Anda di halaman 1dari 12

MODUL 18.

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Kemampuan akhir yang diharapkan : Setelah mempelajari/mengkaji modul ini ,mahasiswa diharapkan mampu menganalisis perkembangan teori manajemen. Materi yang dipelajari/ dibahas : 1. Teori manajemen kuno 2. Teori manjemen ilmiah 3. Aliran perilaku 4. Pendekatan kuantitatif 5. Pendekatan sistem dan Pendekatan kontingensi. Materi 17.1. TEORI MANAJEMEN KUNO Dengan melihat sejarah manajemen, akan dapat membantu kita memahami teori dan praktek manajemen sekarang ini. Sejarah manajemen dapat membantu kita untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak. Usaha2 terorganisir yang diarahkan oleh orang2 yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.Piramida di Mesir serta tembok besar di China merupakan bukti nyata bahwa proyek2 yang ukurannya luar bias besar, yang menggunakan puluhan ribu orang telah dilaksanakan jauh sebelum zaman modern. Pembangunan Piramida membutuhkan lebih dari 100.100 ribu tenaga manusia selama 20 tahun. Siapa yang memberi tahu pra pekerja apa yang harus dilakukannya? Siapa yang menjamin bahwa akan ada cykup batu di tempat itu supaya para oekerja tetap sibuk dan proyek dapat diselesaikan? Jawaban atas semua pertanyaan ini tiada lain adalah MANAJER. Tanpa mempedulikan apa sebutan bagi para manajer saat itu, seseorng harus merencanakan apa yang perlu dilakukan, mengorganisasikan manusia serta bahan baku, memimpin dan mengarahkan para pekerja dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan menurut rencana.

Pengembangan Teori Manajemen

Page 1

Praktek2 manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia ,yang merupakan pusat perdagangan dan perekonomian yang penting. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi dewasa ini. Sebagai contoh : di gudang senjata Venesia kapal perang diluncurkan ke sepanjang kanal dan pada tiap2 perhentian bahan baku dan tali layr kapal di tambahkan ke kapal tsb.Bukankah hal ini mirip mobil yang meluncur ke sepanjang lini perakitan mobil dan sejumlah komponen terus ditambahkan ke mobil tsb?. Selain lini perakitan tsb. orang Venesia memiliki system penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumberdaya manusia yang berfungsi untuk mengelola angkatan kerja akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Contoh2 dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama ribuan tahun, akan tetapi dua peristiwa sebelum abad 20 memainkan peran sangat penting dalam memajukan kajian manajemen. Pertama pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik The Wealth ofNation, dimana dia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dan masyarakat dari pembagian kerja ( division of labor), perincian pekerjaan kedalam tugas2 yang spesifik dan berulang.Dengan menggunakan pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa sepuluh orang masing2 melakukan pekerjaan khusus, secara ber-sama2 dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam satu hari. Akan tetapi bila setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan setiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti aja dalam sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja itu meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan ketrampilan dan kecekatan tiap2 pekerja, dengan menghemat waktu yang lazimnya hilangdalam pergantian tugas, dan dengan menciptakan sejumlah mesin dan penemuan yang menghemat tenaga kerja.Tetap populernya spesialisasi pekerjaan misalnya , tugas2 spesifik yang dilakukan oleh para anggota tim bedah di rumah sakit, tugas2 spesifik menyiapkan makanan yang dilakukan oleh oleh para pekerja di dapurrestoran atau posisi2 spesifik oleh para pemain tim sepak bola tidak diragukan lagi disebabkan oleh keunggulan ekonomis yang dikemukakan oleh Adam Smith. Pengembangan Teori Manajemen Page 2 dan system

Pengaruh penting kedua terhadap manajemen adalah REVOLUSI INDUSTRI yang diawali pada abad 18 di Inggris itu melintasi Atlantik menuju USA pada akhir perangsaudara. Sumbangan penting revolusi industri adalah tenaga mesin dengan menggantikan tenaga manusia yang pada gilirannya membuat lebih hemat jika memproduksi barang2 di pabrik, dan bukannya di rumah. Pabrik2 yang besardan efisien ini membutuhkan kemampuan manajerial. Why? Para manajer dibutuhkan untuk meramalkan permintaan, memastikan bahan baku cukup banyak tersedia untuk membuat produk, memberi tugas pada orang2, mengarahkan kegiatan se-hari2 dan selanjutnya. Kebutuhan teori formal untuk membimbing manajer untuk menjalankan organisasi tsb telah tiba. Namun teori formal tsb belum ada sampai awal tahun 1900an dimana langkah besar pertama untuk menyususn teori semacam ini diambil. Materi 18.2. TEORI MANAJEMEN ILMIAH

Tahun 1911 dapat dikatakan merupakan tahun lahirnya manajemen modern, dimana pada tahun tsb. Frederick Winslow Taylor menerbitkan PRINCIPLES OF SCIENTIFIC MANAGEMENT yang isinya menggambarkan teori manajemen ilmiah yaitu : penggunaan metode ilmiah untuk merumuskan satu2nya cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan dan ini diterima secara luas oleh para manajer di seluruh dunia. Disamping F.W. Taylor, yang punya kontribusi penting dalam teori manajemen ilmiah adalah Frank dan Lillian Gilbreth. Sebagai seorang insinyur mekanik dengan latar belakang Quaker, F.W .Taylor merasa muak dengan ketidak efisiennya para pekerja. Para pekerja menggunakan berbagai macam teknik untuk melakukan pekerjaan yang sama, mereka cenderung menganggap gampang pekerjaannya dan Taylor berpendapat bahwa hasil para tsb hanyalah kurang lebih sepertiga dari yang seharusnya. Nyaris tidak ada standar kerja disana, dimana para kerja ditempatkan ke pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan bakat yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tsb. Taylor berniat mengkoreksi hal tsb dengan menerapkan metode ilmiah bagi berbagai pekerjaan di pabrik. Dari pengalamannya Taylor mendifinisikan pedoman yang jelas Pengembangan Teori Manajemen Page 3

untuk meningkatkan efisiensi produksi melalui empat prinsip manajemen, yang mencakup ; 1.Kembangkanlah suatu ilmu bagi setiap unsure pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung2an 2. Secara ilmiah pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah atau kembangkanlah pekerja tsb. 3. Bekerja samalah secara sungguh2 dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip2 ilmu yang telah dikembangkan tadi. 4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hamper merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya. Frank dan Lillian Gilbreth. Kedua orang ini dapat dikatakan merupakn pengikut Taylor yang paling menonjol. Dengan melepaskan pekerjaan/karirnya di bidang kontraktor bangunan pada tahun 1912, guna mempelajari manajemen ilmiah (setelah mendengarkan ceramah Taylor) Frank dan istrinya, Lillian, mempelajari pengaturan2 kerja guna menghilangkan gerak tangan dan tubuh yang sia2. Mereka juga melakukan percoban untuk mendesain dan menggunkan peralatan serta perlengkapan yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja pekerjaan. Melalui analisis yang seksama terhadap pekerjaan tukang batu, dia mengurangi jumlah gerakan untuk memasang batu bata interior, dari 18 gerakan menjadi hanya dua, sehingga tukang batu tsb dapat meningkatkan produktivitasnya sekaligus dapat mengurangi kelelahan di penghujung hari.Mereka menciptakan alat yang disebut mikrokronometer yang berfungsi mencatat gerakan pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan oleh tiap gerakan. Gerakan sia2 yang tak terdeteksi oleh mata telanjang dapat diidentifikasi dan dihilangkan. Pedoman yang ditemukan oleh Taylor dan yang lainnya untuk meningkatkan efisiensi produksi masih tetap digunakan dalam organisasi dimasa kini. Pada saat manajer menganalisis tugas2dasar yang harus dilakukan, mereka menggunakan studi Pengembangan Teori Manajemen Page 4

