Anda di halaman 1dari 4

MENGUPAS KAROMAH AYAT KURSY

Penulis : Idris Nawawi


Nah, sebelum membahas lebih jauh,
Penulis akan bedarkan terlebih dahulu
dasar-dasar yang ada pada karomah
Ayat Kursy, sehingga dengan
pemahaman yang cukup jelas ini anda
tidak akan ragu untuk mengamalkannya.
Dalam pandangan ahli kebathinan, Ayat
Kursy disebut-sebut pula dengan istilah
Ummul Ilmi atau induknya ilmu.
Sedangkan menurut Ahli Hikmah
menyebut Ayat Kursy sebagai Ummul Mahabbah atau inudknya pengasihan.
Sedangkan yang terakhir menurut ahli
mistik kejawen, mereka menyebut Ayat
Kursy dengan istilah Segoro Ilmu atau
lautnya ilmu.Memang, dengan
banyaknya manfaat yang terkandung dalam ayat Al kursy, maka tidak heran
bila sejak zaman dahulu kala hingga
sekarang ini para ahli kebathinan
berlomba ingin mendapatkan intisari
kekuatannya. Namun bagaimanapun
juga, Ilmu Ayatul kursy tidak mudah kita peroleh dangan hanya mengamalkan
atau sekedar membacanya. Ilmu Ayatul
Kursy ini punya sanad muttasil atau
garis silsilah turun temurun yang tetap
dijaga, sehingga dengan
kemuttasilannya, Ilmu Ayatul Kursy menjadi salah satu ilmu paling
mustajabah di muka bumi.
Berikut Penulis akan beberkan sanad
atau silsilah turun temurun amalan Ayat
Kursy yang sampai sekarang masih
dilestarikan sehingga akan ada manfaat dan karomahnya.
Pertama kali amalan ini tercetus dari
baginda Rasulullah SAW, lalu Beliau
mengijazahkannya pada Nabiyullah
KHidir AS. Khidir mengijazahkannya
kepada tiga orang Quthbul Mutlak, yakni Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, Syeikh
Abil Qosim Al Bagdadi, dan Syeikh Abu
Hasan Assyadzili.
Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani
mengijazahkan secara ruhaniyyah
kepada Syeikh Syarief Hidayatulloh dan Mbah Kuwu Cakra Buana. Syeikh Syarif
Hidayatulloh akhirnya mengijazahkan
kepada putranya, Pangeran Cirebon.
Nah, dari sini silsilah amalan ini sempat
putus dan baru ada setelah selang 154
tahun, yaitu dari Syeikh Abdul Baqir yang menerimanya lewat hawatif yang
diberikan langsung oleh Sunan Gunung
Jati Cirebon. Akhirnya, dari sinilah
amalan ini turun temurun diijzahkan
hingga sampai sekarang.
Penulis lanjutan lagi silsilah amalan Ayatul Kursy lewat Syeikh Abdul Baqir,
dengan runutan sebagai berikut:
Syeikh Abdul Baqir-Syeihk Majegung
Sekti-Syeikh Abdul Lathif-Kan'an bin
Nawawi-Muhammad Suyuti- Ahmad Al
Idrus-Kyai Bukhori-Kyai Martapada- kyai Jani Kusuma diningrat- Abah Thosin-
Abah Inu- Abah Hud- Abah Ilyas-Kyai
Burhan- Kyai Nawawi dan yang terakhir
adalah Idris Nawawi (Penulis).
Namun, sebagai ta'dzim watahriman
atau menghormati para ahlillah, Anda yang ingin melestarikan amalan ini tidak
perlu semua pengijazah diatas dibaca,
cukup memulai tawassul seperti berikut
ini:
- Ila hadrotin nabiyyil musthofa
rosulillahi SAW, Al Fatihah 1x. - Tsumma ila hadroti ashabihi minal
ambiya'i wal mursalin wa a khussu
khossotan, ila hadrotin nabiyalloh ilal
Abbasil Hidir Baliya bin Malkan As, waila
hadroti syeikh Muhyiddin Abdul Qodir Al
Jaelani Qoddasallohu sirrohuma wa `a'ada alaiya mimbarokatihima
wakaromatihima wa ulumihima
wamiddana bimada dadihima syaiun
lillahi lahuma walahum Al Fatihah 3x.
- Tsumma ila hadroti syeikh Syarif
Hidayatulloh, wambah Kuwu Cakra Buana, wakhodamus syarifah min ahli
masjid agung Kesepuan Cirebon,
Qoddasallohu sirrohuma wa `a'ada
`alaiya mimbarokatihima
wakaromatihima wa ulumihima
wamiddana bimada dadihima syaiun lillahi lahum Al Fatihah 1x.
- Tsumma ila hadroti Abil Qosim Al
Bagdadi, waila hadroti Abul Hasan
Assyadili, wa Abul Abbas Al Jahri Baliya
Bin malkan, waila hadroti syeikh Abdul
Qodir Al Jaelani waila hadroti syeikh Syarif Hidayatulloh wambah Kuwu
Cakara Buana, wa kyai Bukhori, syaiun
lillahi lahum Al Fatihah 7x.
Setelah ini, baca ayat ursy dan
sesudahnya berdoa seperti yang Penulis
tulis sebelumnya. Untuk pengamalan ayatul Kursy, paling
baik dipuasai selama 41 hari dengan
buka dan sahur bilaruhin (tidak makan
yang bernyawa). Namun bila tidak kuat
dalam melaksanakan puasa yang cukup
lama ini, Anda bisa mengurangi puasanya dengan hitungan sebagai
berikut: 41/ 31/ 21/ 17/ 11/ 9/ 7 hari.
Terserah berapa hari yang Anda mampu
dan inginkan. Disini tentunya kekuatan
dari karomah yang ada akan bervariasi
tergantung lamanya Anda berpuasa. Tapi yang paling penting dan perlu
diingat, berapapun lamanya Anda
berpuasa, buka dan sahur harus dengan
cara bilaruhin atau tidak makan yang
bernyawa. Dan untuk bilangan ayatul
Kursy yang harus Anda baca di setiap malam paling sempurna 333x. Tapi bila
tidak kuat boleh dengan bilangan yang
lebih rendah, yakni: 331x/ 221x/ 121x/
77x.
Sedangkan doa yang harus dibaca, Anda
boleh memilih banyak tidaknya tergantung dari keihlasan hati, yaitu
boleh dibaca sebanyak 41x/ 31x/ 21x/
11x.
Nah, sebagai kesempurnaan dalam
melaksanakan ritual Ilmu Ayatul Kursy,
amalanya ini harus selalu dibaca secara istikomah setiap pukul 23.00 atau lebih,
sampai dengan selesainya puasa.
Bila anda sudah melakukan tirakat yang
Penulis sebutkan tadi, Anda bisa
buktikan langsung manfaatnya,
terutama dalam hal pengasihan. Karena Penulis sendiri sejak tahun 1995 sudah
digembleng oleh sang guru, yaitu
diharuskan puasa Ilmu Ayatul Kursy
selama 41 hari dan diulang sebanyak 3x
= 123 hari. Namun sekali lagi Penulis
katakan, bahwa kuat tidaknya ilmu ini tergantung dari lama tidaknya Anda
berpuasa dan mengamalkannya.
Nah, bagi yang mengikuti puasa 41 hari
serta mengamalkan paling banyak, coba
buktikan sendiri. Hasilnya pasti luar
biasa. Tanpa sadar kita akan bisa berhubungan langsung dengan para
goib, bisa mengobati penyakit secara
spontan, bisa meracik sarana
pengasihan secara permanen, bisa
mengisi gaman dan pusaka kapanpun
kita mau, bisa mengambil pusaka tanpa harus gerak, dan yang paling
mencengangkan dalam manfaat ilmu ini
kita akan terus disukai lawan jenis di
manapun kita berada.
Kini, semua tergantung para pengamal.
Bila Anda sekalian mau mengikuti kesempurnaan dari tirakat yang sudah
kami bedarkan di atas, maka Insya
Allah hasilnya akan sangat bermanfaat.
Ilmu ini sangat langka dengan sanad
atau silsilah lengkap yang
keakuratannya masih sangat terjaga, baik dalam hal karomah maupun
manfaat lainnya.
Sebagaimana kisah keberhasilan dari
salah seorang tokoh pengijazah yang
pernah dituliskan dalam biodatanya,
yaitu sebuah sanjungan dari kidung Jawa yang dituliskan memakai huruf
Arab. Tokoh dimaksud adalah Kyai
Burhan, Godong, Demak Jateng (Alm).
Dia banyak mengupas tentang
kedahsyatan Ayatul Kursy, di antara
salah satu tulisannya berbunyi demikian:
Ngerti ora ngerti kang pasti gerak
ngelakoni, wujud ora ketoro yen ora
ngumbeni ilmu, agung pisan ilmu ibu
rugi kang akeh cangkem mlumah badan
ora gerak. Sejatine ilmu agung kang dadi kedelok, sejatine ilmu wujud kang akeh
nyoto keagungan, ora rugi ngumbe ilmu
iki kang dadi akhir derajat mulyo ing
dunya lan gon mati, ilmu kang kesifatan
sempurnane alam, urip saking dadi lan
mati saking males, godong ijo kang memantes ,kayu kuat kang dadi jogo,
akar atos kang dadi pinguat, ora nana
kang dadi sempurna kecuali neng jerone
Ayatul Kursy, Ars kang dadi lambang
paling duwur, saking keagungan kang
maha agung. Kurang lebih artinya:
Mengerti maupun tidak mengerti yang
pasti kita harus bisa melaksanakan
puasa dan tirakat ilmu Ayatul Kursy,
karena bagaimanapun juga ilmu ini tidak
akan bisa kita dirasakan apabila hanya berdiam diri, ilmu ini sangat agung
sebagaimana ilmu bangsa uluhiyah/
raja, sesungguhnya sangat rugi bagi kita
yang hanya mengumbar mulut tapi tidak
mau melaksanakan arti tirakat,
sejatinya ilmu agung pasti akan tampak segala karomah yang bisa kita
perlihatkan secara nyata, sejatinya ilmu
yang sangat mustajabah dengan segala
keagungan yang bisa diwujudkan,
sungguh tidak rugi memiliki ilmu ini
dengan tirakat dan penebusan dari badan kita sendiri, sebab ilmu ini akan
membawa derajat kita selamat dunya
dan akherat, ilmu yang mempunyai sifat
sempurna dari semua ilmu yang ada di
alam buana, ilmu ini akan terus hidup
kecuali bagi orang malas yang tidak mau melaksanakan penebusan puasa
dan tirakat, ilmu yang menjadi
kesempurnaan, ilmu yang menjadi
tameng dari segala marabahaya, ilmu
yang menjadi perisai paling kokoh
dalam sanubari dan ruhaniyyah kita, karena sesungguhnya tidak ada yang
sempurna kecuali karomah ayatul
kursy, Ars yang menjadi nama dari ilmu
ini dan Ars pula derajat tertinggi dari
semua derajat, sesungguhnya ilmu ini
sangat agung dari semua yang dianggap agung
Dalam sejarah hidupnya, Kyai Burhan ini
sangat terkenal sekali di kalangan sufi
dan ahli taraket Jawa akan derajat
kewaliyannya. Semasa hidupnya sang
Kyai tidak pernah meninggalkan amalan Ayatul Kursy ini hingga akhir usia.
Karena itulah almarhum diberi karomah
oleh Allah SWT, lewat wasilah ilmu
Ayatul Kursy hingga menjadi seorang
yang memiliki kelebihan tinggi,
diantaranya: Bisa menciptakan uang secara kontan, bisa merubah daun dan
benda lainnya jadi emas, dan yang
paling masyhur bisa mendatangkan
batu merah delima dalam satu hari
sebanyak 110 biji.
Disisi lain, sang Kyai juga terkenal dengan ketepatannya dalam berhitung,
seperti saat dia menghitung jatuhnya
dedaunan di seluruh wilayah Demak
dalam kurun satu hari, waktu itu dengan
2004 personil yang dikerahkan untuk
memungut daun yang jatuh sekaligus menghitungnya. Ternyata apa yang
diucapkan oleh Kyai Burhan ini
sangatlah tepat.
Kini terserah para Pembaca mau
tidaknya menjalankan Ilmu Ayatul
Kursy yang didalamnya sarat akan manfaat dan faedah. Bagi Anda yang
bersungguh sungguh tentunya akan
membawa suatu keberuntungan hidup
yang lebih baik dikemudian hari.
Semoga!

Anda mungkin juga menyukai