Ia menatap kosong ke depan, melihat tak tentu arah. Ia bernafas pelan, seolah bersedih karena sesuatu. Saat itu Nita berjalan naik ke ruang atas. Dilihatnya kucing kecil itu. Dihampirinya lalu diperhatikannya dengan seksama apa yang dilakukannya. Melki melihat Nita saat ia duduk di depannya. Sedih, ya? tanya Nita. Melki hanya diam sembari menatap sedih kepadanya. Nita mengambil kucing itu dan menggendongnya di pangkuannya, lalu duduk di kursi kesayangannya, yang bulat dan berwarna merah. Diusapnya kepala kucing itu perlahan-lahan. Melki menikmati usapan lembut itu. Hatinya sedikit terhibur, biarpun tentu masih ada sedikit kesedihan di hatinya. Aku juga sedih, Mel.. Sangat sedih, terutama mengingat bahwa ia gak akan ingat kita lagi..