Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ahmad Ilham Puspito NIM: 3201411178 Pendidikan Geografi

KONDISI AIR PERMUKAAN TANAH DI SEMARANG

Pada musim kemarau, ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah di Jawa Tengah sangat terbatas, bahkan di beberapa tempat sudah sulit mendapatkan air bersih. Tak terkecuali di Semarang, kekeringan kali ini diperkirakan makin meningkat. Luas daerah yang kekeringan dan kekurangan air bersih bisa lebih parah, karena berkurangnya daerah-daerah resapan yang merupakan tandon air. Berkurangnya daerah resapan di kawasan perkotaan, termasuk daerah pinggiran akibat kebijakan pembangunan yang tidak terkendali dan mengabaikan aspek lingkungan. Permukiman dan industri yang terus berkembang memerlukan air semakin banyak. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, dilakukan pengeboran air tanah atau pembuatan sumur -sumur bor. Air tanah disedot secara besar-besaran, sehingga terjadi ketidak-seimbangan antara pengambilan/pemanfaatan dengan pembentukan air tanah. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan menurunnya permukaan air tanah. Penurunan permukaan air tanah, selain disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan juga disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan air hujan karena tertutup bangunan dan material yang kedap air. Di Kota Semarang, utamanya Semarang Utara, penurunan permukaan air tanah akan mengakibatkan perembesan air laut ke daratan (intrusi) dan ancaman rob. Karena itu, pembuatan sumur artesis yang makin banyak dilakukan warga ataupun pengelola perumahan, termasuk juga yang ada di daerah pinggiran harus dikendalikan. Jika tidak, akan membahayakan. Yakni makin berkurangnya tandon air bawah tanah dan mengakibatkan penurunan permukaan tanah. Salah satu penyebab berkurangnya daerah resapan adalah maraknya pembangunan perumahan di daerah atas yang semestinya menjadi lahan hijau atau konservasi.

Semarang banyak kehilangan daerah resapan akibat pembangunan perumahan. Pemerintah Kota dinilai kurang mempertimbangkan izin, sehingga pembangunan perumahan terkesan tidak terkendali. Daerah atas, te rutama yang mempunyai potensi sebagai daerah resapan, tetap dijadikan lahan perumahan. Izin tetap diberikan, sementara aspek pelestarian dan keamanan lingkungan kurang mendapat perhatian. Delapan dari 16 kecamatan di Kota Semarang kini rawan kekeringan. Data dari Badan Kesbanglinmas Kota, menunjukkan kedelapan wilayah rawan kekeringan itu adalah Mijen, Banyumanik, Candisari, Pedurungan, Tugu, Gunungpati, Gajah Mungkur, dan Tembalang. Penanganan kekeringan, seharusnya sudah dipikirkan jauh sebelum musim kemarau tiba. Saat musim hujan harus dipikirkan bagaimana menampung air hujan, sehingga dapat dimanfaatkan ketika musim kemarau. Dampak Negatif Perlu pengendalian dan pengelolaan yang baik, agar air yang diambil tidak melebihi potensi yang ada. Jika berlebihan juga akan merugikan masyarakat, karena menimbulkan rongga-rongga pada bagian bawah tanah. Rongga ini, menyebabkan tanah di atasnya menekan ke bawah jika ada beban di permukaan. Ini akan menimbulkan penurunan permukaan tanah. Untuk jangka panjang, akan lebih menguntungkan bila menampung air pada waduk atau embung. Karena itu, masyarakat diimbau untuk menghemat penggunaan air bersih agar ketersediaan air bersih mencukupi hingga musim hujan nanti. Menyadari dampak negatif yang akan ditimbulkan dari pemenuhan kebutuhan air melalui pengambilan air bawah tanah secara berlebihan, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor: 02.P/101/M.PE/1994 tentang Pengurusan Administrasi Air Bawah Tanah. Air bawah tanah yang dimaksud dalam peraturan ini adalah semua air yang terdapat dalam lapisan mengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pengambilan air bawah tanah hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin dan setiap pengambilan air bawah tanah dikenakan pungutan. Izin pengeboran dan pengambilan air bawah tanah untuk usaha pertambangan dan energi diatur tersendiri oleh Menteri, sedang di luar usaha tersebut izin diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat saran teknik dari Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral.

