Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FLAME TEMPERATURE D I S U S U N OLEH : 1. Nyayu Aisyah 2. Melly Agustia F !ttie"a#ati $. Li"ta"g Put!i Maha!%i&a '. Mulyati (.

N )a Ra*h+a% "a ,.Ayu Di-a Put!i Uta+i .. Ol#a" Put!a Na"%a

Kelas : 2 E/A D se" Pe+e!i&sa : I!. A!i0al As#a"1 M.T

POLITEKNIK NE/ERI SRI2I3A4A TAHUN A3ARAN 251162512

KATA PEN/ANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Allah swt, karena berkah dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dengan judul Flame Tmperature tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini dilakukan sebagai salah satu penambah nilai dalam tugas akhir nera a massa !. "ami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, mungkin masih terdapat kekeurangan-kekurangan. #leh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat berman$aat bagi yang menulis maupun yang memba anya. %em&ga Allah swt senantiasa memberikan ridh&-Nya kepada kita. Amin.

Palembang, ' (uli )*!)-*'-*+

Penulis

DAFTAR ISI KATA PEN/ANTAR.................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... 7A7 1. PENDAHULUAN 1.1 Lata! 7ela&a"g................................................................................ 1.2 Tu8ua".............................................................................................. 1.$ Ru+usa" Masalah.......................................................................... 7A7 2.PEM7AHASAN 2.1 3e"is93e"is Fla+e............................................................................ 2.2 Pe"ge!tia" Fla+e Te+:e!atu!e.................................................... 2.$ Te+:e!atu! Nyala A%ia;ati&........................................................ 2.' Te+:e!atu! Nyala A&tual.............................................................. 2.( Te+:e!atu! Nyala Te !itis............................................................ 2., < "t h Kasus.................................................................................. 7A7 $.PENUTUP........................................................................................... ( , , . . = 15 $ $ ' 1 2

7A7 1. PENDAHULUAN 1.1 Lata! 7ela&a"g -ukanlah suatu hal yang langka jika kebanyakan ahli in.estigasi kebakaran berpegang pada buku temperatur nyala, yang mana temperatur tersebut merupakan temperatur nyala adiabatik. -anyak &rang yang mende$inisikan pengertian temperatur nyala ini dengan berbagai pandangan, misalnya adal yang mengatakan bahwa temperatur nyala adalah temperatur dari pembakaran yang menempati /&na nyala api. %edangkan ada pendapat lainnya yang menyatakan bahwa temperatur nyala adalah temperatur yang merupakan hasil dari pijaran gas-gas yang keluar dari bunsen. (ika pembakaran yang dilakukan terhadap suatu /at atau material berlangsung dnegan baik maka kita juga dapat mengetahui titik nyala material tersebut. %e ara l&gis hal tersebut benar, namun ada pengertian yang lebih baik mengenai temperatur nyala ini. Perlu diketahui, dalam menentukan temperatur nyala suatu unsur yang memiliki temperatur sangat tinggi merupakan suatu hal yang sulit. "esulitan yang sering dialami antara lain yaitu 0 1!2 ampurtangan peralatan 1)2 kesulitan interpretasi karena terkadang temperatur ini sering berubah seiring bertambahnya waktu pengukuran. 3alam kebanyakan kasus, term&k&pel sering digunakan dalam mengukur suhu. Namun, alat ini memiliki p&tensi kesalahan yang tidak bisa diabaikan, yang meliputi reaksi permukaan, radiasi dan sebagainya. -uku ajar yang ada dapat dijadikan bahan pegangan untuk belajar mengenai temperatur nyala ini. %ebagaimana yang akan dibahas pada makalah ini, nyala yang paling tidak diinginkan adalah nyala api turbulan. Pada nyala api ini waktu yang turun naik atau tidak k&nstan mengakibatkan kesulitan dalam mengukur dan dalam mena$sirkannya se ara penuh. 1.2 Tu8ua" Tujuan Penulisan makalah ini adalah agar menambah pengetahuan mengenai apa itu temperatur nyala dan jenis-jenisnya serta penjelasan mengenai temperatur nyala adiabatik, aktual dan te&ritis. 3engan memba a makalah ini diharapkan bisa menambah ilmu yang berman$aat bagi pemba anya.

1.$ Ru+usa" Masalah Apa itu temperatur nyala5 %ebutkan jenis-jenis temperatur nyala5 Apa itu temperatur nyala aktual dan temperatur nyala te&ritis5 -erikan &nt&h kasus dalam menentukan $lame temperature5

7A7 2. PEM7AHASAN TEMPERATUR N4ALA 2.1 3e"is98e"is "yala %ebelum membahas lebih lanjut mengenai temperatur nyala, kita harus dapat membedakan beberapa jenis nyala api, yaitu 0 6aminar

7isualisasi api yang terlihat pada api tipe ini berbentuk se ara laminar atau teratur. Api jenis ini memiliki bentuk mengikuti streamline aliran tanpa membentuk turbulensi atau gerakan tidak beraturan. Nyala api laminar terbagi menjadi dua yaitu nyala api laminar premi8ed dan nyala api laminar di$usi. 9&nt&h dari api laminar premi8ed adalah nyala pembakar -unsen. %ebuah nyala api di$usi laminar adalah lilin. -ahan bakar berasal dari uap lilin, sementara peng&ksidasinya adalah udara. :ap lilin dan udara ini tidak ber ampur sebelum dimasukkan ke /&na nyala dengan ara di$usi. Turbulan

Api turbulen menunjukkan p&la aliran nyala api yang tidak beraturan atau a ak yang memberi indikasi aliran yang bergerak sangat akti$. %ama seperti api laminar, api turbulen juga terbagi menjadi dua yaitu, nyala api turbulan premi8ed dan nyala api turbulan di$usi. Api premi8ed paling bergej&lak adalah dari sistem pembakaran rekayasa0 b&iler, tungku, dll. "ebanyakan kebakaran yang tidak diinginkan masuk dalam kateg&ri api di$usi turbulan. "arena tidak ada k&mp&r atau alat mekanis lainnya ada untuk pen ampuran bahan bakar dan udara, api adalah jenis di$usi. 2.2 Pe"ge!tia" Te+:e!atu! Nyala Temperatur nyala adalah temperatur dimana suatu /at atau material melepaskan uap yang ukup untuk membentuk ampuran dengan udara yang ada sehingga terbakar. Angka dari temperatur ini diper&leh dari sumber yang ada seperti buku, walaupun banyak &rang yang mengatakan bahwa temperatur nyala tidak dapat kita tentukan se ara nyata. "arena hal itulah para ahli me ari met&de untuk menentukan nilainya se ara te&ri. Temperatur nyala api ditentukan &leh beberapa $akt&r, yaitu tergantung pada jenis bahan bakar dan &ksidan yang digunakan. :ntuk api k&n.ensi&nal yang digunakan

dalam $&t&metri nyala, temperatur nyala yang lebih tinggi diper&leh dengan &ksigen digunakan sebagai &ksidan bukan udara, karena di dalam udara terdapat nitr&gen yang dapat menurunkan suhu nyala api. Temperatur nyala juga ber.ariasi sesuai dengan rasi& masing-masing k&mp&nen dalam ampuran yang mudah terbakar. jika ampuran tidak masuk pembakar dalam k&mp&sisi &ptimal, bahan bakar kelebihan atau &ksidan pemberat. Tidak berpartisipasi dalam reaksi dan gas inert seperti k&mp&nen berlebih menurunkan suhu nyala api. -erikut ini merupakan $akt&r-$akt&r yang mempengaruhi temperatur nyala 0 Temperatur Adiabatik Tekanan Atm&s$ir -ahan bakar yang terbakar Ada tidaknya peng&ksidasi dalam bahan bakar -agaimana st&ki&metri pembakaran yang terjadi

%elanjutnya, dibawah ini merupakan tabel temperatur nyala beberapa senyawa atau unsur pada tekanan ! atm dan suhu )*&9. N& ! ) , 4 + ; ' %enyawa < :nsur yang dibakar Metana 1gas alam2 Pembakar -unsen "ayu -ensin "er&sin Nyala 6ilin Arang 2.$ Te+:e!atu! Nyala A%ia;ati& Adiabatik berarti tanpa kehilangan panas. #leh karena itu, temperatur ini akan didapatkan dalam pembakaran yang mana tidak ada yang hilang. >alaupun pembakaran sebenarnya tidak ada yang adiabatik. Alasan mengapa keadaan yang adiabatik ini masih diperhitungkan adalah karena temperatur adiabatik masih dapat dihitung dengan prinsip term&kimia. 3alam suatu reaksi adiabatik, entalpi ?@P dari ni m&l pr&duk pada temperatur &" dari temperatur )=A&" dituliskan dengan persamaan 0 ?@P B ?ni T)=A pi dT C ?ni Di ...... 1!2 Temperatur Nyala =+*-!+** =**-!;** 1tergantung katup udara2 !*)' !*); ==* !!* 1pada umumnya2 !,=*

'

kapasitas m&l dilambangkan 9p, dituliskan dengan $ungsi kuadrat temperatur sebagai berikut 0 9pi B ai C bi T C Maka jika persamaan ! di integrasi di dapat, ?@P B ?ni E ai 1T F )=A2 C bi<) 1T) - )=A)2 C i<, 1!*-;2 1T, - )=A,2G 2.' Te+:e!atu! Nyala A&tual Temperatur nyala adiabatik, dimisalkan pembakaran sempurna, selalu lebih tinggi dibandingkan temperatur yang dihasilkan pada pembakaran aktual pada k&ndisi yang sama. %elalu ada panas yang hilang dari nyala dan hal tersebut tidak mungkin untuk memper&leh pembakaran yang sempurna pada temperatur yang tinggi. Penyelesaian sebagian dari reaksi ini merupakan akibat dari terbentuknya k&ndisi keseimbangan tertentu antara pr&duk dan reaktan. %ebagai &nt&h, pada temperatur yang tinggi karb&n m&n&ksida, karb&n di&ksida dan &ksigen terbentuk dalam kesetimbangan. Temperatur nyala adiabatik pada beberapa gas. %ebagai &nt&h, walaupun pentana memiliki !) kali harga panas hidr&gen, temperatur nyala adiabatiknya lebih rendah yaitu sekitar !!*&9. @asil dari $akta tersebut pada pembakaran yang memiliki harga panas yang tinggi, sejalan dengan itu jumlah pr&duk pembakaran termasuk nitr&gen hadir dengan kapasitas t&tal panas. Pembakaran karb&n m&n&ksida akan dilanjutkan hanya dengan tingkat penyelesaian yang akan memberikan ampuran gas dalam pr&p&rsi yang sesuai dengan k&ndisi kesetimbangan. 6ebih jauh lagi, keberadaan radikal bebas dan elemen harus disertakan dalam menghitung baik kal&r reaksi dan energi yang terkandung. %etiap energi yang dikeluarkan dalam melakukan kerja mekanik, meningkatkan energi kinetik eksternal dan ele.asi gas akan mengurangi suhu. 2.( Te+:e!atu! Nyala Te !itis Temperatur yang di apai ketika bahan bakar dibakar di udara atau &ksigen tanpa mendapatkan atau kehilangan panas disebut temperatur nyala te&ritis. 3alam menghitung temperatur nyala te&ritis, dapat digunakan met&de yang sama seperti menghitung temperatur adiabatik. Asumsi yang dibuat menyatakan bahwa tidak ada pekerjaan yang berhubungan dengan mesin yang dilibatkan dan energi yang hanya ada adalah energi internal. Temperatur maksimum nyala adiabatik terjadi ketika bahan
i

T) ............ 1)2

bakar dibakar dengan &ksigen murni yang dibutuhkan se ara te&ritis. Temperatur maksimum nyala adiabatik yang dibakar dengan menggunakan udara akan lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan &ksigen murni. 2., < "t h Kasus Pe!hitu"ga" Te+:e!atu! Nyala !. @itunglah temperatur nyala te&ritis dari gas yang mengandung )*H 9# dan A*H N) ketika dibakar dengan !**H udara berlebih, dimana baik udara dan gas bersuhu )+&9. Penyelesaian 0 7asis : 115 g9+ le <O. N) dalam gas #) disuplai N) dari udara T&tal N) B ! 8 *,A* *,)* B *,+ 8 ) B !,* 8 *,'= *,)! B ,,'; C 4,* B ','; g-m&l B =,'; g-m&l B !,* g-m&l B *,+ g-m&l B ','; g-m&l M&l N), #), 9# yang &riginal B ','; C !,* C !,* Pr&duk-pr&duk hasil pembakaran 0 9#) yang terbentuk #) yang diinginkan B !,* F *,+ N) Intalpi pr&duk, ?@P 1pada )+&92 9#) 0 @ B !,* E ;,,,= 1T F )=A2 C *,*!*!4<) 1T) - )=A)2 F ,,4!+<, 1!*-;2 1T, - )=A,2G #) N) 0 0 @ B *,+ E ;,!!' 1T F )=A2 C *,**,!;'<) 1T) - )=A)2 F !,**+<, 1!*-;2 1T, - )=A,2G @ B ','; E ;,4+' 1T F )=A2 C *,**!,A=<) 1T) - )=A)2 F *,*;=<, 1!*-;2 1T, - )=A,2G Penjumlahan 0 ?@P B +=,+*4 1T F )=A2 C *,*!!)+ 1T) - )=A)2 F !,4A4 1!*-;2 1T, - )=A,2 ?@P B +=,+*4T C *,*!!)+T) F !,4A4 8 !*-; T, F !A'*, %edangkan ?@J B * dan K@ B *, dari persamaan '4 yang mana ?@P B - K@)=A atau B !,* g-m&l B ,,'; g-m&l B 4,* g-m&l

+=,+*4T C *,*!!)+T) F !,4A4 8 !*-; T, F !A'*, B ;';,; Penyelesaian dari persamaan ini adalah T B !)!;&" atau =,4&9 %alah satu ara langsung yang dapat digunakan yaitu dengan mengasumsikan

temperatur akhir dan dengan menggunakan nilai kapasitas panas dari tabel != halaman )+A buku hemi al pr& ess prin iples. %ehingga kapasitas panas rata-rata antara )+ dan =4,&9 adalah 9#) B !!,A) "emudian, ?@P B E1!2 1!!,A)2 C 1*,+2 1*,'=*,2 C 1',';2 1',4'!2G 1T F )=A2 B ;';,; Maka T B !)!+&" atau =4)&9 ). @itung temperatur nyala te&ritis yang terjadi pada kasus ! jika pemanasan awal gad dan udara sebelum pembakaran sebesar !***&9. Penyelesaian 0 7asis : 115 g > + l <O entalpi reaktan pada !***&9 elati$ terhadap )+&9. 9# B 1!,*2 1',+A'2 1!*** F )+2 #) B 1!,*2 1',=4!2 1!*** F )+2 N) B 1',';2 1',+*'2 1!*** F )+2 B ',=' B ''4) B +;'=A @J B '!=,' 3engan menggunakan nilai K@)=A dan persamaan untuk ?@P dari kasus !, ;';,; C '!=,' B +=,+*4T C *,*!!)+T) F !,4A4 1!*-;2T, F !A'*, +==*4T C *,*!!)+T) F !,4A4 1!*-;2T, B !+A)'; 3engan menyelesaikan persamaan diatas didapat T B )*'*&" atau !'='&9 #) B ',=*, N) B ',4'!

!*

7A7 $. PENUTUP Temperatur nyala adalah temperatur dimana suatu /at atau material melepaskan uap yang ukup untuk membentuk ampuran dengan udara yang ada sehingga terbakar. Ada beberapa $akt&r yang mempengaruhi temperatur nyala yaitu 0 temperatur adiabatik, tekanan atm&s$ir, bahan bakar yang terbakar, ada tidaknya peng&ksidasi dalam bahan bakar dan bagaimana st&ki&metri pembakaran yang terjadi. Temperatur Nyala yang dibahas pada makalah ini ada , yaitu 0 Temperatur Nyala Adiabatik Temperatur Nyala Aktual Temperatur Nyala Te&ritis

Temperatur nyala adiabatik adalah temperatur yang didapatkan pada pembakaran yang mana tidak terjadinya pelepasan panas. Temperatur nyala aktual berbeda dengan temperatur nyala adiabatik, karena pada saat pembakaran terjadi pr&ses pelepasan panas. (adi temperatur ini diper&leh pada pembakaran yang melepaskan panas. Temperatur nyala te&ritis adalah temperatur yang didapatkan se ara te&ri dengan dasar st&ki&metri dalam pr&ses pembakaran.

!!

Anda mungkin juga menyukai