Anda di halaman 1dari 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelantaran anak adalah tidak menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal maupun kasih sayang

yang cukup bagi seorang anak. Sekitar 25% kasus penelantaran terjadi pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun. Perbuatan orang dewasa atau Orang tua atau wali (yg secara Hukum bertanggung jawab bagi Kesejahteraan si anak selama Pengasuhannya) tidak memberi/Menyediakan kebutuhan dasar Anak yaitu asuh-asih-asah, Meskipun sebenarnya sumber Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Pasal 4 UU No 23 thn 2002 tentang Perlindungan Anak, Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 13 UU No 23 thn 2002 tentang Perlindungan Anak (1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan berhak mendapat perlindungan dari perlakuan : a. Diskriminasi b. Eksploitasi, ekonomi atau seksual c. Penelantaran d. Kekejaman, kekerasan dan penganiayaan e. Ketidak adilan f. Perlakuan salah lainnya Dalam KUHP diterangkan mengenai penelantaran anak pada pasal : a. KUHP pasal 304 : Barang siapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang dalam keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. b. KUHP pasal 305 : Barangsiapa menempatkan anak yang umurnya beum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. c. KUHP pasal 306 : 1) Jika Salah satu perbuatan berdasarkan pasal 304 dan 305 itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan. 2) Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara paling lama 9 tahun d. KUHP pasal 308 : Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh. Berdasarkan kedua pasal-pasal tersebut maka kasus penelantaran anak ini termasuk kedalam kasus pidana. Penentuan secara pasti korban merupakan anak kandung dari pelaku selain dari pengakuan pelaku dihadapan

Anda mungkin juga menyukai