Anda di halaman 1dari 2

BUSINESS ETHICS AND CSR Toby adalah pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, dia adalah

karyawan yang suka bekerja keras dan berkomitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Perusahaan beruntung memiliki karyawan seperti Tobydst soal kelebihan Toby. Seperti orang pada umumnya ada juga yang tidak menyukai Toby karena menganggap akan menghalangi jalan karirnya. Daniel juga karyawan di perusahaan tersebut. Karena memiliki hubungan baik dengan nasabah, Daniel sering memanfaatkan nasabah untuk meraup keuntungan pribadi. Dan fasilitas-fasilitas kantor yang memang disediakan untuk karyawan seringkali disalah gunakan oleh Daniel, seperti internet, layanan perbankan online. Perusahaan tidak terlalu menaruh perhatian terhadap hal ini dan tidak mempermasalahkan selama kinerja nya baik. Daniel dan Toby sendiri adalah teman dan mereka memiliki hubungan yang baik. Saat ini perusahaan sedang mencanangkan suatu program yang intinya mendorong karyawan untuk mengembangkan etika dalam bekerja. Toby sangat antusias dengan program ini dan mengajak karyawan yang lain setiap ada kesempatan. Dan tentu saja ada beberapa karyawan yang tidak suka dengan hal ini. Kontrovesi yang kemudian bekembang adalah perilaku kerja yang cerdas dengan perilaku kerja keras. Pertanyaan: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengarah pada diskusi mengenai virtue ethics, deontological ethics, teleological ethics, dan ethical learning and growth. 1. jika ditinjau dari teori Kohlberg, pemahaman apa yang terkait dengan kontrovesi antara dua perilaku kerja diatas? 2. ak lupa din pertanyaan yg inihehehe map yee 3. jika anda pada posisi Toby sikap apa yang perlu dikembangkan dalam menyikapi isu etika? 4. jika anda pada posisi Daniel sikap apa yang perlu dikembangkan dalam menyikapi isu etika? 5. jika kedua orang tersebut bekerja menurut rambu-rambu aturan, maka apa yang harus dilakukan keduanya? 6. berdasarkan pemahaman values leadership, pada level berapakah etika bisnis anda? Dan jelaskan perilaku-perilaku yang mendukung.

Jawaban: 1. Jika ditinjau dari teori Kohlberg, dua pribadi tersebut memiliki perilaku kerja yang berbeda. Bedarsarkan 3 level dari pengembangan moral, Tobi berada pada stage 6. Tobi berorientasi pada instrumen dan relativitas. Seseorang pada tahap ini mengacu pada aturan moral yang ada dalam setiap perilakunya. Disamping itu, Tobi menganut deontological ethics dimana Tobi benar-benar mematuhi SOP yang dikategorikan sebagai categorical imperative. Sedangkan Daniel berada pada stage 2 dimana Daniel hanya peduli dengan dirinya sendiri tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain. Dia hanya mencari reward (penghargaan) dengan memanfaatkan nasabah untuk meraup keuntungan pribadi sehingga kinerjanya dinilai bagus oleh perusaan. Perusahaan tidak peduli dengan sikap kerjanya yang menyalahgunakan fasilitas kantor. Dapat pula dikatakan bahwa Daniel menganut virtue ethics dimana baginya orang akan beretika jika kualitas pribadi yang membawa kebahagiaan hidup. Dalam hal ini memang kinerja Daniel dinilai baik oleh perusahaan dan hal ini membawa kebahagiaan baginya. Sehingga Daniel membutuhkan pengembangan moral. 2. 3. Isu etika yang dialami oleh Toby adalah ethical convention. Jika saya berada pada posisi Tobi sikap yang akan saya kembangkan dalam menyikapi isu etika adalah mendukukung rencana program pengembangan moral tersebut dan menjalakannya sesuai dengan norma-norma yang telah ada. 4. Isu etika yang dialami oleh Daniel adalah ethical awareness. Isu etik ini menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman karena sebuah isu mengganggu nilai-nilai yang telah dipegang teguh. Jika saya dalam posisi Daniel sikap yang akan saya kembangkan dalam menyikapi isu tersebut adalah law and order. Berperilaku yang benar dengan menuruti aturan-aturan dalam bekerja (SOP) serta norma-norma yang berlaku di organisasi. 5. Jika Daniel dan Tobi bekerja menurut rambu-rambu aturan, yang harus dilakukan oleh keduanya adalah memaintance apa yang sudah mereka capai dan bersama-sama mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan norma-norma yang berlaku didalamnya. 6. Berdasarkan values leadership etika bisnis yang saya miliki berada pada level transforming leadership. Perilaku-perilaku yang mendukung pada level ini adalah: kepemimpinan berdasarkan pada keefektifan pada hubungan dengan para bawahan; karismatik dan penuh energi; terlibat dalam pengembangan dan aktualisasi diri bawahannya; dan melihat bawahannya sesuai dengan potensi yang dimiliki. >>>2nd option: Berdasarkan values leadership etika bisnis yang saya miliki berada pada level bureaucratic administrator. Perilaku-perilaku yang mendukung pada level ini adalah: berperilaku pada prinsip rasional mewujudkan organisani birokratis; lebih mengarah pada efektifitas daripada efisiensi; tunduk pada aturan-aturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai