Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
Akut abdomen menggambarkan keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut
yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa nyeri perut tiba-tiba pada pasien yang sebelumnya sehat dan
berlangsung lebih dari 6 jam disebabkan oleh kondisi yang memerlukan tindakan
pembedahan, misalnya pada obstruksi, perforasi atau perdarahan. Infeksi, obstruksi, atau
strangulasi saluran pencernaan dapat menyebabkan perforasi yang mengakibatkan
kontaminasi rongga perut oleh isi saluran pencernaan sehingga terjadinya peritonitis.
Penilaian diagnostik untuk pasien dengan akut abdomen merupakan salah satu
masalah yang paling menantang dan menarik dalam kedokteran klinik. emajuan
teknologi dalam !" tahun terakhir #$S%, &' scan, ()I, diagnostic peritoneal la*age,
dan +aparoscopy, telah meningkatkan kemampuan untuk -melihat. ke dalam abdomen.
(eskipun demikian, abdomen masih menyisakan banyak -black bo/. bagi para klinisi di
garis depan. Pemeriksaan pasien dengan akut abdomen harus teliti dan seksama. Suatu
akut abdomen mesti dicurigai sekalipun pasien mengeluhkan gejala yang ringan ataupun
tidak khas. Penilaian seorang ahli bedah pada pasien dengan akut abdomen harus bisa
menjawab dua pertanyaan berikut 0 #1, Apa diagnosisnya2 dan #!, Apakah pasien
tersebut membutuhkan suatu laparotomi emergensi2. eputusan untuk melakukan
tindakan bedah harus segera diambil, karena setiap keterlambatan akan menimbulkan
penyulit yang akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. etepatan diagnosis dan
penanggulangannya tergantung dari kemampuan melakukan analisis pada data
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Perdefinisi istilah akut abdomen adalah 0
%ejala dan tanda penyakit intra abdominal yang biasanya terapi terbaiknya adalah
dengan tindakan pembedahan #Sabiston, !331,.
Semua kelainan non traumatik yang spontan dan tiba-tiba di mana manifestasi
utama pada daerah abdominal dan kemungkinan besar dibutuhkan tindakan
operasi segera #&urrent, !334,.
eadaan akut di mana kelainan abdominal masih belum dapat didefinisikan dan
membutuhkan perhatian medis segera #restin, 1556,.
egawatan perut yang akut atau adanya nyeri akut daerah perut yang dapat
ditimbulkan oleh berbagai sebab, sebagian besar penyebabnya adalah penyakit
bedah #dr. 6arko,
1
Akut abdomen merupakan keadaan klinis yang paling sering terjadi, diperkirakan
sebanyak "37 kasus emergensi bedah #yang merupakan "37 dari keseluruhan kasus
bedah yang ada, datang dengan keluhan nyeri perut yang akut. 8an ternyata morbiditas
dan mortalitasnya cukup signifikan.
Penderita dengan nyeri akut abdomen biasanya datang dengan keluhan yang baru saja
terjadi dengan penyebab yang belum diketahui tetapi harus segera di diagnosis dan
mendapatkan terapi karena untuk mencegah mortalitas atau morbiditas yang berat.
Penanganan akut abdomen harus segera karena 0
keterlambatan beberapa menit dapat berakibat fatal, seperti pada semua
perdarahan masif, aneurysma aorta yang pecah, trauma tusuk aorta 9 *ena ca*a 9
cabang a9* besar, kehamilan ektopik yang pecah
keterlambatan beberapa jam dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas,
contoh pada perforasi ulkus peptikum, perforasi typhoid, intussusepsi dan emboli
mesenterium
keterlambatan : 1! jam dapat meningkatkan mortalitas, misalnya pada hernia
inkarserata, obstruksi usus dan appendicitis
Pengetahuan tentang etiologi nyeri abdomen dan patofisiologinya sangat penting dalam
penanganan pasien akut abdomen sehubungan dengan banyaknya kemungkinan
diagnosis banding akut abdomen. 8emikian juga dalam memahami anatomi dan
fisiologi rongga abdomen serta proses patologi yang terjadi sangat membantu dalam
menegakkan diagnosis yang tepat dan menentukan rencana pengobatan.
ematian pada nyeri akut abdomen bisa disebabkan karena 0
;bstruksi usus yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan
Perforasi saluran cerna mengakibatkan peritonitis
Infeksi menimbulkan sepsis sehingga terjadi syok septic
Perdarahan dapat menyebabkan syok hipo*olemia
Iskemia menyebabkan perforasi sehingga timbul peritonitis
!
BAB II
AKUT ABDOMEN
ANATOMI ABDOMEN
Abdomen dapat dibagi menjadi
< regio yaitu 0
- kuadran kanan atas
- kuadran kiri atas
- kuadran kanan bawah
- kuadran kiri bawah
5 regio yaitu 0
1. regio hipokondrium kanan
!. regio epigastrik
4. regio hipokondrium kiri
<. regio lumbal kanan
". regio umbilical
6. regio lumbal kiri
=. regio inguinal kanan
>. regio suprapubis
5. regio inguinal kiri
4
?tiologi nyeri abdomen berdasarkan lokasi anatomis 0

<
Nyeri pada akut abdomen 0
@isceral pain
8itimbulkan oleh adanya distensi, inflamasi, iskemia dan proses langsung seperti
pada keganasan pada saraf sensoris. 'ipe nyeri *isceral adalah onsetnya lambat, dull,
sukar untuk ditentukan lokasinya dan nyerinya berlarut-larut. Ayeri *isceral sering
dirasakan di daerah midline sebab sensori bilateral menyuplai spinal cord.
Parietal pain
Ayerinya lebih akut, tajam dan dapat ditentukan lokasinya karena serabut somatic
afferent langsung berada di satu sisi pada system saraf. Ayeri parietal abdomen biasanya
dideskripsikan pada salah satu dari empat kuadran abdomen atau pada epigastrium atau
pada daerah sentral abdomen.
)eferred pain
Referred pain terjadi akibat adanya serabut saraf afferent yang menginer*asi ! organ
yang letaknya berjauhan dan memiliki struktur berbeda secara anatomis , tetapi memiliki
asal embriologik yang sama. Sebagai contoh 0 peritoneum parietal diafragma, area di
sekitar bahu, dan rongga suprakla*ikula ketiganya dipersarafi oleh serabut &<. Ayeri
pada kiri bawah diafragma akan dirasakan juga di bahu kiri #Kehrs sign,, hal ini terjadi
pada ruptur lien atau peradangan pankreas
Sensasi nyeri dirasakan di lokasi yang terletak jauh dari stimulus primer yang
kuat. Bal ini disebabkan oleh pertemuan serabut saraf afferent dari area yang luas di
posterior horn spinal cord.
"
Shifting pain
+okasi nyeri saat onset harus dibedakan dengan lokasi nyeri yang sekarang
dirasakan. &ontoh pada appendicitis, nyeri mula-mula dirasakan di daerah epigastrik atau
periumbilikal #akibat distensi dari appendiks, kemudian nyeri lebih dirasakan sebagai
nyeri yang tajam di kuadran kanan bawah ketika peritoneum di daerah tersebut telah
mengalami inflamasi.
6
(odalitas dari onset nyeri akut abdomen
Patologi nyeri akut abdomen
=
%ejala lain yang menyertai akut abdomen
(untah
onstipasi
8iare
%ejala spesifik lain, seperti jaundice, hematocheCia, hematemesis, hematuria dll
elainan akut abdomen pada kelompok tertentu
Ayeri akut abdomen pada anak 0 appendicitis akut
Ayeri akut abdomen pada orang tua 0
- perforasi tumor
- obstruksi usus oleh tumor
Ayeri akut abdomen pada wanita hamil 0 kehamilan ektopik terganggu
PENILAIAN KLINI
Penilaian klinis yang akurat dengan cara anamnesis dan pemeriksaan lainnya
adalah kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki dalam rangka penatalaksanaan
penderita akut abdomen. 8ari anamnesis yang teliti, ketepatan diagnosis akan mencapai
63->37. emudian dari pemeriksaan fisik akan memperkuat ketepatan diagnosis.
Sedangkan pemeriksaan penunjang hanya memberikan ketepatan diagnosis sebanyak 13-
1"7 saja.
>
ANAMNEI
$mumnya penderita akut abdomen datang dengan keluhan nyeri perut akut.
arakteristik nyeri memberikan keterangan penting yang perlu ditelaah secara mendalam
karena dapat menghasilkan kemungkinan penyakit yang diderita, tanpa
mengesampingkan pentingnya anamnesis yang lengkap pada setiap penderita.
arakteristik nyeri perut 0
Site
'ime and mode
Se*erity
Aature
Progression
8uration
?/acerbating9relie*ing factor
)adiation
PEME!IKAAN "IIK
1. Penampakan secara umum
6ajah penderita dapat menjadi petunjuk keseriusan serangan nyeri pada kasus akut
abdomen atau keadaan syok yang dideritanya. Penampakan ikterik, dehidrasi,
disorientasi mental atau kejadian lainnya perlu dicermati pula.
!. Sikap penderita
Sikap penderita di tempat pemeriksaan bisa menjadi sumber keterangan beratnya
sakit yang diderita. egelisahan penderita saat kolik hebat atau perdarahan intra
peritoneal berlawanan dengan sikap statis penderita peritonitis. Pada peritonitis difus,
kedua lutut penderita kerap ditekuk agar mengurangi ketegangan dinding abdomen,
sedangkan pada tiap inflamasi yang mengenai m. psoas menyebabkan fleksi paha sesisi.
4. 'anda-tanda *ital
(engetahui tekanan darah sangat bermakna terutama pada kasus perdarahan internal,
syok dan kegagalan sirkulasi pasca obstruksi. Aadi yang normal tidak selalu
menggambarkan keadaan abdomen yang normal pula.
5
Aadi cepat dan lemah ditemukan pada keadaan syok. Peningkatan frekuensi nadi
selalu menyertai stadium lanjut episode peritonitis dan perdarahan, namun dapat pula
timbul nadi yang ireguler atau intermitten.
Drekuensi respirasi penting sebagai pembanding kelainan abdomen dan thoraks. Eika
frekuensi respirasi meningkat !/ normal sejak awal onset, kemungkinan bersumber dari
kelainan di thoraks. Aamun pada kasus peritonitis difus, obstruksi dengan distensi yang
hebat, atau perdarahan intra abdomen berat, respirasi jauh lebih cepat dibandingkan
biasanya.
Suhu tubuh subnormal, normal atau meninggi dapat menyertai keadaan akut
abdomen.
<. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
Abdomen sebaiknya diamati dengan cahaya tidak langsung untuk melihat
tonjolan atau kelainan lain di dinding abdomen. Pada pasien yang kurus mungkin dapat
dilihat ladder pattern yang menunjukkan adanya obstruksi usus halus, massa keganasan
atau *ol*ulus. 8apat juga dilihat gerakan peristalsis usus pada kasus obstruksi. 8aerah
depan, inguinal dan paha harus diamati untuk kemungkinan adanya hernia. Perhatikan
ada tidaknya scar dari operasi sebelumnya terutama pada penderita ileus obstruksi
dengan kemungkinan sekunder dari adhesi. 8ari scar juga dinilai ada tidaknya hernia
insisional. 8istensi abdomen kemungkinan disebabkan akumulasi darah9cairan intra
abdomen atau karena adanya obstruksi intestinal.
&ullenFs sign dan %rey-'urnerFs sign ditemukan pada penderita pankreatitis akut
berupa memar dan perubahan warna kulit di sekitar umbilicus #&ullenFs sign, dan di
flank kiri #%rey-'urnerFs sign,
Auskultasi
Auskultasi abdomen mendahului pemeriksaan palpasi. Pemeriksaan auskultasi
dilakukan untuk mengetahui apakah ditemukan bising usus. Gila bising usus tidak
terdengar dalam 1 menit atau lebih dapat dikatakan bahwa tidak ada bising usus,
biasanya terjadi pada ileus, hipokalemia, hipomagnesemia, o*er dosis narkotik,
peritonitis atau trombosis mesenteric. Gila terdengar bising usus, apakah hiperaktif atau
hipoaktif. Suara bising usus yang hiperaktif dapat ditemukan pada tahap awal
di*ertikulitis, ketika telah terjadi obstruksi tetapi belum mengalami peritonitis.
Sedangkan bising usus yang hipoaktif ditemukan pada hipokalemia, inflamasi dan usus
yang iskemia. Periode of Huiet kemudian muncul bising usus yang high pitch hiperaktif
menandakan peristalsis yang tiba-tiba pada obstruksi mekanik usus halus.
Perkusi
13
Pada perkusi dibedakan antara gas atau cairan sebagai penyebab dari distensi.
Pekak pindah #shifting dullness, adalah perpindahan pekak saat penderita dimiringkan ke
salah satu sisi. Pemeriksaan dimulai dari daerah bebas nyeri, dilakukan secara hati-hati
terutama pada anak.
Palpasi
Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan penuh perasaan dan seksama dimulai
dari lokasi terjauh dari nyeri atau tanpa kelainan. Ayeri lepas akan dirasakan pada
penderita yang mengalami iritasi peritoneum akut. Spasme dinilai dengan menekan otot
dinding abdomen dengan gentle, membandingkan secara simultan satu sama lain,
memberikan perbandingan area abnormal dengan yang normal.
Palpasi di daerah yang nyeri akan merangsang penderita untuk mengkontraksikan
otot-otot di daerah tersebut #*oluntary guarding,. Eika nyeri disebabkan oleh inflamasi,
kedekatan antara peritoneum parietal dengan area inflamasi akan menimbulkan refleks
kontraksi dari otot-otot di sekitarnya #in*oluntary guarding,. Apabila inflamasi terjadi
pada seluruh rongga peritoneum, maka terjadi peritonitis difus yang ditandai oleh defans
muskuler di seluruh perut #board-like rigidity,.
(urphyFs sign, ditemukan pada penderita cholecystitis akut dengan cara
timbulnya nyeri pada saat pemeriksa menekan daerah kuadran kanan atas sejalan dengan
tarikan napas yang dalam dari penderita. Bal tersebut disebabkan tersentuhnya kandung
empedu yang meradang oleh tangan pemeriksa.
pe#ial te#t pada akut abdomen $
Rovsings sign
Pada penderita appendicitis akut bila dilakukan palpasi di fossa iliaka kiri maka
akan dirasakan nyeri di fossa iliaka kanan.
11
Psoas sign
eluhan nyeri bila tungkai bawah secara pasif diekstensikan atau tungkai bawah
yang secara aktif dalam posisi fleksi diberikan tahanan, terjadi pada &hronFs disease
yang mengalami perforasi atau abses perinephric
Obturator sign
)otasi internal dan e/ternal pada paha yang difleksikan bisa menimbulkan
rangsang nyeri bila ada bagian dari usus halus yang terjebak pada canal obturator
#obturator hernia,
". Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan ini harus dilakukan secara seksama pada kasus akut abdomen. Informasi
berguna yang dapat diperoleh adalah adanya massa, nyeri tekan dan darah. 8engan
menekan kearah depan, belakang, atas dan samping, seluruh bagian pel*is dapat
diperiksa. e depan, pada penderita pria dapat dinilai adanya pembesaran prostat,
distensi *esika urinaria atau pembesaran *esikula seminalis yang abnormal. Pada wanita,
kita dapat menilai ka*um 8ouglasi, pembesaran maupun pergeseran uterus. e lateral,
palpasi rectal pada kasus appendicitis tampak sebagai nyeri pada pel*is bagian kanan
1!
atau terabanya nyeri apendiks atau abses. e posterior, kita dapat menilai semua tumor
atau peradangan daerah piriformis atau lengkung sacrum. Adanya darah pada feses
mengindikasikan kemungkinan keganasan, hemorrhoid atau proses gastrointestinal akut
seperti ulkus atau colitis. (assa yang teraba pada pemeriksaan rectal dapat merupakan
suatu abses pel*is yang berjalan sekunder terhadap perforasi organ *isceral, tanda
penyakit inflamasi pel*is atau metastase. Prostatitis akut pada pria dapat didiagnosis
walaupun terkadang terkaburkan oleh nyeri perut yang tidak khas. Pemeriksaan *agino-
abdominalis atau rekto-abdominalis bimanual dapat menentukan posisi tumor dan
pembengkakan pel*is atau bahkan memungkinkan kita memeriksa seluruh bagian bawah
rongga abdomen serta memanipulasi in*aginasi.
PEME!IKAAN PENUN%AN&
+aboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada akut abdomen antara lain 0
a. Pemeriksaan darah lengkap #&G&,
Pada peritonitis sering ditemukan adanya lekositosis 1!.333 I !3.333 9mm4. Gila
leukosit di atas !3.3339mm4 biasanya bukan peritonitis melainkan infeksi intra abdomen
berat atau infark usus. Pemeriksaan hitung jenis yang memberikan gambaran
pergeseran ke kiri lebih signifikan dibandingkan leukositosis pada kasus akut abdomen.
b. Pemeriksaan konsentrasi elektrolit serum
Pada pasien dengan kondisi dehidrasi perlu diperiksa konsentrasi elektrolit serum.
8engan pemeriksaan ini sekaligus dapat mengetahui adanya penyakit sistemik lainnya
seperti 8( dan gagal ginjal.
