Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IKAN

GENETIKA POPULASI
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah genetika ikan
Disusun oleh :
Wildan Nururfan 230110120014
Heru Sandra N 230110120031
Ihsan Farizi 230110120046
Birta Baruna 230110120064



UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Laporan
praktikum yang berjudul Genetika Populasi kami susun berdasarkan pada percobaan
yang kami lakukan pada tanggal 1 November 2013 yang kami jadikan sebagai acuan
dalam pembuatan laporan.
Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Genetika, asisten
laboratorium, serta semua rekan atas bantuan dan kerjasamanya.
Praktikan menyadari, bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca, agar dalam pembuatan laporan kedepannya dapat lebih
baik lagi. Kami berharap laporan yang kami susun dapat bermanfaat bagi semua pihak.





Jatinangor, November 2013

Penyusun








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 5
1.3 Manfaat ......................................................................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................................................... 6
2.1 Genetika Populasi ......................................................................................................... 6
2.2 Hukum Hardy Weinberg ............................................................................................... 6
BAB III ......................................................................................................................................... 8
BAHAN DAN METODE ............................................................................................................. 8
3.3 Prosedur ........................................................................................................................ 8
3.4 Metode Percobaan ......................................................................................................... 9
BAB IV ....................................................................................................................................... 10
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................... 10
4.1 Frekuensi Genotif 50% : 50% ..................................................................................... 10
4.2 Frekunsi Genotif 75% : 25% ....................................................................................... 11
BAB V ........................................................................................................................................ 14
PENUTUP ................................................................................................................................... 14
5.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 14
5.2 SARAN ....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 14
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian atau semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bereproduksi.
Selain itu setiap makhluk hidup memiliki kelebihan atau sifat unggulnya. Dengan
kemampuan bereproduksi maka sifat unggul tersebut dapat diturunkan kepada
keturunannya. Sifat fenotip keturunannya merupakan kombinasi informasi genetik yang
disumbangkan dari kedua indukannya.
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat
suatu organism maupun suborganisme. Secara singkat genetika adalah ilmu tentang gen
dan segala aspeknya. Di dalam genetika sering ditemukan istilah-istilah seperti gen,
alel, lokus, gamet, dominan dan resesif.
Untuk mempelajari pola pewarisan sifat pada tingkat populasi terlebih perlu
dipahami pengertian genetika populasi. Genetika populasi adalah cabang ilmu biologi
yang mempelajari tentang komposisi genetic dalam suatu populasi yang dihasilkan oleh
pengaruh berbagai faktor seperti seleksi alam. Genetika populasi mengejar tujuan
mereka dengan mengembangkan model matematis abstrak dinamika frekuensi gen,
mencoba untuk mengambil kesimpulan dari model-model tentang pola-pola
kemungkinan variasi genetik populasi yang sebenarnya dan menguji kesimpulan
terhadap data yang empiris.
Hukum (prinsip kesetimbangan) Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi
alel dan genotip suatu populasi (gene pool) selalu konstan dari generasi ke generasi
dengan kondisi tertentu. Keadaan populasi yang demikian disebut dalam keadaan
equilibrium (dalam keadaan seimbang) (Ronny Rachman Noor, 2008). Hukum ini
digunakan sebagai parameter untuk mengetahui apakah dalam, suatu populasi sedang
berlangsung evolusi atau tidak. Hukum Hardy-Weinberg berfungsi sebagai parameter
evolusi dalam populasi. Bila frekuensi dalam suatu populasi selalu konstan dari generasi
ke generasi, maka populasi ini tidak mengalami evolusi. Bila salat satu syarat tidak
dipenuhi maka frekuensi gen berubah, artinya populasi ini telah mengalami evolusi.





1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
- Mengetahui tentang kebenaran hukum Hardy-Weinberg
- Mempelajari, mengetahui, menghitung frekuensi alel dan frekuensi gen dengan
mekanisme kancing

1.3 Manfaat
Adapun manfaat bagi praktikan yaitu:
- Praktikan memahami tentang genetika populasi
- Praktikan dapat membuktikan kebenaran Hukum Hardy-Weinberg
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Genetika Populasi
Genetika populasi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
komposisi genetic dalam suatu populasi yang dihasilkan oleh pengaruh berbagai faktor
seperti seleksi alam. Genetika populasi mengejar tujuan mereka dengan
mengembangkan model matematis abstrak dinamika frekuensi gen, mencoba untuk
mengambil kesimpulan dari model-model tentang pola-pola kemungkinan variasi
genetik populasi yang sebenarnya dan menguji kesimpulan terhadap data yang empiris.
Pola pewarisan gen dalam populasi berhubungan dengan frekuensi daninteraksi
alal dalam suatu populasi Mendel (Mendel Population), yaitu suatu kelompok
interbreeding dari suatu organisme yang masing-masing memiliki gene pool. Gene pool
adalah jumlah dari semua alel yang berlainan dalam populasi. Gen-gen ini mempunyai
hubungan dinamis dengan alel yang lainnya dan dengan lingkungan seperti seleksi
mempunyai kecenderungan untuk mengubah frekuensigen yang dapat menyebabkan
evolusi dalam populasi.
2.2 Hukum Hardy Weinberg
Hardy dan Weinberg (1908) adalah pakar matematika yang menenukan dasar-
dasar yang ada hubungannya dengan frekuensi gen di dalam populasi yang di kenal
dengan prinsip Equilbrium Hady Weinberg. Hukum tersebut menyatakan bahwa
frekuensi gen akan tetap dari generasi ke generasi seterusnya dalam populasi yang
besar, keadaan populasi tersebar secara acak, tidak ada seleksi dan migrasi.
Hukum ini menyatakan bahwa dalam suatu kondisi tertentu yang stabil, frekuensi
gen dan frekuensi genotif akan tetap konstan dari satu generasi ke generasi dalam suatu
populasi yang berbiak seksual, bila syarat berikut dipenuhi:
1. Genotif yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas
(kesuburan) yang sama
2. Perkawinan yang terjadi berlangsung secara acak
3. Tidak ada mutasi gen
4. Tidak terjadi migrasi
5. Tidak terjadi seleksi
6. Jumlah populasi besar

Hukum ini mengikuti model matematis dengan rumus (a+b)
n
dimana
memperlihatkan pemisahan dari sepasang alel tunggal (Aa) pada persilangan
monohybrid dapat digambarkan sebagai berikut :
(a + b) = (A + a) = 1 AA + 2 Aa + 1 aa
Penggunaan istilah frekuensi gen yang ditinjau dari aspek genetika adalah
sebagai berikut :
Definisi frekuensi Gen :
f (A) =

f (a) =

Hardy Weinberg dala genetika ikan dapat diuraikan seperti di bawah ini:
Hukum Hrdy - Weinberg (Konsep GENE POOL)
Dalam populasi persilangan acak (random mating), frekuensi genotif ditunjukkan
oleh frekuensi gen. Jika frekuensi gen sebagai berikut :
p = f (A)
q = f (a)
p + q = 1
Frekuensi genotif akan :
p + 2 pq + q = A + 2 Aa + a =1
Jika frekuensi gen tetap konstan. Maka frekuensi genotip akan sama pada setiap
generasi populasi tersebut dalam keseimbangan genetis (geneticequilibrium)




Jumlah dari alel-alel A
Jumlah total semua alel dalam populasi
Jumalah dari alel-alel a
Jumlah total semua alel dalam populasiAplikasi hukum
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu
a. Tempat
Praktikum di laksanakan di laboratorium aquakkulture Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran.
b. Waktu
Praktikum dilakukan pada tanggal 1 November 2013 dari pukul 10.00 11.30
wib.

3.2 Alat dan Bahan
Toples atau Wadah sebanyak dua buah, berfungsi sebagai tempat dimana
populasi tersebut.
Kertas, balpoint, dan penggaris untuk membuat Punnet squre
Kalkulator sebagai alat bantu menghitung.
Kancing berwarna hitam, menunjukan sifat dominan. Kancing kecil untuk jantan
dan kancing besar untuk betina.
Kancing berwarna merah menunjukan sifat dominan. Kancing kecil untuk jantan
dan kancing besar untuk betina.
3.3 Prosedur
3.3.1 Persiapan Alat
Praktikum dimulai dengan persiapan alat yang dilakukan praktikan.
Masing masing praktikan memegang satu toples plastik yang telah berisi
kancing merah atau hitam baik kecil maupun besar.
Praktikan menghitung kembali jumlah kancing (kancing diumpamakan sebagai
alel) yang akan digunakan dalam praktikum.
Jumlah harus sesuai dengan jumlah yang telah tertulis pada label toples, baik
jumlah kancing merah maupun hitam.





3.3.2 Pengambilan kancing
Praktikan dibagi menjadi dua kelompok kecil, yang terbagi dalam kelompok
frekuensi genotif 50% : 50% dan 75% : 25%
Kelompok kecil tersebut terdiri dari masing masing dua orang, orang pertama
mengambil kancing secara acak dari toples sedangkan orang kedua mencatat
hasil pengambilan kancing pada kotak punnet.

3.4 Metode Percobaan
Metode yang digunakan pada praktikum populasi genetika ialah sebagai berikut:
Mencampurkan kancing warna hitam dan merah dalam satu wadah masing-
masing untuk jantan dan betina sebanyak 64 kali.
Mengambil secara acak masing-masing satu kancing dari jantan dan betina
sehingga membentuk genotif sebanyak 64 buah.
Mencatat hasil pengamatan.
Menghitung frekuensi genotif yang telah didapatkan.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Frekuensi Genotif 50% : 50%

HASIL PERCOBAAN I
BETINA ( ) : Kancing besar berwarna hitam = A
Kancing besar berwarna merah = a
JANTAN ( ) : Kancing besar berwarna hitam = A
Kancing besar berwarna merah = a

p (A) = 0,5 q (a) = 0,5
Aa Aa Aa AA Aa aa Aa Aa
aa aa aa Aa AA Aa Aa aa
AA Aa Aa AA AA






Jumlah fenotipe alel homozigot dominan ( AA ) =
Jumlah fenotipe alel heterozigot ( Aa ) =
Jumlah fenotipe alel homozigot resesif ( aa ) =
Total = 64
Frekuensi Alel : f(A) = 2(AA) + Aa = 2() +
2 (total) 2 (64)
=
f(a) = 2(aa) + Aa = 2() +
2 (total) 2 (64)
=

Total Frekuensi Alel = +
= 1

Frekuensi Gen : f(AA) = f(A)
2
= ()
2

=
f(Aa) = 2{f(A) (a)} = 2{ () ()}
=

f(aa) = f(a)
2
= ()
2

=
Total Frekuensi Gen = + +
=

4.2 Frekunsi Genotif 75% : 25%

HASIL PERCOBAAN II
BETINA ( ) : Kancing besar berwarna hitam = A
Kancing besar berwarna merah = a
JANTAN ( ) : Kancing besar berwarna hitam = A
Kancing besar berwarna merah = a
p (A) = 0,75 q (a) = 0,25










Jumlah fenotipe alel homozigot dominan ( AA ) =
Jumlah fenotipe alel heterozigot ( Aa ) =
Jumlah fenotipe alel homozigot resesif ( aa ) =
Total = 64

Frekuensi Alel : f(A) = 2(AA) + Aa = 2() +
2 (total) 2 (64)
=

f(a) = 2(aa) + Aa = 2() +
2 (total) 2 (64)
=

Total Frekuensi Alel = +
= (dibulatkan menjadi 1)

Frekuensi Gen : f(AA) = f(A)
2
= ()
2

=

f(Aa) = 2{f(A) (a)} = 2{ () ()}
=

f(aa) = f(a)
2
= ()
2

=

Total Frekuensi Gen = + +
=


















BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

5.2 SARAN


DAFTAR PUSTAKA

http://lucianaindah.blogspot.com/2011/05/genetika-populasi.html
http://dianborielfisheries.blogspot.com/2013/03/lapak-praktikum-genetika-
populasi.html

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai