Anda di halaman 1dari 51

Italia Butuh Masalah untuk Menjadi Kampiun

ACHMAD MAULANA





Meski menuai cibiran, Prandelli tetap tegar dengan nama-nama pemain yang ia pilih
dalam skuat bayangannya.
TIM nasional Italia saat ini mungkin tidak punya nama-nama besar yang bisa menggentarkan
jantung lawan-lawan mereka di putaran final Piala Dunia 2014 Brasil nanti. Namun, jangan
pernah meremehkan mereka. Gli Azzurri berkali-kali mampu membuktikan kapabilitas ketika
banyak orang memandang remeh mereka. Tidak berlebihan jika mereka dilabeli tim yang
punya tradisi kuat di turnamen major.
Faktanya Gli Azzurri memang masih menjadi pengumpul trofi Piala Dunia terbanyak kedua
setelah Brasil, yakni empat. Itu sebabnya mereka selalu berada di posisi yang unik di
turnamen besar.
Hal itu diakui sendiri oleh arsitek Uruguay Oscar Tabarez. Menurutnya, Italia semakin dicibir
akan semakin menggigit. Jangan pernah meremehkan Italia. Mereka punya tradisi yang kuat
di turnamen major. Mereka semakin kuat seiring dengan turnamen itu berlangsung, tukas
Tabarez.
Mantan gelandang Italia Gennaro Gattuso bahkan punya penilaian tersendiri soal timnas
negaranya. Menurutnya, Italia butuh rangsangan yang menggelikan untuk bisa melaju sampai
akhir.
Italia itu tim yang aneh. Kami mungkin butuh semacam bubuk gatal di punggung untuk bisa
melaju sampai ke puncak, kata pemain yang menjadi bagian skuat Italia saat menjuarai Piala
Dunia 2006 itu.
Sementara itu, kiper Gianluigi Buffon mengakui timnya tidak layak difavoritkan di Piala
Dunia 2014. Meski begitu, ia menyebut kondisi itu justru menjadi keuntungan buat mereka.
Dalam empat tahun terakhir kami membangun sesuatu yang penting. Italia tidak pernah
menjadi favorit dalam turnamen besar, tetapi sejarah mengajari kami bahwa sebagai
underdog, Italia selalu menemukan peran sebagai protagonis. Kami selalu ingin membuat
takjub dan tahun ini tidak berbeda, ujarnya.
(Cesare) Prandelli sepertinya berusaha menciptakan kekuatan ideal dengan menggabungkan
pemain junior dan senior, lanjut kiper Juventus itu.
Sejak awal, Prandelli memang mengaku lebih mengedepankan permainan kolektif. Ia percaya
dengan modal itu, mereka bisa bersaing dengan tim-tim lain, terutama di babak penyisihan
grup Para pemain saya tahu benar potensi yang kami miliki. Gianluigi Buffon tidak salah
jika mengatakan kami tidak masuk jajaran tim-tim favorit dan saya juga setuju dengan
pernyataan (bek Giorgio) Chiellini yang mengatakan kami tidak membutuhkan nama-nama
besar untuk bermain secara kolektif, tegas mantan arsitek Fiorentina itu.
Jika kami memulai dengan prinsip ini, saya yakin kami akan meraih kesuksesan,
imbuhnya.


Simpan kelemahan
Memang diakui Prandelli, sampai kini timnya masih mempunyai kelemahan. Kelemahan itu
terutama di lini depan mereka.
Itu bisa dilihat dari hasil kualifikasi Piala Dunia lalu. Dari delapan pertandingan mereka
melawan Bulgaria, Denmark, Republik Ceko, Armenia, dan Malta, Gli Azzurri hanya
mencetak lima gol.
Saya hanya bisa mengatakan kami belum bisa tersenyum. Kami masih punya masalah pada
lini depan dan gelandang, ujarnya.
Uniknya, meski punya masalah dengan lini depan, Prandelli justru tidak memasukkan nama-
nama seperti Luca Toni, Alberto Gilardino, Emanuele Giaccherini, Domenico Criscito,
Stephan El Shaarawy, ataupun Simone Scuffet dalam daftar 30 pemain yang dipanggilnya. Ia
justru memanggil striker kawakan Antonio Cassano (Parma) dam Ciro Immobile (Torino).
Tidak mengherankan jika skuat bayangan Prandelli itu menuai cibiran dari sejumlah pihak.
Saya hanya bisa mengatakan tim tersebut agak aneh, ujar pemain Genoa Luca Antonini.
Meski begitu, Prandelli tetap kukuh dengan keputusannya. Menurutnya, tidak mudah
memilih 30 pemain. Namun, ia harus tegas.
Saya juga tidak akan mengatakan apa yang kami impikan. Semua yang bisa saya katakan
ialah Anda harus punya impian besar, tandasnya. (Berbagai sumber/R-3)
maulana @mediaindonesia.com









PELATIH
Bermimpi dalam Keterbatasan

"Kami butuh 23 pemain yang berpikir merekalah yang akan paling layak masuk 11
pemain utama."
--Cesare Prandelli Pelatih Italia
BUKAN tugas mudah menjadi arsitek tim nasional Italia saat ini. Dengan label mereka
sebagai juara dunia empat kali, harapan besar dari para suporter dan target tinggi selalu
mereka sandang.
Padahal, boleh dibilang saat ini Italia sedang dalam masa transisi. Banyak bintang mereka
sudah harus menepi karena faktor usia, sedangkan pemain-pemain muda Italia belum ada
yang terlalu menonjol.
Karena itu, dalam keterbatasan tersebut Prandelli harus pandai-pandai dalam meracik formasi
dan memilih pemain. Di Piala Konfederasi tahun lalu, kami mengubah formasi dan personel
tim. Hasilnya kini saya punya lebih banyak pilihan, ujar mantan arsitek Parma, Roma, dan
Fiorentina tersebut.
Diakui arsitek kelahiran Brescia, Italia pada 19 Agustus 1957 silam itu, bukan pekerjaan
mudah dalam memilih pemain. Apalagi, pemain yang sedianya akan dimasukkan tiba-tiba
mengalami cedera. Padahal, stok pemain bagus di Italia saat ini tidak terlalu banyak.
Saat ini saya belum berpikir soal starting 11. Saya hanya ingin mengatakan ke-23 pemain
itu bakal punya kesempatan bermain di Piala Dunia, tandasnya.
Lebih lanjut suksesor Marcelo Lippi itu menyebut dirinya sama seperti warga Italia lainnya.
Mereka punya impian besar. Impian itu yakni merebut trofi kelima Piala Dunia.
Pertama-tama, kami harus melewati babak penyisihan grup lebih dulu. Setelah itu, kami
harus mengatur lagi sebaik mungkin agar bisa maju ke final.
Untuk itu, ia butuh 23 pemain yang benar-benar siap memberikan segalanya untuk Gli
Azzurri. Ia menyadari betul, pasti akan ada pro dan kontra dalam pemilihan 23 pemain
tersebut, tetapi dia sudah siap.
Kami butuh 23 pemain. Ke-23 pemain yang berpikir merekalah yang akan paling layak
masuk 11 pemain utama. Namun, mereka juga harus mengerti bahwa mereka mungkin hanya
akan bermain di satu pertandingan di Piala Dunia 2014 nanti, tandas Prandelli. (Berbagai
sumber/Mln/R-3)
BINTANG
Belum Tergantikan di Italia

Meski tergabung di grup maut, yakni di Grup D bersama Uruguay, Kosta Rika, dan
Inggris, Pirlo yakin Gli Azzurri punya kapasitas untuk lolos ke babak selanjutnya.
USIANYA memang sudah tidak muda lagi, yakni 34 tahun. Namun, jangan pernah
meragukan kemampuannya, terutama dalam mengatur permainan tim, memberikan umpan,
dan eksekusi bola-bola mati. Ya, Andrea Pirlo memang belum tergantikan, baik itu di timnya
saat ini Juventus ataupun di tim nasional Italia. Hal itu diakui sendiri oleh arsitek Gli Azzurri
Cesare Prandelli.
Tanpa Pirlo, kami akan kesulitan. Pemain seperti Pirlo, Buffon, atau (Daniele) De Rossi
selalu bisa merespons dengan cara yang luar biasa dan menunjukkan semangat yang hebat.
Karena itu, kami masih sangat membutuhkan dia di turnamen sekelas Piala Dunia ini, tukas
Prandelli.
Pujian akan kemampuan Pirlo juga dilontarkan pemain muda Italia Marco Verratti. Menurut
gelandang Paris Saint-Germain tersebut, pemain seperti Pirlo amat jarang ditemukan. Untuk
mencapai tingkat seperti (Pirlo) itu butuh waktu. Saya senang belajar dari dia, ujar Verratti.
Terlepas dari semua pujian itu, Pirlo sendiri berkeyakinan Italia telah siap tempur di putaran
final Piala Dunia 2014. Meski tergabung di grup maut, yakni di Grup D bersama Uruguay,
Kosta Rika, dan Inggris, pemain kelahiran Brescia pada 19 Mei 1979 silam itu yakin Gli
Azzurri punya kapasitas untuk lolos ke babak selanjutnya.
Tim ini terus bertumbuh dengan baik. Itu bisa dilihat dari hasil di Piala Konfederasi dan di
babak kualifikasi Piala Dunia. Jadi, saya pikir kami siap untuk menjadi penantang serius di
Brasil nanti, tegas mantan pemain Inter Milan, Brescia, dan AC Milan itu.
Memang kami berada di grup sulit. Namun, kami memiliki segala yang dibutuhkan untuk
melewati babak ini, imbuhnya.
Mengenai tim yang difavoritkannya bakal menjadi juara, Pirlo langsung menunjuk tuan
rumah Brasil. Setelah itu, Spanyol, Jerman, dan Argentina disebutnya.
Saya pikir Brasil paling layak dijagokan mengingat posisinya sebagai tuan rumah.
Namun, dalam sepak bola apa pun bisa terjadi. Semua tim pada dasarnya layak menjadi
penantang di Piala Dunia, termasuk Italia, tandas Pirlo. (Berbagai sumber/Mln/R-3)



Dua Pasangan Siap Deklarasi

ASTRI NOVARIA

Capres yang diusung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura, Joko Widodo dan
pasangannya, dideklarasikan di Gedung Joang, hari ini.
PEMILIHAN presiden dan wakil presiden 2014 akan berlangsung satu putaran. Itu terjadi
setelah pengelompokan partai politik pengusung capres dan cawapres mengerucut dalam dua
poros, yakni poros PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura yang mengusung Joko Widodo sebagai
capres, dan poros Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PPP yang mengusung capres Prabowo.
Poros baru yang sempat digagas Demokrat dan Golkar amat mungkin batal terealisasi. Hasil
rapat pimpinan nasional Partai Demokrat, kemarin, mengamanatkan partai yang dipimpin
Susilo Bambang Yudhoyono tersebut bersikap netral, tidak mendukung Jokowi dan Prabowo.
Preferensi Partai Demokrat dalam rapimnas ialah tidak berpihak, dalam arti tidak bergabung
dalam kubu mana pun, baik kubu Pak Jokowi maupun kubu Pak Prabowo, ujar Yudhoyono
dalam konferensi pers seusai Rapimnas Demokrat, tadi malam.
Dalam rapimnas yang dilakukan sejak pukul 14.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 20.00
tersebut, 56% pengurus daerah menginginkan Demokrat tidak bergabung dengan poros yang
ada. Lebih mulia dan terhormat untuk bersikap mandiri serta tidak perlu meminta-minta dari
pihak mana pun untuk sebuah kekuasaan.
Ia juga tidak keberatan apabila koalisi dari parpol lain memenangi pilpres dan menjalankan
roda pemerintahan lima tahun ke depan. Demokrat ingin jadi kekuatan penyeimbang dan
pengontrol yang baik.
Sementara itu, Rapimnas Golkar yang juga digelar kemarin memutuskan menyerahkan
sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk menentukan tiga
sikap, yakni merapat ke Jokowi, mendukung Prabowo, atau membentuk poros baru.
Dengan poros partai yang amat mungkin hanya mengerucut ke dua kubu, itu berarti
menjadikan pemilu presiden kali ini merupakan yang pertama kalinya diikuti dua pasang.
Pada 2004, pilpres yang diikuti lima pasangan berlangsung dua putaran, sementara pada
2009, pilpres yang diikuti tiga pasang berlangsung satu putaran.
JK Cawapres Jokowi?
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan pasangan capres-cawapres yang diusung PDIP,
NasDem, PKB, dan Hanura, Joko Widodo dan pasangannya, dideklarasikan hari ini.
Besok pagi (pagi ini) Pak Jokowi akan bertemu Mbak Mega, Pak Surya Paloh, Pak
Muhaimin, dan Pak Wiranto. Setelah itu, akan dideklarasikan capres-cawapres di Gedung
Joang, lalu sorenya langsung mendaftarkan diri ke KPU, kata Tjahjo di Jl Teuku Umar,
Jakarta, tadi malam. Namun, ia menolak menyebutkan siapa cawapres pendamping Jokowi.
Tunggu besok pagi.
Siang kemarin, politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang menyebutkan bahwa cawapres
Jokowi amat mungkin Jusuf Kalla. Saya sudah mendapatkan konfirmasi kebenaran
informasi tersebut. Pihak Pak JK mengatakan bahwa memang sudah diputuskan akan
mendampingi Jokowi.
Di sisi lain, pasangan capres-cawapres dari koalisi Partai Gerindra, PPP, PKS, dan PAN
rencananya dideklarasikan hari ini. Calon presiden koalisi Gerindra Prabowo Subianto amat
mungkin didampingi Hatta Rajasa yang sudah mengundurkan diri dari posisi menko
perekonomian. (Che/X-2)
astri@mediaindonesia.com






























Hanya 20 Pendukung Boleh Masuk



SUASANA berbeda tampak di Gedung Komisi Pemilihan Umum di Jalan Imam Bonjol,
Jakarta Pusat, kemarin. Petugas keamanan terlihat lebih banyak di pintu gerbang dan
beberapa sudut gedung tersebut. Para petugas memeriksa secara ketat semua orang yang
memasuki kantor penyelenggara pemilu itu.
Enam televisi layar lebar dipasang di tempat parkir dekat pintu masuk. Semua televisi itu
dipakai untuk memantau ruang aula KPU yang digunakan sebagai tempat pendaftaran capres-
cawapres.
Dari pintu depan hingga ke tangga menuju ruang aula di lantai dua dipasang karpet warna
abu-abu dengan garis tepi warna hitam. Ruang rapat telah diset rapi dan dihias bunga-bunga.
Di depannya terpampang foto Presiden dan Wakil Presiden dan semua bendera parpol. Di
kanan dan kiri depan dipasang tulisan `Selamat Datang Bakal Pasangan Calon Peserta
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014'.
Sebelah kanan dibuat seperti panggung kecil berukuran sekitar 2 x 3 meter dan tinggi 30 cm,
juga dilandasi karpet abu-abu dengan tepi kain warna putih. Sebuah podium terletak di
atasnya. Di sebelah kiri merupakan meja pendaftaran dengan ornamen putih. Puluhan kursi
yang diberi lapisan putih dan pita emas berjajar di depannya.
Hingga kemarin siang, di ruangan itu hanya ada awak media yang sudah berkumpul sejak
pagi. Mereka menunggu pasangan capres-cawapres yang hendak mendaftar pertama kali ke
KPU sebagai peserta Pemilu Presiden 2014.
Dalam proses pendaftaran itu, KPU akan memeriksa semua kelengkapan berkas dan
persyaratan milik capres-cawapres. Dalam penyerahan berkas itu, KPU hanya membolehkan
masuk sekitar 20 pendukung capres-cawapres.
Sesuai dengan jadwal, masa pendaftaran capres-cawapres peserta pemilu dilakukan mulai
kemarin hingga besok. Namun, pada hari pertama pendaftaran belum ada satu pun parpol
pengusung dan capres-cawapres yang datang untuk mendaftar. Capres-cawapres harus
datang sendiri untuk mendaftar, kata komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiansyah di
Gedung KPU, kemarin.
Setelah itu, akan dilakukan tes kesehatan pada 19-23 Mei di RSPAD Gatot Subroto. Jika
semua berjalan lancar, pada 31 Mei pasangan capres-cawapres sudah bisa diumumkan untuk
ditetapkan. Lalu pada 1 Juni akan dilakukan pengambilan nomor urut pasangan capres-
cawapres peserta pilpres. Pada 4-5 Juli tahap pilpres sudah memasuki kampanye.
Selamat mendaftar, para capres-cawapres! (Tosiani/X-5)
Mewujudkan Koalisi Solid


Merekrut partai sebanyak-banyaknya demi menambah vitamin memang perlu.
Namun, kelebihan vitamin bisa membahayakan kesehatan koalisi.
Silakan tanggapi Editorial ini melalui http://www.metrotvnews.com
KOALISI partai politik demi membentuk pemerintahan di negeri ini idealnya berpostur
ramping. Koalisi besar yang tambun terbukti tidak efektif, apalagi jika beberapa anggota
koalisi itu kerap menyempal dari konsensus koalisi.
Gambaran tersebut nyata tersaji dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
yang ditopang enam partai politik. Golkar dan PKS yang menjadi mesin penyokong koalisi
kerap berseberangan sehingga beberapa kali keputusan pemerintah kandas di parlemen.
Namun, hal yang ideal tersebut masih jauh panggang dari api. Koalisi partai politik untuk
mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sepertinya masih membutuhkan
`vitamin' yang lebih banyak untuk meraih kemenangan.
Amat sulit bagi partai politik saat ini untuk hanya membangun pemerintahan bersendikan
`tiga kaki'. Poros politik yang dibangun untuk memajukan capres-cawapres diikuti setidaknya
empat partai.
Itu terjadi karena perolehan suara partai peserta pemilu tidak berbeda secara signifikan. Lebih
dari separuh parpol meraup suara antara 5% dan 7%, dengan pemenang pemilu yang
perolehan suaranya di bawah 20%.
Situasi tersebut membuat pengelompokan partai sangat cair dan amat sulit untuk dibatasi
`hanya' tiga partai. Terlalu percaya diri memaksakan hanya membuat pengelompokan
beranggotakan tiga partai juga bisa menjadi masalah.
Koalisi parpol seperti menginginkan rakyat memaklumi sindrom kekurangan vitamin yang
menjangkiti parpol yang bisa berujung menyimpan dahulu harapan pada kekalahan. Publik
harus menyimpan dahulu harapan ideal koalisi ramping yang sangat sehat.
Karena itu, kini perhatian harus kita arahkan untuk mengawasi bagaimana koalisi gemuk
tersebut benar-benar solid dan tanpa embel-embel bagi-bagi kekuasaan. Merekrut partai
sebanyak-banyaknya demi menambah vitamin memang perlu. Namun, kelebihan vitamin bisa
membahayakan kesehatan koalisi.
Dengan menyadari tingginya harapan publik akan datangnya perubahan, kita meminta agar
koalisi gemuk benar-benar disusun demi terwujudnya perubahan ke arah yang lebih baik.
Kesadaran tersebut akan membuat partai-partai yang bergabung dalam koalisi tak kecewa
jika nantinya tidak bisa mendudukkan kader mereka dalam kabinet.
Hal yang paling utama ialah bagaimana gagasan politik menuju perbaikan bisa diakomodasi
koalisi. Politik gagasan harus diletakkan di `halaman depan' koalisi, sedangkan ambisi
mendudukkan orang-orang di kursi pemerintahan mesti disimpan di `halaman belakang'.
Dengan begitu, mimpi bersama menuju Indonesia yang lebih sejahtera bukanlah impian
kosong yang tak berujung.







































Tolak Capres Pelanggar HAM

ADHI M DARYONO


Komnas HAM menyatakan ada tujuh kasus pelanggaran HAM berat yang macet di
Kejaksaan Agung.
KOALISI Masyarakat Sipil Melawan Lupa yang terdiri dari sejumlah tokoh masyarakat dan
keluarga korban pelanggaran HAM menyeru masyarakat tidak memilih calon presiden yang
diduga melakukan pelanggaran HAM berat.
Masyarakat Indonesia menggunakan hak pilihnya secara rasional dengan tidak memilih
kandidat presiden yang diduga kuat terlibat kasus pelanggaran HAM, ucap aktivis HAM
Hendardi di Yayasan LBH Indonesia, Jakarta, kemarin.
Koalisi menyatakan diri tidak dalam posisi menyerang, mendukung, atau membela, tetapi
melawan lupa. Pemilu presiden, kata mereka, pemilu peradilan politik bagi kejahatan masa
lalu agar tidak dipilih. Kemunculan mereka di dalam pentas Pemilu 2014 mengusik nurani
dan moralitas kita di tengah keluarga korban yang terus berharap di depan istana, kata
Hendardi.
Koalisi menuntut pemerintah, DPR, dan Komnas HAM untuk segera menuntaskan semua
kasus pelanggaran HAM.
Kami mendesak pemerintah harus segera menemukan 13 orang yang diculik pada 1997 dan
1998 dan segera membentuk pengadilan HAM ad hoc terkait dengan kasus penculikan dan
penghilangan paksa, pungkas Hendardi.
Menurut salah seorang keluarga korban, Sumarsih, apa yang mereka lakukan bukan
kampanye hitam bagi kandidat presiden karena hal itu seiring dengan langkah Komnas HAM
yang mengusut kasus tersebut. Ia pun mengakui pernah didatangi Wakil Ketua Umum Partai
Gerindra Fadli Zon pada 18 Maret lalu.
Koalisi juga mendesak Komisi Pemilihan Umum, Komnas HAM, dan Kejaksaan Agung
agar proaktif serta mengaudit calon presiden yang bermasalah dengan kasus pelanggaran
HAM pada 1998.
Praktisi hukum Todung Mulya Lubis mengatakan ketentuan itu harus masuk prasyarat
kelolosan capres dan cawapres di KPU. Menurut dia, aturan itu belum pernah diberlakukan,
tetapi publik tentu butuh informasi yang jelas.
Koordinator Kontras Haris Azhar yang juga hadir dalam petisi tersebut mengatakan

pernyataan mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen Purnawirawan Kivlan Zein yang
menyebutkan mengetahui lokasi eksekusi dan kuburan 13 aktivis yang diduga diculik pada
1998 menjadi celah bagi Komnas HAM dan Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas kasus
tersebut.
Kami mendesak Komnas HAM, Jaksa Agung untuk memanggil segara Kivlan Zein,
ujarnya.
Sebelumnya, komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Siti Noor
Laila mengingatkan, siapa pun yang terpilih menjadi presiden Indonesia mendatang harus
menyelesaikan 7 dari 10 kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan hingga saat
ini.
Tujuh kasus pelanggaran HAM berat yang masih nyangkut di Kejaksaan Agung ini, di
antaranya Tragedi Trisakti, Semanggi Satu dan Dua, serta kasus Talangsari Lampung yang
merupakan pelanggaran HAM berat yang wajib diselesaikan oleh pemerintah, kata Laila di
Bandar Lampung, Sabtu (17/5).
Menurut dia, dari 10 kasus pelanggaran HAM berat itu, yang dapat diselesaikan 3 perkara,
yaitu kasus Abepura, Timor Timur, serta Tanjung Priok.
Negara dalam hal ini pemerintah merupakan penanggung jawab atas penyelesaian kasus
pelanggaran HAM berat itu sehingga permasalahan atau pekerjaan rumah yang ditinggalkan
oleh pendahulunya harus segera diselesaikan siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden
Indonesia nanti, kata Laila lagi. (Ant/X-5)

EMAIL
adhi@mediaindonesia.com










Perbaiki Tata Cara Rekapitulasi Suara

SINERGI Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) menilai ada empat poin penting
yang harus diubah dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Pemilihan Presiden. Demikian diungkapkan peneliti Sigma Said Salahudin di Jakarta,
kemarin.
Di antaranya Pasal 1 angka 15 tentang nomenklatur Panwaslu provinsi yang harus diubah
jadi Bawaslu provinsi, soal daftar pemilih, rekapitulasi, dan definisi kampanye yang harus
diperjelas, jelas Said.
Terkait daftar pemilih, kata Said, presiden harus memastikan bahwa KTP elektronik (e-KTP)
sudah 100% selesai, sehingga semua pemilih harus menggunakan KTP. Dengan demikian,
tidak perlu lagi ada pemutakhiran data pemilih sepanjang presiden bisa menjamin 100% e-
KTP.
Dia menyebutkan, proses pemutakhiran data pemilih di pileg lalu telah gagal. Selain itu,
dalam pemungutan suara di pileg ujung-ujungnya yang diminta sebagai syarat oleh KPPS
adalah KTP.
Rekapitulasi suara harusnya diperpendek saja prosesnya. Jadi dari TPS tidak perlu ke
tingkat PPS di kelurahan atau PPK di kecamatan, tapi langsung ke kabupaten/kota. Rekap
PPS dan PPK diperlukan, tapi teknisnya di kabupaten/kota, sehingga lebih terkontrol. KPU
awasi langsung proses rekap. Di samping rekap lebih cepat juga bisa meminimalisasi
kecurangan, papar Said.
Komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiansyah menyatakan Perppu Pilpres nantinya akan
memuat sejumlah klausul tentang penyelenggara pemilu.
Dia menjelaskan, sebelumnya, aturan pilpres didasarkan pada UU Nomor 42 tahun 2008.
Aturan itu masih terikat dengan UU 22/2007. Namun, sekarang sudah ada UU 15/2011. Jadi
ada penyesuaian soal penyelenggara pemilu. Dalam UU 42/ 2008, nomenklaturnya ada
Panwaslu pusat, sekarang Bawaslu dan Bawaslu provinsi.
Selain itu, untuk rekapitulasi tidak dijalankan di PPS, tapi di TPS. Juga untuk mekanisme
DPT tidak ada DPK dan DPKTB. Untuk tambahan hanya akan menggunakan KTP, tandas
Ferry. (TS/P-4)



SBY kembali Salahkan Media Massa

EMIR CHAIRULLAH

Bak pepatah `buruk muka cermin dibelah', Ketua Umum Partai Demokrat
menganggap kemerosotan suara partainya dalam Pileg 2014 karena dihakimi media
massa.
KETUA Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyalahkan media
massa atas hal negatif yang melanda partainya. Kali ini, SBY menyalahkan media terkait
kasus korupsi yang menjerat sejumlah elite partai berlambang Mercy itu.
Kenapa suara kita merosot tajam? Karena ada kasus korupsi yang dilakukan kader partai.
Ada krisis kepemimpinan partai pada tahun 2013 lalu. Kemudian Partai Demokrat juga
digempur habis-habisan oleh televisi dan media cetak, kata SBY saat memberikan sambutan
dalam rapat pimpinan nasional Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin.
Di hadapan perserta rapimnas, SBY menyoroti suara Demokrat yang merosot tajam pada
pemilu legislatif kali ini, saat Demokrat hanya memperoleh 10,19% atau setengah dari hasil
Pileg 2009, yakni sekitar 20%.
Pemberitaan media terhadap kasus korupsi yang masif, menurut SBY, telah memengaruhi
presepsi masyarakat yang pada akhirnya berpikir bahwa Demokrat adalah partai korup.
Padahal, SBY menilai masih banyak partai lain yang korupsinya lebih masif.
Media telah membangun presepsi publik seolah Demokrat paling banyak korupsi,
kenyataannya tidak, tegasnya.
Ini bukan kali pertama SBY menyalahkan media. Pada Jumat (16/5), SBY menyalahkan
media atas rendahnya elektabilitas peserta konvensi capres Demokrat. Ia menilai 11 peserta
konvensi sebenarnya memiliki kualitas yang mumpuni, tetapi media dan masyarakat kurang
menyimak event tersebut.
Sebelumnya, pada 12 Juli 2013, SBY juga mengeluhkan pemberitaan media massa yang
dianggap menyudutkan kader Demokrat. Banyak pemberitaan media massa, termasuk media
yang selama ini memiliki kredibilitas dan reputasi baik, yang terus memojokkan Demokrat
dengan bersumber dari SMS atau BBM.
Hari terakhir
Di saat partai-partai lain memastikan diri untuk berkoalisi menghadapi Pilpres 2014,
Demokrat seakan bingung untuk menentukan langkah politik. Hingga jelang penutupan
pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum, Demokrat
belum juga menentukan sikapnya.
SBY menyebutkan partainya baru menentukan sikap politik di hari terakhir pendaftaran
capres dan cawapres di KPU, yakni pada 20 Mei. Sikap definitif partai dalam Pilpres 2014
ini paling lambat disampaikan pada 20 Mei, katanya.
Ia menyebutkan mayoritas peserta rapimnas merekomendasikan agar Demokrat netral dalam
pilpres mendatang. Demokrat, ungkap SBY, memfokuskan diri untuk melakukan
pembenahan dan perbaikan internal secara serius untuk periode 5 tahun mendatang.
Preferensi Partai Demokrat dalam rapimnas tahun ini adalah tidak berpihak dalam arti tidak
bergabung dalam kubu Pak Jokowi maupun kubu Pak Prabowo, ujarnya.
Sebelumnya, sempat beredar kabar tentang pasangan Aburizal Bakrie (Ical) dengan Pramono
Edhie Wibowo. Namun, wacana itu tidak mendapat tanggapan dari Golkar. Sekjen Golkar
Idrus Marham menegaskan ditolak atau tidaknya wacana itu adalah urusan internal PD. Kan
itu bukan dari kami, tapi dari tim mereka. Itu urusan internal mereka, tegas Idrus. (P-3)
emir@mediaindonesia.com















Ketua Umum Golkar Minta Maaf


KETUA Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta maaf kepada seluruh kader dalam
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI atas hasil perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 9
April 2014 yang menurun dan hanya menempatkan partai berlambang pohon beringin itu di
posisi kedua di bawah PDIP.
Dengan besar hati harus kita akui, hasil akhirnya memang tidak sesuai dengan harapan kita.
Untuk itu, selaku ketua umum, sayalah yang paling bertanggung jawab. Di hadapan saudara
semua, saya menyampaikan permintaan maaf dari hati terdalam, kata Aburizal Bakrie (Ical)
pada pembukaan Rapimnas VI di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.
Pada Pemilu 2009 Golkar meraih 106 kursi DPR, tetapi pada pemilu kali ini hanya meraih 91
kursi atau kehilangan 15 kursi. Untuk itu, Ical meminta para para kader untuk tidak
menyalahkan pimpinan lainnya karena dirinyalah yang paling bertanggung jawab.
Pada kesempatan itu juga ia memberikan apresiasi yang tinggi dan menghargai kerja keras
semua kader dalam memperjuangkan kemenangan pemilu legislatif. Meski perolehan kursi
menurun, dia meminta seluruh kader tidak larut dalam pesimisme sebab suara dukungan
rakyat untuk Golkar naik sekitar empat juta dibandingkan Pileg 2009.
Partai Golkar menggelar rapimnas guna menentukan agenda penting terkait pemilihan
presiden, apakah bergabung dengan PDIP, bergabung dengan Gerindra, atau membentuk
poros baru bersama Partai Demokrat.
Sejumlah kader Golkar seperti Wakil Ketua Umum Agung Laksono dan Ketua Yoris
Raweyai memastikan Golkar akan bergabung dengan poros Jokowi bersama PDIP, Partai
NasDem, PKB, dan Partai Hanura. Rapimnas diikuti seluruh pimpinan pusat partai, Dewan
Pimpinan Daerah Tingkat I, serta ormas sayap pendiri dan yang didirikan atau hasta karya.
Menurut Agung Laksono, rapimnas memberikan mandat penuh kepada Ical untuk
menentukan arah koalisi antara poros PDIP dan Gerindra, dengan posisi tawar sebagai wakil
presiden. Semua langsung diputuskan oleh Ical. Jika tidak berhasil (menjadi wakil presiden)
menempatkan kader terbaik Golkar untuk menjadi menteri perekonomian, ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Golkar Idrus Marham menuturkan partainya tidak ada opsi menjadi
oposisi. (Ami/P-3)





Pendamping Prabowo Diumumkan Hari Ini



PETINGGI parpol pendukung calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto,
kemarin, berkumpul di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan guna membahas pendeklarasian
pasangan capres-cawapres yang akan mereka usung dapam Pilpres 9 Juli 2014 meandatang.
Para pemimpin Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PPP yang berkumpul itu sepakat untuk
mengumumkan sekaligus mendeklarasikan pasangan capres-cawapres yang mereka dukung,
pada hari ini di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Hari ini ada pertemuan dengan beberapa partai pendukung dan kita membahas persiapan ke
depan. Salah satu yang ditanyakan selalu apakah cawapresnya sudah diputuskan? Saya jawab
sudah! kata Ketua Umum PAN Hatta Rajasa seusai pertemuan.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan
pertemuan tersebut membahas finalisasi cawapres Prabowo. Ya, tadi kita melakukan rapat
anggota koalisi, Gerindra, PPP, PKS, dan PAN membahas masalah cawapres, dan tentu
langkah-langkah pemenangannya, ujarnya.
Presiden PKS Anis Matta mengatakan walaupun cawapresnya bukan dari PKS, dirinya tidak
mempermasalahkan hal itu. Tidak masalah, tidak ada mahar politik, kita kan urus negara,
ujar Anis.
Dia mengatakan kesepakatan cawapres Prabowo dilakukan dengan mekanisme terbuka
antarpartai koalisi. Semua dibuka dan dibicarakan terbuka apa adanya. Jadi, peserta koalisi
juga puas dengan mekanisme ini, ucap Anis.
Sementara itu, menurut Prabowo, ketiga partai koalisi, yaitu PKS, PAN, dan PPP sudah
sepakat untuk mengungsung pencalonan dirinya. Semua solid dan sepakat. Calonnya sudah
di kantong Prabowo, tuturnya.
Prabowo mengatakan dirinya telah mengantongi nama cawapresnya, namun enggan untuk
dibuka karena baru akan diumumkan hari ini. Sudah saya kantongi, dan besok akan
diumumkan, kata Prabowo sambil mengeluarkan secarik kertas dari kantongnya.
Meski demikian, beberapa persiapan seperti spanduk dan atribut Prabowo-Hatta sudah
tampak. Ini untuk acara deklarasi besok, kata salah seorang kader PAN. (AI/P-3)





NasDem akan Gelar Sekolah Legislatif

DONNY ANDHIKA AM


Skeptisisme masyarakat terhadap lembaga DPR selama ini mesti diobati dengan
optimalisasi kinerja dan transparansi.
PARTAI NasDem akan menggembleng anggota dewan terpilih di sekolah legislatif sebelum
terjun ke parlemen. Selain ditujukan untuk pembekalan, kegiatan itu akan memotret potensi
kader yang terpilih sebagai anggota dewan agar bisa ditempatkan di komisi yang pas.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Patrai NasDem Ferry Mursyidan Baldan menegaskan
sekolah legislatif berlaku untuk anggota dewan terpilih di setiap tingkatan.
Kita berikan semacam sekolah legislatif kepada mereka. Apa hak-hak dan kewajiban mereka
sebagai anggota dewan. Seperti apa itu persidangan di DPR dan banyak hal lainnya seperti
apa itu legislasi, pansus, kata Ferry di Jakarta, kemarin.
Sekolah legislatif Partai NasDem tidak akan dipusatkan di Jakarta. Pelatihan dan pendalaman
akan berlangsung selama 5-7 hari. Pemateri akan berasal dari politikus senior Partai NasDem,
pemerhati parlemen, ahli-ahli politik, serta para pembicara lainnya yang kompeten untuk
menopang pengetahuan tugas kedewanan.
Ini diberikan supaya para calon yang terpilih masuk dewan tahu bagaimana memfungsikan
diri di parlemen. Dia harus tahu bahwa anggota dewan bertugas sebagai kontrol presiden,
ujar Ferry.
Ferry menjelaskan dalam sekolah legislatif itu akan diberikan pemahaman kepada calon
terpilih bagaimana visi misi Partai NasDem di parlemen. Salah satunya bagaimana tugas
parlemen sebagai lembaga kontrol, tapi tidak boleh menyandera pemerintah.
Misalnya ketika ada pertambahan anggaran yang diminta kementerian, harus dilihat komisi
bersangkutan apakah hal itu didasari kinerja meningkat, atau untuk apa, sehingga ada
hubungannya, tukasnya.
Sekolah legislatif itu juga akan memotret potensi kader yang terpilih sebagai anggota dewan
agar bisa ditempatkan di komisi yang pas. Ferry menambahkan, ada tiga jenjang bagaimana
semua calon terpilih pas untuk duduk di komisi tertentu. Prinsip dasarnya setiap anggota
dewan akan menentukan sesuai dengan pilihan mereka selama ini.
Ada tiga hal menentukan komisi. Pertama atas permintaan mereka. Kedua, berdasar latar
belakang pendidikan mereka. Terakhir, materi apa yang mereka kuasai. Terkadang latar
belakang dan perhatian yang menjadi masalah mereka berbeda, ujarnya.
Skeptisisme publik
Masinton Pasaribu, anggota DPR terpilih dari PDIP, mengatakan pesimisme dan skeptisisme
masyarakat terhadap lembaga Dewan Perwakilan Rakyat selama ini mesti diobati dengan
mengoptimalkan kinerja dan transparansi dari semua anggota DPR.
Menurutnya, fungsi dan target perundangan mesti dipenuhi dengan kerja keras semua
anggota dewan terhormat. Nantinya kepercayaan masyarakat terhadap wakilnya di DPR akan
meningkat dan menimbulkan budaya politik yang sehat. Selain itu, transparansi perlunya
ditekankan agar semua kegiatan yang dapat membawa anggota DPR ke jeruji besi dapat
dihindari.
Selama tidak adanya transparansi pembahasan anggaran yang mengakibatkan terjadinya
korupsi. Oleh sebab itu, saya akan berjuang untuk transparan, juga meminta sistem yang jauh
lebih transparan, katanya. (Yah/P-5)
Donny @mediaindonesia.com






























Anggota Polisi Diduga Terlibat Penembakan Caleg PNA



Seorang anggota polisi dari Polda Aceh, berinisial Hus, 32, berpangkat brigadir diduga
terlibat kasus penembakan kader Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal, 40, pada Minggu 2
Maret 2014.
Keterlibatan Hus terungkap setelah personel Polda Aceh yang dibantu Detasemen Khusus
(Densus) 88 bekerja keras mengungkapkan kasus kekerasan bersenjata yang menghilangkan
nyawa Faisal.
Hus mendapat ajakan dari Teungku Ahmad Barmawi, pemimpin pesantren Yayasan Al-
Mujahadah, Gampoeng Ujong Kareueng, Kecamatan Sawang.
Dari informasi yang diperoleh Media Indonesia, Minggu (18/5), Brigadir Hus telah ditahan
Polda Aceh. Sementara itu, Teungku Ahmad Barmawi dijemput tim Polda Aceh dan Densus
88 di pesantrennya pada Sabtu 17 Mei 2014.
Brigadir Hus disebut-sebut termasuk murid Ahmad Barmawi di pesantrennya. Kabar yang
beredar di masyarakat dan berdasar keputusan Majelis Permusyawaratan Ulama (MP) Aceh
Selatan, pesantren itu dinyatakan menjalankan ajaran sesat.
Kapolda Aceh Brigjen Husein Hamidi, Sabtu (17/5), saat berkunjung ke wilayah barat selatan
mengatakan, meski penembakan yang menewaskan Faisal terjadi menjelang Pileg 2014, ia
memastikan kasus itu tak ada kaitan dengan politik.
Penembakan Faisal bukan karena unsur politik, melainkan terkait sakit hati (dendam) pihak
pelaku karena Faisal membongkar ajaran sesat di Yayasan Al-Mujahadah pimpinan Teungku
Ahmad Barmawi, ungkapnya.
Hus sebelumnya bertugas di Polres Aceh Selatan. Kemudian setelah terungkap mengikuti
ajaran sesat, sekitar setahun lalu, ia ditarik ke Polda Aceh, bertugas di bagian pelayanan
masyarakat.
Tiga orang sudah ditangkap sebelumnya, yakni Nasir bin Yusuf,35, warga Labuhan Tarok,
Kecamatan Meukek, Aceh Selatan. Lalu, Rifki bin Mustafrin, 24, warga Lhok Bengkuang,
Aceh Selatan, dan Usman bin Yunus, 29, warga Ujung Karang, Kecamatan Sawang, Aceh
Selatan.
Faisal pada Minggu (2/3) malam diberondong puluhan peluru dan tewas di tempat. Ketika
itu, Faisal mengendarai mobil minibus di kawasan Gunong Seumancong, Kabupaten Aceh
Selatan, Aceh. (MR/P-5)

Indonesia Mencari Wakil Presiden


Eep Saefulloh Fatah

Pendiri dan Pemimpin PolMark Indonesia Inc, pusat riset dan konsultasi political marketing


SETIAP zaman punya kecemasannya sendiri. Setiap kecemasan punya zamannya sendiri.

Begitulah, di masa Orde Baru banyak orang cemas bahwa wakil presiden (wapres) sekadar
ban serep. Hari-hari ini, sebagian orang mencemaskan kemungkinan hadirnya wapres yang
tak sekadar ban serep. Tiba-tiba, wapres yang berfungsi optimal menjadi sumber kecemasan.
Lalu, seperti apakah sepatutnya wapres diposisikan dan difungsikan? Apa yang Indonesia cari
dan butuhkan: wapres ban serep atau wapres optimal atau yang berada di antara keduanya?
Duet dinamis vs harmonis
Boediono ialah wapres ke-11 sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Jika periode
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ikut ditimbang, dan Wakil Ketua PDRI,
Teuku Mohammad Hasan, ikut diperhitungkan sebagai wapres, Boediono ialah wapres ke-12.
Secara metodologi, sulit membandingkan wapres lintas zaman. Jika dipaksakan akan senasib
dengan membandingkan buah apel dengan kanguru. Maka, lebih baik kita fokus saja ke
wapres era Reformasi. Selama masa Reformasi, kita mengenal dua jenis wapres; yang
bertugas penuh dan bertugas tak penuh. Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri (1999 2001)
dan Hamzah Haz (2001-2004) ialah wapres yang tak sempat bekerja penuh. Muhammad
Jusuf Kalla (2004-2009) dan Boediono (2009-2014) termasuk kategori wapres yang bekerja
penuh.
Perbandingan yang paling layak dilakukan ialah di antara wapres yang bertugas penuh. Maka,
bersualah kita dengan dua karakter kombinasi kepemimpinan nasional yang berbeda; duet
dinamis versus duet harmonis.
Yudhoyono-Kalla merupakan duet dinamis. Kalla memainkan peranan besar dengan menjadi
sparring partner Yudhoyono dalam merumuskan berbagai kebijakan pokok. Wapres juga
ikut aktif mengelola pemerintahan dengan berkoordinasi dengan bahkan mendireksi para
menteri untuk mengelola isu-isu strategis tertentu, terutama di bidang ekonomi.
Bukan hanya itu, wapres beberapa kali mengambil inisiatif yang keluar dari pakem
konvensional selama ini Di atas segalanya, aktivitas politik strategis dijalankan Kalla dengan
menjadi semacam general manager koalisi pemerintahan. Banyak pertemuan antarpimpinan
partai dan/atau antarpimpinan fraksi DPR dilakukan di rumah dinas wapres, langsung
dipimpin Kalla.
Gaya kepemimpinan Kalla pun menjadi daya magnet besar bagi media. Kerap kali hubungan
kerja presiden dan wakil presiden menjadi pemberitaan luas media massa. Gaya Kalla yang
atraktif bahkan sempat menimbulkan kesan bahwa wapres bekerja melampai yang selayaknya
dilakukan orang nomor dua. Itulah yang ingin saya sebut sebagai `duet dinamis'.
Selepas Kalla, Boediono menampilkan gaya yang berbeda secara diametral. Tampil santun,
lebih senang bekerja tekun dalam senyap, tak suka dan tak terbiasa berurusan dengan politisi
dan partai politik. Wapres Boediono membangun `duet harmonis' dengan Presiden
Yudhoyono. Gaya kepemimpinan Boediono membuatnya tak menjadi pusat perhatian media
massa. Ia seperti terkurung dalam ruang kerjanya, mengelola aspek-aspek teknokratis dari
berbagai kebijakan.
Latar belakang Wapres Boediono sebagai `orang kampus' dan transformasinya menjadi
`birokrat yang lurus' berkombinasi dengan kebersahajaan kepribadian.
Hasilnya adalah postur wapres yang tak terlihat menonjol, tak suka beratraksi di atas
panggung. Berbeda dengan Kalla yang pandai bermanuver di sela-sela kepentingan politik
yang berseliweran dalam kerja pemerintahan, Boediono canggung mengurusi lalu lintas
pertukaran kepentingan politik. Maka sebagai `pertunjukan' duet dinamis Yudhoyono-Kalla
tentu saja lebih `mencekam' karena mengandung banyak unsur `drama politik' ketimbang
duet harmonis Yudhoyono-Boediono.
Terlepas dari perbedaan karakter itu, baik Kalla maupun Boediono, dengan cara masing-
masing, membuktikan arti penting `wapres yang bekerja', yang fungsional. Baik dilakukan
secara atraktif (gaya Kalla) maupun gaya senyap (Boediono), sang wapres mesti memiliki
karakter kepemimpinan yang kuat serta kemampuan manajemen pemerintahan dan kebijakan
yang mumpuni. Perkara bahwa dalam kedua termin itu kedua pasang presiden dan wapres
melahirkan prestasi pemerintahan dan kebijakan yang berbeda, ialah soal lain yang bisa kita
diskusikan di kolom lain.
Maka, belajar dari pengalaman satu dekade terakhir, Indonesia tak membutuhkan wapres
simbolik, tapi wapres fungsional. Sebagai demokrasi ketiga terbesar di dunia, Indonesia
membutuhkan bukan hanya Presiden yang kuat, melainkan juga sinergi sang presiden dengan
wapresnya yang juga kuat. Hanya dengan cara itu kita bisa menyandingkan kerumitan
prosedur demokrasi dengan kesuksesan pencapaian kesejahteraan.
Elektoral dan fungsional
Walhasil, terlepas dari perbedaan di antara dua karakter kombinasi pemimpin itu, sebuah
pelajaran pokok menjadi benang merah yang menyambungkan kedua termin kepresidenan
Yudhoyono itu. Benang merah itu, yakni bahwa mencari wapres bukan semata-mata
persoalan menemukan rumus elektoral yang paling paten, melainkan juga membangun
kerangka kerja fungsional yang paling produktif.
Mencari wapres bukanlah sekadar menemukan pasangan yang berpotensi memenangi pemilu
presiden. Mencari wapres adalah mencari formula sinergi orang nomor satu dan nomor dua
Republik yang berpotensi membuktikan kerja pemerintahan yang efektif, terutama dalam
perbaikan kualitas layanan dan kesejahteraan publik.
Maka, ketika calon presiden dalam Pemilu 2014--baik Joko Widodo, Prabowo Subianto
maupun figur lain yang bisa saja muncul belakangan mencari pasangan, selayaknya ia
menimbang daya tarik elektoral sekaligus potensi sinergi fungsi yang dimiliki sang kandidat
wapres.
Sebab Indonesia tak hanya membutuhkan `pasangan juara' yang mampu mendulang suara
terbanyak. Indonesia juga membutuhkan sepasang presiden dan wapres yang berkemampuan
memenuhi janji-janji kampanye mereka serta mengelola pemerintahan dan kebijakan secara
layak.
Walhasil, yang selayaknya dilakukan pun bukan sekadar mengemas `citra' pasangan capres
dan cawapres sehingga menarik minat calon pemilih. Yang justru sangat penting yaitu
membangun, memelihara, dan mengelola `identitas' dan `integritas' sepasang kandidat itu
sejalan dengan kebutuhan pembentukan pemerintahan yang efektif dan penyehatan
demokrasi.
Tugas penagih janji
Dalam kerangka itu, sebagai warga negara, saya berharap agar politisi dan pimpinan partai
politik tidak hanya sibuk mencukupkan kursi untuk membentuk koalisi pengusung kandidat
presiden dan wapres. Saya berharap bahwa mereka juga menimbang dengan seksama
kebutuhan mengajukan calon pemimpin yang punya kompetensi sekaligus integritas.
Itu baru separuh harapan. Harapan berikutnya, untuk melengkapi itu, adalah tumbuhnya
kualitas baru di kalangan pemilih. Dalam rumusan sederhana, pemilih selayaknya tidak
memandang hari pencoblosan atau pencentangan sebagai babak akhir penunaian tugas warga
negara, tapi sebagai titik awal.
Selepas mencentang atau mencoblos, para pemilih selayaknya mentransformasikan kualitas
mereka menjadi warga negara yang aktif menagih janji. Dalam konteks ini, peringatan Susan
Stokes lewat buku klasiknya, Mandate and Democracy (2001), layak ditimbang.
Stokes meriset 44 pemilihan presiden di 15 negara Amerika Latin sepanjang 1982-1995.
Salah satu hasilnya; para presiden yang dalam kampanye menjanjikan kebijakan populis atau
nasionalistis-Stokes menyebutnya sebagai security-oriented policies-lebih banyak yang
melanggar janji kampanye mereka ketimbang yang memenuhi dengan teguh.
Ada beberapa sebab yang disebut Stokes di balik gejala pelanggaran janji itu. Salah satunya
ialah tidak adanya para warga negara yang menjadi penagih janji. Tanpa para penagih janji,
para pemimpin akan dengan sangat mudah melanggar janji. Sambil menyebut Stokes, saya
ingin menutup kolom ini dengan menegaskan bahwa Indonesia saat ini bukan hanya sedang
mencari wapres (bersama presiden) baru, melainkan juga mencari para penagih janji.
Para penagih janji akan memainkan peranan strategis dalam dua fase politik sekaligus; 1)
mencoblos (atau tidak mencoblos) dengan bertanggung jawab dan, 2) memastikan bahwa
presiden dan wapres yang terpilih bukan hanya juara secara elektoral, melainkan juga
kompeten membuat kebijakan-kebijakan yang menyejahterakan.





















Mutawif yang Halal tapi Ilegal


WAKTU menunjukkan pukul 23.00 waktu Arab Saudi, saat pesawat Garuda Indonesia yang
membawa sekitar 500 jemaah dari Kesthuri (Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Indonesia)
mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, akhir April lalu.
Wajah-wajah jemaah yang semula terlihat lelah selama dalam perjalanan selama 9 jam
Jakarta-Jeddah, berubah semringah. Karena niat untuk menjadi tamu Allah kesampaian.
Jemaah diarahkan naik bus menuju Madinah. Wakil Sekjen Kesthuri Elham Rizqach Sjahroni
pun memperkenalkan mutawif, pembimbing jemaah umrah selama Madinah Al Munawwarah
dan Mekah Al Mukarramah. Seorang mutawif, Didi Supardi, 44, TKI asal Majalengka, Jawa
Barat, yang tinggal di Mekah selama 3 tahun, lalu tampil di hadapan jemaah.
Setelah mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, Didi mewanti-wanti jemaah. Mohon
kepada bapak, ibu yang kami hormati untuk menjaga perkataan dan tingkah laku. Mari kita
terus berdoa dan berzikir agar perjalanan kita diridai Allah, kata Didi sambil membimbing
pembacaan sejumlah doa. Perjalanan kian khusyuk karena lantunan doa.
Mutawif merupakan profesi yang tidak diakui oleh pihak Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Karena mereka sebenarnya TKI atau mahasiswa yang tengah belajar di Arab Saudi. Didi
bercerita awalnya ia berprofesi sebagai sopir sesuai visa dari kafil-nya (majikan). Dengan
bekal agama yang cukup dari Indonesia, Didi memberanikan diri menjadi mutawif. Selain
bisa selalu bertemu dengan saudara sebangsa dari Indonesia, pekerjaan ini bernilai ibadah.
Rekan Didi sesama mutawif, Ahmad Mahsusi, 46, TKI asal Pamekasan, Madura,
menjelaskan, dengan meningkatnya jumlah jemaah umrah dan haji, jumlah TKI yang menjadi
mutawif kian banyak. Mungkin jumlahnya ribuan, kata Mahsusi yang menetap di Arab
Saudi 6 tahun.
Menurut Didi dan Mahsusi, bekerja sebagai mutawif cukup menjanjikan. Pendapatannya
dalam sebulan 4.000 real (Rp12 juta). Setelah dipotong sewa rumah, makan, listrik, dan
transportasi, tersisa 2.000 real. Alhamdulillah bisa ngirim uang ke kampung buat keluarga,
kata Mahsusi.
Sebagai mutawif, mereka dibayar pihak travel 150-200 real/hari. Namun demikian, baik Didi
atau Mahsusi tak menutupi kecemasan mereka. Kami butuh perlindungan hukum, ujar
Mahsusi.
Pekerjaan mereka dianggap ilegal oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Rekan saya dari
Pamekasan juga ditangkap di Jeddah pada Januari lalu, dan hingga kini masih mendekam di
penjara.
Saat menjawab hal itu, Ketua Umum DPP Kesthuri Asrul Aziz Taba menyatakan akan
membahas bentuk perlindungan hukum kepada mutawif dalam Mukernas I di Makassar akhir
Mei ini. Misalnya, apakah kita membentuk badan usaha untuk mewadahi mutawif, kemudian
kita akan juga akan memberikan sertifikasi, maka mereka bekerja secara profesional. (Ade
Alawi/H-1)











































Tipologi Kemiskinan

Oleh Irfan Syauqi Beik, Staf Ahli BAZNAS





Salah satu isu penting yang perlu dianalisis secara mendalam adalah terkait dengan tipologi
kemiskinan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bersama tim Pusat Studi Bisnis dan
Ekonomi Syariah (Center for Islamic Business and Economic Studies/CIBEST) IPB
menunjukkan bahwa tipologi kemiskinan yang ada dalam Islam tidak bisa dilepaskan dari
upaya pemenuhan kebutuhan material dan spiritual (ruhiyah) bagi setiap muslim. Artikel ini
mencoba mengelaborasi secara singkat tipologi yang telah dikembangkan, yang kemudian
diberi nama Kuadran CIBEST.
Model CIBEST ini didasarkan pada konsep bahwa kemiskinan yang ada dalam perspektif
Islam bukan hanya menyangkut aspek material saja, namun juga mencakup aspek spiritual.
Sehingga, kemiskinan yang terjadi bisa mencakup kemiskinan spiritual (ruhiyah) maupun
kemiskinan material. Contohnya adalah sifat rakus. Orang kaya yang rakus sesungguhnya
adalah contoh orang yang secara materi cukup, namun secara ruhani miskin (hadits Nabi).
Dengan konsep ini, maka model CIBEST yang dibangun terdiri dari empat kuadran.
Unit analisis yang dijadikan ukuran adalah rumah tangga (keluarga). Berbeda dengan konsep
BPS dimana kemiskinan diukur dalam konteks individu.
Kuadran pertama menggambarkan kondisi sejahtera, dimana rumah tangga memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan material dan spiritualnya secara baik (kaya secara
materi dan ruhani), sehingga area ini disebut sebagai kuadran sejahtera. Kuadran kedua
berada pada wilayah positif kebutuhan spiritual dan wilayah negatif kebutuhan material.
Ini menunjukkan bahwa rumah tangga berada pada kondisi kaya secara spiritual namun
miskin secara material, sehingga kuadran ini disebut dengan kuadran kemiskinan material.
Kuadran ketiga berada di wilayah positif kebutuhan material dan negatif kebutuhan spiritual.
Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga tersebut berada dalam kondisi kaya secara materi
namun miskin secara ruhani, sehingga area ini disebut dengan kuadran kemiskinan
spiritual. Sedangkan kuadran keempat berada di wilayah negatif baik dari kebutuhan
material maupun spiritual, sehingga mereka yang berada di wilayah mengalami kondisi
kemiskinan absolut, yaitu miskin secara materi dan miskin secara ruhani.
Yang menjadi isu adalah, apa parameter yang diguna kan untuk menilai apakah suatu rumah
tangga ini berada pada kondisi cukup secara materi dan ruhani, atau sebaliknya. Hal ini
sangat krusial karena sangat menentukan validitas konsep kemiskinan yang digunakan,
sekaligus memberikan gambaran apakah konsep ini dapat diaplikasikan atau tidak.
Untuk mengukur standar kemiskinan material, maka yang menjadi parameternya adalah
standar kebutuhan hidup minimal yang perlu dipenuhi. Ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan ini akan menyebabkan suatu rumah tangga berada dalam kategori miskin T
material.
Sedangkan parameter kebutuhan ruhani atau spiritual ini didasarkan pada tiga hal mendasar.
Pertama, pelaksanaan ibadah pokok dalam rumah tangga, yaitu shalat, zakat dan puasa.
Kedua, kondisi lingkungan rumah tangga, apakah mendukung secara penuh terlaksananya
ibadah pokok ini atau malah menghambat pelaksanaan ibadah ini. Ketiga, kondisi kebijakan
pemerintah, apakah memberi ruang yang cukup untuk masyarakat dalam mengekspresikan
ajaran agama atau malah menelurkan kebijakan yang menghambat pelaksanaan ibadah.
Dari ketiga parameter ini, maka suatu rumah tangga dikatakan miskin secara spiritual apabila
tidak melaksanakan ibadah pokok secara rutin, seperti tidak melaksanakan shalat fardhu lima
waktu secara penuh setiap hari, maupun lingkungan keluarga dan kebijakan pemerintah yang
menganggap bahwa ibadah adalah urusan individu anggota keluarga. Sehingga, keluarga
secara keseluruhan dan negara tidak peduli apakah seseorang melaksanakan shalat atau tidak,
puasa atau tidak, serta zakat atau tidak.
Kesejahteraan ruhani akan tercapai ketika setiap anggota rumah tangga melaksanakan ibadah
wajib dan sunnah secara konsisten, serta lingkungan keluarga dan kebijakan pemerintah yang
ada sangat kondusif dalam mendorong pelaksanaan ibadah tersebut dengan baik.
Wallahu a'lam.








Assalamu'Alaikum

Kepentingan Umat Di Atas Kepentingan Lembaga

Oleh M. Fuad Nasar Wakil Sekretaris BAZNAS



Berita di media massa seputar judicial review Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat yang akan diajukan ke Mahkamah Agung oleh
asosiasi pengelola zakat nasional Forum Zakat (FOZ) menarik untuk disimak. Menimbulkan
pertanyaan pada sebagian masyarakat, apa benar PP Zakat menimbulkan dampak hukum
yang sistemik terhadap dunia perzakatan di tanah air?

Sampai sejauh ini belum ada fakta dan data di lapangan yang menunjukkan bahwa Undang-
Undang dan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Zakat telah mematikan aktivitas
Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang diprakarsai oleh masyarakat. Sejak keluarnya perubahan
regulasi tentang zakat yaitu UU dan PP, belum ada LAZ yang ditutup oleh pemerintah.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, setiap permohonan izin pendirian LAZ oleh
badan hukum perkumpulan dan yayasan, sepanjang memenuhi persyaratan, pasti akan
diproses oleh Kementerian Agama setelah mendapat rekomendasi dari BAZNAS.
Penataan lembaga pengelola zakat secara formal sudah selesai dengan terbitnya Undang-
Undang dan Peraturan Pemerintah, namun penataan secara riil belum berjalan. Saya kira
terlalu dini menyimpulkan dampak sistematik diberlakukannya PP Zakat.
Sampai saat ini penataan kelembagaan BAZNAS pusat dan daerah berdasarkan UU No. 23
Tahun 2014 masih dalam proses. Sementara itu belum ada organisasi kemasyarakatan Islam
atau badan hukum perkumpulan dan yayasan yang menyampaikan permohonan izin
mendirikan LAZ kepada pemerintah. LAZ yang sudah dikukuhkan oleh Menteri Agama
sesuai UU No. 38 Tahun 1999 diberi batas waktu menyesuaikan diri paling lambat lima tahun
untuk memenuhi persyaratan dalam undang-undang, namun sampai kini belum ada LAZ
lama yang mengajukan izin baru.
Dari kunjungan silaturrahim dan pembicaraan yang dilakukan BAZNAS dengan pimpinan
lembaga zakat yang berbasis ormas Islam, seperti LAZIS Muhammadiyah, LAZIS Nahdlatul
Ulama, LAZIS Persis, dan LAZIS Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), disana tidak
ada masalah dengan peraturan perundang-undangan zakat.
Pada dasarnya regulasi zakat tidak hanya melihat kepentingan LAZ nasional, tapi juga
kepentingan LAZ yang beroperasi di daerah dalam melakukan pengumpulan zakat, apalagi
setelah putusan MK yang mengakomodasi kondisi tertentu di suatu wilayah atau komunitas
yang belum terjangkau oleh BAZNAS dan LAZ, dimana pengumpulan zakat dapat dilakukan
oleh amil zakat perkumpulan orang, perseorangan tokoh umat Islam (alim ulama) atau
pengurus/takmir masjid/mushalla.
Menurut ketentuan dalam Peraturan Pemerintah, LAZ nasional hanya dapat membuka 1
(satu) perwakilan di setiap provinsi, dan LAZ provinsi hanya dapat membuka 1 (satu)
perwakilan untuk setiap kabupaten/kota. Pengaturan ini bertujuan untuk memberi ruang dan
peluang bagi BAZNAS dan LAZ-LAZ daerah.
Dilihat dari segi kepentingan lembaga, aturan seperti ini memang membatasi, tetapi tidak
demikian halnya dari segi kepentingan umat yang lebih luas. Kepentingan umat harus
diletakkan di atas kepentingan lembaga.
Menyangkut perizinan, mekanisme permohonan izin pembukaan perwakilan LAZ kepada
Kementerian Agama setempat memang harus mendapat rekomendasi dari BAZNAS daerah.
Tetapi bukan berarti pemerintah memberi hak monopoli kepada BAZNAS dalam mengelola
zakat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa LAZ yang didirikan oleh masyarakat lebih
banyak dibanding BAZNAS yang hanya satu di tiap provinsi dan kabupaten/kota.
Pemerintah selaku regulator ingin menciptakan iklim pengelolaan zakat yang kondusif serta
mencegah terjadinya kompetisi tidak sehat antar-lembaga zakat akibat jumlah operator yang
terlalu banyak dan menumpuk di suatu wilayah. Kalau LAZ sering menggunakan patron
layanan kantor bank, bukankah untuk pembukaan jaringan kantor bank, Bank Indonesia
menerapkan aturan perizinan yang ketat?
Penataan lembaga zakat perlu dilakukan agar potensi zakat yang terhimpun secara
keseluruhan menjadi kekuatan umat yang besar dan signifikan pengaruhnya terhadap
kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan. Tanpa dikawal oleh regulasi yang mengatur
pengelolaan zakat, yang akan muncul ialah iklim pasar bebas pengelolaan zakat, apalagi
tidak ada sistem pelaporan dan pertanggungjawaban yang efektif dan terintegrasi dengan
BAZNAS.
Pada dasarnya pengelolaan zakat merupakan tugas pemerintah (Ulil Amri) sesuai dengan ayat
Al Quran surat At Taubah ayat 103 dan Hadits Nabi SAW. Dalam konteks hukum positif,
tugas sebagai amil zakat tidak dimonopoli oleh BAZNAS, tetapi sebagian didelegasikan
kepada badan hukum yang didirikan oleh masyarakat dengan kriteria dan persyaratan
tertentu, namun tetap di bawah tanggungjawab pengawasan dari pemerintah.
Saya tertarik merujuk pemikiran visioner KH Moh Saleh Suaidy (almarhum), salah satu
tokoh pengusul pembentukan Kementerian Agama dalam sidang KNIP tahun 1945. Masalah
zakat yang telah diatur lengkap dalam Al Quran dan Sunnah, dalam hukum Syariat Islam,
tidaklah dapat dijadikan alasan buat tidak mengaturnya dalam satu peraturan atau perundang-
undangan negara dalam bentuk yang modern. Justru hukum-hukum yang terdapat dalam Al
Quran dan Sunnah itu harus dituangkan dengan mengambil pendapat yang muttafaq alaihi
dan mengambil yang lebih sesuai dengan keadaan dan kemaslahatan di Indonesia dalam
bentuk Peraturan Pemerintah atau Undang-Undang. tulis beliau di Majalah Kiblat No 9,
Oktober ke-1 tahun 1969.
Ulama perintis kemerdekaan itu mengemukakan, Sebagaimana urusan nikah-talak-rujuk
walaupun sudah diatur dalam Syariat Islam, masih perlu dituangkan dalam Undang-
Undang/Peraturan Pemerintah, karena menyangkut kehidupan masyarakat, bukan soal
individuil orang seorang. Di samping itu, karena pemungutan dan pembagian zakat tidak saja
dalam taraf nasional, tapi juga dalam taraf lokal, maka perlu diadakan satu peraturan integral
bagi semuanya, supaya dapat jadi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat seluruhnya.
Wallahu a'lam bisshawab.





































Daerah Telat Terima Dana Bagi Hasil

GAYATRI SUROYO

Tanpa direm pun, realisasi belanja pemerintah memang selalu lamban di kuartal awal.
TIDAK seperti biasanya, transfer dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat ke daerah
untuk tahun anggaran 2014 terlambat. Tiga bulan pertama tahun ini, DBH yang disalurkan ke
daerah masih nihil.
Pada kurun serupa di 2013, pemerintah sudah memberi DBH Rp18,6 triliun atau 18,2% dari
total DBH yang dianggarkan di tahun itu sebesar Rp102 triliun. Di 2012, setoran DBH
mencapai Rp18 triliun atau 18% dari rencana DBH Rp100,1 triliun. Adapun rencana transfer
DBH di APBN 2014 Rp113,7 triliun.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut keterlambatan transfer DBH hanya disebabkan
masalah administrasi. Itu biasanya lebih pada administrasi, dari ajuan kementerian/lembaga
(K/L), jelasnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
DBH bersumber dari APBN yang dialokasikan ke daerah berdasarkan persentase tertentu
untuk kebutuhan APBD. Sumbernya berasal dari sejumlah penerimaan pajak seperti pajak
bumi dan bangunan (PBB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), juga
penerimaan dari sumber daya alam, macam kehutanan, pertambangan umum, perikanan,
pertambangan minyak, gas, serta panas bumi.
Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu Boediarso Teguh Widodo menguatkan pernyataan
Menkeu dengan menyebut data dari K/L memang terlambat. Tentu kalau terlambat, ya DBH
prosesnya terlambat, kata dia.
Segera setelah data diperbaiki, Kemenkeu komit memberikan dana yang menjadi hak daerah
itu. Diharapkan, hal itu tidak akan memengaruhi proses eksekusi anggaran belanja daerah.
Namun, Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor
berpendapat sebaliknya. Di daerah sudah memulai kegiatan, seperti membuat perencanaan
atau menyusun kegiatan, itu eksekusinya jadi terhambat, jelasnya saat dihubungi, kemarin.
Keterlambatan transfer DBH kali ini, menurut Isran, merupakan kasus terburuk sejak
kebijakan itu berlaku. Ini termasuk kelewatan sudah Mei, tapi belum dialokasikan, kasus
yang paling parah setahu saya, komentarnya.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz turut mengkhawatirkan progres
pembangunan daerah lantaran keterlambatan itu. Menurutnya, hal itu menggambarkan
kegagalan administrasi keuangan pemerintah oleh K/L. Tidak ada alasan masa jabatan akan
segera berakhir sehingga tugas diabaikan, kalau ada, berarti menteri-menterinya tidak becus,
imbuh Harry.
Disengaja
Di lain hal, melambannya realisasi belanja pemerintah kuartal I, termasuk belanja modal yang
baru 4,23%, disebut Menkeu sebagai kesengajaan. Sebab Kemenkeu memprediksi belanja
subsidi BBM tahun ini akan bengkak dari pagu Rp210,6 triliun akibat depresiasi rupiah.
Kita harus jaga anggaran karena di kuartal II dan III akan naik cepat sekali. Jadi lebih baik
dijaga pelan-pelan supaya defisit terjaga, ujar Chatib.
Kemenkeu juga memaksa K/L lain memotong belanja. Pokoknya harus ada pemotongan
belanja signifikan untuk menjamin defisit (APBN) di bawah 2,5%, cetus Chatib.
Adapun Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pasrah anggaran kementeriannya disunat.
Tidak boleh ada kementerian yang tidak mau dipotong, kata dia.
Dengan pemotongan bujet hingga 30% dari plafon Rp84 triliun, menurut Djoko, akan ada
proyek infrastruktur yang diundur. Anggaran itu antara lain untuk meningkatkan
kemantapan jalan jadi 94% dari 92,95%. Saat ini juga sedang berlangsung konstruksi tujuh
waduk, seperti Jatigede di Jawa Barat. (Bow/Mus/E-2)
gayatri @mediaindonesia.com























Reformasi Struktural Tepis Jebakan Kelas Menengah



TANPA reformasi struktural, Indonesia niscaya terjebak dalam perangkap kelas menengah
(middle income trap) dan pertumbuhan ekonomi paling tinggi pun hanya 6% pada 2018.
Pertumbuhan ekonomi 2018, dengan reformasi struktural, dapat mencapai 6,5%.
Tanpa itu, perekonomian hanya akan tumbuh maksimal 6% dengan risiko terjebak pada
middle income trap, kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank
Indonesia (BI) Solikin M Juhro di Surakarta, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Saat ini perekonomian Indonesia mengalami ketimpangan struktural. Itu disebabkan kapasitas
produksi nasional yang tidak bisa mengimbangi kenaikan permintaan barang dan jasa akibat
pertumbuhan masyarakat kelas menengah. Alhasil, defisit transaksi berjalan melebar,
pertumbuhan ekonomi tidak optimal. Pada gilirannya, hal-hal tersebut menyebabkan ekonomi
tidak bisa maju dan Indonesia akan terus tertahan di level negara berkembang.
Menurut Solikin, reformasi struktural meliputi pendalaman pasar keuangan agar terus
berkembang, sehat, dan efisien dalam mendukung peningkatan investasi dan pembiayaan
infrastruktur. Selanjutnya, kata dia, peningkatan kapasitas, produktivitas, dan daya saing
perekonomian melalui strategi industri dan perdagangan yang didukung penguatan teknologi,
kelembagaan, dan SDM. Juga perlu diupayakan percepatan pembangunan infrastruktur untuk
konektivitas fisik dan digital yang didukung penguatan ketahanan pangan dan energi.
Reformasi juga menyangkut optimalisasi ruang fiskal untuk mendukung pembangunan
infrastruktur dan stimulus perekonomian, khususnya belanja modal, tandas Solikin.
Dalam kesempatan serupa, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara
mengatakan daerah-daerah yang telah membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID)
dan berhasil mengendalikan inflasi akan menerima penghargaan. Penghargaan itu akan
diserahkan besok dalam sarasehan nasional bertema Kebangkitan ekonomi melalui
pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat dan reformasi struktural.
Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan kontribusi TPID akan meningkat
seiring dengan adanya instruksi mendagri untuk menjaga keterjangkauan barang dan jasa di
daerah. (Uud/E-2)






Gedung Tua Bikin Kota Lebih Hidup


KOTA-kota besar kini mulai merobohkan gedung-gedung usang dan menggantinya dengan
gedung pencakar langit berlapis kaca mentereng.
Memang, gedung-gedung tua yang kecil mungkin tidak akan membuat langit terlihat
mengesankan. Namun, mereka justru lebih baik untuk kota-kota ketimbang gedung
perkantoran tinggi berkilauan. Itulah temuan sebuah studi, yang dilansir The Huffington
Post, Kamis (15/5).
Studi National Trust for Historic Preservation berpendapat campuran gedung-gedung tua
dengan bentuk yang bervariasi membuat lingkungan dan daerah komersial tampak lebih
hidup. Masyarakat menjadi betah menjalankan bisnis, menikmati kehidupan malam, dan
atraksi budaya.
Para peniliti memeriksa data blok per blok dari kota-kota besar di Amerika Serikat seperti
Seattle, San Fransisco, dan Washington DC. Analisis menemukan bahwa koridor blok kota
dengan gedung tua dan berukuran kecil pada umumnya menunjukkan aktivitas ekonomi yang
lebih baik daripada area dengan bangunan baru.
Di kota dengan banyak bangunan tua terdapat lebih banyak toko, restoran, tempat hiburan,
dan usaha kecil yang menjadi magnet bagi kaum muda dan pensiunan. Pada basis per kaki
persegi, koridor bangunan kecil memiliki konsentrasi pekerjaan, bisnis, dan pekerjaan sektor
kreatif lebih banyak daripada pusat kota pencakar langit.
Di Seattle misalnya, daerah komersial dengan bangunan berukuran kecil dengan usia
beragam memiliki 36,8% lebih banyak pekerjaan per kaki persegi daripada daerah dengan
bangunan-bangunan besar yang relatif lebih baru.
Kepala peneliti Michael Powe mengatakan koridor kota yang memiliki latar belakang historis
memang lebih terlihat hidup dari pagi hingga malam. Di ibu kota Amerika, area itu menarik
pebisnis lokal dan menghasilkan banyak pekerjaan di sektor bisnis skala kecil.
Kendati begitu, Powe menambahkan, setelah mengevaluasi distrik bisnis berdasarkan 47
metrik ekonomi, sosial, dan lingkungan, pihaknya justru menemukan kenyataan
mengejutkan.
Orang-orang ingin berada di sana karena di sana terdapat perpaduan yang menarik dari lama
dan baru, tutur Powe seraya menambahkan hasil studi itu mendukung apa yang selama ini
diyakini preservationis dan perencana perkotaan.
Studi itu meneliti kawasan mid-market di San Fransisco, tempat social media Twitter
memindahkan kantornya, kawasan Capitol Hill dan Chinatown International District di
Seattle, serta Jalan Barracks Row and H di Washington DC. Penelitian itu menunjukkan
banyak daerah berkinerja tinggi memiliki koridor komersial yang awalnya dibangun di era
trem abad ke-20.
Presiden National Trust Stephanie Meeks menambahkan, pihaknya berharap pengembang
dan perencana kota mempertimbangkan data itu sebagai dasar perencanaan di masa depan.
Ada banyak kemampuan ekonomi di bangunan tua dan di distrik-distrik bersejarah yang
sering diabaikan. (Aim/E-4)







































Menggurihkan Iklan Digital

IRENE HARTY


Tidak ada pembicaraan mengenai bisnis saat semua anggota keluarga bertemu, hanya
tentang kehidupan. Meskipun iklan digital sempat dipandang skeptis, pada akhirnya
dia yakin orang-orang akan melihat lebih banyak keuntungan yang diperoleh dari iklan
digital ketimbang iklan konvensional.
TANDA panah putih beserta tulisan `PT Direktori Online Indonesia Gopher Indonesia'
menunjuk ke arah kanan saat Media Indonesia keluar dari lift di lantai 3 Tifa Building,
Jakarta, Selasa (13/5).
Begitu kombinasi pintu kaca dengan bingkai kayu dibuka, mata langsung tertuju pada tempat
penerima tamu dan seorang tamu berada. Sembari duduk menunggu di kursi merah di
belakang pintu masuk, Media Indonesia dapat merasakan kedinamisan dan semangat dari
para pekerja Gopher kala itu.
Berbalut kaus oblong biru, celana jins, dan sandal, lelaki penerima tamu tersebut
mengantarkan segelas air. Ada pula tiga perempuan muda yang berpakaian serupa, bergantian
melewati ruang tunggu kantor.
Tidak berapa lama terdengar beberapa kali kemeriahan para karyawan Gopher dari dalam.
Gopher Indonesia, Gopher Indonesia, fighting! seru para pekerja dengan diiringi alat musik
yang biasa disebut kecrekan. Ternyata mereka ialah tim sales yang sedang menghadiri
pengarahan kepala tim.
Tidak lama setelah itu, terdengar alunan lagu-lagu hit mancanegara dari dalam yang cukup
keras. Setelah satu setengah jam Media Indonesia menunggu, Chief Strategy Officer (CSO)
of Gopher Selandia Baru Chintaka Ranatunga beserta dua rekannya muncul juga.
Maaf kami terjebak macet dari Senayan City, maaf sudah menunggu, sahut Chintaka saat
berjabat tangan dengan Media Indonesia.
Obrolan mengenai bisnis iklan digital yang digelutinya bersama Gopher Indonesia sejak tiga
tahun terakhir membawa Chintaka kembali mengenang awal mula ketertarikan dirinya pada
dunia bisnis dan digital.
Ia mengaku sejak kecil bercita-cita menjadi wirausaha. Saya selalu tertarik di bisnis, sampai
saat di SMA saya lebih tertarik ke bidang keuangan, jadilah saya mengambil jurusan ekonomi
keuangan saat kuliah, papar Chintaka dalam bahasa Inggris.
Dengan balutan batik merah, Chintaka mengakui ketertarikannya pada dunia bisnis yang
berlanjut ke bisnis iklan digital datang dari diri sendiri, tidak dipengaruhi kedua orangtuanya.
Ayah saya insinyur teknik sipil dan ibu saya seorang pengacara, ungkap pria kelahiran Sri
Lanka itu. Bukan hanya berbeda dengan kedua orangtua, bidang yang digeluti Chintaka juga
berbeda dengan saudara-saudaranya yang masing-masing bekerja sebagai insinyur teknik
sipil, pekerja di bidang pemasaran, serta ilmuwan tanaman dan serangga. Itu bidang
pekerjaan yang cukup beragam dalam satu keluarga. Seraya tertawa, dia mengatakan itu
sebabnya pula tidak ada pembicaraan mengenai bisnis saat mereka bertemu, hanya tentang
kehidupan.
Berasal dari keluarga mampu dan mempunyai keterbukaan untuk memilih profesi yang
berbeda membuat pria berkacamata itu bersemangat mengejar apa yang diimpikan sejak
kecil.
Ketertarikan untuk berbisnis pada ranah digital terutama iklan, dikemukakan pria yang
tinggal di Selandia Baru sejak 1996 itu, muncul ketika ia lulus dari kuliah magister
manajemen di Selandia Baru. Bersama rekan sekelas, dia pernah mendirikan usaha iklan
mobile di Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Namun, kemitraan tidak berlangsung lama karena Chintaka kemudian beralih ke grup besar
perusahaan media dan bekerja sebagai pemimpin strategi iklan digital di Singapura.
Selanjutnya, ia menjadi konsultan strategi di Sydney, Australia, sebelum akhirnya menjadi
investor dan CSO di Gopher Selandia Baru.
Pria yang rutin bepergian ke Italia atau Spanyol tersebut mengungkapkan ada suatu masa
yang membuatnya memutuskan menekuni bidang keahlian ekonomi dengan spesialisasi
strategi. Saya butuh beberapa lama untuk mengerti sepenuhnya bahwa saya seorang ekonom
yang dilatih, bukan insinyur, tutur Chintaka setelah sempat berpikir serius.
Dengan didukung latar belakang pendidikan di magister manajemen, CSO Gopher Selandia
Baru itu akhirnya memilih untuk fokus ke strategi dan investasi pada iklan digital.
UKM lebih berpotensi
Industri iklan digital, dalam pandangan pria yang suka membaca itu, sangat berpotensi. Di
Indonesia sendiri potensi iklan digital akan mencapai US$1,9 miliar (sekitar Rp21 triliun) di
2017 dan bakal naik 10 kali lipat lima tahun berikutnya.
Saya tertarik masuk Gopher dan memilih Indonesia karena saya melihat potensi besar iklan
digital di banyak usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Ini berbeda dengan perusahaan
iklan lain yang kebanyakan fokus pada merek besar internasional ataupun lokal, jelas
Chintaka.
Dia juga menyatakan lebih tertarik berinvestasi untuk para pemula karena terlalu malas untuk
merekonstruksi pemikiran dari awal kembali dengan banyak hal yang harus dikerjakan.
Karena saya juga spesialis, bukan generalis, tegas Chintaka.
Strategi yang dikembangkan terkait dengan cara agar pengunjung iklan daring tidak hanya
mengeklik, tetapi juga membeli hingga seterusnya menjadi pelanggan.
Gopher Indonesia, menurut Chintaka, telah mendulang kesuksesan dengan pelanggan UKM.
Hal itu disebabkan persaingan di pasar iklan digital UKM di Indonesia belum ketat.
Berbeda dengan di Amerika Serikat atau Singapura yang kompetisi pasar daringnya sudah
berkembang dan matang, di Indonesia potensi iklan digital besar karena adanya penetrasi
smartphone dan kualitas 3G atau 4G yang makin baik, ucap pria yang semasa kuliahnya
rajin menulis itu.
Selain kedua hal tersebut, Chintaka meyakini kemitraan dengan Google Adwords akan
membawa Gopher Indonesia memiliki kualitas yang tinggi di mata pelanggan. Google
sebagai mesin pencari memang tidak asing lagi di telinga pengguna internet.
Namun, menjalani bisnis iklan digital untuk pelanggan UKM bukanlah tanpa halangan.
Edukasi, dikatakan Chintaka, merupakan tantangan terbesar dalam meraih pelanggan UKM
di negeri ini.
Menjelaskan ialah hal yang sederhana, tapi praktiknya ada teknik rumit yang sulit
dijelaskan. Maka dari itu, kami berencana memperbanyak seminar dan workshop di berbagai
daerah, tidak hanya di Jakarta, papar Chintaka.
Beda kendala
Meskipun iklan digital sempat dipandang skeptis, pada akhirnya dia yakin orang-orang akan
melihat lebih banyak keuntungan yang diperoleh dari iklan digital ketimbang iklan
konvensional.
Dengan Gopher, lanjut Chintaka, pelaku usaha memiliki banyak peluang pelatihan dan
jangkauan pasar hingga ke luar negeri. Itu berarti pelaku usaha mendapat peluang untuk
ekspor serta mendapatkan pelatihan insentif mengenai teknologi dan kiat menjalankan usaha
secara daring.
Ke depan, Gopher Indonesia juga berencana mengembangkan pasar iklan digital ke pelaku
usaha kelas medium dan besar karena kelas tersebut dipandang juga membutuhkan hal yang
sama dengan UKM.
Akan tetapi, kendala yang dihadapi akan berbeda, yakni lebih kepada persaingan dengan
penyedia yang telah ada sebelumnya serta proses pengambilan keputusan yang lambat dan
rumit.
Secara keseluruhan, bagi Chintaka, menjalani bisnis iklan digital memerlukan kombinasi dua
nilai dari setiap pribadi.
Anda harus dapat dipercaya dan mampu. Jika Anda hanya dapat dipercaya tapi tidak
mampu, itu kombinasi yang buruk dalam bisnis ini, sarannya. (E-1)
irene@mediaindonesia.com
BIODATA
Nama: Chintaka Ranatunga
Tempat, tanggal lahir: Colombo, 31 Juli 1981
Pendidikan: MCom (first class honour), management, University of Auckland BCom,
finance, University of Auckland BA, economics, University of Auckland
Karier: 2013-Sekarang Owner Serendipity Strategic Sri Lanka 2011-Sekarang Chief
Strategy Officer Gopher Group, Auckland, Selandia Baru 2010-Sekarang Strategy &
Development of Serendipity; strategy, development, and investment for technology
companies (digital, e-commerce, SaaS) in Asia-Pac, Auckland/ Singapore/Jakarta/Bangkok
2010-Sekarang Strategy Consultant of Venture Consulting; Australia's leading specialist
media and telecoms strategy consultancy 2009-2010 Chief of Operating Officer of ANZ E-
commerce Startup; Australia/New Zealand e-commerce venture 2009-2010 Corporate
Business Development Manager of Yellow Pages Group 2008-2009 Board Member of
Interactive Ad vertising Bureau of Yellow Pages Group 2005-2007 Founder/VP of Strategy
Business Development of Mobile Screen Media Auck land/Sydney/LA/San Fransisco 2002-
2006 Co Founder of Mint Condition; NZ public relations and production startup.


















Bumbu-Bumbu Pahit dari Kompetisi Sengit

YAHYA FARID NASUTION


Kampanye hitam sangat berbahaya karena bisa membunuh karakter. Jika terus
dibiarkan, kampanye hitam bisa menghancurkan demokrasi.
KAMPANYE hitam mulai tercium menjelang Pemilu Presiden 2014 yang akan dihelat pada
9 Juli nanti. Berbagai propaganda pembohongan terkait calon presiden mulai merebak di
publik.
Dua kandidat calon presiden yang telah mendeklarasikan diri, yakni Joko Widodo dan
Prabowo Subianto, sama-sama mengklaim menjadi korban kampanye hitam.
Kubu Jokowi mengklaim paling sering menjadi korban kampanye hitam. Terakhir, situs
jejaring sosial digegerkan gambar dengan tulisan Jokowi meninggal.
Gambar kabar Jokowi meninggal didesain seperti pengumuman duka cita yang biasa muncul
di surat kabar. Dalam gambar itu, Jokowi ditampilkan sebagai warga Indonesia keturunan
Tionghoa beragama Kristen. Namanya, setelah gelar insinyur, diawali dengan nama baptis
Herbertus dan di bawah nama aslinya terdapat nama Tionghoa Oey Hong Liong.
Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo pernah menyampaikan bahwa tim sosial media PDI
Perjuangan menemukan 20 kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi setiap hari. Tim
media sosial itu bertugas menyikapi hal yang dia golongkan sebagai kampanye hitam itu.
Sementara itu, di kubu Prabowo, menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon,
berbagai diskusi yang menyinggung keterlibatan bekas Komandan Jenderal Kopassus itu
dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia pada 1998, merupakan pesanan politik untuk
kampanye hitam terhadap Prabowo.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella mengakui banyak kampanye hitam
yang mulai tercium menjelang pemilu. Jadi sudah tidak mengherankan jika sekarang pun
merajalela. Kampanye hitam itu ibarat sebuah bumbu dari kompetisi yang ketat, kata Rio
saat dihubungi, Sabtu (17/5).
Patrice mengakui bahwa kampanye hitam sangat berbahaya karena bisa membunuh karakter.
Jika terus dibiarkan, kampanye hitam bisa menghancurkan demokrasi. Apabila salah satu
capres dengan segala kekurangannya terus-menerus diperburuk dengan kampanye hitam,
rakyat akan semakin muak dan enggan mencoblos pada pemilu presiden.
Capres A ini jelek dengan kekurangannya, capres B lebih jelek lagi. Ini berbahaya dengan
kehidupan berbangsa negara kita, karena mereka calon pemimpin kita. Selain itu, jika tetap
dibiarkan, ini berpotensi merugikan masyarakat. Karena masyarakat bisa mendapatkan
informasi yang salah. Ini namanya pembohongan publik, ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum
(KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), segera menertibkan kampanye hitam yang
disebar terutama di media cetak, elektronik, maupun media sosial.
KPU dan Bawaslu harus sudah menyampaikan beberapa hal tentang kampanye hitam ke
publik, supaya tidak merugikan capres itu sendiri, imbuhnya.
Jika berbicara serangan kepada capres Joko Widodo, sebagai salah satu ketua sementara tim
sukses pemenangan Jokowi, Rio mengatakan tim medianya terus bekerja, menayangkan di
media cetak, elektronik, dan media sosial untuk menunjukkan segi positif dari Jokowi dan
melawan kampanye hitam.
Jadi cara melawannya tidak ditanggapi secara head to head. Isu-isu itu disampaikan
ditanggapi dengan positif. Lagi pula, Jokowi itu semakin ditekan daya tolaknya semakin kuat.
Jokowi itu seperti per, saat diserang, justru elektabilitasnya malah naik, paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edi Prabowo menegaskan, pihaknya
sangat tidak mendukung cara-cara saling menjelekkan sesama kontestan.
Kita tidak setuju praktik black campaign atau kampanye hitam. Kami tidak akan pernah
melakukan itu, dan kalaupun itu terjadi di mana pun pada perhelatan akbar, sekalipun
pemilihan wali kota pasti akan terjadi dan tidak bisa dihindari, kata Edi.
Ia mengatakan, mengenai kampanye hitam yang beredar terhadap capres Prabowo Subianto
soal isu HAM, ia tidak terlalu memedulikan serangan-serangan tersebut. Namun, saat ditanya
tentang cara-cara mengatasi kampanye hitam yang diterima capresnya, ia enggan
memberikan informasi tersebut.
Ada dan tidak untuk dipublikasikan. Intinya, serangan dan intimidasi itu biasa dalam
persaingan dan kita siap menghadapi semua itu. Karena kita maju bukan atas keinginan
pribadi atau golongan. Namun, dengan keinginan rakyat yang memang menginginkan
kemerdekaan di negerinya sendiri, tandasnya.
Peneliti Pusat Kajian Politik UI Irwansyah menilai aksi kampanye hitam bisa berdampak
pada keputusan yang diambil calon pemilih, terutama pemilih pemula. Biasanya hal yang
digadang-gadang dalam kampanye hitam ialah kepribadian para calon.
Apalagi pemilih pemula yang cenderung mempunyai kedekatan emosional apalagi ideologis
dengan calon, katanya ketika dihubungi, Sabtu.
Ia menambahkan, dampak yang muncul setelah membaca konten kampanye hitam ini ada dua
yaitu bersimpati terhadap korban dan tidak memilih `korban'. Tapi lebih sering dampaknya
golput karena black campaign berakibat tidak adanya hal yang menarik buat anak muda dari
para kandidat, ungkapnya.
Bagi para korban kampanye hitam, langkah yang perlu yang perlu dilakukan ialah kampanye
tandingan yang memicu simpati. Ia mencontohkan sikap Presiden Amerika Serikat Barack
Obama ketika mengikuti pemilihan pertama Presiden AS. Ia diserang banyak black
campaign, tapi dibalikkan oleh kampanye Hope (harapan).
Kampanye ini kemudian jadi tren di anak muda karena menggunakan media yang disukai
anak muda, yaitu poster, grafiti, mural, dan street arts, paparnya. (Che/P-5)
yahya@mediaindonesia.com

































SOROT

Bijak Sikapi antara Fitnah dan fakta



MEDIA sosial merupakan tempat paling efisien dan terbuka untuk mengekspresikan
pendapat. Twitter, Facebook, blog, dan jejaring sosial lainnya merupakan bentuk kebebasan
berekspresi dalam demokrasi yang tengah dibangun di Indonesia. Namun, kadang kala
kebebasan tersebut digunakan tanpa batas dan aturan.
Media sosial yang lemah pertanggungjawaban hukumnya digunakan untuk menyerang
seseorang atau kelompok lain berdasarkan kebohongan dan fitnah demi kepentingan sendiri.
Media sosial paling gemar digunakan untuk melakukan kampanye hitam.
Kampanye hitam merupakan bentuk metode rayuan, sindiran, rumor, atau fitnah yang
ditujukan kepada suatu masyarakat, dengan tujuan membangun suatu persepsi yang negatif
hingga akhirnya meninggalkan kandidat atau calon yang akan dipilih.
Contohnya yang marak terjadi akhir-akhir ini yaitu menyebarkan kabar bohong tentang calon
presiden yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo. Bahkan, terdapat hingga 20 fitnah per
hari untuk menyerang Jokowi.
Kampanye negatif tersebut mulai dari menyerang personalitas Jokowi yang dikatakan tidak
gagah, mencla-mencle, kehilangan akal, bahkan karena dirasa tidak berhasil, sekarang sudah
menyerang asal-usul Jokowi, masalah agama, juga orangtua dari etnis dan golongan agama
tertentu.
Beberapa bentuk kampanye hitam terhadap Jokowi yang tersebar dalam dunia maya, yaitu
Jokowi disebut bernama asli Oey Hong Liong dan berasal dari etnis Tionghoa. Demi
melawan itu, kubu PDIP pun sampai memajang akta nikah Jokowi bersama istrinya, Iriana, di
akun resmi PDIP.
Dalam salinan akta nikah yang dikeluarkan KUA Banjarsari, Surakarta, pada 24 Desember
1986 itu tercantum foto Joko Widodo dan Iriana. Nama yang tertera pun Ir Joko Widodo bin
Wijiatno Notomiharjo dengan agama Islam, bukan Oey Hong Liong seperti yang tersebar di
dunia maya selama ini. Begitu juga dengan Iriana binti Drs Ngadiyo, yang merupakan
kelahiran 1 Oktober 1963 dan beragama Islam.
Selain itu, terdapat beberapa kampanye hitam menyerang Jokowi, yaitu Jokowi presiden
boneka dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan bentuk foto bayi Jokowi di
gendongan Mega, putra sulung Jokowi dituduh terima suap dari proyek bus Trans-Jakarta,
Jokowi pun disebut penganut Syiah dan ketika terpilih menjadi presiden, menteri agama akan
dipegang kaum Syiah, lalu PDIP merupakan pengkhianat perjanjian Batu Tulis, PDIP penjual
aset negara dan sebagainya.
Meminta pertanggungjawaban dari penyebar tnah tersebut cukup sulit karena pelaku bisa
menyamarkan dengan akun atau identitas palsu. Namun, dengan sikap tegas KPU, Bawaslu,
dan penegak hukum, kampanye hitam bisa ditekan seminimal mungkin.
Selain itu, dibutuhkan kesadaran dan pemahaman dari masyarakat, mana bentuk informasi
yang berisi tnah dan fakta. Itulah yang membedakan antara kampanye hitam dan kampanye
negatif.
Masyarakat Indonesia memang memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat terkait
sosok pemimpinnya, tapi jangan sampai pendapat tersebut berdasarkan kebencian tidak
berdasar atau hanya demi kepentingan politik seseorang, dan bahkan pendapat tersebut
hingga mempengaruhi pandangan orang lain. Lihat kepentingan Indonesia secara garis besar,
apakah informasi yang diberikan itu memberikan manfaat kepada Indonesia atau tidak? Jika
iya, silakan untuk diserap bahkan dibagikan ke orang lain, tapi jika tidak, diamkan saja.
(Ben/P-5)

































Dua Pihak Dirugikan oleh Kampanye Hitam


Masyarakat sudah bisa menilai. Animo masyarakat dalam memilih akan rendah jika
pihak tertentu melakukan hal itu.
DALAM satu-dua hari ke depan, aturan soal kampanye hitam (black campaign) mungkin
tidak efektif bagi partai politik atau pendukungnya yang mengusung capres-cawapres.
Namun, jangan coba-coba setelah KPU menerima pendaftaran capres-cawapres untuk
melakukan kampanye hitam.
Penegasan tersebut dikemukakan Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak, saat menanggapi
maraknya kampanye hitam akhirakhir ini, yang ditujukan kepada bakal capres melalui
berbagai media, khususnya media sosial. Alasannya, bakal capres yang disasar pelaku
kampanye hitam tersebut belum resmi ditetapkan sebagai capres dalam kontestasi pemilihan
presiden (pilpres) mendatang oleh Komisi Pemilihan Umum.
Aturannya belum bisa diterapkan, karena mereka belum resmi jadi capres. Yang namanya
hukum harus ada yang formal dulu sehingga mereka bisa menjadi subjek hukum kampanye,
jelas Nelson kepada Media Indonesia.
Penjelasan soal larangan kampanye hitam sudah diatur dalam Undang-Undang No 42 Tahun
2008 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Bentuk-bentuk penghinaan yang
dilakukan terhadap bakal capres akan masuk ke ranah hukum pidana umum jika ada laporan
pengaduan.
Bentuk-bentuk penghinaan yang ditujukan kepada bakal capres selama ini tidak bisa
ditindak sesuai hukum pemilu. Tapi kalau merasa terhina dengan masalah seperti itu lalu mau
menuntutnya, itu bisa dilakukan dengan hukum pidana. Dan harus ada yang melaporkan
terkait hal itu, jelasnya.
Lantas bagaimana dengan kampanye hitam yang dilakukan lewat media sosial? Nelson
mengakui serangan terhadap pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2014 akan sulit
terdeteksi pelakunya. Pasalnya, Bawaslu sendiri tidak memiliki jangkauan atau kewenangan
mengenai hal tersebut. mengenai hal tersebut.
Bawaslu pun dalam menghadapi kampanye hitam dalam pilpres mendatang akan patuh
terhadap UU yang ada. Kalaupun masalah di media sosial, lanjutnya, sudah semakin
mengkhawatirkan, Bawaslu akan berkoordinasi dengan Kemenkominfo untuk menertibkan
hal tersebut. Akan tetapi, Bawaslu juga menyadari jika banyak hal yang ada di media sosial
tidak bisa dikontrol.
Karena itu, Bawaslu berharap kontestasi dalam pencapresan tidak sampai menimbulkan
persoalan-persoalan sosiologis politik dalam masyarakat, tetapi harus dijadikan sebagai
demokrasi yang bermartabat. Jangan melakukan hal-hal yang tidak baik karena juga tidak
ada manfaatnya. Kalau sekiranya sudah jauh masalahnya, Kemenkominfo bisa mengambil
tindakan, pungkasnya.
Hal itu senada dengan Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Ia berharap adanya
aturan tegas yang mengatur pelarangan kampanye hitam. Lalu, capres-cawapres dan tim
kampanye, termasuk sukarelawan yang dibentuk, bisa menaati aturan main yang ada.
Dan tidak melakukan praktik-praktik seperti itu, kita lakukan kompetisi yang sehat,
ujarnya.
Ferry mengatakan, dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 16 Tahun 2014 tentang Kampanye
Pilpres sudah diatur ihwal black campaign tersebut meski tidak secara eksplisit.
Rugikan banyak pihak
Pengamat hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir mengatakan batasan
kampanye hitam harus ditentukan. Para pendukung tidak boleh menyerang pribadi yang
bersangkutan. Jadi kompetisinya dalam menawarkan program yang terbaik, kalau menyerang
program tidak masalah, ujarnya.
Batasan kampanye hitam, menurut Mudzakir, terkadang dalam praktik di lapangan berbeda.
Pengertian kampanye hitam, jelasnya, ialah menjelek-jelekkan calon lain mengenai pribadi
yang bersangkutan, terutama menyangkut isu agama, suku, etnik, dan lainnya melalui
berbagai media.
Namun, imbuh Mudzakir, yang sependapat dengan pihak Bawaslu, permasalahan yang ada
sekarang, terkait dengan hinaan yang ditujukan kepada bakal capres, belum bisa dinyatakan
kampanye hitam.
Disebut black campaign itu kalau capres tersebut sudah terdaftar sebagai calon di KPU dan
dinyatakan sah. Di situlah mulai ada aturan dan larangan-larangannya, jelasnya. Adapun
kalau capres tertentu merasa dirugikan, hukum yang berlaku adalah hukum pidana umum.
Di samping itu, masyarakat juga akan menilai pihak-pihak yang melakukan black campaign
tersebut. Masyarakat sudah bisa menilai. Animo masyarakat dalam memilih akan rendah
jika pihak tertentu melakukan hal itu.
Kampanye hitam, lanjut Mudzakir, belum tentu akan membuat si penyebar isu menang. Hal
itu justru memberikan dampak negatif capres yang didukung karena akan dinilai sebagai
pemimpin yang tidak baik.
Lebih lanjut, Mudzakir menegaskan, kampanye hitam akan merugikan dua pihak, yakni objek
yang dituju dan pihak yang melakukannya karena dia mengatasnamakan partai.
Seharusnya black campaign yang tidak jelas strukturnya diperangi oleh semua capres,
karena akan merugikan semua pihak baik yang jadi korban maupun pendukung calon yang
lain. Karena itu, perlu disosialisasikan black campaign itu tidak boleh dilakukan dan akan
merugikan semua pihak baik yang didukung maupun yang jadi korban, pungkasnya. (Nur/P-
2)












































Saatnya Rezim Atletico Berkuasa

ACHMAD MAULANA


Arsitek Barca Gerardo Martino langsung mengundurkan diri dari jabatannya setelah
kegagalan tersebut.
PENANTIAN panjang Atletico Madrid untuk bisa merasakan lagi manisnya menjadi juara La
Liga Spanyol akhirnya terpenuhi. Kesuksesan menahan imbang Barcelona 1-1 di Nou Camp,
kemarin, berhasil menyudahi penantian 18 tahun mereka.
Bukan itu saja. Keberhasilan Los Colchoneros menjuarai La Liga musim ini sekaligus juga
meruntuhkan dominasi dua raksasa Spanyol Real Madrid dan Barcelona.
Dalam sembilan musim terakhir, titel Liga Spanyol praktis memang hanya milik kedua tim
itu. Secara bergantian Barca dan Madrid menguasai trofi La Liga. Namun, musim ini,
Atletico sukses mematahkan status quo tersebut.
Mereka bahkan berpeluang mengawinkan gelar La Liga dengan trofi Liga Champions. Diego
Costa dan kawan-kawan akan menantang Real Madrid pada final Liga Champions yang akan
digelar di Lisabon, Sabtu (24/5) nanti.
Kerja keras dan usaha seluruh tim ini ialah kuncinya. Hari ini akan menjadi salah satu hari
paling penting dalam sejarah klub. Menjadi juara setelah melawan klub sehebat Barcelona
merupakan sesuatu yang luar biasa, ujar arsitek Atletico Diego Simeone selepas laga.
Hal senada dikatakan kapten tim Diego Godin. Menurut dia, timnya layak mendapatkan trofi
dan menguasai Liga Spanyol saat ini.
Kami layak mendapatkannya. Sangat membanggakan menjadi bagian dari klub ini dan
bersaing dengan klub-klub besar. Sekarang mari kita berpesta dan menikmati kesuksesan ini
karena mulai Senin (hari ini) kami akan fokus ke Liga Champions, ujar Godin.
Sebaliknya, rona kekecewaan tampak menyelimuti kubu Barcelona. Presiden Barca Josep
Maria Bartomeu bahkan langsung berjanji akan melakukan perubahan besar-besaran pada
skuad Los Cules untuk menghadapi musim depan.
Ini tidak akan menjadi sebuah revolusi, hanya perubahan, tukas Bartomeu.
Sebelumnya, arsitek Barca Gerardo Martino resmi mengundurkan diri dari jabatannya
menyusul kegagalan itu. Menurut arsitek asal Argentina itu, keputusannya diambil karena ia
merasa orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan Barca.
Saya sangat menyesali kenyataan bahwa saya tidak dapat membantu para pemain untuk
mencapai target klub. Saya mengucapkan selamat kepada Atletico karena mereka rival hebat
kami musim ini, ujar Martino.
Kawinkan gelar
Dari Jerman, Bayern Muenchen sukses mempertahankan gelar juara DFB-Pokal setelah
mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 di final lewat perpanjangan waktu. Dalam duel di
Stadion Olimpiade Berlin itu, kedua gol Die Roten dicetak Arjen Robben (107') dan Thomas
Mueller (120+3').
Itu menjadi gelar kedua Muenchen musim ini. Sebelumnya, tim besutan Pep Guardiola itu
juga sukses mempertahankan gelar Bundesliga. Satu-satunya gelar yang gagal mereka
pertahankan ialah Liga Champions. Mereka tersingkir di semifinal setelah kalah agregat 0-5
dari Real Madrid. (AP/Rtr/R-3)
maulana @mediaindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai