Anda di halaman 1dari 13

PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS PISANG DI LAHAN KERING

F. Kasijadi; Wahyunindya a!i; P.E.R. P"aha"dini; Lu#i R$s%ahani

ABSTRAK Hingga saat ini sebagian besar petani Jawa Timur mengusahakan tanaman pisang masih sebagai tanaman sela dan skala sempit dengan bibit mutu rendah serta teknologi budidaya yang sangat sederhana. Pengembangan usahatani pisang dapat dilakukan di lahan kering yang arealnya masih tersedia cukup luas. Untuk mendukung keberhasilan pengembangan usahatani pisang tersebut, diperlukan rakitan teknologi sistem usahatani pisang ambon kuning spesifik lokasi lahan kering yang efisien. Untuk memperoleh rakitan tersebut dilakukan pengkajian di desa Olehsari kecamatan lagah kecamatan !anyuwangi pada tahun "##" menggunakan $On %arm &esearch' melibatkan ( petani kooperator sebagai ulangan. &ancangan percobaan menggunakan petak berpasangan terdiri dari ) perlakuan rakitan teknologi, yaitu * +a, input tinggi, meliputi * bibit dari kultur jaringan, pemupukan -," kg ./ 0 #,"1 kg 2P3)1 0 #,4" 5g 56l7pohon dan tanaman sela nenas8 +b, input madya, meliputi * bibit dari bit, pemupukan -," kg ./ 0 #,-) kg 2P3)1 0 #,"1 kg 56l7pohon dan tanaman sela jagung3kacang tanah8 +c, teknologi petani, meliputi * bibit dari anakan, pemupukan -," kg ./ 0 #,-) kg 2P3)1 7pohon dan tanaman sela kacang tanah3 kacang tanah. Untuk menanggulangi penyakit fusarium dilakukan penelitian super imposed dengan perlakuan fungisida hayati Trichoderma Sp, Penicillium Sp dan Gliocladium Sp. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rakitan teknologi sistim usahatani pisang ambon kuning di lahan kering dengan menerapkan input tinggi +bibit dari kultur jaringan dan dosis pupuk optimal, memberikan pertumbuhan tanaman yang tidak berbeda dibandingkan penerapan teknologi input madya +bibit dari bit,, tetapi lebih baik dari pada teknologi petani +bibit dari anakan,. !iaya produksi yang dibutuhkan dalam penerapan teknologi input tinggi hingga umur 4 bulan sebesar &p --.19".###,37ha, input madya &p -#.)1(.###7ha dan teknologi petani &p :.):9.###7ha. Tanaman sela pada sistim usahatani pisang ambon kuning di lahan kering yang ditanam bersamaan tanam pisang pada awal musim penghujan dengan jagung teknologi diperbaiki memberikan tambahan pendapatan lebih tinggi "": ; dari pada kacang tanah teknologi petani, sedangkan tanaman sela nenas berumur 4 bulan belum memberikan hasil. Pada saat tanaman pisang ambon kuning berumur 4 bulan belum tampak adanya penyakit layu fusarium, sehingga belum dapat diketahui efekti<itas penggunaan fungisida hayati.

5ata kunci * &akitan teknologi, pisang ambon kuning, tanaman sela, lahan kering, pertumbuhan,

ABSTRA&T =ostly farmers in >ast Ja<a only produce banana as a side product and in small scale with low seed ?uality with <ery low of culture technology. The de<elopment of banana farming can be able to plant in dry land which is still pro<ided in a large space. To support the de<elopment of banana farming, there is a need a system technology package of specific /mbon kuning to plant in dry land as well efficiently. To achie<e its technology, there was a e@periment in Olesari <illage, lagah area, !anyuwangi in "##", using $On %arm &esearch' which in<ol<ed ( farmers as teamwork to repeat the tests. The research model was using coupled land pieces consisting ) technology treatment packages * +a, high input, consisting of * net culture seed, fertiliAers of -," kg ./ 0 #,"1 kg 2P3)1 0 #,4" 5g 56l 7 plant and pineapples side plant +b, e?uidistant input, consisting of * bit seed, fertiliAers of -," kg ./ 0 #,-) kg 2P3)1 0 #,"1 kg 56l 7plant and side plant of maiAe3peanut +c, seed farmer technology from cloning, fertiliAers of -," kg ./ 0 #,-) kg 2P3)1 7plant and side shrub of peanut3 seasoning herb. To demolish %usarium disease, there was a research of super imposed with treatment of natural fungus pesticide Trichoderma Sp, Penicillium Sp and Gliocladium Sp. The result of research showing that * /mbon kuning banana farming technology package in dry land with high input application + net culture seed and optimal fertiliAers dosage , could gi<e better growth comparing with e?uidistant input +bit seed, and farmers technology + with cloning,. Production cost which is needed in high input application until 4 months is &p --.19".###,37ha, e?uidistant input is &p -#.)1(.###7ha and farmers technology is &p :.):9.###7ha. 2ide plant of maiAe in farming system of /mbon kuning banana in dry land which is grown in early raining season could gi<e higher income ":: ; more than peanut side plant, while pineapple side plant was none@istence in result until 4 months. Bn 4 months age /mbon kuning banana, there was not %usarium disease, so that could not gi<e a sign of effecti<eness of using natural fungus pesticide. 5ey words * Package of techology banana /mbon 5uning c<., cropping system, upland, growth, PENDAHULUAN Pisang sebagai komoditas buah3buahan unggulan Casional, prioritas program pengembangannya secara agribisnis. 2elama periode sepuluh tahun terakhir, produksi pisang Bndonesia menunjukkan pertumbuhan yang relatif rendah, yaitu dengan laju pertumbuhan produksi rata3rata ),"1 persen pertahun. Dalaupun produkti<itas pisang meningkat hingga :,91 persen pertahun, tetapi rendahnya pertumbuhan produksi tersebut disebabkan adanya penurunan areal panen sebesar 4,E" persen pertahun. 5onsumsi pisang perkapita masyarakat Bndonesia selama lima tahun terakhir +-9:E3 -99), terjadi penurunan sekitar #,(: persen pertahun. Camun demikian ekspor pisang justru mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Pada tahun -99) ekspor buah pisang Bndonesia mencapai "(,9 ribu ton atau senilai ),) juta U2 dollar +!P2, -99(,. Fisamping itu telah

"

berkembang industri olahan yang memanfaatkan komoditas pisang. Hal ini menunjukkan bahwa pisang mempunyai prospek untuk ditingkatkan pengembangannya. 2ecara nasional, Jawa Timur merupakan daerah sentra produksi pisang terbesar kedua setelah Jawa !arat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya kontribusi terhadap produksi nasional sebesar -4,-: persen. 2ebagian besar areal tanaman pisang di Jawa Timur berada di lahan kering. Tingkat produkti<itasnya masih sangat rendah, yaitu baru mencapai sekitar -: kg pertandan pada tahun "##- +Finas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur, "##-,. 2edangkan dari uji rakitan teknologi di !litar dan Gumajang pada lahan kering Bnceptisol dengan tingkat kesuburan rendah bisa mencapai "-,1 H "),9 kg7tandan +5asijadi dkk, -991,. 2elain itu , beberapa tahun terakhir populasi pisang di Jawa Timur menurun secara drastis akibat serangan layu fusarium dan bakteri. /kibatnya pemenuhan permintaan konsumen, yang seleranya semakin meningkat dan kebutuhan industri olahan pisang +sale, keripik dan tepung, yang berkembang belum dapat terpenuhi. =asalah utama yang menyebabkan rendahnya produkti<itas dan mutu buah pisang di lahan kering adalah * +a, pengembangan tanaman pisang belum mengikuti petunjuk Aona agroekologi yang sesuai, sehingga tidak semua wilayah pengembangan mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi8 +b, kualitas bibit yang ditanam petani umumnya kurang baik, karena <arietas beragam dan bibit berasal dari anakan8 +c, jarak tanam tidak teratur dan pemeliharaan sangat sederhana, diantaranya tidak dipupuk dan tidak mengurangi Jumlah anakan serta membuang daun kering8 +d, berkembangnya lalat buah dan fusarium yang tanpa dilakukan pencegahannya8 dan +e, kurangnya pengetahuan petani tentang teknik panen agar tampilan buah berkualitas sesuai permintaan pasar +5asijadi, dkk. -991,. Falam rangka menanggulangi masalah di atas, telah tersedia hasil penelitan komponen teknologi budidaya pisang, meliputi * bibit berasal dari kultur jaringan atau bit +5asijadi, dkk, -991,8 populasi optimal -1## pohon7ha +Didjajanto, -99)8 >rnawanto, dkk. -99E,8 dosis pemupukan berdasarkan tingkat keseburan tanah +2atuhu dan 2upriyadi, -99)8 >rnawanto, dkk. -99E,8 pengendalian hama ngengat +Cacolia actasima, dengan penyaputan menggunakan pestisida sistemik pada pangkal jantung pisang atau injeksi pada ujung jantung pisang +Handoko, dkk. -991, dan pengendalian penyakit busuk batang coklat dan layu bakteri menggunakan agensia hayati +Hanudin dan Fjatmika, -99:8 &osmahani, -9998 2ulistyaningsih, dkk. -9948 2uwastika, dkk. "###,. 2elain itu untuk meningkatkan produkti<itas lahan dalam usahatani pisang telah tersedia rakitan teknologi tanaman sela saat tanamn pisang sebelum berumur - tahun menggunakan nenas atau jagung H kacang tanah +5asijadi, dkk. "###,. Dalaupun demikian komponen teknologi tersebut belum dikaji dalam bentuk rakitan teknologi sistim usahatani.
)

!anyak jenis pisang yang dikembangkan petani di Jawa Timur, namun jenis unggulan dan spesifik lokasi antara lain adalah pisang kulti<ar /mbon kuning. Untuk mendukung keberhasilan pengembangan produksi pisang /mbon kuning di Jawa Timur, diperlukan tersedianya paket teknologi usahatani pisang di lahan kering yang efisien dan mudah diterapkan oleh petani. Pengkajian sistim usahatani pisang di lahan kering bertujuan untuk * +a, mendapatkan rakitan teknologi pisang ambon kuning spesifik lokasi lahan kering yang memberikan pertumbuhan tanaman optimal8 +b, mendapatkan teknologi tanaman sela yang layak secara ekonomis pada sistem usahatani pisang ambon kuning spesifik lokasi lahan kering8 dan +c, mendapatkan cara penggunaan fungisida hayati yang efektif untuk pengendalian penyakit layu fusarium pada sistem usahatani tanaman pisang ambon kuning spesifik lokasi lahan kering MATERI DAN MET'D'L'GI Pengkajian sistem usahatani pisang ambon kuning spesifik lokasi lahan kering dilakukan di dataran rendah iklim sedang3basah +6 H !, menurut 2chemidt H %erguson,. Pengkajian mengikut sertakan petani dan penyuluh dengan menggunakan prinsip On %arm &esearch. Fari hasil pelaksanaan P&/ yang mengikut3sertakan Finas Pertanian Tanaman Pangan, penyuluh pertanian dan ketua kelompok tani, pengkajian dilaksanakan di lahan petani desa Olehsari kecamatan lagah kabupaten !anyuwangi seluas - ha, dengan melibatkan ( petani kooperator. &ancangan percobaan menggunakan petak berpasangan, terdiri ) perlakuan dan ( petani sebagai ulangan. 2etiap ulangan dilakukan oleh seorang kooperator. Perlakuan meliputi * +a, Teknologi input tinggi, +b, Teknologi input madya, dan +c, Teknologi petani +Tabel -,. Fata agronomis yang diamati dalam kajian ini adalah * +a, pertambahan tinggi

tanaman dan diameter batang pisang setiap bulan, dan +b, produksi tanaman sela. Fata ekonomi yang diamati meliputi * +a, biaya produksi pisang, +b, biaya produksi tanaman sela, dan +c, penerimaan tanaman sela. /nalisis data pengkajian sistim usahatani pisang ambon kuning di lahan kering meliputi * +a, agronomis dengan sidik ragam8 +b, ekonomis dengan masukan luaran +input3 output, dan +c, penelitian super impused dengan sidik ragam.

Tabel -. &akitan teknologi !udidaya Pisang /mbon 5uning di Gahan 5ering


K$%($n)n T)#n$*$+i In(u! !in++i T)#n$*$+i In(u! Madya P)!ani

/sal bibit Populasi Jarak tanam Pemupukan


Pengendalian hama buah +Cicolia dan trips,

5ultur jaringan -1## pohon7ha "m@"m@(m


-," kg ./ 0#,"1 kg 2P3)1 0#,4" kg 56l0 Pupuk organik -# kg,pohon

!it -1## pohon7ha "m@"m@(m


-," kg ./ 0 #,-) kg 2P3)1 0 #,"1kg 56l 0 Pupuk organik -#kg7pohon

/nakan -1## pohon7ha "m@"m@(m


-," kg ./ 0 #,-) kg 2P3)1 0 0 Pupuk organik -#kg7pohon

Ujung jantung pisang diinjeksi insektisida sistemik dosis E,4 cc7pohon

Ujung jantung pisang diinjeksi insektisida sistemik dosis E,4 cc7pohon

Ujung jantung pisang diinjeksi insektisida sistemik dosis E,4 cc7pohon

Pengendalian penyakit layu fusarium

Trichoderma Sp Cenas
-( H -1 bulan dari tanam

Trichoderma Sp jagung H kacang tanah


-( H -1 bulan dari tanam

Trichoderma Sp
kacang tanah H kacang tanah

Tanaman selaI, Umur panen

-( H -1 bulan dari tanam

5eterangan I, &akitan teknologi budidaya tanaman sela disajikan pada Tabel "

Tabel ". &akitan Teknologi !udidaya Tanaman 2ela Teknologi Fiperbaiki dan Bntroduksi Falam Usahatani Pisang di 5abupaten !anyuwangi
N$ K$%($n)n
Jarietas Pengolahan tanah !anyak benih7bibit Jarak dalam baris Pemupukan Penyiangan Pengend. hama L peny Umur panen

Ja+un+ !)#n$*$+i di()"-ai#i


!isi3" !ajak "# kg7ha "# cm @ :# cm (4# kg Urea 0 -4# kg 2P3)1 0 -## kg 56l7 ha "@ PHT -#) hari

Ka.an+ !anah !)#n$*$+i di()"-ai#i


ajah dibajak -## kg7ha -# cm @ (# cm -## kg Urea 0 E4 kg 2P3)1 0 -## kg 56l7 ha "@ PHT 94 hari

N)nas /in!"$du#si0
Kuen Fibajak :4.###7ha "# cm @ )# cm @ 4# cm -.4## kg ./ 0 -".### l 2ipramin7ha "@ PHT -1 bulan

1. ". ). (. 4. 1. E. :.

Untuk melengkapi komponen teknologi dalam sistem usahatani pisang di lahan kering tentang pengendalian penyakit layu fusarium, dilakukan penelitian 2uper Bmpused $jenis fungisida hayati'. =etoda penelitian menggunakan rancangan acak kelompok di ulang ( kali. Perlakuan meliputi * +-, Tanpa fungisida8 +", Trichoderma Sp; +), Penicillium Sp8 dan +(, Gliocladium Sp Pengamatan penelitian 2uper Bmpused meliputi * +-, Jumlah tanaman sakit per petak dan +",. 5oloni jamur fusarium

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Ka"a#!)"is!i# L$#asi P)n+#ajian 5abupaten !anyuwangi merupakan daerah penghasil sale pisang ambon kuning. Pada tahun -991 daerah ini merupakan daerah sentra produksi pisang ke ( di Jawa Timur setelah kabupaten Jember, !ojonegoro dan !angkalan dengan tanaman pisang yang menghasilkan sekitar ) juta pohon dan produksi -",( kg7pohon. Pada tahun "##- kabupaten !anyuwangi menjadi sentra produksi kedua setelah !ojonegoro dengan tanaman pisang yang menghasilkan sekitar (,) juta pohon produksi E,): kg7pohon. Hal ini menunjukkan bahwa produksi pisang di !anyuwangi terjadi penurunan yang sangat tajam. B)"dasa"#an in2$"%asi da"i Dinas P)"!anian Tana%an Pan+an Banyu an+i 2usa"iu% dan ()nya#i! da"ah3 s)-a+ian i*ayah #).a%a!an G*a+ah dahu*u -)sa" !ana%an (isan+ %a!i dan %)"u(a#an s)n!"a ("$du#si (isan+. A#an !)!a(i d)n+an adanya s)"an+an ()nya#i! ("$du#!i4i!asnya san+a! ")ndah. Pengkajian dilakukan di desa Olehsari kecamatan lagah kabupaten !anyuwangi.

!erdasarkan Aona agroekologi +./>,, lokasi pengkajian ini termasuk kategori iia@ - yaitu ketinggian sekitar )## m dari permukaan laut, suhu panas, kelembaban termasuk lembab, wilayahnya di lereng tengah <ulkan dari gunung Bjen dan kelerengan -4 H )# ;. Tanah lokasi pengkajian termasuk kelompok o@isol dengan tingkat kesuburan sedang +Tabel ),
Tabel ). 2ifat Tanah Fi Fesa Olehsarii 5ecamatan lagah 5abupaten !anyuwangi, "##). Co " ) ( 4 1 E : 9 -# -Unsur pH H"O pH 56l - C 6 3 Organik +;, C 3 Total +;, P.Olsen +mg.kg3-, 5 +me7-##g, Ca +me7-##g, 6a +me7-##g, =g +me7-##g, 5T5 +me7-##g, Tekstur 3 Pasir +;, 3 Febu +;, Cilai 1,4 4,: ",#1 #,)) -(,4: #,(: #,)9 -),): -,E4 -(,4 "# (: Harkat netral netral sedang rendah sedang tinggi sedang sedang rendah tinggi

di

3 Giat +;, 3 5las

)" lempung liat berpasir

5. K)"a+aan P)"!u%-uhan Tana%an Pisan+ Fari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa rakitan teknologi budidaya meliputi asal bibit pisang, dosis pemupukan dan tanaman sela berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman pisang ambon kuning di lahan kering +Tabel (,. Tabel (. Pengaruh Teknologi !udidaya Terhadap Gaju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Pisang /mbon 5uning Fi Gahan 5ering,=H"##"7"##). Umur Tanaman +bulan, " ) ( 4 Bnput tinggi )(,(" c :1,(E b "((,E) b )-1,E4 ab ("#,): ab &akitan Teknologi +cm, Bnput =adya Petani 4-,#" b --","9 a "E-,)) a )1:,1) a ()9,4# a 1#,-) a EE,": b "#(,E# c )#9,): b ):","4 b 55 +;, 4,EE -),11 -1,(( 9,(: 4,))

/ngka3angka sebaris yang diikuti huruf sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji !CT pada taraf p M #,#4

Fari tabel ( tampak bahwa pada saat tanaman pisang berumur - bulan, tinggi tanaman pisang dengan menerapkan input tinggi yang menggunakan bibit asal kultur jaringan adalah paling rendah +)(,(" cm, diikuti penerapan input madya bibit berasal dari bit +4-,#" cm, dan paling tinggi teknologi petani bibit berasal dari anakan +1#,-) cm,. Pada saat tanaman berumur ) bulan, justru tanaman paling tinggi berasal dari bit, kemudian diikuti bibit berasal dari kultur jaringan dan paling rendah bibit dari anakan. Pertumbuhan tinggi tanaman paling rendah dari penerapan teknologi petani tersebut disebabkan pada saat tanam bibit dari anakan belum mempunyai akar, sehingga akar tanaman baru berkembang dan belum mampu menyerap hara tanah. 2edangkan penerapan teknologi input madya menggunakan bibit dari bit maupun input tinggi dari kultur jaringan pada saat tanam bibit sudah berakar dan mampu menyerap hara dalam tanah sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat dibanding teknologi petani + ambar -,. Gebih cepatnya pertumbuhan tinggi tanaman input madya dibandingkan dengan input tinggi dikarenakan pada input madya menggunakan tanaman sela jagung sehingga pada saat pertumbuhan hingga umur ) bulan tanaman pisang ternaungi oleh tanaman jagung, akibatnya terjadi etiolasi. 2edangkan pada input tinggi menggunakan tanaman sela nenas sehingga tanaman pisang tidak ternaungi. Pada saat tanaman pisang berumur 4 bulan,

pertumbuhan tinggi tanaman pisang yang menerapkan input madya lebih tinggi dibandingkan teknologi petani, tetapi tidak berbeda dengan penerapan input tinggi.
500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 1 2 3 Umur (bulan) 4 5

Tinggi tanaman (cm)

Input tinggi Input Madya Petani

ambar - Pengaruh Teknologi !udidaya Terhadap Gaju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Pisang /mbon 5uning di Gahan 5ering, =H "##"7"##) Fari hasil analisis sidik ragam menunjukkan rakitan teknologi budidaya berpengaruh terhadap laju pertumbuhan lingkar batang pisang ambon kuning di lahan kering +Tabel 4,.

Tabel 4. Pengaruh Teknologi !udidaya Terhadap Gaju Pertumbuhan Gingkar !atang Pisang /mbon 5uning Fi Gahan 5ering, "##). Umur Tanaman +bulan, " ) ( 4 &akitan Teknologi +cm, Bnput tinggi Bnput =adya 4,:) c "#,4: a )1,(1 a (4,:4 a 49,4# a E,-( b -9,"4 a )),"# a ((,"4 a 41,:4 ab Petani :,(1 a -9,#" a ":,-4 b ):,(# b (9,E4 b 55 +;, ",9: 1,(4 1,"# E,(" 9,11

/ngka3angka sebaris yang diikuti huruf sama berarti tidak berbeda nyata menurut uji !CT pada taraf p M #,#4

Fari tabel 4 tampak bahwa pada saat tanaman berumur - bulan, lingkar batang pisang paling besar dengan menerapkan teknologi petani yang menggunakan bibit dari anakan dan paling kecil dengan menerapkan teknologi input tinggi bibit berasal dari kultur jaringan. /kan

tetapi pada saat tanaman berumur - bulan, laju pertumbuhan lingkar batang pada teknologi inpu tinggi dan input madya lebih cepat dibandingkan teknologi petani + ambar ",. Hal ini dikarenakan pada saat tanam bibit dari anakan belum berakar, sedangkan bibit dari kultur jaringan dan bit sudah berakar sehingga tanaman langsung dapat menyerap hara dari tanah. Pada saat tanaman berumur 4 bulan, laju pertumbuhan lingkar batang tanaman pisang dengan menggunakan teknologi input tinggi lebih cepat dibandingkan dengan teknologi petani, tetapi laju pertumbuhan tersebut tidak berbeda dengan menerapkan teknologi madya. Perbedaan besarnya laju pertumbuhan tersebut disamping karena perbedaan asal bibit juga dipengaruhi oleh jenis dan dosis pemupukan terutama pupuk kalium +5asijadi, dkk, "##-,.
70

60 50

Lingkar Batang (cm )

40 30

Input tinggi Input Madya Petani

20 10

0 1 2 3 Um ur (bulan) 4 5

ambar " Pengaruh Teknologi !udidaya Terhadap Gaju Pertumbuhan Gingkar batang Pisang /mbon 5uning di Gahan 5ering, =H "##"7"##)

!erdasarkan uraian di atas, dapat diutarakan bahwa pertumbuhan pisang ambon kuning yang ditanam pada lahan kering hingga umur 4 bulan yang terbaik adalah dengan menerapkan teknologi input tinggi dan diikuti oleh teknologi madya.

6. K)"a+aan E#$n$%i Usaha!ani Pisan+ Falam penerapan teknologi sistim usahatani pisang ambon kuning di lahan kering hingga tanaman berumur 4 bulan, biaya produksi yang dibutuhkan paling tinggi adalah penerapan teknologi input tinggi mencapai &p --.19".###,3 per ha, diikuti input madya sebesar &p -#.)1(.###,3 per ha dan teknologi petani &p :.):9.###,3 per ha +Tabel 1,
9

5omponen biaya produksi dari ketiga teknologi budidaya pisang tersebut paling tinggi adalah biaya sarana produksi, mencapai E) ; untuk input tinggi, 19 ; untuk input madya dan 1" ; untuk teknologi petani dari total biaya produksi. 2edangkan biaya tenaga kerja dari ketiga teknologi tersebut besanya tidak berbeda. !iaya sarana prouksi terbesar adalah bibit, sedangkan tenaga kerja adalah membuat lubang tanam. Tabel 1. !iaya Produksi Usahatani Pisang /mbon 5uning Umur 4 bulan di Gahan 5ering, !anyuwangi. =H"##"7"##) No U r a i a n Input Tinggi Input Madya Petani
Fisik Nilai (Rp 000 /ha) 4.800,0 1.056,0 307,2 748,8 1.600,0 - .1#/0 108 40 12 20 20 12 #1# 1620,0 600,0 180,0 300,0 300,0 180,0 ' 1-0/0 11 (2#/0 108 40 12 20 20 12 #1# Fisik Nilai (Rp 000 /ha) 4.000,0 1.056,0 153,6 374,4 1.600,0 0 1-1/0 1.620,0 600.0 180,0 300,0 300,0 180,0 ' 1-0/0 10 '(1/0 108 40 12 20 20 12 #1# Fisik Nilai (Rp 000 /ha) 2.400,0 1.056,0 153,6 1.600,0 . #02/( 1.620,0 600,0 180,0 300,0 300,0 180,0 ' 1-0/0 - '-2/0

Sarana Produksi
1 !i"it (pohon) # Pupuk $% (kg) SP&'( (kg) )*l (kg) )andang (t) ' Fungisida hayati 1600 960 192 416 16 & 1600 960 153,6 208 16 & 1600 960 153,6 16 &

II

+u,lah Tenaga )er3a


1 Melu"ang 4 tutup lu"ang # Pupuk kandang ' Tana,
1 Pupuk 4 kurangi anakan

. !u,"un 4 "uat parit ( !ersih daun kering

+u,lah +u,lah !iaya Produksi

Falam pada itu biaya produksi tanaman sela yang ditanam awal musim hujan "##" bersamaan dengan tanaman pisang tertinggi adalah nenas pada pisang teknologi input tinggi, tetapi pada saat umur ( bulan nenas belum memberikan hasil. Terhadap tanaman semusim sebagai tanaman sela, jagung yang ditanam diantara pisang teknologi input madya memerlukan biaya produksi lebih tinggi dan memberikan pendapatan yang lebih tinggi pula dibandingkan tanaman kacang tanah yang ditanam diantara pisang teknologi petani +Tabel E,. Fari Tabel E tampak bahwa biaya produksi tanaman sela nenas memerlukan biaya produksi lebih dari dua kali dibandingkan tanaman sela jagung. Gebih besarnya biaya produksi tanaman sela nenas ini terutama pada biaya bibit. 2edangkan kebutuhan biaya produksi tanaman sela jagung pada input madya hampir dua kali lebih besar dibandingkan dengan tanaman sela kacang tanah pada teknologi petani. Gebih besarnya biaya jagung ini terutama pada biaya pupuk. Dalaupun kebutuhan biaya produksi tanaman sela jagung pada input
-#

madya lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sela kacang tanah teknologi petani, akan tetapi memberikan tambahan pendapatan lebih dari tiga kali +)": ;,. Tabel E. !iaya Produksi dan Pendapatan Usahatani Tanaman 2ela Per ha pada Tanaman Pisang /mbon 5uning Umur 4 bulan Gahan 5ering, !anyuwangi, =H "##"7"##) No U r a i a n Input Tinggi Input a!"a (#agung) $etani (nenas) (%a&ang tana')
Fisik Nilai (Rp 000//ha) 4.800,0 825,0 '1.0/0 270,0 180,0 180,0 480,0 1 110/0 1 .(0/0 0 &1 .(0/0 Fisik Nilai (Rp 000//ha) 400,0 480,0 160,0 180,0 1 ##0/0 180,0 180.0 90,0 270,0 180,0 200/0 # 1#0/0 ' 1.1/. 1 0'1/. Fisik Nilai (Rp 000/ha) 345,0 '1./0 180,0 180,0 240,0 90,0 90,0 0-0/0 1 1#./0 1 110/0 '1./0

Sarana Produksi
1 !i"it /"enih # Pupuk Urea (kg) $% (kg) SP&'( (kg) )*l (kg) 52.500 750 & 18 12 12 32 20 400 100 100 115 -

II

+u,lah Tenaga )er3a


1 Pengolahan tanah # Tana, ' Pe,upukan
1 Siang/!u,"un

. Panen ( Prosesing

12 12 6 18 12 -

12 12 16 6 6

+u,lah Total "iaya 5asil Pendapatan

&

0/01t &

2(0 &

7. P)n)*i!ian Su()" I%($s)d Fari hasil uji penggunaan fungisida hayati untuk pengendalian penyakit layu fusarium menunjukkan bahwa ketiga jenis fungisida hayati meliputi Trichoderma Sp; Penicillium Sp dan Gliocladium Sp hingga tanaman pisang ambon kuning di lahan kering berumur 4 bulan tidak berbeda efekti<itasnya. Hal ini dikarenakan pada semua perlakuan belum menunjukkan adanya tanaman yang terserang layu fusarium. Fari hasil analisis laboratorium, lahan yang akan ditanami pisang tidak terdapat koloni jamur fusarium. /kan tetapi dari analisis tersebut justru terdapat bakteri Xathomonas sebanyak 9## koloni7gram.

KESIMPULAN -. &akitan teknologi sistim usahatani pisang ambon kuning di lahan kering dengan menerapkan input tinggi +bibit dari kultur jaringan dan dosis pupuk optimal, memberikan

--

pertumbuhan tanaman yang tidak berbeda dibandingkan penerapan teknologi input madya +bibit dari bit, tetapi lebih baik dari pada teknologi petani +bibit dari anakan,. ". Tanaman sela pada sistim usahatani pisang ambon kuning di lahan kering yang ditanam bersamaan tanam pisang pada awal musim penghujan dengan jagung teknologi diperbaiki memberikan tambahan pendapatan lebih tinggi dari pada kacang tanah teknologi petani, sedangkan tanaman sela nenas berumur 4 bulan belum memberikan hasil. Pada saat tanaman pisang ambon kuning yang ditanam di lahan kering berumur 4 bulan belum tampak adanya penyakit layu fusarium, sehingga belum dapat diketahui efekti<itas penggunaan fungisida hayati.

).

DAFTAR PUSTAKA !iro Pusat 2tatistik. -99(. 2tatistik perdagangan Guar negeri Bndonesia. >kspor Jilid B. -99). Jakarta. Finas Pertanian tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur. "##-. Gaporan 2urabaya. Tahunan "##-.

>rnawanto, K.F., F.F. Didjajanto, >. 2ugiartini dan %. 5asijadi, -99E. Pengkajian Paket Teknik !udidaya Pisang di Gahan 5ering. Gaporan Hasil Penelitian T./. -9917-99E. !alai Pengkajian Teknologi Pertanian. =alang. Handoko, G. &osmahani, =.6. =ahfud, 6. Hermanto dan C.B. 2idik, -991. /plikasi Pengendalian Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Pisang di Gahan 5ering. Gaporan Hasil Penelitian T./. -9947-991. !alai Pengkajian Teknologi Pertanian 5arangploso, =alang. Hanudin dan B. Fjatnika. -99:. Pengaruh >kstrak !eberapa Tanaman terhadap Pertumbuhan !akteri layu +Pseudomonas solanaceaerum >.% 2mith, 2ecara Bn Jitro. !uletin Penelitian Hortikultura Gembang. Jol. NBJ +-, * -"3-( 5asijadi, %. 2. Purnomo dan 2uhardjo. -991. &akitan Teknologi Produksi Untuk Pengembangan /gribisnis Pisang. !alai Pengkajian Teknologi Pertanian 5arangploso. =alang. OOOOOOOOO, 2uhardjo dan Dahyunindyawati. "##-. &akitan Teknologi 2istim Usahatani Untuk Pengembangan /gribisnis Pisang. !alai Pengkajian eknologi Pertanian Jawa Timur. 2atuhu, 2. Fan /. 2upriyadi, -99). Pisang !udidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. P.T. Penebar 2wadaya. Jakarta

-"

2uastika B!5, 5amandalu, //C!, Cyoman /rya, Fewa 2uprapta dan =ade 2udana. "###. Uji adaptasi pengendalian penyakit dengan beberapa ekstrak tumbuhan. Prosiding seminar nasional pengembangan teknologi pertanian dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Pusat 2osial >konomi, !adan Gitbang Pertanian. !ogor. "4: H "1E 2ulistianingsih, Fjajati, 2. 2antoso dan G. 2ulistyowati. -994. Pengaruh inokulasi jamur Trichoderma sp terhadap penyakit busuk batang <anili oleh %. !atatatis <ar <anillae +tucker,. 5ongres Casional NBBB dan seminar Blmiah P%B, =ataram. "E H "9 2eptember -994. )E( H ):-. &osmahani G. -999. Pengelolaan Hama dan Penyakit Pisang 6a<endish. !uletin Teknologi dan Bnformasi Pertanian !PTP 5arangploso =alang. Jol "+-,*-34. Didjajanto, F.F. -99). Terapan Usahatani Pisang. =akalah pada =alang, -E /pril -99). 2eminar /gribisnis,

-)

Anda mungkin juga menyukai