Leukemia 2003
Leukemia 2003
KELOMPOK XI
0302008249 0302008253 0302008254 0302008259 0302008260 0302008261 0302008265 0302008266 0302008270 0302008271 0302008272 0302008276 0302008277 0302008278
VICKY NANDA JULIA VITYA RESANINDYA VIVA VIANADI YASMIN MARELLA YOLANDA NABABAN YOVITA DEVI KORNELIN YURIKE APRINA YURIKE NATALIE AZMAN HAKIM HASSANUDDIN FAIRUZ BT MAHAMMAD ROOZI HANISAH BINTI IDRIS MOHAMAD HAIKAL BIN ASMAN MOHD DZULHAIKAL BIN MANSO MOHD FIRDAUS BIN MOHD ISA
BAB II
PENDAHULUAN
Leukemia merupakan kanker pada sum-sum tulang yang merupakan tempat penbentukan sel-sel darah . Penyakit ini terdiri dari dua jenis sel darah putih yaitu sel limfoid dan sel myeloid . Bila leukemia member efek pada sel limfoid maka ianya menyebabkan leukemia limfositik . Bila memberi efek pada sel myeloid menyebabkan leukemia myeloid . Terdapat empat bentuk utama leukemia yaitu leukemia limfoblastik akut (LLA), leukemia limfositik kronik (LLK) , leukemia myeloid akut (LMA) , dan leukemia myeloid kronik (LMK) . LLA merupakan merupakan tipe leukemia yang paling sering menyerang anak-anak dan juga menyerang orang dewasa 65 tahun keatas.LLK pula sering pada dewasa berumur 55 tahun keatas dan hamper tidak pernah menyerang anak-anak .LMA terdapat pada anak dan orang dewasa .Kadang tipe ini juga disebut leukemia non-limfoblastik akut.LMK sering menyerang orang dewasa dan hanya segelintir anak yang bisa menderita tipe ini. Di negara barat penyakit ini menyerang kurang lebih 13/100.000 penduduk setiap tahun sedangkan di Indonesia masih belum dapat dipastikan lagi . Penyakit ini juga sering menyerang pria daripada perempuan dengan ratio 1,2-2 : 1 . Etiologinya belum diketahui pasti tetapi kemungkinan terdapat interaksi dari beberapa faktor yang mencetus terjadinya leukemia seperti faktor host (familial , kelainan kromosom , disfungsi sumsum tulang kronik ) dan faktor lingkungan (radiasi , bahan kimia , dan obat-obatan )
BAB II LAPORAN KASUS Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun dengan demam sejak 1 bulan yang lalu
Sesi 1 Seorang anak laki laki berumur 5 tahun dengan demam sejak 1 bulan yang lalu. Sesi 2 Pada anamnesisi lebih lanjut, orang tua sudah beberapa kali membawa anak mereka ke doktoer dan dikatakan menderita tuberculosis. Demam tetap hilang timbul walaupun obat telah diberikan. Sejak 1 minggu yang terakhir anak kelihatan semakin lemas dan pucat, tidak nafsu makan dan perut bertambah besar. Sejak kelmarin anak mengalami mimisan 2X dan berhenti sendiri.
Hasil pemeriksaan fisik: Kesedaran kompos mentis, tampak pucat. Berat badan 14kg, tinggi badan 110cm. tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 120x/menit, respirasi 30x/menit, suhu 39 C. Konjugtiva tampak pucat sclera tidak ikterik. Limfonodileher dan inguinalteraba multiple dengan diameter 1-2cm, tidak nyeri, mudah digerakkan dari dasarnye. Thorak dalam batas normal. Hepar teraba5 cm dibawah arkus kosta kanan dan 4 cm sibawah prosesus sifoideus. Lien teraba di schuffner 3. Pemeriksaan lain dalam batas normal.
KELUHAN TAMBAHAN Dokter mendiagnosa anak menderita Tbc dan sudah diberi obat Tbc, namun demam tetap hilang timbul. 1 minggu terakhir, anak terlihat lemas, pucat, tidak nafsu makan dan perut bertambah besar. Anak alami mimisan 2x dan berhenti sendiri
MASALAH 1. Anemia 2. Hepatosplenomegali DASAR -Lemas dan pucat -Konjugtiva tampak pucat -Perut bertambah besar -hepar teraba 5 cm dibawah arkus kosta kanan dan 4 cm dibawah prosesus sifoideus. -lien teraba di shcuffner 3. HIPOTESIS Depresi hematopeisis -keganasan ( leukemia), infiltrasi sel leukemia pada organ hepar dan lien. -tidak disebabkan hematopoeisis ekstramedular
Berat, 14kg -Tek darah: 110/70 mmHg (N: 100/60 mmHg) -Nadi: 120x/menit
-Infiltrasi sel leukemia dalam sirkulasi darah -penumpukan sel blast yang tidak normal. Penyumbatan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh penumpukan sel leukemia yang berinfiltrasi -demam kerana infeksi sekunder akibat dari leukopenia
6. limfadenopati
(N: 70-110 menit) Limfonodi leher dan inguinal teraba multiple dengan diameter 1-2 cm, tidak nyeri, mudah
7. demam
ALLO-ANAMNESIS TAMBAHAN Riwayat penyakit sekarang: -Apakah demam disertai kejang-kejang? -Apakah ada terasa nyeri pada bahagian sendi kaki? -Apakah ada nyeri kepala? -Apakah mudah terluka? -Apakah selalu mengalami demam sebegini? -Apakah disertai rasa muntah dan berak? -Demam: Pola demam?, disertai rasa mengiggil?, demam pada malam hari? Batuk dan keringat dim mlm hari?
Riwayat penyakit dahulu -Apakah pernah mengalami sakit yang sama? -pernah bepergian ke daerah endemic?
nadi respirasi
70-110x/menit 15-30x/menit
120x/menit 30x/menit
3. -Inspeksi: ada petekie? Bentuk tubuh pasien (kurus/gemuk)? Sclera mata ikterus? -Palpasi : i. Pembesaran kelenjar getah bening -> limfadenopati ii. Pembesaran hepar dan lien -> hepatosplenomegali -Perkusi : i. ii. -Auskultasi: i. Bising jantung Paru (sonor) Tulang tibia proksimal (nyeri)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
pemeriksaan Hb leukosit Hitung jenis Nilai normal (kanak-kanak 5 tahun) 12-16 5000-10000 0-1/0-3/2-6/50-70/20-40/2-8 Nilai hasil pemeriksaan 6.2 47000 0/1/1/15/80/3 interpretasi berkurang meningkat -Neutrofil batang dan segmen menurun -limfosit meningkat trombosit 150000-450000 /ul 25000/ul berkurang
Gambar rajah menunjukkan : 1. Leukoblast yang padat dalam sum sum tulang. 2. Blast mempunyai sitoplasma basofilik dan inti yang lebih besar dari limfosit kecil. 3. Kromatin yang halus. 4. Membrane nuclear yang terbagi-bagi.
Hematopoeisis terganggu
hepatosplenomegali
limfadenopati
trombositopeni
leukositosis
Mimisan 2x
Infeksi, demam
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. 2. 3. 4. 5. Darah lengkap - melihat kelainan morfologi Pemeriksaan Sudan Black B - bila sudah pasti leukemia SADT - melihat kelainan morfologi Aspirasi sum sum tulang - hiposelular/hiperselular BTA - untuk pemastian penyakit tbc
PENATALAKSANAAN Non medikamentosa Edukasi kepada orang tua tentang prognosis dan alami penyakit ini, serta resiko dan keuntungan terapi yang beri pilih, kerana terapi kemoterapi mempunyai kesan samping yang buruk tapi bias mujarab tergantung dosis. Medikamentosa 1. Kelainan simptomatik, Antipiretik, Paracetamol untuk anak 1-5 tahun, diberi 120mg - 250 mg atau 5ml 10ml cecair paracetamol oral. Dikonsumsi setiap 4-6 jam, maksimi 4 kali dosis dalam sehari. 2. Perawatan lanjut di rumah sakit. Oksigenisasi, transfusi. 3. Kemoterapi Imatinib 600 mg/dl (dosis maksimum 400mg 2x/hari). -Jika berlaku remisi, dilakukan transplantasi sel stem allogenik yang bantu dalam memperpanjang remisi dalam krisis blast. -Jika berlaki relaps setelah kemoterapi imatinib, maka diberi Vincristine sulphate 1.4 mg/m iv, sekali seminggu dan prednisone 60 mg/m secara oral sekali sehari. 4. Rujuk ke spesialis
Patofisiologi Faktor predisposisi , etiologi , pencetus Mutasi sel induk Proliferasi ganas sel induk hematologik
Hiperkataboli
Sel
Gagal sum-sum
Keringat malam
Infiltrasi ke
Anemi ,
Gejala klinis Mudah lelah , lemah , pucat , letargi , pusing , sesak , nyeri dada (anemia) Anoreksia Nyeri tulang dan sendi ( karena infiltrasi sum-sum tulang oleh sel-sel leukemia ) Demam , banyak berkeringat ( gejala hipermetabolisme ) Perdarahan kulit (petekie) , perdarahan gusi , hematuria , perdarahan saluran cerna (trombositopenia)
Hepatosplenomegali (infiltrasi ke limpa dan hati) Limfadenopati superficial (infiltrasi ke kelenjar limpa) Infeksi mulut ,saluran napas atas dan bawah , selulitis atau sepsis (penyebab paling sering : stafilokokus , streptokokus , dan bakteri gram negative usus serta berbagai spesis jamur ) Laboratorium Hitung darah lengkap : Penurunan Hb , Ht , jumlah eritrosit Jumlah eritrosit bervariasi Jumlah trombosit menurun (trombositopenia) Sedian apus darah tepi (SADT) : eritrosit normositik normokrom Sel blast yang jumlahnya bervariasi Sediaan sum-sum tulang : kepadatan sel hiperseluler Banyak sel blast Aktivitas eritropoiesis dan trombopoiesis tertekan pix
Ukuran : 12-18 m Bentuk : bulat , kadang-kadang oval Warna sitoplasma : biru , biasanya gelap Granularitas : tidak ada Bentuk inti : bulat Tipe kromatin : homogen Ratio inti/sitoplasma : tinggi Nukleolus : terlihat, ukuran kecil atau sedang, lebih terang daripada kromatin Distribusi dalam darah : tidak ada Limfoblast dalam sum-sum tulang
3. SADT dan sum-sum tulang : ditemukan sel muda (blast) di darah tepi >5%, di sum-sum tulang >30% 4. Untuk tentukan jenis leukemia : dapat dengan pewarnaan sitokimia , imunofenotyping , pemeriksaan sitogenetika
Diagnosis banding Limfositosis Limfadnopati Infeksi virus (hepatosplenmegali) Limfoma Anemia aplastik Terapi 1. Terapi spesifik : kemoterapi
Tahapan kemoterapi - Fase induksi remisi kemoterapi untuk mencapai remisi (keadaan klinis menghilang , blast berkurang ) -Fase postremisi untuk mempertahan remisi menuju kesembuhan 2. Terapi suportif : untuk mengatasi akibat yang timbul oleh penyakit leukemia sendiri dan atasi anemia : transfusi Packed Red Cell (PRC) atasi infeksi : antibiotic adekuat , perawatan khusus atasi perdarahan : transfusi konsentrat trombosit mengatasi efek sampaing obat
1. Sudoyo A W, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jilid II: Metabolik Endokrin. Jakarta: Interna publising; 2009 2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 3, jil. II, Balai Penerbit FKUI: Jakarta, 2001 3. Dacie SJV, Lewis SM. Pratical Haematology, seventh edition. Edinburgh London Melbourne and New York : Chruchill Livingstone. 4. Kumar V, Abbas A K, Fausto N, Aster J C. Pathologic Basis of Disease. 8th ed. USA 5. Harrisons Principles of Internal Medicine, Kasper DL.et.al (Editors), 16th ed, vol.II, Mc Graw-Hill. 6. Human Physiology. Laura Lee Sherwood, 5th ed. Thomson. 7. Sutedjo A.Y. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. 2009. Jakarta: Penerbit Amara Books. p. 20-1.