Anda di halaman 1dari 10

Cat Vespa Mahal???

Read this first


Posted on July 25, 2010 - Filed Under Artikel VIO, Tips and Triks | 5 Comments

Vespa brothers mau mengecat vespa kesayangannya, tapi membayangkan kalau mengecat vespa
itu mahal??? hhhmmmm siapa bilang?? bro VIO yang satu ini mengecat vespa nya hanya dengan
bermodalkan Rp. 70.000,- !!   yaaa… 70ribu rupiah saja… silahkan baca saduran postingan bro
koenig blues di forum VIO berikut ini… :

Pengecatan 70 ribu

oleh : koenig blues

percaya atau tidak saya hanya menghabiskan 70 ribu untuk mengecat sprint saya

 25 ribu untuk membeli cat oplosan


 25 ribu untuk membeli pernish
 20 ribu untuk membeli thinner

dikarenakan saya tidak menyukai dempul maka saya menggunakan palu karet untuk memberi
bentuk pada sprint saya sehingga ada beberapa ketidaksempurnaan bentuk yang bisa ditemukan
pada sprint saya.. akan tetapi saya lebih menyukai hasil cat saya ini daripada sebelumnya dimana
saya harus berjalan-jalan dengans sprint saya yang hanya menggunkan hammerton sebagai
catnya ^_^
lama proses pengecatan hanya 1 hari, saya mulai pada hari minggu jam 10 pagi dan selesai jam 4
sore harinya, sedang proses perakitan saya kerjakan kemarin sore sepulang kerja

saya tidak mau menjadi tukang cat komersial, alasan saya mengecat vespa saya sendiri juga
karena kesal dengan tukang cat komersial yang suka ngirit cat dan pernish hingga untuk
menambah efek basah pada vespa harus menambah biaya lagi padahal sebenarnya pernishnya
cukup dan kadang waktu pengerjaannya suka dilama-lamain

ada baiknya daripada anda membayar tukang cat komersial cobalah membeli kompresor angin
untuk mengecat seharga 500ribu dan spray gun meiji seharga 200ribu juga bahan cat seharga 300
ribu yang sangat lebih dari cukup untuk membeli cat pernish dan thinner serta poxy yang bagus
dan semuanya itu dengan modal hanya 1 juta (disini banyak yang bilang mengecat vespa bisa
hingga 1,8 juta-2 juta) dan bila anda bosan anda bisa kapan saja merubah warna vespa anda
dengan modal mulai dari 70 ribu

“selamat belajar dan selamat berkarya”

Oli Samping Seperti Apa Yang Bagus?


Posted on February 14, 2010 - Filed Under Tips and Triks | 2 Comments

by wiyastra :
Pertanyaan :

Buat om om yang udah kenal asam manisnya pespa, gini aku mo nanya oli samping yang seperti
apa yang bagus buat pespa? diantara Pen****, Ag**, Cas**** mana yang paling bagus?ato
barang kali punya referensi laen???

Jawaban :

kl soal merk sh apa aja mas, asal standar mutunya jelas, bertanggung jawab, dan minimal ada
JASO FC, API TC, dan atau ISO L-EGC cukup bagus melindungi piston dan ringnya, dinding
silinder, kruk as, dan bagian yg bergesekan lainnya namun mengakibatkan kerak yang cukup
tipis dan asapnya jg lumayan tipis. dan yang terpenting jangan gonta ganti merk oli karena
lapisan film dr oli sbelumya belum tentu menerima lapisan film dari merk oli yg baru. hehee

kalau mau yg lebih bagus lg yg standarnya JASO FD, API TD, dan atau ISO L-EGD namun
harganya min 70rban. dan sebaiknya cukup yang semi syntethic atau synthetic blend saja, karena
yg full synthethic aka 100% synthethic (100rb keatas) akan mengakibatkan ruang bakar kotor pd
mesin 2 tak yang standar dan suhu mesinnya lebih adem dibandingkan mesin 2tak berperforma
tinggi. namun dengan syarat produsen oli tsb tidak asal dalam pencantuman standar olinya.hehee

saya pernah baca di tabloid otomotif sekitar tahun 2004 atau 2005 bahwa hal diatas pernah diuji
di tabloid tersebut. memang sih oli samping full synthethic ibarat kata lapisan filmnya ibarat jala
yg rapat dan tahan sobek menutupi permukaan logam yg bergesekan namun sisa pembakarannya
akan tebal pd mesin yang tidak berperforma tinggi karena oli tsb akan mulai terbakar (baru akan
lho) diatas suhu 270 derajat celcius sedangkan oli semi synthethic aka synthethic blend baru
terbakar pd suhu diatas 70 derajat celcius.

nahh kebayang kan kalo vespa kita msh standar tp coba2 pk yg full Synthethic.

selain tu faktor yang gak kalah penting adalah keberadaan additif yg bernama “DILUENT” yg
kerjanya sebagai penggabung bensin dan oli agar tercampur sempura tanpa diaduk. yah mirip2
kayak sabun yang mampu menyatukan air dngn minyak. hehee

keberadaan ni zat mudah diketahuinya, caranya isi botol bening dengan bensin secukupnya lalu
tuangkan oli samping kedalamnya dengan perbandingan 2-2,5% atau 20-25 ml oli samping tiap
liternya. perhatikan dengan seksama proses kelarutan oli sampingnya, jika amat cepat larut tanpa
dikocok berarti produk tsb pasti ada diluentnya.

namun pd produk oli racing alias for competition use only (200rb keatas per liternya), rata2
mengandung “Castor Oil (bukan Castrol)” alias minyak jarak seperti merk Castrol A747, shell
Racing,Blandzald Gold, dan seabrek oli racing lainnya. oli racing sulit tercampur sempurna
dengan bensin sehingga wajib dikocok dan seusai balap sema jeroan baik blok silinder hingga
crancaseyang terlumasi oli itu hrs dibersihkan karena castor oil bakal berkerak keras atau lengket
bagai gum (seperti permen karet).

namun hal nomor satu yg wajib diingat adalah semua uang yang kita belanjakan akan melayang
sia-sia jika ternyata oli yg kita beli ternyata palsu.dan bahaya kerusakan mesin akan mengintai.
heheee

moga bs membantu.

Tips Supaya Vespa Tidak Boros


Posted on June 8, 2010 - Filed Under Artikel VIO, Tips and Triks | 4 Comments

by Dwika M

bro ngakalin supaya vespa tuh gak boros gimana ya bro,waduh sampe tekor saya mikirinnya,
hehehe please bro share ya

Cara ngakalin supaya vespa gak boros, salah satunya yaitu dengan mengkondisikan supaya vespa
kita memiliki sistem pembakaran yang bagus (sesempurna mungkin)

Untuk dapat terjadi pembakaran yang sempurna, setidaknya ada tiga unsur yang mempengaruhi :
1. Bahan bakar yang bagus yang siap untuk dibakar
2. Api yang bagus untuk membakar point 1
3. Waktu pengapian yang bagus : pertemuan antara bahan bakar dengan api.

1. Bahan bakar yang bagus.


Yang dimaksudkan di sini ada perpaduan yang pas antara bensin dengan oksigen, dimana
prosesnya dilaksanakan di karburator.
Jika terlalu banyak oksigen (udara/angin) dan kurang bensin dalam prosentase gas yang akan
dibakar, maka hasil pembakaran tidak maksimal.
Demikian pula terlalu banyak bensin dan kurang oksigen membuat pemakaran juga tidak akan
sempurna.
Dalam hal ini peranan karburator dan settingannya menjadi sangat penting.
2. Api yang bagus.
Api yang bagus sangat diperlukan untuk membakar campuran gas bahan bakar yang bagus,
supaya menghasilkan pembakaran yang juga bagus.
Sekalipun cetusan api terjadinya di busi,tetapi di dalamnya melibatkan komponen lainnya,
misalnya : tutup kepala busi, kabel busi, koil, platina atau CDI, dan sumber dayanya (spool dan
magnet).
Jika ingin pembakaran yang sempurna, maka deretan komponen2 penghasil api tersebut
semuanya harus dalam kondisi prima.
Karena dari kondisi yang prima itulah akan dihasilkan api yang bagus, dan api yang bagus itulah
yang menunjang adanya pembakaran yang sempurna.

3. Waktu pengapian yang bagus.


Maksudnya adalah waktu yang tepat untuk terjadinya proses pembakaran.
Yaitu waktu di mana busi meletikkan bunga api dalam kaitannya dengan posisi seher dalam
mesin (ruang bakar).
Jika vespa kita memakai CDI, maka untuk sementara point 3 ini bisa diabaikan;
walaupun sebenarnya perkembangan yg sekarang CDI-pun bisa diset untuk mengatur kapan
saatnya busi akan memercikkan bunga api.
Jika vespa kita memakai platina, maka setelan waktu pengapian yang bagus ini seringkali kita
kenal juga dengan istilah poor & na.

Imho, gabungan ketiga hal di atas inilah yang akan menghasilkan pembakaran yang baik,
pembakaran dengan efesiensi dan efektivitas yang maksimal, sehingga dengan sendirinya setiap
liter bensin juga akan mencapai daya tempuh maksimalnya.
Mengenai oli samping memang tidak sy masukkan, karena sekalipun oli samping juga akhirnya
terbakar, namun sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan “sistem pembakaran” itu
sendiri.

1. Mengenai “bahan bakar yang bagus”.

Kita tahu bahwa dalam proses pembakaran membutuhkan campuran udara (oksigen) dengan
bahan bakar (bensin).
Perbandingan yang ideal untuk keduanya, kata orang yang ngerti, adalah 14,7 : 1.
Campuran dengan komposisi semacam itu akan menghasilkan pembakaran yang sempurna, dan
gas buangnya juga relatif bersih.
Komposisi campuran udara dan bensin tsb acapkali disebut dengan AFR (Air Fuel Ratio).
Nah, yang sulit adalah bagaiamana menyetting karburator supaya menghasilkan AFR 14,7.
Dan rupa2nya teknologi karburator emang sudah mentok;
mau disetting bagaimanapun juga tidak mungkin menghasilkan AFR yang selalu sempurna.

Karena itu maka kemudian berkembanglah sistem injeksi, di mana pencampuran bensin dan
udara tidak lagi dilakukan di karburator, melainkan bensinnya disemprotkan ke dalam mesin;
dan jumlah diatur secara elektronik untuk seakurat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan sistem injeksi pembakaran yang dihasilkan memang lebih sempurna, bensin lebih hemat,
gas buang semakin ramah lingkungan.
Karena itu tidak mengherankan bahwa untuk standar Euro 2, mesin sudah diharuskan memakai
sistem injeksi.

Kita bisa melihat, mau disetting sebagus apapun, karburator tidak akan pernah menjadi
sempurna.
Terlebih lagi jika settingan karburator dikerjakan ala kadarnya; bisa dibayangkan bagaimana
hasilnya.
AFR-nya jauh ke mana-mana, hasil pembakaran sudah pasti tidak maksimal, dan bahan bakarpun
sebagian terbuang sia-sia (karena ketidaktepatan AFR), sehingga Vespa kita menjadi semakin
boros.

Pernah ada yang mengatakan seperti ini :


“Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak ideal (tidak dikendalikan) menjadikan bensin
boros pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu, pembakaran tidak sempurna,
akibatnya emisi gas buang berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang
dihasilkan pun tidak maksimal. Kerusakan mesin pada jangka pendek maupun jangka panjang
lebih cepat terjadi.”

Campuran terlalu kaya, bensin boros.


Campuran terlalu miskin (lean), tenaga juga tidak maksimal, jadi main gas besar, mesin panas,
dan bensin juga boros.

Praktisnya, supaya Vespa kita agak tidak boros, dalam kaitan dengan gas bakar :
- Pelihara kebersihan karburator, termasuk kebersihan saringan udaranya.
- Paking dari karburator ke mesin jangan ada yang bocor, demikian pula seal setelan angin.
- Pakai spuyer standar.
Atau kalo kondisi mesin/karburator sudah tidak standar, diujicobakan memakai spuyer yang
paling sesuai (dan otomatis mendekati AFR yang seharusnya dibutuhkan).
Di beberapa thread, sy baca bagaimana para senior sudah membagi-bagikan ilmu dunia per-
spuyeran-ini.
- Setting setelan angin semaksimal yang kita bisa untu mendapatkan AFR yang seharusnya.

Caranya nyetting setelan angin kurang lebih sbb :

Mesin dalam kondisi tidak dingin, jadi bukan dalam kondisi baru dinyalakan pada pagi hari.
Setelan langsam (yg putarannya di atas karbu) diperbesar sampai agak besar.

Setelan angin diputar ke kanan poll sampai menutup, kemudian dibuka diputar ke kiri satu
setengah putaran.
Mesin dihidupkan, setelan angin diputar ke kanan dan/atau ke kiri sampai mendapatkan suara
termaknyus (ada yg menyebutnya dengan suara terbesar, ada juga yg menyebutnya dengan suara
paling nyaring, atau melengking).
Posisi tsb adalah posisi ter-ideal, dan masih bisa ditambah ke kanan atau ke kiri sedikit sesuai
dengan selera.
Setelah tercapai kondisi tsb, setelan langsam di kembalikan ke posisi semula.
Langsam distel sekecil mungkin sehingga waktu masuk gigi 1 tidak menyentak, tetapi sekaligus
juga jangan terlalu kecil sehingga langsamnya jangan gampang mati.

Catatan : Untuk Berdiskusi lebih lanjut bisa mengunjungi VIO Forum di:

http://vespa-indonesia.web.id/index.php/topic,14586.0.html

Tips merawat Motor Vespa anda


Posted on February 23, 2010 - Filed Under Tips and Triks | 42 Comments

Merawat Busi

Vespa identik dengan Busi. Hal ini disebabkan Vespa adalah kendaraan roda dua yang paling
sering ganti busi. Tapi apakah Vespa kita bisa dibikin tidak gonta ganti Busi ? Jawabannya bisa.

Busi yang berumur panjang (tdk gonta-ganti) tidak sulit. syaratnya adalah perawatan yang telaten
dari pemakai kendaraan. Dalam bahasa montir bengkel “TIDAK ADA BUSI MATI”. Apakah
benar kata-kata itu ? Dibawah ini pengalaman penelitian kecil telah membuktikan, bahwa busi
motor vespa tdk perlu gonta ganti, alias berumur panjang.

Busi terdiri atas dua titik dari arus positif (+) dan arus negatif (-). Kedua titik tersebut jika
dihubungkan dengan pengaturan dari platina / CDI akan menghasilkan / memercikan api. Api
inilah yang akan membakar Bensin yang telah dikabutkan oleh karburator. diantara kedua titik
tersebut (ditengah) akan dilapisi oleh isolator.

Busi suka dikatakan MATI dan harus diganti jika lapisan isolator tersebut ditutupi oleh
kerak/jelaga hasil pembakaran di ruang Blok mesin. Kenapa ada kerak ? jawabannya adalah pada
kualitas bahan bakar dan oli pelumasan yang terdapat di Vespa. ingat Vespa itu kendaraan 2 tak,
jadi bensin yang dibakarnya mengandung banyak oli.

Bahan Bakar (bensin) dengan kualitas (oktan) rendah akan menyisakan banyak jelaga pada
komponen-komponen pembakaran. Jika memungkinkan sebaiknya kendaraan bermotor memakai
bensin oktan tinggi semisal Pertamax keluaran Pertamina atau Shell super. Demikian juga
dengan oli samping, akan banyak meningggalkan kerak / jelaga jika oli samping dengan kualitas
(bahan aditif) yang rendah. Dan mengingat di pasaran banyak beredar banyak merk oli samping,
kepada para pemilik kendaraan scooter memiliki pemahaman bagaimana memilih oli yang baik.
Jangan lupa banyak juga oli samping palsu yang beredar.

Untuk mengatasi bertumbuknya jelaga / kerak di busi (isolator) tadi bisa dilakukan dengan
membersihkannya secara rutin. Bukalah busi dari cilinder cop. Bersihkan memakai kuas dengan
kerosin / solar / bensin. atau bisa juga bersihkan dengan memakai sikat besi.

Kuas dan sikat tersebut hanya mampu membersihkan isolator yang kelihatan, bagaimana utk
bagian dalam yang tidak kelihatan ?. Pergunakanlah 3 – 5 helai kawat baja dari tali kopling yang
sudah tidak dipakai. Isi lubang isolator dengan bensin, korek terus bagian isolator busi yang telah
ada keraknya, setelah dilihat kotor, tuang, lalu isi kembali dan korek beberapa kali. Jangan lupa
lubang bagian isolator tsb harus dalam kondisi terendam oleh kerosin/bensin/solar, supaya kerak
hasil korekan kawat bisa dikeluarkan.

Setelah bersih betul pasang kembali busi di dudukannya dlm cilinder cop. Ingat ketika busi
dibersihkan HARUS dalam kondisi setelah dingin. Jangan sekali-kali mencuci busi ketika dalam
kondisi panas (baru dicopot dari cilinder cop yg panas), karena itulah penyebab umur busi
pendek.

Ingat cara manual diatas harus dengan kesabaran.

Cara manual ini Ada juga yang lebih cepat dalam membersihkan jelaga / kerak di lubang isolator
busi. Cara cepat ini tentu saja mengandung resiko yang cukup besar, yakni dengan memakai air
accu (air zuur) dan juga air raksa. Caranya dilakukan beberapa langkah seperti berikut :

1. Tuangkan beberapa tetes air accu zuur kedalam lubang isolator busi, biarkan beberapa
detik, kemudian tuang
2. Setelah diras cukup membuang kerak, lakukan pencucian dengan mempergunakan sikat
(Kuas) dan air sabun rinso.

Model dengan cara ini hanya beberapa detik langsung membersihkan kerak. Tapi sekali lagi
jangan terlalu lama, sebab kalau lama, lapisan besi/logam yang tidak memiliki lapisan isolator
akan tergerus oleh air zuur. jika lapisan tergerus maka busi akan menajdi terlalu tipis.

Resiko akibat memakai air zuur / air raksa juga ada, yakni jika uapnya terhirup hidung kita akan
berbahaya. Hm ….. resiko cukup berat. Logam berat akan memasuki rongga pernafasan kita.
Cara mengatasi supaya tidak terhirup adalah dengan memakai penutup hidung.

Sekedar anda tahu, jika ada orang yang menjual busi dengan tanpa baju, masih bersih, tapi harga
miring, harap hati-hati, biasanya hasil praktek model begini. Hasilnya memang menakjubkan.
Setelah kerak dibuang, lalu digosok dengan sikat dan rinso, maka dijamin kotoran dan lemak oli
akan terbuang, Busi-pun jadi kinclong seperti keluar dari pabrik.
Selain dengan manual diatas ada cara lain utk membersihkan kerak yakni dengan memakai
carburator cleaner. Tetapi jika dengan carb cleaner biasanya ada pengaruh terhadap busi, sebab
ketika cairan carb cleaner di semprotkan, suhu busi menjadi terlalu dingin.

Jika busi dibersihkan secara rutin (3, 4, atau 5 hari sekali) , dan jangan menunggu hingga vespa
mogok, dijamin busi tdk akan pernah mati.

Hal-hal yang menyebabkan busi mati

1. Listrik yang dihasilkan spul terlalu kecil


2. Coil terlalu lemah
3. Platina / CDI lemah
4. Rendahnya kualitas Bensin
5. Rendahnya kualitas Oli samping

Jadi biar kita bersihkan terus jika ada gangguan 1 dari kelima hal diatas, biasanya mempercepat
rusaknya busi. Karena itu tetap kontrol kondisi kelimanya, atau kalau bingung periksa secara
rutin oleh bengkel/montir.

JANGAN PERNAH MEMBUANG BUSI

Jika kita terpaksa mengganti busi busi jangan pernah dibuang, sebab busi yang bekas pakai dan
disimpan lamaaaaaa…. kemudian dipakai lagi, biasanya pengapiannya cukup bagus.

Setelah tidak dipakai cucilah busi dengan minyak tanah dan simpanlah. besok lusa atau bahkan
tahun depan sedang butuh, insya allah bisa dimanfaatkan

MERAWAT BUSI SUPAYA AWET

Jalan paling mudah memelihara busi adalah dengan memelihara atau memperbaiki kualitas
bahan bakar (bensin) yang masuk ke ruang bakar (blok mesin). langkah kedua adalah
memelihara kualitas karburator, sebab semakin baik karburator, semakin bagus pula kualitas
pembakaran.

langkah yang lain adalah langkah cukup nyeleneh, alias tidak ada Standar Operasional Pabrik
(SOP) nya dari pabrik adalah dengan merebus busi. Langkah terakhir inilah yang cukup jitu. ya
paling tidak oleh para sekuteris cekak rupiah, kayak anak pelajar.

Langkah tanpa SOP pabrik ini adalah sbb :

1. kumpulkan beberapa busi bekas, atau bisa juga busi baru beli. 2. siapkan rebusan air di panci
sebanyak setengah panci diatas kompor. 3. setelah mulai panas (bergolak), masukan busi
kedalam panci, biarkan beberapa saat sampai air menjelang habis. Ingat jangan menambahkan air
dingin, sebab suhu busi akan berubah.
Jadi cara merebusnya mirip seperti orang mau merebus ketupat. Jangan sampai air habis, dan
jangan dulu angkat busi jika air mendidihnya di panci masih banyak. kalau distandarkan waktu
adalah dengan merebus selama 10 menit, 15 menit, 20 menit dst.

Semakin lama merebus, maka akan semakin lama busi dipanaskan, maka kualitas busi yang
dihasilkan akan semakin baik.

Akan lebih bagus jika busi baru dibeli juga diperlakukan sama. Pengalaman family-ku di Tegal.
busi baru yang dipakai vespa dengan melalui proses rebus, 5 tahun ga pernah ganti busi.

Sekali lagi ingat pepatah JANGAN PERNAH MEMBUANG BUSI

MERAWAT ACCU

Accu untuk jaman sekarang menjadi benda vital untuk kendaraan bermotor, termasuk vespa.
Accu perlu perawatan sebab setiap kali mesin dihidupkan, maka accu akan tersisi arus listrik.

Ketika arus listrik masuk ke accu, maka elemen dalam accu akan bereaksi. Reaksi dari accu
inilah yang mengakibatkan (1) suhu air accu memanas lalu menguap, (2) kepala accu khususnya
yang positif (+) akan ada penggumpalan dan biasanya menyebabkan karat.

Karena itu kontrol dan isi terus air accu, paling tidak sebulan sekali. Demikian juga kepala accu
harus sering dibersihkan dengan kuas yang telah dibasahi pakai air panas.

Jika dirawat rutin accu awet dan terus bisa dipergunakan. Dan jangan dilupakan, jika scooter kita
lamaa……. tidak dipakai lebih baik accu-ny dilepaskan aja. tuang / keluarkan air accu lalu
simpan dalam kondisi kering dan terbalik. Maksudnya supaya lubang accu ada dibawah. Ketika
hendak dipakai, lakukan pengisian air zuur dan air accu, seperti accu baru.

Perawatan tersebut diatas hanya untuk accu cair, sementara untuk accu kering tidak berlaku.
Bagaimana untuk perawatan accu kering ?

Accu kering tidak perlu perawatan pemeriksaan air accu, tetapi karena dia tidakberair maka
bebas perawatan. Hanya saja perlu diingat, accu kering punya musuh, yakni kepala accu tersiram
air (pala + uatamanya). Jika pala + tersiram air biasanya listrik yang dihasilkan tidak maksimal.
Musuh kedua accu adalah terjadinya hubungan pendek antara subu + dengan sumbu -. karena itu
biasanya jika kita memakai accu kering, semua kepala accu ditutup lapisan plastik.

Anda mungkin juga menyukai