Anda di halaman 1dari 13

. Modul 5 KEWIRAUSAHAAN. Kemampuan akhir yang diharapkan : 1 Agar mahasiswa mampu menjelaskan masalah kewirausahaan 2.

Agar mahasiswa mampu menguaraikan masalah kewirausahaan 3. Agar mahasiswa mampu menganalisis masalah kewirausahaan, Bahan kajian : 1. Pengertian kewirausahaan dan arti penting kewirausahaan 2. Ciri-ciri kewirausahaan 3. Rencana bisnis 4. Keunggulan kompetititif 5. Mengembangkan usaha skala mikro, kecil, menengah dan koperasi Materi 4.1 PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan merupakan profesi yang timbul karena adanya interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek.Dengan kata lain kewirausahaan adalah kemampuan kreatifdan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan wirausahawan adalah orang2 yang kreatif, inovatif serta mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan/peluang bisnis, mengumpulkan sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari sumberdaya tsb. Dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Kewirausahaan ini juga merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumberdaya tertentu untuk mengeksploitasi peluang. Proses ini dibagi dalam beberapa tahapan khusus ,yaitu : 1. Identifikasi peluang 2. Pengembangan (konsep) bisnis baru 3. Evaluasi dan pengumpulan sumberdaya yang diperlukan 4. Implementasi konsep

5. Pemanfaatan serta penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan. Sementara itu untuk melaksanakan cita2 (ide) menjadi kenyataan tentu memerlukan usaha dan manajemen terhadap sumberdaya yang ada. Demikian pula dengan risiko yang sebelumnya sudah diperkirakan/diperhitungkan, tentunya menjadi tanggung jawab keputusan bisnis yang dilakukannya. Disamping memperhitungkan risiko bisnis, wirausahawan juga menghadapi risiko financial, selama mereka menginvestasikan sebagian atau semua kekayaannya dalam bisnis. Mereka mengambil risiko karier dengan meninggalkan pekerjaan yang aman untuk suatu pekerjaan yang mengandung risiko dengan masa depan yang penuh ketidakpastian. Mereka juga membuat risiko keluarga dan social karena kebutuhan untuk memulai dan mengelola bisnis yang baru hanya menyisakan waktu yang sedikit untuk memperhatikan keluarga dan teman. Ada tiga hal yang dapat menyebabkan kegagalan bisnis, yaitu : 1. Masuk kedalam bisnis terlalu cepat. Mereka terjun kedalm suatu pekerjaan baru yang mengandung risiko terlalu tergesagesa tanpa melakukan pengkajian dan perencanaan yang mendalam, mereka tidak melakukan SWOT analysis yang mendalam. 2. Kehabisan uang. Bila anda tidak dapat menyelaraskan penerimaan anda atau membayar rekening2 anda, anda akan keluardari bisnis. Perencanaan kebutuhan uang yang realistis serta perencanaan kebutuhan kas merupakan prioritas utama dan penting sebelum memulai bisnis. 3. Kesalahan perencanaan. Perencanaan yang gagal jelas merupakan suatu kesalahan. Suatu rencana bisnis yang terinci akan mendorong wirausahawan untuk berpikir kedepan, merefleksikan dan memutuskan bagaimana agar dapat maju berkembang. Rencana bisnis ini harus dibuat secara tertulis. Hal-hal diatas harus harus dipertimbangkan secara matang sebelum memulai operasi suatu bisnis. Empat kategori utama yaitu kesalahan perencanaan, rendahnya kwalitas manajemen, si wirausahawan itu sendiri. Disinilah letak keberanian seorang wirausaha untuk mengambil

metode bisnis yang tidak mencukupi dan kekurangan dana dapat merusak kerja keras, kreativitas yang brilian ,pengambilan risiko dan kejelasan masa depan. Arti penting kewirausahaan. Dalam kancah pembangunan perekonomian dalam arti luas, kewirausahaan mempunyai arti penting dan memberikan berbagai manfaat, sbb. : 1.Meningkatkan produktivitas. Melalui metode barunya, seorang wirausahawan dapat meningkatkan produktivitasnya. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan. Wirausaha memberikan lapangan kerja yang cukup besar sehingga dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 3.Menciptakan teknologi produk baru. Banyak wirausahawan yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan produk baru, atau paling tidak memperbaiki produk yang sudah ada. Wirausaha juga banyak mengembangkan teknologi baru untuk memproduksi barang ataupun jasa. 4. Mendorong inovasi. Seorang wirausaha, walaupun tidak menciptakan sesuatu yang baru, tetapi mereka dapat mengembangkan metode atau produk2 yang inofatif. Contoh Microsoft mengembangkan dan mempopulerkan system operasi PC, meskipun yang pertama kali membuat system untuk operasi PC adalah Apple. 5. Membantu organisasi bisnis yang besar. Bisnis yang besar seringkali memperoleh komponen dari perusahaan kecil yang memproduksi komponen tersebut. Perusahaan besar tidak memproduksi komponen tersebut karena tidak terlalu efisien memproduksi komponen yang kecil dengan pasar yang kecil.

Materi 4.2 CIRI-CIRI WIRAUSAHAWAN. Sebagian besar wirausahawan adalah pengusaha, namun hanya sebagaian kecil pengusaha yang dapat disebut sebagai wirausahawan, karena tidak semua pengusaha mempunyai jiwa dan menerapkan kewirausahaan. Seorang wirausahawan harus belajar banyak tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang dating dari tindakan2 yang dilakukannya sendiri.serta kegagalan harus

diterima sebagai pengalaman belajar. Beberapa wirausahawan dapat berhasil setelah mengalami banyak kegagalan, belajar dari pengalaman masa lalu dan pengalaman orang lain akan sangat membantu para wirausahawan dalam melaksanakan kegiatan2nya untuk mencapai hasil yang positifdan keberhasilan, merupakan buah dari usaha2 yang tak kenal lelah. Adapun cirri-ciri wirausahawan dapat dikemukakan seperti berikut : 1. Percaya diri. Seorang wirausahawan haruslah punya keyakinan diri yang tinggi untuk memasuki bisnisnya, dimana percaya diri ini dapat dibangun dari pola piker yang positif bahwa bisnis yang dimaukinya akan memperoleh kesuksesan. Sifat2 utama wirausahawan dimulai dari pribadi yang mantap ,tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat orang lain. Saran2 orang lain dapat dijadikan bahan masukan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Pendapat orang lain yang menganggap bisnisnya tidak punya masa depan yang cerah, terlalu banyak pesaing dsb.nya justru mendorong seseorang dengan kepercayaan diri yang tinggi untuk membuat perencanaan yang lebih baik sekaligus mungkin justru dapat meningkatkan kreativitasnya. Kepercayaan diri ini juga diperlukan agar seseorang tidak mudah mengendur semangat juangnya karena mengalami kegagalan di awal usahanya, 2. Memiliki daya intuisi yang tajam. Dalam bisnis., ada kalanya intuisi yang tajam jauh lebih berperan dari pada rasio. Banyak bisnis yang dimulai karena seseorang memiliki intuisi bahwa bisnis tsb memiliki prospek yang bagus, Sesuatu yang secara nalar mungkin sulit diterima, namun karena ketajaman intuisi tetap dikerjakan, yang akhirnya justru membawa kesuksesan bisnis. Intuisi dapat dikembangkan karena adanya pengetahuan dan pengalaman seseorang. 3. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan lebih mengutamakan prestasi usahanya terlebih dulu dibandingkan prestise, karena sesungguhnya prestise merupakan dampak dari prestasi usaha. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis, bila kita dapat mengalahkan perasaan untuk mengutamakan prestise disbanding untuk mengutamakan prestasi. Dengan

lebih mengutamakan prestasi, maka sesorang akan lebih terpacu dan percaya diri serta lebih bersemangat untuk bekerja keras, energik, tidak malu/gengsi untuk melakukan sesuatu yang tampaknya tidak menunjukkan kebonafidan dimata teman2 ataupun keluarganya, 4. Berani mengambil risiko. Dunia usaha selalu penuh dengan tantangan dan risiko.seperti adanya persaingan usaha yang ketat, harga bahan baku yang tidak stabil, produk yang tidak laku, adanya perubahan selera pasar, produk cacat atau rusak, dsb.nya. Semua tantangan dan risiko ini harus dihadapi dan diantisipasi serta dicarikan jalan keluar agar bisnis tidak sampai bangkrut. Seorang wirausahawan adalah penentu risiko, bukan penanggung risiko. Sebagaimana dinyatakan secara sadar bahwa kemungkinan terjadinya risiko sudah dibatasi/diperkecil dan terukur .Berkenaan dengan hal ini penerapan inovasi merupakan salah satu usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko. 5. Memiliki kemampuan memimpin. Sifat kepemimpinan merupakan factor kunci bagi seorang wirausahawan, karena dalam menjalankan bisnisnya dia harus bekerja sama dengan orang lain atau mengorganisir orang lain untuk melaksanakan tugas pekerjaannya agar tujuan bisnis dapat tercapai. Seorang pemimpin harus dapat mengakomodasi kebutuhan anak buahnya dan menjaga hubungan kerja yang sehat, dia harus juga bersikap responsive terhadap perubahan lingkungan yang ada dengan selalu mengarah pada sasaran yang ingin dicapai. Penerapan gaya kepemimpinan yang salah akan membawa dampak kerugian pada bisnisnya. Selain itu wirausahawan harus mengelola sumberdaya non manusia dengan se-baik2nya, oleh karena itu kemampuan memimpin juga merupakan cirri seorang wirausahawan. 6. Berorientasi ke masa depan. Seorang wira usahawan haruslah perspektif, mempunyai visi kedepan, ia harus dapat menentukan apa yang akan dilakukan, apa yang akan dicapainya dan bagaimana cara mencapainya. Kelangsungan hidup bisnis merupakan hal penting, oleh karena itu factor kontinyuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan

jauh ke depan. Perencanaan dan strategi harus dibuat secara matang agar dapat mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. 7. Sikap tanggap terhadap perubahan. Dunia usaha dapat dikatakan selalu berubah dari waktu ke waktu, oleh karena itu seorang wirausahawan dituntut untuk memiliki sikap tanggap terhadap perubahan yang relative lebih tinggi dari orang lain. Setiap perubahan harus dianggap sebagai peluang untuk dapat dimanfaatkan demi kemajuan bisnisnya. 8. Kreativitas yang tinggi Tingkat kreativitas merupakan factor yang penting bagi wirausahawan guna menunjang kemajuan bisnisnya. Kreativitas ini berupa inovasi yang berkaitan dengan tindakan untuk selalu menciptakan produk baru. 9. Keorisinilan. Yangdimaksud dengan orisinil disini adalah sikap yang tidak selalu mengekor orang lain, melainkan juga memiliki pendapat sendiri, memiliki ide yang orisinil dan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti harus baru sama sekali, tetapi produk tsb. mencerminkan hasil kombinasi baru dari komponen2 yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Materi 4.3 RENCANA BISNIS. Untuk memulai usaha bisnis, diperlukan perencanaan berupa dokumen tertulis yang berisikan ide dasar dan pertimbangan pendirian perusahaan sekaligus merupakan blue print yang berisikan tentang visi-misi usaha, usulan usaha,operasional usaha, rincian financial, startegi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh dan kemampuan serta ketrampilan pengelolanya. Perencanaan usaha sebagai persiapan awal mempunyai dua fungsi penting, yaitu : 1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha 2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhab permodalan yang bersumber dari luar sekaligus sebagai alat untuk melakukan pengendalian terhadap jalannya usaha. Manfaat rencana bisnis, meliputi hal2 berikut :

1. Sumber dana mendapat rencana tentang potensi pasar dan rencana untuk menjamin segmentasi pasar. 2. Dengan proforma laporan keuangan yang prospektif, rencana perusahaan mengilustrasikan kemampuan perusahaan untuk menjamin hutang. 3. Rencana perusahaan mengidentifikasikan risiko yang serius dan kejadian penting dengan suatu bahasan tentang kemungkinan rencana yang memberikan kesempatan bagi keberhasilan perusahaan. 4. Dengan penyajian tinjauan komprehensif tentang seluruh operasi perusahaan, rencana perusahaan memberikan dokumen ringkas dan jelas yang berisikan informasi yang diperlukan untuk evaluasi secara menyeluruh. 5. Bagi sumber/penyedia dana yang tidak mengetahui dari awal tentang perusahaan/wirausahawan, rencana perusahaan dapat berfungsi sebagai pedoman yang bermanfaat untuk memberikan penilaian terhadap rencana individu dan kemampuan manajerial wirausahawan. Secara rinci komponen2 yang ada dalam format perencanaan usaha mencakup : 1. Excutive summary ,yang memuat : a. Nama, alamat , no. tilpun perusahaan b. Nama,alamat, no. tilpun key person c. Laporan singkat gambaran perusahaan d. Laporan singkat gambaran pasar berkaitan dengan produk e. Laporan singkat gambaran aksi2 strategis untuk keberhasilan perusahaan, f. Laporan singkat gambaran manajerial dan pengalaman teknik key person g. Laporan keperluan dana dan cara penggunaannya h. Rekening penerimaan dan rencana salso. 2. Detail business plan mencakup: a. Latar belakang usaha Laporan singkat sejarah perusahaan Situasi yang ada saat ini. keunikan usaha yang dimiliki

b. Gambaran usaha secara detil

Bagaimana keunikan tsb menciptakan nilai Faktor2 utama yang mempengaruhi keberhasilan (harga, persaingan, kwalitas, ketahanan, sifat2 teknis dll).

c. Analisis pasar Potensi permintaan Motivasi pembeli Ukuran pasar Pembelanjaan total tahunan Sifat pembelian (apakah barang tahan lama, apa dibelinya musiman). Target pasar Pengaruh factor lingkungan makro. Pesaing yang sekarang ada Pesaing potensial Kekuatan dn kelemahan pesaing Rencana pemasaran produk menyangkut strategi harga,promosi. Distribusi, distribusi, pelayanan pada pelanggan dan strategi pemasaran lainnya. Rencana produksi menyangkut jumlah, kwalitas, stok di gudang dll., termasuk kondisi bila dibandingkan dengan produk pesaing. f. Spesifikasi organissi dan manjemen. Bagaimana perusahaan diorganisir secara legal maupun fungsional Orang2 kunci dalam perusahaan berikut latar belakang serta sifat2 spesifik lainnya yang dapat mempengaruhi keberhasilan usha, g. Perencanaan keuangan. Jumlah uang yang diperlukan untuk investasi dan modal kerja awal Rencana pembelanjaan kas

d. Analisis pesing

e. Perencanaan strategis perusahaan

Proyeksi cash flow Proyeksi laporan keuangan BEP analysis Penjelasan misi kita dalam perusahaan Penampilan tujuan dan sasaran yang spesifik Pernyataan strategi produksi dan pemasaran Bagaimana operasional Prosedur pengawasan untuk menjaga perusahaan dari serangan. 7. Ringkasan karyawan dan pemilik 8. Rencana operasional 9. Data finansial 10.Proposal/usulan pinjaman 11. Jadwal operasional. strategi akan dikonversikan ke perencanaan

h. Perencanaan aksi strategis

Sementara itu menurut Zimmerer dalam setiap perencanaan usaha mencakup : 1. Ringkasan pelaksanaan : 2. Profil usaha 3. Strategi usaha 4.Produk (barang /jasa) 5. Strategi pemasaran 6. Analisis pesaing Pada dasarnya perencanaan dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu perencanaan strategis dan perencanaan operasional. Perencanaan strategis ini antisipasi dalam menentukan arah perusahaan ke masa depan. Lima tahapan dalam penyusunan perencanaan strategis 1) memahami perusahaan; (2) menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang; (3) menentukan tindakan alternative; (4) mengimplementasikan rencana tindakan; (5) menganalisis hasil dan melakukan tindakan selanjutnya. Kelemahan suatu perencanaan strategis utamanya akibat 4 faktor berikut : 1. Kelangkaan waktu. Manajer melaporkan bahwa mereka tidak mudah mengalokaikan waktu saat berhadapan dengan problem operasi se-hari2 secara tetap. mencakup langkah2

2. Kurang pengetahuan. Pemilik/manajer perusahaan kecil kurang menguasai pengetahuan tentang proses perencanaan. Mereka kurang mengetahui dengan tepat komponen laporan dan proses penyusunannya serta tidak tahu sumber informasi dan cara penggunaannya. 3. Kurang memiliki keahlian khusus. Manajer perusahaan kecil biasanya orang yang tidak cukup pengalaman dan keahlian khusus dalam proses perencanaan . 4. Sikap kurang terbuka dan tidak mudah percaya. Pemilik/manajer perusahaan kecil sangat sensitive dan menjaga setiap hal yang dianggap rahasia perusahaan, sehingga mereka ragu untuk merumuskan rencana strategis yang memerlukan partisipasi karyawan ataupun konsultan dari luar, Materi 4.4 KEUNGGULAN KOMPETITIF/BERSAING. Terdapat hubungan yang positifdan sangat erat antara kinerja suatu bisnis dengan keunggulan kompetitif. .Artinya, semakin baik kinerja suatu perusahaan, semakin kuat keunggulan kompetitif yang dimilikinya, demikian pula sebaliknya. Menurut Jack Welch Apabila anda tidak mempunyai keunggulan kompetitif, jangan mencoba-coba untuk berkompetisi.,hal ini berarti bahwa keunggulan kompetitif merupakan factor penting bagi suatu perusahaan untuk berhasil dalam memenangkan persaingan. Adapun elemen2 keunggulan bersaing mencakup : 1. Potensi keunggulan bersaing (keahlian dan sumberdaya yang dimiliki, system pengendalian) 2. Posisi keunggulan bersaing (customer value, cost leadership) 3. Kinerja yang dihasilkan (kepuasan, loyalitas, market share, profitabilitas). Ad.1 Potensi keunggulan bersaing. Setiap perusahaan mempunyai potensi keunggulan yang berbeda dengan perusahaan lain, dimana potensi sumberdaya ini mencakup keahlian yang dimiliki oleh para manajer, karyawan, fasilitas yang dimiliki, kemampuan pengelolaan perusahaan,dsb. Semakin tinggi kwalitas potensi sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, semakin mudah perusahaan itu memilih dan mengimplementasikan rencana2 strategisnya. Rencana2 strategis yang dapat diimplementasikan tsb. misalnya jaringan distribusi yang kuat,

kemampuan produksi yang tinggi, kemampuan pemasaran yang bagus dan kemampuan dalam penguasaan teknologi. Selain potensi keahlian dan sumberdaya, perusahaan juga perlu memiliki kemampuan pengendalian yang sangat baik. Ad.2 Posisi keunggulan bersaing. Dalam hal ini dihasilkan oleh cost leadership, focus dan defrensiasi, sehingga dapat meningkatkan customer value. Artinya harga yang dibayarkan oleh pelanggan sesuai dengan kwalitas produk yang diperoleh. Dengan adanya biaya produksi yangrelatif rendah mengakibatkan perusahaan mampu menjual produknya dengan harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan harga produk competitor. Faktor yang menentukan posisi keunggulan bersaing ini adalah menetukan kapan, dimana dan bagaimana perusahaan dapat bersaing. Ad 3. Kinerja yang dihasilkan. Apabila semua potensi dan posisi keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan digunakan secara optimal, pelanggan akan memperoleh keuntungan dari harga produk yang relative lebih murah dan mendapatkan kwalitas produk yang sesuai dengan yang diharapkannya. Selanjutnya hal ini akan menghasilkan : a.. Tingkat kepuasan yang tinggi dari pelanggan b. Loyalitas yang tinggi dari pelanggan c. Market share yang semakin besar. bagi perusahaan d. Meningkatnya profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Dari meningkatnya produksi dan penjualan. Selanjutnya, setelah keunggulan bersaing dapat diidentifikasikan, tahap selanjutnya adalah menentukan bagaimana dilaksanakan. Materi 4.5 PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Usaha kecil dalam perekonomian suatu Negara, memiliki peran yang penting, bukan saja di Indonesia tetapi juga terjadi di berbagai Negara lainnya. Hal ini dapat tercermin STP (Targeting, Segmenting dan Positioning)

dari kontribusinya terhadap PDB maupun dalam kaitannya dengan ekspor non migas, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia. Usaha kecil atau usaha skala kecil (Small Scale Enterprise) mempunyai banyak pengertian, baik dalam makna konsep teoritis maupun konsep strategis kebijakan pembangunan. Sebagai konsep teoritis mengacu pada dua aspek ,yaitu : 1. Aspek perusahaan , yang melakukan aktivitas produkstif, dengan mengkombinasikan faktor2 produksi untuk menghasilkan barang/jasa untuk dipasarkan guna memperoleh keuntungan. 2. Aspek pengusaha, yaitu orang dibalik usaha/perusahaan yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus admionistarator dari perusahaannya. Berdasarkan UU no 9/1995 tentang usaha kecil, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi criteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam UU ini. Secara umum sector usaha kecil mempunyai karakteristik sbb. : 1. Sistem pembukuan yang relative sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar, sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya. 2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat ketat. 3. Modal terbatas. 4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. 5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang. 6. Kemampuan pemasaran dan negoisasi serta deversifikasi pasar sangat terbatas. 7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, hal ini mengingat adanya keterbatasan dan system administrasinya. Beberapa area ekonomi yang biasanya menjadi konsentrasi usaha kecil adalah : 1. Manufaktur, mencakup percetakan ,garmen, mebel, peralatan rumah tangga dll. 2. Jasa, mencakup jasa reparasi, jasa potong rambut, buruh cuci. Dll. 3. Grosir 4. Pengecer Permasalahan yang dihadapi usaha kecil pada umumnya mencakup hal2 yang berkaitan dengan :

a. Masalah pemasaran b. Masalah kemitraan c. Masalah sumberdaya manusia d. Masalah keuangan. @@@@@ ***** @@@@@ ESHA 0301074702

Anda mungkin juga menyukai