Disusun oleh :
Regina O (315130062)
Cetrine H (315130094)
Nichella T (315130088)
Dosen :
Universitas Tarumanagara
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul Daya Tahan
Struktur Beton dan Baja terhadap Gempa dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima
kasih kepada :
1. Bapak Ir. Franky Liauw, M.T. selaku dosen mata kuliah Kajian Teknologi Bangunan.
2. Bapak Ir. Joko Priyono, M.T. selaku dosen mata kuliah Kajian Teknologi Bangunan.
3. Rekan-rekan sekelas yang selalu memberi motifasi dan dukungan baik secara moril
maupun secara mareil.
4. Orang tua yang telah membiayai dan memfasilitasi saya untuk mengerjakan dan
menyelesaikan tugas ini.
5. Rekan-rekan yang turut membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah sederhana ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan karya ilmiah sederhana yang akan datang.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Kata Pengantar ii
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 penutup
1. Kesimpulan ..10
Daftar Pustaka iv
Bab 1
Pendahuluan
1. Pengertian Beton
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat
dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri
dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya,
beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen
lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk
membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan,
struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama
lama untuk beton adalah batu cair.
2. Sifat beton
Beton memiliki daya tekan yang tinggi namun daya Tarik yang lemah. Kuat hancurnya beton
dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
- Jenis dan kualitas semen
- Jenis dan letak lekuk bidang permukaan agregat. Penggunaan aggregate akan
menghasilkan beton dengan kuat tekan dan daya Tarik lebih besar daripada penggunaan
kerikil halus dari sungai
- Perawatan beton.
- Suhu. Pengerasan beton akan menjadi cepat jika suhu bertambah.
- Usia.
3. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan dari besi dan elemen lainnya, umumnya karbon. Kandungan
unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1 % sesuai kelasnya. mangan, fosfor,
sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain
yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya:
mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan
memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa
didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah
dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness)
dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).
4. Pengertian gempa
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi
energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga
efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
5. Penyebab gempa
Lempeng Tektonik
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk
bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik,
merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa
bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan
kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan
Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian
paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh
lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam
keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang
kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat
dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan
satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling
menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi,
saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak
dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang,
gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang
berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi
kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai
gempa bumi.
Bab 2
Pembahasan
Kekuatannya tinggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur seperti beton
mutu K-225,K-250,K-350 dan seterusnya.
Mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan.
Tahan terhadap temperatur tinggi jadi aman jika terjadi kebakaran gedung, atau
setidaknya masih memberikan kesempatan kepada penghuni pada saat bencana terjadi.
Biaya pemeliharaan rendah karena setelah megeras menjadi batu, asalkan besi tulangan
berada pada posisi yang baik didalam beton maka kemungkinan terjadinya karat dapat
dikurangi.
Lebih murah jika dibandingkan dengan baja
Mempunyai kuat tekan yang tinggi.
Mudah didapat bahan bakunya, karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan
sumber daya alam misalnya pasir beton dapat ditemukan dipegunungan maupun
didasar lautan.
Mempunyai tekstur yang terlihat alami sebagai batuan sehingga dapat difungsikan
sebagai bagian dari seni arsitektur untuk memperindah bangunan.
Umurnya tahan lama
1. Kesimpulan
Bangunan yang ringan selain menghemat pondasi, juga menguntungkan untuk perencanaan
bangunan tahan gempa. Seperti diketahui bahwa gaya gempa pada bangunan ditentukan oleh
percepatan tanah (a) dan juga massa bangunan (m), yang mana besarnya berbanding lurus,
yaitu
F = m.a
. Jadi bangunan dengan massa kecil maka gaya gempanya juga kecil. Meskipun baja mempunyai
keunggulan terhadap gempa karena sifatnya yang ringan, tetapi kondisi tersebut tidak
menguntungkan terhadap pembebanan angin. Tetapi karena sifat baja yang mempunyai
kekuatan tinggi dan daktail, juga didukung proses perencanaan yang baik maka kelemahan
terhadap angin mestinya dapat dengan mudah diatasi. Sampai tahap ini pemakaian material
baja masih terlihat unggul, khususnya jika parameter kekuatan, kekakuan dan daktilitas
dijadikan tolak ukur.
Daftar pustaka
Baja, https://id.wikipedia.org/wiki/Baja
http://www.slideshare.net/IrfanMalik9/columns-lecture1