Pada dasarnya yang perlu dilakukan oleh masyarakat kota adalah: Pertama, menggunakan air secara bijaksana, yaitu hemat air, misalnya me nutup kran bila air tidak sedang dipakai, memperbaiki bocoran. Kedua, tidak menutup permukaan tanah dengan lapisan yang dapat menghambat peresapan air. Penyelamatan air tanah di perkotaan saat ini sudah saatnya menjadi prioritas. Buruknya kondisi air tanah tidak hanya disebabkan oleh pencemaran industri atau intrusi air laut, tetapi juga oleh limbah rumah tangga. Pangkal kerusakan air tanah itu sebenarnya disebabkan pula oleh tidak adanya jaringan infrastruktur sanitasi kota. Limbah rumah tangga, baik itu black water maupun grey water, sangat mencemari. Belum lagi dengan jarak antara sumur dan septic tank tidak lagi ideal, yaitu 15 meter. Sebenarnya yang diperlukan saat ini adalah sumur resapan untuk konservasi air tanah. Setiap tahun volume air hujan yang terserap selalu menurun. Saat ini sudah ada peraturan tentang pembuatan sumur resapan bagi setiap rumah warga. Akan tetapi, dalam operasionalnya dinilai masih belum efektif dipatuhi masyarakat. Kecilnya penerapan sumur resapan memperkecil resapan air hujan ke tanah. Lebih parah lagi ketika yang terjadi sekarang daerah resapan (recharge area) yang terus menurun akibat pembangunan yang menyebabkan tanah tertutup aspal, beton dan bangunan.

Anda mungkin juga menyukai

  • JIWA
    JIWA
    Dokumen11 halaman
    JIWA
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Histeria
    Histeria
    Dokumen25 halaman
    Histeria
    Mardha Dwi Kusmiati
    100% (1)
  • Bunuh Diri
    Bunuh Diri
    Dokumen16 halaman
    Bunuh Diri
    WaHyu Alkatiri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen35 halaman
    Bab Ii
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • HIDROCEPHALUS - Docx JADI
    HIDROCEPHALUS - Docx JADI
    Dokumen20 halaman
    HIDROCEPHALUS - Docx JADI
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Bunuh Diri
    Bunuh Diri
    Dokumen16 halaman
    Bunuh Diri
    WaHyu Alkatiri
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • BAB I Kepatuhan Diit
    BAB I Kepatuhan Diit
    Dokumen7 halaman
    BAB I Kepatuhan Diit
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Askep Aritmia 2
    Askep Aritmia 2
    Dokumen13 halaman
    Askep Aritmia 2
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Sindrom Down
    Askep Anak Sindrom Down
    Dokumen6 halaman
    Askep Anak Sindrom Down
    Xotenzh'ithue Irman Sevenfoldism
    Belum ada peringkat
  • Down Syndrome
    Down Syndrome
    Dokumen27 halaman
    Down Syndrome
    Dareza Dwiaji
    Belum ada peringkat
  • LP Asma Bronchial
    LP Asma Bronchial
    Dokumen8 halaman
    LP Asma Bronchial
    Edos Alam
    Belum ada peringkat
  • 737 1402 1 SM
    737 1402 1 SM
    Dokumen15 halaman
    737 1402 1 SM
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Ce Mpaka
    Ce Mpaka
    Dokumen21 halaman
    Ce Mpaka
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Anggrek
    Anggrek
    Dokumen25 halaman
    Anggrek
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Askep Bilirubinemia
    Askep Bilirubinemia
    Dokumen12 halaman
    Askep Bilirubinemia
    Kristian Ade Chandra
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN Nefrolitiasis
    LAPORAN PENDAHULUAN Nefrolitiasis
    Dokumen6 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN Nefrolitiasis
    Mardha Dwi Kusmiati
    50% (2)
  • Bronkho Pneumonia
    Bronkho Pneumonia
    Dokumen18 halaman
    Bronkho Pneumonia
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Belajar DM
    Kontrak Belajar DM
    Dokumen2 halaman
    Kontrak Belajar DM
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • LP + LK TB Paru + Efusi Pleura
    LP + LK TB Paru + Efusi Pleura
    Dokumen45 halaman
    LP + LK TB Paru + Efusi Pleura
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • LP DM
    LP DM
    Dokumen11 halaman
    LP DM
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • LP SH
    LP SH
    Dokumen20 halaman
    LP SH
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan KDM Oksigenasi
    Laporan Pendahuluan KDM Oksigenasi
    Dokumen8 halaman
    Laporan Pendahuluan KDM Oksigenasi
    Gus Djun
    100% (4)
  • Laporan Pendahuluan Katarak
    Laporan Pendahuluan Katarak
    Dokumen8 halaman
    Laporan Pendahuluan Katarak
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Klinik THT
    Klinik THT
    Dokumen15 halaman
    Klinik THT
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • YUSRIZAL
    YUSRIZAL
    Dokumen10 halaman
    YUSRIZAL
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Geds Tarex
    Laporan Kasus Geds Tarex
    Dokumen15 halaman
    Laporan Kasus Geds Tarex
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • YUSRIZAL
    YUSRIZAL
    Dokumen10 halaman
    YUSRIZAL
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat
  • YUSRIZAL
    YUSRIZAL
    Dokumen10 halaman
    YUSRIZAL
    Mardha Dwi Kusmiati
    Belum ada peringkat