Anda di halaman 1dari 9

CEK LIS KOMPETENSI PRODUK GAMBAR KERJA

JUDUL PROYEK: ______________________________________________________ NAMA PJK/PEMBIMBING STUDIO: __________________________________ ______ NAMA MHS: __________________________________ NIM: __________________

Ketentuan format kertas untuk Gambar ukuran A1 jenis kertas bebas orientasi kertas Landscape Ketentuan format kertas untuk RAB ukuran A4 jenis kertas HVS orientasi kertas Portrait

HALAMAN SAMPUL A Judul Proyek B Nama Mahasiswa C Nomor Induk Mahasiswa D Nama Dosen Penanggung Jawab Kelas/Pembimbing Studio E Bulan dan Tahun Produksi F Logo DAA dengan ukuran kurang lebih 2x2 cm G Lembar Asistensi yang menunjukkan aktifitas asistensi sebanyak (minimal) 5 (lima) kali DAFTAR ISI A Sistematika pembahasan (urutan pembahasan berdasarkan bab dan derivatnya), keterangan letak/ penomoran halaman. PRA-RANCANGAN: DENAH A Gambar berskala 1:100 B Notasi dinding sesuai standar C Posisi jendela dan pintu harus tergambar dengan jelas berikut notasinya D Gambar harus menunjukkan keterangan ruang E Garis atap ditunjukkan dengan notasi garis putus F Keterangan garis potongan tapak, harus tergambar G Posisi garis potongan harus memotong sirkulasi vertikal H Pintu masuk utama terletak di bawah, sehingga arah mata angin menyesuaikan Memuat kode alfabet dan numerik yang berorientasi pada modul struktur I Memuat Judul Gambar, Skala Gambar, Notasi Arah Mata Angin J K Segala material yang tergambar harus merepresentasikan jenis material yang diinformasikan Finishing pewarnaan/rendering , pembayangan/shading , dan artikulasi garis/outlining & keterangan gambar L PRA-RANCANGAN: POTONGAN A Harus terdiri dari 2 penampang, yaitu penampang melintang dan pnampang membujur B Masing-masing penampak tapak, harus diwakili dengan minimal 1 gambar potongan C Gambar berskala 1:100 D Notasi dinding sesuai standar E Posisi potongan harus memotong sirkulasi vertikal F Gambar harus menunjukkan keterangan ruang G Elemen skala pembanding (seperti mobil, brankar, manusia, vegetasi) harus tergambar H Gambar harus menunjukkan elemen struktur Keterangan penunjang harus tertulis (seperti FFL:Floor-to-Floor Level ; CH: Ceiling Height , dll) I J K L M Memuat kode alfabet dan/atau numerik yang berorientasi pada modul struktur; Memuat Judul Gambar, Skala Gambar, Notasi Arah Mata Angin Segala material yang tergambar harus merepresentasikan jenis material yang diinformasikan Finishing pewarnaan/rendering , pembayangan/shading , dan artikulasi garis/outlining & keterangan gambar

PRA-RANCANGAN: TAMPAK/ELEVASI A Gambar berskala 1:100 B Gambar tampak harus mewakili 2 sisi tapak C Elemen skala pembanding (seperti mobil, brankar, manusia) harus tergambar D Memuat Judul Gambar, Skala Gambar, Notasi Arah Mata Angin E Segala material yang tergambar harus merepresentasikan jenis material yang diinformasikan F Finishing pewarnaan/rendering , pembayangan/shading , dan artikulasi garis/outlining & keterangan gambar RENCANA PONDASI A Sloof tergambar dan terarsir dengan notasi blok warna hitam, disertai keterangan dimensi di beberapa titik. B Pondasi menerus (batu bata merah ataupun batu kali) tergambar dengan garis menerus (continuous line ) dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm tanpa arsiran notasi, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada sisi luar. C Pondasi setempat (foot plate , poer atau strouss pile ) tergambar dengan garis putus (dash-space line ) tanpa arsiran notasi, dengan tebal garis setara 0.5-0.6mm. D Sloof praktis tergambar dan terarsir dengan notasi blok warna hitam, disertai keterangan nama dan dimensi Sloof di beberapa titik, untuk membedakan dengan Sloof struktural. E Seluruh kolom tergambar tanpa arsiran dengan tebal garis 0.1-0.2mm, disertai keterangan jenis kolom (praktis atau strutural) dan dimensinya pada beberapa titik. F Lingkaran detail tergambar dengan garis menerus (continuous line ) dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm tanpa arsiran notasi dengan posisi: 1. sloof struktural; 2. pondasi setempat, dan; 3. sloof praktis. G Kodifikasi lingkaran detail menggunakan alfabet, bukan numerik; disertai keterangan yang menunjukkan posisi halaman pada setengah juring lingkaran disisi bawah yang dibatasi oleh garis. H Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. I Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). J DETIL PONDASI DAN SLOOF A Potongan melintang dan membujur pondasi setempat , menunjukkan konfigurasi tulangan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, tulangan tebal garis setara 0.5-0.6mm. B Dimensi pondasi setempat meliputi kedalaman dari muka tanah, dimensi seluruh sisi, diameter tulangan; tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Potongan membujur pondasi menerus, menunjukkan konfigurasi bahan (dari bawah ke atas: 1. pasir urug; 2. lantai kerja/aanstampeng ; 3. batu kali; 4. tanah urug; 5. sloof ; 6. muka tanah) dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama pondasi dan garis urugan tanah. D Dimensi pondasi menerus meliputi kedalaman dari muka tanah, dimensi seluruh sisi; beserta keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. E Potongan melintang dan membujur pondasi basement , menunjukkan konfigurasi tulangan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, tulangan tebal garis setara 0.5-0.6mm. F Dimensi pondasi basement meliputi dimensi (minimal) ketebalan; beserta keterangan bahan dan konfigurasi penulangan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. G Potongan membujur tangga dan pondasi tangga, menunjukkan konfigurasi tulangan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, tulangan tebal garis setara 0.5-0.6mm. H Dimensi pondasi tangga meliputi dimensi (minimal) ketebalan; beserta keterangan bahan dan konfigurasi penulangan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. Potongan Sloof Praktis dan Struktural tergambar tanpa arsir hingga ke detil tulangan dan begel, disertai I keterangan nama dan dimensi Sloof. Memuat Judul Gambar dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). J K Kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir).

RENCANA PEMBALOKAN A Balok tergambar dan terarsir dengan notasi blok warna hitam, disertai keterangan dimensi di beberapa titik. B Balok anak (praktis) tergambar dan terarsir dengan notasi blok warna hitam, disertai keterangan nama dan dimensi balok di beberapa titik, untuk membedakan dengan balok induk. C Seluruh kolom tergambar tanpa arsiran dengan tebal garis 0.1-0.2mm, disertai keterangan jenis kolom (praktis atau strutural) dan dimensinya pada beberapa titik. D Lingkaran detail tergambar dengan garis menerus (continuous line ) dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm tanpa arsiran notasi dengan posisi: 1. Balok Anak; 2. Balok Induk, dan; 3. Sambungan Balok dan Kolom. E Kodifikasi lingkaran detail menggunakan alfabet, bukan numerik; disertai keterangan yang menunjukkan posisi halaman pada setengah juring lingkaran disisi bawah yang dibatasi oleh garis. F Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). G Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. H Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 9 DETIL BALOK DAN KOLOM A Potongan penampang Balok Induk, Balok Anak, Kolom praktis dan Kolom Struktural tergambar tanpa arsir hingga ke detil tulangan dan begel, disertai keterangan nama dan dimensi Balok dan Kolom. B Memuat Judul Gambar dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). C Kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 10 RENCANA JARINGAN AIR BERSIH A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan jaringan air bersih yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Pipa air bersih yang berasal dari sumber air (sumur atau PDAM) tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm, warna merah; ditambahkan keterangan jenis dan diameter pipa. E Pipa air bersih yang berasal dari tandon (atas atau bawah) tergambar dengan garis menerus (continuous line), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm, warna biru; ditambahkan keterangan jenis dan diameter pipa. F Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). G Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. H Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 11 RENCANA JARINGAN AIR KOTOR & LIMBAH A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan jaringan air kotor & limbah yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Peralatan sanitair (kloset, wastafel, bidet, kran, shower set , jet shower , shower tray , wall-mounted soap hole , stop kran, kitchen sink, floor drain ) yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan merk dan tipe. E Pipa air kotor tanpa limbah padat tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm, warna merah; ditambahkan keterangan jenis dan diameter pipa. F Pipa air kotor dengan limbah padat tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm, warna biru; ditambahkan keterangan jenis dan diameter pipa. G Pipa air kotor dengan limbah yang telah terolah tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm, warna hijau; ditambahkan keterangan jenis dan diameter pipa. H Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. I Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). J 12 RENCANA JARINGAN AIR HUJAN A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Pipa air hujan tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm, warna merah; ditambahkan keterangan jenis dan diameter pipa. D Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). E Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. F Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir).

13 DETIL PERANGKAT UTILITAS A Potongan melintang dan membujur Sumur Resapan, menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama Sumur Resapan dan garis urugan tanah. B Potongan melintang dan membujur Septic Tank /Biofill, menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama Septic Tank dan garis urugan tanah. C Potongan melintang dan membujur IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau SWTP (Sewage Water Treatment Plant ) dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama IPAL dan garis urugan tanah. D Potongan melintang dan membujur Tandon Tadah Hujan (Rainwater Tank ) dengan garis menerus (continuous line), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama Tandon Tadah hujan dan garis urugan tanah. E Potongan melintang dan membujur Lubang Resapan Biopori dengan garis menerus (continuous line), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama Lubang Resapan Biopori dan garis urugan tanah. F Dimensi peralatan meliputi kedalaman dari muka tanah, dimensi seluruh sisi; tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. G Memuat Judul Gambar dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). H Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 14 RENCANA LANTAI A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, notasi pintu tidak tergambar. C Titik awal pemasangan lantai bangunan adalah pintu masuk utama bangunan/pintu keluar lift/ tangga (apabila bangunan lebih dari 1 lantai dan menggunakan lift/ tangga). Sehingga posisi lantai di titik tersebut harus utuh dan berada di tengah kusen pintu masuk utama/pintu keluar lift/ tangga. D Lantai tergambar tanpa arsiran dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm disertai keterangan merk, tipe, dan dimensi di beberapa titik. E Lingkaran detail tergambar dengan garis menerus (continuous line ) dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm tanpa arsiran notasi dengan posisi pertemuan dinding dan lantai. F Lingkaran detail harus ada pada setiap jenis bahan lantai yang berbeda (bahan baku). F Lingkaran detail harus berada pada pertemuan dinding dengan lantai, dan/atau pertemuan lantai dengan bahan lantai lainnya. G Kodifikasi lingkaran detail menggunakan alfabet, bukan numerik; disertai keterangan yang menunjukkan posisi halaman pada setengah juring lingkaran disisi bawah yang dibatasi oleh garis. H Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. I Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). J

15 DETIL LANTAI A Potongan melintang menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding, serta muka tanah. B Potongan melintang dan membujur Kamar Mandi yang menunjukkan konfigurasi bahan lapisan dan jenis penutup dinding; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. C Potongan melintang dan membujur Pantry /Dapur yang menunjukkan konfigurasi bahan lapisan dan jenis penutup dinding; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. Potongan melintang dan membujur Lobby Lift yang menunjukkan konfigurasi bahan lapisan dan jenis penutup

dinding; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. E Potongan melintang dan membujur Anak tangga yang menunjukkan konfigurasi bahan lapisan dan jenis penutup lantai; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. F Dimensi dan keterangan bahan yang meliputi ketebalan; tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. G Memuat Judul Gambar dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). H Kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 16 RENCANA KUSEN-DAUN PINTU DAN JENDELA A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi pintu dan jendela tergambar dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Kodifikasi jenis kusen-daun pintu dan jendela menggunakan alfa-numerik. (contoh: untuk kusen-daun pintu yang terdapat jendela, maka menggunakan kode PJ1; untuk kusen-daun pintu saja, kode P1; dst.); disertai keterangan yang menunjukkan posisi halaman pada setengah juring lingkaran disisi bawah yang dibatasi oleh garis. D Peletakan kode berdekatan dengan jenis kusen-daun pintu dan jendela, diberi border lingkaran dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.3-0.4mm. E Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). F Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin dan Keyplan. G Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 17 DETIL KUSEN-DAUN PINTU DAN JENDELA A Tampak, Potongan melintang dan membujur Kusen-Daun Pintu dan Jendela, menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama Kusen dan/atau Daun dan muka lantai. B Posisi, ukuran dan jenis bahan angkur (anchorage ) tertulis dengan jelas. C Dimensi dan keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. D Memuat Judul Gambar (disertai jumlah masing-masing tipe kusen-daun) dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). E Kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir).

18 RENCANA PLAFON A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi pintu dan jendela tidak tergambar karena posisi potongan dinding diatas kusen-daun pintu jendela. (dinding tidak boleh terpotong kusen-daun pintu dan jendela) C Rangka plafon tergambar dengan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. D Keterangan jenis dan dimensi penampang rangka plafon tertulis berdekatan dari obyek dengan dilengkapi garis bantu dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. E Keterangan jenis dan dimensi plafon (termasuk ketebalan) tertulis berdekatan dari obyek dengan dilengkapi garis bantu dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. F Lingkaran detail tergambar dengan garis menerus (continuous line) dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm tanpa arsiran notasi dengan posisi pertemuan dinding dan rangka plafon. G Lingkaran detail harus ada pada konstruksi plafon bertingkat/drop-ceiling (bila ada) dan lis plafon (bila ada). H Lingkaran detail harus berada pada pertemuan dinding dengan plafon, dan/atau pertemuan plafon dengan bahan plafon lainnya. Kodifikasi lingkaran detail menggunakan alfabet, bukan numerik; disertai keterangan yang menunjukkan I posisi halaman pada setengah juring lingkaran disisi bawah yang dibatasi oleh garis. Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). J K Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). L 19 DETIL PLAFON A Potongan melintang Rangka Plafon, Plafon dan sebagian Dinding, menunjukkan konfigurasi bahan dan mekanisme pemasangan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama Plafon, Rangka Plafon dan dinding. B Posisi, ukuran dan jenis rangka dan penyambungnya (mur/paku/baut) tertulis dengan jelas. C Dimensi dan keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. D Memuat Judul Gambar (disertai jumlah masing-masing tipe kusen-daun) dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). E Kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 20 RENCANA PELETAKAN TITIK LAMPU A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan jaringan listrik yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Peralatan listrik (electical outlet, switch, kabel, fitting, lampu, A/MCB, panel, generator set, pompa air, pemanas air, dll) yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan merk, tipe dan/atau daya, kecuali meteran. E Kabel dari switch ke lampu, tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, warna merah; ditambahkan keterangan jenis dan diameter kabel dan pipa pelindung. Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). I Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. J K Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir).

21 RENCANA JARINGAN TATA UDARA A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan jaringan tata udara yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Untuk peralatan tata udara split (indoor dan outdoor) digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. E Pipa drainase peralatan tata udara split harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm; warna merah. F Pipa outdoor peralatan tata udara split harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; warna biru. G Untuk peralatan tata udara terpusat digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. H Pipa ducting peralatan tata udara terpusat harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan arsir blok warna hitam, dengan blower masing-masing ruang tanpa arsiran tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. Untuk exhaust fan dan cooker hood digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis I setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. Pipa exhaust fan dan cooker hood harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis J setara 0.1-0.2mm; warna merah. K Untuk sistem tata udara alami (passive cooling ) harus melengkapi analisis dengan software simulasi ruang digital, seperti ecotect , dll, yang mencakup data suhu dan kelembaban ruang. Seluruh ruang yang tergambar, masing-masing ruang harus dilengkapi nama ruang dan volume udara didalamnya. L M Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). N Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. O Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 22 RENCANA PELETAKAN PERALATAN TANGGAP BENCANA A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan tanggap bencana yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Untuk peralatan tanggap bencana (sprinkler , hydran , APAR, smoke detector, hose reel ) digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. E Pipa saluran air peralatan tanggap bencana harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm; warna merah. F Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). G Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. H Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 23 RENCANA PELETAKAN PERALATAN TATA SUARA DAN VISUAL A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan tata suara dan visual yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Untuk peralatan tata suara (CCTV , telepon/PABX , line-PC , main speaker, tweeter, subwoofer, main controller, TV, receiver , antena) digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. E Kabel tata suara harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm; warna merah; beserta keterangan diameter dan jenis (merk & tipe) kabel dan pipa pelindung. F Kabel tata visual harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm; warna biru; beserta keterangan diameter dan jenis (merk & tipe) kabel dan pipa pelindung. G Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). H Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). I

24 RENCANA PELETAKAN PERALATAN GAS MEDIK (BAGI FUNGSI BANGUNAN FASILITAS KESEHATAN) A Dinding tergambar dan terarsir dengan notasi sesuai bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Notasi jendela dan pintu tetap tergambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Peralatan gas medik yang tergambar harus dilengkapi dengan keterangan (legenda). D Untuk peralatan gas medik (panel O 2-N 2O-vacuum, tabung O2 ) digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. E Pipa gas medik harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm; warna merah; beserta keterangan diameter dan jenis (merk & tipe) pipa. Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). F G Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. H Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 25 DETIL RUANG UTILITAS A Potongan melintang dan membujur Ruang Mesin Lift menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. B Dimensi Ruang Mesin Lift meliputi dimensi seluruh sisi; beserta keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. C Potongan membujur Eskalator/Travelator yang menunjukkan konfigurasi bahan tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. D Dimensi Eskalator/Travelator meliputi dimensi seluruh sisi; beserta keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. E Potongan melintang dan membujur Ruang Mesin Dumbwaiter menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. Dimensi Ruang Mesin Dumbwaiter meliputi dimensi seluruh sisi; beserta keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. Potongan melintang dan membujur Ruang Mesin Generator Set menunjukkan konfigurasi bahan lapisan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. Dimensi Ruang Mesin Generator Set meliputi dimensi seluruh sisi; beserta keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. Potongan melintang dan membujur Ruang Panel Photovoltaic menunjukkan konfigurasi bahan lapisan;

F G

H I

tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada lapisan terluar spesi/plat lantai, lantai dan dinding. Dimensi Ruang Panel Photovoltaic meliputi dimensi seluruh sisi; beserta keterangan bahan tertulis di sisi luar J gambar potongan dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. K Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. L M Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 26 RENCANA PELETAKAN PENANGKAL PETIR A Atap tergambar dan terarsir dengan notasi bahan masing-masing dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Untuk peralatan penangkal petir (splitting tower dan grounding) digambarkan dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm; ditambahkan keterangan merk dan tipe. C Kawat penyalur harus tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm; warna merah; beserta keterangan diameter dan jenis kawat. D Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). E Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. F Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir).

27 RENCANA ATAP A Atap tergambar dan terarsir dengan notasi bahan dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. B Masing-masing bagian/lapisan, mulai dari penutup atap, reng, kasau, gording, hingga kuda-kuda digambarkan teriris, dengan luasan irisan tidak boleh melebihi 1/3 (satu pertiga) luas atap keseluruhan. C Untuk bangunan yang atapnya berbahan beton, atau bahan kiwari lainnya, maka poin B bisa digantikan gambar lainnya, untuk menunjukkan karakteristik bahan dan rangka penutup atap. D Keterangan jenis dan dimensi rangka-penutup atap tertulis berdekatan dari obyek dengan dilengkapi garis bantu dengan jenis garis menerus (continuous line ) tebal garis setara 0.1-0.2mm. Lingkaran detail tergambar dengan garis menerus (continuous line) dengan tebal garis setara 0.3-0.4mm tanpa E arsiran notasi dengan posisi sambungan atap dengan dinding serta sambungan atap dengan atap jenis lain. F Kodifikasi lingkaran detail menggunakan alfabet, bukan numerik. G Memuat dimensi ruang di sisi kiri, atas, kanan dan bawah dinding terluar (denah). H Memuat Judul Gambar, Skala Gambar (minimal 1:100, maksimal 1:50), Notasi Arah Mata Angin, dan Keyplan. Keyplan diletakkan di pojok kiri atas, kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). I 28 DETIL RANGKA ATAP A Tampak kuda-kuda hingga penutup atap menunjukkan konfigurasi bahan dan mekanisme pemasangan; tergambar dengan garis menerus (continuous line ), dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm, arsiran notasi sesuai bahan, dengan outlining (tebal garis setara 0.3-0.4mm) pada badan utama rangka kuda-kuda. B Posisi, ukuran dan jenis rangka dan penyambungnya (mur/paku/baut) tertulis dengan jelas. C Dimensi dan keterangan bahan tertulis di sisi luar gambar dengan tebal garis setara 0.1-0.2mm. D Memuat Judul Gambar dan Skala Gambar (minimal 1:20, maksimal 1:5). E Kop gambar di sisi sebelah kanan kertas gambar (ketentuan kop terlampir). 25 DOKUMEN RENCANA ANGGARAN BIAYA A Halaman judul (kaidah mengacu dokumen gambar kerja). B Daftar isi (kaidah mengacu dokumen gambar kerja). C Rekapitulasi Pekerjaan, merupakan akumulasi dari seluruh detil pekerjaan, mulai dari pekerjaan tanah, hingga pekerjaan lain-lain (termasuk finishing semacam railing tangga, pembersihan lokasi, dll.). D Memuat unsur pajak di dalam rekapitulasi pekerjaan E Menyebutkan secara eksplisit (tertulis) ejaan lisan dari angka jumlah total pekerjaan. F Rencana Anggara Biaya, merupakan deskripsi detil dari seluruh pekerjaan, mulai dari uraian pekerjaan, volume, harga satuan, hingga jumlah (perkalian antara volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan). G Analisa Harga Satuan, merupakan analisis yang menjelaskan perhitungan (komponen SDM/upah pekerja dan harga bahan/material bangunan) hingga memunculkan harga satuan pada RAB. H Daftar Harga Bahan dan Upah Kerja, merupakan deskripsi harga bahan dan upah kerja terbaru (2013) yang berupa tabulasi (terpisah antara Bahan dan Upah). Wajib mengerjakan __________________ dari 237 sub-poin NILAI PROGRESS (50% dari target)

Tidak memenuhi kompetensi minimal, range nilai keaktifan 45-55 Memenuhi kompetensi minimal, range nilai keaktifan 56-69 Memenuhi kompetensi sedang, range nilai keaktifan 70-80 Memenuhi kompetensi baik, range nilai keaktifan 81-100 Malang, _____________________2013 Dosen Penanggung Jawab Kelas/Pembimbing Studio,

________________________________ NIP. __________________

Anda mungkin juga menyukai