Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH ORAL MEDICINE 1

KELENJAR SALIVA
Kelas C
Kelompok 2
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
1. Aam Purnama (2010-11-001)
2. Aidia Yuriko (2010-11-009)
3. Alfin Firmansyah (2010-11-012)
4. Stanly Aditya (2010-11-12!)
". #aris $if%i (2010-11-132)
&. 'ahyu Pradi(ta (2010-11-14))
). $i*ky $anda (2010-11-1&))
!. Yuliana Pus(ita $ini (2011-11-133)
9. Yuliarini +,,y Sa(utri (2011-11-134)
10. Yunita Am,ar-ati (2011-11-13")
11. .ha An//ita (2011-11-13!)
12. 0aras $oro 1in/tias (2011-11-142)
13. Sa2ria Adlla (2011-11-143)
14. 1adia 3aulidina (2011-11-14")
1". +ian 4rna-ati (2011-11-1"4)
1&. +ita An//raini (2011-11-1"")
1). Siti Sintia 1ur (2011-11-1"&)
1!. 5arumi $ut #iur ( 2011-11-1"!)
19. Annissa +hania (2011-11-1&0)
20. +-i Putri (2011-11-1&1)
21. 6lly 4ndra S (2011-11-1&3)
22. 7undiana 5anifati (2011-11-1&))
23. Yi 8hon/ 3i (2011-11-1&9)
24. #rias Am,ar (2011-11-1)0)
2". 4lma Fai*ah (2011-11-1)2)
2&. Paramitha #9i(ta (2011-11-1)3)
2). Annisa +*ilia (2011-11-1!1)
2!. $tno Ayu Fitriani (2011-11-1!3)
29. Shafira Aulia (2011-11-1!4)
30. 1sya 'antania (2011-11-1!")
31. 7unia 1atalin (2011-11-1!!)
32. :urotta Ayuni (2011-11-191)
33. 1anda 4ndah (2011-11-192)
34. 1ys 3arsya (2011-11-19")
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO
(BERAGAMA)
2013
Kata Penganta
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini kami
buat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Oral mediine dan membahas tentang
kelenjar sali!a, selain itu makalah ini juga bertujuan supaya pembaa dapat
mengetahui dan memahami seara jelas mengenai hal tersebut.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan dan d"r"ngan dari beberapa
pihak. #idalam pr"ses pembelajaran sangatlah diperlukan suatu panduan. $aik yang
berasal dari buku-buku baaan, internet, d"sen dan masih banyak lagi.
#engan adanya panduan-panduan tersebut maka pr"ses belajar akan menjadi lebih
mudah.
Oleh karena itu kami berusaha untuk menyuguhkan sebuah makalah yang
kami harapkan dapat membantu pembaa dalam belajar tentang kelenjar sali!a. #i
dalam makalah yang kami buat ini, mengambil bahan dari beberapa jurnal yang ada
di internet dan re%rensi sehingga data yang kami sajikan ini merupakan data-data
terbaru. &ntuk mempermudah memahami kami membuat kata-kata yang sederhana
dalam penulisan makalah ini. 'elain itu makalah ini kami buat dengan mengambil
bagian-bagian yang penting saja.
&ntuk semua pihak yang ikut serta dalam upaya penyelesaian makalah ini
saya menguapkan terima kasih atas bantuannya. Terutama d"sen pengajar Oral
Mediine dan bagi pembaa yang ingin memberikan saran dan kritik kami terima
untuk penyempurnaan makalah ini.

(akarta, )* 'eptember )+,-
BAB I
PENDA!ULUAN
,.,.atar $elakang
,.)/umusan Masalah
,.-Maksud dan Tujuan
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI
Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut yang diproduksi dan
diekskresikan oleh kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu
saluran. Saliva terdiri dari 98% air dan selebihnya adalah elektrolit, mukus dan
enzim-enzim. Saliva diekskresi hingga 0. ! ". liter oleh tiga kelenjar liur mayor dan
minor yang berada di sekitar mulut dan tenggorokan untuk memastikan kestabilan di
sekitar rongga mulut.
#."." $%&%'()* S)&+,)
$elenjar-kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut
dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut. $elenjar
saliva mayor terdiri dari kelenjar parotis yang terletak dibagian ba-ah telinga
dibelakang ramus mandibula, kelenjar submandibularis yang terletak dibagian
ba-ah korpus mandibula dan kelenjar sublingualis yang terletak diba-ah
lidah. Selain itu terdapat juga kelenjar saliva minor yang terdiri dari kelenjar
labial, kelenjar bukal, kelenjar .ladin-'uhn, kelenjar ,on %bner dan kelenjar
/eber.
#."."." $%&%'()* S)&+,) 0)12*
$elenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak di
anterior dari aurikel telinga dimana posisinya antara kulit dan otot
masseter. 3uktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan
antara mukosa pipi dan gusi dihadapan molar # atas. $elenjar ini
dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung sejumlah besar enzim
antara lain amilase lisozim, 4os4atase asam, aldolase, dan kolinesterase.
Saluran keluar utama disebut duktus stenon 5stenson6 terdiri dari epitel
berlapis semu.
$elenjar submandibularis merupakan kelenjar yang memproduksi
air liur terbanyak dan mempunyai saluran keluar 5duktus ekskretoris6 yaitu
duktus /hartoni yang bermuara pada dasar rongga mulut pada 4renulum
lidah, dibelakang gigi seri ba-ah. Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini
terdiri dari jaringan ikat yang padat.$elenjar sublingualis mempunyai
banyak duktus yang menyalurkan ke dalam rongga mulut. 3uktus kelenjar
ini disebut duktus *ivinus. 3uktus ini terletak berdekatan dengan papilla
dari duktus kelenjar submandibular.
#.".".# $%&%'()* S)&+,) 0+'2*
$ebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil
yang terletak di dalam mukosa atau submukosa. $elenjar minor hanya
menyumbangkan % dari pengeluaran ludah dalam #7 jam. $elenjar-
kelenjar ini diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang
menemukannya. $elenjar labial 5glandula labialis6 terdapat pada bibir
atas dan bibir ba-ah dengan asinus-asinus seromukus. $elenjar bukal
5glandula bukalis6 terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus
seromukus. $elenjar .ladin-'uhn 58landula lingualis anterior6 terletak
pada bagian ba-ah ujung lidah. $elenjar ,on %bner 58ustatory 8land 9
albuminous gland6 dan $elenjar /eber terletak pada pangkal lidah.
$elenjar ,on %bner dan /eber disebut juga glandula lingualis posterior.
2.2. KOMPOSISI SALIVA
$omponen-komponen saliva, yang dalam keadaan larut disekresi oleh
kelenjar saliva, dapat dibedakan atas komponen organik dan anorganik. 'amun
demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum
karena pada saliva bahan utamanya adalah air yaitu sekitar 99.%. $omponen
anorganik saliva antara lain : Sodium, $alsium, $alium, 0agnesium, .ikarbonat,
$hlorida, *odanida dan ;hiocynate 5<'S6, =os4at, >otassium dan 'itrat.
Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim
amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, musin, vitamin <, beberapa
asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
#.#.". $omponen )norganik
3ari kation-kation, Sodium 5'a? 6 dan $alium 5$? 6 mempunyai
konsentrasi tertinggi dalam saliva. 3isebabkan perubahan di dalam muara
pembuangan, 'a? menjadi jauh lebih rendah di dalam cairan mulut
daripada di dalam serum dan $? jauh lebih tinggi.
+on $hlorida merupakan unsur penting untuk akti4itas enzimatik @-
amilase. $adar $alsium dan =os4at dalam saliva sangat penting untuk
remineralisasi email dan berperan penting pada pembentukan karang gigi
dan plak bakteri. $adar =luorida di dalam saliva sedikit dipengaruhi oleh
konsentrasi 4luorida dalam air minum dan makanan. *odanida dan
;hiosianat5<'S- 6 adalah penting sebagai agen antibakterial yang bekerja
dengan sisitem laktoperosidase. .ikarbonat adalah ion bu4er terpenting
dalam saliva yang menghasilkan 8% dari kapasitas bu4er.
#.#.#. $omponen 2rganik
$omponen organik dalam saliva yang utama adalah protein. >rotein
yang secara kuantitati4 penting adalah @-)milase, protein kaya prolin, musin
dan imunoglobulin. .erikut adalah 4ungsi protein-protein dalam saliva:
". @-)milase mengubah tepung kanji dan glikogen menjadi kesatuan
karbohidrat yang kecil. (uga karena pengaruh @-)milase, polisakarida
mudah dicernakan.
#. &isozim mampu membunuh bakteri tertentu sehingga berperan dalam
sistem penolakan bakterial.
A. $alikren dapat merusak sebagian protein tertentu, di antaranya 4aktor
pembekuan darah B++, dan dengan demikian berguna bagi proses
pembekuan darah.
7. &aktoperosidase mengkatalisis oksidasi <'S 5thiosianat6 menjadi
2S<' 5hypothio6 yang mampu menghambat pertukaran zat bakteri dan
pertumbuhannya.
. >rotein kaya prolin membentuk suatu kelas protein dengan berbagai
4ungsi penting: membentuk bagian utama pelikel muda pada email gigi.
C. 0usin membuat saliva menjadi pekat sehingga tidak mengalir seperti
air disebabkan musin mempunyai selubung air dan terdapat pada
semua permukaan mulut maka dapat melindungi jaringan mulut
terhadap kekeringan. 0usin juga untuk membentuk makanan menjadi
bolus.
2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEKRESI SALIVA
$elenjar saliva memproduksi saliva hampir setengah liter setiap hari.
.eberapa 4aktor mempengaruhi sekresi saliva dengan merangsang kelenjar saliva
melalui cara-cara berikut:
". =aktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang keras atau
permen karet.
#. =aktor kimia-i yaitu melalui rangsangan seperti asam, manis, asin,
pahit dan pedas.
A. =aktor neuronal yaitu melalui sistem syara4 autonom baik simpatis
maupun parasimpatis.
7. =aktor >sikis yaitu stress yang menghambat sekresi saliva.
. *angsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan
pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi saliva.
2.4. FUNGSI FISIOLOGI
Saliva mempunyai 4ungsi yang sangat penting untuk kesehatan rongga
mulut karena mempunyai hubungan dengan proses biologis yang terjadi dalam
rongga mulut. Secara umumnya saliva berperan dalam proses perlindungan
pada permukaan mulut, pengaturan kandungan air, pengeluaran virus-virus
dan produk metabolisme organisme sendiri dan mikro-organisme, pencernaan
makanan dan pengecapan serta di4erensiasi dan pertumbuhan sel-sel kulit,
epitel dan sara4.
#.7.".>erlindungan >ermukaan mulut
Saliva memberi perlindungan baik pada mukosa maupun elemen
gigi geligi melalui pengaruh bu4er, pembersihan mekanis, demineralisasi
dan remineralisasi, aktivitas anti-bakterial dan agregasi mikro-organisme
mulut. >engaruh bu4er menyebabkan saliva menahan perubahan asam
5pD6 di dalam rongga mulut terutama dari makanan yang asam.
>roses pembersihan mekanis terjadi melalui aktivitas berkumur-
kumur menyebabkan mikro-organisme kurang mempunyai kesempatan
untuk berkolonisasi di dalam rongga mulut. Selain itu lapisan protein
pada elemen gigi geligi 5acEuired pellicle6 memberi perlindungan
terhadap keausan permukaan oklusal elemen gigi-geligi oleh kekuatan
pengunyahan normal. $alsium dan =os4at memegang peranan penting
dalam mekanisme penolakan terhadap dekalsi4ikasi email gigi dalam
lingkungan asam 5demineralisasi6, sedangkan ion-ion ini memungkinkan
terjadinya remineralisasi pada permukaan gigi yang sedikit terkikis.
3i dalam saliva dijumpai berbagai komponen anorganik dan organik
yang mempunyai pengaruh antibakterial dan antiviral. 0isalnya,
thiosianat, laktoperoksidase, enzim-enzim lisozim, protein lakto4erin dan
imunoglobulin. )gregasi mikro-organisme terjadi karena bakteri tertentu
digumpalkan oleh komponen-komponen saliva seperti imunoglobulin,
substansi reakti4 kelompok darah dan musin. $olonisasi bakteri di dalam
rongga mulut akan terhalang dan selanjutnya dapat diangkut ke
lambung.
#.7.#.>engaturan kandungan )ir
Sekresi saliva sangat berhubungan dengan pengaturan kandungan
air. )pabila terjadi gejala kekeringan, sekresi saliva yang dihasilkan
menjadi rendah dan timbul rasa dahaga. >embasahan permukaan mulut
diperlukan untuk menghindari dari gejala mulut kering atau disebut
Ferostomia. 8ejala ini timbul akibat produksi saliva yang kurang di dalam
rongga mulut.
#.7.A.>engeluaran ,irus dan Dasil >ertukaran Gat
.erbagai jenis zat dikeluarkan ke dalam rongga mulut melalui
serum seperti alkoloid tertentu, antibiotika, alkohol, hormon steriod dan
virus. .eberapa dari zat-zat ini dapat diresorpsi di dalam saluran
pencernaan makanan. 3iketahui bah-a virus hepatisis . dapat
ditemukan di dalam saliva pasien, sehingga para dokter gigi dan
pera-at gigi mempunyai risiko lebih besar terhadap in4eksi hepatisis ..
Dal yang sama pada prinsipnya juga berlaku juga untuk virus D+, pada
penderita )+3S, meskipun kelihatannya in4eksi melalui saliva jarang
ditemukan.
#.7.7.>encernaan 0akanan dan >roses >engecapan
%nzim saliva yang terpenting adalah @-)milase yang terlibat pada
pencernaan makanan. Gat ini mampu untuk menguraikan makanan
yang mengandung tepung kanji dan glikogen dan dengan demikian
melarutkannya di dalam saliva dan mengangkutnya. 3i samping itu
terdapat juga enzim-enzim lain yaitu &ipase, >rotease, 3')se dan
*')se. %nzim-enzim ini berperan dalam proses pencernaan makanan.
8ustin yang terdapat dalam saliva ber4ungsi dalam proses pengecapan
makanan. 0usin dan air berperan untuk membentuk makanan menjadi
bolus sebelum makanan ditelan.
#.7..3i4erensiasi dan >ertumbuhan Syara4 5'8=6 dan %pidermal 5%8=6
=aktor pertumbuhan syara4 5'erve 8ro-th =actor6 yang dihasilkan
oleh glandula submandibularis dibutuhkan bagi di4erensiasi dan
pertumbuhan sel-sel syara4 adrenergik. Selain itu, glandula
submandibularis juga menghasilkan 4aktor pertumbuhan epidermal
5%pidermal 8ro-th =actor6 yang berperan pada perkembangan
jaringan kulit, epitel dan erupsi elemen gigi-geligi. $edua protein saliva
tersebut diresorpsi melalui saluran usus lambung, atau langsung
diteruskan pada peredaran darah. Selajutnya sebagai hormon dapat
bekerja pada sel-sel sasaran.
#.7.C. =ungsi 'on-=isiologi
Saliva dapat berperan sebagai anti-kabut 5anti-4og6. >enyelam
skuba selalu melapisi kaca mata menyelam mereka dengan selapis
tipis saliva untuk menghidari kabut. Selain itu saliva juga berperan
e4ekti4 sebagai agen pembersih untuk memelihara lukisan. <otton
s-ab yang dilapisi saliva disapukan pada lukisan untuk membuang
kotoran yang melekat pada lukisan tersebut.
2.5 SEKRESI SALIVA
>engeluaran saliva sekitar 0, sampai ", liter per hari. ;ergantung pada
tingkat perangsangan, kecepatan aliran bervariasi dari 0," sampai 7
mlHmenit.>ada kecepatan 0, mlHmenit sekitar 9% saliva disekresi oleh kelenjar
parotis 5saliva encer6 dan kelenjar submandibularis 5saliva kaya akan musin6I
sisanya disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan
mukosa mulut . Sekresi saliva yang bersi4at spontan dan kontinu, bahkan tanpa
adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat
rendah ujung-ujung sara4 parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva. Sekresi
basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap basah setiap
-aktu .
Selain sekresi yang bersi4at konstan dan sedikit tersebut, sekresi saliva
dapat ditingkatkan melalui dua jenis re4leks saliva yang berbeda: 5"6 re4leks
saliva sederhana, atau tidak terkondisi, dan 5#6 re4leks saliva didapat, atau
terkondisi. *e4leks saliva sederhana 5tidak terkondisi6 terjadi se-aktu
kemoreseptor atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap
adanya makanan. Se-aktu diakti4kan, reseptor-reseptor tersebut memulai
impuls di serat sara4 a4eren yang memba-a in4ormasi ke pusat saliva di medula
batang otak. >usat saliva kemudian mengirim impuls melalui sara4 otonom
ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. ;indakan-
tindakan gigi mendorong sekresi saliva -alaupun tidak terdapat makanan
karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut.
>ada re4leks saliva didapat 5terkondisi6, pengeluaran saliva terjadi tanpa
rangsangan oral. Danya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu
makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran Saliva melalui re4leks ini .
Gambar 1 : Kontrol sekresi saliva
>usat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui sara4-sara4
otonom yang mempersara4i kelenjar saliva. ;idak seperti sistem sara4 otonom di
tempat lain, respon simpatis dan parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling
bertentangan. .aik stimulasi simpatis maupun parasimpatis, keduanya
meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang
berperan berbeda. *angsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam
sekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva encer dalam jumlah besar dan
kaya enzim. Stimulasi simpatis, di pihak lain, menghasilkan volume saliva yang
jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus. $arena rangsangan
simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam jumlah sedikit, mulut terasa lebih
kering daripada biasanya selama keadaan saat sistem simpatis dominan, misalnya
pada keadaan stress.
(alur sara4 parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama
dikontrol oleh sinyal sara4 parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius
superior dan in4erior batang otak .2byek-obyek lain dalam mulut dapat
menggerakkan re4leks saliva dengan menstimulasi reseptor yang dipantau oleh
nervus trigeminal 5,6 atau inervasi pada lidah dipantau oleh nervus kranial ,++, +B,
atau B. Stimulasi parasimpatis akan mempercepat sekresi pada semua kelenjar
saliva, sehingga menghasilkan produksi saliva dalam jumlah banyak.

Gambar 2 : Pengaturan sekresi saliva melalui saraf
2.6 GANGGUAN FUNGSI KELENJAR SALIVA
8angguan 4ungsi kelenjar saliva ada # yaitu Sialorhea dan )sialorhea.
Sialorhea merupakan gangguan 4ungsi kelenjar saliva dimana sekresi kelenjar
ludah berlebihan sehingga menyebabkan hipersalivasi. )sialorhea
merupakan gangguan 4ungsi kelenjar ludah dimana sekresi kelenjar saliva
yang berkurang sehingga menyebabkan Berostomia.
a. Sa!"#$%a
Sialorhea bukan suatu penyakit tetapi merupakan suatu simtom.
Sialorhea menyebabkan hipersalivasi. )ir ludah yang berlebihan dapat
menyebabkan angular cheilosis, nausea, muntah.
=aktor- 4aktor penyebab :
". =isiologis
- %rupsi gigi pada bayi
- 0elihatHmencium bau makanan
- +nsersi protesaHalat ortodonsi
- &apar
#. .entuk akut stomatitis
- Derpetik gingivostomatitis akut
- )'J8
- 0etalik stomatitis
- >em4igus
A. >enderita epilepsi dan mental de4isiensi
7. 2bat-obatan
- >ilocarpine
- +odida
- thiouracil
&. A'a!"#$%a
)sialorhea bukan suatu penyakit tetapi merupakan simtom. )sialorhea
menyebabkan Ferostomia.
=aktor- 4aktor penyebab :
". 2bat-obatan :
- )tropin
- )nti Distamin
- .elladona
#. >enyakit sistemik :
- ;i4us
- 30 tidak terkontrol
- Dipertiroid
A. =isiologis :
- 0enopause
- &anjut usia
7. >emakai gigi palsu
. >sikis:
- $etakutan
- 8elisah
- 8embira
C. $erusakan kelenjar ludah :
- 8angguan congenital
- *adiasi kepala dan leher.
8ejala :
- 0ukosa mulut kering
- 0udah terkena iritasi sehingga bisa menyebabkan luka
- =isur sakit H pecah-pecah, mudah berdarah bila terjadi trauma
- Sukar mengunyah dan menelan makanan kering
- )kibat radiasi mulut kering
2.( KELAINAN KELENJAR SALIVA
$elainan kelenjar saliva adalah suatu keadaan abnormal dalam kelenjar
salivayang dapat merujuk pada kondisi yang menyebabkanpembengkakan atau
nyeri.;erdapat beberapa kelainan pada kelenjar saliva antara lainI mucocele,
ranula,sialadenitis, sjorgen syndrome.
1. M)*"*%!%
0ucocele adalah &esi pada mukosa 5jaringan lunak6 mulut yang
diakibatkanoleh pecahnya saluran kelenjar liur dan keluarnya mucin ke
jaringan lunak disekitarnya. 0ucocele bukan kista, karena tidak dibatasi oleh
sel epitel. 0ucoceledapat terjadi pada bagian mukosa bukal, anterior lidah,
dan dasar mulut.
0ucocele terjadi karena pada saat air liur kita dialirkan dari kelenjar air
liur ke dalam mulut melalui suatu saluran kecil yang disebut duktus.
;erkadang bisa terjadi ujung duktus tersumbat atau karena trauma misalnya
bibir sering tergigit secara tidak sengaja, sehingga air liur menjadi tertahan
tidak dapat mengalir keluar dan menyebabkan pembengkakan
5mucocele6.0ucocele juga dapat terjadi jika kelenjar ludah terluka. 0anusia
memiliki banyak kelenjar ludah dalam mulut yang menghasilkan ludah. &udah
tesebut mengandung air, Aiopsy, dan enzim. &udahdikeluarkan dari kelenjar
ludah melalui saluran kecil yang disebut duct 5pembuluh6.;erkadang salah
satu saluran ini terpotong. &udah kemudian mengumpul pada titik yang
terpotong itu dan menyebabkan pembengkakan, atau mucocele.
>adaumumnya mucocele didapati di bagian dalam bibir ba-ah. 'amun dapat
juga ditemukan di bagian lain dalam mulut, termasuk langit-langit dan dasar
mulut. )kan tetapi jarang didapati di atas lidah. >embengkakan dapat juga
terjadi jika saluranludah 5duct6 tersumbat dan ludah mengumpul di dalam
saluran.

Gambar 3 : Mucocele
%tiologi
Jmumnya disebabkan oleh trauma, misalnya bibir yang sering tergigit
pada saat sedang makan, atau pukulan di -ajah. 3apat juga disebabkan
karena adanya penyumbatan pada duktus 5saluran6 kelenjar liur minor.
0ucocele (uga dapatdisebabkan oleh obat-obatan yang mempunyai e4ek
mengentalkan ludah.
8ambaran $linis
- .atas tegas
- $onsistensi lunak
- /arna transluscent
- Jkuran biasanya kecil
- ;idak ada keluhan sakit
- kadang-kadang pecah, hilang tapi tidak lama kemudian akan timbul
lagi
3iagnosis
3iagnosis mukokel bisa secara langsung dari ri-ayat penyakit, keadaan
klinis dan palpasi.&angkah-langkah cara mendiagnosis mukokel adalah :
- 0elakukan anamnesa dengan lengkap dan cermat
- Secara visual
- .imanual palpasi intra K eFtraoral
- )spirasi
- 0elakukan pemeriksaan laboratories
- >emeriksaan radiologis dengan kontras media
- >emeriksaan mikroskopis,
- >emeriksaan >)
>era-atan
0ucocele adalah lesi yang tidak berumur panjang, bervariasi dari
beberapahari hingga beberapa minggu, dan dapat hilang dengan sendirinya.
'amun banyak juga lesi yang si4atnya kronik dan membutuhkan pembedahan
eksisi. >ada saat dieksisi, dokter gigi sebaiknya mengangkat semua kelenjar
liur minor yang berdekatan,dan dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk
menegaskan .iopsydan menentukanapakah ada kemungkinan tumor kelenjar
liur. Selain dengan pembedahan, mucocele juga dapat diangkat dengan laser.
.eberapa dokter saat ini ada juga yangmenggunakan menggunakan injeksi
$ortikosteroid sebelum melakukan pembedahan,ini terkadang dapat
mengempiskan pembengkakan. (ika berhasil, maka tidak perlu dilakukan
pembedahan. >enatalaksanaan mukokel biasanya dilakukan dengan eksisi
mukokel dengan modi4ikasi teknik elips. yaitu setelah pemberian anesthesilokal
dibuat dua insisi elips yang hanya menembus mukosa, kemudian lesi
dipotongdengan teknik gunting lalu dilakukan penjahitan.
2. Ra+)!a
%tiologi dan >atogenesis
*anula terbentuk sebagai akibat normal melalui duktus ekskretorius
major yang membesar atau terputus atau terjadinya rupture dari saluran
kelenjar terhalangnya aliran liur yang sublingual 5duktus .artholin6 atau
kelenjar submandibuler 5duktus/harton6, sehingga melalui rupture ini air liur
keluar menempati jaringan disekitar saluran tersebut. Selain terhalangnya
aliranliur, ranula bisa juga terjadi karena traumadan peradangan. *anula mirip
dengan mukokel tetapi ukurannya lebih besar..ilaletaknya didasar mulut,
jenis ranula ini disebut ranulaSuper4isialis. .ila kistamenerobos diba-ah otot
milohiodeusdan menimbulkan pembengkakansubmandibular, ranula jenisini
disebut ranula 3issecting atau >lunging.

Gambar 4 : Ranula
8ambaran $linis
- .entuk dan rupa kista ini seperti perut kodok yang menggelembung
keluar 5*ana9$odok6
- 3inding sangat tipis dan mengkilap
- /arna translucent
- $ebiru-biruan
- >alpasi ada 4luktuasi
- ;umbuh lambat dan eFpansi4
3iagnosis
&angkah-langkah cara mendiagnosis ranula adalah :
L 0elakukan anamnesa dengan lengkap dan cermat
L Secara visual
L .imanual palpasi intra K eFtraoral
L >unksi dan aspirasi
L 0elakukan pemeriksaan laboratories
L >emeriksaan radiologis dengan kontras media
L >emeriksaan mikroskopis, pemeriksaan >)
>era-atan
>enatalaksanaan ranula biasanya dilakukan dengan
caramarsupialisasi ranulaatau pembuatan jendela pada lesi..iasanya
menggunakan anestesi blok lingualditambah denganin4iltrasi regional. 3i
sekitar tepi lesi ditempatkan rangkaianjahitanmenyatukan mukosa peri4er
dengan mukosa lesi danjaringan dasar lesi.$emudiandilakukan juga drainase
denganpenekanan lesi. Setelah itu dilakukan eksisi pada ataplesisesuai
dengan batas penjahitan kemudian lesi ditutup dengan tampon.
3. Sa!a,%+-'
Sialadenitis adalah in4eksi bakteri dari glandula salivatorius,
biasanyadisebabkan oleh batu yang menghalangi atau hyposecretion
kelenjar. >roses in4lamasiyang melibatkan kelenjar ludah disebabkan oleh
banyak 4aktor etiologi. >roses inidapat bersi4at akut dan dapat menyebabkan
pembentukan abses terutama sebagai akibat in4eksi bakteri.
$eterlibatannya dapat bersi4at unilateral atau bilateral seperti pada
in4eksi virus. Sedangkan Sialadenitis kronis nonspesi4ik merupakan akibat
dari obstruksi duktus karena sialolithiasis atau radiasi eksternal atau mungkin
spesi4ik,yang disebabkan dari berbagai agen menular dan gangguan
imunologi
.

Gambar 5 : Sialadenitis
%tiologi
Sialadenitis biasanya terjadi setelah obstruksi hyposecretion atau
salurantetapi dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas. ;erdapat tiga
kelenjar utama pada rongga mulut,diantaranya adalah kelenjar parotis,
submandibular, dansublingual. Sialadenitis paling sering terjadi pada kelenjar
parotis dan biasanya terjadi pada pasien dengan umur 0-an sampai C0-an,
pada pasien sakit kronis denganFerostomia, pasien dengan sindrom SjMgren,
dan pada mereka yang melakukan terapiradiasi pada rongga mulut. *emaja
dan de-asa muda dengan anoreksia juga rentanterhadap gangguan ini.
2rganisme yang merupakan penyebab paling umum pada penyakit ini adalah
Staphylococcus aureusI organisme lain meliputi Streptococcus,koli, dan
berbagai bakteri anaerob.
8ejala Jmum
0eliputi gumpalan lembut yang nyeri di pipi atau di ba-ah dagu,
terdapat pembuangan pus dari glandula ke ba-ah mulut dan dalam kasus
yang parah, demam,menggigil dan malaise 5bentuk umum rasa sakit6.
>era-atan
>era-atan a-al harus mencakup hidrasi yang memadai, kebersihan
mulut baik, pijat berulang pada kelenjar, dan antibiotik intravena. %valuasi
JS8 ataucomputed tomography 5<;6 akan menunjukkan apakah
pembentukan abses telah terjadi. Sialography merupakan kontraindikasi.+nsisi
dan drainase paling baik dilakukan dengan mengangkat penutup
parotidectomy standar dan kemudianmenggunakan hemostat untuk membuat
beberapa bukaan ke dalam kelenjar, tersebar di arah umum dari syara4
-ajah. Sebuah saluran kemudian ditempatkan di ataskelenjar dan luka
tertutup. 3alam beberapa kasus, dimungkinkan untuk melakukan aspirasi
jarum yang dipandu <; atau JS8-pada abses parotis, yang dapat
membantumenghindari prosedur operasi terbuka. Dal ini juga untuk diingat
bah-a 4luktuasikelenjar parotis tidak terjadi sampai 4ase sangat terlambat
karena beberapa investasi4asia dalam kelenjar. (adi, adalah mustahil untuk
menentukan adanya pembentukanabses a-al berdasarkan pemeriksaan 4isik
saja.
4. Sa!"!-a''
Sialolitiasis atau sering disebut batu saliva 5kalkulus6 merupakan salah satu
keadaan patologis yang terjadi pada kelenjar ludah akibat tersumbatnya duktus
maupun kelenjar saliva.
$ira-kira 80-90% dari batu kelenjar saliva terjadi di kelenjar submandibular
dan hanya "0-#0% terdapat di kelenjar parotid, dan hanya persentase yang
sangat kecil terdapat pada kelenjar sublingual dan kelenjar liur minor. Sialolitiasis
adalah penyebab yang paling sering pada penyakit kelenjar liur dan dapat terjadi
pada semua usia dengan predileksi tinggi pada laki-laki. =aktor resiko terjadinya
obstruksi batu kelenjar liur termasuk
sakit yang lama disertai dehidrasi.
$adang disertai juga dengan gout,
diabetes dan hipertensi.

Gambar : Sialolitiasis
>atogenesis
Saliva yang normal mengandung banyak hidroksiapatit, bahan utama pada
batu kelenjar liur. )gregasi dari debris yang termineralisasi dalam duktus akan
membentuk nidus, lalu menyebabkan pembentukan kalkuli, statis saliva dan
kemudian obstruksi. $elenjar submandibular lebih rentan terhadap
pembentukan kalkuli dibandingkan kelenjar parotid karena duktusnya yang
lebih panjang, kandungan musin dan alkali dalam saliva yang lebih tinggi dan
konsentrasi kalsium dan 4os4at yang tinggi. $alkuli submandibular secara
primer mengandung kalsium 4os4at dan hidroksiapatit. 3isebabkan kalkuli ini
mengandung kandungan kalsium yang tinggi, hampir kesemuanya adalah
radiopak dan dapat dilihat pada 4oto *ontgen. $alkuli parotid adalah lebih
jarang radiopak. $ira-kira N%, satu batu berjaya ditemukan pada kelenjar
tersebut. (ika obstruksi tidak ditangani, maka akan berlanjut terjadinya
in4lamasi lokal, 4ibrosis dan atro4i asinar.
8ejala dan ;anda
>embengkakan berulang dan nyeri pada kelenjar submandibular
dengan eksaserbasi apabila makan adalah gejala yang sering muncul pada
batu kelenjar liur. 2bstruksi yang lama dapat menyebabkan terjadinya in4eksi
akut dengan nyeri yang semakin berat dan eritema pada kelenjar tersebut.
>asien juga mengeluhkan adanya ri-ayat Ferostomia dan kadang-kadang
terasa ada benda asing seperti pasir di rongga mulut. >emeriksaan 4isik
sangat penting karena batu sering dapat dipalpasi pada dua pertiga anterior
kelenjar submandibular. Selain itu, indurasi pada dasar mulut biasanya dapat
terlihat. .atu yang lokasinya di dalam badan kelenjar lebih sukar untuk di
palpasi.
8ambaran *adiologis
=oto *ontgen dengan posisi lateral dan oklusal dapat menunjukkan
batu radiopak tetapi posisi ini tidak selalu dapat diandalkan. >osisi intraoral
mungkin lebih membantu. Sialogra4i adalah metode pencitraan yang paling
akurat untuk mendeteksi kalkuli. Sialogra4i dapat dikombinasi dengan <;
scan atau 0*+, terutama <; scan sangat sensitive terhadap garam kalsium.
Jltrasound ternyata tidak dapat membantu.
5. Pa#"--' . MUMPS
0umps atau yang lebih dikenal dengan parotitis ialah penyakit virus akut
yang disebabkan oleh paramyFovirus dan biasanya menyerang kelenjar ludah
terutama kelenjar parotis. 8ejala khas yang biasa terjadi yaitu pembesaran
kelenjar ludah terutama kelenjar parotis. >ada saluran kelenjar ludah terjadi
kelainan berupa pembengkakan sel epitel, pelebaran dan penyumbatan saluran.
%pidemiologi
>arotitis merupakan penyakit endemik pada populasi penduduk urban.
,irus menyebar melalui kontak langsung, air ludah, muntah yang bercampur
dengan saliva, dan urin. %pidemi tampaknya terkait dengan tidak adanya
imunisasi, bukan pada menyusutnya imunitas. >arotitis merupakan penyakit
endemik pada komunitas besar, dan menjadi endemik setiap kurang lebih N
tahun. *elati4 jarang terjadi epidemi, terbatas pada kelompok yang
berhubungan erat , yang hidup dalam rumah, perkemahan, barak-barak
tentara, atau sekolah.

Gambar ! : M"MPS
>atogenesis
0asa inkubasi "# sampai #7 hari dengan rata-rata "N-"8 hari,
kemudian virus bereplikasi di dalam traktus respiratorius atas dan nodus
lim4atikus servikalis, dari sini virus menyebar melalui aliran darah ke organ-
organ lain, termasuk selaput otak, gonad, pankreas, payudara, thyroidea,
jantung, hati, ginjal, dan sara4 otak.
Setelah masuk melalui saluran respirasi, virus mulai melakukan
multiplikasi atau memperbanyak diri dalam sel epithel saluran na4as. ,irus
kemudian menuju ke banyak jaringan serta menuju kekelenjar ludah dan
parotis.
;erapi
;erapi yang digunakan yaitu :
L Simptomatik
L 2D baik
L +stirahat
L )nalgetik
L 3iet makanan lunak

6. S/"#0%+ S1+,#"2%
Sjorgen syndrome merupakan suatiupenyakit auto imun yang ditandai
oleh produksi abnormal dari eFtra antibodi dalam darah yang diarahkan
terhadap berbagai jaringan tubuh. +ni merupakan suatu penyakit autoimun
peradangan pada kelenjar saliva yang dapat menyebabkan mulut kering dan
bibir kering
3iagnosis
>eradangan kelenjar saliva dapat dideteksi dengan radiologic scan,
juga dapatdilihat dengan berkurangnya kemampuan kelenjar saliva
memproduksi air liur. 3apat juga didiagnosis dengan cara biopsi. Jntuk
mendapatka sampel biopsi, biasadiunakan pada kelenjar dari bibir ba-ah.
>rosedur biopsi kelenjar saliva bibir ba-ahdia-ali dengan anastesi lokal
kemudian dibuat sayatan kecil dibagian dalam bibir ba-ah.
8ejala
8ejala dari sjorgen syndrome antara lainI mulut kering, kesulitan
menelan,kerusakan gigi, penyakit gingiva, mulut luka dan pembengkakan,
dan in4eksi padakelenjar parotis bagian dalam pipi.
>era-atan
0ulut yang kering dapat dibantu dengan minum air yang banyak dan
pera-atan gigi yang baik untuk menghindari kerusakan pada gigi.$elenjar
dapat dirangsang dengan menghisap tetesan air lemon tanpa gula atau
gliserin pembersih.>era-atan tambahan untuk gejala mulut kering adalah
obat resep untuk menstimulasiair liur seperti pilocarpine dan ceuimeline.
2bat-obatan ini harus dihinari oleh orangyang berpenyakit jantung, asma, dan
glukoma.
%tiologi
>enyebab sjorgen syndrome tidak diketahui, ada dukungan ilmiah
yangmenyatakan bah-a penyakit ini adalah penyakit turunan atau adanya
4aktor genetik yang dapat memicu terjadinya sjorgen syndrome, karena
penyakit ini kadang-kadang penyakit ditemukan pada anggota keluarga
lainnya. Dal ini juga ditemukan lebih umum pada orang yang memiliki
penyakit autoimun lainnya seperti lupus eritematoussistemik, autoimun
penyakit tiroid, diabetes, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 K%'23)!a+
DAFTAR PUSTAKA
1uditha, Solva. #0"#. $elenjar &udah. (akarta : =akultas $edokteran 8igi
Jniversitas >ro4. 3r. 0oestopo 5.eragama6.
Dartono, 3e-i 0artinda, dkk. #0"#. &aporan ;utorial $elainan $elenjar
Saliva. (ember : =akultas $edokteran 8igi Jniversitas (ember.
'asution, 3ona sari. #00#. Skripsi : 3ukungan *adiogra4i dalam
0enegakkan 3iagnosa Sialolitiasis pada )nak-)nak. 0edan : =akultas $edokteran
8igi Jniversitas Sumatera Jtara.
Sualang,*ain"'oel.$elainan"$elenjar"saliva.
http:HH---.scribd.comHdocHC""0N99H$eleinan-$elenjar-Saliva . 3iakses pada
tanggal #C September #0"A, pukul "#.00 /+..
http:HHsta44.uny.ac.idHsitesHde4aultH4ilesH.b"-3igesti.pd4 . 3iakses pada
tanggal #C September #0"A , pukul #0.00 /+..
http:HH---.pps.unud.ac.idHthesisHpd4OthesisHunud-##8-A"N"87#7A-bab
%#0ii.pd4 .3iakses pada tanggal #C September #0"A, pukul "A.A0 /+..
http:HHrepository.usu.ac.idHbitstreamH"#A7CN89H#009NHAH<hapter%#0++.pd4.
3iakses pada tanggal #C September #0"A, pukul #0.A /+..
http:HHelib.4k.u-ks.ac.idHassetHarchieveHmatkulH+lmuO$esehatanO)nakH>arot
itis%#0%pidemica.pd4 . 3iakses pada tanggal #C September #0"A , pukul ##.00
/+..
http:HH---.dokterirga.comHmumps-parotitisH . 3iakses pada tanggal #C
September #0"A , pukul #A.00 /+..

Anda mungkin juga menyukai