Anda di halaman 1dari 72

BAB 1

PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Tugas Elemen Mesin adalah salah satu kurikulum jurusan teknik mesin
Institut Teknologi Medan. Tugas ini adalah untuk merancang sebuah kopling.
Pada pergerakan mesin diperlukan suatu komponen yang bisa memutuskan
dan menghubungkan daya dan putaran. Komponen ini adalah kopling di mana
putaran yang dihasilkan oleh poros input akan dihubungkan ke poros output. Dalam
hal ini diusahakan supaya tidak terjadi slip yang dapat merugikan atau mengurangi
efisiensi suatu mesin.
Sebelum ditemukannya kopling untuk menghentikan putaran mesin kita
harus terlebih dahulu mematikannya. !al ini adalah sangat tidak efektif. Efisiensi
suatu mesin menjadi bertambah setelah ditemukan kopling yang digunakan untuk
memindahkan dan memutuskan daya dan putaran suatu mesin ataupun motor. Maka
boleh disimpulkan bah"a kopling adalah salah satu komponen mesin yang memiliki
peranan penting dalam pengoperasiannya.
#dapun kegunaan dari kopling antara lain $
%. Memindahkan putaran poros engkol ke poros sistem roda gigi yang sedang
berhenti atau pada putaran rendah tanpa terjadi gesekan.
&. Memindahkan torsi maksimum untuk mengopelnya ke transmisi tanpa terjadi
pengurangan kecepatan.
'. Memisahkan hubungan mesin dengan transmisinya pada saat kecepatan satu atau
duanya sedang berputar untuk mengganti gigi ataupun se"aktu berhenti secara
tiba(tiba.
%

1. 2. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
%. Menerapkan ilmu dari perkuliahan dan dapt membandingkannya dengan keadaan
sebenarnya di lapangan.
&. Membiasakan mahasis"a untuk merancang elemen(elemen mesin dan sekaligus
untuk memperluas "a"asan dalam hal perancangan.
b. Tujuan Khusus
%. Meningkatkan pemahaman elemen(elemen mesin khususnya kopling dan
komponen(komponennya.
&. Menguasai sistem penyambungan dan pemutusan putaran dan daya pada kendaraan
bermotor.
Pada sistem kopling ini putaran dan daya dihubungkan melalui suatu
mekanisme penyambungan dan pemutusan putaran poros input ke poros output yang
dioperasikan tanpa mematikan mesin atau putaran poros input dan tidak ada slip yang
dapat merugikan atau mengurangi daya mesin.
1. 3. Batasan Masalah
Pada perancangan ini yang dibahas adalah desain suatu kopling kendaraan
bermotor yakni tipe Daihatsu Terrios yang digunakan untuk memindahkan dan
memutuskan putaran dan daya anatara poros input dan poros output dengan daya dan
putaran sebagai berikut $
Daya $ %)* PS
Putaran $ +))) rpm
Dalam hal ini akan dihitung ukuran dari pada komponen kopling tersebut
yakni meliputi $ poros plat gesek spline naaf pegas matahari baut paku keling dan
bantalan.
&

1. 4. Metoe Penulisan
#da dua buah metode yang diterapkan dalam penulisan yakni $
a. Study Perpustakaan
Study perpustakaan meliputi pengumpulan bahan(bahan yang diambil dari
beberapa buku dan catatan kuliah.
b. Observasi Lapangan
,bser-asi lapangan merupakan pengumpulan data(data dengan sur-ey langsung ke
lapangan yakni pada bengkel mobil terdekat dengan bantuan para mekanik
bengkelnya dan orang(orang yang paham tentang kopling.
'

BAB 2
T!N"AUAN PU#TA$A
Mesin yang dirancang seharusnya dapat meringankan beban manusia dalam
melakukan kegiatannya secara indi-idu ataupun kelompok. .ntuk memberikan hasil
yang lebih memuaskan maka perancangan mesin harus ditingkatkan yakni untuk
setiap komponennya. Karena suatu mesin memiliki beberapa komponen yang harus
bekerjasama untuk melakukan suatu mekanisme.
Pada umumnya mekanisme yang dihasilkan adalah berasal dari motor penggerak
/engine0 yang bisa merupakan motor bakar / bensin atau diesel 0 atau motor listrik.
Penggerak ini sebagian besar memberikan gerakan putaran pada poros yang
biasa disebut dengan poros input atau poros penggerak dan akan diteruskan ke poros
yang akan digerakkan atau sering disebut poros output dan dari sini akan dilanjutkan
ke berbagai komponen lainnya dalam mekanisme.
Dalam proses penyambungan dan pemutusan putaran dan daya antara poros
input dan poros output digunakan suatu komponen yakni kopling.
2. 1. "enis%"enis $o&ling
Dari cara kerjanya kopling dapat dibagi atas $
a. kopling tetap
b. kopling tidak tetap
1etak perbedaan yang sangat mendasar antara jenis kopling tetap dan
kopling tidak tetap adalah di mana kopling tidak tetap dapat dihubungkan sesuai
dengan keperluan sedangkan kopling tetap adalah kopling yang selalu dihubungkan
poros input dan poros outputnya.
2

2. 1. 1. Kopling Tetap

Kopling tetap adalah salah satu komponen mesin yang memiliki fungsi
untuk meneruskan daya dan putaran dari poros input ke poros output. Di mana
hubungan ini adalah secara pasti dan tidak terjadi slip dan sumbu poros input dan
sumbu poros output adalah terletak pada suatu garis lurus atau juga bisa membentuk
sudut yang sangat kecil.
Kopling tetap terbagi atas $
a. $o&ling $aku
Kopling ini digunakan jika kedua poros yang akan dihubungkan terletak pada
suatu sumbu 3 segaris. 4iasanya penggunaan kopling ini adalah untuk poros
permesinan dan transmisi yang umumnya terdapat pada pabrik(pabrik. 5enis kopling
ini dirancang di mana diantara kedua poros tidak boleh membentuk sudut / harus
segaris 0 dan juga tidak dapat meredam getaran se"aktu proses transmisi dan juga
tidak dapat mengurangi tumbukan.
a. 1. Kopling Bus
5enis kopling 4us ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana biasanya
kopling ini digunakan untuk poros yang posisinya tegak seperti pompa pres untuk
minyak. .ntuk lebih jelas dapat dilihat gambar jenis kopling ini sebagai berikut $
6ambar &.%. Kopling 4us
7

a. . Kopling !lens Kaku
Kopling flens kaku ini biasanya digunakan untuk poros yang berdiameter
7)(&)) mm biasanya terdapat pada poros(poros motor listrik. Kopling ini terdiri dari
flens kaku yang terbuat dari besi cor atau baja cor dan dipasang pada ujung poros
yang diberi pasak dan diikat dengan baut flensnya.

6ambar &.&. Kopling 8lens Kaku
a. '. Kopling 8lens Tempa
Kopling flens tempa ini ditempa menjadikan satu dengan porosnya.
Kopling ini biasanya difungsikan untuk meneruskan kopel yang besar misalnya
untuk poros turbin air yang dihubungkan dengan generator untuk pembangkit listrik.
6ambar &.'. Kopling 8lens Tempa
+

'. $o&ling Lu(es
Kopling jenis ini digunakan untuk poros yang dihubungkan tidak benar(
benar satu sumbu 3 tidak segaris antara kedua poros. Kopling ini dapat meredam
getaran se"aktu proses transmisi dan juga dapat mengurangi tumbukan. Kopling ini
dapat dibedakan atas $
b. 1. Kopling !lens Lu"es
Kopling ini digunakan untuk menghubungkan poros input dengan poros
output untuk menghindari putaran yang merata misalnya pada pabrik penggilas.
6ambar &. 2. Kopling 8lens 1u"es
b. . Kopling Karet Ban
Kopling karet ban ini menggunakan karet ban di mana poros yang
dihubungkan tidak harus lurus atau segaris. Kopling ini dapat mengurangi tumbukan
dan meredam getaran saat proses transmisi. Kopling ini biasanya digunakan untuk
meneruskan gaya yang besar misalnya pada mesin aduk beton.
6ambar &.7. Kopling Karet 4an
9

b. '. Kopling Karet 4intang
Kopling ini biasanya digunakan untuk penyambungan daya yang besar
seperti pada turbin uap untuk menggerakkan generator.
6ambar +. Kopling Karet 4intang
b. #. Kopling $igi
Kopling gigi biasanya difungsikan untuk konstruksi yang berat dan daya
yang besar. Kopling ini menyambung poros input dengan poros output dengan
menggunakan gigi misalnya pada mesin pengaduk beton.
6ambar &.9. Kopling 6igi
b. %. Kopling &antai
.............Kopling jenis ini menggunakan rantai sebagai perantara untuk
menyambungkan dua poros yakni poros input dan poros output. Kopling umumnya
digunakan untuk memindahkan momen yang besar seperti pada mesin gilas dan
turbin uap.
:

6ambar &.:. Kopling ;antai
). $o&ling Uni*ersal
Kopling ini digunakan apabila antara poros penggerak dan poros yang
digerakkan membentuk sudut yang sangat besar. Kopling ini dapat dibedakan atas
'. 1. Kopling Universal (ooks
Kopling ini digunakan untuk menggunakan poros sekrup yang dapat disetel
misalnya pada mesin freis.
6ambar &.*. Kopling .ni-ersal !ooks
'. . Kopling Universal Ke'epatan Tetap
. Kopling .ni-ersal Kecepatan Tetap umumnya digunakan pada poros
penggerak utama mobil.
2. 1. 2. Kopling Tidak Tetap
*

. Kopling ini merupakan penghubung poros input dengan poros output
dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya. Kopling ini dapat melepas
ataupun menyambungkan "alaupun dalam keadaan bergerak ataupun diam. Kopling
tetap dapat dibedakan atas $
a. $o&ling +akar
Kopling cakar berfungsi untuk menghubungkan poros input dan poros
output tanpa dengan perantara gesekan /kontak positif0 sehingga kemungkinan
terjadinya slip adalah sangat kecil. Kopling cakar ada dua jenis yakni berbentuk
spiral dan persegi.
Kopling yang berbentuk spiral dapat menghubungkan poros pada saat
berputar dan digunakan untuk satu arah putaran saja itupun putaran poros penggerak
harus di ba"ah 7) rpm. Sedangkan kopling cakar berbentuk persegi dapat digunakan
pada keadaan tidak berputar dan dapat meneruskan momen dengan dua arah putaran.
6ambar &.%). Kopling <akar
'. $o&ling $eru)ut
Kopling ini memiliki plat gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini tidak
dapat meneruskan daya dan putaran dengan seragam namun dengan gaya aksial yang
kecil dapat mentransmisikan momen yang besar.
%)

6ambar &.%%. Kopling Kerucut
). $o&ling Plat ,esek
Kopling jenis ini berfungsi untuk menghubungkan daya dan putaran dari
poros input ke poros output dengan perantaraan gesekan. Karena adanya gesekan
maka pembebanan yang berlebihan pada poros input penggerak dapat dihindari dan
juga dapat membatasi momen sehingga slip tidak akan berpengaruh.
Kopling plat ini dapat dibedakan berdasarkan jumlah plat yang digunakan
yakni kopling plat tunggal dan kopling plat banyak. 5ika dilihat dari cara
pelayanannya kopling ini dapat dibedakan atas kopling manual hidrolik dan
magnetik.
Kopling ada yang kering dan ada yang basah di mana plat gesek yang
bekerja pada keadaan kering dan keadaan basah apabila dilumasi atau terendam
dalam minyak.
6ambar &.%&. Kopling Plat
%%

. $o&ling -ri(il
Kopling ini dapat melepaskan hubungan antara kedua poros jika poros input
bergerak dengan lambat dan juga bila saat putaran berla"anan dengan arah putaran
poros output. Poros jenis ini sangat banyak dikembangkan karena akan memudahkan
penggunaannya.
6ambar &.%'. Kopling 8ri"il
2. 2. Dasar%Dasar Pe.ilihan $o&ling
Dalam perencanaan kopling perlu diperhatikan beberapa faktor sebagai
berikut $
a. Kopling berfungsi sendiri menurut sinyal dan besar beban mesin yang
dipindahkan ke transmisi tanpa terjadi slip.
b. Koefisien gesek yamg dapat dipertahankan di ba"ah kondisi kerja.
c. Permukaan geseknya harus cukup keras untuk menahan keausan.
d. Massa dan luas permukaan plat gesek yang cukup untuk pengeluaran panas.
%&

e. Material tidak hancur akibat gesekan pada temperatur dan beban apit pada proses
kerja.
f. Kondukti-itas panas untuk penyebaran panas dapat dipertahankan dan dapat di(
hindari perubahan struktur dari komponen.
2. 3. Pengaruh Panas
Kerja penghubung pada koplimg akan menimbulkan panas karena gesekan
sehingga temperatur kopling akan naik sampai &))
)
< dalam keadaan sesaat. Tetapi
untuk seluruh kopling umumnya dijaga agar suhunya tidak lebih tinggi dari ')
)
<.
5ika kerja penghubung untuk satu kali pelayanan direncanakan lebih kecil dari pada
kerja penghubung yang dii=inkan. Pada dasarnya pemeriksaan temperatur tidak
diperlukan lagi.
2. 4. U.ur Plat ,esek
.mur plat gesek kopling kering lebih rendah sepersepuluh dari kopling
basah karena laju keausan plat gesek sangat tergantung pada macam bahan geseknya
tekanan kontak kecepatan keliling temperatur dan lain(lain. Maka agak sukar
melakukan atau menentukan umurnya secara teliti.
Tabel. &. %. 1aju Keausan Permukaan Plat 6esek
4ahan Permukaan > /cm
'
3kg.m 0
Paduan tembaga sinter / ' ? + 0 @ %)
(9
Paduan sinter besi / 2 ? : 0 @ %)
(9
Setengah logam / 7 ? %)0 @ %)
(9
Damar cetak / + ? %&0 @ %)
(9
2. /. Mekanis.e #iste. Pe.inah Tenaga
%'

Tenaga yang berasal dari mesin atau motor dipindahkan melalui sistem yang
disebut pemindah tenaga yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Sistem pemindah tenaga terdiri dari $ kopling bak roda transmisi /gear
boA0 kopling gardang poros penggerak roda differensial dan roda kendaraan.
2. 0. Mekanis.e Peal $o&ling
Mekanisme pedal kopling ditunjukkan pada gambar berikut $
5ika pedal kopling ditekan fluida atau minyak terdorong dari tangki
silinder masuk ke dalam pipa hidrolik /berupa selang yang fleksibel0. 8luida yang
tertekan ini menekan piston di dalam silinder pembatas sehingga silinder pembatas
menggerakkan garpu pembebas kopling dan menekan slee-e.
2. 1. #iste. $erja $o&ling
Sistem kerja kopling plat tunggal atau gesek ini dapat ditinjau dari dua
keadaan yaitu $
a. Kopling dalam Keadaan Terhubung
Poros penggerak yang berhubungan dengan mesin meneruskan daya dan
putaran ke fly"eel /roda penerus0 melalui baut pengikat. Daya dan putaran ini
diteruskan ke plat gesek yang ditekan oleh plat penekan karena adanya tekanan dari
pegas matahari. #kibat putaran dari plat gesek poros yang digerakkan ikut berputar
dengan perantara spline dan naaf.
Pegas pendorong /pegas matahari0 mendesak plat penekan ke kiri sehingga plat gesek
terjepit diantara fly"eel dan plat penekan.
b. Kopling Dalam Keadaan Tidak Terhubung
4antalan pembebas menekan pegas matahari sehingga yang dikerjakan pada
plat penekan menjadi berla"anan arah. !al ini menyebabkan plat penekan tertarik ke
%2

arah luar sehingga plat gesek dalam keadaan bebas di antara plat penekan dan
fly"eel.
4ila injakan atau pedal kopling ditekan tuas pelepas menaik kembali plat
penekan dengan demikian plat gesek terlepas.
2. 2. Asse.'ling
#ssembling yang dipakai dapat dilihat pada gambar dibalik. 5enis
koplingnya adalah plat gesek tunggal. 5enis koplingnya umumnya banyak dipakai
pada kendaraan roda empat dan cukup bagus serta efisien untuk meneruskan daya dan
putaran.
%7

+
#SSEM41IB6
7
2
'
&
%
%+
%9
%2
%7
*
%)
%&
%'
%%
:
9
6ambar &.%2. #ssambling Kopling Bissan 1i-ina C(6ear
$eterangan ,a.'ar3
%. 8ly"heel
&. Plat 6esek
'. 4aut
2. Plat Pemba"ah
%+

7. 4antalan ;adial
+. Paku Keling
9. 4aut
:. Plat Pembebas
*. Paku Keling
%). Pegas kejut
%%. Plat Pemba"ah
%&. 4antalan #ksial
%'. Poros
%2. Baaf
%7. Pegas matahari
%+. Paku Keling
%9. 4aut
%9

BAB 3
P454#
Komponen ini merupakan yang terpenting dari beberapa elemen mesin yang
biasa dihubungkan dengan putaran dan daya. Poros merupakan komponen stasioner
yang berputar biasanya yang berpenampang bulat yang akan mengalami beban puntir
dan lentur atau gabungannya.
Kadang poros ini dapat mengalami tegangan tarik kelelahan tumbukan
atau pengaruh konsentrasi tegangan yang akan terjadi pada diameter poros yang
terkecil atau pada poros yang terpasang alur pasak hal ini biasanya dilakukan pada
penyambungan atau penghubungan antar komponen agar tidak terjadi pergeseran.
6ambar '.%. Poros
3. 1. "enis%"enis Poros
#pabila dilihat dari pembebanan terhadap poros maka dapt dibedakan atas
tiga jenis poros yaitu $
a. Poros Transmisi
Poros ini mengalami beban puntir murni dan lenturan dan daya yang
ditransmisikan ke poros ini adalah melalui kopling roda gigi pulley dan sebagainya.
b. Spindel
Poros ini sering disebut dengan poros transmisi yang bentuknya relatif
pendek seperti poros utama mesin perkakas di mana beban utamanya berupa
puntiran. Syarat yang perlu untuk poros ini dalah harus memiliki deformasi yang
kecil dan juga ketelitian ukuran dan bentuknya.
%:

'. $andar
Poros ini digunakan untuk menahan puntiran dan kadang(kadang poros ini
tidak melakukan gerakan putar. Poros ini banyak ditemukan pada kereta barang.
3. 2. Dasar%Dasar Pe.ilihan Poros
Dalam perancangan sebuah poros perlu diperhatikan hal(hal berikut ini $
a. Bahan Poros
4ahan poros pada mesin biasanya digunakan baja batangan yang ditarik
dingin dan difinish dan juga dari baja karbon konstruksi untuk mesin yang dihasilkan
dari ingot yang dikill / baja yang dioksidasikan dengan ferro silikon dan dicor dengan
kadar karbon yang terjamin 0.
.ntuk poros yang digunakan pada putaran dan daya yang tinggi biasanya
digunakan bahan dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang tahan aus.
Diantaranya adalah baja Krom Bikel baja <rom Bikel Molydem.
b. Kelelahan
Pengaruh dari tumbukan dan konsentrasi tegangan pada poros harus
diperhatikan bentuknya apakah diameter porosnya sudah sesuai dengan alur pasak
yang akan menahan beban sehingga terjadi pengerasan dan lain(lain.
'. Kekakuan
Poros harus kuat bila mengalami lenturan atau defleksi puntirnya yang besar
sehingga terhindar dari getaran. Kekakuan poros dapat disesuaikan dengan jenis
mesin yang menggunakan poros tersebut.
d. Putaran Kritis
Pada putaran yang tidak konstan akan mengakibatkan getaran pada poros
tersebut apalagi pergantian putaran ke putaran maksimum. .ntuk itu poros harus
dirancang tahan terhadap putaran maksimumnya yang disebut dengan putaran kritis.
%*

,leh karena itu poros harus dirancang sedemikian rupa dan untuk lebih aman harus
digunakan pada diba"ah putaran kritisnya. Memang dalam perancangan poros ini
harus kita sesuaikan dengan daya dan putaran yang harus dipindahkan khususnya
untuk kopling.
3. 3. Perhitungan Mo.en Puntir Poros
Poros yang digunakan pada kopling ini akan mengalami beban puntir dan
beban lentur namun yang paling besar adalah momen puntir akibat putaran untuk itu
maka digunakan poros transmisi. Perhitungan kekuatan poros didasarkan pada
momen puntir khususnya untuk poros kopling.
Data yang diketahui / dari brosur lampiran % 0 adalah $
Daya /P0 $ %)* !p
Putaran /n0 $ +))) rpm
Maka daya yang direncanakan yang akan dialami poros adalah $
P D %)* . )92+
D :%'%2 K>.
Maka untuk meneruskan daya dan putaran ini terlebih dahulu dihitung daya
perencanaannya /Pd0.
Pd D fc . P
Di mana $
Pd D daya perencanaan
fc D faktor koreksi
P D daya masukan
Daya mesin /P0 merupakan daya nominal output dari motor penggerak daya inilah
yang ditransmisikan melalui poros dengan putaran tertentu.
&)

Tabel. '.%. 5enis(jenis faktor koreksi berdasarkan daya yang akan ditransmisikan.
Daya Eang #kan Ditransmisikan 8c
Daya rata(rata yang diperlukan %& F &)
Daya maAimum yang diperlukan ): F %&
Daya Bormal %) F %7
Daya rata(rata merupakan besarnya daya(daya yang bekerja dibagi dengan jumlah
daya yang bekerja.
Daya maAimum merupakan daya yang paling besar yang terjadi saat melakukan
mekanisme.
Daya normal merupakan daya optimal yang dapat dihasilkan oleh mesin.
Dalam perancangan ini yang digunakan adalah daya maAimum yang
mungkin terjadi pada saat start sehingga range faktor koreksinya adalah ): F %&.
Dalam hal ini dipilih besarnya ): yang agak lebih kecil karena juga akan memiliki
faktor keamanan lainnya seperti faktor keamanan sesuai dengan jenis bahan bentuk
dan lain(lain.
Sehingga daya yang direncanakan adalah $
Pd D %): . :%'%2 k"
Pd D :9: k"
Momen puntir /momen torsi rencana0 yang dialami poros adalah $
Mp D *92 . %)
7
n
Pd

3.4. Pe.ilihan Bahan
Mp D *92 . %)
7

+)))
: :9
D %2&7&:+ kg. mm
Dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan beberapa hal seperti pada tabel
berikut dan kita dapat menyesuaikan dengan yang kita butuhkan.
Tabel. '.&. 4atang baja karbon yang difinis dingin /Standar 5IS0
&%

1ambang Perlakuan
Panas
Diameter
/mm0
Kekuatan
Tarik
/kg3mm
&
0
Kekerasan
!;< /!;40 !
4
S'7<(D
Dilunakkan &) atau kurang
&% F :)
7: F 9*
7' F +*
/:20 F &'
/9'0 F %9
(
%22
F
&%+
Tanpa
Dilunakkan
&) atau kurang
&% F :)
+' F :&
7: F 9&
/:90 F &7
/:20 F %*
(
%+)
F
&&7
S27<(D
Dilunakkan &) atau kurang
&% F :)
+7 F :+
+) F 9+
/:*0 F &9
/:70 F &&
(
%++ (
&':
Tanpa
Dilunakkan
&) atau kurang
&% F :)
9% F *%
++ F :%
%& F ')
/*)0 F &20
(
%:'
F
&7'
S77<(D Dilunakkan &) atau kurang
&% F :)
9& F *'
+9 F :'
%2 F '%
%) F &+
(
%::
F
&+)
Tidak
Dilunakkan
&) atau kurang
&%( :)
:) F %)%
97 F *%
%* F '2
%+ F ')
(
&%' (
&:7
/Sularso GDasar(dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Pradya Pramita
5akarta %**20
Dalam pemilihan bahan perlu diketahui tegangan i=innya yang dapat
dihitung dengan rumus $

a

D
& %
.
) )
b
S S

....................................../sularso %**20

&&

dimana $
a
D tegangan geser i=in /kg3mm
&
0

b
D kekuatan tarik bahan /kg3mm
&
0
S
f%
D faktor keamanan yang tergantung pada jenis bahan dimana untuk
bahan S(< besarnya $ +).
S
f&
D faktor keamanan yang bergantung dari bentuk poros dimana
harganya berkisar antara %' F ').
Dalam perancangan ini bahan yang dipilih adalah bahan yang memiliki
kekerasan besar karena poros ini akan mengalami beberapa aksi seperti tekanan
tumbuk puntir sehingga dipilih jenis baja S7)<(D dengan kekuatan tarik +& Kg 3
mm
&
. Dan faktor keamanan diambil yang besar karena poros ini boleh dikatakan
memiliki diameter yang kecil sehingga supaya seimbang diambil faktor keamanan
+). Dan faktor koreksi yang disesuaikan dengan bentuknya berkisar %' F ')
dimana bentuk poros dalam perencanaan ini memiliki spilne maka diambil faktor
koreksi yang sedang yakni ') karena spilne ini sangat berpengaruh dalam
penimbulan puntiran khususnya pada bagian terluar poros.
Maka tegangan geser i=in adalah $
&
3 2 '
) ' ) +
+&
mm kg
a
=

=

3./. Peren)anaan Dia.eter Poros
Diameter poros dapat diperoleh dari rumus $
d
p
D
' 3 %
. . .
% 7

*p +b Kt
a

......................./sularso %*:90
dimana $ d
p
D diameter poros /mm0

a
D tegangan geser i=in /kg3mm
&
0
Kt D faktor koreksi tumbukan harganya berkisar %7 F ').
&'

<b D faktor koreksi untuk terjadinya kemungkinan terjadinya beban
lentur dalam perencanaan ini diambil %& karena diperkirakan
tidak akan terjadi beban lentur.
MpD momen puntir yang ditransmisikan /kg.m0
Pada saat pertama /start0 penghubungan poros input dengan poros output
akan terjadi tumbukan dan ini terjadi setiap penghubungan kedua poros tersebut
sehingga faktor koreksi pada range %7 F ') diambil K
T
D &: supaya poros aman
dari tumbukan.
Dan dalam mekanisme ini beban lentur yang terjadi kemungkinan adalah
kecil karena poros adalah relatif pendek sehingga faktor koreksi untuk beban lentur
<
b
D %&. Dengan harga faktor koreksi terhadap tumbukan diambil sebesar Kt D &:
maka diameter poros dapat ditentukan sebagai berikut $
d
p
D
' 3 %
:+ %2&7& . + % . % & .
2 '
% 7

D 2%7+ mm D 2& mm
3.0. Pe.eriksaan $ekuatan Poros
!asil diameter poros yang dirancang harus diuji kekuatannya. Pemeriksaan
dapat dilakukan dengan memeriksa tegangan geser yang terjadi akibat tegangan
puntir yang dialami poros. 5ika tegangan geser lebih besar dari tegangan geser i=in
dari bahan tersebut maka perancangan tidak akan menghasilkan hasil yang baik atau
dengan kata lain perancangan adalah gagal.
4esar tegangan geser yang timbul pada poros adalah $

p
D
'
.
. %+
d
*p

Dimana $
p
D tegangan geser akibat momen puntir /kg3mm
&
0
Mp D momen puntur yang ditransmisikan /kg.mm0
dp D diameter poros /mm0
&2

.ntuk momen puntir /Mp0 D %2&7&:+ kgmm dan diameter poros d
p
D ')
mm maka perhitungan tegangan gesernya adalah sebagai berikut $

p
D
'
') %2 '
:+ %2&7& %+

D &+:* kg3mm
&
.
Menurut hasil yang diperoleh dari perhitungan diatas terlihat bah"a
tegangan geser yang terjadi adalah lebih kecil daripada tegangan geser yang dii=inkan

p
H

a.
Dengan hasil ini maka dapat disimpulkan bah"a poros ini aman untuk
digunakan pada kopling yang dirancang untuk memindahkan daya dan putaran yang
telah ditentukan.
BAB 4
#PL!NE
&7

Spline berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran dari poros komponen(
komponen lainnya. 8ungsi spline pada dasarnya adalah sama dengan fungsi pasak
perbedaannya adalah bah"a spline merupakan bagian dari poros atau dengan kata
lain menyatu dengan poros sedangkan pasak terpisah dari poros dan untuk
pemasangannya diperlukan alur pada poros. Selain itu jumlah spline untuk tiap poros
adalah tertentu pada konstruksi yang diambil berdasarkan standard S#E sedangkan
jumlah pasak ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap perlu oleh
perancangnya.
Penggunaan spline adalah lebih beruntung dibanding pasak karena spline
lebih kuat dan akan mengalami beban puntir yang merata pada seluruh bagian poros.
Sedangkan pada pasak yang akan mengalami tegangan adalah pasak itu sendiri
karena terkonsentrasi pada pasak tersebut.
4. 1. Peran)angan #&line
Pemilihan Spline ditentukan berdasarkan standart S#E /Society #utomoti-e
Engineering0 pada kendaraan bermotor mesin(mesin produksi mesin(mesin perkakas
dan lain(lain.
6ambar 2.%. Spline
Keterangan $
D D diameter luar spline
d D diameter dalam spline
&+

h D tinggi spline
" D lebar spline 1 D panjang spline
.ntuk berbagai kondisi pengoperasian spline telah ditetapkan ukurannya
sesuai dengan standart S#E seperti pada tabel berikut $
Tabel 2.%. Spesifikasi spline untuk berbagai kondisi operasi /standard S#E0
Bumber
of Spline
Permanent 8it To Slide >hen
Bot .nder 1oad
To Slide >hen
.nder 1oad
#ll
8its
! D ! D ! D "
2 ))97D ):7)D )%&7D )97)D ( ( )&2%
D
+ ))7)D )*))D ))97D ):7)D )%))D ):))D )&7)
D
%) ))27D )*%)D ))9)D ):+)D ))*7D ):%)D )%7+
D
%+ ))27D )*%)D ))9)D ):+)D ))*7D ):%)D ))*:
4. 2. Pe.ilihan #&line
Dalam perancangan kopling ini perlu diperhatikan jumlah spline yang akan
jadi sangat berpengaruh dalam penerusan daya. 5umlah spline akan mempengaruhi
tegangan geser dan tegangan tumbuk dimana semakin banyak jumlah spline maka
pemusatan daya akan terbagi untuk tiap spline sehingga tegangan tumbukan dan
tegangan geser akan semakin kecil.
Sesuai dengan diameter poros dan daya yang akan diteruskan maka jumlah
spline yang cocok adalah %) karena selain aman tidak berlebihan.
Sehingga dari tabel 2.% diperoleh data sebagai berikut $
h D ))*7 D I d D ):%) D I " D )%7+ D
Maka $ d D ') mm
D D
:%) )
d
D
:%) . )
')
D '9)2 mm
h D ))*7 D D ))*7 . '2)2 D '+7 mm
&9

" D )%7+ D D )%7+ . '2)2 D 79: mm
Panjang spline diperoleh dari $
1 D mm
d
,
7 7+
')
)2 '9
&
'
&
'
= =
5ari(jari rata(rata spline diperoleh dari $
rm D D J d D '9)2J') D %+9+ mm
2 2
4. 3. Analisa Be'an
6aya yang bekerja pada spline adalah $
Mp D 8 . rm
Dimana $
Mp D momen pentir yang bekerja pada poros dari perhitungan pada 4ab. '
diperoleh $ %2&7&:+ Kg mm.
8 D 6aya yang bekerja pada spline /Kg0
rm D jari(jari rata(rata spline /mm0
Maka diperoleh gayanya $
8 D Mp D %2&7&:+ D :7)2 Kg
rm %+9+
4. 4. Pe.ilihan Bahan
Dalam pemilihan bahan spline adalah sama dengan bahan poros karena
spline adalah menyatu dengan poros. 4ahannya adalah 777<(D dengan kekuatan tarik
maAimum

b
D :' Kg3mm
&
&:

4. /. Pe.eriksaan $ekuatan #&line
.ntuk memeriksa kekuatan spline maka dapat dilakukan pada dua jenis
kemungkinan yang akan mengalami kegagalan yaitu akibat tegangan tumbuk

t
dan tegangan geser
g
.
a. Pemeriksaan Kegagalan -kibat Tegangan Tumbuk Spline
Tegangan tumbuk spline dapat diperoleh dari $

t
D
l h i
!
. .
..................................../sularso %**20
di mana $

t
D tegangan tumbuk / kg3mm
&
0
8 D gaya yang bekerja pada spline / kg 0
i D jumlah spline
h D tinggi spline / mm 0
l D panjang spline / mm 0
Maka besar tegangan tumbuk yang bekerja adalah $

t
D
7 7+ 79 ' %)
2 :7)

D )2&
&
mm
kg
Sementara tegangan tumbuk i=in dari pada bahan spline ini adalah $

ti
D
i
b

D
%)
:'
D :'
&
mm
kg
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bah"a tegangan tumbuk i=in adalah lebih besar
dari pada tegangan tumbuk yang terjadi pada spline
ti
K
t .
Maka dapat disimpulkan bah"a rancangan ini aman dari tegangan tumbuk.
b. Pemeriksaan Kegagalan -kibat Tegangan $eser Pada Sline
4esarnya tegangan geser pada spline dapat diperoleh dari $

g
D
l " i
!
. .
&*

di mana $
g
D tegangan geser /
&
mm
kg
0
8 D gaya yang bekerja pada spline /kg0
i D jumlah spline
" D lebar spline /mm0
l D panjang spline /mm0
Maka tegangan geser yang bekerja adalah $

g
D
7 7+ 9: 7 %)
2 :7)

D )&+
&
mm
kg
Sedangkan tegangan geser i=in untuk bahan tersebut adalah $

gi
D )799 .
ti

D )799 . :'
D 29*
&
mm
kg
Dari perhitungan di atas terlihat bah"a tegangan geser i=in lebih besar dibanding
tegangan geser yang timbul pada spline
gi
K
g
.
Maka dapat disimpulkan bah"a spline pada perancangan ini adalah aman dari
tegangan geser.
BAB /
NAA-
Baaf adalah pasangan dari spline di mana dimensinya adalah sama antara
keduanya. Tetapi pada kondisi yang sebenarnya ada perbedaan ukuran yang kecil
')

meskipun analisa dan perhitungannya sama. Perbedaan yang kecil ini akan menjadi
sangat berpengaruh untuk mesin yang memerlukan ketelitian yang tinggi atau pada
mesin yang bekerja pada putaran tinggi. Dengan pertimbangan di atas maka
perhitungan naaf harus dihitung tersendiri tetapi tetap berdasarkan perhitungan spline.
.........Pada perancangan naaf ini didasarkan pada standart S#E yang sama pada
perancangan spline.
6ambar 7. %. Baaf
Keterangan $
D D diameter luar naaf
d D diameter dalam naaf
" D lebar gigi naaf
h D tinggi gigi naaf
l D panjang naaf
/. 1. Peran)angan Naa6
4erdasarkan data dari ukuran spline maka ukuran untuk naaf adalah sebagai
berikut $
h D ))*7 D
d D ):%) D
" D )%7+ D
'%

Dari data ukuran spline yang telah diketahui lebar gigi naaf dapat diperoleh dari $
" D
i
"s i ,s 0 . / 0 . /
.........................../sularso %*:90
di mana $ " D lebar gigi naaf /mm0
,s D diameter luar spline dari perhitungan pada 4ab 2 sebesar '9)2 mm
"s D lebar spline dari perhitungan pada 4ab 2 sebesar 79: mm
i D jumlah spline 3 gigi naaf yaitu %) buah
bn D tebal naaf
Maka $
" D
%)
0 9: 7 %) / 0 )2 '9 /
D 7:+ mm.
Dengan memasukkan harga " D 7:+ mm ke data di atas diperoleh $
D D
%7+ )
"
D
%7+ )
:+ 7
D '979 mm.
h D ))*7 D D ))*7 . '979 D '+& mm
d D ):%) D D ):%) . '979 D ')22 mm
bn D D(d D '979 F ')22 D 9%' mm
Sedangkan panjang naaf diperoleh dari $
l D
&
'
d
,
D
&
'
22 ')
79 '9
D 79&' mm.
dan jari(jari rata(rata naaf adalah $ rm D
2
d ,+
D
2
22 ') 79 '9 +
D %9 mm.
/. 2. Analisa Be'an
6aya yang bekerja pada naaf diperoleh dari $
Mp D 8 . rm
Di mana $ Mp D momen puntir /dari 4ab '0
8 D gaya yang bekerja pada naaf
rm D jari(jari rata(rata naaf /mm0
Maka $
'&

8 D
rm
*p
D
%9
:+ %2&7&
D :':2 kg.
/. 3. Pe.ilihan Bahan Naa6
Dalam pemilihan bahan naaf adalah sama dengan bahan poros splineyakni
S77<(D dengan kekuatan tarik

b
D :' Kg3mm
&
.
/. 4. Pe.eriksaan $ekuatan Naa6
Pemeriksaan kekuatan naaf dapat dilakukan pada dua kemungkinan seperti
halnya pada spline yakni terhadap tegangan geser dan tegangan tumbuk.
a. Pemeriksaan Kegagalan -kibat Tegangan Tumbuk
4esarnya tegangan tumbuk pada naaf dapat diperoleh dari $

t
D
l h i
!
. .
................................./sularso %*:90
di mana $
t
D tegangan tumbuk /kg3mm
&
0
8 D gaya yang bekerja pada naaf /kg0
i D jumlah gigi naaf yaitu %) buah
h D tinggi gigi naaf /mm0
l D panjang naaf /mm0
Maka besar tegangan tumbuk yang bekerja adalah $

t
D
&' 79 +& ' %)
2 :':

D )2)2 kg3mm
&
Dari perhitungan pada 4ab 2 diperoleh tegangan tumbuk i=in untuk bahan S77<(D
adalah
ti
D :' kg3mm
&
. Di mana harganya adalah jauh lebih besar dibandingkan
dengan tegangan tumbuk kerjanya
t
H
ti
sehingga naaf aman dari kegagalan
akibat tegangan tumbuk.
b. Pemeriksaan Kegagalan -kibat Tegangan $eser
''

4esarnya tegangan geser pada naaf dapat diperoleh dari $

g
D
l " i
!
. .
................................./sularso %*:90
di mana $
g
D tegangan geser /kg3mm
&
0
8 D gaya yang bekerja pada naaf /kg)
i D jumlah gigi naaf yaitu %) buah
" D lebar gigi naaf /mm0
l D panjang naaf /mm0
Maka besar tegangan geser yang bekerja adalah $

g
D
&' 79 :+ 7 %)
2 :':

D )&2* kg3mm
&
Dari perhitungan pada 4ab 2 diperoleh tegangan geser i=in untuk bahan
S77<(D adalah
gi
D 29* kg3mm
&
di mana harganya adalah jauh lebih besar
dibandingkan dengan tegangan geser kerjanya
g
H
gi
sehingga naaf aman dari
kegagalan akibat tegangan geser. Maka dapat disimpulkan bah"a naaf aman
digunakan pada perancangan ini.
BAB 0
PLAT ,E#E$
Plat gesek berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari fly"eel
/roda penerus0 ke poros yang digerakkan /poros output0. Transmisi daya dan putaran
'2

ini terjadi melalui gesekan antara fly"eel dengan plat gesek yang ditekan oleh plat
penekan.
4erikut ini adalah sketsa dari plat gesek dan simbol(simbol yang digunakan.
6ambar +. %. Plat 6esek
Keterangan $
D D diameter luar plat gesek
d D diameter dalam plat gesek
a D tebal plat gesek
0. 1. Pe.ilihan Bahan Plat ,esek
Dalam pemilihan bahan plat gesek perlu diperhatikan koefisien gesek dari
bahan yang akan digunakan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Koefisien
untuk berbagai permukaan plat dapat dilihat pada tabel +. % di ba"ah ini. !arga(harga
koefisien gesek dalam tabel tersebut ditentukan dengan perhitungan bidang gesek
'7

yang sudah agak menurun gesekannya karena akan digunakan untuk beberapa "aktu
seta didasarkan atas harga tekanan yang dii=inkan dan yang dianggap baik.
Tabel +. %. Koefisien 6esekan antara berbagai permukaan beserta tekanan yang
dii=inkan.
4ahan Permukaan Kontak Pa /kg3mm
&
0
Kering Dilumasi
4esi cor dan besi cor )%) F )&) )): F )%& ))* F )%9
4esi cor dan perunggu )%) F )&) )%) F )&) ))7 F )):
4esi cor dan asbes )'7 ( )+7 ( )))9 F ))9
4esi cor dan serat ))7 ( )%% ))7 F )%) )))7 F ))'
4esi cor dan kayu ( )%) F )'7 ))& F ))'
./oseph 0. Shigley. Larry ,. *it'hell dan $andi (arahap 1penerjemah23
4Peran'angan Teknik *esin53 0disi 673 /ilid 13 0rlangga3 /akarta3 18819.
Dalam perancangan plat gesek ini dipilih bahan besi cor dan asbes sebagai
bahan fly"eel dan plat penekan.
4eberapa alasan pemilihan bahan ini adalah$
(. Pasangan besi cor dan asbes memiliki koefisien gesek yang tinggi.
(. #sbes memiliki daya tahan panas yang tinggi yakni &))
)
<.
Dari tabel +. % koefisien gesek dan tekanan yang dii=inkan untuk bahan besi cor dan
asbes adalah $ D )'7 F )+77
Pa D )))9 F ))9
Pemilihan plat kopling yang kering selain koefisien yang tinggi dan tahan terhadap
temperatur tinggi juga pada saat pelepasan antar kedua permukaan lebih mudah
karena tidak lengket akibat pelumasan.
Koefisien gesek yang diperlukan tidak perlu maAimum karena daya yang
dihubungkan tidak terlalu besar maka diambil D )2 dan tekanan yang timbulkan
tersebar pada seluruh permukaan maka tekanan i=in diambil Pa D )' kg3mm
&
D
&*2' B3mm
&
.
'+

0. 2. Analisa ,a7a an Mo.en ,esek
5ika tekanan rata(rata pada plat gesek adalah P maka besar gaya yang
menimbulkan tekanan dan momen gesek yang bekerja pada seluruh permukaan plat
gesek berturut(turut adalah $
8p D
2

. / D
&
F d
&
0.P ............................../sularso %*:90
Mg D . 8 .
2
0 / d ,+
Di mana $
8p D gaya yang menimbulkan tekanan pada plat gesek /kg0
Mg D momen gesek yang bekerja pada plat gesek /kg.mm0
D D diameter luar plat gesek /mm0
d D diameter dalam plat gesek /mm0
P D tekanan rata(rata pada bidang gesek yaitu sebesar )2* kg3mm
&
D koefisien gesekan antara plat gesek dengan fly"eel 3 plat penekan sebesar )'.
Karena bagian bidang gesek yang terlalu dekat pada sumbu poros hanya
mempunyai pengaruh yang kecil saja pada pemindahan momen maka besarnya
perbandingan d3D jarang lebih kecil dari )'. .ntuk perancangan plat gesek ini
perbandingan d3D diambil sebesar )9. Dengan memasukkan harga(harga yang
diketahui ke persamaan di atas maka diperoleh gaya 8 yang dinyatakan dalam D $
8 D
2

. LD
&
F /)9D0
&
M . P ........................./sularso %*:90
D
2
2 )
. LD
&
F )2*D
&
M . )'
D ))%& D
&
Selanjutnya dengan memasukkan persamaan gaya di atas ke persamaan momen gesek
maka diperoleh $
Mg D . /))%& D
&
0 .
2
9 ) , ,+
D )77 . /))%& D
&
0 .
2
9 % ,
'9

D )))&)2 D
'
.
0. 3. Pe.ilihan Ukuran Plat ,esek
.ntuk mentransmisikan daya dan putaran maka momen gesek Mg harus
lebih besar atau sama dengan momen puntir yang bekerja pada poros Mp D %2&7&:+
kg.mm. Dari hasil di atas diperoleh $
Mg Mp
)))&)2D
'
%2&7&:+
D &%+ mm.
Dalam perancangan ini diambil D D &&) mm sehingga diperoleh $
d D )9D
d D %72 mm.
b D
&
0 / d ,
D '' mm.
Dari hasil perhitungan di atas maka harga 8p dan Mg dapat dicari $
8p D ).)%&D
&
Mg D )))&)2D
'
D 7:): kg Mg D &%9&%*& kgmm.
.ntuk menentukan tebal plat gesek yang sesuai terlebih dahulu dicari daya
yang hilang akibat gesekan yang dapat dicari sebagai berikut $ besarnya daya yang
hilang akibat gesekan yang mana dapat diperoleh dari $
Pg D
'+)) . %) . 92 *
. . . .
. 7
'
, : t n *g

Di mana $
Pg D daya hilang akibat gesekan /k"0
Mg D momen gesek yang bekerja pada plat gesek /kgmm0
n D keceptan sudut dari data di brosur diketahui sebesar +))) rpm
t D "aktu penyambungan kopling berkisar %(' sekon
= D jumlah kerja tiap jam atau jumlah penyambungan dan pemutusan tiap
jam.
':

>aktu penyambungan kopling t direncanakan )2 sekon karena untuk
kendaraan ini diperlukan "aktu penghubungan yang singkat agar kendaraan bisa
berjalan dalam "aktu singkat. Kendaraan biasanya sering melakukan penyambungan
ataupun pemutusan daya yang umumnya digunakan dalam kota sehingga
direncanakan 7) kali penyambungan ataupun pemutusan untuk tiap jamnya.
Dengan memasukkan harga(harga yang diketahui diperoleh $
Pg D
'+)) . %) . 92 *
&&) ') 2 ) +))) *& &%9&%
7
'

D )+&' k"
D ):7 !p.
Selanjutnya tebal plat gesek dapat diperoleh dari $
a D
;k -g
Pg lp
.
.
............................../sularso %*:90
di mana $
a D tebal plat gesek /cm0
lp D lama pemakaian plat gesek
Pg D daya hilang akibat gesekan /!p0
-g D luas bidang gesek dari plat gesek
; D kerja yang menyebabkan kerusakan untuk bahan asbes dengan besi
cor harganya berkisar 2(: jam3cm
'
.
1ama pemakaian direncanakan : jam per(harinya dan digunakan untuk
jangka "aktu % tahun sehingga lp D &*&) jam dan kerja yang dapat merusak plat
gesek direncanakan + cm
'
3kg.mm
'
. Karena kerja yang ditransmisikan kopling tidak
terlalu besar sehingga kerusakan pada plat akan semakin lama.
#g D
2

. /D
&
F d
&
0
D
2
%2 '
. /&&)
&
F %72
&
0
D %*'9* cm
&
.
Maka tebal plat gesek yang direncanakan adalah $
'*
%
7
'
&
2
9
+

a D
+ 9* %*'
:7 ) &*&)

D &% cm
D &% mm.
Sebagai kesimpulan ukuran(ukuran plat gesek yang dirancang adalah $
Diameter luar /D0 D &&) mm
Diameter dalam /d0 D %72 mm
1ebar /b0 D '' mm
Tebal /a0 D &% mm.

BAB 1
PA$U $EL!N,
Pada konstruksi plat gesek dan naaf digunakan paku keling pada tiga
sambungan yaitu $
%. sambungan lempengan gesek /yang terbuat dari asbes0 dengan lingkar pemba"a.
&. sambungan lingkar pemba"a pada plat gesek dengan plat pemba"a.
'. sambungan plat pemba"a dengan naaf.
2)

6ambar 9. %. Susunan Paku Keling
Keterangan $
%. lempengan gesek
&. paku keling untuk sambungan lempengan gesek dengan lingkar pemba"a
'. lingkar pemba"a
2. paku keling untuk sambungan lingkar pemba"a dengan plat pemba"a
7. plat pemba"a
+. paku keling untuk sambungan plat pemba"a dengan naaf
9. naaf
1. 1. Paku $eling Untuk #a.'ungan Le.&engan ,esek Dengan Lingkaran
Pe.'a(a
Paku keling ini berfungsi mencegah terjadinya slip antara lempengan gesek
dengan lingkaran pemba"a yang mana akan mengurangi momen puntir yang
diteruskan dari fly"eel yang akan menimbulkan kerugian. 5umlah paku keling yang
digunakan adalah disesuaikan dengan lebar permukaan lempengansehingga
lempengan akan terikat baik. 5umlah yang digunakan adalah %+ buah.
a. -nalisa $aya
6aya yang bekerja pada setiap paku keling adalah $
8
%
D
% %
.r n
*p
............................/sularso %**20
Di mana $
8
%
D gaya yang bekerja pada tiap paku keling
Mp D momen puntir yang ditransmisikan yaitu sebesar %2&7&:+ kg.mm
n
%
D jumlah paku keling yaitu %+ buah
2%

r
%
D jarak paku keling ke sumbu poros yaitu $
r
%
D
2
d ,+

untuk $ D D diameter luar plat gesek D &&) mm
d D diameter dalam plat gesek D %72 mm
Maka dengan memasukkan harga(harga yang diketahui diperoleh $
r
%
D
2
%72 &&) +
D *'7 mm
8
%
D
7 *' %+
:+ %2&7&

D %) kg.
b. Pemilihan Bahan
4ahan paku keling untuk perancangan ini dipilih jenis baja tipe S#E3#ISI
%)%) dirol panas dengan kekuatan tarik S
y
D %:' kg3mm
&
karena diperkirakan
tegangan tarik yang terjadi pada konstruksi ini lebih kecil dari tegangan i=in dari
bahan tersebut maka kekuatan mulurnya adalah $
S
ys
D )799 S
y
D )799 . %:'
D %)+ kg3mm
&
'. Penentuan Ukuran
Tegangan geser yang timbul akibat gaya 8
%
adalah $

%
D
%
%
. & -
!
D &
%
%
2
. & d
!


di mana $
%
D tegangan geser yang timbul /kg3mm
&
0
8
%
D gaya yang bekerja pada paku keling /kg0
#
%
D luas penampang paku keling /mm
&
0
2&

d
%
D diameter paku keling /mm0

%
D &
%
2
%2 '
. &
%)
d
D
&
%
'+ +
d
.ntuk menjaga keamanan konstruksi maka tegangan geser kerja
%
harus lebih kecil
atau sama dengan kekuatan geser mulurnya S
ys
. Di mana tegangan geser i=in adalah $

ijin
N S
ys

mm d
d
2
)+ . %
%)
&

.ntuk keamanan kostruksi maka diameter paku keling diambil d


%
D 2 mm.
1. 2. Paku $eling Untuk #a.'ungan Lingkaran Pe.'a(a Dengan Plat
Pe.'a(a
Paku keling pada posisi ini berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari
plat gesek ke plat pemba"a dan selanjutnya ke naaf dan poros yang digerakkan.
5umlah paku keling disesuaikan dengan diameter dalam dari plat gesek dan diameter
luar plat pemba"a sebab paku ini dipasang diantaranya dan jumlah yang cocok
diambil : buah.
a. -nalisa $aya
Sesuai dengan prosedur pada bagian 9. % maka gaya yang bekerja pada tiap
paku keling adalah $
8
&
D
& &
.r n
*p

Dengan jumlah paku keling n
&
D :. 5arak r
&
yang merupakan jarak paku keling ke
sumbu poros diperoleh dari $
2'

r
&
D
bn
dg ,n
&
2
+
+

di mana $
r
&
D jarak paku keling ke sumbu poros /mm0
D
n
D diameter luar naaf dari perhitungan pada bab 7 diperoleh sebesar '9)2mm
dg D diameter dalam plat gesek perhitungan pada bab + diperoleh sebesar %72 mm
bn D tebal naaf yaitu sebesar 7 mm
Maka $
r
&
D
2
%72 )2 '9 +
D +) mm.
Sehingga $ 8
&
D
+) :
:+ %2&7&

D 7*': kg.
b. Pemilihan Bahan
4ahan untuk kedelapan paku keling ini dipilih sama seperti paku keling
sebelumnya yaitu baja tipe S#E3#ISI %)%) dirol panas dengan S
y
D %:' kg3mm
&
dengan dengan kekuatan geser mulurnya adalah D %)+ kg3mm
&
.
'. Penentuan Ukuran
Tegangan geser yang terjadi adalah
&
akibat gaya 8
&
maka untuk
menentukan ukuran paku keling harus disesuaikan dengan hal berikut $

&
D
&
&
. & -
!
D &
&
&
2
& d
!
D
&
&
:& '9
d

&
N
& %
.S) S)

&
&
:& '9
d
N%)+
d
&
&
O '7+9
22

d
&
O 7*9 mm.
.kuran paku keling diambil + mm.
1. 3. Paku $eling Untuk #a.'ungan Plat Pe.'a(a Dengan Naa6
Paku keling pada posisi ini berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari
plat pemba"a ke naaf dan ke poros yang digerakkan. 5umlah paku keling disesuaikan
dengan tempatnya yang dekat dengan poros sehingga memperkecil diameter tempa
paku keling itu maka diberikan jumlahnya + buah.
a. -nalisa $aya
Sesuai dengan prosedur pada bagian 9. %. % maka gaya yang bekerja pada
tiap paku keling adalah $
8
'
D
' '
'
.r n
!
................................../sularso %**20
Dengan jumlah paku keling n
'
D + dan jarak ke sumbu poros r
'
D 7) mm maka besar
8
'
adalah $
8
'
D
7) +
:+ %2&7&

D 9%&+ kg.
b. Pemilihan Bahan
4ahan untuk ke empat paku keling ini dipilih sama dengan paku keling
sebelumnya yaitu baja tipe S#E3#ISI %)%) dirol panas dengan S
y
D %:' kg3mm
&

dengan kekuatan mulurnya adalah D %)+ kg3mm
&
.
'. Penentuan Ukuran
.kuran paku keling harus disesuaikan dengan perhitungan berikut di mana $

'
D
'
'
. & -
!

'
D &
'
'
2
. & d
!

D &
'
&+ 9%
d
27

Perbandingan kekuatan yang diberikan $
& %
.S) S)



)+ %
': 27
&
'

d
d
'
&
O 2&:%
d
'
O +72mm.
Maka ditentukan diameternya : mm.
BAB 2
PE,A# MATAHA5! DAN PE,A# $E"UT
2. 1. Pegas Matahari
Pegas matahari berfungsi untuk menarik plat penekan dalam arah menjauhi
plat gesek untuk pemutusan hubungan. !al ini akan menyebabkan plat gesek dalam
keadaan bebas diantara plat penekan dan fly"eel sehingga daya dan putaran dari
fly"eel tidak lagi diteruskan ke poros yang digerakkan.
Prinsip kerja pegas matahari adalah tidak sama dengan pegas spiral di mana
terjadinya defleksi pada pegas ini adalah sama seperti sistem kantile-er beam yakni
apabila gaya diberikan pada salah satu ujungnya.
2+

6ambar :. %. Pegas Matahari
Keterangan$
D D diameter pegas
d D diameter penampang pegas
1
%
D panjang daun pegas
1
&
D panjang daerah pengungkit
<. 1. 1. -nalisa $aya
Ketika sensor memberikan sinyal ke <P. dan diteruskan ke actuator dan
dari actuator akan diberikan perintah untuk menggerakkan bantalan pembebas yang
akan menekan bagian dalam pegas matahari dan menarik plat penekan menjauhi
fly"eel.
Diagramnya adalah sebagai berikut $
29
D
1
%
1
&
h
8p
8r
8pP

6ambar :. &. Diagram gaya(gaya yang bekerja pada pegas
6ambar /a0 $ Pegas matahari beroperasi dalam keadaan normal /kopling dalam
keadaan terhubung0 dan daya yang bekerja pada pegas adalah gaya 8
p
yang berasal
dari pegas itu sendiri yang diimbangi dengan gaya 8
r
yang dihasilkan oleh fly"eel.
6ambar /b0 $ 4antalan pembebas menekan pegas dengan gaya 8
t
di mana gaya ini
akan menimbulkan reaksi 8
r
P dan menarik plat penekan dengan memberi gaya yang
beala"anan arah dengan gaya dari pegas tekan sebesar 8
p
.
Dengan menyesuaikan ukuran pegas matahari pada ukuran plat gesek yang
telah dihitung pada bab + diperoleh hasil sebagai berikut $
1
%
D 29'% mm
1
&
D &27: mm
M D )
8
p
P . 1
&
F 8
t
. 1
%
D ) maka 8
t
D
%
&
Q.
L
L !
p
Di mana $
2:
8r
8p
8rP
8t
8t
8rP
8pP

8
t
D gaya tekan yang dikerjakan oleh bantalan pembebas /kg0
8
p
P D gaya yang diperlukan untuk mela"an gay tekan pegas yatiu 8
p
P D &8
p
8
p
D gaya yang menimbulkan tekanan pada plat gesek dari perhitungan pada bab +
diperoleh 8
p
D 7:): kg.
Maka 8
p
P D & 7:): D %%+%+ kg
4esar 8
t
diperoleh sebesar $
8
t
D
'% 29
7: &2 + %%+%

D +)'7% kg.
6aya yang menekan masing(masing daun pegas adalah $
8
t
D
n
!
t
Di mana n adalah jumlah daun pegas yakni %& buah sehingga $
8
t
D
%&
7% +)'
D 7)&* kg.
<. 1. . Pemilihan Bahan
.ntuk pegas matahari dipilih ka"at baja dengan kekuatan D
%7))kg3mm
&
sedangkan modulus elastisitasnya E D &)9 6pa. 4ahan ini cocok karena
kekuatan tarik dan modulus elastisitasnya yang tinggi sehingga pegas tidak akan
mengalami deformasi plastis ataupun fracture pada saat mengalami beban yang
diberikan bantalan pembebas.
a. Penentuan .kuran
Defleksi
%
dari pegas matahari diperoleh dari $

%
D
&
& %
.
L
L
....................................../sularso %*:90
2*

Dengan
&
merupakan jarak pindah antara plat gesek dengan plat penekan
saat kopling tidak terhubung. 5arak ini direncanakan sejauh 7 mm supaya proses
penghubungan lebih cepat.
Sehingga defleksi
%
adalah $

%
D
7: &2
+ '% 29
D %) mm.
Dan tebal pegas matahari diperoleh dari $
h
2
D
%
%
. &
.
0
L !
t
di mana $ h D tebal pegas matahari /mm0
8
t
D gaya tekan tiap daun pegas matahari sebesar 7)&* kg

%
D %) mm
Maka diperoleh harga tebal pegas matahari minimal $
h
2
D
%) %) &)9 &
'% 29 &* 7)
*

D )))2:+: m
h D 2:+: mm
dan direncanakan tebal pegasnya adalah '+ mm sehingga lebarnya dapat dihitung
b D 2h
D 22:+:
D %*29& mm.
b. Pemerikasaan Kekuatan Pegas
Tegangan lengkung yang terjadi pada pegas matahari dapat diperoleh dari $

t
D
&
&
+
bh
L !
t

t
D
&
:+: 2 29& %*
7: &2 &* 7) +

t
D %+)9 kg3mm
&
Dari perhitungan di atas terlihat bah"a
t
H maka pegas matahari ini aman
digunakan untuk perancangan ini khususnya dari tegangan tarik.
7)

2. 2. Pegas $ejut
Perancangan pegas kejut biasanya berhubungan dengan gaya momen torsi
defleksi dan tegangan yang dialami oleh pegas. Pegas kejut banyak kegunaannya
dalam konstruksi mesin yakni sebagai pengontrol getaran. Khusus pada perancangan
ini pegas kejut digunakan untuk meredam kejutan pada saat penyambungan.
6ambar :. '. Pegas Kejut
<. . 1. -nalisa $aya
4esar gaya tekan yang harus diberikan oleh tiap pegas adalah $
8 D
n
- =
p
0 /
............................/sularso %*:90
Di mana $ 8 D gaya tekan tiap pegas /kg0
R
p
D tekanan rata(rata pada bidang pegas adalah )7' dari bab 7
# D luas rata(rata bidang tekan untuk pegas besarnya % mm
&
n D jumlah pegas direncanakan 2 buah.
Maka $
8 D
2
% 7' )
D )%'&7 kg.
<. . . Pemilihan Bahan
.ntuk bahan pegas tetap dipilih baja karbon jenis S.S ')& dengan
kekuatan tarik mulur /tensile yield strenght0 dengan
y
D )+&& kg3mm
&
. Maka
kekuatan geser mulurnya /shear yield strenght0 adalah $

ys
D )799 .
y
7%
1
D
d
8

D )799 . )+&&
D )'+ kg3mm
&
.
<. . >. -nalisa $aya
Tegangan geser yang bekerja pada tiap pegas adalah $
R D
&
:
d
) k '


Di mana $
R D tegangan geser tiap pegas /kg3mm
&
0
c D indeks pegas dalam perancangan ini dipilih &
k D faktor tegangan "ahl yaitu $
k D
' '
' +%7 )
2 2
% 2
+

D
&
+%7 )
2 & . 2
% & . 2
+

D &)+
8 D gaya tekan tiap pegas /kg0
d D diameter penampang pegas /mm0
Sehingga$
R D
&
%2 '
%'&7 ) )+ & & :
d

R D
&
'9 %
d
<. . #. Penentuan Ukuran
#gar pegas aman terhadap tegangan geser maka tegangan geser i=in harus
lebih besar atau sama dengan tegangan geser yang timbul.
Maka $
&
'9 %
d
)+&&
d %7 mm.
Dalam perancangan ini diameter penampang pegas dipilih d D ' mm sehingga
diameter pegas adalah $
D D c . d
7&
%
&
'

D ' . '
D * mm.
Panjang pegas pada saat pembebanan maAimum adalah $
1 D /i J %70 d
Di mana $
1 D panjang pegas pada pembebanan maAimum /mm0
i D jumlah lilitan pegas /2 lilitan0
D D diaeter penampang pegas /mm0.
Sehingga diperoleh $
1 D /2 J %70 '
D %+7 mm.
Sedangkan panjang pegas pegas pada operasi normal adalah $
1
)
D 1 J i /h(d0
Di mana $ 1
)
D panjang pegas pada operasi normal /mm0
1 D panjang pegas pada pembebanan maAimum /mm0
h D D3' D 23' D %'' mm
i D jumlah lilitan pegas /dipilih 2 lilitan0
d D diameter penampang pegas /mm0
Maka $ 1
)
D %+7 J 2 / %'' ( '0 D *:& mm
Diambil %) mm.
BAB 8
BAUT
Pada kontruksi kopling Bissan 1i-ina C(6ear ini digunakan ' jenis baut
pengikat yaitu $
%. baut pengikat poros penggerak dengan fly"ell
7'

&. baut pengikat pegas matahari dengan plat penekan
'. baut pengikat penutup kopling /housing0.
8. 1. Baut Pengikat Poros Penggerak Dengan -l7(ell
6ambar *. %. 4aut Pengikat Poros Penggerak Dengan 8ly"ell
Keterangan $
%. poros penggerak
&. baut pengikat poros dengan fly"ell
'. fly"ell
Dalam ikatan poros penggerak dengan fly"ell ini digunakan + buah baut.
Perancangan ini meliputi analisa gaya tegangan pemilihan bahan dan ukuran baut.
a. -nalisa $aya
6aya yang bekerja pada setiap baut adalah gaya geser yang besarnya
adalah $ 8
%
D
% %
.r n
*p
............................../Sularso %*:90
Di mana $ 8
%
D gaya yang bekerja pada baut /kg0
n
%
D jumlah baut /+ buah0
r
%
D jarak sumbu baut ke sumbu poros /direncanakan &7 mm0
Maka $
8
%
D
+7 +
:+ %2&7&

D '+72 kg
72

b. -nalisa Tegangan
Terjadi tegangan geser pada baut yang besarnya adalah $

%
D &
%
%
2
d
!
................................./Sularso %*:90
Di mana $
d
%
D diameter baut /mm0

%
D tegangan geser yang bekerja /kg3mm
&
0
Sehingga diperoleh $

%
D &
%
2
%2 '
72 '+
d
D &
%
72 2+
d
'. Pemilihan Bahan
4ahan untuk baut ini dipilih baja type S#E3#ISI %)%) dirol panas dengan
kekuatan tarik Sy D %:' kg3mm
&
maka kekuatan geser mulurnya adalah $
Sys D )799 Sy
D )799 . %:'
D %)+ kg3mm
&
d. Penentuan Ukuran
.kuran baut dapat dipilih asalkan memenuhi syarat berikut $

ijin
S
ys
)+ %
72 2+
%
&

d
d
%
&
2'* mm.
d
%
&
++& mm.
Dalam perancangan ini diameter bautnya dipilih : mm.
77
%
&
'

8. 2. Baut Pengikat Pegas Matahari Dengan Plat Penekan
6ambar *. &. 4aut Pengikat Pegas Matahari Dengan Plat Penekan
Keterangan $
%. plat penekan
&. pengikat pegas matahari dengan plat penekan
'. pegas matahari
.ntuk ikatan antara pegas matahari dengan plat penekan disesuaikan dengan
jumlah daun pegasnya yaitu + buah. Perancangan ini dilakukan dengan
memperhatikan hal(hal seperti analisa gaya untuk gaya geser dan tarik pemilihan
bahan dan penentuan ukuran baut.
a. -nalisa $aya
6aya yang bekerja pada baut ini adalah gaya geser akibat momen puntir dan
gaya tarik akibat pegas matahari terhadap plat penekan di mana besarnya adalah $
8g
&
D
& &
.r n
*p
.............................../Sularso %*:90
8t
&
D
&
Q
n
!p
8g
&
D gaya gesek yang bekerja pada tiap baut /kg0
8t
&
D gaya tarik yang bekerja pada tiap baut /kg0
7+

8p
%
D gaya yang diperlukan untuk mela"an pegas /dari bab : besarnya 772% kg0
n
&
D jumlah baut yang digunakan yaitu + buah
r
&
D jarak sumbu baut ke sumbu poros /direncanakan &)+ mm0
Dengan memasukkan harga(harga diatas diperoleh $
8g
&
D
&)+ +
:+ %2&7&

D %%7' D %& kg
8t
&
D
2
72% 7
D %':7&7 kg
b. -nalisa Tegangan
Tegangan geser dan tegangan tarik pada baut ini adalah $

&
D
&
&
&
2
d
!g

D
&
&
2
%2 '
7' %%
d
D &
&
+: %2
d

&
D &
&
&
2
d
!t
D &
&
2
%2 '
':7&7 %
d
D &
&
: %
d
'. Pemilihan Bahan
4ahan untuk baut ini adalah sama dengan paku keling yaitu jenis baja type
S#E3#ISI %)%) yang dirol panas dengan kekuatan tarik S
y
D %:' kg3mm
&
maka
kekuatan geser mulurnya adalah $
Sys D )799 . Sy
D )799 . %:'
D %)+ kg3mm
&
d. Penentuan .kuran
.ntuk memastikan baut harus dipenuhi syarat berikut $
. .ntuk Tegangan 6eser
Sys

)+ %
+: %2
&
&

d

79
%
&
'

d
&
&
%':2
d
&
'9& mm.
. .ntuk Tegangan Tarik

&
Sys

)+ %
: %
&
&

d

d
&
&
%+*
d
&
&
%'% mm.
Maka diameter baut dipilih dengan ukuran + mm.
8. 3. Baut Pengikat Penutu& $o&ling

6ambar *. '. 4aut Pengikat Penutup Kopling
Keterangan$
%. baut pengikat penutup kopling
&. penutup kopling
'. fly"ell
.ntuk memberikan keamanan antara fly"ell dengan rumah kopling maka
diberikan pengikatan yang baik dengan menggunakan baut sebanyak + buah.
Dalam perancangan ini perlu diperhatikan hal(hal berikut $
a. -nalisa $aya
Terdapat gaya geser untuk tiap baut sebesar $
8
'
D
' '
.r n
*p
.............................../Sularso %*:90
7:

Dengan n
'
adalah jumlah baut yaitu + buah dan r
'
adalah jarak antara sumbu baut
dengan sumbu poros yang disesuaikan %2) mm.
Sehingga $
8
'
D
%2) +
:+ %2&7&

D %+*+ kg.
b. -nalisa Tegangan
Tegangan yang terjadi pada baut adalah $

'
D
&
'
'
2
d
!
D &
'
2
%2 '
*+ %+
d
D &
'
+ &%
d
'. Pemilihan Bahan
4ahan untuk baut ini dipilih sama dengan bahan baut sebelumnya yakni
baja type S#E3#ISI %)%) yang dirol panas dengan kekuatan tarik Sy D %:' kg3mm
&
dengan kekuatan geser mulurnya adalah $
Sys D )799 Sy
D )799 . %:'
D %)+ kg3mm
&
d. Penentuan Ukuran
.ntuk menentukan ukuran baut yang aman pada perancangan ini maka
harus dipenuhi syarat(syarat berikut $

ijin
Sys
)+ %
+ &%
&
'

d
d
'
&
&)'9
d
'
27% mm.
Dalam perancangan ini diameter baut dipilih sebesar 9 m
BAB 19
BANTALAN
4antalan atau bearing adalah elemen mesin yang digunakan untuk
mendukung dua elemen mesin lain yang saling bergerak satu sama lain.
7*
# 4
>n J >g
>p
;a ;b
1% 1& 1'

Pada perancangan kopling G Toyots SiosT seperti ini digunakan dua jenis bantalan
yaitu $
%. bantalan pendukung poros berupa bantalan radial untuk menahan poros pada
tempatnya.
&. bantalan pembebas / release bearing0 berupa bantalan roda aksial untuk menekan
pegas matahari.
19. 1. Bantalan Penukung Poros
4antalan yang digunakan untuk mendukung poros adalah bantalan roda
radial bealur dalam baris tunggal /single ro" deep grou-e ball bearing0 sebanyak dua
buah yang diposisikan pada kedua ujung poros.
Sketsa bantalan pendukung poros serta yang berhubungan ditunjukkan pada gambar
berikut $
6ambar %).%. 4antalan Pendukung Poros
1?. 1. 1. -nalisa $aya
dengan benda bebas untuk gaya(gaya yang bekerja pada poros dan kedua
bantalan pendukung adalah sebagai berikut $
+)

6ambar %).&. #nalisa 6aya Pada 4antalan Pendukung Poros
Keterangan $
>n D berat naaf
>n D
B
. S
B
;
#
D gaya reaksi pada bantalan #
;
4
D gaya reaksi pada bantalan 4iaya
1
%
D 2'97 mm
1
&
D 2'97 mm
1
'
D :97 mm
Di mana
B
adalah massa jenis bahan naaf yakni untuk baja S77<(D adalah
9: %)
(+
kg3mm
&
.
S
B
D
2

. /D
B
&
F d
B
&
0. 1
B ...................................../Sularso %*:90
Di mana $
D
B
D diameter luar naaf D '979 mm /dari bab 70
d
B
D diameter dalam naaf D ')22 mm /dari bab 70
1
B
D panjang naaf D 79&' mm /dari bab 70
Maka $
S
B
D
2

. /'979
&
( ')22
&
0. 79&'
D &%9:2* mm
'
.
Maka berat naaf adalah $
>
B
D 9: %)
(+
. &%9:2*
D )%9 kg.
+%

Di mana $
>g D berat plat gesek
>g D /
1
. S
1
0 J /
g
. S
g
0
Di mana $

1
D massa jenis lingkar pemba"a untuk bahan besi cor adalah 9& %)
(+
kg3mm
'
.
S
1
D -olume lingkar pemba"a
S
1
D
L L L
b d , 0. ./
2
& &

Di mana $
D
1
D diameter lingkar pemba"a D &&) mm
d
1
D diameter dalam lingkar pemba"a D 9)mm
b
1
D tebal lingkar pemba"a D ' mm.
Maka $
S
1
D
' 0. 9) &&) ./
2
%2 '
& &

D %)&22&7 mm
'
.

g
D massa jenis lempengan gesek untuk bahan asbes adalah '2 %)
(+
kg3mm
'
S
g
D -olume lempeng gesek
S
g
D
g g g
b d , 0. /
2
& &

D
g
D diameter luar plat gesek D &&) mm /dari bab +0
d
g
D diameter dalam plat gesek D %72 mm /dari bab +0
b
g
D tebal lempeng gesek D &% mm /dari bab +0
Maka $
S
g
D
&% 0. %72 &&) ./
2
& &

D 2)+*%792 mm
&
4erat plat gesek adalah $
>
g
D /9& %)
(+
. %)&22&70 J /'2 %)
(+
. 2)+*%7920
+&

D &%& kg.
4erat poros adalah $
>
p
D
p
. S
p
Di mana $

p
D massa jenis bahan poros untuk baja S77<(D adalah 9: %)
(+
kg3mm
'
S
p
D -olume poros
S
p
D
p p
L d . .
2
&

.ntuk $ d
p
D diameter poros D ') mm
1
p
D panjang poros D %97 mm.
Maka $
S
p
D
0 %97 ') /
2
&

D %&'+'97 mm
'
.
>
p
D 9: %)
(+
. %&'+'97 D )*+2 kg.
Dari kesetimbangan statik diperoleh $
M
#
D )
;
4
/1
%
J 1
&
J 1
'
0 F >
p
/1
%
J 1
&
0 F />
B
J >
6
01
%
D )
;
4
/%970 F )*+2 /:970 F /)%9 J &%&0 2'97 D )
%97;
b
D %99%'7
;
b
D %)%&& kg.
8
y
D )
;
#
J ;
4
F />
B
J >
g
0 F >
p
D )
;
#
J %)%&& F /)%9 J &%&0 F )*+2
;
#
D &)9&& kg.
Dari kedua gaya reaksi ;
#
dan ;
4
diambil harga terbesar sebagai resultan
gaya radial 8r untuk keamanan konstruksi.
8
r
D ;
#
D &)9&& kg
Sedangkan resultan gaya aksial adalah $
8
#
D ) kg.
b. Penentuan Beban 0kivalen Statik dan ,inamik
4eban eki-alen statik diperoleh dari $
+'

P
)
D C
)
. 8
%
J E
)
. 8
a
#tau
P
)
D 8
%
Di mana $
P
)
D beban eUi-alen statik /kg0
C
)
D faktor radial
E
)
D faktor aksial
8
a
D gaya aksial untuk bantalan pendukung poros ini adalah D ).
C
)
diambil )+ karena akan ada gaya radial yang bekerja sehingga diambil faktor
tersebut dan E
)
untuk bantalan radial beralur dalam baris tunggal adalah )7.
Maka $
P
)
D /)+ &)9&&0 F /)7 )0 D %+''& kg.
Maka yang diambil adalah yang terbesar yaitu %+9 kg.
.ntuk beban eki-alen dinamik diperoleh $
P D A . - . 8
r
J y 8
a
Di mana $
P D beban eki-alen dinamik /kg0
A D faktor radial untuk roda radial beralur dalam baris tunggal adalah )+.
- D -iskositas D %
Sehingga $
P D /)+ % &)9&&0 J /)7 ))9&&0D %&9*7& kg.
'. Penentuan Basi' Statik Load &ating dan ,inamik Load &ating
4esar statik load rating adalah sebanding dengan beban eki-alen statik
sehingga $ <
)
D P
)
Sedangkan untuk basik dinamik load rating dapat diperoleh dari $
< D P 1
%3'
Di mana $
< D basic dinamik load rating /kg0
+2



P D beban eki-alen dinamik yaitu )9:* kg
1 D umur bantalan yang direncanakan dalam juta putaran direncanakan
7))) juta putaran.
Maka $
< D /)9:* 7)))0
%3'
D %7: kg.
d. Pemilihan Bantalan
Dari perhitungan di atas dan dari data(data pada bab(bab sebelumnya maka
bantalan yang direncanakan harus memenuhi syarat(syarat berikut $
Diameter lubang /d0 $ ') mm
4asic statik load rating $ &)9&& kg
4asic dinamik load rating $ %2'7: kg
Kecepatan putaran maAimum /n0 $ +))) rpm.
Dari tabel /literatur0 diperoleh jenis yang cocok adalah tipe +))+ dengan
data sebagai berikut $
Diameter luar /D0 $ +& mm
Diameter lubang /d0 $ ') mm
4asic statik load rating /<
)
0 $ %)') kg
1ebar /b0 $ %2 mm
4asic dinamik load rating /<0 $ 92) kg
Kecepatan putaran maAimum /n0 $ %)))) rpm
/Sumber Sularso GDasar(Dasar Perancangan dan Pemilihan Elemen Mesin G0
19. 2. Bantalan Pe.'e'as
4antalan yang digunakan sebagai bantalan pembebas /release bearing0
adalah bantalan roda aksial satu arah dengan bidang rata /single direction thrust ball
bearing "ith flat back face0. Diagram bebas dari bantalan ini yang digunakan pada
konstruksi yang dirancang adalah seperti gambar berikut $
+7

6ambar %). 2. 4antalan Pembebas
a. Bantalan Pembebas
Penjumlahan gaya yang bekerja dalam arah aksial dan radial adalah $
8
)
D 8
T
D 2:7 kg
8
T
D gaya tekan yang diteruskan yaitu 2:7 kg /dari bab :0.
b. Penentuan Beban 0kivalen Statik dan ,inamik
4eban eki-alen statik dapat diperoleh dari $
P
)
D C
)
. 8
r
J E
)
. 8a
#tau
P
)
D 8
r
Dengan mengambil faktor radial C
)
D )7 dan faktor aksial E
)
D )&+ karena beban
aksial maupun radial adalah relatif kecil.
Maka $
P
)
D )7 . ) J )&+ . 27:
D &92: kg.
#tau
P
)
D )
++

Eang diambil adalah P
)
D &92: kg.
Sedangkan beban eki-alen dinamik diperoleh dari $
P D C . - . 8
r
J E . 8
a
Dengan $
C D faktor radial untuk bantalan ini D )+
E D faktor aksial untuk bantalan ini D %2
S D -iskosotas D %
Sehingga besar P adalah $
P D /)+ . ) . %0 J /%2 . 27:0
D +2%& kg
'. Penentuan Basi' Statik Load &ating dan Basi' ,ynamik Load &ating
4asic static load rating diperoleh $
<
)
D P
)
D &92: kg
.mur bantalan direncanakan 7))) juta putaran maka basic dynamik load rating
adalah $
< D P . 1
%3'
D &92: . /7)))0
%3'
D 2+*: kg
d. Pemilihan Bantalan
Dari perhitungan di atas maka bantalan untuk rancangan harus memenuhi
syarat(syarat berikut $
Diameter lubang /d0 $ ') mm
4asic static load rating /<
)
0 $ &92: kg
4asic dynamik load rating /<0 $ 2+*: kg
Kecepatan putaran maAimum /n0 $ +))) rpm.
+9

Dari tabel atau literatur disesuaikan bah"a bantalan yang cocok adalah type
+))9 $
Diameter luar /D0 $ +& mm
Diameter dalam /d0 $ '7 mm
1ebar /b0 $ %2 mm
4asic statik load rating /<
)
0 $ *%7 kg
4asic dynamik load rating /<0 $ %&7) kg
Kecepatan putaran maAimum /n0 $ %)))) kg.
BAB 11
$E#!MPULAN
Sebagai penutup diberikan kesimpulan dan ringkasan dari elemen(elemen
mesin yang terdapat pada konstruksi kopling Bissan 1i-ina C(6ear sesuai dengan
perhitungan 3 perancangan pada bab(bab sebelumnya.
%. Poros Transmisi
Daya $ B D %)* !P
+:

Putaran$ n D +))) rpm
Diameter$ dpD ') mm
4ahan $ baja S77<(D
&. Spline
Diameter luar$ D D '9)2 mm
Diameter dalam$ d D ') mm
Tinggi $ h D '79 mm
1ebar $ 1 D 7+7 mm
4ahan $ baja S77<(D
'. Baaf
Diameter luar$ D D '979 mm
Diameter dalam$ d D ')22 mm
Tinggi $ h D '+' mm
1ebar $ 1 D 79&' mm
4ahan $ baja S77<(D
2. Plat 6esek
Diameter luar$ D D &&) mm
Diameter dalam$ d D %72 mm
1ebar $ b D '' mm
Tebal $ a D &% mm
4ahan $ #sbes dan besi cor
7. Paku Keling
a. .ntuk sambungan lempengan gesek dengan lingkar pemba"a
(. Diameter$ d
%
D 2 mm
(. 4ahan$ baja S#E3#ISI %)%) dirol panas
b. .ntuk sambungan lingkar pemba"a dengan plat pemba"a
(. Diameter$ d
&
D + mm
+*

(. 4ahan$ baja S#E3#ISI %)%) dirol panas
c. .mtuk sambungan plat pemba"a dengan naaf
(. Diameter$ d
'
D : mm
(. 4ahan$ baja S#E3#ISI %)%) dirol panas
+. Pegas
a. Pegas tekan
(. Diameter pegas$ D D * mm
(. Diameter penampang pegas$ d D ' mm
(. Panjang pegas pada operasi normal$ 1oD %) mm
(. Panjang pegas pada pembebanan maA$ 1 D %+ mm
(. 4ahan$ baja karbon tempa S8 2)
b. Pegas Matahari
(. Panjang daun pegas$ 1% D 29 mm
(. Panjang daerah pengungkit$ 1& D &7 mm
(. Tebal pegas matahari$ h D2:+: mm
(. 1ebar daun pegas$ b D %*29& mm
(. 4ahan$ ka"at baja tipis
9. 4aut
a. 4aut pengikat poros penggerak dengan fly"heel
(. Diameter$ d
%
D : mm
(. 4ahan$ baja S#E3#ISI %)%) dirol panas
b. 4aut pengikat pegas matahari dengan plat penekan
(. Diameter$ d
&
D + mm
(. 4ahan$ baja S#E3#ISI %)%) dirol panas
c. 4aut pengikat fly"heel dengan penutup kopling
9)

(. Diameter$ d
'
D 9 mm
(. 4ahan$ baja S#E3#ISI %)%) dirol panas
:. 4antalan
a. 4antalan pendukung poros
(. Type$ bantalan bola radial beralur dalam baris tunggal
(. Bomor ser$ +))+
(. Diameter luar$ D D +& mm
(. Diameter lubang$ d D ') mm
(. 4asic static load rating$ <oD %)') kg
(. 4asic dinamic load rating$ < D %)') kg
(. Kecepatan putaran maAimum$ n D %)))) rpm
b. 4antalan pembebas
(. Type$ bantalan bola aksial satu arah dengan bidang rata
(. Bomor seri$ #(SD ')&)
(. Diameter luar$+& mm
(. Diameter lubang$ ') mm
(. 1ebar$ b D %2 mm
(. 4asic static load rating$ <oD :2) kg
(. 4asic dinamic load rating$ < D %)') kg
(. Kecepatan putaran maAimum$ n D %))))rpm
DA-TA5 PU#TA$A
%. 5oseph E. Shigley 1arry D. Mitchell dan 6andhi !arahap /penterjemah0
Peren'anaan Teknik *esin Edisi Keempat 5ilid % Erlangga 5akarta %**%
9%

&. 5oseph E. Shigley 1arry D. Mitchell dan 6andhi !arahap /penterjemah0
Peren'anaan Teknik *esin Edisi Keempat 5ilid & Erlangga 5akarta %**%
'. Sularso dan Kiyokatsu Suga ,asar Peren'anaan dan Pemilihan 0lemen *esin
Pradnya Paramita 5akarta %**2
2. ;obert 1. Borton *a'hine ,esign$ #n Integrated #pproach Prentice !all Be"
5ersey %**+
7. <reamer *a'hine ,esign Third Edition Mc6ra"(!ill Be" Eork %*:+
+. 8erdinand P. 4eer dan E. ;ussell 5ohnston. 5r *ekanika Untuk 6nsinyur@ Statika
Edisi Keempat Erlangga 5akarta %**+
9. 5ames Mangro-es 6ere Stephen P. Timoshenko dan !ans 5. >ospakrik
/penterjemah0 *ekanika Bahan Edisi Kedua Sersi SI 5ilid % Erlangga 5akarta
%**+

9&

Anda mungkin juga menyukai