Anda di halaman 1dari 2

PARADIGMA INTEGRASI INTERKONEKSI DALAM KAJIAN ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN AMIN ABDULLAH)

Adanya dikotomi ilmu umum dan ilmu agama, hegemoni bidang ilmu tertentu terhadap bidang lainnya, superior-inferior feeling dari masing-masing bidang ilmu, hirarki ilmu utama-ilmu komplementer, adalah akibat-akibat laten yang harus ditanggung dari kenyataan spesialisasi. Dampak ini merambah ke duniasosial, dunia pendidikan dunia politik dan lain sebagainya, sehingga tidak jarang muncul konflik di ranah sosial maupun politik akibat adanya eksklusifisme dari masing-masing bidang ilmu. Sebagai contoh dalam dataran ilmu-ilmu Keislaman sering terjadi (pengkafiran) antarsesama muslim hanya karena disiplin keilmuannya berbeda.

Pada akhirnya secara psikologis banyak orang yang mengalami kegelisahan luar biasa karena antara dunia yang dia alami, yang multi-dimensi, dengan keilmuan yang dia hayati, yang hanya satu dimensi dan satu-satunya dia pahami, ternyata tidak sejalan. Orang yang menghayati ilmu fiqih saja pasti gelisah ketika berhadapan dengan kenyataan sosial yang berbeda dengan isi ilmunya. Orang yang menghayati ilmu ekonomi pasti gelisah ketika berhadapan dengan logika zakat dan sedekah ala fiqih. Orang yang menghayati ilmu geografi saja pasti gelisah ketika berhadapan dengan adanya ruang baru yang disebut dunia virtual atau dunia maya.

Kajian keislaman pada sisi normativitas dan historisitas telah berhasil memberikan petunjuk dan peta (road map) bagaimana sesungguhnya ilmu-ilmu keislaman dibangun. Ketika pemetaan terhadap tumpang tindihnya permasalahan sudah ditemukan, Amin Abdullah menawarkan gagasan paradigma integrasi interkoneksi untuk mengurangi ketegangan yang seringkali terjadi secara tidak produktif.

Penelitian ini bertujuan menjawab apa dan bagaimana paradigma integrasi interkoneksi dalam pandangan Amin Abdullah serta bagaimana pula implementasi dan kontribusi dari

paradigama tersebut terhadap perkembangan kajian keislaman. Dalam penelitian ini digunakan model penelitian pustaka. Peneliti menganalisis pemikiran Amin Abdullah dari bahan kepustakaan atau informasi yang dikumpulkan didasarkan atas studi kepustakaan yang meliputi buku dan literatur pemikiran Islam yang ditulis oleh Amin Abdullah terutama pada gagasan paradigma integrasi-interkoneksi. Dalam metode ini, peneliti menggunakan deskriptif-analisis terhadap pemikiran Amin Abdullah.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bentuk pemikiran Amin Abdullah bahwa paradigma interaksi-interkoneksi hakikatnya ingin menunjukkan bahwa antarberbagai bidang keilmuan sebenarnya salingmemiliki keterkaitan, karena memang yang dibidik oleh seluruh disiplin keilmuan adalah realitas alam semesta yang sama, hanya saja dimensi dan fokus perhatian yang dilihat oleh masing-masing disiplin berbeda. Oleh karena itu, rasa superior, eksklusifitas, pemilahan secara dikotomis terhadap bidangbidang keilmuan yang dimaksud hanya akan merugikan diri sendiri, baik secara psikologis maupun secara ilmiah akademis. Betapapun setiap orang ingin memiliki pemahaman yang lebih utuh dan komprehensif, bukannya pemahaman yang parsial dan reduktif. Maka dengan menimbang asumsi ini seorang ilmuan perlu memiliki visi integrasi-interkoneksi. Mengkaji satu bidang keilmuan dengan memanfaatkan bidang keilmuan lainnya itulah integrasi dan melihat kesaling-terkaitan antarberbagai disiplin ilmu itulah interkoneksi.

Paradigma ini menegaskan bahwa bangunan keilmuan apapun, baik keilmuan agama, sosial, humaniora, maupun kealaman tidak dapat berdiri sendiri to be single entity. Akan tetapi kerjasama, saling tegur sapa, saling membutuhkan, saling koreksi dan saling keterhubungan antardisiplin keilmuan akan lebih dapat membantu menusia dalam memahami kompleksitas persoalan kehidupan dan sekaligus upaya pemecahannya. Secara epistemologis paradigma interkoneksitas merupakan jawaban terhadap kesulitan yang selama ini diwariskan, dirasakan dan diteruskan selama berabad-abad dalam peradaban Islam tentang adanya dikotomi keilmuan yang menghambat pula terhadap proses kemajuan dalam kajian keislaman.

Anda mungkin juga menyukai