. Menjamu tamu-tamu terhormat seperti itu membutuhkan biaya banyak, jadi Raja Mida s berharap apapun yang disentuhnya dapat berubah menjadi emas. Dengan demikian ak u tak akan kehabisan uang, pikirnya. Dewa Bacchus mengabulkan permintaannya. Mulamula Raja Midas merasa senang. Disentuhnya bunga-bunga di taman istana dan bunga -bunga itu pun berubah menjadi emas. Dia Menyentuh semak-semak, pohon-pohon, ser ta dinding istana. Semuanya berubah menjadi emas berkilau. Tapi...ketika Raja Midas lapar, dan ingin bersantap...apapun yang disentuhnya ja di emas. Paha kalkun, ayam panggang, apel, anggur, semuanya jadi emas. Raja Mida s tidak bisa makan. Putri kesayangannya berlari masuk ruang makan, dan memeluk b aginda untuk mengucapkan selamat pagi. Astaga...dia pun berubah menjadi patung e mas! Raja Midas putus asa. Tahulah dia sekarang, betapa berbahayanya jika terlalu ser akah. Untunglah Dewa Bacchus kasihan padanya. Dikembalikannya semua yang tadi be rubah jadi emas ke wujud semula. Raja Midas merasa lega. Tak lama dia masih saja suka mengundang para dewa untuk datang ke perjamuannya. Kali ini dia mengadakan perlombaan seni suara. Malangnya, baginda lupa tidak memberikan hadiah pertama kepada Apollo dewa matahari. Dewa Apollo diam saja. Dia berlalu sambil mengutuk Raja Midas. Tukang cukur kerajaanlah yang pertama tahu, apa akibat kutukan dewa Apollo. Teli nga Raja Midas berubah menjadi telinga keledai. Mula-mula tukang cukur berusaha menyembunyikan telinga keledai baginda, dengan menutupi nya menggunakan rambut. Tapi, telinga itu tumbuh terus, makin lama makin panjang sampai akhirnya tak bis a lagi disembunyikan. Raja Midas merasa malu. Dia pun mengurung diri dalam kamar nya dan menyuruh tukang cukur berjanji untuk tutup mulut. Menyimpan rahasia terlalu lama bukanlah hal mudah. Tak tahan lagi, si tukang cuk ur menggali lubang dan berbisik ke dalamnya, Raja Midas punya telinga keledai. Tuka ng cukur merasa tak melanggar janji. Dia tidak mengatakan kepada siapapun. Dia h anya berbisik kepada lubang kosong. Dari lubang tumbuhlah rumput dan rumputnya p un makin tinggi. Dewa Apollo menghembuskan nafas kepada rumput itu, dan rumput-r umput itu pun berkata, Raja Midas punya telinga keledai. Raja midas punya telinga keledai. Akhirnya seisi kerajaan mengetahui rahasia itu. Rakyat menertawakan dan mengejek rajanya. Namun, setelah Raja Midas minta maaf, Dewa Apollo pun mengampu ni dan membuang telinga keledainya itu.

Anda mungkin juga menyukai