Anda di halaman 1dari 4

Sistem Ekskresi pada Serangga, Ikan, dan Katak

I. II. Tujuan Alat dan Bahan : Mengamati alat ekskresi pada ikan, serangga, dan katak : - Kantong plastic ukuran 1 kg - Pisau bedah - Klorofom - Katak

Jarum Pentul Pinset Ikan Belalang Kapas

III.

Landasan Teori

A. Alat ekskresi Belalang Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata. Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut. Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.

B. Alat ekskresi Ikan Ginjal pada ikan adalah sepasang ginjal sederhana yang disebut mesonefros. Setelah dewasa, mesonefros akan berkembang menjadi ginjal opistonefros. Tubulus ginjal pada ikan mengalami modifikasi menjadi saluran yang berperan dalam transport spermatozoa (duktus eferen) ke arah kloaka. Ikan memiliki bentuk ginjal yang berbeda, sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pada ikan air tawar, kondisi lingkungan sekitar yang hipotonis membuat jaringan ikan sangat mudah mengalami kelebihan cairan. Ginjal ikan air tawar memiliki kemiripan dengan ginjal manusia. Mekanisme filtrasi dan reabsorpsi juga terjadi pada ginjal ikan. Mineral dan zat-zat makanan lebih banyak diabsorbsi, sedangkan air hanya sedikit diserap. Dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air tawar menjaga jaringan tubuhnya agar tetap dalam keadaan hipertonik. Ekskresi amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya. Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti perbedaan tekanan osmotik. Ikan air laut tidak memiliki glomerulus sehingga mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga terjadi dalam skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam dengan melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine . Urine yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus. Hal ini berbeda dengan pengeluaran urine dari ikan Chondrichthyes, misalnya hiu. Ikan hiu mengeluarkan urine melalui seluruh permukaan kulitnya.

Sistem ekskresi pada (a) ikan air tawar dan (b) ikan air laut.

c. Alat ekskresi Katak

Alat ekskresi utama katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecokelatcokelatan. Ginjal sebagai alat penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal. dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.

IV.

Langkah Kerja

1. Carilah Belalang di sekitar rumah, pilihlah yang ukurannya besar dengan panjang 5 - 6 cm atau lebih 2. Matikan Belalang tersebut dengan menggunakan klorofom. Jika belalang sudah mati, letakkan di atas meja bedah dengan posisi terlentang. 3. Gunting bagian perut belalang, diawali dari bagian anus sampai dada 4. Pada saat menggunting, hati- hati agar tidak merusak organ dalam 5. Arahkan bagian yang telah ke gunting ke sisi kiri- kanan agar terlihat jelas organ dalamnya.Agar terlentang dengan baik, tusuk kulit tersebut dengan jarum pentul di meja bedah. 6. Gunakan pingset dan carilah usus belalang dan pembuluh malpigi. Gambarlah hasil pengamatan ( Lakukan pada ikan & katak mulai dari langkah no. 2)

V. VI.

Hasil pengamatan Kesimpulan Dari praktek tersebut, kami dapat mengetahui bahwa : -alat ekskresi pada ikan adalah sepasang ginjal (mesonefros) sederhana yang bermuara di kloaka, -alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh malphigi (putih kekuningan) dan sistem trakea -alat ekskresi pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang bermuara di kloaka

Anda mungkin juga menyukai