Anda di halaman 1dari 17

MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERAN (MKEK) Dalam hal seorang dokter diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran (tanpa

melanggar norma hukum), maka ia akan dipanggil dan disidang oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk dimintai pertanggung-jawaban (etik dan disiplin profesi)nya !ersidangan MKEK bertujuan untuk mempertahankan akuntabilitas, profesionalisme dan keluhuran profesi "aat ini MKEK menjadi satu-satunya majelis profesi yang menyidangkan kasus dugaan pelanggaran etik dan#atau disiplin profesi di kalangan kedokteran Di kemudian hari Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), lembaga yang dimandatkan untuk didirikan oleh $$ %o &' # &((), akan menjadi majelis yang menyidangkan dugaan pelanggaran disiplin profesi kedokteran Dalam hal MKDKI dalam sidangnya menemukan adanya pelanggaran etika, maka MKDKI akan meneruskan kasus tersebut kepada MKEK Fungsi MKEK !ersidangan MKEK bersifat inkuisitorial khas profesi, yaitu Majelis (ketua dan anggota) bersikap aktif melakukan pemeriksaan, tanpa adanya badan atau perorangan sebagai penuntut !ersidangan MKEK se*ara formil tidak menggunakan sistem pembuktian sebagaimana la+imnya di dalam hukum a*ara pidana ataupun perdata, namun demikian tetap berupaya melakukan pembuktian mendekati ketentuan-ketentuan pembuktian yang la+im Dalam melakukan pemeriksaannya, Majelis berwenang memperoleh , Keterangan, baik lisan maupun tertulis (affida.it), langsung dari pihak-pihak terkait (pengadu, teradu, pihak lain yang terkait) dan peer-group # para ahli di bidangnya yang dibutuhkan & Dokumen yang terkait, seperti bukti kompetensi dalam bentuk berbagai ijasah# bre.et dan pengalaman, bukti keanggotaan profesi, bukti kewenangan berupa "urat Ijin !raktek /enaga Medis, !erijinan rumah sakit tempat kejadian, bukti hubungan dokter dengan rumah sakit, hospital bylaws, "0! dan "!M setempat, rekam medis, dan surat-surat lain yang berkaitan dengan kasusnya Tugas MKEK Melakukan tugas bimbingan, pengawasan dan penilaian dalam pelaksanaan etik kedokteran, termasuk perbuatan anggota yang melanggar kehormatan dan tradisi luhur kedokteran & Memperjuangkan agar etik kedokteran dapat ditegakkan di Indonesia 1 Memberikan usul dan saran diminta atau tidak diminta kepada pengurus *abang ) Membina hubungan baik dengan majelis atau instansi yang berhubungan dengan etik profesi, baik pemerintah maupun organisasi profesi lain 2 3ertanggung jawab kepada musyawarah *abang MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN KEDOKTERAN INDONESIA ( MKDKI ) Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia merupakan lembaga otonom dari Konsil Kedokteran Indonesia, dan dalam menjalankan tugasnya bersifat independen, serta bertanggung jawab kepada Konsil Kedokteran Indonesia 3erkedudukan di ibu kota negara 4epublik Indonesia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran di tingkat pro.insi dapat dibentuk oleh Konsil Kedokteran Indonesia atas usul Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia !impinan MKDKI terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris Keanggotaan MKDKI terdiri atas 1 orang dokter gigi dan organisasi profesi masing-masing, seorang dokter dan seorang dokter gigi mewakili asosiasi rumah sakit, dan 1 orang sarjana hukum 5nggota MKDKI ditetapkan oleh Menteri atas usul organisasi profesi Masa bakti keanggotaan MKDKI sebagaimana dimaksud dalam !asal 6( adalah 2 tahun dan dapat diangkat kembali untuk - kali masa jabatan !impinan MKDKI dipilih dan ditetapkan oleh rapat pleno anggota Ketentuan lebih lanjut mengenai tata *ara pemilihan pimpinan MKDKI diatur dengan !eraturan Konsil Kedokteran Indonesia Fungsi MKDKI Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) adalah lembaga %egara yang berwenang untuk , Menentukan ada atau tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter#dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran#kedokteran gigi & Menetapkan sanksi bagi dokter#dokter gigi yang dinyatakan bersalah 1 Dasar pembentukan dan kewenangan MKDKI adalah $ndang-$ndang %omor &' /ahun &(() tentang !raktik Kedokteran Tugas MKDKI

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas , Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan & Menyusun pedoman dan tata *ara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter atau dokter gigi !elanggaran disiplin adalah pelanggaran terhadap aturan aturan dan#atau ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan yang seharusnya diikuti oleh dokter dan dokter gigi "ebagian dari aturan dan ketentuan tersebut terdapat dalam $$ !raktik Kedokteran, dan sebagian lagi tersebar didalam !eraturan !emerintah, !ermenkes, !eraturan KKI, !edoman 0rganisasi !rofesi, K0DEKI, !edoman atau ketentuan lain !elanggaran disiplin pada hakikatnya dibagi menjadi , Melaksanakan praktik kedokteran dengan tidak kompeten & /ugas dan tanggung jawab profesional pada pasien tidak dilaksanakan dengan baik 1 3erperilaku ter*ela yang merusak martabat dan kehormatan profesi kedokteran "etiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan se*ara tertulis kepada Ketua MKDKI !engaduan sekurangkurangnya harus memuat , Identitas pengadu & %ama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi dan waktu tindakan dilakukan dan 1 5lasan pengaduan !engaduan sebagaimana dimaksud diatas, tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan#atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan MKDKI memeriksa dan memberikan keputusan terhadap pengaduan yang berkaitan dengan disiplin dokter dan dokter gigi 5pabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran etika, MKDKI meneruskan pengaduan pada organisasi profesi Keputusan MKDKI mengikat dokter, dokter gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia Keputusan dapat berupa dinyatakan tidak bersalah atau pemberian sanksi disiplin "anksi disiplin dapat berupa, !emberian peringatan tertulis7 & 4ekomendasi pen*abutan surat tanda registrasi atau surat i+in praktik7 dan#atau 1 Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan fungsi dan tugas Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, tata *ara penanganan kasus, tata *ara pengaduan, dan tata *ara pemeriksaan serta pemberian keputusan diatur dengan !eraturan Konsil Kedokteran Indonesia (Buku Himpunan Peraturan tentang MKDKI Tahun 2008) MALPRAKTEK Malpraktek adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang la+im dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama (Valentin v. La !"iet# $e Bien%ai&an"e Mutuelle $e L!& 'ngel!&( )ali%!rnia( *+,-). Dari definisi tersebut malpraktek harus dibuktikan bahwa apakah benar telah terjadi kelalaian tenaga kesehatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ukurannya adalah la+im dipergunakan diwilayah tersebut 8ika akibat yang tidak diinginkan tersebut terjadi apakah bukan merupakan resiko yang melekat terhadap suatu tindakan medis tersebut (ri&k !% treatment) karena perikatan dalam transaksi teraputik antara tenagakesehatan dengan pasien adalah perikatan#perjanjian jenis daya upaya (inspaning .erbintenis) dan bukan perjanjian#perjanjian akan hasil (resultaa .erbintenis) Malpraktek se*ara $mum, seperti disebutkan di atas, teori tentang kelalaian melibatkan lima elemen , (-) tugas yang mestinya dikerjakan, (&) tugas yang dilalaikan, (1) kerugian yang ditimbulkan, ()) !enyebabnya, dan (2) 5ntisipasi yang dilakukan 5pabila tenaga tenaga kesehatan didakwa telah melakukan kesalahan profesi, hal ini bukanlah merupakan hal yang mudah bagi siapa saja yang tidak memahami profesi kesehatan dalam membuktikan ada dan tidaknya kesalahan Dalam hal tenaga kesehatan didakwa telah melakukan "riminal malpra"ti"e( harus dibuktikan apakah perbuatan tenaga kesehatan tersebut telah memenuhi unsur tidak pidanya yakni , a 5pakah perbuatan (p!&iti% a"t atau negati% a"t) merupakan perbuatan yang ter*ela b 5pakah perbuatan tersebut dilakukan dengan sikap batin (men& rea) yang salah (sengaja, *eroboh atau adanya kealpaan) "elanjutnya apabila tenaga perawatan dituduh telah melakukan kealpaan sehingga mengakibatkan pasien meninggal dunia, menderita luka, maka yang harus dibuktikan adalah adanya unsur perbuatan ter*ela (salah) yang dilakukan dengan sikap batin berupa alpa atau kurang hati-hati ataupun kurang praduga

Cara penelusuran dan pe !u"#ian alpra"#e" Dalam kasus atau gugatan adanya "ivil malpra"ti"e pembuktianya dapat dilakukan dengan dua *ara yakni , Cara langsung 0leh /aylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur adanya ) D yakni , Dut# (ke.a/i0an) , Dalam hubungan perjanjian tenaga perawatan dengan pasien, tenaga perawatan haruslah bertindak berdasarkan , o 5danya indikasi medis o 3ertindak se*ara hati-hati dan teliti o 3ekerja sesuai standar profesi o "udah ada informed *onsent Dereli"ti!n !% Dut# (pen#impangan $ari ke.a/i0an) 1 8ika seorang tenaga perawatan melakukan asuhan keperawatan menyimpang dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard profesinya, maka tenaga perawatan tersebut dapat dipersalahkan Dire"t )au&ati!n (pen#e0a0 lang&ung) , !enyebab langsung yang dimaksudkan dimana suatu tindakan langsung yang terjadi, yang mengakibatkan ke*a*atan pada pasien akibat kealpaan seorang dokter pada diagnosis dan perawatan terhadap pasien "e*ara hukum harus dapat dibuktikan se*ara medis yang menjadi bukti penyebab langsung terjadinya malpraktik dalam kasus manapun $ntuk berhasilnya suatu gugatan gantirugi berdasarkan malpraktek medik, maka harus ada hubungan kausal yang wajar antara sikap-tindak tergugat (dokter) dengan kerugian (damage) yang menjadi diderita oleh pasien sebagai akibatnya /indakan dokter itu harus merupakan penyebab langsung 9anya atas dasar penyimpangan saja, belumlah *uklup untuk mengajukan tutunyutan ganti-kerugian Ke*uali jika sifat penyimpangan itu sedemikian tidak wajar sehingga sampai men*ederai pasien %amun apabila pasien tersebut sudah diperiksa oleh dokter se*ara edekuat, maka hanya atas dasar suatu kekeliruan dalam menegakkan diagnosis saja, tidaklah *ukup kuat untuk meminta pertanggungjawaban hukumannya Damage (kerugian) , adalah *edera atau kerugian yang diakibatkan kepada pasien :alaupun seorang dokter atau rumah sakit dituduh telah berlaku lalai, tetapi jika tidak sampai menimbulkan luka#*edera#kerugian (damage, injury, harm) kepada pasien, maka ia tidak dapat dituntut ganti-kerugian Istilah luka (injury) tidak saja dala bentuk fisik, namun kadangkala juga termasuk dalam arti ini gangguan mental yang hebat (mental anguish) 8uga apabila tejadi pelanggaran terhadap hak pri.asi orang lain /enaga perawatan untuk dapat dipersalahkan haruslah ada hubungan kausal (langsung) antara penyebab ("au&al) dan kerugian ($amage) yang diderita oleh karenanya dan tidak ada peristiwa atau tindakan sela diantaranya , dan hal ini haruslah dibuktikan dengan jelas 9asil (!ut"!me) negatif tidak dapat sebagai dasar menyalahkan tenaga perawatan "ebagai adagium dalam ilmu pengetahuan hukum, maka pembuktiannya adanya kesalahan dibebankan#harus diberikan oleh si penggugat (pasien) Cara tidak langsung ;ara tidak langsung merupakan *ara pembuktian yang mudah bagi pasien, yakni dengan mengajukan fakta-fakta yang diderita olehnya &e0agai ha&il la#anan pera.atan ($!ktrin re& ip&a l!2uitur). Doktrin re& ip&a l!2uitur dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria, a <akta tidak mungkin ada#terjadi apabila tenaga perawatan tidak lalai b <akta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab tenaga perawatan * <akta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak ada "!ntri0ut!r# negligen"e. d =ugatan pasien

Penanganan Malpra"#e" !ada dasarnya penanganan kasus malpraktik dilakukan dengan mendasarkan kepada konsep malpraktik medis dan ad.erse e.ents yang diuraikan di atas Dalam makalah ini tidak akan diuraikan pelaksanaan pada kasus per-kasus, namun lebih ke arah hasil pembelajaran (lesson learned) dari pengalaman penanganan berbagai kasus dugaan malpraktik, baik dari sisi profesi maupun dari sisi hukum "uatu tuntutan hukum perdata, dalam hal ini sengketa antara pihak dokter dan rumah sakit berhadapan dengan pasien dan keluarga atau kuasanya, dapat diselesaikan melalui dua *ara, yaitu *ara litigasi (melalui proses peradilan) dan *ara non litigasi (di luar proses peradilan) 5pabila dipilih penyelesaian melalui proses pengadilan, maka penggugat akan mengajukan gugatannya ke pengadilan negeri di wilayah kejadian, dapat dengan menggunakan kuasa hukum (penga*ara) ataupun tidak Dalam proses pengadilan umumnya ingin di*apai suatu putusan tentang kebenaran suatu gugatan berdasarkan bukti-bukti yang sah (right-based) dan kemudian putusan tentang jumlah uang ganti rugi yang >layak> dibayar oleh tergugat kepada penggugat Dalam menentukan putusan benar-salahnya suatu perbuatan hakim akan membandingkan perbuatan yang dilakukan dengan suatu norma tertentu, standar, ataupun suatu kepatutan tertentu, sedangkan dalam memutus besarnya ganti rugi hakim akan mempertimbangkan kedudukan sosial-ekonomi kedua pihak (pasal -1?(-1?- K$9 !erdata) 5pabila dipilih proses di luar pengadilan (alternati.e dispute resolution), maka kedua pihak berupaya untuk men*ari kesepakatan tentang penyelesaian sengketa (mufakat) !ermufakatan tersebut dapat di*apai dengan pembi*araan kedua belah pihak se*ara langsung (konsiliasi atau negosiasi), ataupun melalui fasilitasi, mediasi, dan arbitrasi, atau *ara-*ara kombinasi <asilitator dan mediator tidak membuat putusan, sedangkan arbitrator dapat membuat putusan yang harus dipatuhi kedua pihak Dalam proses mufakat ini diupayakan men*ari *ara penyelesaian yang *enderung berdasarkan pemahaman kepentingan kedua pihak (interest-based, win-win solution), dan bukan right-based 9akim pengadilan perdata umumnya menawarkan perdamaian sebelum dimulainya persidangan, bahkan akhir-akhir ini hakim memfasilitasi dilakukannya mediasi oleh mediator tertentu Dalam hal tuntutan hukum tersebut diajukan melalui proses hukum pidana, maka pasien *ukup melaporkannya kepada penyidik dengan menunjukkan bukti-bukti permulaan atau alasan-alasannya "elanjutnya penyidiklah yang akan melakukan penyidikan dengan melakukan tindakan-tindakan kepolisian, seperti pemeriksaan para saksi dan tersangka, pemeriksaan dokumen (rekam medis di satu sisi dan bylaws, standar dan petunjuk di sisi lainnya), serta pemeriksaan saksi ahli @isum et repertum mungkin saja dibutuhkan penyidik 3erkas hasil pemeriksaan penyidik disampaikan kepada jaksa penuntut umum untuk dapat disusun tuntutannya Dalam hal penyidik tidak menemukan bukti yang *ukup maka akan dipikirkan untuk diterbitkannya "!1 atau penghentian penyidikan "elain itu, kasus medikolegal dan kasus potensial menjadi kasus medikolegal, juga harus diselesaikan dari sisi profesi dengan tujuan untuk dijadikan pelajaran guna men*egah terjadinya pengulangan di masa mendatang, baik oleh pelaku yang sama ataupun oleh pelaku lain Dalam proses tersebut dapat dilakukan pemberian sanksi (profesi atau administratif) untuk tujuan penjeraan, dapat pula tanpa pemberian sanksi - tetapi memberlakukan koreksi atas faktor-faktor yang berkontribusi sebagai penyebab terjadinya >kasus> tersebut !enyelesaian se*ara profesi umumnya lebih bersifat audit klinis, dan dapat dilakukan di tingkat institusi kesehatan setempat (misalnya berupa 4apat Komite Medis, konferensi kematian, presentasi kasus, audit klinis terstruktur, proses lanjutan dalam in*ident report system, dll), atau di tingkat yang lebih tinggi (misalnya dalam sidang Dewan Etik !erhimpunan "pesialis, MKEK, Makersi, MD/K, dll) 3ila putusan MKEK menyatakan pihak medis telah melaksanakan profesi sesuai dengan standar dan tidak melakukan pelanggaran etik, maka putusan tersebut dapat digunakan oleh pihak medis sebagai bahan pembelaan

Pen$ega%an Malpra"#e" Upaya pencegahan malpraktek dalam pelayanan kesehatan Dengan adanya ke*enderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karena adanya malpraktek diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni , a /idak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian berbentuk daya upaya (inspaning .erbintenis) bukan perjanjian akan berhasil (resultaat .erbintenis) b "ebelum melakukan inter.ensi agar selalu dilakukan informed *onsent * Men*atat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis d 5pabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter e Memperlakukan pasien se*ara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya f Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya /erdapat pen*egahan-pen*egahan tertentu yang dapat dilakukan se*ara rutin sehingga tuduhan malpraktik dapat dielakkan 9al ini termasuk , o Mempekerjakan dan melatih asisten dengan arahan langsung sampai asisten tersebut dapat memenuhi standar kualifikasi yang ada o Mengambil langkah hati-hati untuk menghilangkan faktor resiko di tempat praktik o Memeriksa se*ara periodik peralatan yang tersedia di tempat praktik o Menghindari dalam meletakkan literatur medis di tempat yang mudah diakses oleh pasien Kesalahpahaman dapat mudah terjadi jika pasien memba*a dan menyalahartikan literatur yang ada o Menghindari menyebut diagnosis lewat telepon o 8angan meresepkan obat tanpa memeriksa pasien terlebih dahulu o 8angan memberikan resep obat lewat telepon o 8angan menjamin keberhasilan pengobatan atau prosedur operasi yang ada o 4ahasiakanlah sesuatu yang seharusnya menjadi rahasia 8angan membo*orkan informasi yang ada kepada siapapun 4ahasia ini hanya diketahui oleh dokter dan pasien o "impanlah rekam medis se*ara lengkap, jangan menghapus atau mengubah isi yang ada o 8angan menggunakan singkatan-singakatan atau simbol-simbol tertentu di rekam medis o =unakan formulir persetujuan yang sah dan sesuai Do*u-books adalah alat bantu yang penting dalam menyimpan surat persetujuan yang telah dibuat o 8angan mengabaikan pasienmu o ;obalah untuk menghindari debat dengan pasien tentang tarif dokter yang terlampau mahal 3uatlah diskusi dan pengertian dengan pasien mengenai tarif dokter yang wajar o !ada tiap kali pertemuan, gunakanlah bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien 8angan pernah menduga jika pasien mengerti apa yang kita u*apkan o 8alinlah empati untuk setiap masalah yang dialami pasien, dengan ini tata laksana akan menjadi komprehensif o 8angan pernah berbohong, memaksa, mengan*am, atau melakukan penipuan kepada pasien 8angan mengakali pasienmu 8angan mengarang-ngarang *erita mengenai penyakit pasien o 8angan pernah melakukan pemasangan alat bantu, pengobatan atau tata laksana jika pasien masih berada dalam pengaruh alkohol atau pengaruh pengobatan yang mengandung narkotika o 8angan pernah menawarkan untuk membiayai pengobatan pasien dengan dana sendiri 8ika pengobatan yang diberikan melebihi polis asuransi yang pasien miliki, maka jangan limpahkan kepada polis asuransi yang kita miliki o 8angan menjelek-jelekkan pasien atau teman sejawatmu o 8angan pernah ikut serta dalam gerakan tutup mulut Upaya menghadapi tuntutan hukum 5pabila upaya kesehatan yang dilakukan kepada pasien tidak memuaskan sehingga perawat menghadapi tuntutan hukum, maka tenaga kesehatan seharusnyalah bersifat pasif dan pasien atau keluarganyalah yang aktif membuktikan kelalaian tenaga kesehatan 5pabila tuduhan kepada kesehatan merupakan "riminal malpra"ti"e, maka tenaga kesehatan dapat melakukan , a In%!rmal $e%en"e, dengan mengajukan bukti untuk menangkis# menyangkal bahwa tuduhan yang diajukan tidak berdasar atau tidak menunjuk pada doktrin-doktrin yang ada, misalnya perawat mengajukan bukti bahwa yang terjadi bukan disengaja, akan tetapi merupakan risiko medik ( ri&k !% treatment)( atau mengajukan alasan bahwa dirinya tidak mempunyai sikap batin (men rea) sebagaimana disyaratkan dalam perumusan delik yang dituduhkan b 3!rmal4legal $e%en"e, yakni melakukan pembelaan dengan mengajukan atau menunjuk pada doktrin-doktrin hukum, yakni dengan menyangkal tuntutan dengan *ara menolak unsur-unsur pertanggung jawaban atau melakukan pembelaan untuk membebaskan diri dari pertanggung jawaban, dengan mengajukan bukti bahwa yang dilakukan adalah pengaruh daya paksa 3erbi*ara mengenai pembelaan, ada baiknya perawat menggunakan jasa penasehat hukum, sehingga yang sifatnya teknis pembelaan diserahkan kepadanya !ada

perkara perdata dalam tuduhan "ivil malpra"ti"e dimana perawat digugat membayar ganti rugi sejumlah uang, yang dilakukan adalah mementahkan dalil-dalil penggugat, karena dalam peradilan perdata, pihak yang mendalilkan harus membuktikan di pengadilan, dengan perkataan lain pasien atau penga*aranya harus membuktikan dalil sebagai dasar gugatan bahwa tergugat (perawat) bertanggung jawab atas derita ($amage) yang dialami penggugat $ntuk membuktikan adanya "ivil malpra"ti"e tidaklah mudah, utamanya tidak diketemukannya fakta yang dapat berbi*ara sendiri (re& ip&a l!2uitur)( apalagi untuk membuktikan adanya tindakan menterlantarkan kewajiban ($ereli"ti!n !% $ut#) dan adanya hubungan langsung antara menterlantarkan kewajiban dengan adanya rusaknya kesehatan ($amage)( sedangkan yang harus membuktikan adalah orangorang awam dibidang kesehatan dan hal inilah yang menguntungkan tenaga perawatan REKAM MEDIS 4ekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleb seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan (5$na K Hu%%man) 4ekam Medis adalah berkas yang beiisi *atatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun rawat inap (Permenke& 6!. 78+a4Menke&9Per4:II4*+8+) 4ekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien (;emala Hatta) Kompendium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan (<ater& $an Murph#) "ebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran akti.itas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medik#kesehatan kepada seorang pasien (Ikatan D!kter In$!ne&ia)

Tu&uan Re"a Medis /ujuan 4ekam Medis adalah untuk menunjang ter*apainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan /anpa didukung suatu sistem pengelola rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil Man'aa# Re"a Medis !ermenkes no ?)'a tahun -'A' menyebutkan bahwa 4ekam Medis memiliki 2 manfaat, yaitu, - "ebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien & "ebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum 1 3ahan untuk kepentingan penelitian ) "ebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan 2 "ebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan Dalam kepustakaan dikatakan bahwa rekam medis memiliki 6 manfaat, yang untuk mudahnya disingkat sebagai 5B<4ED, yaitu, 5dminstrati.e .alue, 4ekam medis merupakan rekaman data adminitratif pelayanan kesehatan "uatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan perawat dalam men*apai tujuan pelayanan kesehatan & Begal .alue, 4ekam medis dapat dijadikan bahan pembuktian di pengadilan 1 <inan*ial .alue, 4ekam medis dapat dijadikan dasar untuk perin*ian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien Isi 4ekam Medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan /anpa adanya bukti *atatan tindakan #pelayanan, maka pembayaran tidak dapat dipertanggungjawabkan ) 4esear*h .alue, Data 4ekam Medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian dalam lapangan kedokteran, keperawatan dan kesehatan 3erkas 4ekam Medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data#informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian 2 Edu*ation .alue, Data-data dalam 4ekam Medis dapat bahan pengajaran dan pendidikan mahasiswa kedokteran, keperawatan serta tenaga kesehatan lainnya 3erkas 4ekam Medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data#informasi tentang kronologis dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien 6 Do*umentation .alue, 4ekam medis merupakan sarana untuk penyimpanan berbagai dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien Isi 4ekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan Jenis Re"a Medis

Di rumah sakit didapat dua jenis 4ekam Medis, yaitu , o 4ekam Medis untuk pasien rawat jalan $ntuk pasien rawat jalan, termasuk pasien gawat darurat, rekam medis mempunyai informasi pasien antara lain, Identitas dan formulir peri+inan (lembar hak kuasa) 4iwayat penyakit (anamnesa) tentang , C Keluhan utama C 4iwayat sekarang C 4iwayat penyakit yang pernah diderita C 4iwayat keluarga tentang penyakit yang pernah diturunkan Baporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen, s*anning, M4I dll Diagnosa dan atau diagnosis banding Instruksi diagnosis dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang berwenang o 4ekam Medis untuk pasien rawat inap $ntuk rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam rawat jalan, dengan tambahan , !ersetujuan tindakan medi* ;atatan konsultasi ;atatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya ;atatan obser.asi klinik dan hasil pengobatan 4esume akhir dan e.aluasi pengobatan

Isi Re"a Medis Isi 4ekam Medis merupakan *atatan keadaan tubuh dan kesehatan, termasuk data tentang identitas dan data medis seorang pasien "e*ara umum isi 4ekam Medis dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu, Data me$i& atau $ata klini& , Dang termasuk data medis adalah segala data tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya, laporan dokter, perawat, hasil pemeriksaan laboratorium, ronsen dsb Data-data ini merupakan data yang bersifat rahasia (*onfidential) sebingga tidak dapat dibuka kepada pibak ketiga tanpa i+in dari pasien yang bersangkutan ke*uali jika ada alasan lain berdasarkan peraturan atau perundang-undangan yang memaksa dibukanya informasi tersebut & Data &!&i!l!gi& atau $ata n!n=me$i&, Dang termasuk data ini adalah segala data lain yang tidak berkaitan langsung dengan data medis, seperti data identitas, data sosial ekonomi, alamat dsb Data ini oleh sebagian orang dianggap bukan rahasia, tetapi menurut sebagian lainnya merupakan data yang juga bersifat rahasia (*onfidensial) (ang )er"e*a&i!an Me !ua# Re"a Medis "etiap sarana kesehatan wajib membuat rekam medis, dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang terkait, harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan, E harus dibubuhi tandatangan yang memberikan pelayanan "etiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis Ta#a$ara Pen+elenggara Re"a Medis !enyelenggaraan 4ekam Medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan pada institusi tersebut 3erdasarkan data pada 4ekam Medis tersebut akan dapat dinilai apakah pelayanan yang diberikan sudah *ukup baik mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai standar atau tidak $ntuk itulah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan merasa perlu mengatur tata *ara penyelenggaraan 4ekam Medis dalam suatu peraturan menteri keehatan agar jelas rambu-rambunya, yaitu berupa !ermenkes %o ?)'a-Menkes#!er#FII#-'A' "e*ara garis besar penyelenggaraan 4ekam Medis dalam !ermenkes tersebut diatur sebagai berikut, 4ekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan (pasal )) 9al ini dimaksudkan agar data yang di*atat masih original dan tidak ada yang terlupakan karena adanya tenggang waktu & "etiap pen*atatan 4ekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan petugas pelayanan kesehatan 9al ini diperlukan untuk memudahkan sistim pertanggung-jawaban atas pen*atatan tersebut (pasal 2) !ada saat seorang pasien berobat ke dokter, sebenamya telah terjadi suatu hubungan kontrak terapeutik antara pasien dan dokter 9ubungan tersebut didasarkan atas keper*ayaan pasien bahwa dokter tersebut mampu mengobatinya, dan akan merahasiakan semua rahasia pasien yang diketahuinya pada saat hubungan tersebut terjadi

Dalam hubungan tersebut seGara otomatis akan banyak data pribadi pasien tersebut yang akan diketahui oleh dokter serta tenaga kesehatan yang memeriksa pasien tersebut "ebagian dari rahasia tadi dibuat dalam bentuk tulisan yang kita kenal sebagai 4ekam Medis Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk menjaga rahasia kedokteran, men*akup juga kewajiban untuk menjaga kerahasiaan isi 4ekam Medis !ada prinsipnya isi 4ekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas 4ekam Medis (se*ara fisik) adalah milik 4umah "akit atau institusi kesehatan !asal -( !ermenkes %o ?)'a menyatakan bahwa berkas rekam medis itu merupakan milik sarana pelayanan kesehatan, yang harus disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien berobat $ntuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanan kesehatan, dibentuk $nit 4ekam Medis yang bertugas menyelenggarakan proses pengelolaan serta penyimpanan 4ekam Medis di institusi tersebut !embuatan rekam medis dilaksanakan melalui pen*atatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien "etiap pen*atatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan se*ara langsung 3ila terjadi kesalahan dalam melakukan pen*atatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan dengan *ara pen*oretan tanpa menghilangkan *atatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan Dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan bertanggungjawab atas pen*atatan atau pendokumentasian pada rekam medis Pen+i panan , Pe usna%an Re"a Medis Dalam audit medis, umumnya sumber data yang digunakan adalah rekam medis pasien, baik yang rawat jalan maupun yang rawat inap 4ekam medis adalah sumber data yang paling baik di rumah sakit, meskipun banyak memiliki kelemahan 3eberapa kelemahan rekam medis adalah sering tidak adanya beberapa data yang bersifat sosial-ekonomi pasien, seringnya pengisian rekam medis yang tak lengkap, tidak ter*antumnya persepsi pasien, tidak berisi penatalaksanaan HpelengkapI seperti penjelasan dokter dan perawat, seringkali tidak memuat kunjungan kontrol pas*a perawatan inap, dll Dampak dari audit medis yang diharapkan tentu saja adalah peningkatan mutu dan efektifitas pelayanan medis di sarana kesehatan tersebut %amun di samping itu, kita juga perlu memperhatikan dampak lain, seperti dampaknya terhadap perilaku para profesional, tanggung-jawab manajemen terhadap nilai dari audit medis tersebut, seberapa jauh mempengaruhi beban kerja, rasa akuntabilitas, prospek karier dan moral, dan jenis pelatihan yang diperlukan Diantara semua manfaat 4ekam Medis, yang terpenting adalah aspek legal 4ekam Medis !ada kasus malpraktek medis, keperawatan maupun farmasi, 4ekam Medis merupakan salah satu bukti tertulis yang penting 3erdasarkan informasi dalam 4ekam Medis, petugas hukum serta Majelis 9akim dapat menentukan benar tidaknya telah terjadi tindakan malpraktek, bagaimana terjadinya malpraktek tersebut serta menentukan siapa sebenarnya yang bersalah dalam perkara tersebut Tata"ara pemu&nahan rekam me$i& 85D:5B 4E/E%"I 54"I! 4EK5M MEDI" , $ntuk pertama kalinya sebelum melakukan proses pemusnahan harus terlebih dahulu ditetapkan jadual 4etensi 5rsip 4ekam Medis sebagaimana berikut , $mum 5nak , di retensi menurut kebutuhan tertentu KI$!J4egisterJIndek, disimpan permanen#abadi 4etensi berkas-berkas 4ekam Medis berdasarkan penggolongan penyakit , 4umah "akit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari ketentuan umum yang ada, antara lain untuk riset dan edukasi, kasus-kasus terlibat hukum ( legal aspek) minimal &1 tahun setelah ada ketetapan hokum, untuk kepentingan tertentu, penyakit jiwa, ketergantungan obat, 0rthopaedi, kusta, mata, perkosaan, 9I@, penyesuaian kelamin, pasien orang asing, kasus adopsi, bayi /abung, *angkok 0rgan, plastik 4ekontruksi 4etensi berdasarkan diagnosa Masing-masing 4umah "akit berdasarkan keputusan Komite 4ekam Medis# Komite Medis menetapkan jadual 4etensi dari diagnosis tertentu, bila lebih dari ketentuan umum dengan pertimbangan nilai guna Indikator nilai guna , !rimer , - 5dminstrsi & 9ukum 1 Keuangan ) I!/EK "ekunder , - !embuktian & "ejarah

/5/5 ;545 !E%IB5I5% 3E4K5" 4EK5M MEDI" D5B5M !40"E" !EM$"%595% P5MI6D'H'6 B5>K' >M 'KTI3 M56?'DI B5>K' >M I6'KTI3 a Dilihat dari tanggal kunjungan terakhir b "etelah 2 (lima) tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di ruang lain#terpisah dari berkas 4M aktif * 3erkas rekam medis inaktif dikelompokkan sesuai dengan tahun terakhir kunjungan P56IL'I'6 a 3erkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah & tahun inaktif b Indikator yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis inaktif , "eringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian %ilai guna , a) !rimer , 5dministrasi, 9ukum, Keuangan, Iptek b) "ekunder , !embuktian, "ejarah *) Bembar rekam medis yang dipilah , ringkasan masuk dan keluar, resume, lembar operasi, identifikasi bayi, lembar persetujuan, lembar kematian, berkas rekam medis tertentu disimpan diruang berkas rekam medis inaktif, lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis rusak tidak terba*a disiapkan untuk dimusnahkan, tim penilai dibentuk dengan "K Direktur beranggotakan Komite 4ekam Medis#Komite Medis, petugas rekam medis senior, perawat senior dan tenaga lain yang terkait T'T' )'>' P5M@ 6'H'6 a) !embentukan /im !emusnah dari unsur 4ekam Medis dan /ata $saha dengan "K Direktur 4" b) /im pembuat pertelaan *) !elaksanaan pemusnahan , Dibakar , menggunakan in*inerator, dibakar biasa, di*a*ah, dibuat bubur !ihak ke III disaksikan /im !emusnah d) /im !emusnah membuat 3erita 5*ara !emusnahan yang ditandatangani Ketua dan "ekretaris dan diketahui Direktur 4umah "akit e) 3erita 5*ara !emusnahan 4M, yang asli disimpan di 4umah "akit, lembar ke & dikirim kepada pemilik 4" (4", @ertikal kepada Dirjen !elayanan Medik) f) Khusus untuk arsip 4ekam Medis yang sudah rusak#tidak terba*a dapat langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu membuat pernyataan diatas kertas segel oleh Direktur 4umah "akit

$ntuk !elayanan Kesehatan di 4umah "akit dalam mengelola dan pemusnahan rekam medis maka harus memenuhi aturan sebagai berikut, 4ekam medis pasien rawat inap wajib disimpan sekurang-kuangnya 2 tahun sejak pasien berobat terakhir atau pulang dari berobat di rumah sakit "etelah 2 tahun rekam medis dapat dimusnahkan ke*uali ringakasan pulang dan persetujuan tindakan medik 4ingakasan pulang dan persetujuan tindakan medik wajib disimpan dalam jangka waktu -( sejak ringkasan dan persetujuan medik dibuat 4ekam medis dan ringkasan pulang disimpan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan $ntuk !elayanan Kesehatan non rumah "akit dalam mengelola dan pemusnahan rekam medis harus memenuhi aturan sebagai berikut, 4ekam medis pasien wajib disimpan sekurang-kuangnya & tahun sejak pasien berobat terakhir atau pulang dari berobat "etelah & tahun maka rekam medis dapat dimusnahkan Kerahasiaan isi rekam medis yang berupa identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, petugas kesehatan lain, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan $ntuk keperluan tertentu rekam medis tersebut dapat dibuka dengan ketentuan, $ntuk kepentingan kesehatan pasien 5tas perintah pengadilan untuk penegakan hukum !ermintaan dan atau persetujuan pasien sendiri !ermintaan lembaga #institusi berdasarkan undang-undang $ntuk kepentingan penelitian, audit, pendidikan dengan syarat tidak menyebutkan identitas pasien Kepe ili"an , Tanggung Ja*a! #er%adap Re"a Medis o !asien berhak mendapatkan *opy rekam medis o Dijaga kerahasiaannya, bahkan sampai pasien meninggal dunia 8ika pasien meninggal dunia, maka keluarga tidak berhak untuk meminta rekam medis

$ntuk kepentingan penelitian, dapat diberikan, namun tanpa identitas 5pabila sudah menjadi perkara baru dapat diberikan kepada penegak hokum Dasar dari pengaduan dan gugatan pasien hanya melalui rekam medis !asien atau penga*ara pasien sulit memba*a rekam medis, harus diba*a oleh dokter 3elum tentu dokter lain juga dapat memba*a rekam medis dari dokter Dokter menggunakan 4ekam medis untuk pembuktian kasus yang menimpa dirinyaK (rahasia pasienK) 4ekam medis lengkap dan tidak lengkap ukurannya adalah apabila semua yang ditentukan telah dilakukan 3erkas rekam medis hilang, maka yang bertanggungjawab adalah petugas yang menjaga arsip rekam medis, sanksinya *ukup berat, dapat dikatagorikan menghilangkan barang bukti o !enghapusan rekam medis, dapat dikategorikan sebagai pemalsuan, jadi kalau salah tulis hanya dapat dibetulkan pada saat itu, dengan *ara men*oret yang salah dan dibubuhkan paraf - "ekali ditulis tidak dapat diperbaiki kemudian o !emeriksaan penunjang, selalu diberikan kepada pasien, karena adanya pendapat itu milik pasien o 5pabila dilakukan harus ditulis hasilnya diberikan kepada pasien Masalah timbul apabila pasien menghilangkan hasil pemeriksaan tersebut Berka& >ekam Me$i& $i Penga$ilan o 4ekam medis bukan akta otentik o !embuktian di pengadilan, masih memerlukan interpretasi o 8adi rekam medis dapat digunakan untuk pembuktian, namun masih tetap saja dapat diperdebatkan o 3erguna untuk dokter, sedikit gunanya untuk pasien !ada saat seorang pasien berobat ke dokter, sebenamya telah terjadi suatu hubungan kontrak terapeutik antara pasien dan dokter 9ubungan tersebut didasarkan atas keper*ayaan pasien bahwa dokter tersebut mampu mengobatinya, dan akan merahasiakan semua rahasia pasien yang diketahuinya pada saat hubungan tersebut terjadi Dalam hubungan tersebut seGara otomatis akan banyak data pribadi pasien tersebut yang akan diketahui oleh dokter serta tenaga kesehatan yang memeriksa pasien tersebut "ebagian dari rahasia tadi dibuat dalam bentuk tulisan yang kita kenal sebagai 4ekam Medis Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk menjaga rahasia kedokteran, men*akup juga kewajiban untuk menjaga kerahasiaan isi 4ekam Medis !ada prinsipnya isi 4ekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas 4ekam Medis (se*ara fisik) adalah milik 4umah "akit atau institusi kesehatan !asal -( !ermenkes %o ?)'a menyatakan bahwa berkas rekam medis itu merupakan milik sarana pelayanan kesehatan, yang harus disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien berobat $ntuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanan kesehatan, dibentuk $nit 4ekam Medis yang bertugas menyelenggarakan proses pengelolaan serta penyimpanan 4ekam Medis di institusi tersebut Karena isi 4ekam Medis merupakan milik pasien, maka pada prinsipnya tidak pada tempatnya jika dokter atau petugas medis menolak memberitahu tentang isi 4ekam Medis kepada pasiennya, ka*uali pada keadaan-keadaan tertentu yang memaksa dokter untuk bertindak sebaliknya "ebaliknya, karena berkas 4ekam Medis merupakan milik institusi, maka tidak pada tempatnya pula jika pasien meminjam 4ekam Medis tersebut se*ara paksa, apalagi jika institusi pelayanan kesehatan tersebut menolaknya Masa simpan rekam medis disarana rumah sakit adalah selama 2 (lima) tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien mendapat perawatan, ke*uali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan selama -( (sepluh) tahun "edangkan masa simpan disarana kesehatan selain rumah sakit adalah & (dua) tahun "etelah batas waktu tersebut, maka rekam medis dapat dimusnahkan dengan mengikuti aturan yang telah ditentukan untuk pemusnahan dokumen o o o o o o o o Keraha&iaan >ekam Me$i& Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal, $ntuk kepentingan kesehatan pasien Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan7 !ermintaan dan#atau persetujuan pasien sendiri !ermintaan institusi#lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan $ntuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien !ermintaan rekam medis untuk tujuan tersebut diatas harus dilakukan se*ara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan San"si "anksi 9ukum

"etiap tenaga kesehatan yang mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia tentang penyakit pasien beserta data-data medisnya dapat dijatuhi sanksi pidana, sanksi perdata maupun sanksi administratif, apabila dengan sengaja membo*orkan rahasia tersebut tanpa alasan yang sah, sehingga pasien menderita kerugian akibat tindakan tersebut 5kibat yang mungkin timbul karena pembo*oran rahasia ini, misalnya , /idak jadi menerima santunan asuransi karena pihak asuransi membatalkan keputusannya setelah mendapat informasi tentang penyakit yang diderita oleh *alon kliennya /idak jadi menikah, karena salah satu pihak mendapat informasi mengenai penyakit yang diidap oleh *alon pasangannya /erjadi per*eraian, karena salah satu pihak mengetahui penyakit yang diidap oleh pasangannya "eorang pemimpin kalah dalam per*aturan politik karena lawan politiknya mendapat informasi mengenai penyakit yang diidapnya Merugikan negara, apabila informasi yang dibo*orkan itu merupakan rahasia negara "anksi !idana !asal 1&& Kitab $ndang-undang 9ukum !idana (K$9!) menyebutkan bahwa , -) 3arang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia, yang menurut jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah &) 8ika kejahatan itu dilakukan terhadap seseorang tertentu, maka perbuatn itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu )atatan !asal ini berlaku bagi orang yang membo*orkan rahasia pekerjaannya maupun rahasia jabatan (dan atau rahasia jabatan) !asal ini berlaku bagi orang yang membo*orkan rahasia pekerjaannya dan atau rahasia jabatan, baik yang sekarang maupun yang telah lalu, karena dia pindah pekerjaan atau telah pensiun 5yat (&) menunjukkan bahwa delik ini adalah delik aduan, dimana perkara itu tidak dapat diusut tanpa pengaduan dari orang yang dirugikan !engaduan itu dapat di*abut kembali, selama belum diajukan ke sidang pengadilan %amun demikian, pada pasal ) !enjelasan !! %omor -( /ahun -'66 disebutkan bahwa 1A Demi kepentingan umum Menteri Ke&ehatan $apat 0ertin$ak terha$ap pem0!"!ran raha&ia ke$!kteran( me&kipun ti$ak a$a &uatu penga$uan.B !asal --& K$9! menyebutkan bahwa , H3arang siapa dengan sengaja mengumumkan atau mengabarkan atau menyampaikan surat, kabar dan keterangan tentang suatu hal kepada negara asing, sedang diketahuinya bahwa surat, kabar atau keterangan itu harus dirahasiakan demi kepentingan negara, maka ia dihukum dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun I "anksi !erdata 5pabila pembo*oran rahasia tentang penyakit pasien termasuk data-data medisnya, mengakibatkan kerugian terhadap pasien, keluarganya maupun orang lain yang berkaitan dengan hal tersebut, maka orang yang membo*orkan rahasia itu dapat digugat se*ara perdata untuk mengganti kerugian 9al ini diatur dalam $ndang$ndang /entang Kesehatan maupun dalam Kitab $ndang-$ndang 9ukum "ipil atau !erdata (K$9") !asal 22 $ndang-$ndang /entang Kesehatan menyebutkan bahwa , -) "etiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelaian yang dilakukan tenaga kesehatan &) =anti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (-) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku !asal -162 K$9" menyebutkan bahwa , H "etiap perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya mengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut !asal -166 K$9" menyebutkan bahwa , H"etiap orang bertanggung jawab tidak saja atas kerugian karena perbuatannya, tetapi atas kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hati I !asal -16? K$9" menyebutkan bahwa , H"eseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang dibawah kekuasaannya I 0rang tua dan wali bertanggung jawab tentang kerugian yang disebabkan oleh anak-anak belum dewasa yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan orang tua atau wali Majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain yang mewakili urusan-urusan mereka mereka adalah bertanggung jawab tentang kerugian yang ditimbulkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka di dalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang dipakainya =uru-guru sekolah dan kepala-kepala tukang bertanggung jawab tentang kerugian yang ditimbulkan oleh murid-murid dan tukang-tukang mereka selama waktu orang-orang ini berada dibawah pengawasan mereka /anggung jawab yang disebutkan diatas berakhir, jika orang tua-orang tua, wali-wali, guru-guru sekolah dan tukang itu membuktikan bahwa mereka tidak dapat men*egah perbuatan untuk mana mereka seharusnya bertanggung jawab

'6K I PID'6' @6T@K P5MBC)C>'6 >'H' I' >5K'M M5DI B5>D' '>K'6 P5>'T@>'6 P5M5>I6T'H T56T'6; T56';' K5 5H'T'6. !asal 12 huruf d /entang Ketentuan !idana yang diatur dalam !! %omor 1& tahun -'66 /entang /enaga Kesehatan menyebutkan , H/idak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal && ayat -( dipidana denda paling banyak 4p -( ((( ((( ((,- (sepuluh juta rupiah)I "edangkan bunyi pasal && ayat (-) yang dimaksud adalah , H3agi setiap tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk, a Menghormati hak pasien7 b Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien7 * Memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan7 d Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan7 e Membuat dan memelihara rekam medis "anksi 5dministratif "anksi administratif untuk tenaga kesehatan sehubungan dengan peraturan tentang rekam medis diatur dalam pasal &( !E4ME%KE" /entang 4ekam Medis yang berbunyi , H!elanggaran terhadap ketentuan Lketentuan dalam peraturan ini dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari teguran sampai pen*abutan ijin I INFORMED CONSENT Informed *onsent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien Informed *onsent dilihat dari aspek hukum bukanlah sebagai perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah persetujuan sepihak atas layanan yang ditawarkan pihak lain Definisi operasionalnya adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu pasien, keluarga atau walinya) yang isinya berupa i+in atau persetujuan kepada dokter untuk melakukan tindakan medik sesudah orang yang berhak tersebut diberi informasi se*ukupnya Ele en In'.r C.nsen# /hreshold elements , Elemen ini sifatnya lebih ke arah syarat, yaitu pemberi *onsent haruslah seseorang yang kompeten (*akap) Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan medis Kompetensi manusia untuk membuat keputusan sebenarnya merupakan suaut kontinuum, dari sama sekali tidak memiliki kompetensi hingga memiliki kompetensi yang penuh Diantaranya terdapat berbagai tingkat kompetensi membuat keputusan tertentu (keputusan yang rea&!na0le berdasarkan alasan yang rea&!na0le) "e*ara hukum seseorang dianggap *akap (kompeten) apabila telah dewasa, sadar dan berada dalam keadaan mental yang tidak di bawah pengampuan Dewasa diartikan sebagai usia telah men*apai &- tahun atau telah pernah menikah "edangkan keadaan mental yang dianggap tidak kompeten adalah apabila mempunyai penyakit mental sedemikian rupa sehingga kemampuan membuat keputusan menjadi terganggu Information elements , Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, disclosure (pengungkapan) dan understanding (pemahaman) !engertian Iberdasarkan pemahaman yang adekuat membawa konsekuensi kepada tenaga medis untuk memberikan informasi ( $i&"l!&ure) sedemikian rupa sehingga pasien dapat men*apai pemahaman yang adekuat Dalam hal ini, seberapa IbaikI informasi harus diberikan kepada pasien, dapat dilihat dari 1 standar , o S#andar Pra"#i" Pr.'esi / 3ahwa kewajiban memberikan informasi dan kriteria ke-adekuat-an informasi ditentukan bagaimana 3I5"5%D5 dilakukan dalam komunitas tenaga medis Dalam standar ini ada kemungkinan bahwa kebiasaan tersebut di atas tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial setempat, misalnya resiko yang Itidak bermaknaI (menurut medis) tidak diinformasikan, padahal mungkin bermakna dari sisi sosial pasien o S#andar Su!+e"#i' / 3ahwa keputusan harus didasarkan atas nilai-nilai yang dianut oleh pasien se*ara pribadi, sehingga informasi yang diberikan harus memadai untuk pasien tersebut dalam membuat keputusan Kesulitannya adalah mustahil (dalam hal waktu#kesempatan) bagi profesional medis memahami nilai-nilai yang se*ara indi.idual dianut oleh pasien o S#andar pada reasonable person / "tandar ini merupakan hasil kompromi dari kedua standar sebelumnya, yaitu dianggap *ukup apabila informasi yang diberikan telah memenuhi kebutuhan umumnya orang awam ;onsent elements , Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness (kesukarelaan, kebebasan) dan authorization (persetujuan) Kesukarelaan mengharuskan tidak ada tipuan, misrepresentasi ataupun paksaan !asien juga harus bebas dari ItekananI yang dilakukan tenaga medis yang bersikap seolah-olah akan IdibiarkanI apabila tidak menyetujui tawarannya

)en#u" In'.r C.nsen# Dinyatakan (eDpre&&e$) o Dinyatakan se*ara lisan o Dinyatakan se*ara tertulis !ernyataan tertulis diperlukan apabila dibutuhkan bukti di kemudian hari, umumnya pada tindakan yang in.asif atau yang beresiko mempengaruhi kesehatan penderita se*ara bermakna !ermenkes tentang persetujuan tindakan medis menyatakan bahwa semua jenis tindakan operatif harus memperoleh persetujuan tertulis /idak dinyatakan (implie$) o !asien tidak menyatakannya, baik se*ara lisan maupun tertulis, namun melakukan tingkah laku (gerakan) yang menunjukkan jawabannya o Meskipun *onsent jenis ini tidak memiliki bukti, namun *onsent jenis inilah yang paling banyak dilakukan dalam praktik sehari-hari o Misalnya adalah seseorang yang menggulung lengan bajunya dan mengulurkan lengannya ketika akan diambil darahnya
Proxy Consent adalah *onsent yang diberikan oelh orang yang bukan si pasien itu sendiri, dengan syarat bahwa pasien tidak mampu memberikan *onsent se*ara pribadi, dan *onsent tersebut harus mendekati apa yang sekiranya akan diberikan oleh pasien, bukan baik buat orang banyak) $mumnya urutan orang yang dapat memberikan proMy *onsent adalah suami#istri, anak, orang tua, saudara kandung, dst !roMy *onsent hanya boleh dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan ketat Konteks dan Informed Consent 1 doktrin Informed ;onsent tidak berlaku pada 2 keadaan , Keadaan darurat medis 5n*aman terhadap kesehatan masyarakat !elepasan hak memberikan *onsent (wai.er) )lini"al privilege (penggunaan "lini"al privilege hanya dapat dilakukan pada pasien yang melepaskan haknya memberikan "!n&ent !asien yang tidak kompeten dalam memberikan "!n&ent

Contextual circumstances juga seringkali mempengaruhi pola perolehan informed *onsent "eorang yang dianggap sudah pikun, orang yang dianggap memiliki mental lemah untuk dapat menerima kenyataan, dan orang dalam keadaan terminal seringkali tidak dianggap H*akapI menerima informasi yang benar L apalagi membuat keputusan medis 3anyak keluarga pasien melarang para dokter untuk berkata benar kepada pasien tentang keadaan sakitnya Keluhan pasien tentang proses informed consent : 3ahasa yang digunakan untuk menjelaskan terlalu teknis !erilaku dokter yang terlihat terburu-buru atau tidak perhatian, atau tidak ada waktu untuk tanya-jawab !asien sedang dalam keadaan stress emosional sehingga tidak mampu men*erna informasi !asien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk Keluhan dokter tentang informed consent : !asien tidak mau diberitahu !asien tak mampu memahami 4esiko terlalu umum atau terlalu jarang terjadi "ituasi gawat darurat atau waktu yang sempit Perse#u&uan In'.r ed C.nsen# "eorang dewasa dianggap kompeten dan oleh karena itu harus mengetahui terapi yang diren*anakan 0rang dewasa yang tidak kompeten karena penyakit fisik atau kejiwaan dan tidak mampu mengerti tentu saja tidak dapat memberikan informed *onsent yang sah "ebagai akibatnya, persetujuan diperoleh dari orang lain yang memiliki otoritas atas nama pasien Ketika pengadilan telah memutuskan bahwa pasien inkompeten, wali pasien yang ditunjuk pengadilan harus mengambil otoritas terhadap pasien !ersetujuan pengganti ini menimbulkan beberapa masalah 0toritas seseorang terhadap persetujuan pengobatan bagi pasien inkompeten termasuk hak untuk menolak perawatan tersebut !engadilan telah membatasi hak penolakan ini untuk kasus dengan alasan yang tidak rasional !ada kasus tersebut, pihak dokter atau rumah sakit dapat memperlakukan kasus sebagai keadaan gawat darurat dan memohon pada pengadilan untuk melakukan perawatan yang diperlukan 8ika tidak *ukup waktu untuk memohon pada pengadilan, dokter dapat berkonsultasi dengan satu atau beberapa sejawatnya 8ika keluarga dekat pasien tidak setuju dengan perawatan yang diren*anakan atau jika pasien, meskipun inkompeten, mengambil posisi berlawanan dengan keinginan keluarga, maka dokter perlu berhati-hati /erdapat

beberapa indikasi dimana pengadilan akan mempertimbangkan keinginan pasien, meskipun pasien tidak mampu untuk memberikan persetujuan yang sah !ada kebanyakan kasus, terapi sebaiknya segera dilakukan (-) jika keluarga dekat setuju, (&) jika memang se*ara medis perlu penatalaksanaan segera, (1) jika tidak ada dilarang undang-undang ;ara terbaik untuk menghindari risiko hukum dari persetujuan pengganti bagi pasien dewasa inkompeten adalah dengan membawa masalah ini ke pengadilan Pen.la"an In'.r ed C.nsen# 4umah sakit memiliki tugas untuk menjamin bahwa informed *onsent sudah didapat Istilah untuk kelalaian rumah sakit tersebut yaitu Ifraudulent *on*ealmentI !asien yang akan menjalani operasi mendapat penjelasan dari seorang dokter bedah namun dioperasi oleh dokter lain dapat saja menuntut malpraktik dokter yang tidak mengoperasi karena kurangnya informed *onsent dan dapat menuntut dokter yang mengoperasi untuk kelanjutannya 3entuk persetujuan tidaklah penting namun dapat membantu dalam persidangan bahwa persetujuan diperoleh !ersetujuan tersebut harus berdasarkan semua elemen dari informed *onsent yang benar yaitu pengetahuan, sukarela dan kompetensi 3eberapa rumah sakit dan dokter telah mengembangkan bentuk persetujuan yang merangkum semua informasi dan juga rekaman permanen, biasanya dalam rekam medis pasien <ormat tersebut ber.ariasi sesuai dengan terapi dan tindakan yang akan diberikan "aksi tidak dibutuhkan, namun saksi merupakan bukti bahwa telah dilakukan informed *onsent Informed *onsent sebaiknya dibuat dengan dokumentasi naratif yang akurat oleh dokter yang bersangkutan 0NDAN120NDAN1 KESEHATAN DAN KEDOKTERAN Pasal 34 a+a# (5) 00D 5678 -) "egala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada ke*ualinya &) /iap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 00 N.- 9: #a%un 3;;6 #en#ang Kese%a#an Intisari dari $ndang-undang %o 16 tahun &((' tentang kesehatan sebagai berikut , 9ak atas kesehatan & 9ak atas pembangunan kesehatan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan normanorma agama 1 9ak men*apai kondisi sehat, baik se*ara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif se*ara sosial dan ekonomis ) 9ak untuk mendapatkan layanan dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh !emerintah, pemerintah daerah, dan#atau dengan bantuan partisipatif masyarakat 2 9ak memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan untuk men*apai kondisi sehat 6 9ak memperoleh memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan ? 9ak untuk turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial A 9ak untuk mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang memenuhi kualitas minimum ' 9ak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, bagi penyelamatan nyawa pasien dan pen*egahan ke*a*atan terlebih dahulu -( 9ak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan#atau meminta uang muka dalam keadaan darurat (yang mengan*am nyawa#menyebabkan gagal .ital) -9ak terjaminnya ketersediaan obat keadaan darurat, !emerintah dapat melakukan kebijakan khusus untuk pengadaan dan pemanfaatan obat dan bahan yang berkhasiat obat -& 9ak memberikan#menolak persetujuan sadar atas uji *oba#penelitian dalam bidang kesehatan -1 9ak mendapatkan akses terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan , !elayanan kesehatan !elayanan kesehatan tradisional !eningkatan kesehatan dan pen*egahan penyakit !enyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan Kesehatan reproduksi Keluarga beren*ana Kesehatan sekolah Kesehatan olahraga

-) -2 -6 -? -A -'

&( &&& &1 &) &2

&6 &? &A &' 1( 11& 11 1) 12 16

!elayanan kesehatan pada ben*ana !elayanan darah Kesehatan gigi dan mulut !enanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran Kesehatan matra !engamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan !engamanan makanan dan minuman !engamanan +at adiktif7 dan#atau 3edah mayat !enyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam !asal )? dilaksanakan melalui kegiatan, 9ak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi ke*uali pada saat adanya, perintah undang-undang7 perintah pengadilan7 i+in yang bersangkutan7 kepentingan masyarakat7 atau kepentingan orang tersebut N 9ak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan, dan#atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya 9ak memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai kesehatan reproduksi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan 9ak mendapatkan sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan terjangkau masyarakat, termasuk keluarga beren*ana 9ak untuk melakukan aborsi dengan beberapa alasan sebagai berikut, indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengan*am nyawa ibu dan#atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan#atau *a*at bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan7 atau kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan yang dilakukan melalui konseling yang baik, benar serta berkualitas terlebih dahulu 9ak atas ketersediaan sumber daya, fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan se*ara menyeluruh dan berkesinambungan pada ben*ana yang dijaminkan oleh !emerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat 9ak atas transfusi darah yang aman (sehat L *ontoh sudah melalui skrening anti 9I@ dan muatan .irus @B, tes anyti 9epatitis 3, 9epatitis ;) sesuai menurut $$ dan bebas dari transaksi jual beli dengan alasan apapun yang dilindungi hukum 9ak bebas dari intimidasi dan penindasan struktural dikarenakan pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, dan pedaran obat dan bahan yang berkhasiat obat yang diselenggarakan oleh pihak yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan 9ak untuk mengolah, memproduksi, mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan obat tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya sesuai dengan !eraturan !emerintah 9ak untuk memproduksi, menyimpan, mengedarkan, dan menggunakan narkotika dan psikotropika dengan wajib memenuhi standar dan#atau persyaratan tertentu sesuai aturan perundangan yang berlaku 9ak untuk dilindungi dari kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 9ak bagi Ibu untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu termasuk sediaan !arents to ;hild /ransmission (!/;/)# Mother to ;hild /ransmission (M/;/) 9ak bayi mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, ke*uali atas indikasi medis yang jelas serta memberikan pilihan bagi Ibu dan 3ayi 9ak pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, *erdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak yang dijaminkan oleh !emerintah 9ak kesehatan bagi 4emaja 9ak kesehatan bagi orang dengan kekhusus-an fungsi tubuh 9ak atas perbaikan gi+i 9ak atas kesehatan jiwa 9ak tetap sehat dengan adanya situasi dan kondisi terkait penyakit menular 9ak mendapatkan kesehatan kerja 9ak untuk mendapatkan bagian dalam layanan yang dibiayai melalui 2O 5!3% dengan alokasi utama bagi penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar 9ak untuk mendapatkan bagian dalam layanan yang dibiayai melalui -(O 5!3D terutama bagi penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar

00 N.- 36 #a%un 3;;7 #en#ang Pra"#i" Ked."#eran $ndang-$ndang %o &' tahun &(() tentang !raktik Kedokteran diundangkan pada tanggal 6 0ktober &(() untuk mengatur praktik kedokteran dengan tujuan agar dapat memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi !ada bagian awal, $ndang-$ndang %o &'#&(() mengatur tentang persyaratan dokter untuk dapat berpraktik kedokteran, yang dimulai dengan keharusan memiliki sertifikat kompetensi kedokteran yang diperoleh dari Kolegium selain ijasah dokter yang telah dimilikinya, keharusan memperoleh "urat /anda 4egistrasi dari Konsil Kedokteran Indonesia dan kemudian memperoleh "urat ijin !raktik dari Dinas Kesehatan Kota # Kabupaten Dokter juga harus telah mengu*apkan sumpah dokter, sehat fisik dan mental serta menyatakan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi Dengan demikian se*ara formal dokter harus memiliki "/4 dan "I! yang masih berlaku apabila ingin berpraktik "elain mengatur persyaratan praktik kedokteran di atas, $ndang-$ndang %o &'#&(() juga mengatur tentang organisasi Konsil Kedokteran, "tandar !endidikan !rofesi Kedokteran serta !endidikan dan !elatihannya, dan proses registrasi tenaga dokter !ada bagian berikutnya, $ndang-$ndang %o &'#&(() mengatur tentang penyelenggaraan praktik kedokteran Dalam bagian ini diatur tentang perijinan praktik kedokteran, yang antara lain mengatur syarat memperoleh "I! (memiliki "/4, tempat praktik dan rekomendasi organisasi profesi), batas maksimal 1 tempat praktik, dan keharusan memasang papan praktik atau men*antumkan namanya di daftar dokter bila di rumah sakit Dalam aturan tentang pelaksanaan praktik diatur agar dokter memberitahu apabila berhalangan atau memperoleh pengganti yang juga memiliki "I!, keharusan memenuhi standar pelayanan, memenuhi aturan tentang persetujuan tindakan medis, memenuhi ketentuan tentang pembuatan rekam medis, menjaga rahasia kedokteran, serta mengendalikan mutu dan biaya !enjelasan pada proses informed *onsent setidaknya harus meliputi diagnosis dan tata *ara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosisnya !ersetujuan pasien atau oleh yang berhak menyetujuinya dapat dilakukan se*ara lisan ataupun tertulis, namun demikian disebutkan bahwa tindakan yang memiliki risiko tinggi membutuhkan persetujuan tertulis $ndang-undang mengijinkan pengungkapan rahasia kedokteran untuk kepentingan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan undang-undang !ada bagian tersebut $ndang-$ndang juga mengatur tentang hak dan kewajiban dokter dan pasien 3eberapa hak dokter adalah memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional, bekerja sesuai dengan standar profesi dan "0!, menerima informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan memperoleh imbalan jasa "edangkan hak pasien adalah hak memperoleh penjelasan tentang penyakit, tindakan medis, manfaat, alternatif, risiko, komplikasi dan prognosisnya, hak untuk menyetujui atau menolak tindakan medis, serta hak mendapatkan isi rekam medis !ada bagian berikutnya $ndang-$ndang %o &'#&(() mengatur tentang disiplin profesi $ndang-$ndang memandatkan pendirian Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) yang bertugas menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter "anksi yang diberikan oleh MKDKI adalah berupa peringatan tertulis, rekomendasi pen*abutan "/4 dan#atau "I!, dan kewajiban mengikuti pendidikan dan pelatihan tertentu yang dibutuhkan !engaduan ke MKDKI tidak menghalangi penuntutan pidana dan#atau perdata !ada akhirnya $ndang-$ndang %o &'#&(() mengan*am pidana bagi mereka yang berpraktik tanpa "/4 (ps ?2) dan atau "I! (ps ?6), mereka yang bukan dokter tetapi bersikap atau bertindak seolah-olah dokter (ps ?? dan ?A), dokter yang berpraktik tanpa membuat rekam medis, tidak memasang papan praktik atau tidak memenuhi kewajiban dokter (ps ?') !idana lebih berat dian*amkan kepada mereka yang mempekerjakan dokter yang tidak memiliki "/4 dan#atau "I! (ps A() $ndang-$ndang %o &'#&(() berlaku setelah satu tahun sejak diundangkan (6 0ktober &((2), bahkan penyesuaian "/4 dan "I! diberi waktu hingga dua tahun sejak Konsil Kedokteran terbentuk (&' 5pril &((?) $$ !raktik Kedokteran belum bisa diterapkan se*ara sempurna apabila peraturan pelaksanaannya belum seluruhnya dibuat !eraturan Konsil yang harus dibuat adalah ketentuan tentang <ungsi E /ugas KKI7 <ungsi, /ugas, :ewenang KK # KK=7 !emilihan tokoh masyarakat sebagai anggota7 /ata Kerja KKI7 /ata *ara 4egistrasi7 Kewenangan dokter # dokter gigi7 /ata *ara pemilihan !impinan MKDKI dan /ata Baksana kerja MKDKI !eraturan Menteri Kesehatan yang harus dibuat, atau dire.isi bila sudah ada, adalah peraturan tentang Ijin !raktik, !elaksanaan !raktik, "tandar !elayanan, !ersetujuan /indakan Medik, 4ekam Medis, dan 4ahasia Kedokteran "elain itu masih diperlukan pembuatan berbagai standar seperti standar profesi yang di dalamnya meliputi standar kompetensi, standar perilaku dan standar pelayanan medis, serta standar pendidikan 3ahkan beberapa peraturan pendukung juga diperlukan untuk melengkapinya, seperti $$ perumahsakitan, peraturan tentang penempatan dokter dalam rangka pemerataan pelayanan kedokteran, pendidikan dokter spesialis, pelayanan medis oleh tenaga kesehatan non medis L terutama dalam hal tidak adanya tenaga medis, penataan layanan kesehatan non medis (salon, pengobatan tradisionil, pengobatan alternatif), dan lain-lain

"aat ini Konsil Kedokteran Indonesia telah mengeluarkan !eraturan KKI %o - tahun &((2 tentang 4egistrasi Dokter dan Doktergigi berikut !edomannya, sedangkan Menteri Kesehatan telah mengeluarkan !ermenkes %o -)-' tahun &((2 tentang !enyelenggaraan praktik dokter dan dokter gigi 3eberapa ketentuan dalam peraturan-peraturan tersebut telah Hmemperluas dan menjelaskanI ketentuan dalam $$, seperti ketentuan bagi mahasiswa kedokteran dan peserta !!D", e.aluasi lulusan luar negeri, registrasi ulang, kewenangan dinas kesehatan kabupaten#kota mempertimbangkan keseimbangan jumlah dokter dengan kebutuhan pelayanan kesehatan serta kewenangan untuk menugaskan dokter untuk bekerja di rumah sakit tertentu untuk kepentingan pelayanan tanpa memiliki "I! di rumah sakit tersebut !ermenkes -)-' bahkan HmemperlunakI ketentuan tentang pembatasan 1 tempat praktik dengan membolehkan dokter bekerja di rumah sakit pendidikan berikut seluruh jejaringnya dengan keharusan hanya memiliki satu "I! dan kemungkinan dokter bekerja dengan berdasarkan surat tugas dari dinkes Kab#kota sebagaimana di atas Masyarakat kedokteran dapat mengidentifikasi beberapa kelemahan $$, bahkan juga HkesalahanI $$, diantaranya tentang ketentuan pidana yang berlebihan, tidak diaturnya !!%", mudahnya pembukaan rahasia kedokteran, pembatasan 1 tempat praktik tanpa jalan keluar bagi keahlian yang terbatas jumlahnya, serta belum adanya ketentuan yang berkaitan dengan malpraktik medis Mukernas IDI di bulan Desember &((2 menyepakati perlunya peninjauan kembali $$ !raktik Kedokteran, tidak hanya bertujuan untuk menambal-sulam kekurangan $$, melainkan juga melengkapinya sehingga $$ tersebut betul-betul dapat men*apai tujuannya 00 N.- 77 #a%un 3;;6 #en#ang Ru a% Sa"i#

-)

4umah "akit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan dengan rahasia kedokteran &) !asien dan#atau keluarga yang menuntut 4umah "akit dan menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum 1) !enginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (&) memberikan kewenangan kepada 4umah "akit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab 4umah "akit

Anda mungkin juga menyukai