Anda di halaman 1dari 7

Nyeri Perut pada Anak

A. Definisi
Nyeri perut pada bayi dan anak merupakan gejala umum dan sering dijumpai dalam praktik sehari-hari. Tidak semua sakit perut berpangkal dari lesi yang ada dalam abdomen, tetapi mungkin pula dari daerah di luar abdomen.

B. Patofisiologi
Reseptor rasa sakit di dalam traktus digestivus terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari sistem saraf otonom pada mukosa usus. Jaras saraf ini disebut sebagai serabut saraf C yang dapat meneruskan rasa sakit lebih luas dan lebih lama dari rasa sakit yang dihantarkan oleh serabut saraf A yang terdapat di kulit, otot dan peritoneum parietalis. Reseptor nyeri pada perut terbatas di submukos, lapisan muskularis dan serosa dari organ di abdomen. Serabut C bersama dengan saraf simpatis ganglia pre dan paravertebra memasuki ganglia akar dorsal. Impuls aferen melewati medula spinalis pada traktus spinotalamikus lateralis talamus korteks serebri. Regangan/penurunan hebat ambang nyeri pada jaringan yang meradang impuls aferen dari visera biasanya dimulai nyeri khas bersifat tumpul, pegal, dan berbatas tidak jelas serta sulit dilokalisasi. 1. Apabila dirasakan di impuls aferen visera bagian atas (lambung,doudenum, pankreas, hati, dan sistem empedu) medula spinalis segmen Th 6,7,8 nyeri dirasakan bagian epigastrium. 2. Impuls nyeri dari segmen usus meluas dari ligamentum Treitz sampai fleksura hepatika masuk ke segmen Th 9&10 nyeri dirasakan di umbilikus. 3. Impuls nyeri dari kolon distalis, ureter, kandung kemih, dan traktus genitalis segmen th 11&12 segmen lumbalis pertama nyeri dirasakan pada daerah suprapubik kadang menjalar ke labium/skrotum. 4. Jika proses penyakit meluas ke peritoneum parietalis dihantarkan oleh serabut aferen somatis radiks spinalis segmentalis nyeri akan dirasakan pada organ yang sakit.

Mekanisme timbulnya nyeri perut organik : 1. Gangguan vaskular Emboli/trombosis, ruptur, oklusi akibat torsi atau penekanan. Kejadian ini misalnya terjadi pada putaran kista ovarium dan jepitan usus pada invaginasi.

2. Peradangan Peradangan organ dalam rongga peritoneal menimbulkan rasa sakit bila proses peradangan telah mengenai peritoneum parietalis. Mekanismenya seperti pada peradangan pada umumnya, yang disalurkan melalui persarafkan somatik. Rasa sakit ini dirasakan setempat atau di seluruh perut tergantung pada peritoneum yang meradang, menetap dan bertambah bila terdapatkan gerakan peritoneum yang meradang (batuk, penekanan pada abdomen).

3. Gangguan pasase/obstruksi organ yang berbentuk pembuluh, baik yang terdapat dalam rongga peritoneal ataupun di retroperitoneal Organ-organ tersebut ialah saluran pencernaan, saluran empedu, saluran pankreas dan saluran kemih. Bila pasase dalam saluran-saluran tersebut terganggu, bak total maupun parsial, akan timbul rasa sakit akibat tekanan intralumen yang meninggi di bagian proksimal sumbatan. Sakit dirasakan hilang timbul atau terus menerus dengan puncak-puncak nyeri yang hebat (kolik).

4.

Penarikan, peregangan dan pembentangan peritoneum viseralis Misalnya pada pembengkakan hati dan ginjal.

Sakit perut berasal dari 7 sumber : 1. Distensi viseral 2. Iskemia 3. Radang intraabdominal 4. Kelainan ekstraabdominal 5. Kelainan pada dinding abdomen

6. Kelainan metabolik 7. Kelainan pada susunan saraf

C. Gejala Klinis

0-3 3 bulan 2 tahun 2 tahun 5 tahun > 5 tahun

Umumnya digambarkan dengan adanya muntah Muntah, tiba-tiba menjerit, menangis tanpa adanya trauma yang dapat menerangkannya Dapat mengatakan sakit perut tetapi lokalisasi belum tepat Dapat menerangkan sifat dan lokalisasi sakit perut Lokalisasi Epigastrium, kiri atas Periumbilikus-perut bawah Penjalaran Punggung Punggung Kualitas sakit Stabil tajam Silih berganti kolik-tidak sakit Tajam, menetap Kolik (kram) dengan periode tidak sakit Gejala yang mengiringi Nausea, muntah, nyeri tekan Distensi, obstipasi, muntah, bising usus, proksimal obstruksi Nausea, muntah, nyeri tekan lokal, panas Hematochezia

Penyakit Pankreatitis Obstruksi usus

Perjalanan penyakit Akut Akut atau perlahanlahan

Apendistis

Akut

Periumbilikuskana n bawah Periumbilikus perut bawah

Punggung/pelvi s (retrosekal) -

Intususepsi

Akut

Urolitiasis

Akut

Punggung (unilateral) Punggung

Lipat paha

Infeksi traktus urinarius

Akut

Kandung kencing

Tajam, intermiten, kram (kolik) Tumpul tajam

Hematuria

Panas, nyeri tekan kostokondral, disuria, sering kencing

Sumber : Ulshen

D. Diagnosis

1. Anamnesis Onset Onset yang mendadak menunjukan kemungkinan terjadi perforasi, intususepsi, torsio atau kehamilan ektopik. Nyeri yang onsetnya perlahan atau tersembunyi terjadi pada apendiksitis, pankreatisitis dan cholesistitis. Nyeri kolik khas pada iritasi organ berongga atau obstruksi. Nyeri kronis yang hebat lebih berhubungan dengan inflamatory bowel disease.

Lokasi nyeri pada saat onset Nyeri daerah periumbilikal menunjukan adanya proses patologi pada usus kecil atau diproksimal kolon. Nyeri epigastrium menunjukan proses di prosimal traktus gastrointestinal termasuk pankreas. Nyeri di daerah hipogastrik berhubungan dengan penyakit kolon distal, patologi proses dipelvis, termasuk hernia inkarserata. Nyeri yang menjalar ke bahu menunjukan adanya iritasi pada diagfragma.

Gejala lain yang menyertai Muntah yang mengawali atau menyertai rasa nyeri menunjukan adanya intususepsi, gastroenteritis atau kolik ureter. Muntah yang terjadi setelah onset nyeri lebih mengarah pada iritasi peritoneum seperti apendiksitis, obstruksi usus atau cholesistitis. Muntah bilus selalu mengindikasikan adanya obstruksi mekanik. Diare menunjukan adanya gastroenteritis namun dapat juga terjadi pada kasuskasus bedah.

Panas dan muntah tidak khas pada anak, dapat terjadi pada nyeri abdomen maupun intraabdomen, seperti infeksi virus.

Riwayat penyakit dahulu Hal yang perlu diperhatikan : tingkat aktivitas dan interaksi dengan orang tua Rasa tidak nyaman pada bagian perut yang secara berkala sudah dialami.

Gambaran umum Berguling-guling, berputar kedepan dan belakang atau keluhan rasa sakit yang hilang timbul. Anak tampak sakit berat dan letargi menunjukkan kondisi dehidrasi atau sepsis. Anak gerakan minimal atau berbaring dengan lutut ditekuk menunjukan adanya iritasi peritoneum.

2. Pemeriksaan Fisik Pengamatan/observasi Keadaan umum Tanda vital Periksa tanda-tanda peradangan dan proses infeksi pada kepala, mata, telinga, hidung, tenggorokan. Thorax Abdomen : lihat pergerakan thorax, retraksi. :

bentuk abdomen : asimetri, kembung, skapoid, gambaran usus distensi/ketegangan dinding perut adanya cairan bebas bising usus

cari tanda akut abdomen: dinding abdomen kaku, defence muskular, nyeri tekan, nyeri lepas tanda peritonitis di luar abdomen periksa kemungkinan hernia strangulata, hernia inguinalis yang menyebabkan obstruksi dan peritonitis. Rectum :

Rectal toucher untuk melihat abnormalitas sfingter interna/eksterna, adanya massa feces, warna, konsistensi, dan darah. Sistem genitourinaria

3. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Darah perifer lengkap Urin Tes fungsi hati Amilase/lipase darah Biakan darah Tinja parasit (?), bakteri (?), darah (?) Foto Thoraks Foto polos abdomen atau dengan kontras barium USG CT-scan abdomen

E. PENATALAKSANAAN 1. Dirawat dan perlu tindakan Sakit mendadak Kolik Tempatnya tertentu jauh dari umbilikus Bila bergerak sakitnya bertambah :

Muntah yang bewarna hijau atau fecal

2. Pada pemeriksaan ditemukan : (harus dirawat) Kekakuan abdomen Defense muskular Nyeri tekan Nyeri lepas

3. Bila tidak ditemukan kedarutan abdomen, penyebabnya harus dicari dan dilakukan pengobatan yang sesuai (dapat diberikan analgetika ataupun sedatif).

F. PROGNOSIS Penatalaksanaan pada anak dengan nyeri perut sebenarnya tergantung dari penyakit yang menyebabkan rasa nyeri pada abdomen anak yang nantinya ada pengaruh terhadap prognosis pasien kedepannya. Apabila ditemukan secara dini bisa saja prognosisnya ad bonam namun apabila penanganannya lambat dan salah mendiagnosis kemungkinan ad malam bisa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai