Anda di halaman 1dari 5

Zahra Ayu Lukita Sari

THD
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu pada pangkal leher, sedikit di atas Adams apple. Meskipun beratnya lebih ringan dari 1 ons, kelenjar tiroid memiliki dampak yang besar sekali pada kesehatan anda. Setiap aspek metabolisme tubuh diatur hormon tiroid.Sistem kardiovaskuler pada umumnya sangat peka terhadap pengaruh sistem endokrin baik sebagai akibat peniggian ataupun penurunan kadar hormonal. Ada beberapa kelainan endokrin yang dapat mempengaruhi sistem kardiovaskuler yaitu : kelainan tiroid, kelainan kelenjar paratiroid, kelainan kelenjar hipofisis, adrenal dan pankrease. Kelainan kelenjar tiroid dan sistem kardiovaskuler. Kelainan yang terjadi dapat sebagai akibat peninggian kadar hormon tiroid (hipertiroid) maupun sebagai akibat penurunan kadar hormon tiroid (hipotiroid). Pengaruh langsung hormo tiroid pada sistem kardiovaskuler : Hormon tiroid peningkatan sintesis protein kontraktil jantung dan peningkatan fungsi reticulum sarkoplasma Ca-ATPase menstimulasi kerja jantung jantung hipertropi Hormon tiroid menurunkan resistensi pembuluh darah perifer menurunkan aliran Natrium dan Kalium menurunkan kontraktility otot polos dan tonus pembuluh darah arteriole. Sesak nafas Hormon tiroid meningkatkan aktivasi metabolime dan konsumsi oksigen menurunnya resisten vaskuler sistemik menurunnya tekanan diastolik peningkatan CO Hormon tiroid aktivasi sistem simpatoadrenal Kelenjar tiroid memproduksi dua hormon utama, tiroksin dan triiodothyronine, yang mempengaruhi setiap sel dalam tubuh. Mereka mengatur rata-rata tubuh menggunakan lemak dan karbohidrat, membantu mengontrol temperatur tubuh, mempengaruhi rata-rata detak jantung dan membantu mengatur produksi protein. Tiroid juga memproduksi calcitonin, hormon yang membantu mengatur kadar kalsium dalam darah. Tiroksin dan triiodothyronine yang dilepaskan diatur oleh kelenjar pituitary dan hypothalamus berada di area bawah otak yang berfungsi sebagai thermostat untuk sistem tubuh anda. Hypothalamus memberikan sinyal kepada kelenjar pituitary untuk membuat hormon yang disebut thyroid-stimulating hormone (TSH). Kelenjar pituitary kemudian melepaskan TSH jumlahnya berdasarkan pada banyaknya tiroksin dan triiodothyronine dalam darah anda. Jika anda tidak memiliki cukup tiroksin atau triiodothyronine dalam darah anda, kadar TSH anda akan berada di atas normal; jika anda memilikinya terlalu banyak, kadar TSH akan berada di bawah normal. Pada akhirnya, kelenjar tiroid anda mengatur produksi hormon berdasarkan pada jumlah TSH yang dilepaskan.

Zahra Ayu Lukita Sari

Tiroid heart Disease Etiologi : o Grave disease o Struma multinoduler o Struma nodusa Soiter o Tumor trofoblastik peningkatan produksi human chorionik gonadotropik o Ca tiroid TSH normal atau rendah : o Grave disease, nodul tiroid toksik, Silent Thyroidisme TSH meningkat : o Ca testis, Choriocarsinoma, Struma ovarii, tumor pituitary Peningkatan tiroid : o Peningkata metabolisme rata-rata penigkatan konsumsi oksigen nafas cepat dan dalam. Peningkatan nafsu maka tapi berat badan turun. o Penigkatan iotropik effect o Peningkatan chroniropik effect Diare : keadaan usus yang hiperperistaltik dan peningkatan kerja enzim pencernaan. Perasaan tidak enak di epigastrium : akibat kontraksi aorta descendent yang berlebihan. Lid traction adalah retraksi kelopak mata atas, menunjukkan terdapat suatu rim pada sklera antara kelopak mata dan limbus yang disebut sebagai fenomena kid kag, yaitu keterlambatan kelopak mata mengikuti gerakan mata. Eksoftalmus : infiltrasi limfosit, sel mast dan sel-sel plasma terhadap jaringan orbita dan otot-otot mata.

Zahra Ayu Lukita Sari

Hipertensi sistolik ketidakmampuan pembuluh darah mengakomodasi peningkatan CO da SV CHF pada pasien hipertiroid terjadi karena AF yang tidak terkontrol. AF terjadi karena peradangan pada nodus AV Hormon tiroid meregulasi ekspresi gen-gen pengkode ion transporter spesifik pada membran plasma seperti Na/K ATPase, Na/Ca exchanger dan Voltaged gated K channel (Kv1, Kv4.2, dan Kv4.3). Hormon tiroid berpengaruh pula pada beberapa channel di jantung yang akan mengubah konsentrasi kalsium dan kalium, yang kemudian akan meningkatkan inotropik dan kronotropik otot jantung. Hormon tiroid juga aktif dalam transpor ion Ca++, Na+/P- cotransporter, Na+/K+ATPase, Na+/H+ exchanger. Dengan adanya transkripsi dari beberapa gen-gen spesifik yang mengkode kanal-kanal ionik tertentu, terjadilah suatu electrical remodelling yang berlanjut menjadi aritmia terutama pada atrium. Pada keadaan hipertiroidisme semua kompleks reseptor b-adrenergik berubah; meskipun kadar katekolamin dalam darah tetap normal, namun terjadi peningkatan sensitivitas jantung terhadap stimulus adrenergik. Hal ini diduga karena ekspresi Gs membran dan densitas reseptor meningkat, serta adanya efek T4 sendiri yang menyerupai katekolamin. Beberapa keluhan dan gejala yang terjadi pada pasen dengan hipertiroidi diakibatkan oleh gangguan pada sistem saraf otonom. Perubahan terjadi pada persarafan vagal dan simpatis juga dapat menyebabkan aritmia pada daerah yang supersensitif terhadap pengaruh simpatis. Meskipun pengaruh hormon tiroid terhadap sistem ini masih diragukan, namun pada keadaan tirotoksikosis terdapat peningkatan adrenergik dan penurunan sistem vagal. Peningkatan sensitivitas jaringan terhadap katekolamin, peningkatan jumlah reseptor , dan penurunan aktifitas parasimpatis merupakan penjelasan yang paling meyakinkan tentang mekanisme terjadinya aritmia pada hipertiroidisme.

Zahra Ayu Lukita Sari

Penatalaksanaan : 1. Istirahat 2. Diet 3. Medikamentosa a. Menurunkan kadar hormon tiroid : Metimazol 60-80 mg/hari PTU 400-600 mg/hari. Dosis terbagi, di lanjutkan dengan dosis pemeliharaan selama 1-1,5 tahun. PTU bekerja dengan cara mengahambat perubahan T4 ke T3 di perifer. Efek samping dari PTU sangat jarang biasanya hanya skin rash tetapi untuk efek hipotiroid dinilai dari nilai T3 dan T4 didalam darah.

b. Menanggulangi aritmi atau payah jantung : Propranolol : 40-160 mg/hari, dosis terbagi. Pemberian obat beta bloker untuk menurukan kerja jantung dengan cara melawan kerja hormon tiroid yang mempuntai efek inotropik dan kroniotropik. Beta bloker juga menyebabkan lama waktu pengisian diastolik lebih lama. Hormon tiroid menyebabkan stimulasi beta adrenergik reseptor yang dapat dihambat dengan pemberia bea bloker. Palpitasi, rasa cemas dan hiperkinetik

Zahra Ayu Lukita Sari

Digitalis (masih kontroversi) karena bersifat kronotopik (-) tapi inotropik (+). Diuretik untuk menurunkan beban volume jantung dan bendungan paru. Prognosis : Tergantung cepatnya terapi: ada 40% penderita kembali bebas keluhan dan ada 20% meninggal akibat payah jantung.

Anda mungkin juga menyukai