Anda di halaman 1dari 2

Ilmu Bedah Judul Hernia Umbilikalis pada Wanita Usia 59 Tahun Abstrak Penyakit hernia atau yang lebih

dikenal dengan turun berok adalah suatu penonjolan abnormal isi suatu rongga atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia umbilikalis merupakan protrusi dari umbilikus yang mungkin mengandung bagian dari usus dan atau membran lemak (omentum) yang terdapat di dalam abdomen. Hernia sering menonjol melalui bagian otot yang lemah seperti pada daerah sekitar umbilikus. Ini adalah daerah dimana pembuluh darah dari ibu menyediakan nutrisi kepada bayinya melalui tali pusat. Setelah lahir, tali pusat dipotong, meninggalkan umbilikus atau pusar. Hernia umbilikal pada bayi (kongenital) biasanya akan membaik secara spontan ketika bayi berusia satu atau dua tahun. Hernia berdasarkan terjadinya : a. Hernia bawaan atau kongenital yakni hernia yang sudah ada semenjak lahir. b. Hernia dapatan atau akuisita yakni hernia yang didapat setelah tumbuh dan berkembang setelah lahir. Isi Seorang wanita berusia 62 tahun diopname karena munculnya sebuah benjolan di pusar sejak seminggu yang lalu. Benjolan tidak dapat dimasukkan dan terasa nyeri di seluruh bagian perut. Pasien merasa mual, muntah, buang air kecil tidak ada keluhan, buang air besar negatif sejak timbul keluhan sampai masuk rumah sakit, dan kentutnya positif. Tanda-tanda vital: T: 36,50C, frekuensi nadi : 64x/ menit, frekuensi nafas: 18x/menit, TD: 129/88 mmHg. Pemeriksaan fisik : pasien tampak sehat, kesadaran penuh. Pada pemeriksaan abdomen: Inspeksi: distensi (-), pusar membengkak kira-kira 3 cm dan tidak kemerahan, auskultasi : bising usus (+), palpasi: supel, NT (+), perkusi : timpani Diagnosis Hernia Umbilikalis Terapi Infus RL 20 tpm Inj. Ketorolac 1 Ampul Inj. Scopamin 1 Ampul Inj. Ceftriaxon 2x1 gr Pro tindakan operatif Herniorepair (sebelum operasi telah diberikan penjelasan pada pasien dan kelurganya)

Diskusi Hernia umbilikalis pada dewasa terjadi ketika jaringan penghubung (fasia) pada dinding abdomen menjadi lemah di sekitar umbilikus. Kelemahan itu terjadi setelah beberapa periode atau tahun sampai akhirnya bagian dari isi perut terbungkus dalam kantung lalu menonjol melalui dinding perut di sekitar pusar. Sebuah hernia umbilikalis yang baru terbentuk biasanya kecil dan hanya berisi lemak omentum. Namun, semakin banyak isi abdomen (usus transversum, usus halus, omentum yang lebih besar) yang masuk ke kantung maka hernia umbilikalis dapat tumbuh semakin besar. Dari pemeriksaan fisik di daerah abdomen didapatkan adanya benjolan di daerah pusar, tidak ditemukan tanda kemerahan. Dari pemeriksaan auskultasi ditemukan bising usus di daerah umbilikalis. Pada pemeriksaan palpasi didapatkan massa yang kenyal, nyeri tekan positif, massa tidak dapat dimasukkan kembali ke abdomen. Terapi yang dianjurkan pada pasien adalah pengobatan operatif herniorepair. Indikasi operasi pada pasien sudah ada setelah diagnosis ditegakkan. Kesimpulan 1. Hernia adalah penonjolan jaringan atau organ dari suatu rongga melalui defek atau bagian lemah yang normalnya tidak dapat dilewati, keluar ke bawah kulit atau masuk rongga lainnya yang terjadi secara kongenital atau akuisita. 2. Diagnostik hernia umbilikalis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik 3. Bila diagnosis hernia telah ditegakkan, tindakan yang terbaik adalah operasi herniorepair. Untuk bayi dan anak-anak, hernia umbilikalis bisa ditunggu sampai usia 3 atau 4 tahun, bila tak kunjung sembuh maka dilakukan operasi Referensi 1. Mansjoer, Arif M, dkk, 2000. Bedah Digestif. Kapita Selekta Kedokteran, jilid 2, Media Aesculapius FK UI Jakarta 2. http://www.mdguidelines.com/hernia-umbilical 3. Sjamsuhidayat R, De Jong WD : Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC: Jakarta, 2005 Penulis Puguh Danu Sanjaya, Program Pendidikan Profesi, Ilmu Bedah, RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai