Anda di halaman 1dari 44

( PELAT TERLENTUR

Pelat adalah rasuk yang lebarnya lebih besar dari tingginya, sedangkan balok adalah rasuk
yang tingginya lebih besar dari besarnya.



Saat ini pelat beton merupakan suatu system lantai yang dipakai sebagian besar bangunan.
Struktur bangunan gedung umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak,
balok induk dan kolom yang biasanya merupakan satu kesatuan yang monolit. Pelat sering
dipakai sebagai atap, dinding, lantai tangga,jembatan maupun pelabuhan. Petak pelat
dibatasi oleh balok anak pada kedua sisi panjang dan balok induk pada kedua sisi pendek.
Apabila pelat didukung pada keempat sisinya dinamakan sebagai pelat dua arah ( two way
slab ) dimana lenturan akan terjadi pada dua arah yang saling tegak lurus. Apabila
perbandingan sisi panjang dengan sisi pendek yang saling tegak lurus lebih besar dari 2
pelat tersebut dapat dianggap sebagai pelat satu arah ( one way slab ) dengan lenturan
utamanya pada arah sisi yang lebih pendek. Perhitungan untuk pelat satu arah dilakukan
sama seperti perhitungan balok dengan b diambil selebar satu meter.
Pelat dua arah yaitu pelat yang menumpau pada keempat sisinya tetapi perbandingan sisi
panjang Ly dan sisi pendek Lx kurang dari dua ( ) 2
lx
ly
Tipe Pelat
1. Sistem Lantai Flat Slab.
Pada system ini pelat beton bertulang langsung ditumpu oleh kolomkolom tanpa
balokbalok
Sistem ini digunakan bila bentangan tidak besar dan intensitas beban tidak terlalu berat
misalnya pada bangunan apartemen atau hotel.
!ntuk menghindari terjadinya pons, serta untuk memperkuat pelat terhadap gaya geser dan
lentur biasanya bagian bagian kritis pelat disekitar kolom penumpu diberi pertebalan yang
disebut drop panel Penebalan yang membentuk kepala kolom disebut column capital .
Flat slab yang memiliki ketebalan mereta tanpa adanya drop panel ataupun kepala kolom
disebut Flat plate . "ebal plantai #lat slab umumnya berkisar antara $2% sampai 2%& mm
untuk bentangan ',% sampai (,% m. Sistem ini banyak digunakan pada bangunan rendah
yang beresiko ke)il terhadapbeban angina dan gempa.
b
h
b
h
2.Sistem lantai Grid
Sistem lantai grid dua arah (wa##le system) memiliki balokbalok yang saling
bersilangan dengan jarak yang relati*e rapat dan menumpu pelat atas yang tipis.Sistem ini
dimaksudkan untuk
mengurangi berat sendiri pelat dan dapat didesain seba
gai #lat slab atau pelat dua arah, tergantung bentuk kon#igurasinya. Sistem ini e#isien
untuk bentangan antara + hingga $2 m.


3. Sistem Lajur al!"
Sistem ini sama dengan system balok pelat, hanya saja disini menggunakan balok
balok dangkal yang lebih lebar. System ini banyak diterapkan pada bangunan yang
mementingkan tinggi antar lantai. Seperti terlihat pada gambar bahwa balok lajur
(band beam) tidak perlu dihubungkan degan kolom interior atau kolom ekterior. Pelat
diantara balok lajur dapat didesain sebagai elemen yang memiliki momen inersia
ber*ariasi dengan memperhitungkan penebalan balok. Alternati*e lain adalah dengan
menempatkan balokbalok anak membentang diantara balokbalok lajur (bagian kanan
skema). ,euntungan disini ialah dapat menghemat pemakaian )etakan.

2. Sistem Pelat dan al!"

Sistem ini terdiri dari slab menerus yang ditumpu oleh balokbalok monolit yang
umumnya ditempatkan pada jarak -,& hingga .,& m. "ebal pelat ditetapkan berdasarkan
pertimbangan struktur yang biasanya men)akup aspek keamanan terhadap bahaya
kebakaran .
,etinggian balok nya sering dibatasi oleh jarak langitlangit yang tersedia Sistem ini
bersi#at kokoh ( heavy duty) dan sering digunakan untuk menunjang system yang tak
beraturan, misalnya lantai dasar atau suatu ruang terbuka yang umumnya menerima beban
yang besar akibat adanya tamantaman diatasanya ataupun #ungsi arsitek lainnya.
Pada system pelat dan balok ini perhitungan penulangan pelat debedakan atas pelat
satu arah (one way slab) dan pelat dua arah two way slab)

Pelat satu arah (one way slab)
Apabila suatu pelat lantai ditumpu sederhana oleh balok pada sisisisi panjangnya yang
saling berhadapan, perhitungan nya dilakukan sama seperti perhitungan balok, demikian
juga untuk pelat yang menumpu pada keempat sisinya tetapi perbandingan sisi panjang
dengan sisi pendeknya /2 maka pelat dianggap menumpu pada sisi panjang , karena beban
yang bekerja pada arah sumbu pendek lebih besar dari beban yang bekerja pada arah sumbu
panjang, hal ini dapat dilihat seperti sket gambar berikut0
Pelat ditumpu pada keempat sisinya, dan beban yang ditahan pelat adalah w, dimana beban
yang ditahan kearah sumbu panjang Ly adalah y dan beban yang ditahan sumbu pendek
Lx adalah x

1imana 0 2 x 3 y dan penurunan pada tengah bentang
y x +
4ila panel pelat tersebut terletak pada tumpuan sendi nilai de#leksipada titik tengah bentang
adalah 0
EI
Lx x
x
' .
.
-5'
%

dan
EI
Ly y
y
' .
.
-5'
%


y x
maka
' . ' . Ly y Lx x
lx
ly
lx
ly
lx

'
'
Lx
Ly
y
x

atau
y
Lx
Ly
x .
'
'

atau
x ( ) x
Lx
Ly
.
'
'
.
.
.
.
' '
'
Ly Lx
Ly
x
+

1an

' '
'
Ly Lx
Lx
y
+

1ari persamaan diatas terlihat bahwa nilai


y x
, atau dengan kata lain bentang
pendek Lx menahan beban yang lebih besar dari bentang panjang.
"ebal pelat terlentur satu arah tergantung pada beban atau momen lentur yang bekerja,
de#leksi yang terjadi dan kebutuhan kuat geser yang dikehendaki.. S,S67 menentukan
tinggi 8tebal min. pelat lantai beton bertulang dikaitkan dengan bentang dalam rangka
membatasi lendutan yang besar sehingga mengganggu kemampuan struktur saat menerima
beban kerja sbb0
1iatas dua tumpuan sederhana h min. 2 $82& L
Satu ujung menerus h min. 2 $82' L
,edua ujung menerus h min. 2$825 L
,antile*er h min. 2 $8$& L
Sedangkan untuk balok atau pelat jalur satu arah adalah 0

1iatas dua tumpuan sederhana h min. 2 $8$. L
Satu ujung menerus h min. 2 $8$5,% L
,edua ujung menerus h min. 2 $82$ L
,antile*er h min. 2 $85 L
6ilai diatas adalah untuk mutu baja '& , bila digunakan mutu baja selain mutu '&
maka nilai diatas harus dikalikan dengan #a)tor (
(&&
'& , &
fy
+
) dan bila dipakai beton
ringan (satuan masa $%&& 9 2&&& kg8m
-
) maka da#tar diatas harus dikalikan dengan ( $,5%
9 &,&&% :)) tapi nilai tersebut tidak boleh kurang dari $,&+.
Pengaruh Susut dan "emperatur
4eton akan mengalami penyusutan sewaktu mengeras. Susut ini dapat diperke)il
dengan memakai beton berkadar air rendah, namun tetap memperhatikan kelemasan,
kekuatan yang diinginkan dan proses pembasahan setelah beton di)or. 4ila beton tidak
mengalami kontraksi susut se)ara bebas , akan timbul tegangan yang disebut tegangan
susut (shrinkage stress). Perbedaan suhu relati*e terhadap suhu waktupenge)oran juga
dapat menimbulkan e#ek yang serupa dengan penyusutan."egangan susut atau teganagan
temperature ini dapat menimbulkan retak dan retak ini dapat diperke)il dengan memberi
tulangan susut, dan retak yang timbul tadi disebut retak rambut.
;asio minimum "ulangan Susut dan "emperatur untuk pelat adalah 0

Pelat yang menggunakan tulangan ulir mutu -& adalah &,&&2& . b . h
Pelat yang menggunakan tulangan ulir atau jaringan kawat
las (polos atau ulir) mjutu '& adalah &,&&$5 . b . h
Pelat yang menggunakan tulangan dengan tegangan leleh
<elebini '&& <Pa yang diukur pada regangan leleh sebe
sar &,-% = adalah &,&&$5 x '&&8#y
"ulangan susut ini lebih dikenal sebagai tulangan pembagi dan dipasang tegaklurus dengan
tulangan momen (tulangan pokok). >arak tulangan dibatasi sebesar ? % kali tebal pelat
ataupun lebih dari 2&& mm
Pelat satu arah pada umumnya didesain dengan rasio tulangan tarik jauh dibawah rasio
maksimum yang dii@inkan &,(% b, ini terutama untuk pertimbangan ekonomis,hemat
pemakaian baja tulangan namun tinggi penampang optimal, karena bila penampang tipis
walaupun tulangan nya banyak dapat menimbulkan de#leksi yang berlebihan. 1engan
demikian desain untuk lenturan dimulai dengan mengambil rasio tulangan yang rendah
misalnya &,-b

Soal0
;en)anakan suatu pelat satu arah yang terletak pada dukungan sederhana dan mendukung
beban hidup terbagirata $. ,68mA, Panjang bentang pelat -,& m pusat ke pusat (pkp)
dukungan beton dipakai dengan B)A 2 2& <Pa, baja dengan By 2 -&& <Pa "ebal pelat ikuti
peraturan S,S67.
Penyelesaian 0
"ebal pelat ht 2
( ( ) - , $2' 525. , &
2&
-&&&
)
(&&
-&&
'& , &
2&
+
l
mm, ambil $2% mm.
4erat sendiri pelat :bs 2 &,$2% . 2- 2 2,5(% ,68mA
:u 2 $,2 wd 3 $,. wl 2 $,2 . 2,5(% 3 $,. . $. 2 2+,&% ,68mA
<omen ;en)ana <u
<u 2
L wu
i
. .
5
2
2
5
$
. 2+,&% . -
2
2 -2,.5 ,6m
Ambil tulangan 1
$+
dan selimut beton 2& mm , maka
d 2 $2% 9 (2& 3 $+82) 2 +%,% mm
, 2
'(+ , '
% , +% .. $ . 5 , &
$& . .5 , -2
2
-
2

bd
Mu
<Pa
,arena #) 2 2& <Pa dan #y 2 -&& <Pa , lihat table A.$% didapat C2&,&$((,
Cmak 2&,&2'$
&$(( , &
As 2
$.'& % , +% . $&&& . &$(( , & . . d b
mm
2
1ari table A.% dipilih tulangan , maka dipakai 1.$+ 9 $%& dimana As 2 $5+&,2 mm
2
>arak tulangan S.mak ? -h atau %&& mm
S,min / $&& mm
S,mak 2 -.$2% 2 -(% mm / $%& mm DDD.. E,
"ulangan susut dan suhu 2 &,&&2& . $&&& . $2% 2 2%& mm
2
Ambil tulangan 1.+ F 2%& DDAs 2 2%' mm
2
atau 1,$o F -&& 22.2 mm
2
>arak maks. %h 2 % . $2% 2 .2% mm atau %&& mm.
Gambar
#.PELAT $UA ARA% ( T&' &A( SLA)
*enurut PBI.! sitem lantai beton bertulang yang ditumpu pada keempat sisinya dan
memiliki perbandingan bentang panjang dengan bentang pendek ? 2,% dihitung sebagai
pelat dengan penulangan dua arah . >adi apabila bentang panjang adalah Ly dan bentang
pendek adalah Lx, maka
% , 2
lx
ly
sehingga tulangan pokok pelat dibuat searah bentang
panjang dan searah bentang pendek, dan menurut SkS67 perbandingan ini adalah apabila
& , 2
lx
ly
.
Ada beberapa metode untuk menganalisis pelat dua arah ini seperti metode "oefisien
momen# metode desain lan$sun$ %direct desi$n method)# metode portal e"ivalen
%e&uivalent frame method)# dan metode $aris leleh %yield line method).Penempatan
tulangan pada system pelat dua arah dan luas tulangan yang dipakai menurut S,S67 pasal
-...' adalah sbb.
$. pada penampang kritis, tetapi luas tulangan minimum untuk menahan susut dan
suhu harus tetap Luas tulangan pada masingmasing arah harus dihitung
berdasarkan nilai momen dipenuhi.
2. >arak antar tulangan pada tampang kritis tidak boleh lebih besar dari tebal pelat
ke)uali untuk konstruksi pelat seluler atau pelat berusuk
-. "ulangan momen positi# yang tegak lurus terhadap suatu tepi yang tidak
menerus, dari bentang tepi harus dilanjutkan sampai ketepi pelat dan harus
ditanam kedalam balok spandrel, kolom, atau dinding paling sedikit $%& mm.
'. "ulangan momen negati*e yang tegak lurus terhadap suatu tepi yang tidak
menerus harus dibengkokkan, diberi kait atau jangkar kedalam balok
spandrel,kolom, atau dinding agar kemampuan menahan momen dipenuhi.
#.1.+ara ,!e-isisen *!men
Pada pelat yang ditumpu pada keempat sisinya setiap panel pelat dianalisis
tersendiri berdasarkan kondisi tumpuan bagian bagian tepinya. "epitepi pelat sebagai
tumpuan dapat dianggap terletak bebas, terjepit penuh atau terjepit elastis (P47.($). >epitan
penuh terjadi bila penampang pelat diatas tumpuan terswebut tidak dapat berputar sudut
akibat beban yang bekerja, misalnya bila pelat mmerupakan suatu kesatuan yang monolit
dengan balok pemikul yang relati*e sangat kaku, atau penampang pelat diatas tumpuan
merupakan bidang simetri terhadap pembebanan dan terhadap dimensi pelat.
>epitan elastis terjadi bila bagian pelat merupakan satu kesatuan monolit dengan balok yang
relati*e tidak terlalu kaku dan sesuai dengan kekakuannya memungkinkan terjadinya
perputaran sudut pada tumpuannya. Sedangkan terletak bebas adalah apabila tepitepi pelat
menumpu atau tertanam didalam tembok bata, namun biasanya balok balok pinggir pada
system lantai menerus sering dianggap sebagai tumpuan bebas, oleh karenanya dikenal +
set koe#isien momen yang sesuai untuk kondisi pelat lantai dua arah.seperti gambar berikut.
!ntuk mempermudah analisa dan peren)anaan pelat dua arah,maka digunakan table seperti
tablel.$-.-.$ atau tablel. $-.-.2. P47.($ dalam menentukan momenmomen yang yang
bekerja pada pelat dalam berbagai keadaan, dan tabelnya bisa dilihat seperti berikut.
Pada tabel tersebut menunjukkan <omemn lentur yang bekerja pada pias selebar $ meter,
masingmasing pada arah x dan arah y. yaitu 0
< 2 &,&&$. koe# .u.Lx
2
sehingga 0
<lx adalah <omen lapangan maksimum per meter lebar arah x
<ly adalah <omen lapangan maksimum per meter lebar arah y
<tx adalah <omen tumpuan maksimum per meter lebar arah x
<ty adalah <omen tumpuan maksimum per meter lebar arah y
<tix adalah <omen jepit tak terduga (insidentil) per meter lebar arah x
<tiy adalah <omen jepit tak terduga (insidentil) per meter lebar arah y
4esarnya momen jepit tak terduga dianggap sama dengan H momen lapangan dipanel yang
berbatasan sehingga
<omen jepit tak terduga arah x, <tix 2 H <lx
<omen jepit tak terduga arah y, <tiy 2 H <ly
!ntuk menentukan tinggi e#ekti# pelat arah x dan arah y adalah
dx 2 ht 9 (p3 H
) .dx
)
dy 2 ht (p 3
+ x ) 2 8 $ y
Iontoh 0
Suatu lantai beton bertulang monolit terdiri dari panelpanel dengan ukuran seperti terlihat
pada gambar. 4alok balok pada jalur kolom berukuran -% x (& )m sehingga bentang bersih
dari panel tersebut menjadi .,& x (,- meter. Lantai diren)anakan untuk menahan beban
hidup .%& kg8m
2 ,
bila digunakan

#)A2 2& <Padan baja dengan #y 2 -&& <Pa hitung tebal
dan tulangan yang diperlukan panel lantai tersebut.
Penyelesaian
Penentuan tebal pelat
<enurut S, S67 bila kedua ujung menerus
h
min
.2 $825.ln (&,' 3#y8(&&),
2 $825. .&&& (&,' 3 -&&8(&&)
2 $((,%% mm , diambil h 2 $5& mm
4eban kerja 0
4erat sendiri pelat 2 &,$5 . 2'&& 2 '-2,&& kg8mA
Binishing tegel 2 2.& . 2- 2 '.,&& kg8mA
Adukan 2 2 . 22 2 '',&& kg8mA
Pla#ond 3 penggantung 2 (,&& kg8mA
:d 2 %2+,&& kg8mA
:u 2 $,2 :d 3 $,. :l
2 $,2. %2+ 3 $,. . .%&
2 $.(',5 kg8m J $.(% kg8mA
2 $.,(% kn8mA
<omen kerja 0
Pelat tipe 7
Ly8Lx 2 (,- 8 .,& 2 $,2$
<tx 2 &,&&$ . .$ . $.,(% . .
2
2 -.,(5- k6m
<Ly 2 &,&&$ . %$ . $.,(% . -. 2 -&,(%- k6m
<ty 2 &,&&$ . %$ . $.,(% . -. 2 -&,(%- k6m.
Penulangan pelat 0
tinggi e#ekti# balok
dx 2 h (dp823dK) , )oba 1p 2 1$& dan dK 2 -& mm
2 $5& 9 ($&823-&) dK2 selimut beton
2 $'% mm
<tx 2 <lx 2 -.,(5- k6m
,oe#isien ketahanan k 2 <u8 L.b.d
2
.
2 -.,(5- . $&
.
8 &,5.$&&&. $'% .
2 2,$5( <PaDD$
Atau k 2 #)A.M($&,5+M) dimana M 2 N.#y8#)A sehingga
2 N.#y($&,%+N#y8#)A)
2 N.-&&($&,%+.N-&&82&)
2 -&&N 9 2.%%N
2
<Pa , DDDDDDDDDDDDD.2
Sehingga 2.%%N
2
-&&N 32,$5( 2 & dengan persamaan ab) didapat,
N 2 &,&&(5-
N
b
2 (&,5%#)A. O
$
) 8 #y . (.&&8.&&3#y) 2 (&,5% . 2 & . &,5%)8 -&& .(.&&8.&&3-&&)2 &,&'5$
Nmak. 2 &,(% .&,&'5$ 2 &,&-.&
Nmin 2 $,'8#y 2 $,'8-&& 2 &,&&'.
atau lihat tabel A.$% dimana dengan 0
#)A 2 2& <Pa, #y 2 -&& <Pa dan k 2 2,$5( <Pa
didapat N 2 &,&&(+ P Nmin 2 &,&&'.
Q Nmak 2 &,&-.& ,DD ok
As 2 N . b d
2 &,&&(+ . $&&& . $'%
2 $$'%,% mm
2
Pakai tulangan 1$.F $%& 2 $-'&,' mm
2

Ie)k terhadap tinggi e#ekti# pelatDD.. dx 2 $5& 9 (-&3$.82) 2 $'2 mm,
N .akt 2 As8b.d
2 $-'&,'8$&&& .$'2
2 &,&&+ P N 2&,&&(+ DDDok.
!ntuk tulangan arah R
<ty 2 <ly 2 -&,(%- k6m dy 2 $5& 9(-&3$.3$.82) 2 $2. mm
k 2 <u8L.b.d
2

2 -&,(%- .$&
.
8 &,5. $&&& . $2.
2
2 2,'2$ <Pa
1ari tabel A.$% dengan 0 #)A 2 2& <Pa, #y 2 -&& <Pa dan k 2 2,'2$ maka N2 &,&&55
As 2 &,&&55 . $&&& . $2.
2 $$&5,5 mm
2
, pakai tulangan 1 $2F $&& 2 $$-$ mm
2
Pelat type 77
Ly8Lx 2 (,- 8 .,& 2 $,2$

<tx 2 &,&&$ . %$ . $.,(% . .
2
2 -&,(%- k6m
<Ly 2 &,&&$ . -5 . $.,(% . -. 2 k6m
<ty 2 &,&&$ . -5 . $.,(% . -. 2 k6m.
1engan )ara yang sama seperti pelat type 7 didapat tulangan pelat type 77, kemudian dibuat
gambar penulangan
*et!de Peren.anaan Lan/sun/
<etode Peren)anaan Langsung (direct desi$n method) dapat digunakan untuk menganalisis
flat slab. Penggunaan metode ini tidak hanya terbatas pada #lat slab tetapi pelat dengan
balokpun dapat dianalisis dengan metode ini. <etode ini didasarkan pada persamaan statis
yang diturunkan pertama kali oleh >.;.6i)hols ($+$').
1alam peren)anaan pertama kali adalah menentukan momen statis total ren)ana pada
kedua arah peninjauan yang saling tegak lurus. ,arena adanya tahanan pada tumpuan,
maka momen tersebut didistribusikan untuk dapat meren)anakan penampang rangka portal
terhadap momen momen positi# dan negati*e. Selanjutnya momen momen ini ren)ana ini
didistribusikan ke lajur kolom, lajur tengah, lajur balok (kalau ada). Lebar lajur kolom
ditentukan 2%= dari lebar lajur portal untuk masingmasing sumbu kolom dan lebar tengah
adalah sisanya.
,etentuan yang harus dipenuhi dalam penggunaan metode ini adalah sebagai berikut 0
$. <inimum terdapat tiga bentang menerus dalam setiap arah peninjauan.
2. Panel harus berbentuk persegi dengan rasio bentang panjang terhadap bentang
pendek diukur dari sumbu kesumbu tumpuan tidak lebih dari dua.
-. Panjang bentang yang bersebelahan tidak boleh berbeda lebih dari sepertiga dari
bentang yang panjang.
'. ,olom kolom penumpu tidak boleh bergeser lebih dari $& = dari bentangan dalam
arah pergeseran , dari masingmasing arah sumbu kolom yang berurutan.
%. 4eban yang ditinjau hanya beban gra#itasi saja yang tersebar merata pada seluruh
panel, beban hidup tidak boleh melebihi tigakali beban mati.
.. Apabila pelat ditumpu oleh balok pada keempat sisinya, kekakuan relati*e balok
dalam arah yang saling tegak lurus S
$
.l
2
2
8S
2
.l
$
2
tidak boleh kurang dari &,2 dan tidak
bolehlebih dari %,& atau dalam bentuk rumus dapat dituliskan sebagai berikut0
( )
( )
& , % & , 2
2
$ 2
2
2 $

L
L



dimana 0
S
$
2 S dalam arah l
$
S2 2 S dalam arah l2
<enurut S, S67 "$%$++$&- distribusi momen statis total ter#aktor <o pada bentang
interior dikalikan #a)tor &,-% untuk bentang positi# dan &,.% untuk momen negati#e
ter#aktor seperti terlihat pada gambar berikut , sedang distribusi momen statis total ter#aktor
(ren)ana) <o untuk bentang ekterior dapat dilihat pada tabel '.$
"abel '.$. Baktor distribusi <omen <o bentang ekterior
(S,S67 "$%$++$&- pasal -.... ayat -)
$ 2 - ' %
"epi ekterior
tidak ditahan
Pelat dengan
balok diantara
diantara semuas
tumpuan
Pelat tanpa balok diantara
"umpuan interior
"epi ekterior
sepenuhnya
ditahan "anpa balok
tepi
1engan balok
tepi
<omen negati#
ter#aktor interior 0,75 &,(& &,(& &,(& &,.%
<omen positi#
ter#aktor
&,.- &,%( &,%2 &,%& &,-%
<&men negati#
ter#aktor ekterior
&,&&
&,$. &,2. &,-& &,.%
"abel '.2. <omen lajur kolom ( = )
$
2
l
l
<omen negati*e interior
&
$
2 $

l
l
& , $
$
2 $

l
l
(%
+&
(%
(%
(%
'%
<omen negati# ekterior
&
$
2 $

l
l
&
$
$&& $&& $&&
% , 2
$
(% (% (%

& , $
$
2 $

l
l
&
$
$&& $&& $&&
% , 2
$
+& (% '%
<omen positi#
&
$
2 $

l
l
& , $
$
2 $

l
l
.&
+&
.&
(%
.&
'%
!ntuk panel pelat interior lajur kolom harus diren)anakan untuk memikul sebagian momen
negati# interior (dalam = ) seperti terlihat pada table '.2, dimana nilai S
$
adalah untuk arah
bentang l
!
untuk pelat dua arah yang ditumpu balok, S
$
diambil sebagai nilai banding
kekakuan lentur pelat dengan lebar yang dibatasi oleh garis tengah panel bersebelahan
terhadap kekakuan masingmasing balok , sehingga didapatkan0

Is Ecs
Ib Ecb
.
.
$

T)b dan T)s adalah modulus elastis balok dan modulus elastis pelat, sedangkan 7b dan 7s
adalah momen inersia balok dan momen inersia pelat.
maka momen ren)ana didapat dengan interpolasi linier antara 5%= dan &=. !ntuk panel
pelat eksterior , lajur kolom harus diren)anakan untuk dapat memikul sebagian momen
negati# eksterior (dalam=) seperti terlihat pada da#tar diatas, sedangkan nilai
Is Ecs
' Ecb
. 2
.
$

Adalah merupakan nilai banding kekakuan torsi penampang balok tepi terhadap kekakuan
lentur pelat dengan lebar sama dengan bentang balok, yang diukur antar sumbu tumpuan ,
dimana I adalah konstanta penampang untuk menentukan kekakuan puntir dan T)b adalah
modulus elastis balok beton , T)s adalah modulus elastis pelat beton, 7s adalah momen
inersia terhadap sumbu titik pusat bruto pelat. Lajur kolom harus diren)anakan untuk dapat
memikul sebagian momen positi# (dalam=) seperti terlihat pada da#tar diatas.
6ilai I dapat dihitung dengan rumus

-
.- , & $
-
y x
y
x
'

,
_


1engan 0
x 2 ukuran sisi yang lebih pendek
y 2 ukuran sisi yang lebih panjang
1alam perhitungan dengan metode peren)anaan langsung menurut S,S67 "$%$++$&-
langkahlangkahnya menurut pasal -.... adalah 0
$. "entukan tebal pelat minimum yang dii@inkan dan dalam praktek
2. Uitung beban ultimit desain ! 2 $,21 3 $,.L
-. Uitung momen lentur statik total ter#aktor untuk lebar total panel
5
2
$ 2
Ln L w
Mo
u

peraturan membolehkan pembesaran momen positi# sampai --= yang merupakan
hasil redistribusi momen system banyak. Pada bentang interior momen statis total <o
akan didistribusikan se)ara adil menjadi momen positi# dan momen negati*e dengan
perbandingan0 <omen negati*e ter#aktor <u neg 2 &,.% <o
<omen positi# ter#aktor <u pos 2 &,-% <o
'. >abarkan momen stati) total tersebut kedalam momen positi# pada bagian tengah
bentang dan momen negati*e pada titik tumpuan dari lajur pelat yang ditinjau. Perlu
diperhatikan bahwa tumpuan harus diren)anakan untuk menahan salah satu dari dua
momen desain negati# yang terbesar yang dihasilkan oleh bentangbentang disebelah
kiri atau kanan tumpuan
%. 1istribusikan momen positi# dan negati# menurut lajur kolom dan lajur tengah sbb.
a. Lajur kolom, pada lajur ini perlu diperhatikan ada tidaknya balok disepanjang sumbu
sumbu kolom, gra#ik '.$ dapat digunakan untuk menentukan persentase momen lajur
kolom dari bentang tengah berdasarkan harga
$ 2
8 L L dan
$ 2 $
8 L L Q
4ila terdapat balok diantara kolom kolom dalam arah bentangan dari momen yangditinjau
balok tersebut harus dianggap menerima 5%= dari momen lajur kolom jika
$ 2 $
8 L L P $
1an untuk njlai & Q
$ 2 $
8 L L Q $ besar momen yang disalurkan kebalok dapat diperoleh
melalui interpolasi linier antara 5% hingga & persen, kemudian pelat pada jalur kolom
harus menanggung sisa momen yang tidak ditahan oleh balok tersebut.
b. Lajur tengah , momen desain positi# dan negati# interior yang bekerja pada lajur
tengah adalah bagian dari momen desain yang tidak ditahan oleh lajur kolom, dengan
demikian masing masing lajur tengah harus menahan jumlah momen negati# ataupun
positi# yang tidak ditahan olej lajur kolom yang ada disisi kiri dan disisi kanan lajur
tengah tersebut.
). 1inding dan kolom yang dibuat monolit dengan pelat harus didesain untuk menahan
momen momen yang timbul akibat pembebanan pada sistim pelat tersebut.
d. Panel eksterior, untuk panel eksterior atau bentang tepi (end span) pembagian momen
statik total pada tiga lokasi kritis 0 momen negati# eksterior, positi# dan negati# ekterior
tergantung pada kekangan #leksural pada pelat oleh kolom eksterior atau dinding
ekterior, dan tergantung pada ada tidaknya balok pada lajur kolom (S67+$). AI7
Iode juga memberi lima alternati# koe#isien distribusi momen untuk bentang tepi
(table '..) dan gambar '.$(. "abel '.. dipakai untuk menghitung persentase momen
lajur kolom dari bentang tepi dan didistribusikan kearah lateral dengan meman#aatkan
gra#ik '.$ dan table '.( berdasarkan harga L
2
8 L
$
,
$ 2 $
8 L L serta konstanta I dan
b
$
jika ada balok pada tumpuaan terluarnya.
4agian momen positi# dan momen negati# ter#aktor yang tidak dipikul oleh lajur kolom
dianggap bekerja pada setengah lajur tengah dikedua sisi lajur kolom.
Sesuai S,S67 pasal -.'.$$. kekuatan geser pelat terhadap beban terpusat ditentukan oleh
kondisi terberat dari aksi balok lebar dan panel pelat penulangan dua arah.
1alam kondisi balok lebar, penampang kritis sejajar dengan garis pusat panel arah
tran*ersal, menerus sepanjang bidang yang memotong seluruh lebar dan terletak pada jarak
d dari muka beban terpusat atau muka daerah reaksi. Sama halnya seperti balok untuk pelat
penulanag

an satu arah lebar b


w
penampang kritis dikalikan dengan tinggi e#ekti# d dan
ditempatkan sejarak d dari muka kepala kolom bujur sangkar eki*alen atau pertebalannya
kalau ada
1alam keadaan umum, tanpa tulangan geser kekuatan nominal dalam kondisi balok lebar
adalah 0
Vn 2 V) 2 ($8.W#)A) b
w
d
Apabila dikehendaki hasil yang lebih teliti S,S67 memberikan pada pasal -.'.- ayat 2
rumus yang memasukkan unsur
Mu
d (u. .
1an apabila digunakan tulangan geser tinjauan keseluruhannya dilakukan seperti pada
balok dengan tulangan geser. Akibat bekerjanya geser dalam kondisi aksi dua arah akan
timbul retak diagonal disepanjang keru)ut terpaan)ung disekeliling pertemuan kolom
dengan pelat. Penampang kritis akan tegak lurus terhadap bidang pelat dan terletak
sedemikian rupa sehingga keliling penampang adalah bo tetapi tidak lebih dekat dari H d
terhadap keliling beban terpusat atau daerah reaksi atau perubahan tebal pelat ke kepala
kolom. Seandainya tidak memakai pertebalan maka hanya ada satu penampang kritis untuk
kondisi aksi dua arah.
>ika tidak menggunakan tulangan geser , kuat geser nominal diambil nilai terke)il dari tiga
persamaan berikut 0
$.
) ( d bo fc
c
(c . X
'
2

,
_


dimana
c
adalah nilai banding sisi panjang terhadap sisi pendek kolom didaerah beban
terpusat atau reaksi gaya.
2.
d bo fc
bo
d s
(c . X
$2
$
2
.

,
_

,
_

+

dimana nilai

s
2 '& untuk kolom interior
2 -& untuk kolom tepi
2 2& untuk kolom sudut
-.
) ( d bo fc (c . X '
Apabila memakai tulangan geser, kekuatan nominal dibatasi sampai harga maksimum yaitu
0
d b fc ( ( (
s c n &
X
2
$

,
_

+

1an dalam meren)anakan tulangan geser, bagian kekuatan V) tidak boleh lebih besar dari
&,$((W#)A)bo.d dan luas tulangan A* serta Vs dihitung seperti perhitungan tulangan geser
sebelumnya. Apabila digunakan baja pro#il penahan geser, kuat geser tidak boleh lebih
besar dari &,.(W#)A)bo.d.
!ntuk peren)anaan pelat tanpa balok penumpu diperlukan tinjauan terhadap momen tak
berimbang pada muka kolom penumpu, sehingga jika beban gra#itasi,angina, gempa atau
gaya lateral lainnya yang menyebabkan terjadinya pelimpahan momen antara pelat dan
kolom, maka sebagian dari momen tak berimbang harus dilimpahkan sebagai lentur
( ) Mu
$
pada keliling kolom dan sebagian menjadi tegangan geser eksentris (#* <u) untuk
menjamin tersedianya kekuatan geser yang )ukup. 1an momen tak berimbang yang
dilimpahkan menjadi tegangan geser eksentris akan menge)il bila lebar permukaan bidang
penampang kritis yang menahan momen semakin besar, sehingga
2
$
-
2
$
$
$
b
b
v
+

1imana b
2
2 ()
2
3 d ), yaitu lebar permukaan bidang penampang kritis kolom interior yang
menahan momen dan b
$
2 ( )
$
3 d ) yaitu permukaan kolom yang tegak lurus terhadap b
2
,
sedangkan untuk kolom luar, ( ) d c b 2 8 $
2 2
+ .
1engan demikian bagian momen tak seimbang yang dilimpahkan sebagai lentur adalah
Mu
$
, dimana
v
$
$
atau
2
$
$
-
2
$
$
b
b
+

Mu
$
bekerja padajarak ($,%h) diluar muka kolom atau kepala kolom. Sedangkan untuk
2 $
c c nilai .& , &
$
atau .&= dari momen dilimpahkan pada lentur dan sisanya
padageser '&= pada geser ( lihat gambar berikut), sehingga dari gambar tampak bahwa
momen yang dilimpahkan padageser bekerja bersamaan dengan gaya geser Vu dititik pusat
permukaan geser sekitar keliling kolom yang berada sejauh $82d dari sisi kolom, sehingga
didapaatkan nilai V
$
dan V
2
sebagai berikut0
c
v
c
)
Mu*
+
(u
(

$
$

dan
c
v
c
)
Mu*
+
(u
(

2
2
+
c
)
adalah besaran penampang kritis , analog dengan inerrsia polar dan untuk kolom
eksterior Y$ dan Y2 diperoleh dengan menempatkan permukaan geser *ertikal sebesar
(a3b3a), sehingga A* 2 ( 2a 3 b )d dan
( ) [ ]
-
2
2
-
. 8 $ 2 - 8 2 ad * b a a d )
c
+ +
Sedangkan untuk kolom interior0

( ) d b a +
v
+ 2
dan
( )
- 2 -
. 8 $ 2 8 $ . 8 $ ad ba a d )
c
+ +
S,S67 mensyaratkan bahwa perhitungan momen ren)ana untuk balok atau kolom sebagai
penumpu pelat pada tumpuan interior harus mampu menahan momen tak berimbang
sebesar0
< 2 &,&( Z(w
d
3 &,% w
l
)L
2
(Ln)
2
9 w
d
AL
2
A(Ln)
2
[
1imana 0
w
d
2 beban mati ter#aktor persatuan luas
w
l
2 beban hidup ter#aktor ppersatuan luas
w
d
A, L
2
A, LnA adalah notasi untuk bentang pendek.
Tebal *inimum Pelat
<enurut S,S67 tebal pelat tidak boleh kurang dari h2nilai yang didapat dari
( )
( ) 8 $ $ $2 , & % -.
$%&& 8 5 , &
+ +
+

m
n
fy L
h
dan tidak boleh kurang dar
( )
+ -.
$%&& 8 5 , &
+
+

fy L
h
n
tetapi tebal pelat tidak perlu lebih dari
( )
-.
$%&& 8 5 , & fy L
h
n
+

Iatatan0
$. untuk pelat dengan
&
m

pers ketiga yang menentukan


2. untuk pelat dua arah tipikal yang memiliki balok tepi dengan
2
m

pers
kedua yang menentukan
-. untuk pelat dengan balok dangkal pada jalur jalur kolomnya dengan
2 &
m

persamaan kesatu yang menentukan.


!ntuk pelat tanpa balokbalok interior yang menghubungkan tumpuantumpuannya tebal
pelat h tidak boleh lebih ke)il dari 0
$. pelat tanpa balok dan tanpa penebalan 2$2& mm
2. pelat tanpa balok dengan penebalan 2$&& mm
!ntuk pelat tanpa balok , tetapi dengan penebalan yang menjorok sejauh tidak kurang
dari $8. dari panjang bentang pada masingmasing arah diukur dari sumbusumbu tumpuan
dan memiliki proyeksi dibawah pelat setidaktidaknya \ tebal pelat maka ketentuan tebal
pelat ditetapkan pada persamaan diatas dapat dikurangi $&=.
4ila semua bagian pinggir yang tak menerus diberi balok dengan kekakuan tertentu
sehingga nilai

tidak kurang dari &,5&, maka tebal minimum pelat yang ditetapkan pada
persamaan diatas harus ditambah paling sedikit $&=, yaitu untuk panelpanel yang
memiliki tepi yang menerus.
1an untuk pelat dengan tebal kurang dari tebal minimum pada ketentuan diatas masih
boleh dipakai bila dapat dibuktikan dengan perhitungan bahwa lendutan yang terjadi tidak
melebihi batas lendutan yang ditetapkan dalam table berikut
"abel Lendutan i@in maksimum
"ype ,omponen Struktur Lendutan yang diperhitungkan 4atas
lendutan
Atap datar tidak menahan atau berhubungan
dengan komponen nonstru)tural yang
mungkin akan rusak akibat lendutan yang
besar
Lendutan akibat beban hidup L
$5&
l
Lendutan tidak menahan atau berhubungan
dengan komponen nonstru)tural yang
mungkin rusak akibat lendutan yang besar
Lendutan akibat beban hidup L
-.&
l
,onstruksi atap atau lantai yang menahan
atau berhubungan dengan komponen
nonstruktural yang mungkin rusak akibat
lendutan yang besar
4agian dari lendutan totalyang terjadi
setelah pemasangan komponen non
stru)tural (jumlah dari lendutan jangka
panjang akibat semua beban yang bekerja
dan lendutan seketika yang terjadi akibat
penambahan sembarang beban hidup)
'5&
t
l
,&nstruksi atap atau lantai yang menahan
atau berhubungan dengan komponen
nonstru)tural yang mungkin tidak rusak
akibat lendutan yang besar
2'&
n
l
Iontoh perhitungan
Suatu pelat lantai bangunan bertingkat dari beton bertulang, menggunakan sistim lantai
tanpa balok yang ditumpu oleh kolom persegi pada bagian tengah %&& x %&& mm dan
bagian pinggir '%& x%&& mm, jarak kolom sumbu ke sumbu arah memanjang (2&& mm dan
jarak arah melintang %%&& mm, masing masing bentang mempunyai lebih dari tiga bentang
dan tinggi bersih antar lantai -%&& mm. 4angunan terletak pada daerah yang tidak
mengalami gempa bumi, sehingga yang ditinjau hanya beban gra#itasi, beban hidup yang
diperhitungkan adalah 2,'& ,Pa.4eban mati sebelum berat sendiri &,%& ,Pa. 4eton dipakai
dengan #)A2 -& <Pa dan #y 2 '&& <Pa. 1iminta untuk meren)anakan panel pelat ujung
dan penulangan yang dibutuhkan. (lihat gambar)

Penyelesaian
Pemeriksaan syarat metode peren)anaan langsung0
$. 6ilai banding bentang panjang terhadap bentang pendek 2 (2&&8%%&& 2 $,-$ Q 2 jadi
berlaku sistim pelat dua arah D..E,
2. <asingmasing bentang mempunyai lebih dari tiga bentang dengan panjang bentang
bersebelahan sama dan semua kolom duduk pada sumbunyaDDE,
-. Panjang bentang yang bersebelahan pada masingmasing arah tidak boleh berbeda lebih
dari $8- bentang yang lebih panjang (2&& 9 %%&& 2 $(&& Q $8- (2&& 2 2'&& D..E,.
'. ,arena tidak berada pada daerah gempa maka beban yang diperhitungkan hanya beban
gra#itasi DDE,
%. 4eban hidup tidak boleh melampaui - kali beban mati
Penentuan beban mati terhadap tebal pelat ditentukan sbb

m mm (2% , . .(2%
2
%&& '%&
(2&& ln
$

,
_

+

DD.. arah memanjang

m mm & , % %&&&
2
%&& %&&
%%&& ln
2

,
_

+

Perbandingan bentang panjang bersih terhadap bentang pendek bersih
-'% , $
%&&
.(2%
ln
ln
2
$

( )
(5 , &
%%&& (2&& 2
(2&& %%&& (2&&

+
+ +

2 & DDDpelat tanpa balok tepi, maka tebal pelat ditentukan dengan
mm
fy
h . - , $++ .(2%
-.
$%&&
'&&
5 , &
ln
-.
$%&&
5 , &

,arena tidak menggunakan balok tepi maka tinggi pelat ditambah $&=, sehingga tinggi
pelat menjadi 2$+ mm 22& mm P hmin 2$2& mm D (S,S67)
"inggi man#aat d 2 22& 9 2% 2 $+% mm.
4erat sendiri pelat :
1L 2
&,22 . 2- 2 %,&. ,Pa
4eban mati 2 &,% ,Pa
:
1L
2 %,%. ,Pa
.5 , $. %. , % . - -
,L
- ,Pa P ' , 2
LL
- ,Pa
>adi metoade peren)anaan langsung dapat digunakan
:u 2 $,2 . %,%. 3 $,. . 2,' 2 $&,%$2 kPa $$ kPa
,'L'* 0NTER0'R
Gaya Geser 6etto "er#aktor

( ) ( ) ( ) ( ) { }-u d c d c l l (u + +
2 $ 2 $

( )( ) ( )( ) { }$$ $+% , & % , & $+% , & % , & % , % 2 , ( + + (u
Vu 2 '-&,- ,6
bo 2 2()
$
3 d 3 )
2
3 d) 2 2()
$
3 )
2
3 2d)

Luas Permukaan 4idang Geser
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
2
2 $
. %'2$&& -+& %&& %&& $+% 2 2 2 mm d c c d d bo +
c
+ + + +

nilai banding sisi panjang dan sisi pendek kolom 2 %&&8%&& 2 $,&
./
(u
(
n
. 2 , ($(
.& , &
- , '-&

Iari nilai V) terke)il dari


$.
( ) ( )( )( ) " +c fc
c
(c . $(5$% $& %'2$&& -&
$
'
2 X
'
2
-

,
_

,
_

6
2.
( )
( ) "/ (c
erior "olom untu" +c fc
bo
d
(c
c
c
. $$5+ $& %'2$&& -&
$2
$
2
2(5&
$+% '&
'& . int . . , X
$2
$
2
-

,
_

,
_

+

,
_

,
_


-.
( ) ( ) ( ) "/ +c fc (c . $$5(( $& %'2$&& -& ' X '
-


Ambil V) 2 $$5+ ,6 P Vn 2($(,2 ,6, untuk perhitungan awal
,ELE< TY"T;7E;
Ada tambahan beban dari dinding ekterior ',& k68m.
Gaya geser ter#aktor netto keliling kolom

( ) ( ) ) ( ( ) )( )( ) ( 2 , $ & , ' % , & % , % $$ $+% , & % , & $+% , &
2
$
'% , & '% , & 2 , (
2
$
% , % + +
,
_

+ + (u
2 2%$,%- k6
"/
vu
(n . 2 , '$+
. , &
%- , 2%$

4o 2 2)
$
3 d 3 )
2
3d 2 2)
$
3 2d 3 )
2
Luas permukaan bidang geser 0
A) 2 (bo)d 2 d(2)
$
32d3)
2
) 2 $+%(+&&3%&&3-+&) 2 -'+&%& mm
2
c

2 nilai banding sisi panjang dan sisi pendek kolom 2 %&&8'%& 2 $,$$
<enentukan nilai V) 0
$.
( ) ( ) ( ) "/ +c fc (c
c
. $&((% $& -'+&%& -&
$$ , $
'
2 X
'
2
-

,
_

,
_


2.
+c fc
bo
d
(c
c

,
_

,
_

X
$2
$
.

, untuk kolom ekterior S


)
2 -&

( )
( )( ) "/ (c . 5-+ $& -'+&%& -&
$2
$
2
$(+&
$+% -&
-

,
_

,
_

+

-.
( ) ( )( )( ) "/ +c fc (c . (.'( $& -'+&%& -& ' X '
-


Ambil V) 2 5-+ k6 P Vn 2 '$+,2 k6
Penentuan *!men Statis T!tal
Ln
$
2 .,(2% m, D. Arah memanjang
Ln
2
2 %,&& m DD Arah melintang
&,.% L
$
2 &,.% ((2&&) 2 '.5& mm, gunakan Ln
$
2 .,(2% m
&,.% L
2
2 &,.% (%%&&) 2 -%(% mm, gunakan Ln
2
2 %,&&& m
$.Arah memanjang bangunan
<o 2 $85.wu.L
2
(Ln
$
)
2
2 $85($$)(%,%)(.,(2%)
2
2 -'2 k6m
!ntuk panel pelat ujung, maka #a)tor distribusi momen (lihat da#tar '.$), dimana0
<u. pada tumpuan interior pertama 2 &,(& <o
<u pada lapangan 2 &,%2 <o,
dan <u pada interior pertama 2 &,2. <o, sehingga 0
<omen ren)ana negati# <u () 2 &,(& (-'2) 2 2-+,' k6m
<omen ren)ana positi# <u (3) 2 &,%2 (-'2) 2 $((,5 k6m
<omen negati*e exterior <u() 2 &,2. (-'2) 2 55,+ k6m
2.Arah melintang bangunan
<o 2 $85.wu.L
$
(Ln
2
)
2
2$85($$)((,2)(%)
2
22'(,% ,6m
!ntuk panel ujung#aktor distribusi momen (da#tar '.$) adalah 0
<omen ren)ana negati# <u () 2 &,(&(2'(,%) 2 $(-,2% ,6m
<omen ren)ana positi# <u (3) 2 &,%2(2'(,%) 2 $25,(& ,6m
<omen negati# exterior <u () 2 &,2.(2'(,%) 2 .',-% ,6m.
Iatatan 0
Apabila kolom ekterior tepi benarbenar tertahan sebenarnya momen ren)ana positi# arah
melebar bangunan dapat digunakan #a)tor &,-% Q &,%2
1istribusi momen .
Pada lajur kolom ekterior tidak ada balok tepi yang mengalami puntir, sehingga nilai
banding kekakuan ]) 2& dan S
$
2 &, maka besarnya distribusi momen negati# pada
tumpuan ekterior 2 $&&=, momen positi# lapangan 2.& = dan momen negati#interior 2
(%= ( da#tar momen ren)ana ekterior lajur kolom) dan hasil selengkapnya seperti table
berikut
Arah memanjang
(. , &
2 , (
% , %
$
2

l
l
&
$
2

,
_

l
l

Arah melintang
-$ , $
% , %
2 , (
2
$

l
l
&
$
2

,
_

l
l

Lajur kolom
<u(,6m)
Baktor
1istribusi
<omen ren)ana
Lajur kolom
(,6m)
<omen ren)ana
Lajur tengah
(,6m)
<omen
negati#
7nterior
2-+,'&
(% =
&,(% x
2-+,'&
<omen
Positi#
Lapangan
$((,5&
.& =
&,. x
$((,5&
<omen
6egati#
Tkterior
55,+&
$&& =
$,& x
55,+&
<omen
6egati#
7nterior
$(-,2%
(% =
&,(% x
$(-,2%
<omen
Positi#
Lapangan
$25,(&
.& =
&,. x
$25,(&
<omen
6egati#
ekterior
.',-%
$&& =
$ x
.',-%
$(+,%%
2-+,'&
$(+,%%
$&.,.5
$((,5&
$&.,.5
55,+&
55,+&
55,+&
$2+,+'
$(-,2%
$2+,+'
((,22
$25,(&
((,22
.',-%
.',-%
.',-%
%+,5% ($,$2 &.&& '-,-$ %$,'5 &,&&
Ie)k kapasitas pelimpahan momen geser pada tumpuan kolom ekterior
<u pada kolom interior 2 2-+,'& ,6m
<u pada kolom ekterior 2 .',-% ,6m
Vu 2 2%$,%- ,6 , bekerja dipermukaan kolom
,uat momen <n yang dipakai untuk pelimpahan momen geser kolom tepi adalah yang
diperoleh berdasarkan nilai 9 <u 2 .',-% ,6m.
Gaya geser ren)ana pada kolom tepi dengan memperhitungkan momen interior

( )
./
(u
(n
./ (u
. 5- , -(%
. , &
%& , 22%
%& , 22%
2%& , & 22% , & 2& , (
-% , .' ' , 2-+
%- , 2%$

<enentukan titik berat penampang kritis dengan menggunakan momen statis kolom
ekterior0
A) 2bo (d) 2 d (2)
$
3 )
2
3 2d) 2-'+&%&
d(2)
$
3 )
2
3 2d)x 2d()
$
3$82d)
2
x adalah jarak titik berat penampang kritis sehingga

( ) ( ) ( ) ( )
mm x
x
. $.(
$(+&
2++(%.
$+% 2 8 $ '%& -+& %&& '%& 2

+ + +
>adi jarak muka kolom ke titik berat penampang kritis, s 2 $.( $82($+%) 2 .+,%& mm
Gaya geser Vu dilimpahkan dari muka kolom ke titik berat penampang kritis dengan
menjumlahkan momen kolom ekterior <u 2 .' -% ,6m. Sehingga momen ekterior
ren)ana total
<ue 2 <u 3 Vu($82 S) 2 .',-% 3 22%,'($82)(.+,%&)($&) - 2 (2,$+ ,6m
,uat momen tak seimbang minimum yang diperlukan 0

./m
Mue
Mn . 2' , +&
5 , &
$+ , (2

,uat momen nominal<n yang dilimpahkan oleh geser



2
$
-
2
$
$
$
b
b
v
+

!ntuk kolom tepi nilai b
$
2 ()
$
3 H d) 2 ('%& 3 +(,%&) 2 %'(,%& mm
b
2
2 ()
2
3 d) 2 %&& 3 $+% 2 .+% mm
sehingga
-( , &
.+%
% , %'(
-
2
$
$
$
+

v

Sehingga <n* 2&,-( <n 2 &,-( (+&,2') 2 --,-+ ,6m


<omen inersia sisi penampang kritis yang sejajar arah momen terhadap sumbu melintang
bangunan adalah 0
7
$
2 2Z$8$2($+%)(%'(,%)
-
3 $+%(%'(,%)^$82(%'(,%)$.(_2 3$8$2(%'(,%)($+%)
-
22(2...5+-555 3 $2$..$5('2 3 --5-&-.(2) 2 5''-.-2.&' mm
'
<omen inersia sisi penampang kritis yang tegaklurus dengan arah momen terhadap sumbu
melintang bangunan adalah 0
7
2
2 Ad
2
2 (%&& 3$+%)($+%)($.()
2
2 -((+.%.(2% mm
'
<omen inersia "orsional
>) 2 5''-.-2.&' 3 -((+.%.(2% 2 $222-25+-2+ mm
'
"egangan geser akibat geser keliling kolom, e#ek <n dan berat dinding adalah 0

( )
( )
( )( )( )
MPa (n
d bo
(c
i0in ma" (c
MPa
)c
Mn*
+c
(u
(n
v
. %-- , $ '&' , 2
-'+&%&
5-+&&&
.
. .
. %-- , , $
+ $222-25+-2
$& $.( 2' , +& -( , &
-'+&%& . , &
$& % , 22%
- -
>


>adi tebal pelat yang diren)anakan dapat digunakan
Iatatan`
!ntuk menahan tegangan geser pada daerah kolom disudut bangunan yang
)endrung menahan geser lebih besar ada kemungkinan memerlukan usaha usaha perkuatan
penebalan yang dapat dilakukan dengan membuat kepala kolom, atau pembesaran kolom,
atau kepala geser
Peren.anaan Tulan/an Pelat
a. Penulan/an tamba1an pada pelat didaera1 mu"a "!l!m
<omen tak imbang yang dilimpahkan kekolom dengan lentur0
./m Mn Mnt
t
v t
. 5% , %. 2' , +& . .- , &
.- , & -( , & $ $


.
<omen dilimpahkan kelajur selebar ( ) ( ) ( ) mm h c . $$.& ) 22& - %&& % , $ 2
2
+ +

,
_


2
.
a
d fy +s Mnt
, perkirakan
d
a
d +& , &
2

,
_

, maka
%.,5%($&)
.
2 As('&&)&,+&($+%)
As 2 5$& mm2 untuk lebar lajur $$.& mm
Ie)k As 0
( )
( )( )
( ) ( )( ) ( )
2
2
$
.
. (%&
+% , $& $+% '&& $& 5% , %.
. +% , $&
$$.& -& 5% , &
'&& 5$&
mm +s
+s
mm a



!ntuk tulangan tambahan ini pakai 1.$.F $&& dan dipasang pada lajur kolom selebar %&&
mm, kemudian dijangkarkan kedalam kolomsesuai panjang penyaluran.
!ntuk pelimpahan momen geser pada daerah muka kolom interior dilakukan dengan )ara
yang sama ,harap perhatikan bahwa kadangkadang dihadapi persoalan pola pembebanan
dan bentang tidak sama pada pada peninjauan suatu kolom interior
b. Penulan/an ara1 memanjan/ ban/unan.
<omen nominal pada lajur kolom adalah
<omen kolom interior
./m Mn . '' , 22'
5& , &
%% , $(+

<omen lapangan
./m Mn . -% , $--
5& , &
.5 , $&.

<omen kolom ekterior
./m Mn . $- , $$$
5& , &
+& , 55

<omen nominal pada lajur tengah adalah 0
<omen kolom interior
./m Mn . 5$ , ('
5& , &
5% , %+

<omen lapangan
./m Mn . +& , 55
5& , &
$2 , ($

<omen kolom ekterior <n 2 &
Peren.anaan Tulan/an Lajur ,!l!m
Lebar lajur kolom ( ) ( ) m . (% , 2 % , % 2
'
$

<n interior tiap meter lebar
./m . .$% , 5$
(% , 2
'' , 22'

3<n lapangantiap meter lebar
./m . '+$ , '5
(% , 2
-% , $--

"ulangan negati#
( ) a d fy +s Mn
2
$
. , sebagai langkah awal ambil ( ) d a d + , &
2
$
, sehingga
( )( )( ) $+% +& , & '&& .$% , 5$ +s
, maka As 2 $$.- mm
2
( )
( )( )
( ) ( ) ( ) 2' , $5 $+% '&& .$% , 5$
. 2' , $5
$&&& -& 5% , &
'&& $$.-
X 5% , &
.
2
$


+s
mm
b fc
fy +s
a
1idapat As 2 $&+5 mm
2
, bila dipakai 1$. , luas tampang 22&$,$ mm
2
, maka jarak
tulangan
( ) ( ) p"p mm
+s
s . . $5- $&&&
$&+5
$ , 2&$
$&&&
$ , 2&$

,alau momen positi# juga memakai diameter yang sama, maka
Pada momen positi#
( ) ( ) p"p mm s
Mn
Mn
s . . -&5 $5-
'+$ , '5
.$% , 5$

+


S.mak i@in 2 2h 2 2(22&) 2 ''& mm
"ulangan positi#0
( ) ( )
2
. .%2 $&+5
.$% , 5$
'+$ , '5
mm +s
Mn
Mn
+s

, di)oba 1$-, luas tulangan 2$-2,(mm


2
1idapat jarak tulangan
( ) ( ) mm
+s
s . 2&' $&&&
.%2
( , $-2
$&&&
( , $-2

!ntuk daerah momen negati# kolom ekterior , dengan diameter yang sama, maka
Pada momen negati#
( ) mm s . 2'% 2&'
+ , 55
.5 , $&.

.
>adi didapat tulangan sebagai berikut 0
<omen neg. kolom interior $%1$.
$5&
<omen pos. kolom interior $-1 $-2&&
<omen neg. kolom ekterior $&1$-2'&, dan 5 batang dipasang diluar lebar lajur
pelimpahan momen lentur $$.& mm
Peren.anaan Tulan/an Lajur Ten/a1
Lebar lajur tengah 2 %,% 9 2,(% 2 2,(% m
<omen kolom interior 0
./m Mn . 5$ , ('
5& , &
5% , %+

<omenLapangan 0
./m Mn . +& , 55
5& , &
$2 , ($

<n interior tiap meter lebar
./m . 2$ , 2(
(% , 2
5$ , ('

3<n lapangan tiap meter lebar
./m ......... -- , -2
(% , 2
+& , 55

Tulan/an Ne/ati-
( ) a d fy +s Mn
2
$
. , sebagai langkah awal ambil ( ) d a d +& , &
2
$
, sehingga0
( )( )( )
2
. -55 .. $+% + , & '&& 2$ , 2( mm +s +s
( )
( )( )
mm
b fc
fy +s
a . &+ , .
$&&& -& 5% , &
'&& -55
X. 5% , &
.

, sehingga
( ) ( ) { }
2
2
$
. -%% . ... &+ , . $+% '&& 2$ , 2( mm +s sehin$$a +s
Ioba tulangan 1.$& luas tulangan 2 (5,% mm
2
, sehingga jarak
( ) ( )
( )
2
. ''& 22& 2 2 .
.... . 22$ $&&&
-%%
% , (5
$&&&
% , (5
mm h i0in 1ma"
p"p mm
+s
s


Tulan/an p!siti-
( ) ( )
2
. '22 -%%
2$ , 2(
-- , -2
mm +s
Mn
Mn
+s

1i)oba 1.$& , luas tulangan 2 (5,% mm


2
Sehingga jarak
( ) ( ) mm
+s
s . $5. $&&&
'22
% , (5
$&&&
% , (5

, dan susunan tulangannya adalah
sebagai berikut 0
1aerah momen negati# kolom interior 0 $-1$& , jarak 2&& mm
1aerah momen positi# kolom interior 0 $%1$&, jarak $5& mm
.. Penulan/an ara1 melintan/ ban/unan
Perhitungannya sama seperti perhitungan arah memanjang bangunan, karena0
( ) ( ) ( )
2
'
$
'
$
$
'
$
. . 5 , $ 2 , ( L m L
, maka lebar lajur kolom menggunakan0
( ) ( ) ( ) ( ) m L . (% , 2 % , % 2 2
'
$
2 '
$

1an lebar lajur tengah 2 (,2 9 2,(% 2 ','% m
1ari hasil perhitungan diatas didapat tulangan seperti pada da#tar berikut0
1a#tar ren)ana penulangan pelat
Arah memanjang bangunan Arah melintang bangunan
Lajur >enis
<omen
<omen
(k6m)
"iap mA
As perlu
(mm
2
)
!kuran
"ulangan
1an jarak
<omen
(k6m)
"iap mA
As perlu
(mm
2
)
!kuran
"ulangan
1an jarak
,olom 6egati#
7nterior
6egati#
Tkterior
Positi#
Lapangan
5$,.$%
'&,'$&
'5'+$
$&+5
%''
.%2
1.$.
$5& mm
1.$-
2'& mm
1.$-
2&& mm
'(,2%$
2-,'&&
25,&5&
.%5
-2.
-+$
1.$-
2&& mm
1.$&
2&& mm
1.$&
22& mm
"enga
h
6egati#
7nterior
2(,2$& -%% 1.$&
2&& mm
+,(-- $-. 1.$&
'&& mm
6egati#
Tkterior
Positi#
Lapangan
&
-2,--&
&
'22
1.$&
'&& mm
1.$&
$5& mm
&
$$,%.+
&
$.$
1.$&
'&& mm
1.$&
'&& mm
1an penulangannya seperti gambar berikut0

Iontoh soal untuk pelat lantai dengan balok
Suatu bangunan bertingkat banyak dengan sebagian denah lantai seperti terlihat pada
gambar dibawah di)or monolit antara lantai dan balok serta kolom persegi, tinggi bersih
tiap lantai ',&& m, lebar panel lantai %,% m, panjang panel lantai (,2 m .!kuran balok
-&&8%&&mm,beban hidup terbagi rata %,'& ,Pa, beban mati terbagi rata &,(& kPa, mutu
beton adalah0 #)A 2-& <Pa dan #y 2 '&& <Pa. ;en)anakanlah panel pelat dan
penulangannya bila yang ditinjau hanya beban gra#itasi

Penyelesaian
Iatatan 0 $,Pa 2 $ ,68m
2
Ie)k syarat peren)anaan metode langsung sbb0
$. 4entang panjang 0 bentang pendek 2 (,2 0 %,% 2 $,$& D..Q 2, (pelat dua arah)
2. >umlah bentang masingmasing arah P - bentang dan jarak bentang bersebelahan
sama, dan kolom duduk pada sumbunya.
-. Ioba tebal pelat $5& mm, sehingga beban mati
4erat sendiri pelat 2 &,$5 x 2- 2 ',$' ,68m
2
4eban mati 2 &,(& ,68m
2


w
1
2 ',5' ,68m
2
- x w
1
2 - x ',5' 2 $',%2 ,68m
2
P w
L
2 %,' ,68m2DD. ( metode
peren)anaan langsung dapat dipakai)
Ln$ 2 (,2 9 2(-&82) 2 .,+ m D.( -& 2 lebar balok pendukung)
Ln2 2 %,% 9 2(-&82) 2 %,2 m, ambil Ln 2 .,+ m
-- , $ 2 , % 8 + , . 2 8 $ Ln Ln
, semua tepi menerus maka
& , $
s

Ie)k tebal pelat0


( ) ( )
( )
mm Ln h
fy
. $%-
-- , $ + -.
5 , &
.+&&
+ -.
5 , &
$%&&
'&&
$%&&

+
+

+
+

atau
( ) ( )
mm Ln h
fy
. 2&%
-.
$%&& 8 '&& 5 , &
.+&&
-.
5 , &
$%&&

>adi 0 2&% P h P $%-, h dapat dipakai.


Pelat monolit dengan balok maka dihitung sebagai balok "
Lebar man#aat balok
bm 2 bw 3 2(ht) 2 -&& 3 2(%&&$5&) 2 +'& mm
Panjang sayap 2 +'&-&& 2.'& mm Q 't2' x $5& 2 (2& mm D E,.
Statis <omen terhadap tepi atas0
mm y
x x
x x
y
+
+y
y
. % , $5&
2.%2&&&&&
-2.'&&&& $%225&&&
) -2& -&& ( ) +'& $5& (
) $5& $.& )( -2& -&& ( +& ) +'& $5& (

+
+ +

7
b
2$8$2.b.ht
-
3 b.ht.y
$
2
3$8-bw.(y
$
$8ht) 3$8-bw.y
-
7
b
2$8$2.$5&
-
3+'&.$5&.+&,%
2
3$8-.-&&.&,%
-
3$8-.-&&.-$+,%

7
b
2%$&'&+'2++ mm
'
!ntuk arah memanjang bangunan0
7
b$
2 7
b
7s
$
2 $8$2.h
-
.l
$
2$8$2.$5&
-
.(2&& 2 -'++2&&&&& mm'
T
Ib
2 T
IS
'. , $
-'++2&&&&&
%$&'&+'2++
$
$

1 '1
b 'b
I E
I E

b b
I I
2
Arah melebar bangunan0
+$ , $
2.(-&&&&&&
%$&'&+'2++
. 2.(-&&&&&& ) %%&& ( ) $5& (
$2
$
) ( ) (
$2
$
2
$
' -
2
-
2


1 '1
b 'b
'1 'b
1
I E
I E
E E
mm l h I

<aka
.+ , $ ) +2 ) +$ , $ (
'
$
) 2 ( '. , $ ^ +
m

Selanjutnya )e)k terhadap lendutan yaitu


mm mm h
l
fy
h
n
m
. $5& . $.$
)_
-- , $
$
$ ( $2 , & .+ , $ )^ -- , $ ( % -.
) .+&& )(
$%&&
'&&
5 , & (
) (
)_
$
$ ( $2 , & ^ % -.
$%&&
5 , &
<
+ +
+

+ +
+


>adi h 2 $5& mm dapat dipakai dan d 2 $%& mm
<omen Statis "otal
4eban ren)na adalah w
u
2 $,2.w
d
3 $,. w
l
wu 2 $,2 . ',5' 3 $,. . %,' 2 $-,-( kPa
!ntuk arah memanjang bangunan
"/m l l w Mo
m l $una"an mm l
n 2
n
. .2% , '-( ) + , . )( % , % )( -( , $- (
5
$
) ( .
5
$
. + , . . ........ . '.5& ) (2&& ( .% , & .% , &
2 2
$ 2
$ $


Arah melebarbangunan
"/m l l w l
n 2
. -(2 , -2% ) 2 , % )( 2 , ( )( -( , $- (
5
$
) (
5
$
.% , &
2 2
2 $ 2

1istribusi momen
1ari gambar distribusi momen didapat 0
<
u
2 &,.% <o 2 &,.% . '-(,.2% 2 25','%. k6m
3<
u
2 &,-% <o 2 &,-% . '-(,.2% 2 $%-,$.+ k6m
& , $ $2 , $ ) (.' , & ( '. , $ .. .... (.' , &
2 , (
% , %
'. , $
$
2
$
$
2
$
$
>

l
l
ma"a
l
l
I E
I E
1 '1
b 'b

Baktor momen dari interpolasi da#tar distribusi momen


<
!
2 &,(% 3
5& , &
(% , & +& , &
% , & ) (% , & (.' , & (

3<
!
2 &,(%3
5& , &
(% , & +& , &
% , & ) (% , & (.' , & (

Arah lebar bangunan 0


Baktor distribusi momen dari gambar distribusi momen
<
!
2 &,.%<o 2 &,.%. -2%,-(2 2 2$$,'+2 k6m
3<
!
2 &,-%<o2 &,-% . -2%,-(2 2 $$-,55& k6m
& , $ %& , 2 ) -&+ , +$+$ , $ ... .... -&+ , $
% , %
2 , (
+$ , $
2
$
2
2
$
2
2
>

l
l
ma"a
l
l
I E
I E
1 '1
b 'b

Baktor momen berupa interpolasi dari da#tar distribusi momen


<
!
2 &,(% 9 (&,(% 9 &,' %)&,-&+ 2 &,..
3<
!
2 &,(% 9(&,(% 9 &,'%)&,-&+ 2 &,..
Selanjutnya momen ditabelkan sebagai berikut
Arah memanjang
$2 , $ ) (
(. , &
2 , (
% , %
$
2
$
2


l
l
l
l
Arah melebar
%& , 2 ) (
-$ , $
% , %
2 , (
2
$
2
$


l
l
l
l

Lajur <omen 6egati


7nterior
<omen 6egati#
Tksterior
<omen 6egati#
7nterior
<omen 6egati#
Tksterior
<! (k6m) 25','%. $%-,$.+ 2$$,'+2 $$-,55&
Baktor 1istribusi
( = )
5& 5& .. ..
<omen ren)ana lajur
kolom(k6m)
&,5&x25','%. 2
22(,%.%
&,5&x$%-,$.+
2 $22,%-%
&,..x2$$,'+2
2 $-+,%5%
&,..x$$-,55&
2 (%,$.$
<omen balok 5%=
(k6m)
&,5%x22(,%.%
2 $+-,'-&
&,5%x$22,%-%
2 $&',$%%
&,5%x$-+,%5%
2 $$5,.'(
&,5%x(%,$.$
2 .-,55(
<omen pelat $%=
(k6m)
22(,%.%
$+-,'-&2-',$-%
$22,%-%
$&',$%%2$5,-5&
$-+,%5%
$$5,.'(22&,+-5
(%,$.$
.-,55(2$$,2('
<omen ren)ana lajur
tengah (k6m)
25','%. 9
22(,%.%2%.,5+$
$%-,$.+ 9
$22,%-%2-&,.-'
2$$,'+2
$-+,%5%2($,+&(
$$-,55& 9
(%,$.$2-5,($+
Ihe)k tebal pelat terhadap geser
:u 2 $-,-( kPa, & , $ ) 8 (
$ 2 $
> l l , maka pelimpahan geser akibat wu kebalok
berbentuk bidang trape@ium dan bidang segitiga sehingga balok memanjang memikul
beban lebih besar dari balok melintang, maka reaksi terbesar terjadi pada muka kolom
interior pertama.
Gaya geser ren)ana adalah
"/ l wu (
n 2
. &% , %- ) + , . )( -( , $- )( $% , $ ( ) )( )( $% , $ (
2
$
$


"inggi e#ekti# d 2 h 9 (2&3182) 2 $5& 9(2&3$+82) 2 $%&,%mm diambil 2 $%& mm
( ) ( ) $%5 , 52 ) $& )( $%& )( $&&& ( -&
.
$
.& , & X
.
$
-


bd fc (c k6m
' 2
( ( <
D. >adi pelat kuat terhadap geser.
$istribusi *!men
a.Arah memanjang bangunan
Lajur ,olom0
<n 2 -',$-%8a 2 -',$-%8&,5 2 '2,.( k6m
( ) ( ) ( ) ( ) 5& , $ 2 , ( . -(% , $ % , %
'
$
$ '
$
'
$
2 '
$
< l m l
m
Lebar jalur kolom 2 2($,-(%) 9 &,+' 2 $,5$ m
<n tiap meter lebar lajur 2
%5 , 2-
5$ , $
.( , '2

k6m
3<n tiap meter lebar lajur 2
( )
(& , $2
5$ , $ 5 , &
-5 , $5

k6m
Lajur tengah 0
Lebar lajur tengah 2 %,% 9 2,(% 2 2,(% m
<n tiap meter lebar lajur 2
5. , 2%
) (% , 2 ( 5 , &
5+$ , %.

k6m
3<n tiap meter lebar lajur 2
+- , $-
) (% , 2 ( 5 , &
.-' , -&

k6m
b. Arah melebar bangunan
Lajur kolom0
Lebar lajur kolom 2 2($,-(%) 9 &,+' 2 $,5$ m
<n tiap meter lebar lajur 2
'. , $'
) 5$ , $ ( 5 , &
+-5 , 2&

k6m
3<n tiap meter lebar lajur 2
(+ , (
) 5$ , $ ( 5 , &
2(' , $$

k6m
Lajur tengah0
Lebar lajur tengah 2 (,2 9 2,(% 2 ','% m
<n tiap meter lebar lajur 2
( )
2& , 2&
'% , ' 5 , &
+&( , ($

k6m
3<n tiap lebarlajur 2
( )
55 , $&
'% , ' 5 , &
($+ , -5

k6m
;en)ana tulangan pelat
<omen tumpuan terbesar arah memanjang bangunan 0 <n 2 2%,5. k6m
<n 2 As . #y(@) 2 As . #y(d$82a) DD ambil @ 2 &,+d
2%,5. 2 As ('&&)(&,+)($%&) DDDAs 2 '(+ mm2
( )
%$- , (
$&&& . -& . 5% , &
'&& '(+
X. . 5% , &
.

b fc
fy +s
a
mm
2%,5. 2 As('&&)^$%&$82((,%$-)_ , sehinga didapat As 2''2 mm
2
Ioba pakai tulangan 1$- D. As 2 $-2,( mm
2
>arak tulangan
( )
-&&
''2
$&&& ( , $-2
s mm p.k.p
Selanjutnya dengan )ara yang sama di)ari tulangan untuk masingmasing arah baik lajur
kolom maupun lajur tengahdengan memperhatikan bahwa d untuk pelat arah melebar
bangunan dy 2 $5& 9 (2& 3$- 3 H.$-) 2 $'&,% D.. ambil dy 2 $'& mm,sehingga didapat
hasil penulangannya seperti table berikut
"abel hasil tulangan pelat
Arah memanjang Arah melebar
Lajur >enis <omen <omen
(k6m)
tiap mA
As
perlu
!kuran
tulangan
dan jarak
<omen
(k6m)
tiap mA
As
perlu
!kuran
tulangan
dan jarak
,olom 6egati#
7nterior
Positi#
Lapangan
5$,.$%
'5,'+$
$&+5
.%2
1$.
$5& mm
1$-
2&& mm
'(,2%$
25,&5&
.%5
-+$
1$-
2&& <<
"engah 6egati#
7nterior
2(,2$& -%% 1$&
2&& mm
+,(-- $-. 1$&
'&&mm
Positi#
Lapangan
-2,--& '22 1$&
$5& mm
$$,%.+ $.$ 1$&
'&& mm
S";!,"!; 4ALE, 1A6 PTLA" <T6T;!S
4iasanya struktur pada beton bertulang balok dan pelat mempunyai hubungan yang monolit
sehingga balok dan pelat tersebut merupakan suatu kesatuan yang monolit. 1an bila balok
dan pelat tersebut merupakan balok dan pelat menerus maka besarnya momen dan gaya
geser dapat ditentukan berdasarkan momen dan gaya geser standar.
4esarnya momen standar adalah I.:u.Ln
2
dan besarnya gaya geser adalah I.:u.Ln
dimana 0
I 2 koe#isien yang besarnya disesuaikan dengan system perletakan.
:u 2 4eban terbagi rata ultimate
Ln 2 4entang bersih balok dan atau pelat yang ditinjau
Sistem perletakan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini
4esarnya <omem Positi# adalah 0
"umpuan luar bebas maka 0
I 2 $8$' (bentang ujung)
I 2 $8$. (bentang dalam)
"umpuan luar menyatu dengan komponen pendukung maka 0
I 2 $8$' (bentang ujung)
I 2 $8$. (bentang dalam)
4esarnya <omen 6egati# adalah 0
"umpuan dalam D. I 2 $8+ (dua bentang)
"umpuan dalam pertama I 2 $8$& (lebih dari dua bentang)
bagian luar
"umpuan dalamlainnya I 2 $8$$ (lebih dari dua bentang)
"umpuan luar menyatu dengan pendukung 0
Pendukung balok spandrel I 2 $82'
Pendukung luar kolom I 2 $8$.
,e)uali untuk 0
pelat dengan bentang Q -,& m
balok dengan rasio jumlah kekakuan kolom terhadap kekakuan balok
pada tiap ujung P 5
"iga atau lebih bentang
<aka nilai I 2 $8$2
1an besarnya gaya geser pada bidang muka pertama bentang ujung
V 2 $,$% . &,% . :u . Ln
2

1an geser pada bidang muka lainnya
V 2 &,% . :u . Ln
!ntuk lebih jelasnya lihat )ontoh perhitungan berikut
S&al 0
Suatu struktur lantai beton bertulang diren)anakan sebagai pelat dengan tulangan satu arah .
Lantai tersebut balok dan pelat lanta inya nerupa balok dan pelat menerus , bila pada lantai
terdapat beban kerja mati sebesar $,2& ,Pa (belum termasuk berat sendiri) dan beban hidup
$& ,Pa serta beton bengan mutu #)A 22& <Pa , #y 2 -&&<Pa , ren)anakanlah 0
$. 1imensi pelat tersebut
2. 1imensi balok lantainya.
Penyelesaian
4agian a
Penentuan tebal pelat
4ila kedua ujung menerus menurut S,S67
mm
fy
h . % , $&. )
(&&
-&&
' , & .( -.&& .
25
$
)
(&&
' , & ln(
25
$
min
+ +
4ila satu tepi menerus 0
mm
fy
h . - , $2'
(&&
-&&
' , & . -.&& .
2'
$
(&&
' , & ln
2'
$
min

,
_

+
,
_

+
Pakai h 2 $2% mm
Pembebanan pelat0
4erat sendiri pelat 2 &,$2% . 2- 2 2,5(% ,Pa
4eban mati total 2 $,2& 3 2,5(% 2 ',&(% ,Pa
:u 2 $,2 wd 3 $.. wl 2 $,2 . ',&(% 3 $,. . $& 2 2&,5+ ,Pa
Sehingga untuk tuap m lebar pelat 2 2&,5+ ,68m
<omen lapangan0
./m wu Mu . -' , $& . , - . 5+ , 2& .
$'
$
ln . .
$'
$
2 2
$

(bidang luar)

./m Mu . +2 , $. . , - . 5+ , 2& .
$.
$
2
2

(bidang dalam)
<omen tumpuan0

./m Mu . &( , 2( . , - . 5+ , 2& .
$&
$
2
-

(tump dalam bagian luar)

./m Mu . .$ , 2' . , - . 5+ , 2& .
$$
$
2
'

(tump dalam bagian dalam)

./m Mu . 25 , $$ . , - . 5+ , 2& .
2'
$
2
%

(tump luar)
Gaya Geser0
./ wu (u . 2' , '- ) . , - . 5+ , 2& . % , & ( $% , $ ln) . . % , & ( $% , $
$
(tump. dalam pertama)

2
(u &,%.wu.ln 2 &,%.2&,5+.-,. 2 -(,.& ,6 (tump. lainnya)
d 2 $2% 9 2& % 2 $&& mm
<maks 2 2(,&( ,6m
<; 2 " d b
2
. . ambil <; 2 <!
,perlu 2
MPa
d b
Mu
. -5-5 , -
$ , & . $ . 5 , &
&( , 2(
. .
2 2

1ari tabel A.$% didapat N 2 &,&$2( Q Nmak 2 &,&2'$


P Nmin 2
fy
' , $
ok
As perlu 2 N . 4 . d 2 &,&$( . $&&& . $&& 2 $2(& mm
2

Pakai bbesi 1.
$.$%&
Selanjutnya untuk tulangan lainnya dengan )ara yang sama disajikan se)ara tabel sbb0
5 $ , & . $ . 5 , &
$& .
. .
2
-
2
Mu Mu
d b
Mu
.perlu

,6m
,emudian ambil nilai N untuk masingmasing <omen , seterusnya dihitung As dan
bandingkan dengan
2
. '(&
-&&
$&& . $&&& . ' , $
. .
' , $
min mm d b
fy
+s
lihat tabel berikut0
L o k a s i Persamaan
<omen
, N perlu As (mm
2
8mA)
Tkterior0
4alok tepi
"engah bentang
2
ln .
2'
$
wu
2
ln .
$'
$
wu
$,'$&&
2,'$(%
&,&&'+
&,&&5(
'+& DD.1
$- 2%&
5(& DD.1
$- -&&
7nterior
4alok interior
"engah bentang
2
ln .
$$
$
wu
2
ln .
$.
$
wu
-,&(.-
2,$$%&
&,&$$'
&,&&(%
$$'& DD1
$. $%&
(%& DD1
$- $%&

Iatatan 0 As harus berada antara Asmin dan As maks dimana
ASmaks 2 Nmak . b . d 2 &,&2'$ . $&&& . $&& 2 2'$& mm
2
>arak tulangan maks (smak) adalah nilai terke)il dari -h atau %&& mm
-h 9 -. $2% 2 -(% mm
1an untuk pemeriksaan geser harus ditinjau kuat geser beton saja yaitu
Vn 2 a.V) 2 a( $8.W#)A) bw . d 2 &,.($8.W2&)$&&& . $&& 2 '',(2 ,6 , lalu
bandingkan dengan Vu mak. Sebaiknya pada tumpuan karena menghasilkan Vu maks.
4ila Vu Q a V) DD. "idak perlu tul geser.
"ulangan pembagi sesuai S,S67 0 untuk #y 2 2'& <Pa D.. "p 2 &,2%= b.h
untuk #y 2 '&& <Pa DD "p 2 &,$5= b.h
Gambar hasil perhitungan

4agian.b
Peren)anaan balok struktur menerus
Penentuan beban kerja 0
4eban kerja mati 2 $,2 . -,+ 2 ',.5 ,68mA
4erat sendiri pelat 2 &,$2% . 2- . -,+ 2 $$,$2% ,68<A
4erat sendiri balok ()oba tinggi balok (%& mm)
2 (&,(% 9 &,$2%)&,- . 2- 2 ',-2% ,68mA
>adi beban mati total 2 2&,$- ,68m
4eban kerja hidup 2 $& . -,+ 2 -+,&& ,n8mA
<omen kerja (lihat gambar berikut)
4eban ren)ana wu 2 $,2 wd 3 $,. wl 2 $,2 . 2&,$- 3 $,. . -+ 2 5.,%. ,68mA
./ wu (
./ wu (
./m wu ML
./m wu ML
./m wu M3
./m wu M3
./m wu M3
. % , -25 . , 25% . $% , $ ln) .
2
$
( $% , $ 2 .
. . , 25% . , . . %. , 5. `
2
$
ln .
2
$
$ .
. (& , 2-% . , . . %. , 5. .
$.
$
ln .
$.
$
2 .
. -& , 2.+ . , . . %. , 5. .
$'
$
ln .
$'
$
$ .
. 5& , -'2 . , . . %. , 5. .
$$
$
ln .
$$
$
- .
. $& , -(( . , . . %. , 5. .
$&
$
ln .
$&
$
2 `
. (& , 2-% . , . . %. , 5. .
$.
$
ln .
$.
$
$ .
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2








1ari momen diatas didapat <.mak 2 -((,$& ,6m, karena #)A 2 2& <pa dan #y 2-&& <Pa
dari tabel A.. didapat N 2 +,+$2( dan dari tabel A.$% didapat , 2 -,-5$5 <Pa , sehingga
mm
" b
Mu
perlu d .52
-5$5 , - . -&& . 5 , &
$& . $ , -((
. .
.
.


;asio d8b 2 .528-&& 22,2( DDDDD. 4aik
Penulangan balok0
"ulangan tumpuan
<".$ 2 -((,$& ,6m , N 2 &,&$2(
As 2 N. 4 . d 2 &,&$2( . -&& . .52 2 2%+5 mm
2
, pakai tulangan '122 3'12& 2 mm
2
<".2 2 -'2,5& ,6m ,
MPa
d b
Mu
.perlu . &(&+ , -
.52 . -&& . 5 , &
$& . 5 , -'2
. .
2
.
2

1ar tabel A.$% didapay N 2 &,&$$' P N min 2 $,'8#y


As 2 &,&$$' . -&& . .52 2 2--2 mm
2
Pakai tulangan -122 3 '12& 2 mm
2
<".- 2 2-%,(& ,6m,
MPa .perlu . $$$' , 2
.52 . -&& . 5 , &
$& . (& , 2-%
.

1ari tabel A.$% didapat N 2 &,&&(% P N min ...Ek
As 2 &,&&(% . -&& . .52 2 $%-% mm
2
...............1$+
"ulangan lapangan 0
,arena balok monolit dengan pelat maka balok direnanakan sebagai balok "
Lebar man#aat balok (b) 0 \ bentang 2 \ . ..&& 2 $.%& mm atau
bw 3 $. ht 2 -&& 3 $. . $2% 2 2-& mm atau
>arak antar balok 2 -+&& mm
Anbmbil b 2 $.%& mm
<L.$ 2 2.+,'& ,6m, d 2 .52 mm
Anggap daerah tekan meliputi seluruh #lens maka 0

( )
( ) ./m Mu ./m M4
ht d ht b fc M4
. 2.+ . $(-5 $2%
2
$
.52 $2% . $.%& . 2& . 5% , & . 5 , &
2
$
. X 5% , & .
>
,
_

,
_


>adi balok merupakan " persegi
MPa .perlu . '-5. , &
.52 . $.%& . 5 , &
$& . 2.+
2
.

,2 #)A.w($&,%+w
2
) w
2
$,.+'+w 3 &,-(2 2 &
&,'-5. 22&w$$,5w
2
w 2 &,&22-
&&$% , &
-&&
2&
&22- , & . .
X

fy
fc
perlu
fc
fy
w


2 2
. % , $+5$ 2+ - ..... .......... . $.55 .52 . $.%& . &&$% , & . . mm , mm d b +s
5" mm mm ma" +s
ht
d
bw b ht ma" +s
5"
d bw
+s
a"t
..... . % , $+5$ . . . $2$&2 $
$2%
.52 . %.( , &
-&& $.%& $2% . &'2% , & .
$
. %.( , &
&'2% , & .
.......... min . . . &&+( , &
.52 . -&&
% , $+5$
.
.
&&'( , &
-&&
' , $
min .
2 2
>

'

,
_

'

,
_

+
>

<L.2 2 2-%,(,6m, d 2 .52 mm b 2 $.%& mm, <; 2 $(-5 ,6m P <u 22-%,( ,6m
MPa
d b
Mu
perlu . . -5-+ , &
.52 . $.%& . 5 , &
$& . ( , 2-%
. .
.
2
.
2

( )
2
%+ , & $ X. w w fc . &,-5-+ 2 2&.w 9 $$,5 w
2
w 2 &,&$+%
5" mm mm ma" +s
ht
d
bw b ht ma" +s
5"
d bw
+s
a"t
ap cec"terhad
, mm perlu +s
perlu
fc
fy
........ . % , $+5$ $2$&2 $
$2%
.52 . %.( , &
-&& $.%& $2% . &'2% , & .
$
. %.( , &
. &'2% , & .
.......... min . . . &&+( , &
.52 . -&&
% , $+5$
.
.
&&'( , & min .
2+ - ........ . $'.- .52 . $.%& . &&$- , & .
&&$- , &
-&&
2&
. &$+% , & .
X
.
2 2
2
>

'

,
_

'

,
_

+
>


Gambar hasil perhitungan
Peren)anaan sengkang
Peren)anaan sengkang didasarkan pada gaya geser maksimumyang terjadi pada pangkal
bentang sebelah dalamselanjutnya pola sengkang yang diperoleh diterapkan untuk
keseluruhan panjang balok menerus.sebagai berikut 0
Vu 2 25%,. mm , wu 2 5.,%. ,68m
./ (c
./ d bw fc (c
. (% , '% % , $%2 . . , & .
2
$
.
2
$
. % , $%2 .52 . -&& 2&
.
$
. X
.
$


,
_


,
_

,arena -25,% P '%,(% maka diperlukan tulangan geser, pakai sengkang 1$&.
Pada tumpuan 0

./ (c
(u
perlu (s . -+% % , $%2
.& , , &
% , -25
.

,emiringan diagram
X 8 . 2( , $''
.& , &
%. , 5.
m ./
wu
(s

Letak diagram Vs 2 & dari tumpuan adalah pada -+%8$'',2( 2 2,(' m (lihat gambar)
Penentuan daerah yang memerlukan sengkang
1aerah yang butuh sengkang adalah pada
./ (c (u . (% , '% % , $%2 . .& , & .
2
$
.
2
$

!ntuk menentukan daerah yang butuh sengkang lihat dari diagram Vu yang diukur dari
muka dukungan yaitu
m 2( , -
%. , 5.
(% , '% % , -25

Sengkang 1$&..........A* 2 $%( mm


2

Vs 9 -+% 9 &,.52 ($'',2( 2 2+.,.$ (lihat diagram Vs)

mm
(s
d fy +v
1perlu . - , $&5
.$ , 2+.
$& . .52 . -&& . $%( . .
-

.......pakai sengkang 1$&$$&
>arak sengkang maks menurut (S,S67) didasarkan atas

./ d bw fc . -&% .52 . -&& . '+&( , $ . . . X
2
$

,
_

dan dibandingkan dengan Vs pada


tampang kritis yaitu -+% ,6 , terlihat -&% ,6 Q -+% ,6 , maka Smak adalah nilai
terke)il dari 0


mm
bw
fy +v
ma" 1
atau mm ma" 1
atau mm d ma" 1
. '($
-&&
-&& . $%( . - . . -
.
....... . .&& .
.... . -'$ .52
2
$
.
2
$
.


maka dipakai S mak -'$.......-'& mm.
!ntuk keseluruhan bentang balok maka jarak sengkang dapat ditentukan berdasarkan kuat
geser sebagai berikut 0
Vs 2 Vs mak 9 mx 2 -+% $'',2( (x)
) ( 2( , $'' -+%
2 , -2$22
) ( 2( , $'' -+%
$& . .52 . -&& . $%( . .
.
-
x x (s
d fy +v
perlu 1

Sehingga untuk sembarang nilai x iarak sengkang dapat dilihat seperti pada tabel berikut8
Y ( m ) S perlu (mm)
&,%&
$,&&
$,%&
2,&&
2,&.
++
$25
$5&
-&2
--&
1an diagramnya dapat dilihat seperti gambar dibawah jnj8

Anda mungkin juga menyukai