waktu dan gerakan untuk menghilangkan gerakan yang sia2 , mempekerjakan para pekerja terbaik yang memenuhi persyaratan untuk suatu pekerjaan dan merancang system insentif berdasarkan output, mereka menggunakan prinsip2 manajemen ilmiah. Namun demikian praktek manajemen terkini tidak terbatas pada pendekatan manajemen ilmiah saja melainkan juga memperhatikan pendekatan utama berikutnya yaitu teori administrasi umum.(seperti telah dibahas pada modul sebelumnya.). Dewasa ini sejumlah gagasan dan praktek manajemen dapat secara langsung diketahui sebagai sumbangan para ahli teori administarsi umum seperti Henry Fayol dan Max Weber . Sebagai contoh, pandangan fungsional tentang pekerjaan manajer dapat dianggap berasal dari Henry Fayol, dan 14 prinsip dari Fayol berperan sebagai kerangka acuan tempat berkembangnya banyak konsep dan teori manajemen sekarang ini. . Materi 18.3. ALIRAN PERILAKU Sebagaimana kita ketahui bahwa para manajer menyelesaikan segala sesuatunya melalui bekerja dengan orang lain, Hal ini sebagai dasar mengapa beberapa ahli melihat manajemen dengan memusatkan perhatian pada sumberdaya manusia organisasi tsb. Bidang kajian yang terkait dengan tindakan (perilaku) manusia di tempat kerja disebut organizational behavior. Sebagian besar dari apa yang sekarang ini membentuk bidang manajemen sumberdaya manusia beserta pandangan kontemporer mengenai motivasi, kepemimpinan, kerja tim dan pengelolaan konflik telah muncul dari riset perilaku organisasi itu. Meskipun pada akhir 1899-an dan awal 1900-an ada sejumlah pihak yang menyadari pentingnya factor manusia bagi keberhasilan organisasi, terdapat empat orang yang menonjol sebagai pendukung awal pendekatan perilaku organisasi tsb.yakni Robert Owen , Hugo Munstenberg, Mary Parker Follet dan Chester Barnard. Sumbangan dari orang2 ini beragam dank has, walau mereka mempunyai kesamaan keyakinan bahwa orang adalah asset organisasi yang paling penting dan harus dikelola dengan tepat. Pengembangan Teori Manajemen Page 5

Ide mereka menjadi dasar praktik manajemen seperti prosedur seleksi karyawan, program motivasi karyawan, tim kerja karyawan, dan organisasi teknik manajemen lingkungan eksternal Secara lebih rinci sumbangan masing2 (dari ke empat pendukung Organizational Behavior) terhadap perilaku organisasi adalah sebagai berikut : 1. Robert Owen (akhir tahun 1700-an) mengemukakan : Mengkaji dan memperhatikan sekali kondisi kerja yang menyedihkan. Mengusulkan tempat kerja yang idealistis Berpendapat bahwa uang yang digunakan untuk memperbaiki buruh adalah investasi yang cerdik. 2. Mary Parker Follet (awal tahun 1900-an) berpendapat : Yang pertama harus disadari adalah bahwa organisasi dapat dipandang dari perspektif perilaku individu dan kelompok. Mengusulkan ide yang lebih berorientasi pada orang dibandingkan pada pengnut manajemen ilmiah. Berpikir organisasi harus berdasarkan pada etika kelompok. Menciptakan bidang psikologi industri penelitian ilmiah yang mempelajari orang2 di tempat kerja. Menganjurkan untuk menggunakan tes psikologi untuk seleksi karyawan, konsep teori pembelajaran untuk pelatihan karyawan dan mengkaji perilaku manusia untuk memotivasi karyawan. 4. Chester Bernard (tahun 1930-an) berpendapat : Manajer yang sebenarnya yang berpikir organisasi adalah system social yang memerlukan kerja sama Meyakini pekerjaan manajer adalah mengkomunikasikan dan merangsang tingkat usaha karyawan yang tinggi Yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa organisasi adalah system yang terbuka. 3. Hugo Munstenberg (awal tahun 1900-an) berpendapat :

Pengembangan Teori Manajemen

Page 6

Sementara itu sumbangan paling penting bagi pengembangan bidang perilaku organisasi dating dari kajian HAWTHORNE yang merupakan sekelompok kajian yang diselenggarakan pada Western Electric Company Works di Cicero Illinois. Kajian ini, yang dimulai tahun 1924, tetapi diperpanjang dan dilanjutkan sampai awal tahun 1930-an, semula dirancang oleh para insinyur industri Western Electric sebagai percobaan di bidang manajemen ilmiah dan dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kelompok pekerja. Mereka menemukan bahwa saat penerangan lampu ditingkatkan maka out put mereka meningkat, namun terjadi hal yang mengejutkan yaitu pada saat penerangan/cahaya lampu diturunkan ternyata produktivitasnya juga meningkat. Produktivitas menurun hanya pada saat tingkat penerangannya dikurangi sampai seterang malam terang bulan. Ternyata para insinyur tsb tidak dapat menerangkan kejadian ini, tetapi menyimpulkan bahwa intensitas penerangan tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok Dan sesuatu yang lain pasti telah menyebabkan hasil seperti itu. (Penyebab ini belum dapat mereka temukan). Padatahun 1927 para insinyur Western Electric meminta Prof. Elton Mayo dari Harvard beserta rekan2nyya untuk bergabung .Kerja sma ini berlangsung selama tahun 1932 dan mencakup banyak percobaan dalam mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja dalam seminggu, memperkenalkan periode istirhat dan menyusun rancangan upah individu lawan rancangan upah kelompok..Misalnya salah satu pendekatan dirancang untuk mengevaluasi pengaruh system pembayaran insentif kerja kelompok pada produktivitas kelompok. Hasilnya mengindikasikan bahwa rancangan insentif itu lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan tekanan kelompok, penerimaan kelompok serta rasa aman yang menyertainya. Para peneliti menyimpulkan bahwa norma2 sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. Para akademisi umumnya sepakat bahwa kajian Hawthorne mempunyai dampak dramatis pada arah keyakinan manajemen terhadap peran perilaku manusia dalam organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa perilaku dan sentimen itu erat kaitannya bahwa : Pengembangan Teori Manajemen Page 7

1.Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu 2. Standar kelompok menetapkan hasil kerja masing2 karyawan 3.Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentiment kelompok dan rasa aman. Kesimpulan diatas berakibat pada penekanan baru terhadap factor perilaku manusia sebagai penentu bagi berfungsinya organisasi dan pencapaian sasaran organisasi tsb. Namun demikian kesimpulan kajian Hawthorne itu bukanlah tanpa kritik. Kritikan tsb mencakup prosedur riset, analisis temuan, dan kesimpulannya. Akan tetapi dari sudut pandang sejarah, tidaklah begitu penting apakah kajian itu secara akademis sehat dan kesimpulannya dapat dibenarkan. Yang penting adalah bahwa kajian itu merangsang minat terhadap perilaku manusia dalam organisasi. Pendekatan perilaku telah banyak membentuk organisasi kontemporer sekarang ini. Dari cara manajer merancang pekerjaan yang mampu memberi motivasi sampai ke cara mereka bekerja dengan tim karyawan sampai ke cara mereka membuka saluran komunikasi, kita dapat melihat sejumlah elemen pendekatan perilaku. Banyak dari apa yang diusulkan pendukung Organizational Behavior awal dan kesimpulan dari studi Hawthorne menjadi dasar dari teori terkini tentang motivasi, kepemimpinan, perilaku dan pengembangan kelompok, dan berbagai topik perilaku lainnya.

Materi 18.4. PENDEKATAN KWANTITATIF Pendekatan kwantitatif ini mencakup penggunaan sejumlah teknik kwantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan. Pendekatan ini juga dinamakan RISET OPERASI atau MANAJEMEN ILMIAH. Pendekatan kwantitatif muncul dari pengembangan solusi matematik dan statistic terhadap masalah militer selama perang dunia II. Setelah perang berakhir banyak dari teknik2 yang digunakan Pengembangan Teori Manajemen untuk memecahlan persoalan2 militer Page 8

diterapkan ke sector bisnis.Salah satu kelompok perwira militer dijuluki Whiz Kids bergabung dengan Ford Motor company pada pertengahan 1940-an dan segera mulai menggunakan sejumlah metode statistic dan model kwantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford. Apakah sebenarnya yang dilakukan dalam pendekatan kwantitatif ? pendekatan ini mencakup penerapan statistic, model optimasi, model informasi, dan simulasi computer terhadap aktivitas manajemen.Sebagai contoh pemrograman linier adalah teknik yang dapat digunakan para manajer untuk memperbaiki keputusan pengalokasian sumberdaya. Penjadwalan kerja dapat lebih efisien sebagai hasil dari analisis penjadwalan critical path analysis (jalur kritis). Sedangkan economic order quantity model ,akan membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum. Pendekatan kwantitatif secara langsung telah memberikansumbangan pada pengelolaan pengambilan keputusan di bidang perencanaan dan pengendalian. Sebagai contoh : ketika manajer membuat penganggaran, penjadwalan, pengendalian mutu, dan keputusan2 sejenis lainnya, mereka biasanya bergantung pada teknik kwantitatif. Ketersediaan software computer yang canggih untuk membantu menyususn model, persamaan dan rumus telah membuat penggunaan teknik kwantitatif menjadi tidak terlalu menakutkan bagi para manajer, walaupun mereka harus tetap mampu menafsirkan/menganalisis hasilnya.

Materi 18.5. PENDEKATAN SISTEM DAN PENDEKATAN KONTINGENSI PENDEKATAN SISTEM. Sepanjang tahun 1960-an ,para peneliti mulai menganalisis organisasi dari sudut pandang system, suatu konsep yang diambil dari ilmu fisik. Suatu system ditetapkan dari bagian yang saling berkaitan dan saling bergantung yang diatur dengan suatu cara yang menghasilkan satu kesatuan. Kedua system dasar ini adalah tertutup dan terbuka. Sistem tertutup, tidak dipengaruhi dan tidak

Pengembangan Teori Manajemen

Page 9

berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan system terbuka secara dinamis berinteraksi dengan lingkungannya Bagaimana pendekatan system turut menunjang pada pemahaman kita tentang pemikiran manajemen? Para peneliti system memimpikan suatu organisasi terdiri dari factor yang saling tergantung, termasuk perorangan, kelompok, sikap, motif, struktur formal, interaksi, tujuan, status dan wewenang.. Hal ini berarti manajer mengkoordinasikan kegiatan kerja dari berbagai bagian dalam organisasi dan memastikan bahwa semua bagian organisasi yang saling tergantung bekerja sama sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Contohnya, pendekatan system akan menyadari tak peduli seberapa efisiennya suatu departemen produk, jika departemen pemasaran tidak mengantisipasi perubahan dalam selera konsumen dan bekerja sama dengan departemen pengembangan produk dalam menciptakan produk yang diinginkan oleh konsumen, maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan terhambat. Selain itu pendekatan system menunjukkan bahwa keputusan dan tindakan yang diambil dalam satu bidang organisasional akan mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh jika departemen pembelian tidak memperoleh masukan kwantitas dan mutu yang benar, departemen produksi tidak akan mampu melakukan pekerjaan dengan efektif. Akhirnya pendekatan system menyadari bahwa organisasi tidaklah berdiri sendiri, mereka tergantung pada lingkungannya untuk masukan yang penting dan sebagai sumber untuk menyerap hasilnya. Tak ada organisasi yang bertahan dalam waktu lama jika dia mengabaikan peraturan pemerintah, hubungan dengan pemasok, atau berbagai hal eksternal lainnya dimana dia tergantung. Seberapa relevannya pendekatan system ini bagi manajemen? Jawabannya cukup relevan, sebagai contohnya : sebagai manajer harian di restoran ayam goring Kalasan yang setiap hari harus mengkoordinasikan pekerjaan para karyawannya mengisi pesanan konsumen di meja depan dan pemesanan dijalan, pengiriman langsung, dan pengambilan supply makanan, juga menjawab semua keluhan konsumen yang muncul. Jadi manajer ini mengelola semua bagian dari system, sehingga restoran ini memenuhi tujuan penjualan se-hari2. Pengembangan Teori Manajemen Page 10

PENDEKATAN KONTINGENSI Para pemikir manajemen awal seperti Taylor, Fayol, Weber memberikan pada kita suatu prinsip manajemen yang mereka anggap secara umum dapat diterima secara universal. Penelitian lebih lanjut menemukan perkecualian terhadap berbagai prinsip mereka, Contohnya, divisi tenaga kerja berharga dan sering digunakan, tetapi pekerjaan menjadi terlalu khusus. Birokrsi di inginkan dalam berbagai situasi, tapi dalam kondisi lain, desain structural akan lebih efektif. Manajemen bukanlah (dan tidak akan pernah) berdasar pada prinsip yang sederhana untuk diterapkan dalam semua situasi. Situasi yang berbeda dan ber-ubah2 mengharuskan manjer menggunakan pendekatan dan teknik yang berbeda-beda. PENDEKATAN KONTINGENSI (kadang2 disebut pendekatan situasional) mengatakan bahwa organisai adalah berbeda menghadapi situasi yang berbeda, dan memrlukan cara pengelolaan yang berbeda pula. Adapun variabel kontingensi yang popular adalah : 1. Besarnya organisasi. Pada saat ukuran meningkat ,begitu juga dengan masalah koordinasi. Contohnya : Jenis struktur organisasi yang layak untuk sebuah organisasi dengan 50.000 karyawan, cenderung menjadi tidak efisien untuk organisasi dengan 50 karyawan. 2. Kerutinan dari tugas teknologi. Untuk mencapai tujuannya, suatu organisasi menggunakan teknologi. Teknologi rutin memerlukan struktur organisasi, gaya kepemimpinan, dan system control yang berbeda dari yang diperlukan oleh teknologi yang disesuaikan atau non rutin. 3. Ketidak pastian lingkungan. Tingkat ketidak pastian yabf disebabkan oleh perubahan lingkungan akan mempengaruhi proses manajemen. Apa yang berhasil dalam lingkungan yang stabil dan dapat diramalakan mungkin akan sama sekali tidak berhasil dalam lingkungan yang berubah dengan cepat dan tidak dapat diramalkan. 4. Perbedaan individu. Pengembangan Teori Manajemen Page 11

Individu berbeda dalam hal keinginannya untuk berkembang, otonomi, toleransi keraguan dan harapan. Perbedaan individual ini dan lainnya biasanya penting ketika manajer memilih motivasi teknik, gaya kepemimpinan dan desain pekerjaan. Pendekatan kontingensi bagi manajemen adlah logis secara intuisi, karena organisasi dan bahkan unit dalam organisasi yang sama adalah beragambaik dalam besarnya, tujuan, pekerjaan dan kesukaan. Akan menjadi mengejutkan bila menemukan aturan manajemen yang dapat diterapkan secara universal yang berhasil dalam semua situasi. Tetapi tentulah dapat dikatakan bahwa metode pengelolaan tergantung pada situasi dan dapat dikatakan juga apa situasi tsb. Para peneliti manajemen telah bekerja untuk mengetahui variabel kontingensi yang penting/popular seperti yang dikemukakan diatas. Nilai utama dari pendekatan kontingensi adalah menekankan bahwa tidak ada aturan yang universal yang dapat diikuti oleh seorang manajer.

----------------------------------------

Pengembangan Teori Manajemen

Page 12

Anda mungkin juga menyukai