Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sania Mastia Jayanti NPM : 0221 11 235 Kelas : Akuntansi III G TUGAS PRIBADI AKUNTANSI BIAYA RANGKUMAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK


Sumber : Akuntansi Biaya Bastian Bustami (2007) Mulyadi (2009)

BIAYA OVERHEAD PABRIK Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik. Biasanya, biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya-biaya produksi lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan ataupun dibebankan secara langsung pada pesanan atau peroduk tertentu. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut jenisnya. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini: a) Biaya bahan penolong, b) Biaya tenaga kerja tidak langsung,

c) Biaya reparasi dan pemeliharaan, d) Biaya penyusutan aktiva, e) Biaya asuransi, f) Biaya listrik, dan lain-lain. 2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi: a) Biaya overhead pabrik tetap, b) Biaya overhead variable, c) Biaya overhead pabrik semi variable. 3. Penggolongan biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan departemen Dilihat dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam perusahaan, biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi: a) Biaya overhead pabrik langsung departemen, b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.

PEMBEBANAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Alasannya karena: 1. BOP meliputi semua jenis biaya produksi tidak langsung yang sangat bervariasi sifat, jumlah, maupun terjadinya. Adapula biaya yang terjadi teratur pada bulan tertentu. 2. Volume kegiatan produksi setiap bulan pada perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan biasanya tidak tetap. Apabila BOP dibebankan secara langsung maka setiap produk yang dihasilkan pada bulan yang volume produksinya rendah akan dibebani biaya tetap lebih besar dari bulan yang volume produksinya tinggi.

Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik; Penyusunan anggaran BOP didasarkan pada volume kegiatan yang akan dilaksanakan di masa depan.

b) Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik; Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat memilih berdasarkan: satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Adapun factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan BOP, adalah: a) Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi b) Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan dipaka c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik Dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan rumus:
BOP yang dianggarkan tarif BOP Taksiran dasar pembebanan

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Ada berbagai macam dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, antara lain: a) Jumlah satuan produk Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan rumus:
Taksiran BOP tarif BOP per satuan Taksiran jml satuan produk yg dihasilkan

Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk.

b) Biaya bahan baku Apabila harga pokok bahan baku sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:
Taksiran BOP x100 % % BOP dr BB yg dipakai Taksiran BBB yang dipakai

Semakin besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk mengolah produk maka semakin besar pula BOP yang dibebankan kepada produk. Metode ini terbatas penggunaannya karena suatu produk mungkin dibuat dari bahan baku yang mahal harganya, sedangkan produk yang lain terbuat dari bahan yang lebih murah. Jika pengerjaan kedua produk sama, maka produk pertama akan menerima beban BOP yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk kedua. c) Biaya tenaga kerja Apabila sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:
Taksiran BOP x100 % % BOP dr BTKL Taksiran BTKL

Metode ini mempunyai kelemahan, yaitu biaya overhead pabrik harus dipandang sebagai tambahan nilai produk dan jumlah biaya tenaga kerja langsung meliputi upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan yang ada di dalam perusahaan. d) Jam tenaga kerja langsung Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:
Taksiran BOP x100 % % BOP per jam TKL Taksiran jam TKL

e) Jam mesin Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka dasar yang dipakai membebankan adalah jam mesin. Tarif BOP dihitung:
Taksiran BOP x100 % % BOP per jam me sin Taksiran jam me sin

PEMBEBANAN BOP KE PRODUK ATAS DASAR TARIF A. Metode Full Costing Jika perusahaan menggunakan metode full costing, produk akan dibebani BOP dengan menggunakan tarif BOP-Variabel dan BOP-Tetap. B. Metode Variabel Costing Jika perusahaan menggunakan metode Variable costing dlm penentuan harga pokok produk, produk hanya akan dibebani BOP dengan menggunakan tarif BOP-Variabel.

PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan dengan BOP yang dibebankan atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Selisih yang terjadi antara biaya overhead pabrik yang dibebankan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi merupakan selisih pembebanan kurang atau selisih pembebanan lebih. Dalam periode akuntansi, biaya overhead yang sesungguhnya terjadi di catat kedalam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Jurnal pencatatan BOP-S : BOP-S Berbagai rek dikredit xxxx xxxx

Jika perusahaan menggunakan metode Variable costing, karena BOP-tetap tidak dibebankan ke dalam harga pokok produksi maka BOP-S yg telah dicatat kemudian dipecah menjadi 2 kelompok biaya : BOP-V sesungguhnya, dan BOP-T sesungguhnya.

Jurnal pemisahan BOP-S : BOP-V sesungguhnya BOP-T sesungguhnya BOP-S xxxx xxxx xxxx

PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Setiap akhir bulan, biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan dipindahkan dari rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya ke rekening Selisih Biaya Overhead Pabrik. Perlakuan terhadap selisih BOP tergantung pada penyebab terjadinya selisih tersebut. Jika selisih tersebut terjadi karena kesalahan dalam penghitungan tariff biaya overhead pabrik atau keadaan yang tidak berhubungan dengan efisiensi operasi maka selisih tersebut di bagi rata kedalam rekening Persediaan Produk Dalam Proses, Persediaan Produk Jadi dan Harga Pokok Penjualan. Hal ini berakibat pada, harga pokok produksi yang semula berisi biaya overhead pabrik yang diperhitungkan berdasarkan taksiran akan menjadi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Metode Full Costing Jurnal untuk menutup BOP dibebankan : BOP dibebankan BOP-S Jurnal untuk mencatat selisih BOP : Selisih BOP BOP-S (underapplied BOP) BOP-S Selisih BOP (overupplied BOP) xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

Metode Variabel Costing Jurnal untuk menutup BOP dibebankan : BOP-V dibebankan BOP-V Sesungguhnya Jurnal untuk mencatat selisih BOP : Selisih BOP-V BOP-V Sesungguhnya (underapplied BOP) BOP-V Sesungguhnya Selisih BOP-V (overupplied BOP) xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

Anda mungkin juga menyukai