14
c. Pemeriksaan fungsi ginjal 0 G$A, kreatinin
G$A dan kreatinin yang meningkat menandakan adanya dehidrasi, hipo*olemi, atau
perdarahan gastrointestinal.
d. Pemeriksaan kimia darah 0 amilase, lipase, transaminase, alkali fosfatase dan
bilirubin.
Pemeriksaan amilase dan lipase serum dapat membantu dalam menyingkirkan
kemungkinan pankreatitis. Pada pankreatitis tidak dibutuhkan laparotomi karena terapi
optimalnya adalah medikamentosa. eadaan akut abdomen dengan hiperamilasemia
adalah perforasi ulkus duodenum dan infark usus halus. Pasien dengan nyeri kuadran
kanan atas perlu diperiksa transaminase, alkali fosfatase dan bilirubin untuk mengetahui
kemungkinan ikterus obstruktif atau hepatitis akut.
e. $rine lengkap dan tes kehamilan
Pemeriksaan urine lengkap dapat mendeteksi proteinuri #infeksi saluran kemih,,
hematuria #batu saluran kemih,, reduksi positif #8(,. Pada wanita usia produktif perlu
diperiksa tes kehamilan untuk mendeteksi J-B&% #kemungkinan kehamilan ektopik
terganggu,.
f. Pemeriksaan feses 0 uji darah samar #Benzidine test,
Pemeriksaan ini untuk melihat kemungkinan perdarahan dari saluran cerna yang
tersembunyi.
)adiologis
1. Plain chest /-rays
'idak hanya *ital untuk penilaian pre-op tetapi juga dapat memberikan gambaran
supradiafragmatik yang bisa menimbulkan keadaan akut abdomen
Doto toraks dapat menyingkirkan pneumonia dan efusi pleura yang dapat
menyebabkan nyeri abdomen atas. Doto toraks tegak dapat menunjukkan adanya
udara bebas intraperitoneum yang pada pasien dengan kondisi tidak dapat berdiri
dapat ditunjukkan melalui foto polos abdomen lateral dekubitus. $dara bebas
dalam ca*um peritoneum menunjukkan adanya perforasi saluran cerna.
!. Plain abdominal /-rays
- 'egak
- Supine
- +eft lateral dekubitus
Pada foto tegak abdomen dapat dilihat hidropneumoperitoneum masif yang
tampak sebagai rangkaian air-fluid level yang sangat panjang. Doto abdomen supine
dapat memperlihatkan kumpulan udara di bawah dinding abdomenK juga bersama-sama
1<
dengan foto polos abdomen tegak lurus dapat menunjukkan adanya obstruksi outlet
gaster, usus halus dan colon. Pada obstruksi usus halus tampak air-fluid level multipel di
daerah usus halus, *al*ula koni*entes akan terlihat, serta hilangnya gambaran udara di
dalam colon. ;bstruksi colon biasanya tampak sebagai usus yang distensi ke perifer
dengan gambaran haustrae. Ileus paralitik dapat memberikan gambaran distensi usus
dengan air fluid level multipel.
Doto polos abdomen juga dapat menunjukkan adanya kalsifikasi. Sekitar 137 batu
empedu dan 537 batu ginjal terdiri dari komponen kalsium yang pada /-ray tampak
radioopak
4. &ontrast /-rays
Gukan merupakan pemeriksaan rutin. Gahan yang digunakan biasanya adalah
barium sulfat
<. $ltrasonography
Aon in*asi*e dan tidak menimbulkan efek radiasi, walaupun sangat tergantung
pada keahlian operator
$ltrasonografy berguna pada pasien akut abdomen karena pemeriksaannya
cepat, aman, non in*asif dan biaya cukup terjangkau. 8igunakan untuk melihat
perubahan patologis pada struktur hepatobilier, appendiks, ginjal, o*arium,
adneksa dan uterus
". &'-scan
8engan potongan dan ketebalan tertentu gambaran &'-scan lebih akurat.
&'- scan merupakan pemeriksan yang sangat akurat dan modalitas terbaik untuk
memberikan informasi anatomis pada akut abdomen.
6. ()I
8engan gelombang magnetic dan komputerisasi dapat dihasilkan gambaran yang
lebih jelas dibandingkan $S% dan relatif tidak menyebabkan radiasi seperti pada
&' scan
=. Angiography
8ilakukan bila ada dugaan ruptur pembuluh darah
>. )adionuclide scans
Penggunaannya menjadi berkurang setelah berkembangnya pemeriksaan &'-
scan, dapat mengidentifikasi adanya ektopik gastric mucosa pada di*erticulum
(eckelFs dengan menggunakan technetium 55m
?ndoscopy
Proctosigmoidoskopi pada suspek obstruksi usus besar, melena dan adanya massa
di rectum. %astroduodenoskopi dan ?)&P pada peptic ulcer, choledocolithiasis
1"
Paracentesis
(erupakan tindakan diagnostik sebelum dilakukan urgent laparotomy bila
ditemukan koleksi cairan intraperitoneal, perdarahan intra abdomen, didapatkan aspirasi
cairan empedu atau isi usus.
+aparoscopy
'indakan diagnostik sekaligus therapeutic
!ekomenda#i pendekatan diagno#tik
16
1=
1>
15
BAB III
PENATALAKANAAN
Setelah dilakukan anamnesis, yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang maka kemungkinan diagnosis dapat ditegakkan. ebutuhan akan
tindakan pembedahan baru muncul setelah diagnosis tegak, tetapi kadang kala diperlukan
tindakan pembedahan segera sebelum dapat ditentukan diagnosis pastinya.
Indikasi dilakukannya tindakan pembedahan segera pada penderita dengan keluhan
akut abdomen adalah 0
'emuan klinis 0
- Spasme in*olunter
- Peningkatan nyeri tekan local
- 8istensi progresif
- Abdomen tegang atau massa di rectum disertai demam atau hipotensi
- Perdarahan perektal disertai syok atau asidosis
- 'emuan khas akut abdomen disertai 0
Septicemia
Perdarahan
Suspek iskemia #asidosis, demam, takikardi,
Perburukan selama terapi konser*atif
'emuan radiologis 0
- Pneumoperitoneum
- 8istensi abdomen yang jelas atau progresif
- ebocoran dari materi kontras
- S;+ pada scan disertai demam
- ;klusi mesenteric pada angiography
'emuan endoskopi 0
- Perforasi atau lesi perdarahan yang tidak terkontrol
'emuan paracentesis 0
- 8arah, bile, pus, isi usus atau urin
'erapi umum pada nyeri akut abdomen 0
a. Sebelum inter*ensi bedah 0
1. terapi cairan
!. antibiotika
4. bila perlu 0 bantuan napas mekanik, obat-obatan kardio*askuler
!3
b. Pengelolaan definiti*e
1. operasi 0 membuang sumber sepsis
!. drainage perkutan abses dan koleksi cairan
c. Perawatan pasca bedah
KEIMPULAN
Akut abdomen merupakan suatu kasus emergensi serius yang memerlukan
kemampuan menilai secara dini dari kombinasi hasil temuan anamsesis, pemeriksaan
fisik disertai studi laboratorik dan pemeriksaan lanjutan terpilih. Indikasi operasi
diperlukan pada sebagian besar kasus berdasarkan diagnosis yang akurat sehingga
mengarah pada keberhasilan terapi guna mencegah serta mengurangi angka morbiditas
dan mortalitas
!1
8AD'A) P$S'AA
1. Eones )S, (.8., Acute Abdomen, In 0 'e/tbook of Surgery 16
th
?d., Sabiston,
editors. Philadelphia 0 6G Saunders &o K !331, p. >3!->1".
!. Silen 6., &opeFs ?arly 8iagnosis of the Acute Abdomen, Aew Lork 0 ;/ford
$ni*ersity Press K 1556, p. 4-<4.
4. Discher E?., Aussbaun (S., &hance 6'., +uchette D., (anifestations of
%astrointestinal 8isease, In 0 Principles of Surgery =
th
?d., @ol 1, SchwartC,
editors. Aew Lork 0 (c%raw Bill &o K 1555, p. 1344-13<4.
<. restin %G., &hoyke P+., Acute Abdomen 8iagnostic Imaging in the &linical
&onte/t, Aew Lork 0 'hieme (edical Publishers Inc K 1556, p 1-!="
". 8oherty %( (.8., Goey EB (.8., 'he Acute Abdomen, In &urrent Surgical
8iagnosis and 'reatment 11 ?d, +ange, (c%raw Bill &o K !334, p"34-"16
6. (oore,+ 0 &linically ;riented Anatomy 4
rd
ed. Galtimore. 6illiams M
6ilkins.155!. p.141
=. 6illiam P. Schecter,Peritoneum and Acute Abdomen. In 0 Gasic science and
&linical ?*idence Gase. @ol. 1, p.<14-<!6.
!!

Anda mungkin juga menyukai