Anda di halaman 1dari 4

KOLESISTITIS

Anamnesis Keluhan utama : penderita pada umumnya mengeluh berupa nyeri pada perut kanan bagian atas yang menetap lebih dari 6 jam dan sering menjalar sampai belikat kanan. Keluhan tambahan : Penderita kadang mengalami demam, mual, dan muntah. Pada orang lanjut usia, demam sering kali tidak begitu nyata dan nyeri lebih terlokalisasi hanya pada perut kanan atas. Pemeriksaan Fisik : Dari pemeriksaan dapat ditemukan peningkatan suhu, takikardia (denyut nadi cepat), dan nyeri tekan pada perut kanan atas. Saat dokter meminta penderita menarik napas dalam, sambil meraba daerah bawah iga kanannya (subcosta kanan). Penderita kolesistitis umumnya menunjukkan Murphy's sign positif, di mana gerakan tangan dokter pada kondisi di atas menimbulkan rasa sakit dan sulit bernapas. Pemeriksaan laboratorium : Dapat ditemukan peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis) dan peningkatan enzim-enzim hati (SGOT, SGPT, alkali fosfatase, dan bilirubin); namun hasil-hasil pemeriksaan ini tidak dapat memastikan diagnosis. Diagnosis umumnya dipastikan dengan pemeriksaan radiologi. Umumnya dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen atau USG. Foto polos hanya dapat memastikan ada atau tidaknya batu. Sedangkan USG, selain dapat memastikan ada tidaknya batu, juga dapat menilai ketebalan dinding empedu dan cairan peradangan di sekitar empedu. ERCP (endoscopic retrograde

cholangiopancreatography) juga dapat dilakukan untuk melihat anatomi saluran empedu, sekaligus untuk mengangkat batu apabila memungkinkan.

Definisi Kolesistitis adalah proses inflamasi atau peradangan akut pada kandung empedu yang umumnya terjadi akibat penyumbatan pada saluran empedu. Kasus kolesistitis ditemukan pada sekitar 10% populasi. Sekitar 90% kasus berkaitan dengan batu empedu; sedangkan 10% sisanya tidak. Kasus minoritas yang disebut juga dengan istilah acalculous cholecystitis ini, biasanya berkaitan dengan pascabedah umum, cedera berat, sepsis (infeksi berat), puasa berkepanjangan, dan beberapa infeksi pada penderita AIDS.

Individu yang berisiko terkena kolesistitis antara lain adalah jenis kelamin wanita, umur tua, obesitas, obat-obatan, kehamilan, dan suku bangsa tertentu. Untuk memudahkan mengingat faktor-faktor risiko terkena kolesistitis, digunakan akronim 4F dalam bahasa Inggris (female, forty, fat, and fertile). Selain itu, kelompok penderita batu empedu tentu saja lebih berisiko mengalami kolesistitis daripada yang tidak memiliki batu empedu. Gambaran Klinis Batu empedu biasanya menimbulkan gejala-gejala sebagai akibat dari inflamasi atau obstruksi karena migrasi ke dalam duktus sistikus atau duktus koledokus. Gejala yang paling spesifik dan karakteristik adalah kolik bilier. Nyeri viseral ini bersifat nyeri yang hebat, menetap atau berupa tekanan di epigastrium atau di abdomen kuadran kanan atas yang sering menjalar ke daerah inter-skapular, skapula kanan atau bahu. Kolik bilier dimulai tiba-tiba dan menetap dengan intensitas berat selama 1-4 jam dan menghilang pelahan-lahan atau dengan cepat. Episode kolik ini sering disertai dengan mual dan muntah-muntah dan pada sebagian pasien diikuti dengan kenaikan bilirubin serum bilamana batu migrasi ke duktus koledokus. Adanya demam atau menggigil yang menyertai kolik bilier biasanya menunjukkan komplikasi seperti kolesistitis, kolangitis atau pankreatitis. Kolik bilier dapat dicetuskan sesudah makan banyak yang berlemak. Patogenesis Batu empedu yang menyumbat saluran empedu akan membuat kandung empedu meregang, sehingga aliran darah dan getah bening akan berubah; terjadilah kekurangan oksigen dan kematian jaringan empedu. Sedangkan pada kasus tanpa batu empedu, kolesistitis lebih disebabkan oleh faktor keracunan empedu (endotoksin) yang membuat garam empedu tidak dapat dikeluarkan dari kandung empedu. Tatalaksana Tindakan untuk kasus kolesistitis akut yang baru didiagnosis meliputi:

Mengistirahatkan usus dan memberikan makanan secara parenteral (lewat infus). Memberikan obat penghilang rasa nyeri (analgesik) dan antiemetik (antimuntah). Analgesik pilihan adalah meperidine, atau kombinasi paracetamol dengan opioid. Memberikan meropenem, antibiotik parenteral. Antibiotik pilihan antara lain dan

piperacillin-tazobactam,

ampicillin-sulbactam,

imipenem-cilastatin. Jika kemudian ditemukan bahwa kasus kolesistitis ini terkait batu empedu, tindakan pilihan adalah pembedahan. Pertimbangan utamanya adalah karena batu empedu yang dibiarkan, bahkan percobaan peluruhan batu, akan semakin menyumbat saluran empedu dan memperparah peradangan. Umumnya

pembedahan dilakukan dalam 72 jam setelah diagnosis ditegakkan oleh dokter. Pembedahan segera hanya dilakukan jika sudah ada tanda-tanda pecahnya kandung empedu (biasanya ditandai nyeri seluruh perut yang sangat hebat). Pilihan tindakan pembedahan juga berbeda; untuk kasus bedah elektif digunakan teknik laparoskopik; sedangkan untuk kasus akut digunakan teknik pembedahan terbuka biasa. Angka kesembuhan cukup tinggi apabila kolesistitis ditangani sebelum ada penyulit. Adapun penyulit-penyulit yang dapat timbul antara lain: empiema kandung empedu, perluasan sumbatan ke arah usus, sepsis, pankreatitis, dan pecahnya kandung empedu.

Anda mungkin juga menyukai

  • Virus Zika Edit
    Virus Zika Edit
    Dokumen23 halaman
    Virus Zika Edit
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Askep Intususepsi
    Askep Intususepsi
    Dokumen12 halaman
    Askep Intususepsi
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Glandula Thyroid
    Glandula Thyroid
    Dokumen9 halaman
    Glandula Thyroid
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan Psikiatri
    Kegawatdaruratan Psikiatri
    Dokumen12 halaman
    Kegawatdaruratan Psikiatri
    Anggienda Sribuana
    Belum ada peringkat
  • Materi Kasus 2
    Materi Kasus 2
    Dokumen9 halaman
    Materi Kasus 2
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1 Angkatan V Adaptif
    Kelompok 1 Angkatan V Adaptif
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 1 Angkatan V Adaptif
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Skenario A Kelompok 4 b19
    Skenario A Kelompok 4 b19
    Dokumen21 halaman
    Skenario A Kelompok 4 b19
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Estimasi PDF
    Estimasi PDF
    Dokumen8 halaman
    Estimasi PDF
    Ahmad Amin
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen21 halaman
    Malaria
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • THD
    THD
    Dokumen5 halaman
    THD
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • En Dome Trios Is
    En Dome Trios Is
    Dokumen5 halaman
    En Dome Trios Is
    andrabaeg
    Belum ada peringkat
  • DBD
    DBD
    Dokumen13 halaman
    DBD
    Riyan Wira Pratama
    Belum ada peringkat
  • Limfoma
    Limfoma
    Dokumen3 halaman
    Limfoma
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • CHF Ec Penyakit Jantung Rematik
    CHF Ec Penyakit Jantung Rematik
    Dokumen14 halaman
    CHF Ec Penyakit Jantung Rematik
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Bagan Analisis Masalah
    Bagan Analisis Masalah
    Dokumen1 halaman
    Bagan Analisis Masalah
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen18 halaman
    Anemia
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • DBD
    DBD
    Dokumen13 halaman
    DBD
    Riyan Wira Pratama
    Belum ada peringkat
  • Sindroma Nefrotik
    Sindroma Nefrotik
    Dokumen8 halaman
    Sindroma Nefrotik
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Modalitas Fisioterapi
    Modalitas Fisioterapi
    Dokumen9 halaman
    Modalitas Fisioterapi
    Rizki 'qimel' Amelia
    Belum ada peringkat
  • Tuberkulosis Paru
    Tuberkulosis Paru
    Dokumen14 halaman
    Tuberkulosis Paru
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Abses Hepar Deswin
    Abses Hepar Deswin
    Dokumen6 halaman
    Abses Hepar Deswin
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • FRAMBUSIA
    FRAMBUSIA
    Dokumen23 halaman
    FRAMBUSIA
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • THD
    THD
    Dokumen5 halaman
    THD
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • 10..ginjal - Penyakit Glomerulus PD Anak
    10..ginjal - Penyakit Glomerulus PD Anak
    Dokumen55 halaman
    10..ginjal - Penyakit Glomerulus PD Anak
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Limfoma
    Limfoma
    Dokumen3 halaman
    Limfoma
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Kongenital Alat Kelamin Pria
    Kelainan Kongenital Alat Kelamin Pria
    Dokumen20 halaman
    Kelainan Kongenital Alat Kelamin Pria
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Nefrotik
    Sindrom Nefrotik
    Dokumen9 halaman
    Sindrom Nefrotik
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Epista Ks Is
    Epista Ks Is
    Dokumen7 halaman
    Epista Ks Is
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • HIDUNG
    HIDUNG
    Dokumen2 halaman
    HIDUNG
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat