Anda di halaman 1dari 7

2.1.

Definisi Preeklampsia Preeklampsia adalah gangguan kerusakan endotel vaskular luas dan vasospasme yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan dapat hadir hingga akhir 4-6 minggu postpartum. Hal ini secara klinis didefinisikan oleh hipertensi dan proteinuria, dengan atau tanpa edema patologis. Konsensus medis sulit mengenai nilai-nilai yang menentukan preeklampsia, tetapi kriteria yang wajar pada wanita yang normotensif sebelum usia kehamilan 20 minggu termasuk tekanan darah sistolik (SBP) lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) lebih besar dari 90 mm Hg pada 2 pengukuran berturut-turut, 4-6 jam terpisah. Preeklampsia pada pasien dengan hipertensi esensial yang sudah ada sebelumnya didiagnosis jika SBP telah meningkat sebesar 30 mm Hg atau jika DBP telah meningkat sebesar 15 mm Hg. 2 2.2. Etiologi Preeklampsia Etiologi timbul terjadinya preeclampsia masih belum diketahui. Namun, syndrome ini ditandai dengan adanya hemokonstentrasi, kemungkinan vasokonstriksi, dan perubahan adanya pada

plasenta, ginjal, hepar dan otak. Biasanya lebih terlihat pada wanita yang mengalami preeclampsia berat. Adapun faktor resiko dari preeclampsia dapat dilihat pada tabel disamping.

2.3. Patofisiologi Preeklampsia

2.4. Manifestasi Klinis Preeklampsia

2.5. Diagnosis Preeklampsia Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan

Diagnosis Pre eklampsia dikategorikan menjadi dua yaitu, 1. Pre Eklampsia ringan Diagnosis Pre Eklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya Hipertensi disertai Proteinuria dan/ atau edema setelah kehamilan 20 minggu. Hipertensi; sistolik/diastolik 140/90 mmHg. Proteinuria 300 mg/24 jam atau > 1 + dipstik Edema : edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria pre eklampsia, kecuali edema pada lengan, muka dan perut, edema generalisasi.

2. Pre eklampsia berat Diagnosis Pre Eklampsia berat bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut : 1. Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 110 mmHg 2. Proteinuria lebih 5gr/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif. 3. Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500cc/24 jam 4. Kenaikan kadar kreatinin plasma 5. Gangguan visus dan serebral; penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma, dan pandangan kabur 6. Nyeri Epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen 7. Edema paru dan sianosis 8. Hemolisis mikroangiopatik 9. Trombositopenia berat < 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat 10. Gangguang fungsi hepar; peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase 11. Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat 12. Sindrom HELLP

2.6. Penatalaksanaan Preeklampsia Penatalaksanaan pada preeclampsia ditujukan terutama untuk menyelamatkan ibu. Setiap pasien yang datang dengan preeclampsia berat harus diobservasi dan dimointoring tekanan darah ibu, keadaan janinnya, serta manifestasi klinis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu. Pemeriksaan laboratorium seperti hemoglobin, hematokrit, trombosit, kreatinin serum, SGOT dan SGPT juga harus dimonitoring. USG dari perkembangan janin dan keadaan dari amnion juga perlu dimonitor. 2.7. Komplikasi 2.8. Prognosis

Anda mungkin juga menyukai