Anda di halaman 1dari 20

LoveBlue.

com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali


JIKA SAYA MEMEGANGNYA SELAMA 1 MENIT
Posted by Muhib on 2006-11-10 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 2018 kali ]

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey mengangkat
segelas air dan bertanya kepada para siswanya:

"Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari
200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda
memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya
selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya
sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan
semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu
membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.

"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak
sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan
mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini,
tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok.
Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa.
Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi......

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah
dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di
relung hati kita.

sumber: Motivasi Net


ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali
SEEMBER SUSU
Posted by Yuni on 2006-11-10 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1570 kali ]

Dua ekor katak berlompatan dengan riangnya di sebuah halaman rerumputan sebuah
peternakan sapi. Seorang ibu yang sedang membersihkan halaman kandang yang
melihat kedua katak itu berusaha mengusir dengan sebuah gagang sapu dan membuat
kedua katak itu lari ketakutan.
"Cepat, ke arah sana", kata salah seekor katak itu "Saya melihat tempat
persembunyian yang baik dan pasti sulit dijangkau oleh gagang sapu itu" kata si katak
menunjuk arah kandang sapi perah yang ada didalam peternakan tersebut.

"Ayo, cepat" seru si katak pertama dan keduanya melompat-lompat melompat tinggi,
lebih tinggi, semakin tinggi lompatannya dan sangat tinggi ke arah pagar kandang
menuju tempat dimana mereka akan bersembunyi.

"Plung" pada lompatan terakhir, keduanya serentak mendarat di sebuah ember yang
berisi susu segar dan segera mereka berenang ke tepi ember dan berusaha untuk naik
keluar dari ember itu sambil sesekali melompat, tapi tidak berhasil. "Oh kawan,
habislah kita kali ini, ember aluminium ini sungguh sangat licin, rasanya tidak
mungkin memanjatnya, habislah kita kali ini, kita tak bisa kemana-mana lagi, kita
akan mati tenggelam di sini" kata katak kedua.

"Teruslah berusaha, teruslah berenang, teruslah mendayung" kata katak pertama, pasti
ada cara untuk bisa keluar dari tempat ini, ayo kita pikirkan, jangan menyerah.
Mereka berduapun mendayung dan berenang ke sana ke mari sambil sesekali
melompat berusaha melewati bibir ember.

Setelah sekian jam mereka mendayung katak kedua mulai mengeluh lagi: "Ugh, saya
sungguh lelah sekali, saya benar-benar kehabisan tenaga, susu ini kental sekali dan
dan terlalu licin untuk keluar dari tempat ini."

"Ayo, teruslah berusaha, jangan menyerah" kata katak pertama memberi semangat.
"Percuma saja, kita tidak akan pernah keluar hidup-hidup dari tempat ini, kita pasti
mati disini keluhnya makin lemah" dan gerakan katak kedua itu makin lama makin
lambat dan akhirnya tidak bergerak lagi, mati.

Sementara itu katak pertama tidak putus asa, dengan sisa-sisa tenaganya masih
berenang dan terus mendayung sendirian sambil sesekali berpikir untuk menyusul
temannya yang tubuhnya kaku setengah tenggelam itu.

Lamat-lamat terdengar ayam berkokok dan tanpa disadari kaki-kaki katak kedua itu
serasa mendapat pijakan, katak itu sudah tidak mendayung lagi karena kakinya terasa
berdiri di atas setumpuk mentega hasil karyanya semalaman.

Dan "plop" katak itupun membuat lompatan terakhir untuk keluar dan bebas dari
ember yang mengubur temannya.

sumber: Cetivasi
ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali
KISAH POHON APEL
Posted by Apler on 2006-11-06 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1650 kali ]

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.

Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di


keteduhan rindang daun-daunnya.

Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu.

Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu.

Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon
apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel.

Wajahnya tampak sedih.

"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu.

"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh
mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk
membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon
dan pergi dengan penuh suka cita.

Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.

Pohon apel sangat senang melihatnya datang.


"Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.

"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu.

"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat
tinggal. Maukah kau menolongku?"

"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan
rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel.

Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan
pergi dengan gembira.

Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu
tak pernah kembali lagi.

Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi.

Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

"Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel.

"Aku sedih," kata anak lelaki itu.

"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar.
Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah."

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang
diidamkannya.

Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.

"Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu."

"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,"jawab anak
lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel.

"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu.

"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.

Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel
itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki.

"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian
lama meninggalkanmu."

"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk
berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan
beristirahatlah dengan tenang."

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.


Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika
kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.

Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa
yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia.

Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon
itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sumber : Motivasi Net


ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali
KENAPA KAMU HARUS HIDUP?
Posted by Puspita Ningrum on 2006-11-06 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat
1809 kali ]

Aku mempunyai seorang teman, sebut saja namanya Roy. Yah.meskipun dia tidak
terlalu tampan & bukan anak orang kaya.., tapi dia adalah seorang teman yang baik,
ramah, dan suka menolong. Dia selalu mengutamakan temannya bahkan lebih
daripada kepentingan dirinya sendiri. Dia adalah orang yang selalu tersenyum dan
tertawa, meski di dalam hatinya aku tahu, ada kesedihan yang dalam, karena di
keluarganya dia selalu jadi bahan makian orang tuanya,
orang tuanya selalu mengatakan bahwa dia adalah anak yang bodoh, anak
yang tidak berguna. Di rumah dia menjadi seorang pemberontak sedang di sekolah
dia berubah menjadi orang yang sangat bahagia, selalu tertawa dan 'agak
berlebihan' dalam mencari perhatian teman-temannya.

Aku mengerti dia melakukannya karena untuk menutupi kesedihannya sewaktu di


rumah. Suatu saat, akhirnya dia memiliki seorang pacar, pacar yang cantik, baik, &
pintar. Roy sangat mencintainya.. Meski demikian, dia tidak pernah melupakannya
teman-temannya seperti kebanyakan orang yang lupa akan temannya pada saat dia
menemukan cintanya Kami masih sering berbicara, dia menceritakan berbagai hal ttg
pacarnya itu, Dia bercerita bahwa masa pacaran adalah saat yang paling indah yang
pernah dia rasakan dalam hidupnya. Namun setelah 2 bulan berlalu, dia putus dengan
pacarnya itu, karena pacarnya merasa banyak ketidakcocokan dengannya. Seringkali
mereka bertengkar karena hal yang sepele,Roy lebih sering diatur-atur tentang ini itu
oleh pacarnya. tetapi karena Roy merasa dirinya adalah seorang pria yang keras juga,
Roy tidak mau diatur siapapun, dia seringkali membantah dan marah... Karena
demikian pacarnya memutuskan hubungannya, karena pacarnya sudah tidak bisa lagi
memahami Roy.

Roy pun menyesali atas kelakuannya pada pacarnya dan meminta pacarnya agar dapat
kembali bersamanya. Tetapi keputusan pacarnya sudah bulat. . Roy pun menceritakan
semuanya padaku di telepon, dia berkata, dia tidak bisa hidup lagi tanpa pacarnya
yang bisa menolongnya, menghiburnya, yang selalu ada di sisinya. Dia mengatakan
sudah tidak tahan lagi atas segala masalah yang terjadi, baik itu masalah dengan
pacarnya ataupun masalah dengan keluarganya, dia berulang kali mengatakan ingin
bunuh diri, dia mengatakan ingin minum racun tikus atau minum pembasmi serangga
dan macam-macam. Aku lalu melarangnya dan berteriak "Jangan!! Jangan bicara
seperti itu, kau tahu hidupmu sangat berharga," Lalu terdengar tawa kecil yang
dipaksakan dan bernada dingin terdengar di ujung sana, "Yaaa.. Ya... kamu benar."

Lalu kami mematikan telepon, tapi setelah kami berjanji akan langsung tidur. Namun
aku sama sekali tidak merasa mengantuk. Aku begitu khawatir dan merasa
akulah satu-satunya harapan Roy. Ia sudah berulang kali mengatakan padaku bahwa
sulit baginya membuka diri kepada siapapun selain kepadaku. Bagaimana mungkin
ada orang yang tak ingin hidup? Aku bahkan bisa membuat daftar alasan mengapa
aku bahagia bisa bangun setiap pagi. Dengan panik aku memutar otak mencari cara
meyakinkan Roy tentang hal ini. Lalu seolah-olah bola lampu di kepalaku menyala.
Aku mengambil selembar kertas notes dan memberinya judul, "Mengapa Roy harus
Hidup", di bawahnya aku memulai mendaftarkan semua alasan yang terpikir olehku
tentang mengapa seseorang harus tetap hidup.
Awalnya hanya dimulai dengan beberapa berubah menjadi duapuluh, lalu tigapuluh,
lalu empat puluh tujuh. Hingga tengah malam, aku telah menuliskan
tujuh puluh tujuh alasan mengapa Roy harus hidup. Sepuluh yang terakhir adalah
sebagai berikut :
67) Di kuburan tidak ada tempat bermain video game.
68) Tuhan mencintaimu.
69) Tanah sedalam 2 meter sangat tidak nyaman dibanding kasurmu.
70) Di kuburan tidak ada restoran Steak yang enak.
71) Pelajaran Kalkulus akan sangat membosankan karena tidak ada kamu.
72) Kau belum memenuhi janjimu yaitu mentraktir Pizza.
73) Kau takkan suka bergaul dengan setan selamanya.
74) Katamu kau ingin mengajakku jalan-jalan ke Amerika.
75) Kau kan belum pernah mengendarai mobil BMW yang selalu kauidamkan.
76) Kau tidak bisa melihat lagi indahnya matahari saat terbenam di pantai.
77) Kau tidak pernah boleh menyesali siapa dirimu, kau hanya boleh menyesali apa
dirimu sekarang.

Yakin aku telah berusaha sebaik mungkin, aku naik ke ranjang untuk menunggu
pelaksanaan tugas esok hari; menyelamatkan Roy.

Aku menunggunya di pintu ruang kelas, lalu aku serahkan daftar itu saat ia berjalan
masuk. Aku memperhatikan dari sisi lain kelas saat ia membaca lembaran penuh
bekas lipatan di pangkuannya. Aku menunggu, tapi ia tidak mengangkat mukanya
selama satu jam pelajaran.

Setelah pelajaran selesai, aku mendekatinya, khawatir, tapi sebelum aku sempat
berkata-kata, kedua lengannya sudah memelukku erat. Sesaat aku membalas
pelukannya, airmata nyaris membutakanku. Ia melepaskanku dan dengan tatapan
lembut ke mataku, ia berjalan keluar kelas. Ia tak perlu mengucapkan terimakasih,
wajahnya sudah mengatakan semuanya.Seminggu kemudian, Roy pindah ke
sekolahan lain supaya bisa tinggal dengan neneknya. Selama berminggu-minggu aku
tak mendengar apa-apa, sampai suatu malam, telepon berdering, aku mengangkatnya
dan aku mendengar suara yang kukenal sebelumnya. Ia menceritakan bagaimana ia
mendapat teman-teman baru di sekolahnya dan ia mendapatkan nilai-nilainya jauh
lebih baik, dan ia masuk tim sepakbola di sekolahnya.

Lalu dia berkata, "Tapi kau tahu apa yang paling hebat?" aku merasakan kebahagiaan
sejati dalam suaranya.

"Aku tidak menyesali siapa diriku, juga apa diriku yang sekarang." Aku hanya bisa
mengucapkan syukur, akhirnya dia mengerti.. Mengerti siapa dirinya yang
sebenarnya.. Untuk apa dia hidup..

Roy sangatlah beruntung, tidak semua orang seberuntung itu pada saat dirinya
putus asa, ingin melukai diri sendiri, bahkan ingin bunuh diri karena tidak tahan akan
cobaan hidup...Tetapi ingatlah, kamu tidak sendirian dalam hidup ini, masih ada
teman-temanmu atau keluargamu yang memperhatikanmu, membutuhkanmu,
mencintaimu, dan merasa sangat kehilangan jika kamu mati.
Janganlah kau lupakan mereka... :)

Dari : Temanmu yang sangat mencintaimu :)

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)


Motivasi Net
ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali
BELANJA DI "TOKO KEBAHAGIAAN"
Posted by Dselindo on 2006-10-31 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1365
kali ]

Seorang muda yang selalu resah dan gelisah menemui seorang bijak dan bertanya,
''Berapa lamakah waktu yang saya butuhkan untuk memperoleh kebahagiaan?'' Orang
bijak itu memandang si anak muda kemudian menjawab, ''Kira-kira sepuluh tahun.''

Mendengar hal itu anak muda tadi terkejut, ''Begitu lama,?'' tanyanya tak percaya.
''Tidak,'' kata si orang bijak, ''Saya keliru. Engkau membutuhkan 20 tahun.'' Anak
muda itu bertambah bingung. ''Mengapa Guru lipatkan dua,?'' tanyanya keheranan.
Orang bijak kemudian berkata, ''Coba pikirkan, dalam hal ini mungkin engkau
membutuhkan 30 tahun.''

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika membaca cerita di atas? Tahukah Anda
mengapa semakin banyak orang muda itu bertanya, semakin lama pula waktu yang
diperlukannya untuk mencapai kebahagiaan?

Lantas, bagaimana cara kita mendapatkan kebahagiaan? Sebagaimana yang telah


banyak disampaikan, kebahagiaan hanya akan dicapai kalau kita mau melakukan
pencarian ke dalam. Namun, itu semua tidak dapat Anda peroleh dengan cuma-cuma.
Anda harus mau membayar harganya.

Agar lebih mudah kita gunakan analogi sebuah toko. Nama toko itu adalah ''Toko
Kebahagiaan.''
Di sana tidak ada barang yang bernama ''kebahagiaan'' karena ''kebahagiaan'' itu
sendiri tidak dijual. Namun, toko ini menjual semua barang yang merupakan unsur-
unsur pembangun kebahagiaan, antara lain: kesabaran, keikhlasan, rasa syukur, kasih
sayang, kejujuran, kepasrahan, dan rela memaafkan.
Inilah ''barang-barang'' yang Anda perlukan untuk mencapai kebahagiaan.

Tetapi, berbeda dari toko biasa, toko ini tidak menjual produk jadi. Yang dijual di sini
adalah benih. Jadi, kalau Anda tertarik untuk membeli ''kesabaran'' Anda hanya akan
mendapatkan ''benih kesabaran.'' Karena itu, segera setelah Anda pulang ke rumah
Anda harus berusaha keras untuk menumbuhkan benih tersebut sampai ia
menghasilkan buah kesabaran.

Setiap benih yang Anda beli di toko tersebut mengandung sejumlah persoalan yang
harus Anda pecahkan. Hanya bila Anda mampu memecahkan persoalan tersebut,
Anda akan menuai buahnya. Benih yang dijual di toko itu juga bermacam-macam
tingkatannya. ''kesabaran tingkat 1,''misalnya, berarti menghadapi kemacetan lalu
lintas, atau pengemudi bus yang ugal-ugalan. ''Kesabaran tingkat 2'' berarti
menghadapi atasan yang sewenang-wenang, atau kawan yang suka memfitnah.
''Kesabaran tingkat 3'', misalnya, adalah menghadapi anak Anda yang terkena
autisme.

Menu yang lain misalnya ''bersyukur.''


''Bersyukur tingkat 1'' adalah bersyukur di kala senang, sementara ''bersyukur tingkat
2'' adalah bersyukur di kala susah.

''Kejujuran tingkat 1,'' misalnya, kejujuran dalam kondisi biasa, sementara ''kejujuran
tingkat 2'' adalah kejujuran dalam kondisi terancam.

Inilah sebagian produk yang dapat dibeli di ''Toko Kebahagiaan''.

Setiap produk yang dijual di toko tersebut berbeda-beda harganya sesuai dengan
kualitas karakter yang ditimbulkannya. Yang termahal ternyata adalah ''kesabaran''
karena kesabaran ini merupakan bahan baku dari segala macam produk yang dijual di
sana.

Seorang filsuf Thomas Paine pernah mengatakan, ''Apa yang kita peroleh dengan
terlalu mudah pasti kurang kita hargai. Hanya harga yang mahallah yang memberi
nilai kepada segalanya. Tuhan tahu bagaimana memasang harga yang tepat pada
barang-barangnya.''

Dengan cara pandang seperti ini kita akan menghadapi masalah secara berbeda. Kita
akan bersahabat dengan masalah. Kita pun akan menyambut setiap masalah yang ada
dengan penuh kegembiraan karena dalam setiap masalah senantiasa terkandung ''obat
dan vitamin'' yang sangat kita butuhkan.

Dengan demikian Anda akan ''berterima kasih'' kepada orang-orang yang telah
menyusahkan Anda karena mereka memang ''diutus'' untuk membantu Anda.
Pengemudi yang ugal-ugalan, tetangga yang jahat, atasan yang sewenang-wenang
adalah peluang untuk membentuk kesabaran. Penghasilan yang pas-pasan adalah
peluang untuk menumbuhkan rasa syukur. Suasana yang ribut dan gaduh adalah
peluang untuk menumbuhkan konsentrasi. Orang-orang yang tak tahu berterima kasih
adalah peluang untuk menumbuhkan perasaan kasih tanpa syarat. Orang-orang yang
menyakiti Anda adalah peluang untuk menumbuhkan kualitas rela memaafkan.

Sebagai penutup marilah kita renungkan ungkapan berikut ini: ''Aku memohon
kekuatan, dan Tuhan memberiku kesulitan-kesulitan untuk membuatku kuat. Aku
memohon kebijaksanaan, dan Tuhan memberiku masalah untuk diselesaikan. Aku
memohon kemakmuran, dan Tuhan memberiku tubuh dan otak untuk bekerja. Aku
memohon keberanian, dan Tuhan memberiku berbagai bahaya untuk aku atasi. Aku
memohon cinta, dan Tuhan memberiku orang-orang yang bermasalah untuk aku
tolong. Aku mohon berkah dan Tuhan memberiku berbagai kesempatan. Aku tidak
memperoleh apapun yang aku inginkan, tetapi aku mendapatkan apapun yang aku
butuhkan.''

Sumber: Motivasi Net


ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali
KELINCI DAN KURA-KURA
Posted by Jennie on 2006-10-31 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1163 kali ]

Di suatu masa disuatu dimensi,kura-kura berdebat dengan kelinci mengenai siapa


yang lebih cepat.

Akhirnya mereka memutuskan untuk adu lari dan sepakat jalurnya.

Kelinci melesat ninggalin kura-kura. Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di


belakang, kelinci mutusin untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut lagi, "Ah,gue
istirahat dulu, ntar kalo si kura-kura dah deket baru gue lari lagi.". Kelinci duduk di
bawah pohon (ga di atas pohon karena kelinci ga bisa manjat) dan akhirnya tertidur
pules.

Kura-kura akhirnya melalui kelinci yang sedang tertidur dan memenangkan adu lari.

Akhirnya kelinci pun terbangun dan menyadari dirinya telah kalah.

Moral : alon-alon asal kelakon yang akan berjaya

Karena malu dan kecewa yang mendalam, kelinci melakukan Antisipasi Kegagalan
(Root Cause Analysis).

Ia yakin bahwa kekalahannya hanya karena ia terlalu percaya diri, ceroboh dan lalai.
"Kalo kemaren gue ga macem-macem, ga mungkin gue kalah" pikir kelinci.

Ditantangnya lg si kura-kura, "Hei kura-kura, sini loe... Gue ga trima loe menang
kemaren, ayo kita lomba lagi, sekali ini pasti gue yang menang" .

Si kura-kura nyante aja ngejawab, "hayyuukk, siapa takut?"


Akhirnya dimulai lomba, dan dari awal lomba kelinci melesat meninggalkan kura-
kura dan terus berlari hingga ke garis finish.beneran juga, kelinci yang menang.

Moral : Yang cepet dan konsisten selalu mengalahkan yang alon-alon asal
kelakon .

Kura-kura panas, dan setelah dipikir-pikir baru nyadar kalo dia ga bakalan bisa
ngalahin kelinci dengan kondisi seperti itu.

Ditantangnyalah kelinci adu lari lg ke suatu tempat. "Hei kelinci, ayo kita lomba lagi.

Sekarang kita lewat jalan ini ke sana. Berani ga loe?"

Ditantang seperti itu, kelinci langsung mau aja karena dah yakin dia yang bakalan
menang, wong kemaren aja dia bisa menang.

Lomba dimulai dan dengen kencangnya kelinci berlari meninggalkan kura-kura.

"Yang penting gue jangan setop-setop, pasti gue menang." pikir kelinci.

Ndilalah, ternyata jalan di depan kelinci terhalang sungai. "Duh, gimana nih gue
nyebrangin ni sungai? Gue ga bisa brenang lagi" termenung si kelinci mencari jalan
menyebrangi sungai.

Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura dateng dan nyebur berenang di
sungai, keluar lagi berjalan pelan menuju garis finish.

Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura.

Moral : ketahuilah...jikalau punya kemampuan dan ubah keadaan sesuai kemampuan


yang kita punya

Ngeliat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan bilang,"dah,


jangan sedih, besok kita ulangin lagi, tapi kita bareng-bareng."

Esoknya, lomba dimulai lagi, tapi sekarang kelinci nggendong kura-kura sampe tepi
sungai. Kemudian gantian kura-kura menggendong kelinci menyebrangi sungai
dilanjutkan kembali kelinci nggendong kura-kura sampe garis finish.
Hasilnya mereka berdua lebih cepat sampai di garis finish.

Moral : pinter dan berkemampuan tapi ga bisa kerjasama bakalan percuma karena
dengan kerjasama maka kekurangan akan dipenuhi oleh yang lainnya .

Hikmah :

1. yang cepat dan konsisten selalu mengalahkan yang alon-alon asal kelakon .
2. bekerjalah sesuai kemampuanmu .
3. kumpulkan sumber daya dan kerja sebagai tim selalu mengalahkan kelebihan
pribadi
4. jangan menyerah bila gagal .
5. berlombalah dengan situasi, jangan dengan saingan .

Sumber: Cetivasi

ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali


TANTANGAN
Posted by Kurnia on 2006-10-31 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1336 kali ]

Salah satu dongeng favorit saya datang dari Kakek. Alkisah, sebuah desa di atas bukit
dilanda musim kering enam tahun beturut-turut. Suasana desa terasa sedih, putus asa,
dan merana. Di tepi desa, tinggal seorang lelaki setengah baya yang punya tiga anak
pria dewasa. Namun semuanya pemalas, tak pernah mau mencari pekerjaan.
Alasannya, di mana-mana susah, karena musim kering itu. Semua nasihat sang ayah
hilang begitu saja. Mereka lebih suka melamun dan tidur.

Di belakang bukit yang mengelilingi desa itu, ada sebuah desa sangat subur.

Di tengahnya mengalir sungai yang tak pernah kering. Andai kata ada yang mampu
memindahkan gunung, dan mengubah aliran sungai, desa itu bakal memiliki air
cukup, dan tak akan lagi kekeringan. Namun di desa itu tak ada seorang pun yang
berani berpikir untuk memindahkan sang gunung. Sesuatu yang tak mungkin.

Uniknya, lelaki setengah baya yang tinggal di tepi desa tadi akhirnya terpanggil untuk
menyelesaikan tantangan yang tidak mungkin itu. Suatu hari, setelah fajar, sang lelaki
membulatkan tekadnya. Ia mengambil pacul dan mulai berjalan ke gunung. Ia bekerja
dari subuh hingga matahari tenggelam, tak kenal lelah.

Mencangkul dan mencangkul.

Setelah seminggu ia bekerja, akhirnya anak-anaknya pun mulai memperhatikan ulah


sang ayah. Ketika diceritakan bahwa sang ayah ingin memindahkan gunung, ketiga
anaknya terbahak-bahak. Mereka menganggap ayahnya gila, dan mau melakukan hal
yang tak mungkin. Sang ayah terdiam saja. Ia terus melanjutkan pekerjaannya dari
hari ke hari. Sebulan kemudian, cerita ini menyebar ke seluruh desa. Sang lelaki itu
kini malah dijuluki gila oleh semua warga desa.

Ketiga anak lelaki itu lama-lama malu dengan olokan warga desa. Hingga suatu hari
mereka memutuskan membantu ayahnya. Sejak itu, keempat lelaki itu selalu
berangkat subuh, dan mencangkul gunung hingga matahari tenggelam. Setelah
beberapa bulan mereka bekerja, warga desa mulai melihat sebuah lubang besar di
gunung. Tak lama kemudian, seluruh desa ikut bergabung. Setahun lebih, gunung itu
bolong. Air mengalir lewat terowongan. Desa itu tak pernah lagi garing.

Ketika saya bekerja di Hero Group pada akhir 1980-an, pendiri Hero, M.S. Kurnia

(almarhum), mengingatkan kembali akan cerita ini. Beliau menasihati saya, "Nothing
is impossible." Semuanya mungkin. Jangan pernah menganggap remeh sebuah cita-
cita atau angan-angan. Rahasianya, bagaimana mengubah cita-cita itu menjadi
tantangan nyata. Kalau sudah menjadi tantangan, pasti bisa dikerjakan.

Pasti memberikan hasil.

Kredo itu saya pegang teguh saat ini. Bahwa cita-cita dan angan-angan hanya akan
menjadi lamunan kosong kalau tidak kita wujudkan menjadi tantangan.

Tantangan adalah sebuah "road map", peta yang melukiskan hal-hal yang harus kita
kerjakan untuk mencapai sebuah prestasi.

Ketika saya masih menjadi management trainee di Hero Group, Bapak M.S. Kurnia
menceritakan kepada saya cita-cita dan angan-angannya. Yaitu menjadikan Hero
sebagai perusahaan retail terbaik di Indonesia. Bukan berarti toko dengan harga
termurah. Melainkan terbaik dalam hal-hal lain, seperti lokasi, pelayanan, seleksi
barang, juga inovasi. Merasa tertantang, akhirnya kami mewujudkan konsep belanja
yang kami sebut "Nyaman dan Bergaya". Konsep ini sedemikian dahsyatnya,
sehingga bisa menjadi lokomotif pengembangan usaha saat itu.

Cita-cita dan angan-angan adalah roh. Tantangan adalah tubuh tempat roh
bersemayam. Tanpa tantangan, roh itu hanya akan melayang-layang dan kehilangan
wujudnya. Kalau Anda punya visi, cita-cita, dan angan-angan, jangan lupa
menerjemahkannya menjadi tantangan yang bisa memotivasi keikutsertaan staf Anda
semua.

Kafi Kurnia -Praktisi Bisnis


sumber: Cetivasi
ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali
RAIH SUKSES DENGAN MENJADI DIRI SENDIRI
Posted by Symbian on 2006-08-10 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1779
kali ]

Anda pasti pernah dengar kata-kata bijak yang berbunyi, "Jadilah diri
sendiri!". Jika didengar sekilas, kata-kata tersebut seakan tak bermakna.
Padahal jika mau menghayatinya, kata-kata tersebut cukup ampuh untuk
pembentukan diri yang akan mempengaruhi kelangsungan karir Anda. Menjadi
diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang,
untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang berperan
dalam hal ini. Artinya, ada sejumlah syarat dalam pembentukan diri sendiri
antara lain ;

1. JADILAH PRIBADI YANG BERBEDA

Sadarilah bahwa Anda berbeda dengan orang lain, baik secara fisik maupun
psikis (kejiwaan). Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter
masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga
mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Kesadaran seperti ini akan
membantu Anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi Anda yang
sesungguhnya. Anda tidak merasa risau dengan keberadaan orang lain. Dan hal
ini akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri Anda.

2. KENALILAH DIRI SENDIRI

Secara fisik Anda tentu telah mengenali diri Anda dengan baik. Misalnya
berapa tinggi dan berat tubuh Anda, apa warna rambut dan kulit Anda, atau
bagaimana bentuk mata Anda. Anda tentu juga mengetahui secara pasti tempat
dan tanggal lahir Anda, dimana tempat tinggal Anda, dan apa pekerjaan Anda.
Tetapi hal-hal fisik ini tidak cukup untuk mengenali diri sendiri. Anda
dituntut untuk mengenali hal-hal yang bersifat non-fisik seperti bagaimana
sifat, watak, kebiasaan, dan kepribadian Anda. Dari hal-hal seperti inilah
kualitas diri Anda terbentuk.

3. JANGAN MENYESALI DIRI


Setiap orang tak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Namun jangan sekalipun
menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan
orang lain. Toh disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan
kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri
Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda.

4. EVALUASI DIRI

Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang Anda
inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap
berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan Anda. Ini mencakup
berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Misalnya bagaimana cara bicara dan
berpakaian Anda, bagaimana sifat dan karakter Anda. Jika Anda merasakan
kekurangan di satu sisi maka Anda harus berusaha membenahinya. Mintalah bantuan
orang lain yang mengenal Anda untuk mengevaluasi diri. Jadi Anda akan
mendapatkan penilaian obyektif tentang diri Anda dan hal ini bisa
menjadi masukan berharga bagi pengembangan diri.

5. HARGAI DIRI SENDIRI

Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda
tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu
dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai
diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak
menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain?

6. PERCAYA DIRI

Pede atau rasa percaya diri yang Anda miliki bisa menjadi modal dasar dalam
menerima diri sendiri. Anda dapat menerima diri Anda sendiri dalam segala
suasana dan kondisi apapun. Kepercayaan diri ini memudahkan Anda menjadi
diri sendiri. Karena Anda memiliki kebanggaan yang bersifat pribadi terhadap
diri. Tapi tentu saja Anda tidak bisa puas hanya dengan rasa pede. Lebih
jauh, Anda juga harus terus menggali dan meningkatkan hal-hal yang dapat
meningkatkan rasa pede Anda.

Terlepas dari hal-hal di atas, Anda harus didukung oleh sikap dan pemikiran
yang realistis. Artinya Anda harus menyadari bahwa Anda tidak mungkin bisa
menyamai orang lain, baik fisik, kepandaian, ataupun kesuksesannya. Anda
juga bisa mencapai sukses namun bukan kesuksesan seperti yang orang lain
capai. Ingatlah, apapun adanya diri Anda, Anda harus menerima dan menghargai
diri sebagai pribadi yang memiliki segala kekurangan dan kelebihan. Yang
penting, Anda dapat menggali kelebihan Anda sendiri tanpa mencontek
kelebihan orang lain. Dengan demikian, Anda akan menjadi pribadi yang kuat
dan bersahaja. Dan sukses pun siap Anda gapai....!

sumber: Cetivasi

ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali


SELEMBAR KERTAS PUTIH
Posted by Doddi on 2006-08-14 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1302 kali ]

Seorang anak yang suka mencari-cari kesalahan.


Dengan cekatan, ia akan mampu menunjukkan kesalahan teman-teman dan
orangtuanya. Bahkan jika sesuatu terjadi pada dirinya, maka ia menyalahkan teman
dan orangtuanya. "Aku jatuh karena Ayah meletakkan ember di sembarang tempat,"
kata anak tsb. kepada ayahnya saat ia terjatuh di kamar mandi.
"Kamu mengalami musibah ini karena kamu tidak berhati-hati. Oleh karena itu, kalau
berjalan harus hati-hati," kata anak tsb. kepada seorang anak lain yang terkilir
kakinya.

Pada suatu hari, anak itu berjalan-jalan di pinggir hutan. Matanya tertuju pada
sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya. "Wah, madu lebah itu pasti sangat
manis. Aku akan mengambilnya. Aku akan mengusir lebah-lebah itu !" Ia pun
mengambil sebuah galah dan menyodok sarang lebah itu dengan keras. Ribuan lebah
merasa terusik dan menyerang anak itu. Melihat binatangkecil yang begitu banyak,
anak itu lari terbirit-birit. Lebah-lebah itu tidak membiarkan musuhnya pergi begitu
saja. Satu ...dua ...tiga, lebah-lebah menghajar dengan sengatan. "Aduh .....tolong
..... !" Byur !! Anak itu menceburkan dirinya ke sungai. Tak lama kemudian, lebah-
lebah itu pergi meninggalkan anak itu yang kesakitan.

"Mengapa Ayah tidak menolongku ? Jika Ayah sayang padaku, pasti sudah berusaha
menyelamatkanku. Semua ini salah Ayah !" Ayahnya diam sejenak, lalu mengambil
selembar kertas putih.
"Anakku, apa yang kamu lihat dari kertas ini? Itu hanya kertas putih, tidak ada
gambarnya," jawab anak itu. Kemudian, ayahnya mentoreh di kertas putih dengan
sebuah titik berwarna hitam.
"Apa yang kamu lihat dari kertas putih ini?
Ada gambar titik hitam di kertas putih itu !
Anakku, mengapa kamu hanya rmelihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal
sebagian besar kertas ini berwarna putih. Betapa mudahnya kamu melihat kesalahan
Ayah ! Padahal masih banyak hal baik yang telah Ayah lakukan padamu."

Ayahnya berjalan pergi meninggalkan anaknya yang duduk termenung.


Pembaca, mari kita belajar mengoreksi diri sendiri sebelum kita menyalahkan orang
lain. Jangan hanya melihat sisi buruk suatu masalah, tetapi kita perlu juga melihat sisi
baiknya. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok
di dalam matamu tidak engkau ketahui ?

sumber: Motivasi Net

ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Artikel Bali


HIDUP ADALAH PILIHAN
Posted by Thamrin on 2006-08-10 [ print artikel ini | beritahu teman | dilihat 1609 kali
]

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit
yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku
dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya
tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam
musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun
pagi di pucuk-pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah
ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana
sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan
tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan
terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan
pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk
mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai
semuanya aman."

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang
kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon
yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan,
kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri.

Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau
menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan
gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
sumber: Cetivasi

ILoveBlue.com | Media Anak Muda Bali > Kata Mutiara, Pepatah Bijak dan
Bijaksana
Kata - Kata Mutiara
Page 1 of 16

Dunia adalah komedi bagi mereka yang melakukannya, atau tragedi bagi mereka yang
merasakannya. - Horace Walpole

Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah Yang Terbaik untukmu ! Dan
karena itulah, Qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya. -
Jalaludin Rumi

Sesungguhnya seseorang bisa disebut mandiri bukan lantaran ia sudah tidak lagi
meminta, tapi lebih karena ia sudah bisa memberi harapan akan kembali diberi. -
Anonim

Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun
pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui. - Anonim

Tak ada orang yang terlalu miskin sehingga tidak bisa memberikan pujian. - Anonim

Kesehatan selalu tampak lebih berharga setelah kita kehilangannya. - Jonathan Swift

Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa
berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. - Michel De Montaigne

Seorang konsultan psikologi paling jenius sekalipun tidak lebih mengerti tentang
pikiran dan keinginan kita lebih daripada diri kita sendiri. - Anonim

Salah satu fungsi diplomasi adalah untuk menutupi kenyataan dalam bentuk
moralitas. - Will Dan Ariel Dunant

Do all the goods you can, All the best you can, In all times you can, In all places you
can, For all the creatures you can. - Anonim

Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding


dengan baik. - Baron Pierre De Coubertin

Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan, tetapi keikutsertaan ... -


Baron Pierre De Coubertin

Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali
dua hal : orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca. - Charles
"tremendeous" Jones

Jika pekerjaan Anda lenyap, jati diri Anda tidak akan pernah hilang. - Gordon Van
Sauter

Jangan biarkan jati diri menyatu dengan pekerjaan Anda. - Gordon Van Sauter

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan
menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain
yang telah terbuka. - Alexander Graham Bell

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan
kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu
dengan kesiapan. - Thomas A. Edison

Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa
orang, namun informasi di tangan orang banyak. - John Naisbitt

Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk. - P.t.
Barnum

Ingatlah, semua ini diawali dengan seekor tikus, Tanpa inspirasi.... kita akan binasa. -
Walt Disney
Merubah Mood dengan Sekejap
Oleh: Hingdranata Nikolay

Hidup kita diwarnai dengan berbagai perasaan, emosi, sensasi, atau persepsi mengenai realita di sekitar kita.
Yang perlu diingat, bahwa kitalah yang memilih warna tersebut! Apabila Anda selama ini tidak merasa bisa
mengontrol diri Anda, maka sudah seharusnya Anda sadar, bahwa orang lain yang telah memilihkan
warnanya untuk Anda!

Kecenderungan proses persepsi kesenangan, kesusahan, kecemasan, depresi, optimisme, pesimisme, dan
lain-lainnya, dalam pikiran kita adalah dalam bentuk dua hal: kata-kata dan gambar. Coba hentikan sejenak
apapun yang Anda lakukan dan fokus pada apa yang Anda katakan atau gambarkan di pikiran Anda saat
Anda sedang marah, senang, cemas, optimis, dan lain-lain. Anda akan mengetahui bahwa banyak sekali
kata-kata atau gambar yang Anda buat dalam pikiran Anda. Dan apabila Anda semakin fokus dan menyadari
lebih dalam lagi, Anda akan tahu bahwa kata-kata atau gambar itu pula yang berperan untuk meningkatkan
atau menurunkan intensitas perasaan Anda!

Di NLP, ini disebut sebagai submodality. Dengan memperkaya kata-kata atau gambar di pikiran Anda, Anda
bisa membuatnya bertambah nyata dan perasaan Anda pun akan mengikutinya.

Coba ikuti tip berikut dari I2.

Untuk mengurangi perasaan cemas, takut, gugup, stress, kecewa, dan sejenisnya, gunakan metoda berikut.

Pertama, apabila pikiran Anda penuh dengan gejolak kata-kata, seperti "I don't want to think about" atau
"Saya tidak boleh memikirkannya" atau sejenisnya, segera ganti! Ganti dengan "What I want to think about
is......." atau "Saya lebih suka memikirkan ..." Penyebab Anda terus-menerus memikirkan sesuatu yang tidak
ingin Anda pikirkan adalah karena setelah menyebutkan 'kata' yang berasosiasi dengan yang tidak ingin Anda
pikirkan tersebut, pikiran Anda akan secara otomatis membuat proyeksi image-nya, sehingga malah akan
memenuhi pikiran Anda! Dan semakin Anda berulang-ulang mengatakannya, malah akan semakin kuat
image tersebut! So now you know!

Kedua, apabila image tersebut sudah menempel erat di pikiran Anda - misalnya Anda akan segera masuk ke
ruangan untuk bertemu bos Anda yang galak, atau Anda membayangkan audiens yang tidak ramah saat
nanti Anda akan presentasi, dll., tenang saja. Ada metoda untuk menanganinya. Bayangkan saja image
tersebut dengan tenang dengan sikap 'it's okay'. Sekarang, coba fokus pada image tersebut. Sadari
bagaimana bentuk image tersebut, apakah bentuknya seperti sebuah foto, atau bergerak seperti film.
Perhatikan setiap kejadian atau detil di gambar tersebut, dan perhatikan warnanya. Nah, setelah Anda
berhasil menangkap semuanya itu, yang perlu Anda lakukan adalah mengurangai warna dari gambar tersebut
di pikiran Anda. Buatlah lebih buram, sedikit demi sedikit. Setelah gambarnya mulai buram, secara perlahan
pula, kecilkan ukurannya. Teruskan, sampai gambarnya sama sekali buram dan sulit untuk Anda lihat lagi.
Setelah gambarnya sulit untuk Anda lihat, biasanya, Anda akan berkali-kali lipat lebih tenang! Tidak
percaya? Coba lakukan sekarang!

Apabila Anda ingin memperkuat sebuah keyakinan, agar tambah PD, ikuti metoda berikut. Fokus pada
gambar di pikiran Anda mengenai apa yang Anda harapkan terjadi. Sadari ukuran gambarnya, warnanya, dan
juga suara-suara yang mungkin Anda dengar di gambar tersebut. Now, setelah mendapat gambaran utuh,
lakukan yang berlawanan dengan di atas. Tambahkan warnanya. Tajamkan gambarnya seolah Anda ingin
membuat berbagai detilnya bertambah nyata! Apabila Anda hanya samar-samar mendengar suaranya, naikan
volume-nya selayaknya Anda menaikkan volume stereo set Anda! Setelah itu, tambahkan ukuran
gambarnya, perbesar. Setelah itu, pertajam lagi warna dan kontrasnya! Anda akan terkejut betapa telah
bertambah nikmatnya perasaan Anda sekarang!
______________________________________________________________

Bagaimana tips ini menurut Anda?


Apakah ada usulan menampilkan tips tertentu?
Sampaikan feedback Anda ke: feedback@inspirasiindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai