'
) (
) (
t g y
t f x
, t sebagai parameter
'onto( )
a.
'
a y
a x
sin
c#s
, a sebagai parameter
b.
'
+
, 1
1
1
1
1
t
t t
y
t t x
, t sebagai parameter
Fungsi y ; fx! merupakan fungsi yang dibentuk dari satu &aria#e" yakni x,
sedangkan fungsi # ; fx, y! adala fungsi yang dibentuk dari dua &ari#e" yaitu x dan y.
'onto( )
a. Fungsi satu variabel
,. y ; 3 x ) 1
1. # ; sin y < c#s y
b. Fungsi dua variabel
,. # ; x
3
< 4 x
1
y - 2
1. $ ; a
1
b
1
< a b
4
$pabila sebua fungsi d#mainnya tidak dirinci, maka dapat dianggap bawa
d#mainnya adala impunan bilangan real yang terbesar seingga fungsi tersebut bernilai
bilangan real. 8#main tersebut disebut daera( asa" a"amia(.
'onto( )
a. *entukan d#main dan range fx! ;
1/
1
x
b. *entukan d#main dan range gx! ;
x
x
1
1/
/
Penye"esaian )
-
a. 8#main fungsi fx! ;
1/
1
x
adala nilai-nilai x seingga fx! bernilai
bilangan real, yaitu impunan penyelesaian dari 1/ - x
2
.. :adi
%f! ; =x & % 1/ - x
2
.>
; =x & % x
2
1/ >
; =x & % -/ x />.
?ange fungsi f adala nilai y yang diper#le apabila x berada dalam %f!. :adi
&f! ; =y & ' y ;
1/
1
x
, -/ x /> ; =y & % . y />
b. 8#main fungsi gx! ;
x
x
1
1/
/
, ! />
,. / , /
/
) / )( / (
/
1/
1
+
y x x
x
x x
x
x
y
?(g) ; =y ? % y ,.>
*ati(an )
@arila d#main dan range dari fungsi f
,. fx! ;
,
1
1
+
x
x
+. fx! ;
+
- 4
1
1
x x
x
1. fx! ;
4 1
+x x 0. fx! ;
,
,
+ x
3. fx! ;
3
1
+x x 2. fx! ; AxA < x
4. fx! ;
+ - 1
1
x
x
-. fx! ; A1 x < 3A
2.+. ,!erasi- Kom!osisi dan In&ers Fungsi
2.+.1. ,!erasi Fungsi
,.
9isalkan f dan g adala fungsi dengan daera asal A dan B. 9aka fungsi
penjumlaan, pengurangan, perkalian, dan pembagian antara kedua fungsi itu
didefinisikan sebagai berikut %
,. (f < g) (!) ; f(!) < g(!) ,daera asal f < g adala $ &
1. (f $ g) (!) ; f(!) $ g(!! daera asal f ) g adala $ &
3. (f g) (!) ; f(!) g(!) daera asal f g adala $ &
4.
g(!)
f(!)
)(!)
g
f
daera asal
g
f
adala = ! $ & B g(!) . >
'onto( )
:ika f(!) ; ! dan gx! ;
1
! 4
, tentukan f < g, f ) g, fg,
g
f
dan daera asalnya
Penye"esaian )
8aera asal fx! adala C., < ) . D ! dan daera asal gx! adala C-1, 1E -1 D ! D
1 seingga
irisan daera asal fx! dan gx! adala C., < ) C-1, 1E ; C., 1E.
:adi menurut definisi diper#le
(f < g)(!) ; f(!)<g(!); x <
1
! 4
, dan daera asal % C., 1E.
(f ) g)(!) ; ! -
1
! 4
, dan daera asal % C., 1E.
(f g)(!) ; !
1
! 4
;
3
! ! 4
, dan daera asal % C., 1E.
(
)(!)
g
f
;
1
! 4
!
;
1
! 4
!
,
_
+
x *
x
.2.2. 3a4am1ma4am Fungsi
&eberapa macam fungsi yang disajikan dalam sub bab ini adala fungsi tangga,
fungsi gasal, fungsi genap, fungsi aljabar, fungsi l#garitma, dan fungsi eksp#nensial
2.2.1. Fungsi Tangga
Fungsi tangga adala fungsi yang terdefinisi secara sep#t#ng-sep#t#ng Fungsi-
fungsi yang sering digunakan adala dua fungsi yang sangat kusus yaitu fungsi nilai
mutlak , din#tasikan A A, dan fungsi bilangan bulat terbesar, din#tasikan
[ ]
.
Fungsi nilai mutlak disajikan sebagai A x A ;
'
<
. jika -
. jika
x x
x x
Grafiknya mempunyai sudut tajam pada titik asal. Peratikan grafik berikut %
y
*x . x
Fungsi bilangan bulat terbesar disajikan sebagai
[ ] x
, yaitu bilangan bulat terbesar
yang lebi kecil atau sama dengan x. Grafiknya mel#mpat pada tiap bilangan bulat.
,/
'onto( )
&iaya pengiriman surat "w! dengan berat w disajikan sebagai berikut.
"w! ;
'
<
<
<
<
4 3 jika ,,.,
3 1 jika .,02
1 , jika .,//
, . jika .,31
w
w
w
w
:ika berat surat w ; ,,/ maka "(,,/) ; .,//. Selanjutnya "(1,,) ; .,02, "(1,0) ; .,02 dan
seterusnya
*ati(an )
4bala menjadi fungsi tangga untuk fungsi nilai mutlak di bawa ini
,. f(!) ; A 1! ) ,A
1. f(!) ; 3 < A ! < 1 A
3. f(!) ; A , ) ! A - 1
4. f(!) ;
A 4 ! A
4 !
/. f(!) ; A ! A < !
2.2.2. Fungsi Gena! dan Fungsi Gasa"
Fungsi y ; fx! disebut %ungsi gena! jika f( - x ) 0 f( x )
Fungsi y ; fx! disebut %ungsi gasa" jika f( - x ) 0 - f( x )
Grafik fungsi genap simetris dengan sumbu y, sedangkan grafik fungsi gasal simetri
teradap titik asal.
'onto( )
a. $paka fx! ; 3 x
+
) 1 x
4
< ,, x
1
) / genap, gasal , atau bukan keduanya H
b. $paka fx! ; x
3
) 1 x genap, gasal, atau bukan keduanya H
Penye"esaian )
a. 6arena f*x! ; 3 (-x)
+
) 1 (-x)
4
< ,, (-x)
1
) / ; 3 x
+
) 1 x
4
< ,, x
1
) / ; fx!
maka fx! adala fungsi genap.
,+
b. 6arena f*x! ; (-x)
3
) 1 (-x) ; -x
3
< 1 x ; -( x
3
) 1 x) ; - fx! maka fx! adala fungsi
gasal
*ati(an )
Iyatakan apaka fungsi yang diberikan genap, gasal, atau bukan keduanya
,. f(!) ; 3 !
1
< 1 ! -, +. f(!) ;
,
1
x
x
1. f(!) ;
,
3
1
+ x
x
0. f(!) ;
,
, 1
x*
x +
3. f(!) ; , - x 2. f(!) ;
4
1
,
x x
x
+
+
4. f(!) ; 4
1
+ x -. f(!) ; A 1 !
1
< 1A
/. f(!) ; 1 !
/
) 3 !
3
< ! ,.. f(!) ; - A ! < 3 A
2.2.+. Fungsi A"ja#ar
Fungsi f disebut %ungsi a"ja#ar jika dapat dibuat dengan menggunakan #perasi
aljabar (penjumlaan, pengurangan, perkalian, pembagian dan penarikan akar). Fungsi
aljabar dikatakan rasiona" jika variabel x tidak terdapat di bawa tanda akar dan
dikatakan irrasiona" jika x terdapat di bawa tanda akar. Fungsi aljabar dikatakan #u"at
rasiona" jika x tidak terdapat sebagai penyebut dan dikatakan !e4a( rasiona" jika x
terdapat sebagai penyebut.
'onto( )
a. fx! ;
3
,
x
3
) x
1
< 4 x < , dan gx! ; x
1
< / x < 0 adala fungsi aljabar bulat rasi#nal
b. fx! ;
/
3
1
+
+
x
x x
dan gx! ;
, 3
, -
+ x
x
adala fungsi aljabar peca rasi#nal.
c. fx! ;
4 -
, - 1
x
x
merupakan fungsi aljabar peca irrasi#nal, dan gx! ; 1 + x adala
fungsi aljabar bulat irrasi#nal.
2.2.2. Fungsi 5s!onensia"
,0
Fungsi fx! ; 1
x
disebut %ungsi es!onensia" karena variabel x merupakan
eksp#nen. Secara umum fungsi eksp#nensial adala fungsi yang berbentuk
fx! ; a
x
Sifat-sifat fungsi eksp#nensial
:ika a, b J . dan x , y , maka
,. a
x ) y
; a
x
a
y
1. a
x * y
;
y
x
a
a
3. a
x
!
y
; x
x y
4. a b!
x
; a
x
b
x
:ika a ; e bilangan natural maka diper#le %ungsi es!onensia" natura",yaitu
y ; e
x
2.2.6. Fungsi *ogaritma
Fungsi eksp#nensial fx! ; a
x
mempunyai invers yang disebut %ungsi "ogaritma
dengan bilangan p#k#k a- dilambangkan dengan l#g
a
.
Sifat fungsi l#garitma
:ika x, y J . dan r bilangan real sebarang, maka
,. l#g
a
x y! ; l#g
a
x < l#g
a
y
1. l#g
a
x
r
! ; r l#g
a
x
3. l#g
a
y
x
! = l#g
a
x ) l#g
a
y
Fungsi l#garitma dengan bilangan p#k#k e disebut "ogaritma natura" dan
mempunyai lambang kusus
,2
l#g
e
x ; ln x
e
ln x
; x untuk setiap x J .
4ntuk x ; ,, diper#le
ln e ; ,
Sifat-sifat l#garitma Iatural
:ika x dan y bilangan p#sitip dan r bilangan rasi#nal, maka
,. ln x y! ; ln x < ln y
1. ln
y
!
! ; ln x ) ln y
3. ln x
r
! ; r ln x
2.6. Gra%i Fungsi
:ika daera asal dan daera asil suatu fungsi merupakan bilangan real, maka
fungsi itu dapat digambarkan grafiknya pada suatu bidang k##rdinat. gra%i %ungsi f
adala grafik dari persamaan y ; fx!.
'onto( )
a. Sketsa grafik y ; x
b. Sketsa grafik y ; x
1
) 3 x < 1
Penye"esaian )
a. :ika diambil beberapa nilai x akan diper#le pula beberapa nilai y berikut
x y ; x
-1
-,
1
,
,-
.
,
1
.
,
1
Seingga grafiknya adala
b. Grafik untuk fungsi kuadrat di atas berupa parab#la yang terbuka ke atas. 4ntuk
menggambarkan grafik y ; x
1
) 3 x <1, maka dilakukan langka-langka sebagai
berikut %
*itik p#t#ng dengan sumbu x, y ; .
x
1
) 3 x <1 ; .
(x ) ,) (x ) 1) ; .
x ; , atau x ; 1
*itik p#t#ng dengan sumbu x adala (1, .) dan (,, .).
*itik p#t#ng dengan sumbu y, x ; .
y ; .
1
) 3.. < 1 ; 1
*itik p#t#ng dengan sumbu y adala (., 1)
Sumbu simetri y ;
1
3
1
a
b
6arena a ; , J ., maka grafik
terbuka ke atas .
1.
(atian
Gambarkan grafik fungsi-fungsi di bawa ini
,. f(!) ;
1 + x
- , 1.
'
>
. , 4 1
. , 4
) (
1
x x
x x
x f
3. f(!) ; 1 !
1
) 4 ! < 1 4.
'
>
<
1 ! , ! 4
1 ! , 4
1 ! , 4 !
) ! ( f
1
/. f(!) ;
,
1
x
1,